Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Zaman modern seperti sekarang ini, satelit telah menjadi bagian dari
kehidupan manusia di berbagai belahan bumi. Dengan satelit, orang dapat saling
berhubungan, tanpa mengenal jarak dan waktu, bahkan pada tempat yang
terpencil sekalipun. Perkembangan teknologi komunikasi sangat berperan dalam
meningkatkan arus informasi, yaitu dengan mengggunakan satelit komunikasi.
Manfaat yang utama dari teknologi satelit adalah untuk keperluan
penyiaran baik radio maupun TV. Dengan potensi untuk menerima dan
memancarkan kembali sinyal siaran ke seluruh tempat yang dijangkaunya,
memungkinkan siaran radio dan TV dapat diterima di mana saja sepanjang dapat
ditangkap oleh antena stasiun bumi setempat.
Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan
tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuansi gelombang mikro,
kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit
geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit bumi
rendah. Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi
tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam optic fiber. Untuk aplikasi bergerak,
seperti komunikasi kekapal laut dan pesawat terbang, di mana aplikasi teknologi
lain seperti kabel, tidak praktis dan tidak mungkin.

1.2 Tujuan Penulisan


 Agar pembaca dapat memahami arti dari teknologi satelit
 Untuk mengetahui sejarah dari perkembangan teknologi satelit
 Untuk mengetahui tentang sistem komunikasi satelit
 Untuk mengetahui aplikasi sistem komunikasi satelit
1.3 Rumusan Masalah
 Merumuskan defenisi teknologi satelit
 Merumuskan secara singkat sejarah perkembangan teknologi satelit
 Merumuskan pengertian sistem komunikasi satelit
 Menguraikan aplikasi sistem komunikasi satelit
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Teknologi satelit


Satelit adalah benda yang mengelilingi planet yang memiliki orbit
peredaran sendiri. Satelit bersama planet yang dikelilinginya secara bersama-sama
mengelilingi bintang. Bulan adalah satelit alami yang dimiliki oleh bumi yang
bersama bumi mengelilingi matahari, sedangkan satelit palapa, satelit b1, dan
sebagainya adalah satelit buatan manusia yang digunakan untuk tujuan tertentu
seperti untuk komunikasi, riset, dan lain sebagainya. Satelit bisa diartikan
sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave
dari stasiun bumi, ditranslasikan frekuensinya, kemudian diperkuat untuk
dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya yang merupakan
lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima.

2.2 Sejarah Perkembangan Teknologi Satelit


Orang pertama yang mempublikasikan gagasan tentang satelit adalah
Arthur C.Clarke, asal Inggris. Pada tahun 1945, ia menertibkan gagasannya
tentang rencana menempatkan satsiun relay elektronik di angkasa sekitar 35.000
km di atas permukaan bumi. Pada ketinggian ini rotasi satelit kurang lebih sama
dengan rotasi bumi. Satelit-satelit awal berusia sekitar 8-7 tahun, sementara satelit
kontemporer sekitar 14-15 tahun.
Pertumbuhan teknologi satelit pada awalnya turut dipicu oleh perang
dingin AS- Uni Soviet. Yaitu ketika Uni Soviet berhasil meluncurkan satelit
pertama pada 1957, bernama Sputnik. Keberhasilan Soviet ini memicu militer AS
untuk mengembangkan teknologi satelit serupa, sehingga pada 1960-an tumbuh
industri persatelitan di Negara tersebut. Pemerintah AS mendirikan COMSAT,
yang beroperasi sebagai perusahaan swasta untuk mengembangkan satelit
internasional.
Kemudian pada tahun 1962, bekerjasama dengan Eropa. Amerika berhasil
meluncurkan satelit “Telstar I”, dengan misi utamanay yaitu merelay siaran
televisi di atas Samudra Atlantik dan Eropa. Satelit ini membuat lingkaran eliptis
terhadap titik tengah bumi. Dan pada tahun 1964, INTELSAT (International
Telemommunication Satellite) sebuah organisasi global dengan 199 negara, yang
memiliki tujuan membangun dan meluncurkan satelit komunikasi, berhasil
memunculkan untuk pertama kalinya satelit komunikasi komersial dengan nama
“Early Bird”.

2.3 Sistem Komunikasi Satelit


Sistem komunikasi satelit adalah salah satu sarana atau infrastruktur yang
dapat digunakan untuk aplikasi  boardband multimedia dan pertukaran informasi.
Komunikasi satelit sangat  didasari oleh teknologi  wireless-acces. Oleh karena itu
sistem  wireless-access  direkayasa sedemikian rupa menggunakan sistem
komunikasi satelit, sehingga bisa menjangkau masyarakat yang berada di daerah
tertinggal/terbelakang. GEO  (Geosynchronous Earth Satellite) digunakan sebagai
salah satu bentuk Mobile Satellites Services (MSS), karena GEO sangat banyak di
gunakan untuk aplikasi yang berhubungan dengan pertukaran informasi baik dari
statelit menuju satelit penerima di bumi ataupun sebaliknya. c-band telah banyak
digunakan di Indonesia sebagai frekuensi transmisi, oleh karena itu di Indonesia
bisa menggunakan ku-band (kuartz-bandwith), karena ku-band rentang
frekuensinya lebih lebar dibandingkan dengan c-band yang hanya berkisar 4/6
GHz, sedangkan ku-band berkisar  pada frekuensi 12/14 GHz.
Mentransmisikan informasi dari satelit GEO yang banyak digunakan
adalah dengan menggunakan TDM/TDMA (Time Division Multiplexing/Time
Division Multiplexing Access), karena teknologi ini sesuai untuk kebutuhan
upstream end client yang berada di lokasi dengan keterbatasan infrastruktur,
seperti di Indonesia ini. Sedangkan untuk satelit penerima di bumi digunakan
VSAT (Very Small Aperture Terminal) untuk menerima dan mengirim data ke
satelit, sedangkan satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke
titik lainnya diatas bumi.
Gambar 1. Arsitektur Komunikasi Satelit

Ada dua bagian penting dari satelit yakni  space segmen  (bagian yang
berada di angkasa) dan  ground segmen  (biasa disebut stasiun bumi). Dimana ada
transmisi dari satelit pemerima bumi yang dikirimkan ke satelit pemancar yang
berada di luar angkasa (uplink) ataupun sebaliknya (downlink) yang
memungkinkan satelit pemancar mengirimkan data pada satelit penerima yang
berada di permukaan bumi.
Uplink merupakan transmisi yang berasal dari satelit menuju satelit, dan
downlink merupakan transmisi yang berasal dari satelit menuju stasiun pemancar
bumi. Arus informasi dua arah ini disalurkan melalui peralatan khusus seperti
melalui antenna atau piringan dan transmitter yang menghasilkan sinyal
microwave berfrekuensi tinggi.
Keunggulan komunikasi satelit :

1. Cakupan yang luas : satu negara, region ataupun satu benua


2. Bandwidth yang tersedia cukup lebar
3. Independen dari infrastruktur terrestrial
4. Instalasi jaringan segmen bumi yang cepat
5. Biaya relatif rendah per site
6. Karakteristik layanan yang seragam
7. Layanan total hanya dari satu provider
8. Layanan mobile/wireless yang independen terhadap lokasi
Kelemahan komunikasi satelit :

1. Up Front Cost tinggi : contoh untuk satelit GEO : Spacecraft, Ground


Segmen & Launch = US $200 jt, asuransi $50jt
2. Distance insensitive : biaya komunikasi untuk jarak pendek maupun jauh
relatif sama
3. Hanya ekonomis jika jumlah user besar dan kapasitas digunakan secara
intensif
4. Delay propagasi besar
5. Rentan terhadap pengaruh atmosfir

2.4 Aplikasi Sistem Komunikasi Satelit


Dalam perkembangannya komunikasi satelit banyak diaplikasikan dalam
banyak hal, khususnya pada bidang telekomunikasi yang saat ini berkembang
pesat.

a. Aplikasi Ponsel GPS (Global Positioning System) Berbasis Satelit

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan


penentuan posisi menggunakan satelit. Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS,
kependekan dari “Navigation Satellite Timming and Ranging Global Positioning
System”. Sistem yang digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca
ini, didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti  dan
juga informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia.

Pada dasarnya GPS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa
(space segment) yang terutama terdiri dari satelit-satelit GPS, segment sistem
kontrol (control system segment) yang terdiri dari stasiun-stasiun pemonitor dan
pengontrol satelit, dan segmen pemakai (user segment) yang terdiri dari pemakai
GPS termasuk alat-alat penerima dan pengelola sinyal dan data GPS.

GPS bukanlah teknologi baru. Perangkat navigasi ini sudah lama ada.
Namun dulu pemanfaatannnya masih sangat terbatas untuk kalangan tertentu.
Misalnya para tentara yang memang butuh alat pemandu untuk masuk ke daerah-
daerah musuh. GPS juga perangkat yang lazim dipasang di pesawat, kapal laut.
Satuan-satuan dengan tugas khusus juga sudah lama dilengkapi GPS, seperti tim
SAR.

Bila perangkat GPS biasa hanya mengandalkan koneksi satelit, GPS pada
ponsel sudah pula ditambahi kemampuan A-GPS (assisted GPS). Yang terakhir
ini memanfaatkan jaringan dari operator existing untuk koneksi GPS-nya, tidak
hanya mengandalkan sinyal satelit, yang karena keterbatasannya tidak dapat
digunakan dalam ruangan tertutup, dan tidak optimal untuk cuaca berawan.

Dengan pengoperasiannya yang cukup mudah, GPS baik stand alone


maupun yang ada di ponsel, akan sangat membantu perjalanan. Perangkat
Handphone bukan lagi hanya sebagai alat komunikasi yang terbatas penyampai
pesan suara dan teks. Berkat pengembangan teknologi yang terus dilakukan oleh
para vendor, Handphone telah berubah menjadi sebuah perangkat dengan banyak
fungsi Mobile Converagence.

Yang disebut mobile navigation tidak selalu identik dengan Handphone.


Perangkat bergerak (mobile) lain pun bisa disebut mobile navigation, asalkan
mempunyai fitur navigasi saja. Sebelum Handphone mempunyai fitur navigasi
sudah banyak perangkat bergerak lain yang punya teknologi navigation system.
Hanya saja ketenaran alat-alat ini kalah sama Handphone yang memiliki banyak
fitur.

Keberadaan mobile navigation system didukung oleh teknologi GPS.


Teknologi yang awalnya dikembangkan oleh Amerika untuk keperluan militer ini,
menggunakan satelit khusus untuk mendeteksi keberadaan pengguna. Dimana pun
berada, satelit dapat mendeteksi lokasi dan menginformasikannya ke layar
perangkat penerima.

Adapun komponen utama mobile GPS adalah sebagai berikut:

1.      GPS Receiver dan Aplikasi Maps (Peta)

Komponen utama dalam Handphone GPS adalah GPS receiver


(hardware) dam aplikasi peta digital (software). Keduanya saling berhubungan
dalam menampilkan informasi navigasi kepada pengguna. Meski begitu keduanya
memiliki sistem kerja dan pesan yang berbeda.

2.      GPS Receiver

Fungsi dan cara kerja GPS receiver di Handphone tak berbeda dengan
GPS receiver milik perangkat navigasi lain. Perangkat ini menggunakan
gelombang radio untuk berhubungan dengan satelit GPS yang berada di luar
angkasa. Sampai saat ini ada 27 satelit untuk keperluan navigasi. Dua puluh empat
aktif, sementara tiga lainnya untuk back-up jika ada satu yang tidak aktif. Dalam
proses pendekteksian posisi pengguna, GPS receiver akan mendeteksi minimal
tiga satelit GPS yang ada di dekat pengguna, dimana posisi pengguna terhadap
satelit-satelit tersebut.

Untuk mengetahui posisi pasti pengguna, GPS menggunakan sistem


pengukuran matematika bernama Triliterasi atau Trilateration. Sistem ini
mendeteksi keberadaan sebuah obyek berdasarkan titik pertemuan tiga atau lebih
sinyal satelit GPS.

Kenapa butuh tiga atau lebih satelit untuk mendeteksi? Triliterasi


diperlukan karena pendeteksian tiap satelit terhadap obyek berbeda-beda. Misal,
satelit A yang berjarak 100 km dengan pengguna tentu berbeda pendeteksiannya
dengan satelit B yang berjarak 200 km. Karena itu diperlukan minimal tiga satelit
untuk mengetahui posisi pasti pengguna. Tiga satelit ini akan mengeluarkan sinyal
(digambarkan berupa lingkaran) yang akan bersinggungan satu sama lain. Pada
titik yang bersinggungan itulah posisi sang pengguna.

Data ini akan dikirimkan kepada GPS receiver Handphone kita.


Bentuknya berupa keterangan titik koordinat posisi pengguna, arah dan kecepatan.
Pendeteksian tidak hanya berlaku saat pengguna dalam posisi diam. Selama GPS
receiver aktif, satelit terus memperbarui informasi posisi pengguna. GPS juga
dapat mengukur kecepatan saat bergerak (dengan dukungan aplikasi).
3.      Aplikasi Maps

Data yang diterima oleh GPS receiver akan diterjemahkan oleh aplikasi
peta dalam letak posisi pengguna yang sebenarnya. Jika titik koordinat posisi
menunjukkan berada di jalan Warung Buncit, yang tertampil di peta daerah
tersebut atau tidak hanya itu, dengan aplikasi Maps dapat mengetahui leak tempat-
tempat tertentu (seperti restoran, hotel, tempat hiburan) dengan memanfaatkan
satelit GPS.

Begitu data posisi itu sudah ditangkap GPS receiver Handphone, aplikasi
maps akan memberikan petunjuk ke tempat tersebut, nama fitur ini adalah turn
bay turn directions, itulah yang sering dilihat Handphone-Handphone GPS.
Selain itu aplikasi ini juga bisa membaca kecepatan kita bergerak dan lain-lain
sesuai fitur yang dimilikinya.

b. Telepon Satelit

Telepon satelit adalah suatu layanan telekomunikasi berupa telepon tanpa


kabel yang menempatkan base transceiver station (BTS) nya di udara sehingga
memiliki jangkauan lebih luas dibanding telepon berbasis GSM yang
menempatkan BTS-nya di darat. Karena memiliki jangkauan yang luas, telepon
satelit dapat digunakan di derah pegunungan, pedalaman hingga di tengah lautan.
Berbeda dengan telepon GSM yang jangkauannya terbatas. Telepon satelit tidak
menggunakan infrastruktur yang ada di bumi untuk melakukan panggilan.

 Tujuan Telepon Satelit

Tujuan diciptakannya telepon satelit adalah menjembatani komunikasi


bagi industri yang berada di sebuah tempat yang sulit dan mahal untuk
dikembangkan prasarana telekomunikasinya. Misalnya menghubungkan kantor
pusat dengan unit pengeboran minyak di lepas pantai.

 Jenis Telepon Satelit

Telepon satelit dibagi menjadi beberapa jenis, dua di antaranya adalah :

1.      Telepon Satelit Genggam


Telepon ini dapat digunakan seperti telepon genggam biasa yang memiliki
daerah jangkauan lebih luas namun harus tetap berada di luar ruangan. Digunakan
oleh petualang, pertolongan darurat, dan daerah terjadi bencana.

2.      Telepon Satelit Menetap

Telepon ini mirip dengan telepon rumah dan dapat digunakan di dalam
ruangan karena antena telah dipasang di luar ruangan yang terlihat dari langit.

 Cara Kerja Telepon Satelit

Cara kerja telepon satelit mirip dengan telepon seluler. Yang membedakan
adalah telepon seluler memantulkan sinyal panggilan menuju ke sebuah menara
pemancar lalu ke telepon tujuan sedangkan telepon satelit memantulkan sinyal
panggilan ke satelit di luar angkasa. Selain itu, antena telepon satelit harus berada
di tempat yang dapat berkoneksi dengan langit secara langsung tanpa ada
penghalang.

·         Melakukan Panggilan

Penelepon memasukkan nomor telepon yang dituju lalu tekan tanda kirim.
Telepon akan memproses untuk menemukan satelit yang paling dekat dengan
telepon asal lalu mengirim informasi tersebut.

·         Dari Luar Angkasa ke Bumi

Satelit yang menerima lalu mengirimkan panggilan ke mesin penerima di


tanah yang paling dekat melalui sebuah gateway. Gateway ini mencoba untuk
meneruskan panggilan. Apabila panggilan menuju Australia berasal dari Eropa
dan gateway tersebut tidak dapat melacak dan meneruskan panggilan melalui
jaringan telepon yang ada, gateway akan mengirimkan lagi sinyal tersebut ke
satelit terdekat yang akan melanjutkan panggilan hingga mencapai salah satu
gateway yang mampu melacak penerima. Hal ini dapat terjadi beberapa waktu
tergantung seberapa jauh lokasi penelpon dan penerima.
·         Dari Luar Angkasa ke Bumi, Tahap Terakhir

Gateway menerima panggilan yang datang dari satelit dan diterima oleh
jaringan penerima. Format panggilan telah diubah sehingga dapat diterima oleh
telepon standar atau telepon seluler. Panggilan dari pemanggil ke penerima dapat
tersambung apabila perubahan format telah dilakukan dan koneksi terbangun.

c. Televisi Satelit

Secara konseptual, TV satelit mempunyai banyak kemiripan dengan siaran


TV tanpa berlangganan. Keduanya merupakan sistem tanpa kabel yang
mengantarkan program TV secara langsung pada pemirsa TV di rumah. Stasiun
TV tanpa berlangganan dan TV satelit memancarkan program dengan sinyal
radio. Stasiun penyiaran menggunakan antena berdaya besar untuk memancarkan
gelombang radio ke area sekelilingnya. Pemirsa TV dapat menangkap sinyal
tersebut dengan antena yang kecil. Keterbatasan utama siaran TV tanpa
berlangganan adalah jangkauan. Sinyal radio memancar dari antenna dalam garis
lurus. Maka dalam penerimaan sinyal, antena harus diletakkan dalam garis lurus.
Hambatan kecil seperti pepohonan atau gedung kecil tidak mengganggu, tetapi
hambatan besar, seperti Bumi, akan memantulkan gelombang radio ini. Jika Bumi
benar-benar datar, siaran TV dapat ditangkap dalam jarak ratusan kilometer dari
sumbernya. Tetapi karena planet ini tidak datar, akhirnya garis sinyal tidak
sepenuhnya dapat diterima oleh antena TV.

TV satelit mengatasi masalah jangkauan dan gangguan pemancaran sinyal


dari satelit yang mengitari bumi. Satelit berada di angkasa yang tinggi sehingga
banyak konsumen yang terjangkau oleh sinyalnya. Sistem satelit TV
memancarkan dan menerima sinyal radio menggunakan antena spesifik yang
disebut parabola.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Satelit adalah benda yang mengelilingi planet yang memiliki orbit
peredaran sendiri. Satelit bersama planet yang dikelilinginya secara
bersama-sama mengelilingi bintang. Satelit pertama kali diluncurkan oleh
Uni Soviet tahun 1957 dengan nama “Sputnik”. Tahun 1962 Amerika
Serikat bekerja sama dengan negara Eropa meluncurkan satelit “Telstar I”.
Tahun 1964 muncul satelit komersial untuk pertama kalinya, diberi nama
“Early Bird”. Tanggal 20 Agustus 1964 “Early Bird” berubah nama
menjadi “Intelsat I”, dan dioperasikan oleh Communication Satellite
Coorporation of America (COMSAT)
2. Sistem komunikasi satelit adalah salah satu sarana atau infrastruktur yang
dapat digunakan untuk aplikasi  boardband multimedia dan pertukaran
informasi. Komunikasi satelit sangat  didasari oleh teknologi  wireless-
acces.
3. Dalam perkembangannya komunikasi satelit banyak diaplikasikan dalam
banyak hal, khususnya pada bidang telekomunikasi yang saat ini
berkembang pesat.
- Aplikasi Ponsel GPS (Global Positioning System) Berbasis Satelit
- Telepon Satelit
- Televisi Satelit
DAFTAR PUSTAKA

Armando, Ade. Komunikasi Internasional, UT. Jakarta : 2007


http://www.wikipedia.com
http://info.g-excess.com/id/online/satelit-dan-orbitnya.info

Anda mungkin juga menyukai