Anda di halaman 1dari 6

2.

Morfologi Spodoptera sp
 Spodoptera litura

Telur Spodoptera litura berbentuk hampir bulat dengan bagian dasar

melekat pada daun (kadang- kadang tersusun dua lapis), berwarna coklat

kekuningan. Larva ulat grayak mempunyai warna yang bervariasi, memiliki

kalung (bulan sabit) berwarna hitam pada segmen abdomen keempat dan

kesepuluh. Pada sisi lateral dorsal terdapat garis kuning. Ulat yang baru menetas

berwarna hijau muda, bagian sisi coklat tua atau hitam kecoklatan, dan hidup

berkelompok. Pupa Spodoptera litura berwarna coklat kemerahan dan

panjangnya 18 - 20 mm. Sayap imago bagian depan berwarna coklat atau

keperakan, dan sayap belakang berwarna keputihan dengan bercak hitam

(Zeztyadi, 2017).

Gambar (a) larva


Spodoptera litura
Gambar (b) imago Spodoptera litur

Siklus Hidup

1. Telur

Hasil pengkajian yang dilaksanakan di Labobarotarium BPTP Sulsel, 2015

menunjukkan bahwa umur telur mulai dari peletakkan oleh imago sampai menetas

menjadi larva sekitar 3-4 hari. Serangga dewasa meletakkan telur dalam bentuk
kluster yang mengandung sekitar 350 butir dan ditutupi bulu-bulu yang halus.

telur yang diletakkan oleh satu ekor serangga betina dalam satu siklus hidup

sekitar 2000-3000 telur . Sedangkan menurut Schreiner (2000), telur ulat grayak

diletakkan secara berkelompok yang jumlahnya sekitar 200-300 di bawah daun

dan ditutupi dengan bulu-bulu coklat dari tubuh betinanya. Selanjutnya dikatakan

bahwa total telur yang diletakkan oleh satu ekor serangga betina dalam satu siklus

hidup sekitar 2.000 buti (Fattah dan Ilyas, 2016)..

Gambar:. Telur yang berkelompok ditutupi bulu-bulu dari imgo betina(a) dan
telur yang siap menetas (b)

Telur yang hampir menetas, warnanya berubah menjadi coklat dan

membesar seperti telur ikan (Gambar 1.b).Telur menetas menjadi larva 3-5 hari

Sedangkan menurut Ahmad et al. (2013) dalam jurnal Fattah dan Ilyas,

(2016).telur menetas setelah 3 hari diletakkan oleh betina serangga dewasa.

Menurut Kranz et al.(1978), dalam jurnal Fattah dan Ilyas, (2016). Telur

diletakkan secara berkelompok 50-300 butir di bawah permukaan daun dan

menetas 3-4 hari. Satu serangga dewasa dapat menghasilkan telur 1.500-2.500

butir (Fattah dan Ilyas, 2016)..

b. Larva
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan di Laboratorium BPTP

Sulawesi Selatan, 2015, menunjukkan bahwa umur larva mulai dari instar-1

sampai instar-6 sekitar 12-15 hari. Larva yang baru menetas makanannya dari

daun yang ditempati telur dalam bentuk berkelompok, kemudian menyebar

dengan menggunakan benang yang keluar dari mulutnya dan pindah dari tanaman

ke tanaman lain (Fattah dan Ilyas, 2016)..

Gambar:. Larva yang baru menetas (a) dan larva instar 5 (b)

c. Pupa

Larva instar terakhir masuk ke dalam tanah, kemudian akan menjadi larva

yang tidak aktif (Pra pupa). Pupa berada dalam tanah dengan ke dalaman 0-3 cm

(Zheng et al., 2011) dan warna coklat kemerahan yang beratnya berkisar 0,341 g

per pupa. Hasil pengkajian yang dilaksanakan di Laboratorium BPTP Sulawesi

Selatan, 2015, stadium pupa berkisar7-11 (Fattah dan Ilyas, 2016)..


Gambar: Pra-pupa (a) dan pupa (b) S. litura

d. Imago

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan di Laboratoium BPTP

Sulawesi Selatan, 2015, menunjukkan bahwa stadium imago berkisar 5-6 hari.

Pupa yang ada dalam tanah akan berubah ke fase berikutnya menjadi serangga

kupu-kupu (Imago). Siklus hidup S. litura mulai dari telur sampai imago sekitar

30-60 hari (Marwoto dan Suharsono, 2008). Sedangkan menurut Javar et al.

(2013), dalam jurnal (Fattah dan Ilyas, 2016). siklus hidup S. litura sekitar 29-35

hari (Fattah dan Ilyas, 2016).

Gambar: Imago S.litura betina (a) dan jantang (b)

DAFTAR PUSTAKA
Fattah, A., Dan A. Ilyas. 2016. Siklus Hidup Ulat Grayak (Spodoptera Litura, F)
dan Tingkat Serangan Pada Beberapa Varietas Unggul Kedelai Di
Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi
Pertanian Banjarbaru. Makassar.

Zestyadi, I. 2017. Toksisitas Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria Papuena


Warb.) Terhadap Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Di Laboratorium.
Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Anda mungkin juga menyukai