Anda di halaman 1dari 11

Sabaruddin, S.Pd., M.Pd., Gr.

Sejarah HAM atau hak asasi manusia berawal


dari dunia Barat (Eropa). Seorang filsuf Inggris
pada abad ke 17, John Locke, merumuskan
adanya hak alamiah (natural rights) yang melekat
pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup,
hak kebebasan,dan hak milik. Pada waktu itu,
hak masih terbatas pada bidang sipil (pribadi)
dan politik. Sejarah perkembangan hak asasi
manusia ditandai adanya tiga peristiwa penting
di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi
Amerika, dan Revolusi Prancis.
b. Revolusi Amerika (1276)
Perang kemerdekaan rakyat Amerika
Serikat melawan penjajahan
Inggris disebut Revolusi
Amerika. Declaration of
Independence (Deklarasi Kemerdekaan)
dan Amerika Serikat menjadi negara
merdeka tanggal 4 Juli 1776 merupakan
hasil dari revolusi ini.

c. Revolusi Prancis (1789)


Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat Prancis kepada rajanya sendiri (Louis XVI)
yang telah bertindak sewenang-wenang dan absolut. Declaration des droits de I'homme et du
citoyen (Pernyataan Hak-Hak Manusia dan Warga Negara) dihasilkan oleh Revolusi
Prancis. Pernyataan ini memuat tiga hal: hak atas kebebasan (liberty), kesamaan (egality), dan
persaudaraan (fraternite). Dalam perkembangannya, pemahaman mengenai HAM makin luas.
Sejak permulaan abad ke-20, konsep hak asasi berkembang menjadi empat macam kebebasan (The
Four Freedoms). Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat, Franklin D.
Rooselvelt.
Keempat macam macam kebebasan itu meliputi:
a) kebebasan untuk beragama (freedom of religion),
b) kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of speech),
c) kebebasan dari kemelaratan (freedom from want), dan
d) kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).
HAK ASASI MANUSIA
(HAM)

PENGERTIAN HAM
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak pokok yang
dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan
yang tidak dapat diganggu gugat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang
menyatakan bahwa hak asasi manusia adalah hak
pokok dimiliki manusia sejak ia dalam kandungan
Pancasila memandang bahwa
manusia dianugerahi oleh Tuhan
akal, budi dan nurani untuk
dapat membedakan hal baik dan
HAK ASASI MANUSIA buruk yang kemudian menjadi
MENURUT PANCASILA pembimbing dan pengarah
perilaku manusia. HAM dalam
nilai dasar pancasila tidak saja
berisi kebebasan dasar tetapi
juga berisi kewajiban dasar yang
melekat secara kodrati. Hak dan
kewajiban asasi ini tidak dapat
diingkari dan menjadi dasar
berbangsa dan bernegara. Maka
nampak sekali bahwa konsep
hak asasi yang berlaku di
Indonesia adalah penjabaran
dari sila kemanusiaan yang adil
dan beradab dan disemangati
oleh sila-sila lainnya dari
Pancasila.
KETUHANAN YANG
MAHA ESA

1. Hak Asasi Manusia menurut


Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Pada sila pertama ini terdapat
pengakuan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan menjamin setiap
orang untuk melakukan ibadah
menurut keyakinannya masing-
masing. Dan menjamin
kemerdekaan beragama bagi
setiap orang untuk memilih serta
menjalankan agamanya masing-
masing.
2. Hak Asasi Manusia menurut Sila
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kemanusiaan yang adil dan beradab
merupakan sikap yang menghendaki
terlaksananya nilai-nilai kemanusiaan
(human values), dalam arti pengakuan
terhadap martabat manusia (dignity of
man), hak asasi manusia (human rights)
dan kebebasan manusia (human freedom).
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
sangat erat kaitannya dengan hak asasi
manusia dan kebebasan fundamental.
Hubungan antar manusia dalam
bermasyarakat dan bernegara diatur agar
KEMANUSIAAN YANG berlandaskan moralitas secara adil dan
ADIL DAN BERADAB beradab.
3. Hak Asasi Manusia menurut Sila
Persatuan Indonesia

Kesadaran kebangsaan Indonesia lahir dari


keinginan untuk bersatu dari suatu bangsa
agar setiap orang menikmati hak-hak
asasinya tanpa pembatasan dan belenggu
dari manapun datangnya. Hal ini memiliki
nilai kelokalan yang terinspirasi dari negara
Jerman. Sila ini mengandung ide dasar
bahwa rakyat Indonesia meletakan
kepentingan dan keselamatan bangsa di atas
kepentingan dan keselamatan pribadi.

PERSATUAN INDONESIA
Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/
Perwakilan

4. Hak Asasi Manusia menurut Sila Kerakyatan yang Dipimpin


oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

Sila ini merupakan inti ajaran demokrasi Pancasila, baik dalam arti
formal maupun material. Kedaulatan rakyat berarti kekuasaan
dalam negara berada di tangan rakyat. Kedaulatan rakyat
disalurkan secara demokratis melalui badan perwakilan yaitu
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Kedaulatan rakyat itu
terwujud dalam bentuk hak asasi manusia antara lain :
1. Hak mengeluarkan pendapat
2. Hak berkumpul dan mengadakan rapat
3. Hak ikut serta dalam pemerintahan
4. Hak menduduki jabatan Demokrasi yang dikembangkan di
Indonesia berintikan nilai-nilai agama, kesamaan budaya, pola
pikir bangsa serta sumbangan nilai-nilai kontemporer, dengan
mengedepankan pengambilan keputusan secara musyawarah,
bukan pada suara mayoritas.
5. Hak Asasi Manusia menurut Sila Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila ini berkaitan erat dengan nilai-nilai


kemanusiaan dimana setiap warga negara memiliki
kebebasan hak milik dan jaminan sosial, serta
berhak mendapatkan pekerjaan dan perlindungan
kesehatan. Sila ini mengandung prinsip usaha
bersama dalam mencapai cita-cita masyarakat yang
adil dan makmur.

Sila Keadilan Sosial bagi


Seluruh Rakyat Indonesia
Tugas mandiri :
Kelompokkan berbagai Hak
Asasi Manusia yang terdapat
dalam Pancasila

Anda mungkin juga menyukai