Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertanian dalam pengertian yang luas yaitu kegiatan manusia untuk
memperoleh hasil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan yang pada
mulanya dicapai dengan jalan sengaja menyempurnakan segala kemungkinan
yang telah diberikan oleh alam guna mengembangbiakkan tumbuhan atau hewan
tersebut (Van Aarsten,1953). Pengertian Pertanian dalam arti sempit yaitu segala
aspek biofisik yang berkaitan dengan usaha penyempurnaan budidaya tanaman
untuk memperoleh produksi fisik yang maksimum (Sumantri, 1980).

Terung (Solanum melongena L.) merupakan salah satu produk tanaman


hortikultura yang sudah banyak tersebar di Indonesia. Tanaman terung berasal
dari Sri Lanka dan India. Buahnya mempunyai beragam warna yakni ungu, hijau,
dan putih. Di Indonesia, terung sering disajikan dalam berbagai hidangan, mulai
dari sayuran berkuah hingga lalapan. Sama seperti sayuran lainnya, terung
menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang baik bagi tubuh. Manfaat terung
bagi kesehatan tubuh adalah terdapat pada kandungan nutrisi-nutrisinya.
Rukmana (1994) menyatakan bahwa terung kaya vitamin C, K, B6, tiamin,
niasin, magnesium, fosfor, tembaga, serat, asam folat, kalium, dan mangan.
Selain itu, terung sedikit sekali mengandung kolesterol atau lemak jenuh.
Potensi pasar terung juga dapat dilihat dari segi harga yang terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat sehingga membuka peluang yang lebih besar terhadap
serapan pasar dan petani. Oleh karena itu, permintaan komoditas terung akan
terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan semakin
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
Menurut Badan Pusat Statistik (2013), produktivitas tanaman terung di
Indonesia pada tahun 2012 yaitu 518.827 ton/ha mengalami kenaikan sejak tahun
1997 sampai tahun 2012 sebesar 1,43%. Meskipun produksi terung nasional tiap
tahun cenderung meningkat namun produksi terung di Indonesia masih rendah
dan hanya menyumbang 1% dari kebutuhan dunia (Simatupang, 2010). Hal ini
antara lain disebabkan oleh luas lahan budidaya terung yang masih sedikit dan
bentuk kultur budidayanya masih bersifat sampingan dan belum intensif..
Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produksi terung di Indonesia
dapat ditempuh melalui pemuliaan tanaman yaitu mengembangkan varietas-varietas
yang memiliki daya hasil tinggi. Tujuan utama pemuliaan tanaman adalah menyediakan
varietas yang lebih produktif.

Penyebab rendahnya produksi tanaman terong (Solanum Melongena) adanya


serangan Organism Penganggu Tumbuhan (OPT) yang berbentuk hama salah satu
hama yang menyerang tanaman terong adalah kutu kebul Lalat Buah
(Bactrocera).Sehingga daya jual terong yang begitu tinggi membuat petani memakai
pestisida untuk mengupayakan pengendalian OPT.

Strategi pengendalian hama pada tanaman sayuran, terutama sayuran terong untuk di
komsumsi segar yang rama lingkungan dan aman begitu yang sangat diperlukan. Salah
satu teknologi yang harus dikembangkan adalah formulasi penggunaan petragenol
untuk mengendalikam hama Lalat Buah

Selain Terong, tanaman-tanaman pertanian yang lainnya juga perlu dibudidayakan


agar dalam pasar industri pertanian bisa menghasilkan beragam jenis hasil pertanian
yang berkualitas seperti Jagung, Ubi kayu, Kacang tanah, Kacang hijau, Kedelei.
Tomat, Cabe, Kentang, Kubis, Mangga, Pisang, Jeruk, dan jenis tanaman lainnya.

B. Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari laporan ini yaitu :

1. Mengetahui sejarah terong, manfaat terong bagi tubuh, kandungan gizi yang
terkandung dalam terong.
2. Mengetahui pemanfaatan petrogenol pada hama Lalat Buah
3. Megetahui tingkat serangan Lalat Buah
4. Mengetahui hasil pegamatan tanaman terong.
C. HIPOTESIS
Diduga terdapat tingkat serangan hama Lalat Buah (Bactrocera) pada komoditi
terong (Solanum Melongena).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Terong

Terong ialah tumbuhan pangan yang ditanam untuk buahnya. Asal usul
budidayanya berda di bagian selatan dan timur Asia sejak zaman prasejara, tetapi baru
dikenal di dunia Barat tidak lebih awal dari sekitar tahun 1500.Buahnya mempunyai
berbagai warna terutama ungu, hijau, dan putih. Catatan tertulis yang pertama tentang
terong dijumpai dalam Qi min yao suh, sebuah karya pertanian tiongkok kuno yang
ditulis pada tahun 544. Banyaknya nama bahasa Arab dan Afrika Utara untuk terong
kurangnya nama Yunani dan Romawi menunjukkan bahwa pohon ini dibawa masuk ke
dunia Barat melewati kawasan Laut Tengah oleh bangsa Arab pada awal abab
pertengahan. Nama ilmiahnya, Solanum Melongena, berasal dari istilah Arab abad ke-
16untuk sejenis tanaman terong.

B. Hama Lalat Buah (Bactrocera)


 Klasifikasi
Lalat buah(Bactrocera) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Tephritidae
Genus : Bactrocera
Spesies : Bactrocera spp

C. Morfologi
Ukuran tubuh lalat buah hampir sama dengan lalat rumah, atau sedikit lebih besar.
Namun,lalat buah bewarna lebih menarik,dengan kombinasi warna hitam keabu-
abuan,kuning,dan oranye kecoklat-coklatan.
Lalat buah menpunyai tubuh yang berbuku-buku,baik ruas tubuh utama maupun alat
tambahan,misalnya kaki dan antena. Sebagai anggita kelas serangga,lalat buah menpunyai
bagian tubuh yaitu:
1. Kepala (Cepal)
2. Rongga dada (Toraks)
3. Rongga perut (Abdomen)
D. Perilaku makan
Lalat buah termasuk salahs atu jenis serangga yang banyak ditemukan pada
pagi dan sore hari terbang disela-sela tanaman buah-buahan maupun sayur-sayuran.
Lalat buah menbutuhkan karbohidrat,asam amino,mineral,dan vitamin.
Karbohidrat dan air merupakan energi sumber energi bagi aktifitas hidup lalat
buah. Adapun protein yang dibutuhkan bagi kematangan seksual dan produksi telur.
Sukrosa adalah salah satu bentuk karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh lalat buah
betina untuk menghasilkan telur. Askorbat di butuhkan lalat buah dalam proses
pergantian kulit. Apabila kebutuhan zat ini tidak terpenuhi dari pakanya,lalat Buah
akan mengalami kegagalan dalam pergantian kulit,dan akhirnya mati

E. Gejala serangan
Batang menjadi bisul,buah yang terserang kecil dan bewarna kuning,serangan
berat buah menjadi busuk,gejala awal pada permukaan kulit buah ditandai dengan
adanya noda atau titik bekas tusukan ovipasitor (alat peletak telur) lalat betina disaat
meletakkan telurnya kedalam buah.

F. Pengendalian serangan lalat buah (Bactrocera)


Sebelum pengandalian dilakukan kita perlu mengatahui lebih dalam apa itu
PETRAGENOL, manfaat dari PETRAGENOL, kekurangan dan kelebihan dari
PETRAGENOL, dan kandungan dari PETRAGENOL.

a. Pengertian petragenol
Petragenol ini bukanlah pestisida, tetapi atraktan yang menarik minat
serangga untuk mendekat keatraktan dan terperangkat kedalamnya, sehingga
tidak sampai menganggu tanaman kita.
b. Petunjuk penggunaan petrogenol 800 L
Atraktan petragenol 800L di paparkan pada medium kapas.mampatkan kapas
dengan dipilih sampai sebesar ibu jari kemudian di ikat dengan kawat
kecilt kecil. Tetesskan petrogenol 800L sebanyak 0,125-0,25 ml pada kapas sampai
basah namun tidak menetes kebawah. Pasang pilinan kapas yang sudah diberi
petrogenol 800L didalam tabung perangkat sedemikian rupa sehingga mengantung
pada bagiantengah tabung perangkat. Gantungkan perangkap pada dahan atau ranting
setinggi 2-3 meter dari tanah atau dibagian dalam tajuk pohon. Jika dipasang pada
instalasi hidroponik, letakkan diatas instalasi hidroponik kurang lebih 10-20 cm diatas
instalasi.
c. Dosis penggunaan petragenol 800L
Pemasangan perangkap dikerjakan sejak pembentukan buah sampai panen.
Pemberian petragenol 800L pada kapas dikerjakn pada setiap 4 minggu sekali.
Dalam 1 Ha pertanaman dapat dipasang 25 titik penepatan dengan jarak antar
masing-masing perangkap 20 meter.

 KELEBIHAN PETRAGENOL:
Keunggulan petragenol antara lain :
a. Penguraian yang cepat oleh sinar matahari
b. Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu makan serangga
c. Toksisitas rendah terhadap hewan dan relatif lebih aman pada manusia dan lingkungan
d. Memiliki spektrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat
selektif
e. Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia
f. Fitoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman
g. Murah dan mudah dibuat oleh petani.

 KEKURANGAN PESTISIDA NABATI (PESNAB)


Kelemahan pestisida nabati antara lain :
a. Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering
b. Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga)
c. Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan
baku
d. Kurang praktis
e. Tidak tahan disimpan/stabilitasnya rendah.
Fungsi pestisida nabati sebagai berikut :
a. Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga
b. Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot
c. Merusak perkembangan telur, larva dan pupa
d. Menghambat reproduksi serangga betina
e. Racun syaraf
f. Mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga
g. Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga
h. Mengendalikan pertumbuhan patogen jamur/bakteri.


BEBERAPA MANFAAT TERONG BAGI KESEHATAN TUBUH.

Manfaat terong untuk kesehatan salah satu dari manfaat terong ialah sering
digunakan sayur dalam masakan tanaman ini memiliki tinggi sekitar 40-150cm,batang
berduri,warna bungah putih sampai ungu,serta memiliki benang berwarna kuning.ada
beberapa manfaat terong tersebut adalah sebagai berikut:
 Kaya antioksidan
Ragam vitamin dan mineral dalam terong membuatnya memiliki antiosida yang
tinggi. Antioksida ini dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan
oleh zat berbahaya seperti radikal bebas. Penelitian ini menunjukkan antioksidan ini
dapat mencegah berbagai penyakit kronis.
 Kesehatan jantung
Kandungan serat, kalium, vitamin C, B6, dan fitonutrien dalam terong bermanfaat
untuk kesehatan jantung. Antosianin dalam terong juga menurungkan resiko
penyakit jantung.
 Mencegah kanker
Terong mengandung beberapa zat yang dapat melawan sel kanker salah satunya
SRG. Penelitian menunjukkan senyawa SRG dapat membantu menguragi sel kanker.
SRG juga efektif melawan kanker kulit ketika diaplikasikan langsung ke kulit.
Studi analisis menemukan buah seperti terong dapat meningkatkan perlindungan
terhadap kanker pancreas, lambung, kolorektal, kandung kemih, serviks, dan
payudara.
 Mengonrol gula darah
Terong dapat mengontrol gula darah karna tinggi serat dan dapat melewati sistem
pencernaan dengan baik. Serta dapat menurungkan gula gula darah dengan
memperlambat laju pencernaan dan penyerapan gula dalam tubuh.
 Kesehatan tulang
Terong baik untuk orang yang berisiko tinggi megalami degradasi tulang dan
osteoporosis. Senyawa fenolik dalam terong dapat mengurangi gejala osteoporosis
dan meningkatkan kepadatan mineral tulang. Terong juga memiliki sejumlah besar
zatbesi dan kalsium yang baik untuk tulang.

KANDUNGAN GIZI DARI TERONG

Kandungan nutrisi yang berada di dalam terong mentah saja cukupsebagai


pemenuh kebutuhan harian.satu buah terong inimemiliki 20 kalori,4,82 karbohidrat,0,8
gram protein,0,15 gram lemak,dan 5 gram serat.selain itu,terong juga mempunyai
kandungan seperti vitamin C, kalium,zat besi,vitamin B6,serta antochanin.Antochanin
ini sering di sebut dengan flavonoit.banyaknya kandungan gizi yang berada di dalam
terong,tentunya semakin memantapkan,bila terong memiliki khasiat yang sangat
unggulan untuk tubuh.Nama ilmiah terong atau nama latin Terong adalah Solanum
melongena .Tanaman Terong ini termasuk tanaman semusim (berumur pendek), yaitu
tanaman yang hanya satu kali produksi dan setelah itu mati. Pertumbuhan tanaman
Terong yang baik dan hasil produksinya tinggi merupakan dambaan dan harapan kita
semua. Untuk mencapai tahapan tersebut kita harus melakukan kegiatan bercocok
tanam.

Anda mungkin juga menyukai