Anda di halaman 1dari 5

Siklus Krebs Lengkap - Langkah-langkah dan

Regulasi Siklus TCA


Posted by Master Mikrobiologi on Saturday, December 12, 2015

Asam piruvat sebagai hasil tiga metabolisme karbohidrat utama, Glikolisis, Jalur Pentosa
Fosfatdan Jalur Entner-Doudoroff akan dioksidasi lebih lanjut untuk mendapatkan energi lebih
banyak dari molekul tersebut, tergantung jenis mikroorganisme dan kondisi fisiologi lingkungan.
Siklus krebs atau siklus asam sitrat adalah salah satu cara sel mengoksidasi secara total asam
piruvat dalam kondisi aerobik.

Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat


Sebelum memasuksi siklus Krebs, asam piruvat akan mengalami proses dekarboksilasi oksidatif
oleh piruvat dehidrogenase dengan bantuan NAD+ sebagai reduktor yang akan mengoksidasi
asam piruvat dan koenzim A. Reaksi tersebut, secara kasar terjadi seperti persamaan dibawah
ini

Asetil-CoA hasil reaksi ini umumnya dapat menjadi prekursor asam amino dan asam lemak
Langkah-langkah Proses Siklus Krebs Secara Lengkap
Secara lengkap dan singkat, proses siklus krebs terjadi sebagai berikut

1. Penggabungan molekul asetil-KoA dengan oksaloasetat dan membentuk asam sitrat.


Enzim yang digunakan dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat sintetase.
2. Tahap kedua yang disebut isomerase sitrat dibantu oleh enzim akonitase yang
menghasilkan isositrat.
3. Enzim isositrat dehidrogenase mengubah isositrat menjadi alfa-ketoglutarat dengan
bantuan NADH. Setiap satu reaksi melepaskan satu molekul karbon dioksida.
4. Alfa ketoglutarat diubah menjadi suksinil-CoA. Reaksi dikatalisasi oleh enzim alfa-
ketoglutarat dehidrogenase.
5. Suksinil-CoA diubah menjadi suksinat dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP
digunakan untuk membentuk ATP.
6. Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi fumarat
dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.
7. Terjadi hidrasi yaitu penambahan atom hidrogen pada ikatan karbon ganda (C=C) yang
ada pada fumarat sehingga menghasilkan malat.
8. Enzim malat dehidrogenase mengubah malat menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat yang
dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga siklus Krebs akan terus
berlangsung. Pada tahap ini juga dihasilkan NADH ketiga dari NAD+.

Sumber: Siklus Krebs (Siklus Asam Sitrat) - Evilgenius Student

Skema Proses Siklus Krebs Lengkap


Intermediet dalam Proses Siklus Krebs Dapat Menjadi Bahan Sintesis
Biomolekul Esensial Sel

Beberapa intermediet siklus krebs dapat menjadi prekursor dalam reaksi biosintesis beberapa
molekul esensial sel seperti yang dirangkum dalam skema berikut:

Rangkuman Hasil Reaksi dalam Siklus Krebs

Hasil reaksi dari siklus krebs adalah CO2 dan beberapa molekul berenergi tinggi seperti NADH,
NADPH, FADH dan ATP yang dirangkum dalam persamaan reaksi berikut:

Molekul-molekul berenergi tinggi seperti NADH, NADPH dan FADH bukanlah molekul berenergi
yang dapat langsung dipakai oleh sel, kecuali dalam proses biosintesis biomolekul. Jadi, tiga
molekul tersebut harus direduksi dalam rantai transport elektron untuk menggerakkan proton
motion force dan mensintesis ATP.
Regulasi Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah siklus amfibolik yang menyuplai energi dan prekursor-prekursor berbagai
sintesis biomolekul dalam sel. Maka dari itu, Siklus Krebs diregulasi berdasarkan status energi
dalam sel dan ketersediaan intermediet Siklus Krebs ini sendiri.

Contohnya adalah keberadaan oksigen yang diperlukan sebagai aseptor elektron saat molekul
berenergi tinggi seperi NADH dan FADH direduksi untuk menyintesis ATP, akan mengontrol
enzim-enzim yang berperan dalam siklus Krebs. Contohnya adalah enzim 2-ketoglutarate
dehydrogenase yang tidak diproduksi secara anaerobik tanpa adanya aseptor elektron pengganti
lain, nitrat misalnya.

Enzim yang berperan penting dalam regulasi siklus krebs adalah Citrate synthase yang direpresi
ekspresi gen penyandinya oleh NADH dan ATP atau keberadaan 2-ketoglutarate yang
terakumulasi. Akumulasi tiga senyawa tersebut memberi sinyal pada sel bahwa telah tersedia
banyak energi dan prekursor untuk menjalankan aktivitas biologis sel.

Reaksi Anaplerotik Intermediet Siklus Krebs


Reaksi anaplerotik adalah reaksi pembentukan senyawa intermediet suatu siklus metabolisme
dari senyawa intermediet siklus lain. Contohnya adalah saat suatu bakteri ditumbuhkan pada
media minimal (glukosa dan garam mineral saja) ternyata tidak mampu tumbuh, dapat diduga
bahwa bakteri tersebut adalah mutan yang memanfaatkan PEP karboksilase (1) sebagai
sekuens anaplerotiknya, hingga hanya dapat tumbuh jika dalam medium tersebut juga diberi
beberapa intermediet hasil siklus krebs.
Reaksi anaplerotik yang melibatkan siklus krebs

Misalnya adalah penambahan glutamat pada medium yang akan dideaminasi menjadi α-
ketoglutarat oleh glutamate-dehydrogenase yang selanjutnya akan masuk kedalam siklus krebs
untuk menghasilkan energi berupa ATP dan beberapa intermediet lain yang dibutuhkan dalam
proses biologis sel tersebut

Daftar Pustaka dan Ilustrasi

Jurtshuk P Jr.. Bacterial Metabolism. In: Baron S, editor. Medical Microbiology. 4th edition.
Galveston (TX): University of Texas Medical Branch at Galveston; 1996. Chapter 4. Available
from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK7919/

Kim, B.H., Gadd, M.G. Bacterial Physiology and Metabolism. Cambridge, 2008. ISBN
9780521712309

Moat, A.G., Foster, J.W., Spector, M.P. Microbial Physiology, 4th ed. Wiley-Liss, Inc. New York,
NY, 2002. ISBN 9780471461197

Anda mungkin juga menyukai