Skripsi Lengkap PDF
Skripsi Lengkap PDF
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh
MIFTAHUR RAHMAH
NPM : 1251010147
Program Studi : Ekonomi Islam
PERSETUJUAN
DISETUJUI
Mengetahui
Ketua Jurusan Ekonomi Islam
PENGESAHAN
TIM MUNAQASYAH
Dekan,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Ta’ Marbutah
1. Bila dimatikan ditulis h
هربحة slluild Murabbahah
(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap
ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sangdang „al serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis h.
كراهةاالولياء slluild Karámah al-auliyá‟
3. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah dan dammah ditulis t.
زكاةالفطر slluild zakátul fitri
Vokal Pendek
ٍ kasrah ditulis i
ٍ fathah ditulis a
dammah ditulis u
ٍ
Vokal panjang vii
Fathah + alif slluild á
جاهلية jáhiliyyah
Fathah +ya’ mati slluild á
يسعى yas‟ á
Kasrah + ya’mati slluild î
كرين karîm
Dammah+wawu mati Ditulis Û
فروض furÛd
Vokal rangkap
Fathah + ya’mati slluild ai
بينكن bainakum
Fathah + wawu mati slluild au
قول qaulun
MOTTO
Dengan rasa syukur kepada Allah SWT dan dari hati yang terdalam,
1. Kedua orang tuaku, Bapak M. Adilludin dan Ibu Masniati tercinta yang
dukungan moril dan seluruh didikan yang mereka ajarkan sehingga penulis
keberhasilanku.
3. Keluarga besarku terutama kakekku Said Umar dan Nenekku Aridah yang
Barat. Pada tanggal 08 Agustus 1994 yang merupakan anak pertama dari empat
bersaudara yang merupakan anak dari pasangan Bapak M. Adilludin dan Ibu
1. SDN 01 Puramekar, kec. Gedung Surian, kab. Lampung Barat, Lulus Tahun
2005.
2. SMPN 01 Gedung Surian, kec. Gedung Surian, kab. Lampung Barat, Lulus
Tahun 2008.
3. SMAN 01 Kebun Tebu, kec. Kebun Tebu, kab. Lampung Barat, Lulus Tahun
2011.
kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung, Program Studi Ekonomi Islam pada
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
lampung barat)” Ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada Nabi Muhamad SAW dan juga keluarga, sahabat, serta para
studi pendidikan program Strata satu (S1) di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
IAIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Atas terselesaikannya skripsi ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih
Lampung, yang selalu memberi motivasi dan teladan yang baik bagi
mahasiswa/i.
2. Bapak Dr. Moh. Bahrudin, M.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Bapak Madnasir, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas
4. Bapak Ahmad Habibi, S.E., M.E. selaku pembimbing I dan Ibu Eti Karini,
5. Tim Penguji Munaqosah Bapak Drs. Nasruddin, M.Ag. selaku ketua, Ibu
Vitria Susanti, M.Ec.Dev. selaku penguji 1, Bapak Ahmad Habibi, S.E., M.E.
selaku penguji 2, dan Bapak Ahmad Hazas Syarif, S.E.I., M.E.I. selaku
sekretaris.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada
7. Ibu Yayah Surya Suryani selaku Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT)
penyelesaian skripsi.
Yuliyanti, S.E, Ervina Rahayu, S.E, Eny Ernawati, S.E, Rita Wati, S.E, Laila
Marlia Sari, S.E, Muhammad Na‟im, S.E, dan kawan-kawan EI (D) yang
Evi Anggraini.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.
penulis miliki. Untuk itu kepada para pembaca kiranya dapat memberikan
Penulis,
Miftahur Rahmah
DAFTAR ISI
halaman
JUDUL ............................................................................................. i
ABSTRAK ....................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... iv
MOTTO ........................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................ vi
RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul .................................................... 1
B. Alasan Memilih Judul ........................................... 2
C. Batasan Masalah ................................................... 3
D. Latar Belakang Masalah ....................................... 3
E. Rumusan Masalah ................................................. 9
F. Tujuan dan kegunaan penelitian ........................... 10
G. Metode Penelitian ................................................. 11
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ..................................................... 108
B. SARAN ................................................................. 109
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
2.1 Tiga tingkatan produk ............................................................ 30
2.2 Keputusan Produk dan Jasa ................................................... 34
3.1 Struktur Organisasi KWT Melati .......................................... 68
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
memahami skripsi ini, maka adanya pembahasan yang menegaskan arti dan
maksud dari beberapa istilah yang terkait dengan judul skripsi ini. Adapun
judul skripsi ini adalah “Pengembangan Produk Bubuk Kopi Cap Semut
produk nyata untuk dapat memastikan bahwa ide peoduk dapat diubah
kerja dengan arti antara lain: menaikan derajat, taraf, dan sebagainya.
lebih baik.2
1
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta, Edisi
Kedua Belas, 2006, hlm. 316.
2
Moeliono, Kamus Pendidikan Indonesia, Widasarana Indonesia, Jakarta, cetakan ke 1,
1997,hlm. 21.
Penjualan adalah pencapaian yang dihasilkan dari kegiatan penjualan
karena itu penjualan merupakan hal yang sangat penting didalam perusahaan.
didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun
1. Alasan Objektif
2. Alasan Subjektif
Pembahasan pada judul skripsi ini sesuai dengan ilmu yang penulis
C. Batasan Masalah
produk kopi bubuk cap semut yang ada di Kelompok Wanita Tani Melati
dinamis, efektif dan efisien dimana pola-pola yang baru menggantikan pola-
pola yang lama. Perubahan ini menuntut adanya produk-produk yang dinamis
kemudahan serta mengikuti trend yang sedang menguasai dunia saat ini.
Keanekaragaman alat teknologi yang ada pada saat ini mendorong konsumen
suatu merek yang menurut mereka memenuhi kriteria produk yang ideal.
memiliki nilai jual dan daya saing yang tinggi, dalam proses inovasinya
perusahaan harus dapat menciptakan strategi bisnis yang tepat. Oleh karena
5
Endang Sulistiya Rini, “Peran Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan”,
Jurnal Ekonom, Vol 16, No.1, Januari 2013, hlm. 30
konsep, pengembangan strategi pemasaran, analisis bisnis, pengembangan
pertama manfaat inti, yang kedua produk aktual, dan yang ketiga produk
aktual. Fitur, desain, kemasan, tingkat kualitas dan nama merek, semuanya
telah digabungkan secara cermat untuk menghantarkan manfaat inti agar tetap
satu.
sesuatu yang hanya sekedar untuk konsumsi sendiri atau dijual kepasar. Islam
usahanya.
Dari ayat di atas dapat dijelaskan makna dalam kata “dan dari buah
dan untuk segala usaha halal yang dapat diolah untuk memenuhi kebutuhan
tabu, tapi justru persaingan dijadikan sebagai sarana untuk bisa berprestasi
secara fair dan sehat. Kalau Allah tidak menghendaki adanya persaingan,
maka Allah tidak akan menciptakan kita dalam beragam kultur, etnis, dan
budaya yang berbeda. Saingan atau lawan dalam dunia bisnis bisa dijadikan
sebagai partner untuk memicu dan mendorong kita agar menjadi manusia-
produk baru.9
menghasilkan barang yang akan di produksikan dan perlu juga dilihat biaya
9
Johan Arifin, Etika Bisnis Islam, Walisongo Pers, Semarang, 2009, hlm. 32
produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut, dan pada akhirnya
kepada perusahaan.
sesuai dengan rencana yang telah di tentukan. Dalam melaksanakan proses ini
harus diperhatikan yaitu, mengarahkan segala daya agar apa yang di kerjakan
yang lebih tinggi kepada konsumen. Di Lampung Barat sudah banyak kopi
bubuk seperti kopi bubuk tulen, kopi bubuk cap jempol, kopi luwak dll, yang
sudah berkembang. kopi bubuk cap semut merupakan kopi bubuk baru. Dari
produk kopi bubuk cap semut sehingga kopi bubuk cap semut mampu
bersaing dengan kopi bubuk lainnya. Dari hasil prariset bahwa kopi bubuk
cap semut yang dihasilkan oleh Kelompok Wanita Tani Melati saat ini
digunakan.
produk dengan membuat kemasan yang baik dan unik. Seperti bisnis yang
terdapat dikelompok wanita tani melati yaitu produk kopi bubuk cap semut
agar dapat berkembang dengan baik. Produk kopi bubuk cap semut
merupakan kopi yang banyak diminati oleh konsumen sehingga peneliti ingin
oktober 1993. Terbentuknya KWT ini dimulai dari kegiatan arisan kerja
berupa ngoret, mutil kopi, tanam padi atau hampir semua kegiatan pertanian.
Kemudian dari kegiatan tersebut didirikanlah KWT Melati yang dihadiri oleh
PPL. Pada awal pembentukannya anggota berjumlah 48 orang, namun pada
tahun 2009 anggota tinggal berjumlah 28 orang kemudian dari tahun ke tahun
anggota KWT Melati terus mengalami peningkatan hingga pada awal tahun
buku 2015 hingga sekarang anggota telah bertambah menjadi 91 orang, naik
pengurus dan anggota ada yang pindah namun sampai saat ini kegiatan terus
dapat berjalan.
E. Rumusan Masalah
ekonomi Islam?
F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
penjualan.
2. Kegunaan Penelitian
Lampung Barat.
b. Bagi Masyarakat
c. Bagi Peneliti
G. Metode Penelitian
sampai pada tujuan yang diinginkan, maka perlu diuraikan beberapa hal
dibawah ini:
a. Jenis Penelitian
data dan berbagai informasi. Dengan kata lain peneliti turun dan
10
Rony kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Penerbit PPM,
Jakarta, 2007, hlm. 25
11
Hadari Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta, 1996, hlm. 24
di Kelompok Wanita Tani Melati desa Tribudisyukur Kecamatan
b. Sifat Penelitian
2. Sumber Data
data yang telah diperoleh. Dalam penelitian skripsi ini data yang
12
Sutrisno Hadi, Metode Research, Jilid II, Andi Offset, Jakarta, 2010, hlm. 42
13
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 62
diambil dari lokasi penelitian yaitu Kelompok Wanita Tani Melati
Lampung Barat.
a. Populasi
b. Sampel
14
Ibit, hlm. 62
15
Ibit, hlm 49
penelitian.16 Sampel dalam penelitian ini menggunakan “Rumus
adalah:
Dimana :
n = ukuran sampel
N = populasi
16
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, Pustakabarupers,
Yogyakarta, 2015, hlm. 81
17
Ibid, hlm. 82
tersebut dianggap tahu atau mewakili tentang apa yang akan di
atau dapat melihat yang lain dan mendengarkan sendiri tanpa alat
18
Kaelan, M.S, Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner, Yogyakarta, Paradigma,
2012, hlm. 78
19
Sugiyono, Op.Cit,, hlm 64
20
Ibid, hlm 74
c. Metode Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang
penelitian ini.
6. Analisis Data
data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
21
Ibit, hlm 82
22
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research, Alumni, Bandung, 1998, hlm 78
disarankan oleh data.23 Data yang diperoleh baik data primer maupun
menarik kesimpulan dari data yang bersifat umum kedalam data yang
bersifat khusus.
23
Lexy Moloeng, Metode Peelitian Kualitatif, Remaja Roskarya, Bandung, 2001, hlm
103
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran
datang.24
24
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta, 2011, hlm. 168-169
25
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta, 2009, hlm. 215
26
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syari’ah, Alfabeta, Bandung,
2010, hlm. 6
kebutuhan yang lebih mendalam. Permintaan adalah keinginan
27
Pandji Anoraga, Loc.Cit
28
Ibid, hlm. 216
29
Ibid, hlm. 217
30
Ibid, hlm. 230
b. Bauran pemasaran (marketing mix), yaitu variabel-variabel
atas.32
pelanggan.
31
Ibid, hlm. 188
32
Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, Rineka
Cipta, Jakarta, 2011, hlm. 176
2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
promotion.34
satu dengan yang lain atau dengan kata lain, manajemen harus
33
Pandji Anoraga, 2009, Op.Cit, hlm. 220
34
Buchari Alma, Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung, 2006, hlm. 180
35
Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi
Perusahaan), Edisi Ke-lima, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta, 2003, hlm. 274
perusahaan ingin memenuhi kebutuhan secara memuaskan maka
a. Strategi produk
persaingan.37
36
Ibid, hlm. 273
37
Sofjan Assauri, Op.Cit, hlm. 199-200
Produk atau jasa yang dibuat harus memperhatikan
b. Strategi Harga
38
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam, Pustaka Al-Kausar, Jakarta, 1995, hlm. 140
suatu produk sangat relatif sifatnya.39 Dalam penetapan harga
“dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),
mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”.
39
Pandji Anoraga, 2009, Op.Cit, hlm. 221
40
Sofjan Assauri, Op.Cit, hlm. 223-224
berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran atas azas
yang dipasarkan.
41
Ibid, hlm. 233-234
pedagang dalam kaitannya dengan pesaingnya. Tugas
d. Strategi Promosi
penjualan.
42
Vethzal Rivai, Amir Nuruddin, Faisar Ananda, Arfa, Islamic Business and Econimic
Ethics, Bumi Aksara, Jakarta, 2012, hlm. 381
3) Promosi penjualan (sales promotion), yang merupakan
terhadap perusahaan.43
pilihan.44
43
Ibid, hlm. 268
44
Vethzal Rivai, Amir Nuruddin, Faisar Ananda, Op.Cit, hlm. 390
45
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1,
Erlangga, Jakarta, 2006, hlm. 266
46
Ibid, hlm. 267
3. Tingkatan Produk dan Jasa
nilai pelanggan. Tingkat yang paling dasar adalah manfaat inti, yang
produk dan jasa, desain, tingkat kualitas, nama merek, dan kemasan.
47
Ibid, hlm.268
Gambar 2.1 Tiga Tingkatan Produk
Produk tambahan
Pengiriman
pelayanan
Dan purnajual
Penilaian Produk aktual
Nama fitur
Merek Manfa
at inti
Tingkat desain
Kualitas
kemasan
Pada tiga tingkatan produk ini, produk kopi bubuk cap semut
membeli barang atau jasa karena barang atau jasa tersebut dapat
digunakan sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan dan
konsumen dan produk industri. Dalam arti luas, produk juga meliputi
1. Produk konsumen
48
Sofjan Assauri, Op.Cit, hlm. 3
b. Produk belanja
c. Produk khusus
2. Produk industri
49
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit, hlm. 269
50
Ibid, hlm. 270
5. Keputusan Produk dan Jasa
bauran produk.
terhadap produk.
51
Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran, Cet.1, Yrama Widya,
Bandung, 2011, hlm. 95
pemasar harus memilih tingkatan mutu yang akan
b. Penetapan merek
produk.
c. Kemasan
55
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit, hlm. 273
56
Ibid, hlm. 274
banyak faktor yang membuat kemasan menjadi sarana
d. Pelabelan
nya.58
57
Ibid, hlm. 275
58
Ibid, hlm. 276
beberapa pelayanan pendukung, yang bisa menjadi
penawaran.59
59
Ibid, hlm. 277
60
Ibid, hlm. 278
61
Ibid, hlm. 280
mereka sendiri. 62 Sedangkan pengembangan produk merupakan
pengiriman produk.
dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi
a. Pemasaran
62
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1,
Erlangga, Jakarta, 2006, hlm. 309
63
Abdul Aziz, Etika Bisnis Islam, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm. 72
b. Perancangan (design)
interface).
c. Manufaktur
64
Endang Sulistiya Rini, “Peran Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan
Penjualan”, Jurnal Ekonom, Vol 16, No.1, Januari 2013, hlm. 31
Firman Allah SWT dalam Q.S Al-An‟am ayat 164:
Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah,
Padahal Dia-lah Tuhan bagi segala sesuatu. dan tidaklah seorang
membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya
sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang
lain kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan
diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan."
a. Penciptaan ide
b. Penyaringan ide
tersebut.68
66
Abdul Aziz, Op.Cit, hlm 45
67
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit, hlm. 313
68
M. Nur Rianto Al Arif, Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik, CV Pustaka
Setia, Bandung, 2015, hlm. 213
ide bagi produk yang mungkin bisa perusahaan tawarkan
e. Analisis bisnis
69
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit, hlm. 314
70
Ibid, hlm. 315
71
Ibid, hlm. 316
faktor-faktor ini memenuhi tujuan perusahaan. Bila memenuhi,
f. Pengembangan produk
dikerjakan.72
g. Pemasaran uji
72
Ibid, hlm. 316
program pemasaran strategi positioning, iklan, distribusi,
h. Komersialisasi
yang sama
73
Ibid, hlm. 317
74
Ibid, hlm. 320
Pengembangan produk yang dilaksanakan oleh perusahaan
dimaksudkan untuk :
sudah ada.
75
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa, , Alfabeta, Bandung, 2000,
hlm. 101
penjualan suatu produk yang terdiri dari lima tingkatan yang
penurunan.76
memperkenalkan produk.
76
Nembah F. Hartimbul Ginting, Op.Cit, hlm. 122
77
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit, hlm. 326
78
Philip Kotlet dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, PT Indeks,
Indonesia, 2007, hlm. 389
Konsep PLC dapat menjelaskan kelas produk, bentuk produk,
begitu juga dengan negara Indonesia. UKM ini sangat memiliki peranan
kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit-unit kerja baru yang
rumah tangga. Selain dari itu UKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi
jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. UKM ini
perlu perhatian yang khusus dan didukung oleh informasi yang akurat,
agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan
79
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Loc.Cit.
80
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Renika Cipta, Jakarta, 2009, hlm. 45
a. Berdasarkan Total Asset
koperasi.81
81
Suryana, Kewirausahaan Panduan Praktis: Kiata dan Proses Menuju Sukses, Salemba
Empat, Jakarta, 2006, hlm. 119
d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan yang
yaitu:
82
Pandji Anoraga, Op.Cit, hlm. 47
persaingan, dan masalah tenaga kerja dapat menghambat bisnis. 83
dua aspek:
a. Kelemahan struktural
b. Kelemahan kultural
bahan baku.
83
Ibid.
c. Membentuk dan mengambangkan lembaga pendidikan,
a. Manufaktur
b. Jasa
dapat diraba, yang secara fisik tidak dapat dimiliki, dan yang
1) Bisnis jasa
2) Jasa personal
3) Jasa reparasi/perbaikan
84
Pandji Anoraga, Op.Cit, hlm. 50
c. Grosir
d. Pengecer
D. Penjualan
1. Pengertian penjualan
suatu proses pertukaran barang dan atau jasa antara penjual dengan
pembeli.87
85
Ibid, hlm.55
86
Fandi Tjiptono, Gregorius Chandra dan Dadi Andrian, Pemasaran Strategik, Penerbit
Andi, Yogyakarta, 2008, hlm. 393
87
Danang Sunyoto, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, CAPS, Yogyakarta, 2012,
hlm. 26
tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi agresif. 88
konsumen.
dari suatu produk dapat dilihat dari besar kecilnya tingkat penjualan
88
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Op.Cit, hlm. 18
1) Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan.
2) Harga produk
sebagainnya.
b. Kondisi pasar
1) Jenis pasarnya.
3) Daya belinya.
4) Frekuensi pembelinya.
5) Keinginan dan kebutuhannya.
c. Modal
yang cukup.
orang lain.
e. Faktor lain
3. Tujuan Penjualan
produk.
terhadap konsumennya.
89
Rina Rachmawati, “Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Peningkatan
Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran)” Jurnal Kompetensi Teknik, Vol. 2, No. 2,
Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, FT, Universitas Negeri Semarang, Mei 2011, hlm. 148
90
Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2008, hlm. 174
Dengan demikian tujuan dari suatu perusahaan dalam
baru.
pelanggan. Secara umum, terdapat lima jenis daya tarik yang biasa
manajemen persediaan.
91
Fandi Tjiptono, Gregorius Chandra dan Dadi Andrian, Op. Cit., hlm. 406
92
Ibid, hlm. 407
5. Kegiatan penjualan
bagaimana menjualnya.
dan pasar.
93
Danang Sunyoto, Op. Cit., hlm. 26
BAB III
penerimaan untuk hidup yang baru dengan pimpinan ketiga tokoh tersebut.
memiliki misi :
wilayah desa.
keamanan setempat.
kawasan HKm.
kawasan HKm (637,90 ha) dimana untuk kawasan HKm terdiri dari
sedangkan Kebun (146,2 ha) dan sawah (64,8 ha) adalah lahan
Podsolik Merah Kuning dengan bahan induk Tuft Vulkan Asam dan
dengan suhu antara 17º – 23º C, curah hujan hampir sepanjang tahun,
yaitu ±2500 – 3000 mm/tahun. Curah hujan yang sangat tinggi ini
pengairan lahan dapat diperoleh dari mata air Kali Urang dan
Ciganawesi.
3. Kependudukan Desa Tribudisyukur
Tabel 3.1
Komposisi Jumlah Penduduk Desa Tribudisyukur
No Keterangan Jumlah Satuan
1 Jumlah penduduk keseluruhan 1881 Jiwa
2 Jumlah penduduk laki-laki 936 Jiwa
3 Jumlah penduduk perempuan 875 Jiwa
4 Jumlah kepala keluarga 517 KK
5 Kepadatan penduduk 2,05 Jiwa/Ha
6 Sex ratio 1,07 Jiwa
7 Kepadatan penduduk agraris 3,46 Jiwa/Ha
Sumber: data skunder (diolah), 2016
jumlah penduduk perempuan, dengan nilai sex ratio sebesar 1,07 itu
penduduk sebesar 2,05 artinya terdapat 2,05 jiwa pada setiap satu
sebesar 3,46 artinya bahwa terdapat 3,46 petani pada setiap hektar
luas lahan tani yang terdiri dari lahan sawah dan lahan kebun. Selain
3.2.
Tabel 3.2
Sebaran Mata Pencaharian Penduduk Desa Tribudisyukur
No Mata Pencaharian Jumlah Presentase (%)
1 Petani 734 72,53
2 Pedagang 35 3,46
3 Buruh 60 5,93
4 Kesehatan 5 0,49
5 Pegawai Negeri 52 5,14
6 Lain-Lain 126 12,45
Sumber: data skunder (diolah), 2016
kegiatan arisan kerja berupa ngoret, mutil kopi, tanam padi atau
tanaman MPTS dilahan HKm dan lahan milik anggota, ikut aktif
yang kuat.
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Humas
e. Seksi-seksi/karyawan
- Karyawan pembantu
KETUA
YAYAH SURYANI
SEKSI-SEKSI
ANGGOTA
3. Keanggotaan KWT Melati
sejauh ini anggota KWT Melati berasal dari dusun setiamukti dan
Melati tetap terencana dan sesuai tujuan. KWT Melati ini diketuai
KWT Melati.
produksi utama kopi yaitu sebanyak 2-3 ton kopi bubuk per
bubuk, gula aren, dan madu hutan, maka penelitian ini memilih
dilingkungan yang cukup jauh dari pusat jual beli (pasar) dan
007 maka dari itu masyarakat ataupun KWT Melati selalu aktif
d. Bakti sosial
e. Infaq
gotong royong
administrasi
e. Meningkatkan usaha kelompok agar mempunyai
Kelompok Pemula.
penyelamat lingkungan.
merupakan salah satu Home Industri pengelolaan bubuk kopi yang ada di
Lampung Barat. Dengan kata lain, KWT Melati memiliki banyak pesaing
dengan produk yang lebih baik. Oleh karena itu KWT Melati memerlukan
sangat penting dan harus diperhatikan KWT Melati, terlebih dahulu yaitu
atau dalam bentuk lain proses mempabrikasi yang dilakukan KWT Melati
pada setiap proses produksi yang diinginkan yakni mengelola kopi biji
menjadi bubuk kopi. Hasil pasokan bahan pemasok dari hasil pertanian
KWT Melati itulah KWT Melati mengolah kopi biji menjadi bubuk kopi
produksi tidak terlepas dari kinerja perusahaan agar dapat tanggap dan
produk, diantaranya:
1. KWT Melati harus memantau kualitas bahan baku, agar bahan
kemasan baru dengan menggunakan plastik aluminium foil, dan juga KWT
Melati melakukan modifikasi produk kopi bubuk cap semut dengan cara
menambahkan gula pada kopi bubuk dari yang semula hanya kopi bubuk
saja, dibentuk dalam saset sekali seduh berukuran 25gr. Kemasan pada
D. Proses Produksi
1. Bahan Baku
2. Sarana Produksi
cap semut.
untuk memisahkan Biji Kopi yang sudah kering dari Kulit Tanduk
2) Sortasi Biji Cacat yaitu Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk
a. Produk Orisinal
Tabel 3.3.
Produk Kopi Bubuk Murni
Produk Kopi Frekunsi Persentase
Bubuk Murni
Ya 36 100%
Tidak - -
Tidak tau - -
Jumlah 36 100%
Sumber: data primer (diolah), 2016
Tabel 3.4.
Mengkonsumsi Produk Kopi Bubuk Cap Semut
Konsumsi Produk Frekunsi Persentase
Kopi Bubuk
Ya 31 86%
Tidak 5 14%
Tidak tau - -
Jumlah 36 100%
Sumber: data primer (diolah), 2016
b. Modifikasi Produk
1) Perubahan produk
Tabel 3.6.
Merek Dan Kualitas Produk
Merek Dan Frekunsi Persentase
Kualitas Produk
Ya 36 100%
Tidak - -
Tidak tau - -
Jumlah 36 100%
Sumber: data primer (diolah), 2016
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jawaban ya
Tabel 3.7.
Usaha Riset Produk Kopi Bubuk Cap Semut
Usaha Riset Produk Frekunsi Persentase
Kopi Bubuk Cap Semut
Ya - 0%
Tidak 29 81%
Tidak tau 7 19%
Jumlah 36 100%
Sumber: data primer (diolah), 2016
baik.
Perspektif Islam
bubuk cap semut dalam islam melalui Produk yang dibuat harus
a. Kehalalan produk
tidak tau 0%. Hal ini menunjukan bahwa KWT Melati telah
untuk dikonsumsi.
b. Mutu produk
Tabel 3.9.
Mutu Produk
Mutu Produk Frekunsi Persentase
Ya 36 100%
Tidak - -
Tidak tau - -
Jumlah 36 100%
Sumber: data primer (diolah), 2016
c. Manfaat Produk
Tabel 3.10.
Manfaat Produk
Manfaat Produk Frekunsi Persentase
Ya 36 100%
Tidak - -
Tidak tau - -
Jumlah 36 100%
Sumber: data primer (diolah), 2016
Tabel 3.11.
Berasal dari Kopi Asli
Berasal dari Kopi Frekunsi Persentase
Asli
Ya 33 92%
Tidak - -
Tidak tau 3 8%
Jumlah 36 100%
Sumber: data primer (diolah), 2016
kopi bubuk
Tabel 3.12.
Menampilkan Komposisi Pada Kemasan
Produk Kopi Bubuk
Menampilkan Frekunsi Persentase
Komposisi
Ya 31 86%
Tidak 5 14%
Tidak tau - -
Jumlah 36 100%
Sumber: data primer (diolah), 2016
3. Penjualan
Tabel 3.13.
Kondisi dan Kemampuan Penjual
Kondisi dan Frekunsi Persentase
Kemampuan Penjual
Ya 28 78%
Tidak - -
Tidak tau 8 22%
Jumlah 36 100%
Sumber: data primer (diolah), 2016
Tabel 3.14.
Kondisi Pasar
Kondisi pasar Frekunsi Persentase
Ya 32 89%
Tidak - -
Tidak tau 4 11%
Jumlah 36 100%
Sumber: data primer (diolah), 2016
konsumen dipasarannya.
c. Modal
Tabel 3.15.
Modal
Modal Frekunsi Persentase
Ya 36 100%
Tidak - -
Tidak tau - -
Jumlah 36 100%
Sumber: data primer (diolah), 2016
jawaban tidak tau 0%. Hal ini menunjukan bahwa kopi bubuk
respon yang sangat baik terhadap kopi bubuk cap semut yang
Tabel 3.16.
Kondisi Organisasi Perusahaan
Kondisi Organisasi Frekunsi Persentase
Perusahaan
Ya 30 83%
Tidak - -
Tidak tau 6 17%
Jumlah 36 100%
Sumber: data primer (diolah), 2016
Dari tabel diatas dapat diketahui hasil wawancara
e. Pameran
Tabel 3.17.
Pameran
Pameran Frekunsi Persentase
Ya 24 67%
Tidak - -
Tidak tau 12 33%
Jumlah 36 100%
Sumber: data primer (diolah), 2016
serendah apapun harga dan faktor lainnya tidak akan berjalan efektif dan
untuk membeli produk bubuk kopi cap semut. KWT Melati mampu
menjual produk bubuk kopi cap semut dengan baik, sehingga banyak
diminati konsumen.
Berikut data harga kopi bubuk per bungkus dalam berbagai ukuran
Tabel 3.18
Harga Kopi Bubuk Cap Semut
Kemasan Harga/Bungkus
600 gr Rp 32.000
300 gr Rp 16.000
200 gr Rp 11.000
100 gr Rp 6.000
50 gr Rp 3.000
25 gr (kopi+gula) Rp 1.000
Sumber: data skunder (diolah), 2016
Berikut adalah data tabel penjualan bubuk kopi cap semut KWT
Tabel 3.19
Data Penjualan Sebelum Melakukan Pengembangan Produk
Kopi Bubuk Cap Semut KWT Melati
Pada Tahun 2013/2014
Bulan Penjualan Nilai penjualan
(kg) (Rp)
September 2708 108.320.000
Oktober 2108 84.320.000
November 1983 79.320.000
Desember 1808 72.320.000
Januari 1753 70.120.000
Februari 1913 76.520.000
Maret 1713 68.520.000
April 1613 64.520.000
Mei 1893 75.720.000
Juni 2013 80.520.000
Juli 2013 80.520.000
Agustus 2382 95.280.000
Jumlah 23900 956.000.000
Sumber: data skunder (diolah), 2016
Tabel 3.20
Data Penjualan Sesudah Melakukan Pengembangan Produk
Kopi Bubuk Cap Semut KWT Melati
Pada Tahun 2014/2015
Bulan Penjualan Nilai penjualan
(kg) (Rp)
September 1955 78.200.000
Oktober 1950 78.000.000
November 1865 74.600.000
Desember 1860 74.400.000
Januari 1960 78.400.000
Februari 2150 86.000.000
Maret 2255 90.200.000
April 1855 74.200.000
Mei 1850 74.000.000
Juni 2350 94.000.000
Juli 2150 86.000.000
Agustus 2555 102.200.000
Jumlah 24755 990,200.000
Sumber: data skunder (diolah), 2016
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa hasil penjualan
bubuk kopi cap semut KWT Melati selama dua tahun terakhir yakni tahun
semut 23900 kg dengan total nilai Rp. 956.000.000. sedangkan pada tahun
ANALISIS DATA
Dari data yang telah diperoleh melalui penelitian langsung dan teori-
Gary Armstrong yang telah diuraikan pada bab II dan telah penulis
sebagai berikut:
1. Produk Orisinal
berkualitas.
menengah kebawah.
pada realita produk kopi bubuk merupakan kopi bubuk murni tanpa
jawaban tidak tau 0%. Sebagian besar konsumen KWT Melati telah
Dari data diatas bahwa kopi bubuk cap semut yang di produksi
0% dan jawaban tidak tau 11%. Dari hasil tersebut dapat dilihat dari
2. Modifikasi produk
yang dibuat pada suatu produk (ukuran, bentuk, warna, gaya, harga,
yaitu, 25gr (kopi bubuk yang telah di beri gula), 50gr, 100gr, 200gr,
kopi bubuk cap semut dengan cara menambahkan gula pada kopi
bubuk dari yang semula hanya kopi bubuk saja, dibentuk dalam saset
cap semut, dengan kualitas kopi yang berkualitas yaitu kopi yang
sebab dengan riset produk akan diketahui apa saja yang diperlukan
produk mungkin produk yang kita jual tidak akan laku dipasaran.
untuk mencari tau apakah produk yang akan kita pasarkan nantinya
tidak, apakah ada yang akan membeli produk tersebut atau tidak.
Produk baru merupakan hal yang paling penting bagi pelanggan dan
apakah layak untuk dijual atau tidak. uji coba dalam suatu produk
harus dilakukan oleh setiap perusahaan agar produk yang dibuat oleh
kebutuhannya.
yang homogen, dimana tiap kelompok dapat dipih sebagai paar yang
sebelumnya.
Kopi bubuk cap semut merupakan kopi bubuk yang telah
Hanya saja KWT Melati menguji produk kopi bubuk cap semut
dalam citarasa, kopi yang sudah diberi gula tersebut masih memiliki
kopi bubuk saja masih sama citarasanya walaupun lebih dari 6 bulan,
produksi KWT Melati sudah sangat baik. Hal ini di tandai dari
dapat berjalan dengan baik. Dari segi uji coba kopi bubuk cap semut
konsumen. KWT Melati telah memiliki dua jenis pasar yaitu pasar
konkret dan pasar abstrak. Pasar konkret yaitu KWT Melati
dalam daya beli masyarakat sebagai konsumen yang mana hal ini
Daya beli konsumen pada kopi bubuk cap semut cukup tinggi karena
Produk atau jasa yang dibuat dan dapat diperjual belikan hanya
makanan dan minuman tidak hanya halal, tetapi harus baik, apakah layak
Satu kali proses produksi mulai dari perancangan mutu produk sampai
pelanggan puas akan produk yang kita produksi maka harus diperhatikan
dalam berbisnis tidak terlepas dari kejujuran yang mendarah daging dalam
potensi terjadinya penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak.
Hal ini telah diterangkan dalam al-qur‟an surat Al-Baqarah ayat 42 bahwa
keuntungan dari bisnis atau usaha yang dijalankan. Usaha yang harus
diterapkan pada KWT Melati dalam perspektif islam yakni kopi bubuk cap
semut yang di produksi oleh KWT Melati sudah memiliki label halal hal
sebanyak 100%, hal ini telah diuji oleh lembaga MUI dan Penyuluhan
dan Makanan.
bubuk cap semut sangat baik dan tanpa dicampur bahan baku lainnya.
Selain itu juga kopi bubuk yang di produksi KWT Melati juga
dari hasil wawancara menunjukan bahwa kopi bubuk cap semut depat
bubuk cap semut bagi masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dan
keinginan konsumen, dan tidak berbahaya untuk dikonsumsi oleh setiap
KWT Melati menjual produk kopi bubuk tidak ada unsur gharar
unsur penipuan dan tidak merugikan pihak lain. Dalam kemasan produk
campur bahan baku apapun. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang
96%.
ekonomi islam yang telah dijelaskan diatas bahwa KWT Melati telah
produknya, mutu pada produk kopi bubuk cap semut sangat baik hal ini
(gharar) terhadap produk kopi bubuk yang dipasarkan, oleh sebab itu
halal sehingga produk kopi bubuk cap semut banyak diminati oleh
PENUTUP
A. Kesimpulan
baik maka ini menjadi salah satu faktor pendukung untuk dapat
KWT Melati, hanya saja KWT Melati tidak melakukan usaha riset
baik.
B. Saran
cap semut yang dikelola oleh KWT Melati tribudisyukur sebagai berikut:
kopi bubuk cap semut sudah berkembang dengan baik, akan tetapi
kadaluarsanya.
Melati.
atau konsumen tetap percaya dengan produk kopi bubuk cap semut.
DAFTAR PUSTAKA
Hadari Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta, 1996.
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam, Pustaka Al-Kausar, Jakarta, 1995.
Philip Kotler dan Kevin Lane, Manajemen Pemasaran, Edisi 12 Jilid Pertama, PT
Indeks, 2007.
Rony kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Penerbit
PPM, Jakarta, 2007.
Sulistyowati, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, cv. Buana Raya, Jakarta, 2005.
Sutrisno Hadi, Metode Research, Jilid II, Andi Offset, Jakarta, 2010.
Vethzal Rivai, Amir Nuruddin, Faisar Ananda, Arfa, Islamic Business and
Economic Ethics, Bumi Aksara, Jakarta, 2012.