Anda di halaman 1dari 9

RESENSI BUKU

Hermenutika Feminisme dalam Pemikiran Tokoh Islam Kontemporer


(Karya Irsyadunnas)

Resensi ini disusun sebagai Tugas Agama Islam

Guru Pengajar :

Abdul Harits

Disusun oleh :

FITRI KHAIRUNNISA : 10284

AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA 1


SMK NEGERI 12 JAKARTA UTARA
2020 M. / 1441 H.
SAMPUL BUKU YANG DI RESENSI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan pada kehadirat Allah Yang Maha Esa atas rahmat dan

hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan resensi dari buku yang berjudul “Hermenutika

Feminisme dalam Pemikiran Tokoh Islam Kontemporer” dengan tepat waktu. Resensi ini

bertujuan untuk memenuhi tugas portofolio agama islam.

Resensi ini dibuat berdasarkan isi buku “Hermenutika Feminisme dalam Pemikiran

Tokoh Islam Kontemporer” serta kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada buku

tersebut.

Saya berharap resensi ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan bagi

pembaca. Saya memohon maaf jika resensi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari pembaca.

Jakarta, 16 Mei 2020 M.


12 Ramadhan 1441 H.

Penulis
Fitri Khairunnisa
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………….. i

Halaman Sampul Buku Yang Dijadikan Bahan Resensi ................................. ii

Kata pengantar .............................................................................................. iii

Daftar isi .............................................................................................. iv

Bab I Pendahuluan

A. Sejarah Buku................................................................................... 1
B. Alasan pemilihan Buku................................................................... 1

Bab II Pembahasan

A. Resensi Buku ................................................................................. 2


1. Ulasan Singkat Isi Buku............................................................ 2
2. Kelebihan dan Kekurangan....................................................... 3
B. Opini Penulis Resensi..................................................................... 4

Bab III Penutup

A. Kesimpulan..................................................................................... 4
B. Saran-Saran .................................................................................... 4
BAB I
PENDAHULUAN

A.Sejarah Buku
Judul Buku :Hermenutika Feminisme dalam Pemikiran Tokoh Islam Kontemporer
Pengarang :Irsyadunnas
Penerbit :Calpulis
Tahun Terbit :2017
Tebal Halaman :286 halaman

B. Alasan Pemilihan Buku


Buku ini membahas tentang terobosan baru dalam metode tafsir Al-Qur’an yaitu
metode Hermeutika Feminisme. Sebagaimana judulnya metode ini menggabungkan dua
pendekatan yakni “Hermeneutika” yang bertumpu pada penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an
dengan mempertimbangkan realitas kekinian dan memenuhi metode ilmiah standar dari
topik-topik yang dibahas. Sedangkan, yang dimaksud dengan “Feminisme” disini adalah
usaha untuk memperjuangkan hak-hak perempuan atau kesetaraan gender antara laki-laki dan
perempuan. Maka metode Hermeneutika Feminisme dapat dipahami sebagai metode
penafsiran Al-Qur’an yang mempertimbangkan unsur realitas kekinian dan berusaha
memenuhi metode ilmiah standar dari topik yang ditafsirkan yang bertujuan untuk
mewujudkan kesetaraan gender dari ayat-ayat yang dianggap menunjukkan bias gender.

Dalam buku ini penulis terutama memfokuskan pembahasannya dengan


membandingkan penafsiran Al-Qur’an dengan metode hermenutika feminisme yang
digunakan oleh dua tokoh kontemporer yaitu Amini Wadud Muhsin (Wadud) dan Asghar Ali
Engineer (Engineer) dengan beberapa mufasir klasik. Wadud merupakan seorang wanita
Afrika-Amerika yang telah mengalami diskriminasi gender dalam hidupnya sehingga Wadud
sangat mengkritik penafsiran Al-Qur’an yang bias gender. Sedangkan, Engineer adalah
seorang laki-laki keturunan India yang merupakan anak dari ulama pemimpin sekte Bohra.
Meskipun bukan seorang wanita, Engineer sangat paham dengan otoriterianisme dan
dominasi laki-laki terhadap perempuan yang terjadi di India. Hal ini mendorongnya untuk
mencetuskan teologi pembebasan yang menafsirkan kembali nilai-nilai ajaran islam untuk
mewujudkan keadilan dan kesetaraan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Resensi Buku
1. Ulasan Singkat Isi Buku
a. Latar Belakang Penulisan Buku
Pada buku ini penulis mengutip lima masalah utama yang didekonstruksi
penafsirannya oleh Wadud dan Engineer, yang meliputi asal-usul penciptaan
perempuan, nushuz, poligini, kesaksian, dan warisan. Penulis memaparkan
bagaimana kedua tokoh tersebut menafsirkan kata-kata kunci dari setiap ayat yang
bias gender dengan mengaitkannya dengan makna yang lebih luas dari kata-kata
tersebut dan ayat-ayat lain yang memunculkan kata-kata kunci yang sama. Penulis
selanjutnya membandingkan hasil penafsiran mereka dengan hasil penafsiran dari
beberapa mufasir klasik. Hasilnya menunjukkan bahwa penafsiran kebanyakan dari
mufasir klasik masih sangat kental dengan unsur partriarkhi yang masih sangat
kuat pada saat itu sedangkan penafsiran Wadud dan Engineer lebih bersifat luas,
kontekstual. Meskipun demikian, penulis tidak serta merta menyalahkan para
mufasir klasik. Penulis menekankan bahwa penafsiran para mufasir klasik
merupakan produk dari zamannya yang masih sangat dipengaruhi kondisi sosial
budaya pada saat itu dimana pengaruh patriakhi masih sangat dominan.

Penulis juga membandingkan hasil penafsiran Wadud dan Engineer yang tidak
selalu sama. Misalnya dalam masalah warisan, Wadud menjunjung tinggi nilai
kesetaraan dan keadilan bagi perempuan dan sangat menunjukkan jiwa feminisnya.
Setiap ayat harus ditafsirkan secara kontekstual dan perubahan konteks
memerlukan perubahan tafsir. Di sisi lain Engineer yang juga memperjuangkan
kesetaraan dan keadilan tampak lebih netral dalam penafsirannya dengan tetap
mempertimbangkan konteks dan pemaknaan yang lebih luas terhadap ayat.

b. Isi bagian
Buku Biografi ini disusun secara sistematis menjadi enam bagian.
1) Bab pertama penulis mengangkat mengenai pro kontra hermeunetika dalam
pemikiran tokoh Islam kontemporer.
2) Pada bab kedua menjelaskan mengenai hermenutika feminisme dalam wacana
tafsir Al-Quran yang disusul dengan penjelasan mengenai Amina Wadud
Muhsin dan Asghar Ali Engineer.
3) pada bab ini menggambarkan posisi keduanya dalam konteks sosial budaya
serta perkembangan pemikiran keduanya dalam kajian keIslaman.
4) Bab empat buku ini kemudian menyajikan pokok pikiran Wadud dan Engineer
tentang Hermeunetika Feminisme.
5) Pada bab 5 penulis mengkaitkan aplikasi hermeneutika feminisme dalam
penafsiran Al-Qur’an.
6) Bab keenam yaitu Mengakhiri pembahasan mengenai hermenautika feminisme,
penulis menutup dengan implikasi hermenautika feminisme terhadap
konstruksi metodologi tafsir.

2. Kelebihan dan Kekurangan


Setelah menelaah buku ini, saya menemukan beberapa hal, yaitu:
a. Kelebihan
 Judul buku ini sangat menarik bagi para pembaca yang tertarik dengan isu-isu
gender. 
 Buku ini sangat menginspirasi, terutama karena buku ini menunjukkan
bagaimana isu gender dipahami dengan lebih mendalam dan luas dalam
kacamata Islam.
 Cara penulis membandingkan hasil tafsir para mufasir kontemporer dan klasik
dan tafsir Wadud dan Engineer
 menginspirasi pembaca untuk selalu terbuka terhadap perbedaan dan dapat
memahami latar belakang dari perbedaan tersebut dengan bijaksana.

b. Kelemahan

 Banyak istilah dalam buku ini yang ditulis dalam bahasa Arab, bagi pembaca
awam mungkin akan kesulitan dalam memahami beberapa istilah.
 Beberapa bagian dalam buku ini yang membahas kasus yang sama ditulis dengan
redaksi yang sama sehingga beberapa penjelasan terkesan diulang-ulang.

B. Opini Penulis Resensi


Menurut saya, buku ini sangat cocok dibaca karena melalui buku ini, pembaca akan
diajak untuk menelusuri dengan isu-isu gender, wanita, bahasa, dan hermeneutika.
Pembaca juga dapat membandingkan hasil penafsiran Wadud dan Engineer yang tidak
selalu sama. Misalnya dalam masalah warisan, Wadud menjunjung tinggi nilai kesetaraan
dan keadilan bagi perempuan dan sangat menunjukkan jiwa feminisnya. Setiap ayat harus
ditafsirkan secara kontekstual dan perubahan konteks memerlukan perubahan tafsir. Di sisi
lain Engineer yang juga memperjuangkan kesetaraan dan keadilan tampak lebih netral
dalam penafsirannya dengan tetap mempertimbangkan konteks dan pemaknaan yang lebih
luas terhadap ayat. Perbedaan ini tidak terlepas dari perbedaan latar belakang kedua tokoh
tersebut, dimana sebagai perempuan yang lekat dengan isu diskriminasi gender Wadud
nampak lebih agresif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan Pembaca dapat
menekankan pentingnya pemahaman bahwa penafsiran Al-Qur’an akan terus berkembang
seiring perkembangan zaman. Penafsiran Al-Qur’an harus disesuaikan dengan konteksnya
dengan tetap memperhatikan worldview dari Al-Qur’an itu sendiri

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Saya berterima kasih kepada Irsyadunnas dan  seluruh pihak yang terlibat dalam penulisan
biografi ini. Walau pun buku ini hanya menyajikan narasi kehidupan sang tokoh islam
kontemporer, namun saya b angga dengan adanya buku ini. Pembaca dapat mengetahui
luas tentang gender dan hermeneutika Dengan membaca buku ini.

B. Saran-Saran
Bagi yang belum membaca kalian dapat membeli buku “Hermenutika Feminisme dalam
Pemikiran Tokoh Islam Kontemporer” karena buku ini bermanfaat dan menambah
wawasan tentang tokoh islam lainnya. buku ini sangat direkomendasikan bagi pembaca
terutama bagi mereka yang tertarik dengan isu-isu gender, wanita, bahasa, dan
hermeneutika.

Anda mungkin juga menyukai