Anda di halaman 1dari 36

BUKU INFORMASI

MEMASANG PERANGKAT JARINGAN


KE DALAM SISTEM JARINGAN
J.611000.011.02

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 2


BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------------------- 4
A. Tujuan Umum --------------------------------------------------------------------- 4
B. Tujuan Khusus -------------------------------------------------------------------- 4
BAB II MENETAPKAN PERSYARATAN PERANGKAT JARINGAN DARI PENGGUNA--- 5
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menetapkan Persyaratan
Perangkat Jaringan dari Pengguna -------------------------------------------- 5
1. Cara Mengidentifikasi Perangkat Jaringan Sesuai dengan
Kebutuhan Jaringan -------------------------------------------------------- 5
2. Cara Menganalisa Persyaratan sesuai Kebutuhan Teknis dan
Pengguna --------------------------------------------------------------------- 7
3. Cara Mengevaluasi Persyaratan Pengguna sesuai Pedoman
Organisasi -------------------------------------------------------------------- 17
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menetapkan Persyaratan
Perangkat Jaringan dari Pengguna -------------------------------------------- 17
C. Sikap Kerja dalam Menetapkan Persyaratan Perangkat Jaringan dari
Pengguna -------------------------------------------------------------------------- 17
BAB III MENYIAPKAN PERANGKAT JARINGAN -------------------------------------------- 18
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Perangkat Jaringan -- 18
1. Cara Memilih Perangkat Jaringan Sesuai dengan Kebutuhan -------- 18
2. Cara Mengevaluasi Perangkat Jaringan Sesuai dengan Kebutuhan 18
3. Cara Menetapkan Perangkat Jaringan Sesuai dengan Kebutuhan -- 19
4. Cara Menetapkan Peraturan Lisensi dan Keamanan ------------------ 19
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Perangkat Jaringan - 20
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menyiapkan Perangkat Jaringan --- 20
BAB IV MENG-INSTALL PERANGKAT KERAS JARINGAN --------------------------------- 21
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Meng-install Perangkat Keras
Jaringan ---------------------------------------------------------------------------- 21

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 2 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

1. Cara Mengatur Instalasi Agar Tidak Ada Gangguan pada


Operasional Jaringan ------------------------------------------------------- 21
2. Cara Memasang Perangkat Keras Sesuai dengan Prosedur Instalasi 21
3. Cara Mengkonfigurasi Instalasi Sesuai Kebutuhan Pengguna ------- 23
4. Cara Menguji Instalasi yang Telah Terpasang untuk Menjamin
Terpenuhinya Kebutuhan Pengguna ------------------------------------- 28
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Meng-install Perangkat Keras
Jaringan ---------------------------------------------------------------------------- 29
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Meng-install Perangkat Keras
Jaringan ---------------------------------------------------------------------------- 29
BAB V MENYEDIAKAN DUKUNGAN UNTUK PRODUK-PRODUK YANG DIINSTAL ---- 30
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyediakan Dukungan untuk
Produk-produk yang Diinstal --------------------------------------------------- 30
1. Cara Membuat Dokumentasi Petunjuk Pengoperasian untuk
Pengguna -------------------------------------------------------------------- 30
2. Cara Memberikan Instruksi Secara Individu pada Pengguna Sesuai
Kebutuhan ------------------------------------------------------------------- 32
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyediakan Dukungan untuk
Produk-produk yang Diinstal --------------------------------------------------- 32
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menyediakan Dukungan untuk
Produk-produk yang Diinstal --------------------------------------------------- 32
DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------- 34
A. Dasar Perundang-undangan ---------------------------------------------------- 34
B. Buku Referensi ------------------------------------------------------------------- 34
C. Referensi Lainnya ----------------------------------------------------------------- 34
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN --------------------------------------------------- 35
A. Daftar Peralatan/Mesin ----------------------------------------------------------- 35
B. Daftar Bahan ----------------------------------------------------------------------- 35
DAFTAR PENYUSUN ----------------------------------------------------------------------------- 36

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 3 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu Memasang
Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan.

B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Memasang
Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan ini guna memfasilitasi peserta latih
sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menetapkan persyaratan perangkat jaringan dari pengguna yang meliputi
kegiatan mengidentifikasi perangkat jaringan sesuai dengan kebutuhan jaringan,
menganalisa persyaratan sesuai kebutuhan teknis dan pengguna, dan
mengevaluasi persyaratan pengguna sesuai pedoman organisasi;
2. Menyiapkan perangkat jaringan yang meliputi kegiatan memilih perangkat
jaringan sesuai dengan kebutuhan, mengevaluasi perangkat jaringan sesuai
dengan kebutuhan, menetapkan perangkat jaringan sesuai dengan kebutuhan,
dan menetapkan peraturan lisensi dan keamanan;
3. Meng-install perangkat keras jaringan yang meliputi kegiatan mengatur instalasi
agar tidak ada gangguan pada operasional jaringan, memasang perangkat keras
sesuai dengan prosedur instalasi, mengkonfigurasi instalasi sesuai kebutuhan
pengguna, dan menguji instalasi yang telah terpasang untuk menjamin
terpenuhinya kebutuhan pengguna;
4. Menyediakan dukungan untuk produk-produk yang diinstal yang meliputi
kegiatan membuat dokumentasi petunjuk pengoperasian untuk pengguna dan
memberikan instruksi secara individu pada pengguna sesuai kebutuhan.

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 4 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

BAB II
MENETAPKAN PERSYARATAN PERANGKAT JARINGAN
DARI PENGGUNA

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menetapkan Persyaratan Perangkat


Jaringan dari Pengguna
1. Cara Mengidentifikasi Perangkat Jaringan Sesuai dengan Kebutuhan Jaringan
Secara umum jaringan komputer diklasifikasikan menjadi 3 jenis
beradasarkan cakupan komunikasinya yang paling banyak digunakan, yaitu Local
Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN) dan Wide Area Network
(WAN).
Infrastruktur ini dapat dimuati content komunikasi yang sepenuhnya dapat
dimanfaatkan oleh pengguna komunikasi melalui jaringan komputer tersebut,
meliputi aplikasi komunikasi langsung antar user maupun pertukaran content
komunikasi data, seperti aplikasi :
 file sharing
 print sharing
 dan lain-lain

Jaringan LAN dapat diklasifikasi menjadi 2 role komponen, yaitu:


 Jaringan peer to peer

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 5 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

Pada jaringan peer to peer setiap komputer bertindak sebagai komputer


server dan juga komputer client, sehingga semua data atau resource dapat
diakses oleh semua komputer dalam jaringan tersebut. Masing-masing
komputer harus dikonfigurasi untuk menjaga keamaan dari data atau
resource.
Jaringan peer to peer bekerja secara efektif untuk jaringan yang
cakupannya kecil (kurang dari 10 komputer) atau pada jaringan single LAN.
Keuntungan dari jaringan peer to peer:
- Mudah dikonfigurasi
- Low cost
- Tidak membutuhkan NOS (Network Operating System)
- Mudah dikelola

Kekurangan dari jaringan peer to peer:


- Tidak terlalu aman
- Tidak ada penampungan data terpusat atau media arsip data
- Sulit untuk mengatur version control
- Kinerja yang lebih berat karena resource sharing

 Jaringan server based

Pada jaringan server based, terdapat komputer yang bertindak


sebagai komputer server dan yang lain bertindak sebagi komputer client.

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 6 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

Komputer server menyediakan resource dan service ke komputer client


ketika diminta. Komputer client adalah komputer yang menjalankan
program sesuai dengan request service pada server. Semua resource
seperti file, direktori, aplikasi dan shared device, secara terpusat diatur dan
dikonfigurasi sehingga dapat diakes oleh komputer client.
Kelebihan dari jaringan server based :
- Lebih aman dibanding dengan jaringan peer to peer
- Kinerja lebih baik
- Backup terpusat/centralized backup

Kekurangan dari jaringan server based:


- Membutuhkan operator yang profesional
- Hardware dan software yang dibutuhkan lebih banyak
- High cost

2. Cara Menganalisa Persyaratan sesuai Kebutuhan Teknis dan Pengguna


Hardware atau perangkat keras merupakan elemen yang sangat vital
dalam pembentukan jaringan komputer. Apabila kekurangan satu elemen
hardware saja, maka dapat dipastikan suatu jaringan tidak akan dapat berjalan
dengan sempurnya. Berikut ini adalah beberapa hardware atau perangkat keras
yang bisa digunakan pada jaringan komputer :
1.1. Komputer server

Server merupakan salah satu perangkat yang sangat penting, karena


server merupakan pusat dari jaringan komputer. Semua data penting yang
nantinya akan disebarkan melalui jaringan internet semuanya berada pada
kompute serIver. Komputer server ini nantinya akan saling terhubung

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 7 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

dengan komputer-komputer client, yang dapat mengakses data dari server


tersebut.
Fungsi utama dari server adalah sebagai database informasi yang
nantinya akan dikirimkan dan juga disebarkan oleh jaringan. Semua data
tersebut akan ditransmisikan melalui sistem jaringan agar nantinya dapat
sampai ke komputer client. Kecanggihan fungsi CPU pada komputer server
ini sangat penting dalam menunjang keandalan jaringan agar komputer
tidak ”hang”.
Dengan tugasnya yang harus bisa menyediakan data bagi client
yang terhubung ke dalam jaringannya, maka komputer server wajib
mampu untuk beroperasi secara penuh, yaitu 24 jam sehari. Maka dari itu,
biasanya komputer server memiliki spesifikasi yang tidak ada pada
komputer biasa pada umumnya, seperti power supply yang lebih baik,
harddisk yang memiliki kapasitas besar, processor yang jauh lebih cepat
dan tidak mudah panas, kapasitas RAM yang besar, serta berbagai
spesifikasi khusus lainnya.
Selain itu, ada baiknya komputer server diletakkan di dalam suatu
ruangan dengan sistem pendingin udara yang tetap berjalan, sehingga hal
ini dapat mengurangi peningkatan suhu panas pada komputer server.

1.2. Komputer client

Komputer client atau user, sering juga dikenal dengan istilah


terminal ataupun workstation. Secara umum, komputer client ini

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 8 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

merupakan komputer umum yang digunakan untuk memperoleh data dari


server.
Komputer client yang sudah terhubung ke dalam jaringan, akan
dapat memperoleh informasi dan juga akses terhadap komputer server
tentunya sesuai dengan konfigurasi hak akses pada setiap role client.
Komputer client ini dioperasikan secara manual oleh user-nya, yaitu
manusia untuk berbagai macam kebutuhan, seperti mencari data, bermain
game online, ataupun keperluan lainnya.
Untuk konteksnya dalam jaringan, komputer client tidak
memerlukan spesifikasi khusus, yang tepenting adalah komputer tersebut
bisa melakukan koneksi terhadap jaringan, baik itu jaringan LAN, MAN
ataupun jaringan WAN, baik menggunakan kabel, ataupun nirkabel.

1.3. Hub

Fungsi utama dari hub adalah untuk membagi jaringan dari satu
server menuju ke komputer client dalam satu jaringan, terutama jaringan
LAN alias lokal. Secara teoritis, hub sendiri adalah sebuah hardware atau
perangkat keras yang merupakan suatu central connection point pada
suatu jaringan, yang berfungsi untuk menerima sinyal dari server atau host
dan kemudian mentransmisikannya ke client yang akan membentuk suatu
jaringan.
Dengan adanya central connection point ini, maka hub dapat
mentransmisikan data dari server menuju lebih dari satu client yang
terhubung dalam satu jaringan LAN. Apabila anda hanya ingin sekedar
membagi satu jaringan lokal ke dalam beberapa komputer saja, maka hub
merupakan salah satu perangkat keras yang tepat.

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 9 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

Fungsi dari hub :


 Membuat jaringan lokal dari beberapa komputer
 Mentransmisikan jaringan, terutama LAN
 Penguat sinyal dari suatu jaringan
 Mempengaruhi proses konektivitas antar jaringan

Kelemahan dari hub :


 Apabila hub mengalami kerusakan, maka keseluruhan jaringan
komputer akan mengalami kegagalan
 Tidak bisa mengatur kecepatan ataupun jumlah paket data yang
ditransmisikan ke komputer client

1.4. Switch

Switch memiliki fungsi yang sama seperti hub, yaitu dapat


membantu memecah-mecah jaringan lokal. Dari satu komputer server atau
host, anda dapat menggunakan switch untuk mengkoneksikan lebih dari
satu komputer client ke dalam satu jaringan LAN atau lokal.
Yang membedakan fungsi hub dengan switch adalah
kemampuannya. Switch memiliki kemampuan yang lebih pintar daripada
hub, karena switch mampu membatasi dan juga mengatur jumlah paket
data yang ditransmisikan ke dalam komputer client yang terhubung dalam
jaringan. Jadi, dengan menggunakan switch, pengaturan data antar client
bisa dibedakan.

Fungsi utama dari switch :


 Untuk menerima sinyal dan juga data dari komputer atau server

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 10 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

 Mentransmisikan data dari server atau host ke dalam jaringan dan


kepada client
 Memperkuat sinyal yang ditransmisikan dari server atau host
menuju client
 Dapat mengatur dan juga membatasi jumlah paket data yang
ditransmisikan kepada client.
 Sebagai central connection point
 Dapat berfungsi sebagai repeater
 Sebagai splitter atau pemisah antar komputer di dalam suatu
jaringan.

1.5. Bridge

Bridge memiliki fungsi utama untuk menjembatani jaringan. Maksud


dari menjembatani jaringan adalah bridge dapat menggabungkan lebih dari
satu jaringan lokal ke dalam satu jaringan lokal yang lebih luas, ataupun
sebaliknya, memecah satu jaringan lokal / LAN yang luas menjadi
beberapa jaringan lokal yang lebih kecil. Selain itu, bridge juga dapat
menjadi penghubung antar dua atau lebih jaringan lokal dengan topologi
jaringan yang berbeda-beda.
Fungsi bridge akan sangat terasa apabila anda berada di dalam
lingkungan instansi besar, yang terdiri dari beberapa ruangan kantor atau
divisi yang letak gedungnya berjauhan. Seluruh komputer antar gedung
akan dapat tetap saling terhubung dengan satu jaringan LAN induk dengan
menggunakan bridge.

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 11 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

Fungsi dan keunggulan bridge


 Memecah jaringan LAN yang besar, menjadi jaringan-jaringan kecil
untuk gedung atau ruangan tertentu
 Menghemat biaya operasional, hanya membutuhkan satu server saja
untuk banyak gedung dalam jangkauan yang luas
 Bisa digunakan untuk memecah jaringan LAN hingga ke luar pulau
 Menjaga keamanan data dari suatu organisasi
 Mempermudah proses monitoring pada suatu jaringan yang lebih
kecil

1.6. Router

Router sendiri secara teknis memiliki fungsi untuk menyalurkan


koneksi internet melalui protokol TCP IP menuju komputer client.
Secara khusus, fungsi router bisa seperti access point, dimana bisa
meneruskan koneksi internet dari broadband atau provider mernuju lokasi
komputer client. Namun demikian, pada dasarnya fungsi router jauh lebih
banyak dari pada itu, karena router digunakan untuk memberikan rute
atau jalan-jalan tertentu bagi paket data yang
Contoh penggunaan router biasanya berada di perkantoran atau
kampus, dimana router akan menerima sinyal paket data, dan kemudian
router akan melakukan proses routing paket data tersebut ke lokasi-lokasi
yang sudah ditentukan sebelumnya oleh operator router.
Router sangat cocok untuk digunakan pada satu atau lebih gedung
perkantoran, kampus, ataupun mall untuk mentransmisikan paket-paket

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 12 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

data ke dalam access point. Dalam hal ini, router memang memiliki peran
ganda yang tumpang tindih dengan access point dalam jaringan komputer.

1.7. Access Point

Apabila anda mengetahui bahwa router memilki fungsi yang sama


seperti access point, lalu apa keunggulan dari access point? Access point
memiliki keunggulan, yaitu harganya yang lebih murah dibandingkan
dengan router, serta pengaplikasiannya yang jauh lebih sederhana.
Access point hanya digunakan untuk memancarkan sinyal wireless
yang diterima dari router ataupun broadband untuk membuat suatu
jaringan WLAN atau wireless area network. Fungsi ini jauh lebih sederhana
apabila dibandingkan dengan router, yang memiliki fungsi yang sangat
kompleks dan banyak.

Keunggulan access point :


 Harga yang lebih murah
 Perawatan yang lebih mudah
 Bisa langsung tersambung dengan router ataupun broadband
 Sudah mendukung penggunaan wireless (yang saat ini access point
juga sering kita kenal dengan istilah hotspot)
 Dapat digunakan dalam ruangan kecil hingga sedang

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 13 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

1.8. Kabel

Umumnya kabel jaringan yang paling banyak digunakan adalah


kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), Coaxial, dan juga kabel Fiber Optic.
Tentu saja penggunaan kabel dalam jaringan komputer sangat efisien,
terutama ketika anda ingin membangun sebuah jaringan lokal, karena
biaya yang lebih murah dibandingkan dengan perangkat wireless.

1.9. NIC atau Ethernet Card

NIC merupakan kependekan dari Network Interface Card, yang


merupakan suatu kartu yang juga kita kenal dengan istilah ethernet card,
yang memegang peranan penting dalam jaringan komputer. Ethernet card
merupakan kartu jaringan yang ditanamnkan pada komputer, yang mana
akan membuat sebuah komputer mampu terhubung ke dalam jaringan
LAN.
Dengan adanya ethernet card ini, maka setiap komputer bisa saling
terhubung ke dalam jaringan dengan menggunakan koneksi kabel. Namun
demikian, mungkin saat ini ethernet card sudah jarang digunakan,
meskipun merupakan salah satu protokol standar dalam sebuah sistem
komputer. Hal ini tidak lain dan juga tidak bukan adalah karena penemuan
teknologi wireless yang lebih praktis dan juga mudah untuk diaplikasikan.

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 14 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

Untuk lebih jelasnya mengenai ethernet, anda bisa membaca manfaat LAN
card dan juga fungsi LAN Card.

1.10. Modem

Perangkat keras berikutnya yang merupakan perangkat penting


dalam jaringan komputer adalah modem. Modem merupakan kepanjangan
dari modulator dan demodulator. Secara harafiah itu berarti modem
merupakan suatu bentuk komunikasi dua arah yang dimana modem bisa
melakukan proses perubahan data sinyal digital menjadi analog, dan
kemudian bisa merubah kembali sinyal tersbut menjadi digital agar bisa
digunakan di dalam komputer.
Saat ini perkembangan modem sudah jauh lebih pesat, dulu,
modem digunakan untuk menggunakan koneksi Dial-up yang dikenal
dengan nama Modem ADSL. Saat ini, modem sudah berbentuk USB,
sehingga mudah digunakan. Selain itu, ada pula modem yang memiliki
fungsi yang digabung dengan router, sehingga semua fungsi modem,
router dan juga access point berada di dalam satu alat saja.

1.11. Konektor
Konektor merupakan alat yang di pasang pada masing masing ujung
kabel jaringan untuk menghubungkan adapter network dengan kabel.
Berbagai jenis konektor jaringan ini harus disesuaikan dengan tipe dan
jenis kabel jaringan yang dipakai.

 Konektor RJ-45 digunakan untuk Kabel UTP

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 15 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

 Konektor BNC/T digunakan untuk Kabel Coaxial

 Konektor ST digunakan untuk Kabel Fiber Optic

1.12. Repeater

Repeater merupakan perangkat keras jaringan komputer untuk


memperkuat sinyal jika digunakan pada jarak yang jauh. Dengan adanya
repeater ini jaringan yang tidak terjangkau oleh jarak yang cukup jauh

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 16 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

dalam suatu jaringan LAN, dapat dikembangkan dan di tarik agak jauh dan
memperoleh sinyal yang cukup.

3. Cara Mengevaluasi Persyaratan Pengguna sesuai Pedoman Organisasi


Konfigurasi perangkat diperlukan untuk untuk menyesuaikan
kemauan/keperluan client dengan aturan yang ada dalam organisasi dimana
jaringan di-install. Seperti hak akses data atau hak akses shared device, karena
pada praktiknya, setiap computer client mempunyai hak akses pada data atau
shared device tertentu, dan ada kemunngkinan hak akses masing-masing
komputer client akan berbeda. Perlu adanya komunikasi dengan pihak organisasi
atau perusahaan mengenai aturan-aturan yang bejalan di tempat.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menetapkan Persyaratan Perangkat


Jaringan dari Pengguna
1. Mengidentifikasi perangkat jaringan sesuai dengan kebutuhan jaringan.
2. Menganalisa persyaratan sesuai kebutuhan teknis dan pengguna.
3. Mengevaluasi persyaratan pengguna sesuai pedoman organisasi.

C. Sikap kerja
Harus bersikap secara:
1. Teliti dan cermat dalam mengidentifikasi perangkat jaringan sesuai dengan
kebutuhan jaringan.
2. Teliti dan cermat dalam menganalisa persyaratan sesuai kebutuhan teknis dan
pengguna.
3. Teliti dan cermat dalam mengevaluasi persyaratan pengguna sesuai pedoman
organisasi.

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 17 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

BAB III
MENYIAPKAN PERANGKAT JARINGAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Perangkat Jaringan


1. Cara Memilih Perangkat Jaringan Sesuai dengan Kebutuhan
Perangkat jaringan yang akan digunakan/di-install, dipilih sesuai dengan
kebutuhan organisasi atau perusahan, tujuan penambahan/pemasangan
perangkat serta budget yang tersedia.
Sebagai contoh untuk pengadaan komputer server, setiap aplikasi server
yang nantinya akan digunakan perlu dianalisa, seberapa besar kebutuhan
minimal untuk dapat di-instal pada komputer server. Informasi ini biasanya
diberikan oleh situs pengembang dari aplikasi yang bersangkutan. Semuanya
didata kemudian diolah sedemikian rupa sehingga spesifikasi yang ditentukan
mampu mencakup semua kebutuhan minimal yang ada.

2. Cara Mengevaluasi Perangkat Jaringan Sesuai dengan Kebutuhan


Berikut ini adalah hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat
jaringan:
2.1. Jumlah client
Banyaknya client sangat mempengaruhi beban lalu lintas data yang
mengalir dalam jaringan sehingga diperlukan perencanaan yang matang
mengenai spesifikasi hardware (switch, hub, LAN card, dll) maupun
topologi yang digunakan agar transmisi data berjalan dengan lancar.

2.2. Jangkauan Jaringan (Ruang dan Waktu)


Kecepatan transmisi data dan kemungkinan terjadi data hilang atau rusak
sangat besar jika jarak antara node semakin panjang. Selain itu, waktu
yang diperlukan untuk melakukan monitoring, analisis dan perbaikan
jaringan cukup lama. Oleh karena itu, jenis media transmisi dan tipe
topologi yang dipakai juga harus disesuaikan dengan jarak dan waktu yang

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 18 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

diperlukan untuk melakukan proses dalam sistem, serta jenis media yang
digunakan (kabel atau wireless).

2.3. Jenis Layanan


Jenis layanan dalam jaringan tergantung dari kebutuhan client, misalnya
sharing data antara sistem operasi, optimasi kecepatan akses internet,
pengalokasian sistem kontrol pengalamatan komputer secara otomotis,
bahkan sampai sistem manajemen database secara terpusat.

2.4. Tingkat Keamanan dan Pelayanan Multiuser


Dalam sistem harus diatur kebijakan firewall yang mendukung sistem
keamanan jaringan dan pengelolaan hak akses user dan prioritasnya.

2.5. Jenis OS yang Terhubung dalam Jaringan


Pada umumnya semua jenis OS menerapkan protokol TCP/IP, sehingga
meski berbeda tipe (seperti Windows dan Linux), tetap dapat saling
berhubungan.

3. Cara Menetapkan Perangkat Jaringan Sesuai dengan Kebutuhan


Berdasarkan dari pemilihan perangkat dan hasil evaluasi perangkat
jaringan yang dibahas sebelumnya, perangkat jaringan dapat ditetapkan, sesuai
dengan kebutuhan organisasi dan segala informasi yang dibutuhkan yang
sebelumya telah dikumpulkan.

4. Cara Menetapkan Peraturan Lisensi dan Keamanan


Berikut ini adalah salah satu prinsip keamanaan jaringan yang dikenal
dengan sebutan CIA. CIA secara global diterapkan pada instalasi jaringan.
 Confidentiality
Confidentiality adalah suatu aspek yang menjamin kerahasiaan suatu data
atau informasi. Kerahasiaan mengandung makna bahwa informasi hanya
dapat diakses oleh orang yang berhak mengakses.

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 19 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

 Integrity
Integrity adalah suatu aspek yang menjamin bahwa data atau informasi tidak
boleh berubah tanpa seizin pemilik data ataupun pihak yang berwenang.
Bentuk serangan terhadap aspek integrity ini seperti : Adanya virus, trojan
horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa ijin, “man in the
middle attack” dimana seseorang menempatkan diri di tengah pembicaraan
dan menyamar sebagai orang lain.

 Availability
Availability adalah suatu aspek yang menjamin ketersediaan sumber data
atau informasi jika dibutuhkan. Sistem informasi yang diserang atau dijebol
dapat menghambat atau meniadakan akses ke informasi.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Perangkat Jaringan


1. Memilih perangkat jaringan sesuai dengan kebutuhan.
2. Mengevaluasi perangkat jaringan sesuai dengan kebutuhan.
3. Menetapkan perangkat jaringan sesuai dengan kebutuhan.
4. Menetapkan peraturan lisensi dan keamanan.

C. Sikap kerja
Harus bersikap secara:
1. Teliti dan cermat dalam memilih perangkat jaringan sesuai dengan kebutuhan.
2. Teliti dan cermat dalam mengevaluasi perangkat jaringan sesuai dengan
kebutuhan.
3. Teliti dan cermat dalam menetapkan perangkat jaringan sesuai dengan
kebutuhan.
4. Teliti dan cermat dalam menetapkan peraturan lisensi dan keamanan.

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 20 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

BAB IV
MENG-INSTALL PERANGKAT KERAS JARINGAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Meng-install Perangkat Keras


Jaringan
1. Cara Mengatur Instalasi Agar Tidak Ada Gangguan pada Operasional Jaringan
Dalam pemasangan perangkat keras pada jaringan yang sedang berjalan,
akan memungkinkan terjadinya gangguan terhadap proses yang sedang berjalan
pada jaringan tersebut. Akan tetapi ada beberapa langkah yang dapat
meminimalisir atau bahkan mencegah terjadinya gangguan pada proses yang
sedang berjalan. Hal ini dapat mengurangi kerugian financial dan juga menambah
kenyamanan kerja client.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemasangan
hardware:
 Menjadwalkan pemasangan perangkat diluar jam kerja, atau diluar jam
sibuk dari perusahaan atau organisasi.
 Mengoptimalkan pemantauan ketika pengerjaan
 Membuat dokumentasi jaringan dan melakukan komunikasi yang efektif
 Melakukan perencanaan disaster recovery

2. Cara Memasang Perangkat Keras Sesuai dengan Prosedur Instalasi


Daftar pertanyaan berikut ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
mencakup area utama ketika melakukan perencanan dan memasang perangkat
pada jaringan baru atau yang sudah ada, dari segi planning (perencanaan),
perangkat keras, dan desain jaringan.
Planning
 Berapa banyak orang yang berada dalam jaringan ?
 Berapa pengguna local atau on-site?
 Berapa banyak pengguna remote dan yang akan membutuhkan akses ke
jaringan?
 Berapa banyak on-site coumputer yang akan terkoneksi ke jaringan?

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 21 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

 Berapa banyak perangkat on-site (komputer, server, scanner, printer, dll)


yang membutuhkan network card?
 Bagaimana prosedur pengguna jarak jauh (remote) untuk mengakses
jaringan?
 Aplikasi server mana yang ingin dijalankan pada jaringan? Lalu apa
kebutuhan minimum perangkat keras untuk aplikasi server yang
digunakan?
 Apa spesifikasi dari server yang digunakan dalam jaringan (jumlah
memory, kecepatan processor, dll)?

Kebutuhan perangkat keras jaringan:


 Apa perangkat lainya yang dapat didukung oleh jaringan (back-up devices,
UPS, Network printer)?
 Apakah titik jaringan yang ada sesuai dengan jumlah perangkat jaringan
yang digunakan?
 Apakah hub atau switch memliki port yang cukup sesuai dengan jumlah
koneksi yang dibutuhkan? Dan apakah ada cukup ruang untuk
pengembangan nantinya?

Desain jaringan:
 Topologi jaringan apa yang akan digunakan?
 Apakah semua workstation memiliki NIC yang sesuai dengan technology
yang digunakan?
 Sistem operasi jaringan apa yang akan digunakan?
 Jenis perkabelan apa yang akan digunakan (UTP, fiber optic, dll) atau
apakah jaringan wireless dapat digunakan?
 Dimana kabel jaringan akan di-install?
 Apakah ada regulasi/aturan tertentu yang mempengaruhi pergantian
kabel?
 Dimana perangkat berikut akan diletakan? server, hub atau switch, printer,
firewall, router, modem, dll?

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 22 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

Security, back-up dan power


 Metode keamanan apa yang akan diterapkan? virus protection, password
pengguna, firewall, enkripsi data, dll?
 Apakah server butuh diamankan secara fisik (seperti dikunci dalam lemari
atau ruangan khusus)?
 Bagaimana prosedur back-up data pada jaringan?
 Berapa besar kapasitas back-up dari prosedur yang diterapkan?
 Apakah kapasitas yang tersedia cukup untuk menampung semua data pada
server dan perangkat jaringan yang digunakan?
 Apakah prosedur back-up yang diterapkan mempunyai kapasitas untuk
dikembangkan seiring perkembangan data?
 Dimana data backup akan disimpan?
 Perangkat apa yang membutuhkan UPS?
 Apakah sirkulasi udara di sekitar server cukup?

3. Cara Mengkonfigurasi Instalasi Sesuai Kebutuhan Pengguna


Pengertian konfigurasi adalah pengaturan atau proses pembuatan
pengaturan dari dari bagian-bagian yang membentuk keseluruhan. Dalam
komputer dan jaringan komputer, konfigurasi sering mengacu pada spesifikasi
perangkat keras dan rincian perangkat lunak dalam hal perangkat yang
terpasang, kapasitas atau kemampuan pada sistem yang dibuat. Dalam
menginstal perangkat keras dan perangkat lunak, konfigurasi terkadang proses
metodis mendefinisikan pilihan yang disediakan. Konfigurasi untuk setiap
perangkat akan berbeda-beda, untuk itu penulis akan memberikan contoh
konfigurasi jaringan WLAN, berikut dengan contoh instalasi sebagai acuan untuk
bab sebelumnya.
Secara prinsip dasar, jaringan wifi terdiri atas dua komponen, yaitu access
point dan Wifi NIC, dengan demikian maka proses instalasi pun terdi atas dua
tahap utama, yaitu:
 Proses instalasi dan konfigurasi perangkat wifi Access Point
 Proses instalasi dan knfigurasi perangkat wifi client

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 23 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

Wifi access point adalah perangkat yang terdiri atas sebuah hardware dan
dilengkapi sistem operasi khusus, fungsi dan perannya sama seperti switch yang
terdapat pada jaringan kabel, merupakan terminal penghubung bagi wireless
client. Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan pada saat instalasi wifi access
point:
3.1. Posisi dan letak access point harus strategis
Maksud dari strategis adalah posisi pemancar sinyal harus bisa terlihat dari
segala sudut, hal ini bertujuan agar sinyal yang dipancarkan oleh access
point bisa diterima secara maksimal oleh wifi client di manapun mereka
berada dan masih dalam batas jangkauan sinyal. Hindari halangan yang
berbahan material padat seperti beton dan logam karena kedua bahan
tersebut sangat mempengaruhi kualitas sinyal wifi jika sampai terhalang
oleh kedua jenis bahan tersebut.

3.2. Letakan perangkat wifi AP (access point) pada tempat yang memiliki
sumber listrik dan mudah dijangkau
Wifi access point adalah perangkat yang menggunakan sumber listrik DC
yang kecil daya listriknya namun tetap membutuhkan sumber listrik
tersendiri. Posisi wifi client juga harus diletakan sedemikian rupa agar
mudah untuk dijangkau jika sesekali terjadi masalah dan membutuhkan
troubleshooting.

3.3. Konfigurasi wifi access point


Setelah ditentukan lokasi yang strategis untuk menempatkan access point,
maka langkah berikutnya adalah melakukan atau mengatur konfigurasi dari
wifi access point.
3.3.1. Langkah pertama adalah adalah menyamakan segmen IP antara wifi
AP dengan komputer yang dipakai untuk konfigurasi. IP address default
atau bawaan dari pabrik dapat dilihat dimanualnya, biasanya adalah
192.168.1.1 dengan subnetmask 255.255.255.0, setting laptop atau

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 24 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

komputer dengan IP address 10 pada bagian akhir dengan subnetmask


255.255.255.0 juga.

3.3.2. Sambungkan AP wifi dengan komputer menggunakan kabel data


atau kabel Ethernet jenis cross atau jika sudah menggunakan auto MDI/
MDIX maka kabel jenis cross atau straight tidak ada masalah.

3.3.3. Buka aplikasi web browser dan ketikan alamat IP address dari Wifi
AP tersebut. Tekan enter dan segera muncul tampilan user dan
password. Biasanya user dan password secara default adalah admin
dengan password kosong alias tanpa password atau password-nya
admin juga.

3.3.4. Setelah berhasil login dengan akses admin default maka langkah
berikut yang mesti dilakukan adalah mengganti password default
(admin) dengan password milik anda sendiri.

3.3.5. Lakukan konfigurasi mode access point wifi dengan parameter


sebagai berikut (perhatikan gambar berikut):

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 25 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

- Lakukan konfigurasi SSID apa yang akan dipakai, biasanya secara


default SSID yang di-setting menggunakan nama produk tersebut.
- Pilihan SSID broadcast atau tidak, SSID merupakan salah satu kunci
pengaman, dengan tidak mem-broadcast SSID maka client yang
tidak mengetahui SSID AP kita tidak bisa terkoneksi.
- Pilih Region negara anda berada.
- Pilih channel yang dipakai, jika menggunakan 1 AP maka pilih pilihan
auto.
- PIlih mode 802.11 b, g atau n. Kita bisa memilih satu dari ketiga
mode tersebut atau gabungan dari ketiganya, penulis sarankan
sebaiknya pilih mode gabungan dari ketiganya.
- Channel width pilih auto saja.

3.3.6. Pengaman atau wireless security


Wireless security terdiri atas tiga pilihan yaitu WEP, WEP2, WPA dan
WPA2. WPA2 adalah sistem pengaman dalam dunia wireless yang
paling baru dan secure. Selain itu ada pilihan untuk tidak menggunakan
sistem pengaman.

3.3.7. Selain wireless WEP dan WPA


Terdapat pula sistem pengaman berupa mac address filter, di mana kita
bisa menonaktifkan fitur ini. Fitur ini cukup merepotkan admin karena

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 26 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

harus didaftarkan atau diatur secara manual. Untuk praktisnya, tanpa


harus mengurangi pengaman lainnya sebaiknya fitur ini dinonaktifkan
saja.

3.3.8. Pengaturan khusus


Ada jenis Wifi access point yang memiliki fitur tambahan seperti router
dan DHCP server.
- Pengaturan fungsi router adalah untuk mengatur koneksi wifi client
agar bisa terkoneksi ke internet.
 Memilih jenis mode koneksi internet yang digunakan 3G atau Via
port WAN
 Memilih ISP dari koneksi internet.
 Mengatur konfigurasi dial sistem dari ISP tersebut.

- Pengaturan DHCP server


Access point wifi bisa berfungsi sebagai DHCP server yang bertugas
untuk mengatur IP address dari wifi client secara otomatis.
Pengaturan tersebut meliputi :
 Atur mode DHCP menjadi enable
 Pilih dan tentukan range IP address awal dan akhir yang akan
diberikan ke client
 Tentukan default gateway dan DNS.

3.3.9. Simpan semua konfigurasi dan restart perangkat.

3.3.10. Instalasi Wifi client


Setelah access point siap maka langkah berikutnya adalah menginstal
wifi client.

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 27 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

- Nyalakan komputer dan pastikan wifi NIC terdeteksi


- Cek pada koneksi wireless, SSID apa saja yang terlihat
- Pilih koneksi sesuai dengan SSID access point yang sudah kita setting
- Klik dan pilih connect
- Masukan key security yang sesuai
- Tunggu sampai koneksi terbentuk
- Setelah koneksi terbentuk maka proses selesai lanjutkan pada
komputer client yang lain

4. Cara Menguji Instalasi yang Telah Terpasang untuk Menjamin Terpenuhinya


Kebutuhan Pengguna
Setelah instalasi dan konfigurasi telah selesai dilakukan, kita dapat
melakukan pengujian terhadap perangkat yang terpasang. Sebagai contoh
lanjutan dari contoh bab sebelumnya, kita dapat melakukan pengujian pada
komputer client, dengan mengakses situs online pada komputer client. Jika
komputer client dapat mengakses situs yang diketikan pada browser, berarti
pemasangan jaringan WLAN beserta konfigurasinya berhasil dilakukan. Tetapi jika
komputer client tidak dapat mengakses situs, maka perlu dilakukan pemeriksaan
ulang dari perangkat yang di-install, untuk mencari tahu permasalahan.
Terdapat banyak sekali perangkat jaringan, dan diperlukan ketelitian dan
pengetahuan yang cukup untuk melakukan pemasangan dan konfigurasi

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 28 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

perangkat. Penulis menyarankan agar peserta didik mencari lebih dalam


mengenai instalasi dan konfigurasi perangkat jaringan lainnya, yang dapat
ditemukan pada situs pencarian online.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Meng-install Perangkat Keras


Jaringan
1. Mengatur instalasi agar tidak ada gangguan pada operasional jaringan.
2. Memasang perangkat keras sesuai dengan prosedur instalasi.
3. Mengkonfigurasi instalasi sesuai kebutuhan pengguna.
4. Menguji instalasi yang telah terpasang untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan
pengguna.

C. Sikap kerja
Harus bersikap secara:
1. Teliti dan cermat dalam mengatur instalasi agar tidak ada gangguan pada
operasional jaringan.
2. Teliti dan cermat dalam memasang perangkat keras sesuai dengan prosedur
instalasi.
3. Teliti dan cermat dalam mengkonfigurasi instalasi sesuai kebutuhan pengguna.
4. Teliti dan cermat dalam menguji instalasi yang telah terpasang untuk menjamin
terpenuhinya kebutuhan pengguna.

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 29 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

BAB V
MENYEDIAKAN DUKUNGAN UNTUK PRODUK-PRODUK
YANG DIINSTAL

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Meng-install Perangkat Keras


Jaringan
1. Cara Membuat Dokumentasi Petunjuk Pengoperasian untuk Pengguna
Dokumentasi dapat menjadi penolong saat melakukan trouble shooting
pada waktu timbul masalah pada jaringan. Dokumentasi jaringan meliputi:
 Topologi jaringan
Biasanya disajikan dalam bentuk diagram yang menunjukkan node jaringan
utama, seperti router, switch, firewall, dan server, dan bagaimana semuanya
terinterkoneksi.
Contoh skema topologi jaringan

 Server
Adalah semua informasi pada server yang akan Anda butuhkan untuk
mengatur atau memeliharanya, seperti nama, fungsi, alamat IP, konfigurasi

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 30 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

disk, OS dan service pack, tanggal dan tempat pembelian, garansi, dan
seterusnya.
Contoh skema jaringan dengan server

 Pembagian port router dan switch


Hal ini termasuk rincian konfigurasi WAN, LAN, atau bahkan pembagian port
ke node jaringan melalui patch panel.

 Konfigurasi service jaringan


Seperti DNS, WINS, DHCP, dan RAS, sangat penting bagi operasional jaringan.
Infromasi yang dibuat harus dideskripsikan dengan lengkap strukturnya.

 Domain policy dan profile


Kita dapat membatasi kemampuan user jaringan dengan policy editor atau
group policies. Kita juga bisa membuat roaming profile yang disimpan di
server daripada di komputer lokal. Konfigurasi ini, jika digunakan, harus
didokumentasikan.

 Aplikasi kritikal
Kta harus mendokumentasikan bagaimana mereka dipelihara, termasuk apa
yang biasanya terjadi terhadap mereka dan bagaimana memecahkan masalah.

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 31 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

 Prosedur
Prosedur pada dasarnya adalah cara kita menjalankan policy, dan itu bias
cukup panjang. Sebagai contoh, policy Jaringan harus aman dari user asing.
Namun, butuh upaya besar untuk mengimplementasikan policy itu. Ada
prosedur untuk firewall, protokol jaringan, password, sekuriti fisikal, dan
seterusnya. Anda mungkin perlu juga prosedur untuk menangani masalah
jaringan yang dilaporkan oleh user dan untuk pemeliharaan rutin server.

2. Cara Memberikan Instruksi Secara Individu pada Pengguna Sesuai Kebutuhan


Pemberian instruksi kepada user hendaknya dipersiapkan dengan baik dan
mengemasnya secara informatif, sehingga user dapat dengan mudah mengerti
instruksi yang diberikan. Untuk membantu agar user dapat mengerti dengan lebih
mudah, maka instruksi ini dapat dijasikan dalam suatu dokumentasi instruksi atau
petunjuk yang dapat diberikan kepada user.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan
instruksi secara tatap muka kepada user:
 Menyajikan petunjuk dalam bentuk presentasi singat, jelas dan sistematis,
yang disertai dengan gambat-gambar yang dapat membantu user lebih mudah
mengerti.
 Mempersiapakan alat-alat yang diperlukan yang berhubungan dengan jaringan
atau perangkat itu sendri, untuk membantu user secara langsung dalam
mengimplementasikan dokumentasi yang diberikan.
 Mempersiapkan komunikasi yang baik dengan user, sehingga instruksi atau
petunjuk yang diberikan dapat dengan jelas dan tepat dipahami oleh user.
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Meng-install Perangkat Keras
Jaringan
1. Membuat dokumentasi petunjuk pengoperasian untuk pengguna.
2. Memberikan instruksi secara individu pada pengguna sesuai kebutuhan.

C. Sikap kerja
Harus bersikap secara:

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 32 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

1. Teliti dan cermat dalam membuat dokumentasi petunjuk pengoperasian untuk


pengguna.
2. Teliti dan cermat dalam memberikan instruksi secara individu pada pengguna
sesuai kebutuhan.

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 33 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan
1. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, nomor 321 tahun 2016
tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori
Informasi dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Jaringan
Komputer.

B. Buku Referensi
1. Jesse Kuusisto. MAINTENANCE PROCESS OF NETWORKING DEVICES. 2012
2. Cisco Systems, Inc., Guidelines and Best Practices for the Installation and
Maintenance of Data Networking Equipment, Version 1.0, 2013

C. Referensi Lainnya
1. http://jurnalkoding.com/menganalisis-dan-membuat-perencanaan/
2. https://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-
jaringan-komputer
3. https://www.connectingup.org/learn/articles/planning-network-installation

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 34 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Perangkat jaringan yang ditambahkan
2. Toolkit

B. Daftar Bahan

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. (Tidak ada.)

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 35 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Jaringan Komputer J.611000.011.02

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PROFESI

1 Agus Toni, S. Kom  Praktisi, Senior Programmer


 IT Support (2009-2014) di Bank
ANZ, Pazia Pillar Mercycom, PT.
Global Loyalty Indonesia

Judul Modul: Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem Jaringan Halaman: 36 dari 36
Buku Informasi Versi: 2018

Anda mungkin juga menyukai