Pakaian Adat Tradisional Indonesia
Pakaian Adat Tradisional Indonesia
Linto Baro ini dahulunya merupakan pakaian adat yang dipakai oleh pria dewasa ketika menghadiri
upacara adat atau upacara kepemerintahan. Pakaian adat ini diperkirakan mulai ada sejak pada zaman
kerajaan Perlak dan juga Samudra Pasai.
Baju Linto Baro sendiri terdiri dari baju atasan yang disebut dengan baju Meukasah, celana panjang yang
disebut dengan siluweu, kain sarung yang bernama ijo krong, sebilah senjata siwah atau rencong yang
menjadi senjata tradisional dari Aceh, serta tutup kepala yang bernama Meukeutop.
Pakaian adat tradisional Sumatera Barat di bagi menjadi 2 yaitu Pakaian Penghulu dan Pakaian Adat
Bundo Kanduang yang terdapat di daerah Minangkabau Sumatra Barat.
4. Provinsi Riau
Pakaian adat tradisional merupakan jenis pakaian yang biasa dipakaian sebagai bagian dari identitas
suatu kelompok masyarakat. Pakaian adat tradisional juga mencerminkan adat yang dianut suatu
kelompok tersebut. Pakaian adat tradisional masyarakat Provinsi Riau terbagi atas pakaian sehari-hari
dan pakaian untuk upacara adat, baik upacara adat perkawinan ataupun upacara adat lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kau pria dan wanita Provinsi Riau biasa memakai baju kurung yang disebut
baju gunting cina. Kaum pria memakai tutup kepala yang disebut kopiah atau songkok, sedangkan kaum
wanita menutup kepalanya dengan selendang atau kain tudung kepala. Alas kaki mereka mengenakan
sendal atau kasut.
Pakaian upacara adat pria Riau memakai pakaian baju gunting cina atau baju pesak sebelah dengan kain
sarung atau celana, baju kurung leher tulang belut atau cekak musang dengan celana, dan kain samping
dari bahan songket yang digunakan untuk menutupi celana hingga sebatas lutut. Bagian kepalanya
mengenakan peci atau songkok sebagai penutup kepala. Pada acara formal atau perhelatan kaum pria
mengenakan cincin emas.
Pakaian adat pengantin Riau lebih megah dan indah. Hal ini berkaitan dengan kesakralan upacara
tersebut. Pengantin pria memakai pakaian teluk belanga. Pakaian ini hampir sama dengan baju cekak
musang dengan tambahan aksesoris sebilah keris di pinggang. Pada bagian kepala mengenakan
mahkota yang disebut tanjak. Tanjak inilah yang membedakan dengan pakaian pengantin Riau
Kepulauan. Pada pakaian pengantin Riau Kepulauan mahkotanya lebih sederhana. pengantin wanita
memakai baju kebaya labuh/ panjang dengan beberapa aksesoris sebagai pelengkap. Kedua mempelai
sama- sama memakai selop dan capal.
5. Provinsi Kepulauan Riau
6. Provinsi Jambi
Pakaian adat tradisional Jambi sama seperti yang ada di daerah Pulau Sumatera yang lain, yaitu pakaian
adat tradisional Melayu. Pakaian adat tradisional Melayu dari Jambi ini biasanya lebih mewah daripada
pakaian yang digunakan sehari-hari karena disulam dengan benang emas dan dihiasi dengan berbagai
hiasan yang mewah untuk kelengkapannya.
9. Provinsi Bengkulu
10. Provinsi Lampung
Baju ujung serong terdiri atas dalaman kemeja putih, jas tutup berwarna gelap, batik geometris yang
dikenakan dipinggang sebatas lutut, dan celana pantolan yang warnanya sama dengan jas. Aksesoris
pelengkapnya yaitu tutup kepala berupa kopiah, kuku macan, pisau raut atau senjata semacam badik
yang diselipkan dipinggang, jam rantai untuk hiasan saku, serta alas kaki berupa sepatu pantopel. Baju
ujung serong hanya dikenakan oleh para bangsawan pria, sementara untuk wanita digunakan varian baju
yang sama dengan baju keseharian yaitu baju kurung, kain batik, selendang, dan kerudung, serta
dilengkapi dengan pernik perhiasan emas mulai dari kalung, gelang, giwang, dan cincin.
Bagi laki-laki, biasa memakai celana dengan ukuran besar (longgar) atau biasa disebut ‘celana
komprang’ atau pangsi. Kemudian untuk atasannya biasa kenakan pakaian yang dinamakan baju
salontréng. Namun seringnya paduan pakaian atas bawah ini disebut sebagai baju pangsi saja. Padahal
nyatanya, yang namanya pangsi tersebut adalah nama untuk celananya (pakaian bawahan). Adapun
atasannya yaitu seperti disebut tadi, yaitu Salontreng.
Adapun untuk pakaian perempuannya itu biasa mengenakan kain batik yang panjang (sarung kebat).
Atau yang punya nama lain yaitu Sinjang Bundel sebagai bawahan (dipakai sebagaimana rok sampai
betis). Kemudian juga memakai beubeur (sejenis ikat pinggang), kamisol, dan kebaya dilengkapi dengan
selendang motif batik. Dan untuk alas kaki itu mengenakan sandal jepit keteplek.
Role model yang bisa kita jadikan contoh adalah sosok Nyi Iteung pada serial Kabayan. Contoh
pemakaian baju adat Jawa Barat kaum jelata kurang lebih seperti itu.
13. Provinsi Banten
22. Kalimantan Selatan
23. Kalimantan Timur
25. Sulawesi Barat
27. Sulawesi Tenggara
28. Sulawesi Selatan
29. Gorontalo
30. Maluku
31. Maluku Utara
32. Papua Barat
33. Papua
Berdasarkan kepercayaan dan keterangan banyak orang tua asli penduduk Bangka Belitung, pakaian
adat tersebut awalnya dibawa oleh saudagar Arab yang menikah dengan gadis Cina di sekitar Kota
Mentok. Karena terbilang menarik, masyarakat asli Bangka Belitung kemudian mulai menggunakan jenis
pakaian yang sama dan memadukannya dengan budaya setempat.