Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

P
DENGAN TB PARU DI RUANG DAHLIA 10
RSUD MAJENE

DISUSUN OLEH :
RESKI
A1171075

STIKES MARENDENG
MAJENE
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.P
DENGAN TB PARU DIRUANG DAHLIA 10
RSUD MAJENE
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
REKAMAN A SUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN AWAL KEPERAWATAN
UMUM DI RUANG RAWAT INAP
NAMA : Tn. Pendi Ruang Rawat : Dahlia 10
Umur : 01 Desember 1994 No. Rekam Medik : 181032
Pendidikan : SMP Tgl/Jam Masuk : 18-08-2020/13;30
Pekerjaan : Kuli Bangunan Tgl/Pengambilan Data : 20-08-2020
Suku : Mandar Diagnosa Masuk : TB Paru
Agama : Islam Cara Masuk : Brankar
Status Perkawinan : Belum Kawin Kiriman dari Poliklinik : PuskesmasTutallu
Alamat : Mombi, Alu Pindahan Dari : UGD
Sumber Informasi : Pasien dan Keluarga Perawat/Tim yang bertanggungjawab :
2. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan batuk berdahak warna hijau.
2. Keluhan saat ini
Pasien mengatakan sesak, nyeri ulu hati, dan lemas,
3. Genogram pasien

: Laki-laki

: Perempuan : Garis Silsilah

: Meninggal dunia laki-laki : Tinggal Serumah

: Meninggal dunia perempuan

: Pasien
4. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan di rumahnya hanya batuk biasa dan menganggap sepele
setelah keadaan memburuk yaitu sesak dan lemas, baru kemudian pasien dibawa
ke Puskesmas dan kemudian dirujuk ke RS Majene serta di rawat inap sejak 18
Agustus 2020
5. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit yang seperti dialami
pasien, pasien juga tidak mempunyai penyakit yang menurun, misalnya : DM,
Hipertensi, Jantung, TB dll.
6. Riwayat Pengobatan
Pasien mengatakan belum pernah diopname dan belum pernah mendapatkan
pengobatan.
BB Sebelum Sakit : 40 kg
3. Keadaan Umum
- Kesadaran : Compos Mentis
- Pasien tidak mengerti tentang penyakitnya
- Ketika batuk tidak menutup mulut.
- Pasien tidak mengenakan masker saat batuk dan tidak menggunakan tissue saat
batuk
4. Kebutuhan Dasar
1. Rasa Aman Nyaman
- Suhu : 36,8oC ,
- Pasien mengatakan nyeri, terasa panas pada bagian perut tengah atas.
- Pasien mengatakan dirasakan selama 3 menit dan nyeri dirasakan terus
menerus.
- Respon emosional : berusaha menenangkan diri pasien mengatasi nyeri
dengan memegang perut tengah atas sambil menahan sakit.
2. Nutrisi
BB : 37,9 Kg TB : 150 CM
- Pasien mengatakan sudah menghabiskan makanannya dengan porsi makan
yang dihabiskan ½ - 1 piring dan terkadang tidak teratur.
- Keluhan saat ini yaitu nyeri ulu hati
- Tidak terdapat pembesaran tiroid, hernia, halitosis dan bising usus.
- Makanan yang disukai : semua makanan disukai.
3. Kebersihan Perorangan
- Pasien mengatakan pernah mandi, cuci rambut, serta gosok gigi, dan
terkadang pasien hanya dibasuh menggunakan tisu basa yang ada.
- Kebersihan badan,
- Kebersihan rambut dan Kulit kepala : Cukup Bersih
- Keadaan kuku panjang dan cukup bersih
- Terpasang cairan Infus NaCl 6 tetes/menit.
4. Cairan
- Kebiasaan minum 3-5 botol air mineral/ Hari
- Turgo Kulit : Elastis Konjungtiva : TAK
- Punggung Kuku : TAK Sklera : TAK
- Mata cekung : TAK Edema : TAK
- Terpasang infus NaCl 10 tetes/menit.
5. Akivitas dan Latihan
- Aktivitas waktu luang: Menonton TV
- Hoby : Main Bola
- Kesulitan Bergerak : pasien mengatakan sulit bergerak dan membutuhkan
bantuan orang lain untuk bergerak dan berpindah tempat. Seperti ke kamar
mandi.
- Keluhan saat ini : Kesulitan begerak karena masih lemah otot.
- Pelaksanaa aktivitas : Parsial.
6. Eliminasi
- Kebiasaan BAB : 1 X/Hari BAK : 4 X/Hari
- Pasien mengatakan perut kembung.
7. Oksigenasi
- Nadi : 80 x/menit Pernafasan : 27 x/menit.
o
- TD : 100/70 MmHg Suhu : 36,8 C
- Pasien mengatakan batuk berdahak berwarna hijau dan merasa agak sesak.
8. Tidur dan Istirahat
- Tidur Malam : 6 Jam Siang : 1 jam

A. Pemeriksaan penunjang
Tanda 18 Agustus 2020
No Nama Hasil Normal Satuan
1 Gula darah sewaktu - 75-115 Mg/dl
2 SGOT - <31 u/l (37o)
3 SGPT - <32 u/l (37o)
4 Ureum - 10-15 mg/dl
5 Kreatinin 0,45 0,5 – 0,9 mg/dl
6 Albumin 1,79 3,8 – 6,7
7 HbsAg - -
8 Golongan Darah B - k/ul
9 WBC - - M
10 Lym - 13,3 L
11 MID - 6,4

Pemeriksaan penunjang Foto Thorax PA :


- Tampak bercak infilttrat pada zona kedua paru dan zona bawah paru kanan,
disertai garis fibroris pada zona atas kedua paru.
- Tampak cavitas pada zona atas paru kanan disertai konsolidasi pada zona
tengah paru kiri .
- Cor : CTI Normal, Aorta Normal
- Kedua sinus dan diafragma kesan baik
- Tulang tulang intak
- Jaringan lunak sekitar kesan baik
Pesan :
- TB Paru lama aktif lesi luas
- Pneumonia Bilateral
- Hasil BTA (+)
Program Terapi
1. Inf NaCl 0,9% 20 tmp
2. Inf Aselin & Asamamino.
3. Omeprazol (injeksi)
B. Analisa Data
No Data Sign dan Symton Etiologi Problem
1 DS : Pasien mengatakan batuk berdahak warna Penumpukan Bersihan jalan
hijau, sesak. secret nafas tidak
DO : Kesadaran CM efektif
TD :100/70 mmHg
N : 80 x / menit
S : 36,8oC
R: 27 x/menit
Terdapat hasil lab sputum
2 DS : Pasien mengatakan sudah menghabiskan Kurangnya Defisit Nutrisi
makanannya dengan porsi makan yang asupan
dihabiskan ½ - 1 piring dan terkadang tidak makanan
teratur dan nyeri ulu hati.
DO :
BB sebelum sakit : 40 Kg
BB setelah sakit : 37,9 Kg
Skala : 3
3 DS : Pasien mengatakan nyeri ulu hati Peningkatan Nyeri akut
P : Makan tidak teratur asam
Q : Panas lambung
R : Abdomen bagian tengah atas
S:3
T : 3 menit dan terusmenerus
DO : Berusaha menahan sakit dengan cara
memegang perut tengah atas.
4 DS : Pasien mengatakan lemas, lemah otot dan Kelemahan Intoleransi
aktivitas dibantu orang lain/Parsial. otot aktivitas
DO : TD : 100/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,8oC
RR : 27x / menit
Ketika beraktifitas tampak dibantu orang lain.
5 DS : pasien mengatakan belum tahu tentang Kurangnya Kekurangan
penyakitnya. informasi pengetahuan
DO :
ketika batuk pasien tidak menutup mulut,
pasien tidak mengenakan masker dan tindak
menggunakan tissue saat batuk

C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret
2. Deficit nutrisi berhubungan dengan kurangnnya asupan makanan
3. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan asam lambung.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot
5. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan minimnya informasi
D. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Observasi TTV - Adanya perubahan fungsi
bersihan jalan nafas tindakan 2. Observasi respirasi
berhubungan dengan keperawatan kemampuan
- Kemampuan
penumpukan secret selama 1 x 24 jam mengeluarkan
ditandai dengan diharapkan secret dan batuk mengeluarkan secret
DS : Pasien Tujuan: secara efektif menimbulkan timbulnya
mengatakan batuk pertahankan jalan 3. Berikan posisi
penumpukan berlebihan
berdahak warna nafas semi fowler
hijau, sesak. KH : pasien 4. Berikan minum air pada saluran nafas
DO : Kesadaran CM mengatakan batuk hangat - Untuk melancarkan
TD :100/70 berkurang frekuensi 5. Kolaborasi
pernafasan
mmHg nafas 20x/menit pemberikan O2 2
N : 80 x / liter/menit, metode - Untuk mengencerkan
menit nasal canul dahak
S : 36,8oC 6. Kolaborasi - Untuk membantu
R: 25 pemberian
x/menit antibiotic pernafasan
7. Ajarkan batuk - Batuk efektif
efektif mempermudah
8. Ajarkan pada
ekspektorasi muskus
pasien dan
keluarga tentang - Bertujuan untuk
penggunaan mengencerkan dahak
peralatan : O2.
- Untuk memberikan
9. Ajarkan pasien
tentang penyebab kesempatan pasien
batuknya. mengenal penyebab
batuknya.
2 Deficit nutrisi Setelah dilakukan 1. Kaji TTV
berhubungan dengan tindakan 2. Kaji adanya alergi
kurangnnya asupan keperawatan makanan
makanan selama 3 x 24 jam 3. Monitoring mual
DS : Pasien diharapkan dan muntah
mengatakan sudah Tujuan: nafsu 4. Monitoring intake
menghabiskan makan meningkat nutrisi
makanannya dengan KH : pasien 5. Monitor adanya
porsi makan yang mengatakan porsi penurunan BB
dihabiskan ½ - 1 makan yang 6. Monitor turgor
piring dan terkadang dihabiskan 2 piring/ kulit
tidak teratur dan hari dan nyeri ulu 7. Kolaborasi dengan
nyeri ulu hati. hati (-), skala : 0 ahli gizi untuk
DO : meningkatkan
BB sebelum sakit : jumlah alori dan
40 Kg nutrisi yang
BB setelah sakit : dibutuhkan pasien
37,9 Kg 8. Kolaborasi dengan
Skala : 3 dokter tentang
kebutuhan
suplemen
makanan seperti
NGT/ TPN
sehingga intake
cairan yang
adekuat dapat
dipertahankan.
9. Informasikan pada
klien dan keluarga
tentang manfaat
nutrisi
3 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat nyeri - Untuk Mengetahui
berhubungan dengan tindakan (PQRST) Tingkat Nyeri
peningkatan asam keperawatan 2. Posisikan pasien
- Posisi semi fowler dapat
lambung. Selama 3 x 24 jam semi fowler
DS : Pasien pasien dapat 3. Fasilitasi istirahat mengurangi nyeri pada
mengatakan nyeri diharapkan : tidur abdomen
ulu hati Tujuan : nyeri 4. Berikan kompres
- Mengurangi rasa nyeri
P : Makan tidak hilang atau air hangat.
teratur berkurang 5. Kolaborasi dengan - Untuk mengurangi nyeri
Q : Panas KH : pasien tampak pemberian obat
R : Abdomen bagian rileks skala nyeri 0 anti nyeri
tengah atas atau berkurang 6. Jelaskan penyebab,
S:3 dan pemicu nyeri.
T : 3 menit dan 7. Ajarkan relaksasi
terusmenerus distraksi dan nafas
dalam
4 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1. Observasi TTV - Mengetahui keadaan
berhubungan dengan tindakan 2. Identifikasi umum pasien
kelemahan otot keperawatan gangguan fungsi
- Untuk mengetahui
DS : Pasien selama 3 x 24 jam tubuh yang
mengatakan lemas, pasien dapat mengakibatkan perkembangan pasien
lemah otot dan mentoleransi kelelahan - Agar tidak terjadi
aktivitas dibantu aktivitas yang biasa 3. Lakukan rentang
kekakuan pada sendi
orang lain/Parsial. dilakukan dengan gerak pasif
DO : TD : 100/70 KH : Pasien dan/atau aktif - Untuk melatih pasien
mmHg mengatakan badan 4. Latih pasien untuk supaya dapat
N : 80 tidak terasa lemas, melakukan aktifitas
beraktifitqas sendiri
x/menit aktifitas pasien sesuai dengan
S : 36,8oC dapat dilakukan kemampuan - Berfungsi untuk
RR : 27x / sendiri 5. Kompres hangat mengoptimalkan /
menit R : 16-20x / menit pada persendiaan memulihkan tenaga
Ketika beraktifitas N : 60 – 100x/ 6. Monitoring pola
tampak dibantu menit tidur pasien supaya dapat
orang lain TD dan rentang 7. Anjurkan untuk mentoleransi aktifitas
normal aktifitas yang
(110-720 / 70-80 ringan
mmHg) 8. Kolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberan
fisioterapi
5 Kurangnya Setelah dilakukan 1. Identifikasi - Pasien dan keluarga
pengetahuan tindakan asuhan kesiapan dan mengerti tentang
berhubungan dengan keperawatan kemampuan
penyakit TB
minimnya informasi selama 3 x 24 jam menerima
DS : pasien diharapkan infirmasi - Pasien dan keluarga
mengatakan belum Tujuan : Pasien dan 2. Ajarkan cara dapat melakukan
tahu tentang keluarga tau memakai dan
perawatan TB
penyakitnya. tentang perawatan membuang masker
DO : TB 3. Berikan informasi - Pasien dan keluarga
ketika batuk pasien KH : pasien dan tentang penyakit dapat melakukan /
tidak menutup mulut, keluarga dapat TB
mengerti tentang
pasien tidak melakukan 4. Berikan informasi
mengenakan masker perawatan TB tentang perawatan pencegahan penyakit TB
dan tindak secara mandiri penyakit TB - Pasien dan keluarga
menggunakan tissue 5. Berikan informasi dapat mengerti tentang
saat batuk tentang
pencegahan penularan TB
penyakit TB
6. Berikan informasi
tentang penularan
penyakit TB
7. Biarkan pasien
untuk bertanya.
E. Implementasi
No Hari/Tgl / Tindakan Respon Ttd
Jam
1. Kamis, 20 / Mengobservasi tanda vital S : Pasien mengatakan
08/ 2020 dan Pemberian O2 batuk berkurang
08:30 O : TD = 100/70 mmHg
N = 80x/menit
S = 36,8oC
R = 24x/menit
2. 14.20 Memberikan posisi semi S : Pasien mengatakan
fowler lebih nyaman
O : pasien tampak rileks
3. 15.25 Membagikan obat oral S : Pasien mengatakan
mau minum obat
O : Obat telah diminum
pasien
4. 15.30 Memberikan penkes tentang S : Pasien mengatakan
penyakit TB bersedia diberikan
penkes penyakit TB
O : Pasien bisa
menjelaskan kembali
tentang penkes
penyakit TB
4. 15.40 Memberikan penkes S : Pasien mengatakan
perawatan penyakit TB bersedia diberikan
penkes perawatan
penyakit TB
O : Pasien bisa
menjelaskan kembali
tentang perawatan
penyakit TB
2. 16.30 Mengajarkan ROM S : Pasien mengikuti
gerakan
O : Pasien tampak lemas
1. 19.30 Mengajarkan batuk efektif S : Pasien mengikuti
caranya
O : Pasien tampak lemas
1. 20.40 Memberikan lingkungan yang S : Pasien Mengatakan
2. nyaman Terima Kasih
3. O : Pasien tampak tenang
1. Selasa Memberikan infeksi S : pasen mengatakan
2. 25/2/2014 Ronitidin 50 mg 2 x 1 tiap 12 mau disuntik
3. 08.15 jam O : obat masuk melalui
IV
1. 08.20 Mengobservasi TTV S:-
2. O : TD = 36,3oC,
3. R = 20x/mnt
N = 78x/mnt
4. 09.00 Memberikan penkes tentang S : Pasien mengatakan
pencegahan penyakit TB bersedia diberikan
penkes tentang
pencegahan penyakit
TB
O : Pasien bisa
menjelaskan tentang
pencegahan penyakit
TB
4. 09.10 Memberkan penkes tentang S : Pasien mengatakan
penularan penyakit TB bersedia diberikan
penkes tentang
penularan penyakit
TB
O : Pasien bia
menjelaskan tentang
penularan penyakit
TB
3. 10.40 Mengajarkan relaksasi S : Pasien mengatakan
distraksi mau mengikuti
O : Pasien tampak rilek
2. 11.50 Mengajarkan ROM S : Pasien mengatakan
mau mengikuti
O : pasien tampak lemas
(berkurang)
1. 13.20 Memberikan lingkungan yang S : Pasien mengatakan
2. nyaman terima kasih
3. O : Pasien tampak tenang
4. 13.45 Mengobservasi cara batuk S : Pasien bersedia dikaji
pasien O : Pasien membuang
batuk pada terus dan
dibungkus
1. Rabu Mengobservasi keadaan S : Pasien mengatakan
2. 26/2/2014 umum pasien lemas berkurang
3. 14.15 O : Pasien tampak sudah
4. rileks
1. Mengobservasi TTV S : Pasien mau diukur
2. TTV
3. O : TD = 120/80 x/menit
N = 80x/mnt
S = 36,3oC
R = 20 x/mnt
4. 15.00 Memberikan penkes tentang S : Pasien mengatakan
perawatan, pencegahan dan bersedia diberikan
penularan penyakit TB penkes perawatan,
pencegahan dan
penularan penyakit
TB
O : Pasien bisa
menjelaskan kembali
tentang perawatan,
pencegahan dan
penularan penyakit
TB

15.45 Lakukan pelepasan infus S : Pasien bersedia infus


dilepas
O : Infus dapat dilepas
16.00 Mengingatkan pasien kontrol S : Pasien mengatakan
mau control
O:-
16.10 Mengantarkan pasien pulang S : Pasien bersedia
diantar pulang
O : Wajah pasien tampak
senang

F. EVALUASI
No
Hari / tgl / jam Evaluasi Ttd
Dx
S : Pasien mengatakan batuk berkurang
O : TD = 120 / 80 mmHg N = 80x/menit
o
S = 36,3 C R = 20x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : anjurkan pasien control hari sabtu (BLPL)
S : Pasien mengatakan lemas berkurang
O : TD = 120/80 mmHg N = 80x/menit
S = 36,3oC R = 20x/mnt
Pasien dapat beraktifitas mandiri
A : Masalah teratasi
P : Anjurkan pasien control hari sabtu (BLPL)
S : Pasien mengatakan nyeri sudah hilang
O : Skala nyeri 1
P = batuk terus menerus sudah hilang
Q = Rasa tertusuk-tusuk sudah hilang
R = Nyeri bagian abdomen kiri atas sudah
hilang
T=-
A : Masalah teratasi
P : Anjurkan pasien control hari rabu (BLPL)
S : Pasien mengatakan sudah tahu tentang
penyakit
O : Pasien tampak memakai maske
- Ketika batuk menutup mulut dengan tisur
dan membuang tisu ke WC
- Pasien tidak menggunakan alat makan
bergantian
A : Masalah teratasi
P:-

DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddart ,2002,Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8,Vol I dan II,
Jakarta : EGC.
Carpanito ,Lynda juall, 2000, Alih Bahasa Tim Program Studi Ilmu Keperawatan UNPAD-
PSIK, Diagnosa Keperawatan : Aplikasi pada Praktik Klinis, Edisi 6, Jakarta
:EGC.
Doengoes, Marilyn E, 2002, Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta : EGC.
Kee, Joyce Lefever. Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik dengan Implikasi
Keperawatan. Edisi ke-2, Jakarta : EGC, 1997
Keliat, Budi anna, 1994, Proses Keperawatan, Jakarta : EGC.
Kozier, ERB, Olivieri, 1999, Fundamental of Nurshing, Edisi ke-5, Philadelphia : W. B
Saunders Company.
Long, Barbara C, 1996, Perawatan Medikal Bedah, Bandung : Yayasan Ikatan Alumni
Pendidikan : Balai Penerbit FKUI.
Monahan, Frances Donovan, Neighbors, Mariene, 1998, Medical Surgical Nurshing, 2nd
Edition, Philadelphia : W. B. Saunders Company.
Potter, Patricia A, 1996, Pengkajian Kesehatan, Jakarta : EGC.
Price Sylvia A, Lorraine M. Wilson, 1994, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit ,Jakarta : EGC.
Soemanto, Wasty, 1996, Pedoman Teknik Penulisan Skripsi, Jakarta : Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai