Anda di halaman 1dari 23

3.2.

1 Deskrpsi Produk
Deskripsi dari produk lemari pakaian anak yang mengunakan bahan kayu
multipleks agar produk memiliki bobot yang ringan namun memiliki daya tahan
yang lama serta produk lemari pakaian anak memiliki ukuran keseluruhan dari
produk yaitu 48,6 x 39 x 38 cm, yang terdiri dari 6 komponen utama yaitu
komponen papan belakang dengan ukuran 48,6 x 39 x 38 cm, komponen papan
samping dengan ukuran 38 x 37 x 1 cm, komponen papan alas dengan ukuran
48,6 x 38 x 1 cm, papan sekat datar 46,6 x 37 x 1 cm, papan sekat tegak 37 x 8 x 1
cm, papan depan 46,6 x 8 x 1 cm dan memiliki 7 komponen tambahan yaitu pintu
akrilik, engsel, paku, pernis, naut, gagang, dan kardus. Produk di lapisi pernis
untuk menambah daya tahan lama dari produk lemari pakaian anak. Fitur lainnya
yaitu tambahan sekat yang berguna sebagai partisi untuk menambah ruang pada
bagian atas produk lemari pakaian anak dan terdapat pintu yang dapat ditarik yang
berguna melindungi pakaian anak dari debu dan kotoran. Produk lemari pakaian
anak ini berfungsi untuk menyimpan pakaian anak pada bagain dalam lemari dan
pada bagian atas lemari dapat digunakan untuk meletakkan berbagai keperluan
anak seperti bedak bayi, minyak telon dan yang lainnya. Untuk dapat melihat
produk lemari pakaian anak dengan jelas, maka di bawah ini akan di tampilkan
gambar dari drafting produk lemari pakaian anak, render 3D dari produk lemari
pakaian anak serta foto dari produk lemari pakaian anak.
Gambar 3.4 Drafting Lemari Pakaian Anak
Gambar diatas merupakan gambar drafting dari produk lemari pakaian
anak yang di desain dengan menggunakan aplikasi catia V5R21. Gambar konsep
produk diatas dibuat dengan proyeksi amerika dengan lambang sudut pandang
ketiga dan standard etiket Japanese International Standard (JIS). Gambar tersebut
di buat oleh kelompok 1 pada tanggal 8 Mei 2019 yang diperiksa oleh asisten
pada tanggal 18 Mei 2019. Gambar drafting produk lemari pakaian anak ini dibuat
dengan ukuran kertas A4 pada aplikasi catia V5R21 dan skala perbandingan
gambar yaitu 1:10 dengan satuan ukuran mm.
Gambar drafting diatas yaitu drafting produk lemari pakaian anak
memiliki bahan dasar produk yaitu kayu multipleks dengan ukuran keseluruhan
yaitu 48,6 x 39 x 38cm, tebal masing masing komponen yaitu 1 cm. Gambar
drafting di atas memiliki beberapa tampak pandangan untuk memudahkan
operator membaca gambar diantaranya yaitu tampak depan yang memiliki ukuran
panjang dan tinggi dari komponen pintu yaitu 436 x 276 mm dan juga ukuran dari
tinggi komponen papan depan yaitu 80 mm, tampak samping yang terletak di
sebelah kanan dari tampak depan menampilkan bagian samping kanan produk
lemari pakaian anak dengan ukuran tinggi produk yaitu 380 mm dan panjang dari
gagang pintu yaitu 200 mm, tampak atas yang terletak pada bagaian atas dari
tampak depan menampilkan bagian atas dari produk lemari pakain anak dengan
ukuran panjang dan lebar produk yaitu 486 x 390 mm dan juga ukuran dari jarak
antar sekat yaitu 149 mm dan ada ukuran dari tebal komponen yaitu 10mm,
tampak isometris yang terletak di bagian kanan atas berfungsi untuk memudahkan
dalam melihat dari berbagai sudut pandang yaitu pandangan depan pandangan
samping kanan dan pandangan atas dari produk lemari pakaian anak.
Render adalah gambaran dari sebuah model produk yang ditampilkan
secara 3 dimensi atau isometric yang dibuat melalui program komputer yang
dibuat untuk menvisualisasikan produk yang akan dibuat. Berikut ini adalah
gambar render 3D produk lemari pakaian anak.
Gambar 3.5 Render 3D Produk Lemari Pakaian Anak
Gambar di atas adalah render 3D produk lemari pakaian anak. Produk
lemari pakaian anak pada gambar di atas yaitu mengunakan bahan kayu
multipleks dengan ukuran keseluruhan produk yaitu 48,6 x 39 x 38 cm, yang
terdiri dari komponen papan belakang dengan ukuran 48,6 x 39 x 38 cm,
komponen papan samping dengan ukuran 38 x 37 x 1 cm, komponen papan alas
dengan ukuran 48,6 x 38 x 1 cm, papan sekat datar 46,6 x 37 x 1 cm, papan sekat
tegak 37 x 8 x 1 cm, papan depan 46,6 x 8 x 1 cm. Produk di lapisi pernis.
Terdapat tambahan sekat untuk menambah ruang pada bagian atas dan pintu yang
dapat ditarik untuk melindungi pakaian anak dari debu.
Lemari pakaian anak adalah produk yang berfungsi untuk menyimpan
pakaian anak anak, dan untuk mengetahui bagaimana bentuk dari produk tersebut
maka produk tersebut difoto untuk mengetahui bentuk dari produk lemari pakaian
anak. Berikut ini adalah foto dari produk lemari pakaian anak.

Gambar 3.6 Foto Produk Lemari Pakaian Anak


Berdasarkan gambar diatas yaitu gambar dari foto produk lemari pakaian
anak yang sudah dibuat untuk dapat mengetahui bentuk asli dari produk lemari
pakaian anak. Produk lemari pakaian anak diatas dapat diketahui terbuat dari
bahan dasar kayu multipleks dengan ukuran keseluruhan produk yaitu 48,6 x 39 x
38 cm, yang terdiri dari komponen papan belakang dengan ukuran 48,6 x 39 x 38
cm, komponen papan samping dengan ukuran 38 x 37 x 1 cm, komponen papan
alas dengan ukuran 48,6 x 38 x 1 cm, papan sekat datar 46,6 x 37 x 1 cm, papan
sekat tegak 37 x 8 x 1 cm, papan depan 46,6 x 8 x 1 cm. Produk di lapisi pernis
untuk menambah daya tahan lama. Terdapat tambahan sekat yang untuk
menambah ruang pada bagian atas produk lemari pakaian anak dan terdapat pintu
yang dapat ditarik yang berguna melindungi pakaian anak dari debu dan kotoran.

3.2.2 Data Komponen dan Perhitungan Sekrap


Data dari komponen utama berisikan komponen utama dari produk lemari
pakaian anak yang berfungsi sebagai bahan utama pembentuk produk lemari
pakaian anak. Komponen utama dari produk lemari pakaian anak adalah
komponen yang berbahan dasar kayu. Berikut ini adalah data komponen utama
dari produk lemari pakaian anak.
Tabel 3.1 Komponen Utama
Ukuran Ukuran Berat / Harga /
No Unit/
Nama Komponen Tipe Bahan Terima Pakai (cm) Unit Unit
Komponen Assy
(cm) ( pxlxt) (pxlxt) (kG) (Rp)
001 Papan Belakang 1 Multipleks 49,6x39x1 48,6x38x1 0,54 2297
002 Papan Samping 2 Multipleks 39x38x1 38x37x1 0,447 1760
003 Papan Alas 1 Multipleks 49,6x39x1 48,6x38x1 0,56 2297
004 Papan Sekat Datar 1 Multipleks 47,6x38x1 46,6x37x1 0,546 2148
005 Papan Sekat Tegak 2 Multipleks 38x9x1 37x8x1 0,108 407
006 Papan Depan 1 Multipleks 47,6x9x1 46,6x8x1 0,133 443
Berdasarkan tabel diatas terdapat data komponen dari produk lemari
pakaian anak yang terdiri dari data komponen utama. Tabel di atas memiliki 6
komponen, yaitu terdapat data komponen utama sebanyak 6 komponen yaitu
papan belakang dengan nomor komponen 001, papan samping dengan nomor
komponen 002, papan alas dengan nomor komponen 003, papan sekat datar
dengan nomor komponen 004, papan sekat tegak dengan nomor komponen 005,
dan papan depan dengan nomor komponen 006.
Data dari komponen tambahan berisikan komponen tambahan dari produk
lemari pakaian anak. Komponen tambahan diperlukan dalam membuat suatu
produk agar dapat di rakit dengan dan agar produk berfungsi dengan baik. Berikut
ini adalah data komponen tambahan dari produk lemari pakaian anak.
Tabel 3.2 Komponen Tambahan
Ukuran
Ukuran Berat /
No Nama Unit/ Pakai Harga /
Tipe Bahan Terima (cm) Unit
Komponen Komponen Assy (cm) Unit (Rp)
( pxlxt) (kG)
(pxlxt)
007 Pintu Akrilik 1 Akrilik 30x20x40 12 0,757 100
008 Engsel 2 Besi 20x15x20 12 0,05 3.5
009 Paku 32 Besi 5x5x1 50 0,001 20
010 Pernis 1 Cairan 30x15x10 12 1,028 64000
011 Baut 14 Besi 6x6x3 50 0,002 20
012 Gagang 1 Alumunium 30x15x10 12 0,1 15
013 Kardus 1 Kertas 180x90x6 12 0,03 324
Data komponen tambahan sebanyak 7 komponen yaitu terdiri dari pintu
akrilik dengan nomor komponen 007 dan menggunakan 1 unit, engsel dengan
nomor komponen 008 dan menggunakan 2 unit, paku dengan nomor komponen
009 dan menggunakan 32 unit, pernis dengan nomor komponen 010 dan
menggunakan 1 unit, baut dengan nomor komponen 011 dan menggunakan 14
unit, gagang dengan nomor komponen 012 dan menggunakan 1 unit, serta kardus
dengan nomor komponen 013 menggunakan 1 unit.
Sekrap adalah sisa material dari setiap komponen yang telah dilakukan
berbagai proses seperti mengukur, memotong dan mengamplas. Sekrap ialah
sisaan dari proses yang dilakukan pada bahan baku dan tidak terpakai. Setiap
komponen yang mengalami proses operasi seperti memotong, mengamplas pasti
memiliki persentase scrap nya masing-masing, berikut ini adalah tabel
perhitungan scrap dari setiap komponen.
Tabel 3.3 Persentase Scrap

Nama Sebelum Proses Volume Setelah Proses Volume


Operasi
Komponen (Ukuran Diterima) Diterima (Ukuran Pakai) Pakai

Mengukur 49,6 x 39 x 1  49,6 x 39 x 1

Papan
Memotong 49,6 x 39 x 1 48,7 x 38,1 x 1
Belakang

Menghaluskan 48,7 x 38,1 x 1 48,6 x 38 x 1

Mengukur 39 x 38 x 1 39 x 38 x 1

Papan Memotong 39 x 38 x 1 38,1 x 37,1 x 1


Samping
Menghaluskan 38,1 x 37,1 x 1 38 x 37 x 1

Mengukur 49,6 x 39 x 1 49,6 x 39 x 1

Papan Alas Memotong 49,6 x 39 x 1 48,7 x 38,1 x 1

Menghaluskan 48,7 x 38,1 x 1 48,6 x 38 x 1


Contoh perhitungan :
Ukuran Dipakai
Mengukur ( Ukuran Terima )) x100%
= 1- (
49,6 x 39 x 1
= ( 1- (
49,6 x 39 x 1 ))
Mengukur x100%

= 0%
Ukuran Dipakai
Memotong ((
= 1-
Ukuran Terima )) x100%
48,7 x 38,1 x 1
Memotong ((
= 1-
49,6 x 39 x 1 )) x100%
= 0,0408%
Ukuran Dipakai
Menghaluskan = 1-(( Ukuran Terima )) x100%
48,6 x 38 x 1
Menghaluskan = 1-(( 48,7 x 38,1 x 1 )) x100%
= 0,4673%
Berdasarkan pada tabel persentase scrap diatas dapat diketahui pengertian
fungsi dan jumlah dari perhitungan scrap. Scrap yaitu sampah yang dihasilkan
oleh komponen dalam satu kali pengerjaan pada setiap operasi yang berbeda,
fungsi dari persen scrap yaitu agar perusahaan mengetahui seberapa banyak
sampah yang dihasilkan dari sisa pengerjaan bahan pembuat produk agar sampah
tersebut dapat diketahui jumlahnya dan dapat dikelola perusahaan agar tidak
mencemari lingkungan perusahaan dan lingkungan sekitar. Scrap yang dihasilkan
oleh komponen papan belakang yaitu memiliki persentase sekrap 0% pada operasi
mengukur yang berarti pada operasi pengukuran tidak menghasilkan sampah
karena proses pengukuran tidak merubah bentuk dari komponen, 4,3321% pada
proses operasi memotong dan 0,4673% pada proses operasi menghaluskan.
operasi pengukuran pada semua komponen memiliki persentase 0% karena pada
proses pengukuran tidak merubah bentuk awal dari komponen dan pada setiap
proses operasi memotong serta menghaluskan memiliki persentase scrap yang
berbeda beda namun memiliki nilai di atas 0% karena pada proses operasi
mengukur dan menghaluskan dapat merubah bentuk dari komponen komponen
produk.

3.2.3 Operation Process Chart dan Assembly Process Chart


Operation Process Chart atau Peta Proses Operasi adalah peta yang
menggambarkan langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami oleh bahan baku
dari awal hingga akhir pengerjaan pembuatan produk sehingga menghasilkan
sebuah produk, baik dalam bentuk jadi maupun dalam bentuk produk setengah
jadi yang dilakukan dengan proses yang sesuai dengan spesifikasi produk seperti
produk yang dilengkapi dengan warna maupun tanpa warna pada operation
proses chart atau peta proses operasi yang berbeda yang menunjukkan bahwa
proses operasi tersebut dilakukan dengan adanya proses pengerjaan produk
dengan pewarnaan atau tidak dilakukan proses pewarnaan pada produk. Berikut
ini adalah gambar dari operation process chart atau peta proses operasi dengan
warna.
OPERATION PROCESS CHART
NAMA OBYEK : LEMARI PAKAIAN ANAK
NOMOR PETA :1
DIPETAKAN OLEH : KELOMPOK I
TANGAL DIPETAKAN : 27 maret 2019

Pintu Papan Sekat


Gagang Engsel Papan Depan Papan Sekat Datar Papan Alas Papan Samping Papan Belakang
Akrilik Tegak
(47,6x9x1)cm (47,6x38x1)cm (49,6x39x1)cm (39x38x1)cm (49,6x39x1)cm
(20x5x1) (5x2x0,1) (46,6x28X1) (38x9x1)cm 2 unit
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
cm cm cm 2 unit (38x37x1)cm
(46,6x8x1)cm (46,6x37x1)cm (48,6x38x1)cm (48,6x38x1)cm
1 unit 2 unit 1 unit (37x8x1)cm

2,0000' 1,7700' 2,5500'


2,9333' 2,2700' 2,9000' MengUkur
O-6 Mengukur O-5 Mengukur O-4
Mengukur
O-3 Mengukur
O-2 Mengukur O-1 (Meja
(Meja fabrikasi) (Meja fabrikasi) (Meja fabrikasi) (Meja fabrikasi) (Meja fabrikasi) fabrikasi)
0%
0% 0% 0% 0% 0%

1,1000' 2,1666' 2,4000' 1,9166' 2,0500' 1,6833'


O-12 Memotong O-11 Memotong O-10 Memotong O-9 Memot ong O-8 Memotong O-7 Memotong
I-6 (jig Saw) I-5 (jig Saw) I-4 (jig Saw) I-3 (jig Saw)
I-2 (jig Saw) I-1 (jig Saw)
11,7017% 12,132% 4,2144% 4,0803% 4,6215% 4,3321%

0,8333' 2,1666' 1,4166' 2,0000' 3,4000' 1,1333'


O-18 Menghaluskan O-17 Menghaluskan O-16 Menghaluskan O-15 Menghaluskan O-14 Menghaluskan O-13 Menghaluskan
(Mesin amplas) (Mesin amplas) (Mesin amplas) (Mesin amplas) I-7 (Mesin amplas)
I-12 I-11 I-10 I-9 (Mesin amplas) I-8
1,4460% 1,5008% 0.4831% 0,2053% 0,5313% 0,4673%

Paku
6 buah

3,1666'
O-19 Merakit
I-13 (Paku tembak)

Paku
6 buah

1,2500'
O-20 Merakit
I-14 (Paku tembak)

Paku
8 buah
3,3166'
O-21 Merakit
I-15 (Paku tembak)

Paku
8 buah
2,2333'
O-22 Merakit
I-16 (Paku tembak)

Paku
4 Buah
1,8333'
O-23 Merakit
I-17 (Paku Tembak)

Baut
12 Buah

2,0833'
O-24 Merakit
I-18 (Obeng)

Baut
2 Buah
0,8333'
O-25 Merakit
Pernis I-19 (Obeng)
1 Liter
RINGKASAN 6,7500'
O-26 Mempernis
Kardus (Kuas)
KEGIATAN J UMLAH WAKTU(MENIT) Dan I-20
Lakban
0,5800'
OPERASI 27 58,7393 O-27
Mengemas
I-21
PEMERIKSAAN 21 -

TOTAL 48 58,7393

Gambar 3.7 Operation Process Chart Dengan Warna


Berdasarkan gambar 3.4 di atas yaitu operation process chart atau peta
proses operasi dengan warna yang berarti produk mengalami proses pengecatan.
Langkah dalam pembuatannya yaitu yang pertama yang digunakan dalam
pembuatan peta proses operasi dengan mengidentifikasi produk dengan kepala
peta mencantukan Nama produk, Nomor peta, Nama yang memetakan, dan
Tanggal dipetakan. Badan peta terdapat komponen utama dan komponen
tambahan yang digunakan, simbol-simbol menurut ASME, waktu, dan ukuran.
Komponen utama yang digunakan adalah komponen papan belakang dengan
ukuran terima 49,6x39x1cm serta ukuran pakai yaitu 48,6x38x1 cm, komponen
papan samping kiri dan kanan dengan ukuran terima 39x38x1cm serta ukuran
pakai 38x37x1 cm, komponen papan alas dengan ukuran terima 49,6x39x1cm
serta ukuran pakai 48,6x38x1cm, komponen papan sekat datar dengan ukuran
terima 49,6x39x1cm serta ukuran pakai 46,6x37x1 cm, komponen papan sekat
tegak sebanyak 2 unit dengan ukuran terima 38x9x1cm serta ukuran pakai
46,6x8x1 cm, dan komponen papan depan dengan ukuran terima 47,6x9x1cm
serta ukuran pakai 46,6x8x1 cm, dengan tambahan pintu akrilik yang memiliki
ukuran 46,6x28x1 cm sebanyak 1 unit, engsel yang memiliki ukuran 5x2x0,1 cm
sebanyak 2 unit, dan gagang pintu yang memiliki ukuran 20x5x1 cm sebanyak 1
unit. Proses yang dilakukan komponen-komponen tersebut adalah pengukuran
dengan menggunakan meja fabrikasi, pemotongan menggunakan jig saw,
penghalusan dengan menggunakan mesin amplas, dan proses perakitan dengan
menggunakan komponen tambahan berupa baut, lem, paku tembak, obeng, dan
kompresor. Proses perakitan pertama komponen tambahan yang digunakan adalah
6 unit paku, pada perakitan kedua komponen tambahan yang digunakan adalah 6
unit paku, pada perakitan ketiga komponen tambahan yang digunakan adalah 8
unit paku, pada perakitan keempat komponen tambahan yang digunakan adalah 8
unit paku, pada perakitan kelima komponen tambahan yang digunakan adalah 4
unit paku dan perakitan keenam adalah pemasangan pintu akrilik menggunakan
engsel pintu dengan komponen tambahan baut 12 unit baut, perakitan ketujuh
adalah merakit gagang pada pintu akrilik dengan menggunakan 2 unit baut,
selanjutnya yaitu melakukan pemernisan dengan 1 liter pernis dan yang terakhir
adalah mengemas produk dengan menggunakan kardus dan lakban. Simbol-
simbol yang digunakan dalam proses perakitan adalah operasi (lingkaran) yang
artinya komponen diproses dan mendapatkan perubahan bentuk dan ukuran,
pemeriksaan (kotak) yang artinya setelah komponen diproses langsung dilakukan
pemeriksaan oleh operator agar mengurangi kesalahan dalam pemrosesan, dan
penyimpanan (segitiga terbalik) yang artinya setelah semua komponen telah
diproses dan diperiksa dan dirakit, semua komponen menjadi produk jadi dan
masuk kedalam ruang penyimpanan, dalam peta proses operasi terdapat proses
Operasi dan pemeriksaan secara bersamaan yang diartikan dalam satu stasiun
terdapat 2 proses yang dilakukan secara bersamaan, contoh nya setelah
pemotongan komponen dilakukan pemeriksaan oleh operator agar mengurangi
tingkat ketidak sesuaian pada saat akan merakit komponen tersebut. Tabel
ringkasan merupakan rangkuman dari jumlah simbol operasi dan pemeriksaan
beserta waktunya. Kegiatan operasi terdapat 27 buah kegiatan dengan waktu yang
digunakan 58,73 menit, sedangkan kegiatan pemeriksaan sebanyak 21 kegiatan.
Operation Process Chart atau Peta Proses Operasi adalah sebuah peta
yang menggambarkan langkah-langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami
oleh suatu bahan baku dari awal pengerjaan hingga akhir pengerjaan pembuatan
produk sehingga menghasilkan sebuah produk, baik dalam bentuk produk jadi
maupun dalam bentuk produk setengah jadi yang dilakukan dengan proses
pengerjaan yang sesuai dengan spesifikasi produk seperti produk yang dilengkapi
dengan warna maupun tanpa warna pada operation proses chart yang
menunjukkan bahwa proses operasi tersebut dilakukan dengan proses pewarnaan
atau tidak. Berikut ini adalah gambar dari operation process chart atau peta
proses operasi tanpa warna.
OPERATION PROCESS CHART
NAMA OBYEK : LEMARI PAKAIAN ANAK
NOMOR PETA :1
DIPETAKAN OLEH : KELOMPOK I
TANGAL DIPETAKAN : 27 maret 2019

Pintu Papan Sekat


Gagang Engsel Papan Depan Papan Sekat Datar Papan Alas Papan Samping Papan Belakang
Akrilik Tegak
(47,6x9x1)cm (47,6x38x1)cm (49,6x39x1)cm (39x38x1)cm (49,6x39x1)cm
(20x5x1) (5x2x0,1) (46,6x28X1) (38x9x1)cm 2 unit 1 unit
1 unit 1 unit 1 unit
cm cm cm 2 unit (38x37x1)cm
(46,6x8x1)cm (46,6x37x1)cm (48,6x38x1)cm (48,6x38x1)cm
1 unit 2 unit 1 unit (37x8x1)cm

2,0000' 1,7700' 2,5500'


2,9333' 2,2700' 2,9000' MengUkur
O-6 Mengukur O-5 Mengukur O-4
Mengukur
O-3 Mengukur
O-2 Mengukur O-1 (Meja
(Meja fabrikasi) (Meja fabrikasi) (Meja fabrikasi) (Meja fabrikasi) (Meja fabrikasi) fabrikasi)
0%
0% 0% 0% 0% 0%

1,1000' 2,1666' 2,4000' 1,9166' 2,0500' 1,6833'


O-12 Memotong O-11 Memotong O-10 Memotong O-9 Memotong O-8 Memotong O-7 Memotong
I-6 (jig Saw) I-5 (jig Saw) I-4 (jig Saw) I-3 (jig Saw)
I-2 (jig Saw) I-1 (jig Saw)
11,7017% 12,132% 4,2144% 4,0803% 4,6215% 4,3321%

0,8333' 2,1666' 1,4166' 2,0000' 3,4000' 1,1333'


O-18 Menghaluskan O-17 Menghaluskan O-16 Menghaluskan O-15 Menghaluskan O-14 Menghaluskan O-13 Menghaluskan
(Mesin amplas) (Mesin amplas) (Mesin amplas) (Mesin amplas) I-7 (Mesin amplas)
I-12 I-11 I-10 I-9 (Mesin amplas) I-8
1,4460% 1,5008% 0.4831% 0,2053% 0,5313% 0,4673%

Paku
6 buah

3,1666'
O-19 Merakit
I-13 (Paku tembak)

Paku
6 buah

1,2500'
O-20 Merakit
I-14 (Paku tembak)

Paku
8 buah
3,3166'
O-21 Merakit
I-15 (Paku tembak)

Paku
8 buah
2,2333'
O-22 Merakit
I-16 (Paku tembak)

Paku
4 Buah
1,8333'
O-23 Merakit
I-17 (Paku Tembak)

Baut
12 Buah

2,0833'
O-24 Merakit
I-18 (Obeng)

Baut
2 Buah
0,8333'
O-25 Merakit
Kardus (Obeng)
dan I-19
Lakban
RINGKASAN
0,5800'
KEGIATAN J UMLAH WAKTU(MENIT) O-26 Mengemas
I-20

OPERASI 26 51,9893

PEMERIKSAAN 20 -

TOTAL 46 51,9893

Gambar 3.8 Operation Process Chart Tanpa Warna


Berdasarkan gambar 3.4 di atas yaitu operation process chart atau peta
proses operasi tanpa warna yang berarti produk tidak mengalami proses
pengecatan. Langkah dalam pembuatannya yaitu yang pertama yang digunakan
dalam pembuatan peta proses operasi dengan mengidentifikasi produk dengan
kepala peta mencantukan Nama produk, Nomor peta, Nama yang memetakan, dan
Tanggal dipetakan. Badan peta terdapat komponen utama dan komponen
tambahan yang digunakan, simbol-simbol menurut ASME, waktu, dan ukuran.
Komponen utama yang digunakan adalah komponen papan belakang dengan
ukuran terima 49,6x39x1cm serta ukuran pakai yaitu 48,6x38x1 cm, komponen
papan samping kiri dan kanan dengan ukuran terima 39x38x1cm serta ukuran
pakai 38x37x1 cm, komponen papan alas dengan ukuran terima 49,6x39x1cm
serta ukuran pakai 48,6x38x1cm, komponen papan sekat datar dengan ukuran
terima 49,6x39x1cm serta ukuran pakai 46,6x37x1 cm, komponen papan sekat
tegak sebanyak 2 unit dengan ukuran terima 38x9x1cm serta ukuran pakai
46,6x8x1 cm, dan komponen papan depan dengan ukuran terima 47,6x9x1cm
serta ukuran pakai 46,6x8x1 cm, dengan tambahan pintu akrilik yang memiliki
ukuran 46,6x28x1 cm sebanyak 1 unit, engsel yang memiliki ukuran 5x2x0,1 cm
sebanyak 2 unit, dan gagang pintu yang memiliki ukuran 20x5x1 cm sebanyak 1
unit. Proses yang dilakukan komponen-komponen tersebut adalah pengukuran
dengan menggunakan meja fabrikasi, pemotongan menggunakan jig saw,
penghalusan dengan menggunakan mesin amplas, dan proses perakitan dengan
menggunakan komponen tambahan berupa baut, lem, paku tembak, obeng, dan
kompresor. Proses perakitan pertama komponen tambahan yang digunakan adalah
6 unit paku, pada perakitan kedua komponen tambahan yang digunakan adalah 6
unit paku, pada perakitan ketiga komponen tambahan yang digunakan adalah 8
unit paku, pada perakitan keempat komponen tambahan yang digunakan adalah 8
unit paku, pada perakitan kelima komponen tambahan yang digunakan adalah 4
unit paku dan perakitan keenam adalah pemasangan pintu akrilik menggunakan
engsel pintu dengan komponen tambahan baut 12 unit baut, perakitan ketujuh
adalah merakit gagang pada pintu akrilik dengan menggunakan 2 unit baut,
selanjutnya yaitu melakukan pemernisan dengan 1 liter pernis dan yang terakhir
adalah mengemas produk dengan menggunakan kardus dan lakban. Simbol-
simbol yang digunakan dalam proses perakitan adalah operasi (lingkaran) yang
artinya komponen diproses dan mendapatkan perubahan bentuk dan ukuran,
pemeriksaan (kotak) yang artinya setelah komponen diproses langsung dilakukan
pemeriksaan oleh operator agar mengurangi kesalahan dalam pemrosesan, dan
penyimpanan (segitiga terbalik) yang artinya setelah semua komponen telah
diproses dan diperiksa dan dirakit, semua komponen menjadi produk jadi dan
masuk kedalam ruang penyimpanan, dalam peta proses operasi terdapat proses
Operasi dan pemeriksaan secara bersamaan yang diartikan dalam satu stasiun
terdapat 2 proses yang dilakukan secara bersamaan, contoh nya setelah
pemotongan komponen dilakukan pemeriksaan oleh operator agar mengurangi
tingkat ketidak sesuaian pada saat akan merakit komponen tersebut. Tabel
ringkasan merupakan rangkuman dari jumlah simbol operasi dan pemeriksaan
beserta waktunya. Kegiatan operasi terdapat 26 buah kegiatan dengan waktu yang
digunakan 51,98 menit, sedangkan kegiatan pemeriksaan sebanyak 20 kegiatan.
Assembling Process Chart atau peta proses perakitan adalah suatu diagram
yang menunjukkan proses perakitan yang dialami oleh suatu bahan baku dari awal
perakitan hingga akhir perakitan produk sampai dengan menjadi sebuah produk
jadi. Peta proses perakitan ini berfungsi untuk operator pada stasiun kerja
perakitan agar operator terfokus pada bagian perakitan saja sehingga produk dapat
dirakit dengan benar. Berikut ini adalah peta proses perakitan produk lemari
pakaian anak.
ASSEMBLY PROCESS CHART
NAMA OBYEK : LEMARI PAKAIAN ANAK
NOMOR PETA :2
DIPETAKAN OLEH : KELOMPOK I
TANGAL DIPETAKAN : 27 Maret 2019

Gagang Engsel Pintu Papan Sekat Papan Sekat Datar Papan Alas Papan Samping Papan Belakang
Akrilik Papan Depan Tegak (47,6x38X1)cm (49,6x39x1)cm (39x38x1)cm (49,6x39x1)cm
(20x5x1)(5x2x0,1) (46,6x28x1) (47,6x9x1)cm (38x9x1)cm
1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit
cm Cm Cm 2 unit
(46,6x8x1)cm (46,6x37X1)cm (48,6x38x1)cm (38x37x1)cm (48,6x38x1)cm
1 unit 2 Unit 1 Unit (37x8x1)cm

Paku
6 buah

Merakit
O-01
3,1666' (Paku
I-01 tembak)

Paku
6 buah

O-02 Merakit
1,2500' (Paku
I-02 tembak)

Paku
8 buah

O-03 Merakit
3,3166' (Paku
I-03 tembak)

Paku
8 buah

O-04 Merakit
2,2333 (Paku tembak)
I-04
Paku
4 Buah

O-05 Merakit
1,8333' (Paku
I-05 Tembak)

Baut
12 Buah

O-06 Merakit
2,0833'
I-06 (Obeng)

Baut
2 Buah

RINGKASAN 0,8333' O--07 Merakit


(Obeng)
I-07
KEGIATAN J UMLAH WAKTU(MENIT)

OPERASI 07 14,7164

PEMERIKSAAN 07 -

TOTAL 14 14,7164

Gambar 3.9 Assembling Process Chart


Berdasarkan gambar di atas yaitu assembling process chart atau peta
proses perakitan yang berfungsi untuk operator pada stasiun kerja perakitan agar
operator terfokus pada bagian perakitan saja sehingga produk dapat dirakit dengan
benar. Langkah pembuatannya yaitu pertama mengidentifikasi produk pada kepala
peta mencantukan Nama produk, Nomor peta, Nama yang memetakan, dan
Tanggal dipetakan. Badan peta terdapat komponen utama dan komponen
tambahan yang digunakan, waktu, dan ukuran. Komponen utama nya yaitu papan
belakang dengan ukuran terima 49,6x39x1cm serta ukuran pakai yaitu 48,6x38x1
cm, papan samping kiri dan kanan dengan ukuran terima 39x38x1cm serta ukuran
pakai 38x37x1 cm, papan alas dengan ukuran terima 49,6x39x1cm serta ukuran
pakai 48,6x38x1cm, papan sekat datar ukuran terima 49,6x39x1cm serta ukuran
pakai 46,6x37x1 cm, papan sekat tegak sebanyak 2 unit dengan ukuran terima
38x9x1cm serta ukuran pakai 46,6x8x1 cm, dan papan depan berukuran terima
47,6x9x1cm serta ukuran pakai 46,6x8x1 cm, dengan tambahan pintu akrilik
berukuran 46,6x28x1 cm sebanyak 1 unit, engsel berukuran 5x2x0,1 cm sebanyak
2 unit, dan gagang pintu berukuran 20x5x1 cm sebanyak 1 unit. Proses yang
dilakukan pada peta proses perakitan ini yaitu hanya perakitan saja dan
menggunakan alat paku tembak dan obeng serta paku dan baut sebaga bahan
tambahan. Perakitan pertama komponen tambahan digunakan 6 unit paku, pada
perakitan kedua komponen tambahan digunakan 6 unit paku, pada perakitan
ketiga komponen tambahan digunakan 8 unit paku, pada perakitan keempat
komponen tambahan yang digunakan adalah 8 unit paku, pada perakitan kelima
komponen tambahan digunakan 4 unit paku dan perakitan keenam pemasangan
pintu akrilik menggunakan engsel pintu dengan komponen tambahan baut 12 unit
baut, perakitan ketujuh adalah merakit gagang pada pintu akrilik dengan
menggunakan 2 unit baut. Tabel ringkasan merupakan rangkuman dari jumlah
simbol operasi dan pemeriksaan beserta waktunya. Kegiatan operasi terdapat 7
buah kegiatan dengan waktu 14,71 menit, sedangkan kegiatan pemeriksaan
sebanyak 7 kegiatan.
3.2.4 Struktur Produk
Struktur produk adalah suatu diagram yang menggambarkan cara
komponen bergabung sehingga menjadikan suatu produk pada saat proses
manufaktur. Struktur produk pada produk lemari pakaian anak ini digambarkan
dengan menggunakan struktur produk berjenis implotion. Berikut ini adalah
struktur produk dari pembuatan lemari pakaian anak.

Gambar 3.10 Struktur Produk Implotion


Struktur produk diatas merupakan suatu bentuk struktur produk implotion.
Alasan menggunakan bentuk struktur produk implotion adalah struktur produk ini
menggambarkan urutan pembuatan produk lemari pakaian anak secara terurut
dimulai dari perakitan paling pertama hingga perakitan terakhir atau menjadi
produk.
Dapat dilihat pada struktur produk implotion diatas, kotak pertama yang
berada di ujung kiri atas yaitu papan belakang. Kotak tersebut bernama komponen
papan belakang, pada bagian atas kiri kotak terdapat angka 1 yang artinya
komponen papan belakang berada pada urutan proses pertama. Bagian atas kanan
pada kotak papan belakang terdapat angka 1 yang memiliki arti jumlah dari
berapa banyak komponen papan belakang tersebut. Bagian kiri bawah kotak
papan belakang terdapat angka 001 yang mengartikan bahwa angka tersebut
adalah nomor komponen. Bagian kanan bawah kotak papan belakang terdapat
angka 2297 yang berarti harga untuk komponen papan belakang sebesar 2297.
Kotak kedua setelah papan belakang adalah papan samping. Kotak papan
samping merupakan urutan proses kedua, dapat dijelaskan pada kiri atas kotak
papan samping terdapat angka 2 menandakan urutan proses. Bagian kanan atas
kotak papan samping terdapat angka 2 artinya komponen papan samping
jumlahnya sebanyak 2 unit. Bagian kiri bawah kotak papan samping terdapat
angka 002 yang artinya komponen papan samping bernomor 002. Bagian kanan
bawah kotak papan samping terdapat angka 1760 yang artinya komponen papan
samping tersebut berharga sebesar 1760.
Kotak ketiga setelah papan samping adalah paku. Kotak untuk paku
tersebut merupakan urutan proses ketiga, dapat dijelaskan pada kiri atas kotak
paku tersebut terdapat angka 3 yang menandakan urutan proses. bagian kanan atas
kotak paku terdapat angka 6 yang menandakan paku berjumlah sebanyak 6 buah.
Bagian kiri bawah kotak paku terdapat angka 009 yang menandakan bahwa nomor
komponen paku adalah 009. Bagian kanan bawah kotak paku terdapat angka 20
yang artinya paku tersebut berharga sebesar 20, disamping kotak paku ada kotak
yang bertuliskan level 0, yang berarti komponen papan belakang, papan samping,
dan paku berada di level 0.

3.2.5 Bill of material (BOM)


Bill of material merupakan suatu daftar item yang diperlukan untuk
membuat maupun merakit sehingga menghasilkan satu unit produk jadi atau bisa
juga merupakan suatu daftar jumlah komponen. Bill of material dibuat sebagai
bagian dari proses desain dan digunakan oleh manufacturing engineer untuk
menentukan item yang harus dibeli atau diproduksi. Bill of material ini dibuat
secara implotion, seperti pada struktur produk pada lemari pakaian anak. Berikut
ini adalah bill of material dari produk lemari pakaian anak.
Tabel 3.4 Bill of material Implotion
Harga/unit Total
No Level Kode Kode deksripsi Kuantitas
(rp) (rp)
1 0,1,2,3,4 PK Paku 20 32 640
2 5,6 BT Baut 20 14 280
3 0 PB Papan Belakang 2297 1 2297
4 0 PSKK Papan Samping 1760 2 3520
5 1 PA Papan Alas 2297 1 2297
6 2 PSD Papan Sekat datar 2148 1 2148
7 3 PSTKK Papan Sekat tegak 407 1 407
8 4 PD Papan Depan 443 1 443
9 5 PAK Pintu Akrilik 103500 1 103500
10 5 E Engsel 3500 2 7000
11 6 G Gagang 15000 1 15000
12 - PR Pernis 64000 1 64000
13 - K Kardus 324 1 324
14 7 LPA Lemari Pakaian Anak - 1 -
Tabel diatas merupakan tabel bill of material Implotion pada produk
lemari pakaian anak dengan jenis implotion. Alasan menggunakan jenis implotion
karena dapat memudahkan pembacaan struktur produk dimulai dari level 0 yakni
perakitan komponen utama yang paling awal pada sampai perakitan komponen-
komponen tambahan produk hingga berujung pada produk itu sendiri.
Dalam tabel terdapat kepala tabel yang berisi no, level, kode, kode
deskripsi, harga/unit, kuantitas, total. Nomor level berfungsi mengurutkan nomor
pada tabel. Level menjelaskan bahwa komponen produk berada pada level
keberapa. Kode menunjukkan kode yang bersangkutan pada produk seperti misal
kode “PK” yang artinya paku. Kode deskripsi adalah kolom yang
mendeskripsikan dari kode itu sendiri. Harga per unit menjelaskan seberapa besar
jumlah harga yang dikeluarkan per unitnya. Kuantitas merupakan berapa banyak
jumlah unit yang digunakan. Total harga adalah jumlah harga yang didapatkan
dari harga per unit dikalikan dengan jumlah kuantitas. Baris pada nomor 1
menjelaskan tentang komponen paku yang dimana kode komponennya “PK”,
komponen tersebut berada pada level 0,1,2,3,4, harga per unitnya sebesar 20
dengan jumlah unitnya sebanyak 32 buah unit, sehingga harga total yang
didapatkan sebesar 640.
3.2.6 Permintaan Agregat
Data permintaan agregat adalah data jumlaah permintaan produk akhir
yang dihasilkan pada suatu perusahaan selama satu periode. Berikut ini adalah
data dari permintaan agregat produk dengan warna dan tanpa warna.
Tabel 3.5 Data Permintaan Agregat
Dengan
Periode Tanpa Warna
Warna
1 2335 2713
2 2336 2718
3 2342 2733
4 2343 2738
5 2341 2737
6 2345 2741
7 2347 2745
8 2345 2743
9 2349 2747
10 2350 2750
11 2351 2753
12 2352 2755

Data permintaan agregat diatas memiliki data dengan warna dan juga data
tanpa warna yang didapatkan dari data penjualan produk pada periode
sebelumnya. Data permintaan agregat di atas memiliki 12 periode data permintaan
dengan warna dan juga tanpa warna.
Tabel 3.6 Perhitungan Faktor Konversi
Jenis Produk Waktu Baku
Dengan Warna 58,7393
Tanpa Warna 51,9893

Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Faktor Konversi


Jenis Produk Faktor Konversi
Dengan Warna 1
Tanpa Warna 0,8850
Contoh perhitungan:
Waktu baku produk
Faktor Konversi =
Waktu baku terbesar
58,7393
Faktor konversi dengan warna = =1
58,7393
51,9893
Faktor konversi tanpa warna = = 0,8850
58,7393
Berdasarkan tabel perhitungan faktor konversi diatas terdapat tabel
perhitungan faktor konversi yang memiliki nilai waktu baku yang didapatkan dari
peta proses operasi tanpa warna dan juga dengan warna, waktu baku produk
dengan warna sebesar 58,73 dan produk tanpa warna sebesar 51,98. Berdasarkan
tabel hasil perhitungan faktor konversi diatas, pada tabel hasil perhitungan faktor
konversi memiliki nilai dengan warna sebesar 1 dan nilai pada produk yang tanpa
warna bernilai 0,885 yang didapatkan dari hasil konversi waktu baku yang
digunakan untuk menghitung perhitungan unit agregat.
Tabel 3.8 Perhitungan Permintaan Agregat
Unit
Period Waktu Deman Uni Persentas
Item K Agreg
e Baku d (%) t e
at
58,739 233
DenganWarna 100% 1 2335 49,2928
3 5
1
51,989 271 0,885
Tanpa Warna 100% 2402 50,7072
3 3 0
Jumlah 4737 100
Dengan 58,739 233
100% 1 2336 49,2619
Warna 3 6
2
51,989 271 0,885
Tanpa Warna 100% 2406 50,7381
3 8 0
Jumlah 4742 100
Dengan 58,739 234
100% 1 2342 49,1913
Warna 3 2
3
51,989 273 0,885
Tanpa Warna 100% 2419 50,8087
3 3 0
Jumlah 4761 100
Tabel 3.8 Perhitungan Permintaan Agregat (lanjutan)
Unit
Period Waktu Deman Persentas
Item Unit K Agrega
e Baku d (%) e
t
Dengan 58,739 234
100% 1 2342 49,1913
Warna 3 2
3
51,989 273 0,885
Tanpa Warna 100% 2419 50,8087
3 3 0
Jumlah 4761 100
Dengan 58,739 234
100% 1 2343 49,1504
Warna 3 3
4
51,989 273 0,885
Tanpa Warna 100% 2424 50,8496
3 8 0
Jumlah 4767 100
Dengan 58,739 234
100% 1 2341 49,1394
Warna 3 1
5
51,989 273 0,885
Tanpa Warna 100% 2423 50,8606
3 7 0
Jumlah 4764 100
Dengan 58,739 234
100% 1 2345 49,1511
Warna 3 5
6
51,989 274 0,885
Tanpa Warna 100% 2426 50,8489
3 1 0
Jumlah 4771 100
Dengan 58,739 234
100% 1 2347 49,1313
Warna 3 7
7
51,989 274 0,885
Tanpa Warna 100% 2430 50,8687
3 5 0
Jumlah 4777 100
Dengan 58,739 234
100% 1 2345 49,1305
Warna 3 5
8
51,989 274 0,885
Tanpa Warna 100% 2428 50,8695
3 3 0
Jumlah 4773 100
Dengan 58,739 234
100% 1 2349 49,132
Warna 3 9
9
51,989 274 0,885
Tanpa Warna 100% 2432 50,868
3 7 0
Jumlah 4781 100
Dengan 58,739 235
100% 1 2350 49,1221
Warna 3 0
10
51,989 275 0,885
Tanpa Warna 100% 2434 50,8779
3 0 0
Jumlah 4784 100
Dengan 58,739 235
100% 1 2351 49,1019
Warna 3 1
11
51,989 275 0,885
Tanpa Warna 100% 2437 50,8981
3 3 0
Jumlah 4788 100
Dengan 58,739 235
100% 1 2352 49,092
Warna 3 2
12
51,989 275 0,885
Tanpa Warna 100% 2439 50,908
3 5 0
Jumlah 4791 100
Contoh Perhitungan:
demand periode t
% Demand = x 100%
demand periode t
2335
% Demand = x 100% = 100%
2335
Unit Agregat = Unit x K
Unit Agregat = 2335 x 1 = 2335
Unit Agregat
Persentase = x 100%
Total Unit Agregat
2335
Persentase = x 100% = 49,2928
4737
Tabel diatas dapat diketahui pada periode 1 terdapat family yang berarti
simbol dari produk jadi nya yaitu LPA, item menunjukkan produk yang
menggunakan warna dan yang tanpa warna, waktu baku dengan warna sebesar
58,73 dan tanpa warna sebesar 51,98, demand item dengan warna dan tanpa warna
sebesar 100%, unit periode ke 1 yaitu sebesar 2335 untuk item dengan warna dan
2713 untuk item tanpa warna, K dengan warna sebesar 1 dan tanpa warna sebesar
0,885, unit agregat dengan warna sebesar 2335 dan tanpa warna sebesar 2402
dengan jumlah sebesar 4737 unit, persentase dengan warna sebesar 49,29280135
dan tanpa warna sebesar 50,70719865 dengan jumlah sebesar 100%. Berikut ini ada
contoh perhitungan dari demand dengan warna, unit agregat dengan warna dan
persentase dengan warna.
Perhitungan pada tabel periode kemudian dirangkum pada data unit
agregat. Berikut ini adalah tabel rangkuman data unit agregat.
Tabel 3.9 Rangkuman Data Unit Agregat
Periode Data Unit Agregat
1 4737
2 4742
3 4761
4 4767
5 4764
6 4771
7 4777
8 4773
9 4781
10 4784
11 4788
12 4791

Anda mungkin juga menyukai