Anda di halaman 1dari 10

PENILAIAN TINGKAT RISIKO BENCANA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Bencana

KELOMPOK 1
Disusun Oleh:

Duwi Iryani (A11701409)


Aenalia Ikrima F. (A11701512)
Arvian Ellysthiana ( A11701528)
Bondan Berlian (A11701533)
Desi Rumiyati Q. (A11701535)
Faif Khafidoh (A11701542)
Fairuz Herdian Eka W. (A11701543)
Fiyandari Setianingsih (A11701551)
Gusti Abimanyu P. (A11701553)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
2020

i
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Tujuan ............................................................................................ 3

BAB II PENILAIAN TINGKAT RESIKO BENCANA ...................................... 4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 7

3.2 Saran .............................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang


termasuk rawan bencana. Berbagai ancaman seperti gempa bumi, tsunami, banjir,
kekeringan dan tanah longsor, kebakaran lahan, kegagalan teknologi maupun
ancaman kerusuhan sosial.

Daerah rawan tsunami membentang disepanjang pantai selatan Kabupaten


Kebumen, terutama di wilayah yang terdapat muara sungai seperti pantai Suwuk
kecamatan Puring, Tanggulangin kecamatan Klirong dan Wiromartan Kecamatan
Mirit.Banjir dan tanah longsor juga merupakan ancaman yang cukup besar di
beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Kebumen diantaranya kecamatan Ayah,
Puring, Buayan, Adimulyo, Sempor, Karangsambung, Alian, Karanggayam dan
sebagian di wilayah Kecamatan Padureso. Selain banjir yang diakibatkan genangan,
wilayah Kabupaten Kebumen juga memiliki 2 waduk yang besar yang memiliki
potensi bencana yang cukup tinggi yaitu waduk Sempor dan Wadaslintang. Selain
bencana yang disebabkan karena, Kabupaten Kebumen juga memiliki potensi
terjadinya konflik sosial diantaranya yaitu permasalahan lahan Urut Sewu.

Pengelolaan bencana di Kabupaten Kebumen masih banyak menemui


permasalahan, yaitu :
1. Penanggulangan bencana yang masih didominasi oleh kegiatan tanggap darurat
saja;
2. Masih bertumpu ke pada peran dan kemampuan pemerintah daerah;

3. Koordinasi antar Perangkat Daerah terkait, Badan Usaha Pemerintah maupun


swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LMS), organisasi kemasyarakatan,
media massa serta masyarakat belum terlaksana dengan baik;
4. Keterpaduan antara pengurangan risiko bencana dengan program pembangunan
belum terlaksana dengan baik, dilihat dari belum masuknya Rencana
Penanggulangan Bencana kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD);
5. Pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan di Perangkat Daerah
terkait belum mengarah kepada pengarus utamaan Pengurangan Resiko
Bencana.

1
Pelaksanaan Penanggulangan bencana di Kabupaten Kebumen sudah mempunyai
wadah yang tepat sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 24
Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dimana pada pasal 18 ayat 1
menjelaskan bahwa pemerintah daerah diharapkan membentuk Badan
Penanggulangan Bencana Daerah. Atas dasar itulah maka, Pemerintah Kabupaten
Kebumen membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten
Kebumen, yaitu dengan dikeluarkannya peraturan daerah Kabupaten Kebumen Nomor
8 Tahun 2010 tentang Organisasi danTata Kerja BPBD Kabupaten Kebumen. Selain
itu peraturan daerah yang dijadikan sebagai aturan dalam melaksanakan
penanggulangan bencana di Kabupaten Kebumen sudah diterbitkan yaitu melalui
Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kebumen
adalah dokumen perencanaan Program dan Kegiatan selama lima tahun sebagai dasar
pelaksanaan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang berpedoman kepada RPJMD
yang yang bersifat indikatif, yang selanjutnya dijabarkan kedalam RencanaKerja
(RENJA) tahunan.
Penyusunan Renstra Perangkat Daerah BPBD Kabupaten Kebumen disusun
dengan menganalisa hasil capaian kinerja renstra periode sebelumnya dan disesuaikan
dengan kondisi terkini tentang potensi, peluang, dan tantangan yang sedang dihadapi
oleh Perangkat Daerah serta disesuaikan dengan mempertimbangkan prioritas dan isu
strategis pada BPBD Kabupaten Kebumen, BPBD Provinsi Jawa Tengah dan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana.
Salah satu kecamatan yang sering berdampak atau terkena bancir adalah
Adimulyo. Adimulyo adalah sebuah kecamatan di kabupaten Kebumen, provinsi Jawa
Tengah, kabupaten Kebumen, kecamatan ini berjarak 17 km berkendara dari pusat
kabupaten kebumen melalui kota Karanganyar dan 12 km melalui Sruweng sampai
Adikarto. Kecamatan ini juga dikenal dengan produksi home industry genteng sokka
bersama 4 kecamatan lain seperti pejagoan, klirong, kutowinangun. Luas wilayah
63,43 km dan jumlah penduduknya 34,377 jiwa( laki-laki 16,775 jiwa dan perempuan
17,602 jiwa).
Kecamatan Adimulyo terdiri dari 23 desa 81 RW dan 227 RT. Pusat
pemerintahannya kecamatan adimulyo berada di desa Kemujan. Sebagian besar
penduduk kecamatan adimulyo berprofesi sebagai petani, buruh tani, PNS. Umumnya
penduduk usia produktif pergi merantau.

2
Penggunaan lahan di desa adimulyo sebagian besar digunakan sebagai
permukiman dan lahan pertanian sawah berupa padi dan lahan pertanian berupa pala
wija jika dimusim kemarau. Panen padi diwilayah ini bias panen 2 sampai 3 kali
dalam setahun karena umumnya sawah di kecamatan adimulyo di lintasi irigasi dari
waduk sempor.
Di kecamatan Adimulyo beberapa desa yang terendam banjir di antara lain desa
meles, karang kemiri, plarangan. Desa ini yang lain ikut terendam adalah desa bumi
rejo, desa wanareja, kecamatan karanganyar, desa karang malang, kecamatan buayan,
desa sidoagung, kecamatan sruweng, serta desa aditirto di kecamatan pejagoan. Dan
tidak ada laporan korban jiwa data yang yang masuk masih akan berubah karena bias
saja daerah lain ada yang terkena bajir namun belum melaporkan kepihak terkait.

1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui situasi tingkat resiko bencana di Kecamatan Adimulyo
Kabupaten Kebumen.

3
BAB II

PENILAIAN TINGKAT RESIKO BENCANA

Desa/Kecamatan : ADIMULYO
Kabupaten : KEBUMEN
Provinsi : JAWA TENGAH
JenisAncaman : BANJIR
Aset Perkiraan Bentuk Resiko pada Aset Kerentanan penyebab asset beresiko Kapasitas tersedia (untuk Tingkat
Beresiko mengurangi resiko) Resiko
T/S/R
Bentukresiko Jumlah Nominal
Manusia Korban Jiwa Kurang lebih Kurangnya pengetahuan warga masyarakat Melakukan tindakan R
sekitar 5 akan tanda-tanda banjir dan potensi penyuluhan dan
orang terjadinya banjir. pencegahan banjirkepada
warga masyarakat
Finansial Rusak dan Kurang lebih Lebih dari 100 Kurangnya persiapan warga untuk Menyimpan dokumen S
hilangnya 50 kk juta menyimpan dokumen penting dalam wadah dalam 1 tempat seperti

4
harta benda atau tempat yang tinggi serta mudah tas yang anti air serta
serta terjangkau dan tahanakan air. semua berkas
dokumen- dilaminating dan
dokumen diletakan di tempat yang
penting tinggi namun terjangkau.
Fisik/infra Rumah semi Kuranglebih Kuranglebihpulu Rumahdibangun di dekataliransungai dan Tidakmembuangsamapah T
struktur permanenrus 20 hanjuta masihbanyak yang kesungai,
ak dan belummemanfaatdrainassedenganmaksimal melakukanpenanamanap
rumahperman ohon dan
enkotor memanfaatkandrainnases
ecaramaksimal
Alam/ling Banyak pohon Berhektar Puluhanjuta Banyak lahan yang irigasinya langsung Penggunaan lahan T
kungan tumbang dan hektarlahan rupiah darisungai dan banyak lahan yang tidak menggunakan system
hasil panen menggunakan system terasering lahan terasering
terendam
banjir

5
Sosial/pol Banyak Banyak Puluhanjuta Banyak masyarakat yang mengandalakan Penyuluhan dan S
itik wargamasyara kepalakeluar rupiah system pelatihantentangtanggap
kat yang ga perekonomiankhususnyalahanpertanian bencanabanjir
mengungsi

6
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Daerah Adimulyo termasuk daerah dengan rawan bencana banjir dan
perlu penanganan serta pencegahan yang signifikan serta dukungan dari
berbagai pihak dalam menangani dan perlu dilakukan pecegahan dengan
melakukan penyuluhan dan role play kondisi saat banjir itu sendiri, sehingga
warga masyarakat paham dan mengerti. Hal ini dilakukan guna
meminimalisir resiko bencana banjir yang lebih parah sehingga tidak adanya
korban jiwa maupun material yang dapat mengganggu perekonomian warga
Adimulyo.

3.2 SARAN
Sangat disarankan bagi pemerintah daerah, institusi berkaitan dengan
bencana, petugas kesehatan untuk memiliki data daerah guna
mempersiapkan dan meminimalisir kerugian dari bencana yang mungkin
akan terjadi. Maka dari itu pendataan secara berkesinambungan dan terus
terupdate ditambah dengan sosialisasi saat terjadi bencana pada
masyarakat sangat membantu sebagai data jika suatu saat terjadi bencana.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/page/index/131 diakses pada


Rabu, 26 Agustus 2020 pukul 04.07 WIB.

http://www.kebumenekspres.com/2020/07/adimulyo-rawan-banjir-warga-masih-
buang.html diakses pada Rabu, 26 Agustus 2020 pukul 06.12 WIB.

https://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/news/detail/1812 diakses pada


Rabu, 26 Agustus 2020 pukul 08.10 WIB.

Anda mungkin juga menyukai