Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID 1

MODUL V

TABLET

Disusun oleh :

Nama : Fathia Faizana R.

NIM : K100180236

Kelompok : J2

Hari, tanggal : Selasa, 21 April 2020

Korektor : Fatah Ramadhan

LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN FORMULASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
BAB V

Tablet

A. TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang formulasi sediaan
tablet/tablet dan control kualitasnya.
B. DASAR TEORI
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa ctak, dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cekung, mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan
dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelican, zat
pembasah atau zat lain yang cocok. Keseragaman bobot, kecuali dinyatakan lain,
diameter tablet tidak lebih dari 3x dan tidak kurang dari 1 ⁄ tebal tablet.
(Depkes RI, 1979)
Untuk membuat tablet, diperlukan zat tambahan berupa:
1. Zat pengisi (diluent); dimaksudkan untuk memperbesarvolume tablet. Contohnya
saccharum lactat, amylum.
2. Zat pengikat (binder); dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat
merekat. Contohnya mucilage gummi Arabica 10% - 20%.
3. Zat penghancur (dissintegrant); dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam
tubuh perut. Contohnya gelatinum, agar-agar, natrium alginate.
4. Zat pelican (lubricant); dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan.
Contohnya talcum 5%, magnesia stearate, acidium stearium.
(Anief, 2005)
Uji disolusi adalah salah satu pengujian karakterisasi obat dan control
kualitas sediaan farmasi. Studi disolusi jika diaplikasikan pada serbuk,
memungkinkan dilakukannya optimasi variable formulasi, termasuk ukuran partikel.
Uji disolusi memainkan peranan penting dalam beberapa hal, seperti control kualitas
sediaan, alat memonitor konsistensi pelepasan obat antarbets dari sediaan selama
produksi dan sebagai pengganti pengujian in vivo secara in vitro, serta untuk
mengetahui kinerja yang akan memandu pengembangan formulasi dan memastikan
kebutuhan untuk melakukan uji bioekuivalensi.
(Agoes, 2002)
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
 Mixer
 Mesin cetak tablet / tablet
 Ayakan
 Timbangan
 Hardness tester
 Friabilitor
 Aspirator
 Alat disolusi USP XXIII
Bahan :
 Paracetamol
 Laktosa
 Starch 1500
 Talk
 Magnesium stearat
D. CARA KERJA
1. Pembuatan tablet
Dilarutkan PVP 4% dalam aquadest secukupnya hingga terbentuk .

Ditimbang semua bahan obat dan bahan tambahan seperti tercantum dalam
formula.

Dicampur zat aktif paracetamol, laktosa, dan starch 1500 didalam mortir hingga
homogen (+/- 5 menit).

Ditambahkan bahan pengikat sedikit demi sedikit, dibuat massa granul yang lebih
baik lalu diayak (no 12). Dicatat volume/jumlah bahan pengikat yang digunakan.

Dikeringkan granul basah dalam FBD selama 20 menit.

Diayak lagi dan ditambahkan bahan pelicin (mg.sterat + talk) dan dicampur
homogen (dalam mortir +/- 25 menit)

Dimasukkan campuran dalam hopper (corong alimentasi) dan dibuat tablet. Berat
satu tablet kurang lebih 500 mg dengan kekerasan 6 – 8kg.
2. Kontrol kualitas
a. Tampilan fisik tablet
 Diameter
 Ketebalan
 Bentuk
 Berat
 Organoleptis
 Kecacatan fisik
b. Uji sifat fisik tablet
i) Keseragaman sediaan tablet
 Keseragaman kandungan
Diambil tidak kurang 30 tablet

Pada sediaan padat : ditetapkan kadar masing-masing 10 satuan


menggunakan metode analisa yang sesuai
Dihitung nilai penerimaan (NP) : |M-ӿ| + ks
 Keragaman bobot
Dilakukan penetapan kadar zat aktif pada contoh bets sesuai
metode analisis yang sesuai (nilai A)

Diambil tidak kurang 30 satuan sediaan

Untuk tablet tidak bersalut atau bersalu selaput: Ditimbang


seksama 10 tablet satu persatu. Dihitung jumlah zat aktif dalam
tiap tablet dalam persen dari jumlah yang tertera pada etiket.

Dihitung nilai penerimaannya (NP).


Kriteria penerimaan : kecuali dinyatakan lain pada monografi,
keseragaman sediaan memenuhi syarat jika NP 10 unit pertama tidak
kurang dari L1%. Jika NP lebih besar, dihitung NP 20 unit sediaan dan
memenuhi syarat jika NP akhir dari 30 unit sediaan ≤ L1% dan tidak
ada satupun unit yang kurang dari [1-(0,01)(L2)]M atau tidak ada satu
unit yang lebih dari [1+(0,01)(L2)]M.
ii) Kekerasan tablet
Diletakkan tablet pada alat hardness tester dengan posisi horizontal

Diputar knop hingga tablet pecah

Dilakukan sebanyak 5x dan dihitung puratanya.


iii) Kerapuhan tablet
Dibebasdebukan 20 tablet dengan aspirator dan ditimbang seksama
lalu dimasukkan ke friabilator.

Dilakukan selama 4 menit atau 100 putaran

Dikeluarkan tablet, dibebasdebukan lagi dan ditimbang. Kerapuhan


dinyatakan selisih dari berat tablet sebelum dan sesudah uji dikali
100%. Tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari 1%.
iv) Waktu hancur tablet
Dimasukkan 1 tablet dalam masing-masing 6 tabung. Jika dinyatakan,
dimasukkan 1 cakram pada tiap tabung.

Dijalankan alat, digunakan air suhu 37 C, kecuali dinyatakan lain


monografi.

Pada akhir batas waktu, diangkat keranjang dan diamati semua tablet
(tablet harus hancur semua).
Bila tablet tidak hancur sempurna, diulangi pengujian dengan 12 tablet
lainnya. Tidak kurang 16 dari 18 tablet harus hancur sempurna.
v) Daya serap tablet
Disiapkan alat uji daya serap, dimasukkan medium air melalui air
reservoir secukupnya, dibuka kran atas, daitur hingga semua bagian
terisi air sejajar dan kran ditutup

Diletakkan tablet diatas glass filter. Dicatat perubahan beban pada


waktu 0, 5, 10, 15, 20, 30, dan 60 detik dan seterusnya hingga berat
konstan.
vi) Uji disolusi tablet
Ditimbang tablet dan dimasukkan ke labu disolusi dan dibiarkan
tenggelam dalam medium akuades 1000,0 mL hingga ke dasar labu.
Suhu uji 37 C +/- 0,5 C, kecepatan pengadukan 100 rpm, dan jarak
pengaduk dayung dari dasar 2,5 menit.

Dilakukan uji selama 60 menit dengan pengambilan sampel pada menit


ke- 5, 10, 15, 25, 30, dan 60 sebanyak 5,0 mL. sampel yang diambil
diganti dengan medium disolusi yang baru sehingga volume medium
disolusi tetap.

Diukur serapan sampel dengan spektrofotometri UV

Dilakukan evaluasi
 Dibuat profil pelepasan (zat aktif) selama waktu disolusi
 Dihitung harga DE60.
E. ANALISIS CARA KERJA

Pada praktikum kali ini, hal yang pertama dilakukan adalah membuat sediaan
tablet berdasarkan formula yang diberikan. Pertama, dibuat larutan PVP 4% dengan
cara melarutkan 4,03 g PVP dalam 100 ml aquades hinga terbentuk gel. Kemudian
ditimbang semua bahan zat aktif dan zat tambahan lainnya; paracetamol 150,03 g;
starch 10% 21,02 g; laktosa 22,2 g; talk 8,43 g; dan magnesium stearate 4,2 g.
Selanjutnya paracetamol, starch 10% dan laktosa dicampur homogen dan sedikit demi
sedikit ditambahi larutan PVP 4% hingga terbentuk granul. Jumlah PVP 4% yang
digunakan sebanyak 35 mL. Granul yang baik dapat diuji dengan uji banana
breaking.

Setelah terbentuk granul yang baik, granul diayak dengan pengayak no 12.
Tujuannya agar terbentuk keseragaman bobot dan ukuran granul. Kemudian granul
dikeringkan dengan FBD selama 20 menit. Tujuan dari pengeringan adalah untuk
menghilangkan kadar air dalam granul dan memperbaiki sifat alirnya. Setelah kering,
granul diayak kembali dan ditambahi bahan pelicin talk dan magnesium stearate
hingga homogen. Granul kemudian dilakukan uji kecepatan alir granul, uji sudut
diam, kerapatan serbuk ruahan, dan kerapatan serbuk mapat. Kemudian
campuran tersebut di masukkan dalam hopper untuk dicetak menjadi tablet.

Tablet yang sudah jadi kemudian akan diuji kontrol kualitas terlebih dahulu.
Kontrol pertama berupa tampilan fisik tablet yang berupa diameter, ketebalan, bentuk,
berat, organoleptis, dan kecacatan fisik. Setelah itu dilakukan uji kontrol kualitas
berupa uji sifat fisik tablet yaitu keseragaman sediaan tablet, kekerasan tablet,
kerapuhan tablet, waktu hancur tablet, dan uji disolusi tablet.

Keseragaman tablet dapat berupa dua uji yaitu keseragaman kandungan dan
keseragaman bobot. Pada keseragaman bobot dilakukan dengan mencari nilai CV dari
20 tablet dan pada keragaman bobot dicari dengan mencari kadar 10 tablet dan
dihitung nilai keberterimaannya. Keseragaman kandungan karena uji keseragaman
kandungan dipersyaratkan untuk semua bentuk sediaan yang tidak memenuhi kondisi
pada uji keseragaman bobot. Sedangkan, pada uji keseragaman bobot memenuhi
persyaratan.

Uji kekerasan tablet dilakukan menggunakan alat hardness tester. Tablet


diletakkan pada alat dengan posisi horizontal. Kemudian knop diputar hingga tablet
etrtekan. Pemutaran dihentikan saat tablet pecah dan dicatat skalanya. Uji dilakukan
pada 5 tablet berbeda. Setelah itu dilakukan uji kerapuhan tablet dengan
membebasdebukan tablet dan ditimbang berat tablet. Tablet kemudian dimasukkan
dalam fribialator selama 4 menit atau 100 putaran. Tablet kemudian dikeluarkan,
dibebasdebukan dan ditimbang kembali. Dari berat tersebut dapat dicari nilai
kerapuhan tablet. Uji ini dilakukan pada 3 tablet berbeda.

Pada uji waktu hancur tablet, digunakan disentegrant tester. Diambil 6 tablet
dan diletakkan masing-masing pada tabung dari keranjang. Dengan medium air 37 C,
alat kemudian dijalankan selama 15 menit. Sedang pada uji disolusi tablet, digunakam
USP XXIII. Uji dilakukan dengan menghitung kadar dari 3 tablet berbeda pada selang
waktu 5, 10, 15, 25 dan 30 menit. Perhitungan kadar tablet menggunakan
spektrofotometri UV dengan panjang gelombang sebesar 257 nm.
FORM HASIL PRAKTIKUM MODUL V

FORMULASI SEDIAAN TABLET

A. PENIMBANGAN BAHAN

CATATAN PENIMBANGAN

Nama Bahan Jumlah Teoritis (untuk 300 Jumlah Nyata Satuan


tablet)

Formula :

Parasetamol 500 mg 150 150,03 gram

Starch 10% b/b 70 mg 21 21,02 gram

Laktosa (qs) 74 mg 22,2 22,2 gram

PVP 4% b/b 28 mg 4 4,03 gram

Talk : Mg Stearat (9 : 1) 4%

- Talk 28 mg 8,4 8,43 gram

- Mg Stearat 28 mg 8,4 8,42 gram


Catatan Formulasi :

PVP 4% dibuat dengan melarutkan 4 gram PVP dalam 100 mL aquadest. Setelah terbentuk
zat pengikat, kemudian ditambahkan ke dalam formula perlahan-lahan.
B. DATA HASIL PERCOBAAN

PEMBUATAN GRANUL

No. Tahapan Proses Hasil Catatan Pengamatan Ttd

Pengawas

1. Pencampuran awal -

Lama pencampuran : 5 menit

2. Granulasi -

Metode granulasi granulasi basah

Jumlah bahan pengikat 35 mL

Lama granulasi 25 menit

3. Pengeringan FBD -

Lama pengeringan 20 menit


Ø Pengamatan kecepatan alir granul :

Hasil percobaan

Pengujian ke- Waktu Alir (dt) Kecepatan Alir (g/dt)

1 5,57 17,95

2 5,85 17,09

3 6,25 16

Rata2 5,89 17,01

Ø Pengamatan sudut diam :

Hasil percobaan :

Pengujian Tinggi kerucut (h = Diameter unggun granul tg b Sudut diam


ke- cm) (d) (b)

d (cm) R (cm)

1 4,6 14 7 0,657 33,305

2 4,4 14 7 0,629 32,170


3 4,5 14,5 7,25 0,621 31,840

Rata 2 4,5 14,167 7,083 0,636 32,438

Ø Uji Kerapatan Serbuk Ruahan

Pengujian Penimbangan (M) Volume awal (V0) Kerapatan ruahan


ke- (gram) (mL) (g/mL)

1 100 178 0,562

2 100 172 0,581

3 100 180 0,555

Ø Uji Kerapatan Serbuk Mapat

Pengujian Vo Jumlah Tap / Tinggi Permukaan Kerapatan %C Rasio


ke- Granul Housner

10 500 1250 Vf

1 178 176 174 172 172 0,58 3,37% 1,03

2 172 168 165 164 164 0,61 4,65% 1,05


3 180 178 170 169 169 0,59 6,11% 1,06

KONTROL KUALITAS TABLET

N Tahapan Hasil Pengujian Persyaratan Memenuhi Ttd


o. Pengujian Standard atau tidak
Pengaw
as

1. Penampak Ada Tidak Tidak Memenuhi


an Fisik adanya
capping,
binding,
sticking dan
Capping - ✓ motling

Binding - ✓

Sticking - ✓

Motling - ✓

2. Keseraga 692,2 mg 711,3 mg CV<5% Memenuhi


man bobot persyarata
(Uniformit n
y
705,7 mg 704,4 mg
of weight)

706,5 mg 703,5 mg

709,8 mg 707,3 mg
714,7 mg 706,2 mg

707,9 mg 702,3 mg

705,4 mg 710,2 mg

693,0 mg 676,9 mg

705,7 mg 702,0 mg

698,1 mg 688,5 mg

Rerata (x) 702,58

SD 8,95

CV (%) 1,27%

3. Keragama Absorbansi Fp NP = 10 unit Memenuhi


n bobot sediaan persyarata
pertama n karena
(Content tidak kurang NP<15,0.
0,478 100 kali
atau sama Yaitu
of Active dengan NP=13,764
Ingredient) L1%.
0,508 100 kali kecuali
dinyatakan
lain,
L1=15,0
0,456 100 kali

0,443 100 kali


0,448 100 kali

0,445 100 kali

0,448 100 kali

0,473 100 kali

0,425 100 kali

0,441 100 kali

Rerata (x) 100,521


%b/v

M 100,521

k 2,4

s 5,735

4. Keseragaman kandungan (Uniformity of Content)

Tidak dilakukan, karena uji keseragaman kandungan dipersyaratkan untuk


semua bentuk sediaan yang tidak memenuhi kondisi pada uji keseragaman bobot.
Sedangkan, pada uji keseragaman bobot memenuhi persyaratan.

5. Uji 5,43 kg 5,25 kg Tablet Memenuhi


kekerasan dikatakan persyarata
4,73 kg 5,18 kg baik bila n
mempunyai
kekerasan
4,81 kg antara 4-10
kg

Rerata (x) 5,080

SD 0,299

CV (%) 5,886%

6. Uji waktu Waktu (menit) waktu yang memenuhi


hancur diperbolehk persyarata
an untuk n uji waktu
menghancur hancur
6 tablet hancur seluruhnya < 15
kan tablet
menit
tidak
bersalut
enterik
Rerata (x) adalah tidak
lebih dari 15
menit
SD

CV (%)

7. Uji Sebelum Sesudah Selisih Tablet di Tidak


kerapuhan (%) anggap baik memenuh
bila i
kerapuhan ≤ persyarat
1% an
7.050 mg 6.989 mg 0,865

7.125 mg 7.015 mg 1,544


7.096 mg 6.854 mg 3,410

Rerata (x) 1,94


0%

SD 1,31
8

CV (%) 67,9
38
%

Nilai Q S1
8. Uji Wak Fp Absorbansi Kad tidak kurang Memenuhi
Disolusi tu (x) ar dari 80% syarat
Tablet (mg dalam waktu
%) 30 menit.

5’ 10 0,490 108,
0 713

10 0,460 101,
0 310

10 0,478 105,
0 751

10’ 10 0,558 125,


0 492

10 0,456 100,
0 323
10 0,443 97,1
0 16

15’ 10 0,448 98,3


0 49

10 0,473 104,
0 518

10 0,425 92,6
0 74

25’ 10 0,441 96,6


0 22

10 0,451 99,0
0 90

10 0,409 88,7
0 26

30’ 10 0,440 96,3


0 75

10 0,423 92,1
0 81

10 0,394 85,0
0 25

λ maks 257 nm
Kurva y = 0,40527 x +
baku 0,04942

Mengetahui,

Surakarta, 21 April 2020

Supervisor (Asisten jaga) Kepala Pengawasan Mutu (Dosen jaga)

................................. ......................................
F. PERHITUNGAN
o Uji Kecepatan Alir granul
Berat granul : 100 g c) Uji alir 3
a) Uji alir 1 Waktu alir : 6,25 detik
Waktu alir : 5,57 detik Kecepatan Alir =
Kecepatan Alir =
=
= = 16 g/detik
= 17, 95 g/detik Rata-rata kecepatan alir
b) Uji alir 2
=
Waktu alir : 5,85 detik
= 17,01 g/detik
Kecepatan Alir =
=
= 17, 09 g/detik
o Pengamatan sudut diam

No. r (cm) Tg β β

Rata- ̄ ̄ ̄
rata

o Uji Kerapatan Serbuk Ruahan


1. = = 0,562 g/mL
2. = = 0,581 g/mL
3. = = 0,555 g/mL

o Uji Kerapatan Serbuk Mapat


Vf = volume saat pengetukan terakhir
Vf = jumlah tap saat 1250 mL

a. Uji ke-1

Kerapatan mapat = Bobot/Vf = 100 gram/172 mL = 0,58 g/mL


Rasio Housner = Vo/Vf = 178 ml /172 mL = 1,03

b. Uji ke-2

Kerapatan mapat = Bobot/Vf = 100 gram/164 mL = 0,61 g/mL

Rasio Housner = Vo/Vf = 172 ml /164 mL = 1,05

c. Uji ke-3

Kerapatan mapat = Bobot/Vf = 100 gram/169 mL = 0,59 g/mL

Rasio Housner = Vo/Vf = 180 ml /169 mL = 1,06

o Uji Keseragaman Bobot


a. Rerata (x)
702,58

b. SD = 8,95
c. CV (%)

o Keragaman bobot (Content of active ingredient)

Persamaan regresi:

Y = 0,40527x + 0,04942

 0,478 = 0,40527x + 0,04942  0,445 = 0,40527x + 0,04942


0,42858 = 0,40527x 0,39558 = 0,40527x
1,05752 = x 0,97609 = x
%b/v = 1,05652 x fp %b/v = 0,97609 x fp
= 1,05652 x 100 = 0,97609 x 100
= 105,752%b/v = 97,609%b/v
 0,508 = 0,40527x + 0,04942  0,448 = 0,40527x + 0,04942
0,45858 = 0,40527x 0,39858 = 0,40527x
1,13154 = x 0,98349 = x
%b/v = 1,13154 x fp %b/v = 0,98349 x fp
= 1,13154 x 100 = 0,98349 x 100
= 113,154%b/v = 98,349%b/v
 0,456 = 0,40527x + 0,04942  0,473 = 0,40527x + 0,04942
0,40658 = 0,40527x 0,42358 = 0,40527x
1,00323 = x 1,05998 = x
%b/v = 1,00323 x fp %b/v = 1,05998 x fp
= 1,00323 x 100 = 1,05998 x 100
= 100,323%b/v = 105,998%b/v
 0,443 = 0,40527x + 0,04942  0,425 = 0,40527x + 0,04942
0,39358 = 0,40527x 0,37558 = 0,40527x
0,96375 = x 0,92674 = x
%b/v = 0,96375 x fp %b/v = 0,92674 x fp
= 0,96375 x 100 = 0,92674 x 100
= 96,375%b/v = 92,674%b/v
 0,448 = 0,40527x + 0,04942  0,441 = 0,40527x + 0,04942
0,39858 = 0,40527x 0,39158 = 0,40527x
0,98349 = x 0,96622 = x
%b/v = 0,98349 x fp %b/v = 0,96622 x fp
= 0,98349 x 100 = 0,96622 x 100
= 98,349%b/v = 96,622%b/v

Rerata (x) = 100,5205

Simpangan baku (s) = 5,775


Jika n = 10, maka k = 2,4 NP = ks

Jika 98,5% ≤ x ≤ 101,5% NP = 2,4 x 5,775


maka:
NP = 13,764
M = x, M = 100,5205
o Uji Kerapuhan Tablet
a. Pengujian ke-1 c. Pengujian ke-3
Sebelum = 7,050 mg Sebelum = 7,096 mg
Sesudah = 6,989 mg Sesudah = 6,854 mg
Selisih(%) = Selisih(%) =
x 100% x 100%

= 0,865 % = 3,410 %
b. Pengujian ke-2 Rerata (x) =
Sebelum = 7,125 mg = 1,940
Sesudah = 7,015 mg
%
Selisih(%) =
SD = 1,318
x 100%
CV (%) = x 100%
= 1,544 %
= x 100%

= 67,938 %

o Uji Disolusi

Y = 0,40527 x + 0,04942

 5 menit
0,490 = 0,40527 x + 0,04942
0,44058 = 0,40527 x
X = 1,08713
% = 1,08713 x 100
% b/v = 108,713

0,460 = 0,40527 x + 0,04942


0,41058 = 0,40527 x
X = 1,01310
% = 1,01310 x 100
% b/v = 101,310

0,478 = 0,40527 x + 0,04942


0,42858 = 0,40527 x
X = 1,05751
% = 1,05751 x 100
% b/v = 105,751
 10 menit
0,558 = 0,40527 x + 0,04942
0,50858 = 0,40527 x
X = 1,08713
% = 1,25492 x 100
% b/v = 125,492

0,456 = 0,40527 x + 0,04942


0,40658 = 0,40527 x
X = 1,00323
% = 1,00323 x 100
% b/v = 100,323

0,443 = 0,40527 x + 0,04942


0,39358 = 0,40527 x
X = 0,97115
% = 0,97115 x 100
% b/v = 97,115
 15 menit
0,448 = 0,40527 x + 0,04942
0,39858 = 0,40527 x
X = 0,98349
% = 0,98349 x 100
% b/v = 98,349

0,473 = 0,40527 x + 0,04942


0,42358 = 0,40527 x
X = 1,04518
% = 1,04518 x 100
% b/v = 104,518

0,425 = 0,40527 x + 0,04942


0,37558 = 0,40527 x
X = 0,92674
% = 0,92674 x 100
% b/v = 92,674
 25 menit
0,441 = 0,40527 x + 0,04942
0,39158 = 0,40527 x
X = 0,96622
% = 0,96622 x 100
% b/v = 96,622

0,451 = 0,40527 x + 0,04942


0,40158 = 0,40527 x
X = 0,99090
% = 0,99090 x 100
% b/v = 99,090

0,409 = 0,40527 x + 0,04942


0,35958 = 0,40527 x
X = 0,88726
% = 0,88726 x 100
% b/v = 88,726
 30 menit
0,440 = 0,40527 x + 0,04942
0,37558 = 0,40527 x
X = 0,96375
% = 0,96375 x 100
% b/v = 96,375

0,423 = 0,40527 x + 0,04942


0,37358 = 0,40527 x
X = 0,92181
% = 0,92181 x 100
% b/v = 92,181

0,394 = 0,40527 x + 0,04942


0,34458 = 0,40527 x
X = 0,85025
% = 0,85025 x 100
% b/v = 85,025

Terdisolusi
Time Kadar FK
Koreksi

5 108,71 0 108,71
I
10 125,49 0,60 126,09
15 98,35 1,30 99,65

25 96,62 1,85 98,47

30 96,38 2,38 98,76

5 101,31 0,0 101,31

10 100,49 0,56 101,05

II 15 104,52 1,12 105,64

25 99,09 1,70 100,79

30 92,18 2,25 94,43

5 105,75 0,0 105,75

10 97,12 0,59 97,71

III 15 92,67 1,13 93,80

25 88,73 1,64 90,37

30 85,03 2,13 87,16

Luas Area I
L1 = ½ 5 x 108,71 = 271,783
L2 = ½ 5 x (108,71 + 126,09) = 587,00
L3 = ½ 5 x (126,10 + 99,65) = 564,375
L4 = ½ 10 x (99,65 + 98,47) = 990,6
L5 = ½ 5 x (98,47 + 98,76) = 493,075

Waktu vs Jumlah Terdisolusi


Terkoreksi I
1200

1000

800

600 Jumlah Terdisolusi


Terkoreksi I
400

200

0
5 10 15 25 30

Ltotal = 2906,833
LA+B = T30 x kadar
LA+B = 30 x 98,76 = 2926,8
DE30 = 2906,833 / 2926,8 x 100% = 99,32%

Luas Area II
L1 = ½ 5 x 101,31 = 253,275
L2 = ½ 5 x (101,31 + 101,05) = 505,90
L3 = ½ 5 x (101,05 + 105,64) = 516,725
L4 = ½ 10 x (105,64 + 100,79) = 1032,15
L5 = ½ 5 x (100,79 + 94,43) = 488,05

Waktu Vs Jumlah Terdisolusi


Terkoreksi II
1200

1000

800

600 Jumlah Terdisolusi


Terkoreksi II
400

200

0
5 10 15 25 30

Ltotal = 2796,10
LA+B = T30 x kadar
LA+B = 30 x 94,43 = 2832,90
DE30 = 2796,10 / 2832,90 x 100% = 98,70%

Luas Area III


L1 = ½ 5 x 105,64 = 264,10
L2 = ½ 5 x (105,64 + 97,71) = 508,375
L3 = ½ 5 x (97,71 + 93,80) = 478,775
L4 = ½ 10 x (93,80 + 90,37) = 920,85
L5 = ½ 5 x (90,37 + 87,16) = 443,825
Waktu vs Jumlah Terdisolusi
Terkoreksi III
1000

800

600
Jumlah Terdisolusi
400 Terkoreksi III

200

0
5 10 15 25 30

Ltotal = 2615,925
LA+B = T30 x kadar
LA+B = 30 x 87,16 = 2614,8
DE = 2615,925 / 2614,8 x 100% = 100,04%
G. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan


keterampilan tentang formulasi sediaan tablet/Tablet dan kontrol kualitasnya. Pada
pembuatan tablet, digunakan metode granulasi basah sebagai metode pembuatan.
Keuntungan dari metode granulasi basah adalah dapat memperbaiki kohevisitas dan
kompressibilitas, memperbaiki distribusi bahan, dapat mencegah segregasi dan
memperbaiki kecepatan pelarutan zat aktif yang hidrofob.

Pembentukan granul bertujuan untuk mencegah segregasi partikel,


memperbaiki fluiditas serbuk, memperbaiki sifat alir serbuk, mencegah atau
menurunkan toksisitas, mencegah penggumpalan (aglomerasi) untuk zat-zat yang
higroskopis. Setelah itu granul diayak dengan pengayak no.12. Tujuan pengayakan
adalah karena perlunya penyesuaian ukuran granul karena ukuran granul
memengaruhi sifat alir granul yang dapat menimbulkan variasi dalam bobot tablet.
Setelah itu granul dikeringkan dengan FBD. Tujuan pengeringan dengan FBD untuk
mencegah migrasi zat aktif (paracetamol) yang larut air sehingga terhindar dari
homogenisasi. Granul kemudian diayak kembali sebelum dimasukkan dalam Hopper.

Pada uji kecepatan alir granul yang baik adalah dapat dialiri 10 g dalam waktu
kurang dari 10 detik. Pada uji yang dilakukan, rata-rata kecepatan alir granul adalah
17,01 g per detik, sehingga telah memenuhi persyaratan. Pada uji sudut diam, didapat
rata-rata sudut yaitu sebesar 32,438˚ yang menandakan indeks sudut diam sedang.
Pada uji %compressibility, didapati hasil kurang dari 10% dan Rasio Hausner kurang
dari 1,11 yang menandakan sifat alir yang sempurna.

Pada tablet yang sudah jadi dilakukan uji kontrol kualitas. Pada uji tampilan
fisik tablet tidak terdapat capping, binding, sticking, motling, sehingga tablet
memenuhi syarat standar tampilan fisik tablet. Pada uji keseragaman bobot didapat
nilai CV 1,27% sehingga memenuhi syarat standar karena nilai CV standar yaitu
kurang dari 5%. Sedangkan pada keragaman bobot didapat NP 13,764 dimana NP
standar untuk 10 tablet pertama sebesar 15,0 sehingga memenuhi persyaratan standar.
Dan untuk keseragaman kandungan dipersyaratkan untuk semua bentuk sediaan yang
tidak memenuhi kondisi pada uji keseragaman bobot.

Pada uji kekerasan tablet, tablet dikatakan baik jika memiliki kekerasan antara
4 – 10 kg, dan pada uji didapati rata-rata kekerasan 5,080 kg sehingga memenuhi
persyaratan. Pada uji waktu hancur, untuk tablet tidak bersalut enterik harus hancur
dalam waktu kurang dari 15 menit dan pada uji yang dilakukan keenam tablet dapat
hancur kurang dari 15 menit sehingga memenuhi persyaratan standar. Pada uji
kerapuhan didapat rata-rata kerapuhan 1,940% sedangkan persyaratan yang harus
dipenuhi adalah tidak lebih dari 1% sehingga tablet dikatakan tidak memenuhi uji
kerapuhan. Pada uji disolusi, ketiga nilai DE30 memiliki nilai lebih dari 80% di waktu
30 menit sehingga memenuhi persyaratan standar.
Untuk memenuhi persyaratan uji kerapuhan tablet, formula dapat tablet dapat
dimodifikasi dengan menambahkan bahan pengikat yang lebih baik atau dengan
memberi tekanan lebih saat pencetakan. Fungsi uji kontrol secara fisik bertujuan
untuk melihat fungsi eksipien sedangkan secara kimia bertujuan untuk mengetahui
kandungan/kadar zat aktif dalam obat.

H. KESIMPULAN

 Metode pembuatan tablet adalah granulasi basah.


 Tablet yang dibuat memenuhi uj kontrol kualitas tampilan fisik tablet.
 Tablet yang dibuat memenuhi semua persyaratan uji kontrol kualitas sifat fisik
tablet kecuali uji kerapuhan.
 Formula tablet perlu dimodifikasi dengan penambahan zat pengikat atau diberi
tekanan lebih saat pencetakan tablet.

I. DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Goeswin. 2002. Sediaan Farmasi Padat. Bandung : ITB Press.

Anief, M. 2005. Farmasetika. Yogyakarta : Gadjah Mada Press.

Depkes RI. 1979. Farmakopr Indonesia ed III. Jakarta : Depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai