MODUL V
TABLET
Disusun oleh :
NIM : K100180236
Kelompok : J2
FAKULTAS FARMASI
2020
BAB V
Tablet
A. TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang formulasi sediaan
tablet/tablet dan control kualitasnya.
B. DASAR TEORI
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa ctak, dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cekung, mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan
dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelican, zat
pembasah atau zat lain yang cocok. Keseragaman bobot, kecuali dinyatakan lain,
diameter tablet tidak lebih dari 3x dan tidak kurang dari 1 ⁄ tebal tablet.
(Depkes RI, 1979)
Untuk membuat tablet, diperlukan zat tambahan berupa:
1. Zat pengisi (diluent); dimaksudkan untuk memperbesarvolume tablet. Contohnya
saccharum lactat, amylum.
2. Zat pengikat (binder); dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat
merekat. Contohnya mucilage gummi Arabica 10% - 20%.
3. Zat penghancur (dissintegrant); dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam
tubuh perut. Contohnya gelatinum, agar-agar, natrium alginate.
4. Zat pelican (lubricant); dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan.
Contohnya talcum 5%, magnesia stearate, acidium stearium.
(Anief, 2005)
Uji disolusi adalah salah satu pengujian karakterisasi obat dan control
kualitas sediaan farmasi. Studi disolusi jika diaplikasikan pada serbuk,
memungkinkan dilakukannya optimasi variable formulasi, termasuk ukuran partikel.
Uji disolusi memainkan peranan penting dalam beberapa hal, seperti control kualitas
sediaan, alat memonitor konsistensi pelepasan obat antarbets dari sediaan selama
produksi dan sebagai pengganti pengujian in vivo secara in vitro, serta untuk
mengetahui kinerja yang akan memandu pengembangan formulasi dan memastikan
kebutuhan untuk melakukan uji bioekuivalensi.
(Agoes, 2002)
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
Mixer
Mesin cetak tablet / tablet
Ayakan
Timbangan
Hardness tester
Friabilitor
Aspirator
Alat disolusi USP XXIII
Bahan :
Paracetamol
Laktosa
Starch 1500
Talk
Magnesium stearat
D. CARA KERJA
1. Pembuatan tablet
Dilarutkan PVP 4% dalam aquadest secukupnya hingga terbentuk .
Ditimbang semua bahan obat dan bahan tambahan seperti tercantum dalam
formula.
Dicampur zat aktif paracetamol, laktosa, dan starch 1500 didalam mortir hingga
homogen (+/- 5 menit).
Ditambahkan bahan pengikat sedikit demi sedikit, dibuat massa granul yang lebih
baik lalu diayak (no 12). Dicatat volume/jumlah bahan pengikat yang digunakan.
Diayak lagi dan ditambahkan bahan pelicin (mg.sterat + talk) dan dicampur
homogen (dalam mortir +/- 25 menit)
Dimasukkan campuran dalam hopper (corong alimentasi) dan dibuat tablet. Berat
satu tablet kurang lebih 500 mg dengan kekerasan 6 – 8kg.
2. Kontrol kualitas
a. Tampilan fisik tablet
Diameter
Ketebalan
Bentuk
Berat
Organoleptis
Kecacatan fisik
b. Uji sifat fisik tablet
i) Keseragaman sediaan tablet
Keseragaman kandungan
Diambil tidak kurang 30 tablet
Pada akhir batas waktu, diangkat keranjang dan diamati semua tablet
(tablet harus hancur semua).
Bila tablet tidak hancur sempurna, diulangi pengujian dengan 12 tablet
lainnya. Tidak kurang 16 dari 18 tablet harus hancur sempurna.
v) Daya serap tablet
Disiapkan alat uji daya serap, dimasukkan medium air melalui air
reservoir secukupnya, dibuka kran atas, daitur hingga semua bagian
terisi air sejajar dan kran ditutup
Dilakukan evaluasi
Dibuat profil pelepasan (zat aktif) selama waktu disolusi
Dihitung harga DE60.
E. ANALISIS CARA KERJA
Pada praktikum kali ini, hal yang pertama dilakukan adalah membuat sediaan
tablet berdasarkan formula yang diberikan. Pertama, dibuat larutan PVP 4% dengan
cara melarutkan 4,03 g PVP dalam 100 ml aquades hinga terbentuk gel. Kemudian
ditimbang semua bahan zat aktif dan zat tambahan lainnya; paracetamol 150,03 g;
starch 10% 21,02 g; laktosa 22,2 g; talk 8,43 g; dan magnesium stearate 4,2 g.
Selanjutnya paracetamol, starch 10% dan laktosa dicampur homogen dan sedikit demi
sedikit ditambahi larutan PVP 4% hingga terbentuk granul. Jumlah PVP 4% yang
digunakan sebanyak 35 mL. Granul yang baik dapat diuji dengan uji banana
breaking.
Setelah terbentuk granul yang baik, granul diayak dengan pengayak no 12.
Tujuannya agar terbentuk keseragaman bobot dan ukuran granul. Kemudian granul
dikeringkan dengan FBD selama 20 menit. Tujuan dari pengeringan adalah untuk
menghilangkan kadar air dalam granul dan memperbaiki sifat alirnya. Setelah kering,
granul diayak kembali dan ditambahi bahan pelicin talk dan magnesium stearate
hingga homogen. Granul kemudian dilakukan uji kecepatan alir granul, uji sudut
diam, kerapatan serbuk ruahan, dan kerapatan serbuk mapat. Kemudian
campuran tersebut di masukkan dalam hopper untuk dicetak menjadi tablet.
Tablet yang sudah jadi kemudian akan diuji kontrol kualitas terlebih dahulu.
Kontrol pertama berupa tampilan fisik tablet yang berupa diameter, ketebalan, bentuk,
berat, organoleptis, dan kecacatan fisik. Setelah itu dilakukan uji kontrol kualitas
berupa uji sifat fisik tablet yaitu keseragaman sediaan tablet, kekerasan tablet,
kerapuhan tablet, waktu hancur tablet, dan uji disolusi tablet.
Keseragaman tablet dapat berupa dua uji yaitu keseragaman kandungan dan
keseragaman bobot. Pada keseragaman bobot dilakukan dengan mencari nilai CV dari
20 tablet dan pada keragaman bobot dicari dengan mencari kadar 10 tablet dan
dihitung nilai keberterimaannya. Keseragaman kandungan karena uji keseragaman
kandungan dipersyaratkan untuk semua bentuk sediaan yang tidak memenuhi kondisi
pada uji keseragaman bobot. Sedangkan, pada uji keseragaman bobot memenuhi
persyaratan.
Pada uji waktu hancur tablet, digunakan disentegrant tester. Diambil 6 tablet
dan diletakkan masing-masing pada tabung dari keranjang. Dengan medium air 37 C,
alat kemudian dijalankan selama 15 menit. Sedang pada uji disolusi tablet, digunakam
USP XXIII. Uji dilakukan dengan menghitung kadar dari 3 tablet berbeda pada selang
waktu 5, 10, 15, 25 dan 30 menit. Perhitungan kadar tablet menggunakan
spektrofotometri UV dengan panjang gelombang sebesar 257 nm.
FORM HASIL PRAKTIKUM MODUL V
A. PENIMBANGAN BAHAN
CATATAN PENIMBANGAN
Formula :
Talk : Mg Stearat (9 : 1) 4%
PVP 4% dibuat dengan melarutkan 4 gram PVP dalam 100 mL aquadest. Setelah terbentuk
zat pengikat, kemudian ditambahkan ke dalam formula perlahan-lahan.
B. DATA HASIL PERCOBAAN
PEMBUATAN GRANUL
Pengawas
1. Pencampuran awal -
2. Granulasi -
3. Pengeringan FBD -
Hasil percobaan
1 5,57 17,95
2 5,85 17,09
3 6,25 16
Hasil percobaan :
d (cm) R (cm)
10 500 1250 Vf
Binding - ✓
Sticking - ✓
Motling - ✓
706,5 mg 703,5 mg
709,8 mg 707,3 mg
714,7 mg 706,2 mg
707,9 mg 702,3 mg
705,4 mg 710,2 mg
693,0 mg 676,9 mg
705,7 mg 702,0 mg
698,1 mg 688,5 mg
SD 8,95
CV (%) 1,27%
M 100,521
k 2,4
s 5,735
SD 0,299
CV (%) 5,886%
CV (%)
SD 1,31
8
CV (%) 67,9
38
%
Nilai Q S1
8. Uji Wak Fp Absorbansi Kad tidak kurang Memenuhi
Disolusi tu (x) ar dari 80% syarat
Tablet (mg dalam waktu
%) 30 menit.
5’ 10 0,490 108,
0 713
10 0,460 101,
0 310
10 0,478 105,
0 751
10 0,456 100,
0 323
10 0,443 97,1
0 16
10 0,473 104,
0 518
10 0,425 92,6
0 74
10 0,451 99,0
0 90
10 0,409 88,7
0 26
10 0,423 92,1
0 81
10 0,394 85,0
0 25
λ maks 257 nm
Kurva y = 0,40527 x +
baku 0,04942
Mengetahui,
................................. ......................................
F. PERHITUNGAN
o Uji Kecepatan Alir granul
Berat granul : 100 g c) Uji alir 3
a) Uji alir 1 Waktu alir : 6,25 detik
Waktu alir : 5,57 detik Kecepatan Alir =
Kecepatan Alir =
=
= = 16 g/detik
= 17, 95 g/detik Rata-rata kecepatan alir
b) Uji alir 2
=
Waktu alir : 5,85 detik
= 17,01 g/detik
Kecepatan Alir =
=
= 17, 09 g/detik
o Pengamatan sudut diam
No. r (cm) Tg β β
Rata- ̄ ̄ ̄
rata
a. Uji ke-1
b. Uji ke-2
c. Uji ke-3
b. SD = 8,95
c. CV (%)
Persamaan regresi:
Y = 0,40527x + 0,04942
= 0,865 % = 3,410 %
b. Pengujian ke-2 Rerata (x) =
Sebelum = 7,125 mg = 1,940
Sesudah = 7,015 mg
%
Selisih(%) =
SD = 1,318
x 100%
CV (%) = x 100%
= 1,544 %
= x 100%
= 67,938 %
o Uji Disolusi
Y = 0,40527 x + 0,04942
5 menit
0,490 = 0,40527 x + 0,04942
0,44058 = 0,40527 x
X = 1,08713
% = 1,08713 x 100
% b/v = 108,713
Terdisolusi
Time Kadar FK
Koreksi
5 108,71 0 108,71
I
10 125,49 0,60 126,09
15 98,35 1,30 99,65
Luas Area I
L1 = ½ 5 x 108,71 = 271,783
L2 = ½ 5 x (108,71 + 126,09) = 587,00
L3 = ½ 5 x (126,10 + 99,65) = 564,375
L4 = ½ 10 x (99,65 + 98,47) = 990,6
L5 = ½ 5 x (98,47 + 98,76) = 493,075
1000
800
200
0
5 10 15 25 30
Ltotal = 2906,833
LA+B = T30 x kadar
LA+B = 30 x 98,76 = 2926,8
DE30 = 2906,833 / 2926,8 x 100% = 99,32%
Luas Area II
L1 = ½ 5 x 101,31 = 253,275
L2 = ½ 5 x (101,31 + 101,05) = 505,90
L3 = ½ 5 x (101,05 + 105,64) = 516,725
L4 = ½ 10 x (105,64 + 100,79) = 1032,15
L5 = ½ 5 x (100,79 + 94,43) = 488,05
1000
800
200
0
5 10 15 25 30
Ltotal = 2796,10
LA+B = T30 x kadar
LA+B = 30 x 94,43 = 2832,90
DE30 = 2796,10 / 2832,90 x 100% = 98,70%
800
600
Jumlah Terdisolusi
400 Terkoreksi III
200
0
5 10 15 25 30
Ltotal = 2615,925
LA+B = T30 x kadar
LA+B = 30 x 87,16 = 2614,8
DE = 2615,925 / 2614,8 x 100% = 100,04%
G. PEMBAHASAN
Pada uji kecepatan alir granul yang baik adalah dapat dialiri 10 g dalam waktu
kurang dari 10 detik. Pada uji yang dilakukan, rata-rata kecepatan alir granul adalah
17,01 g per detik, sehingga telah memenuhi persyaratan. Pada uji sudut diam, didapat
rata-rata sudut yaitu sebesar 32,438˚ yang menandakan indeks sudut diam sedang.
Pada uji %compressibility, didapati hasil kurang dari 10% dan Rasio Hausner kurang
dari 1,11 yang menandakan sifat alir yang sempurna.
Pada tablet yang sudah jadi dilakukan uji kontrol kualitas. Pada uji tampilan
fisik tablet tidak terdapat capping, binding, sticking, motling, sehingga tablet
memenuhi syarat standar tampilan fisik tablet. Pada uji keseragaman bobot didapat
nilai CV 1,27% sehingga memenuhi syarat standar karena nilai CV standar yaitu
kurang dari 5%. Sedangkan pada keragaman bobot didapat NP 13,764 dimana NP
standar untuk 10 tablet pertama sebesar 15,0 sehingga memenuhi persyaratan standar.
Dan untuk keseragaman kandungan dipersyaratkan untuk semua bentuk sediaan yang
tidak memenuhi kondisi pada uji keseragaman bobot.
Pada uji kekerasan tablet, tablet dikatakan baik jika memiliki kekerasan antara
4 – 10 kg, dan pada uji didapati rata-rata kekerasan 5,080 kg sehingga memenuhi
persyaratan. Pada uji waktu hancur, untuk tablet tidak bersalut enterik harus hancur
dalam waktu kurang dari 15 menit dan pada uji yang dilakukan keenam tablet dapat
hancur kurang dari 15 menit sehingga memenuhi persyaratan standar. Pada uji
kerapuhan didapat rata-rata kerapuhan 1,940% sedangkan persyaratan yang harus
dipenuhi adalah tidak lebih dari 1% sehingga tablet dikatakan tidak memenuhi uji
kerapuhan. Pada uji disolusi, ketiga nilai DE30 memiliki nilai lebih dari 80% di waktu
30 menit sehingga memenuhi persyaratan standar.
Untuk memenuhi persyaratan uji kerapuhan tablet, formula dapat tablet dapat
dimodifikasi dengan menambahkan bahan pengikat yang lebih baik atau dengan
memberi tekanan lebih saat pencetakan. Fungsi uji kontrol secara fisik bertujuan
untuk melihat fungsi eksipien sedangkan secara kimia bertujuan untuk mengetahui
kandungan/kadar zat aktif dalam obat.
H. KESIMPULAN
I. DAFTAR PUSTAKA