Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL VI
Disusun oleh
A. TUJUAN
Untuk memberi pengetahuan dan keterampilan teknik pembuatan tablet
salut gula (dragee).
B. DASAR TEORI
Tablet salut gula sering disebut dragee. Tablet disalut dengan gula dari
suspensi dalam air mengandung serbuk yang tiudak larut seperti pati, kalsium
karbonat, talk atau titanium dioksida yang disuspensikan dengan gom akasia
atau gelatin. Kelemahan salut gula adalah waktu penyalutanh yang lama dan
perlu penyalut tahan air. Hal ini memperlambat disolusi dan memperbesar bobot
tablet.
Tahap-tahap penyalutan berupa:
1. Penyalutan dasar (subcoating); yaitu pemberian larutan dasar dan
pemberian serbuk salut apabila tablet sebagian kering.
2. Pelicinan; yaitu proses pembasahan ganti berganti dengan sirup
pelicin dan pengeringan dari salut tablet menjadi bulat dan licin.
3. Pewarnaan; dilakukan dengan memberi zat warna dicampurkan pada
sirup pelicin.
4. Finishing; yaitu proses pengeringan salut sirup yang dengan cara
perlahan-0lahan dan terkontrol dengan memutar penyalut dengan
tangan dan pengeringan berjalan perlahan sehingga menjadi licin.
5. Tahap akhir dilakukan pengilapan dengan menggunakan tipis lilin
yang licin.
(Anief, 2012)
Proses salut gula terdiri atas berbagai tahap dan tiap tahap dirancang
untuk mencapai fungsi tertentu. Akibatnya bermacam-macam bahan tambahan
yang dimasukkan ke dalam tiap tipe formulasi. Contoh tambahan yang
digunakan adalah :
1. Pengisi (kalsium karbonat, talk)
2. Pewarna (lak aluminium, besi oksida)
3. Pembentuk salut selaput (gom arab, gelatin)
4. Antiadhesi (talk)
5. Penambah rasa
6. Surfaktan (sebagai zat pembasah dan zat pembantu dispersi)
Walau kebanyakan formulasi salut yang digunkan dalam proses salut gula
diaplikasikan dalam keadaan cair, beberapa diantaranya, misalnya serbuk tabur,
diterapkan dalam keadaan kering.
(Siregar, 2000)
Tujuan dari penyalutan tablet adalah :
1. Melindungi zat aktif yang higroskopis atau tidak tahan terhadap
pengaruh udara.
2. Menutupi rasa dan bau yang tidak enak.
3. Membuat penampilan yang lebih baik dan menarik.
4. Mengatur tempat pelepaan obat dalam saluran cerna.
(Syamsuni, 2006)
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat 2. Bahan
Panci penyalut Tablet inti
Neraca Kalsium karbonat
Penghisap debu (aspirator) Kloroform
Alat-alat gelas Alkohol
Peniup udara Schellac bebas arsen
Talk
PGA
Gelatin
Gula
PEG 6000
Aquades
D. CARA KERJA
1. Ditimbang 350 tablet inti yang bebas debu.
3. Sealing
Dibuat lapisan sealing.
Dimasukkan tablet inti ke dalam panci penyalut dan diputar. Dialiri udara
panas ke dalam panas sampai suhu tablet 30˚C.
Panci penyalut dilapisi dengan sirup yang akan dipakai untuk melarutkan
atau mensuspensi zat warna dan dikeringkan dengan dialiri udara panas.
Tblet dimasukkan dalam panci penyalut dan diputar. Dipanaskan dulu
dengan udara panas samapai suhu 35˚ - 40˚C.
Dituangkna 15,0 mL laruta pewwarna tiao kali 1 -4x dengan dialiri udara
panas. Debu yang keluar selama pemutara dihisap dengan penghisap
debu.
Digunkan 5,0 mL untuk lapisa 7 dan 8, dialiri udara panas dan debu yang
keluar dihisap.
Digunakan 5,0 mL untuk lapisa 9 dan 10 dilairi udara dingin dan debu
dihisap.
Diulangi tata cara diatas bila pewarnaan belum rata. Digunakan 3,0 mL
pada lapisan 11 dan 12 tanpa alira udara apabila pewarnaan telah rata.
Dimasukkan tablet salut yang telah diberi warna dalam panci penyalut
dan diputar. Dituangi larutan polishing 10,0 mL dan panci ditutup,
dibiarkan berputar selama 5 menit. Dibuka tutupnya dan dibiarkan tablet
kering.
Tahap subcoating :
a. Larutan subcoating :
b. Serbuk subcoating :
Tahap smoothing :
Tahap coloring :
4. Gelatin 1 1 gram
Tahap polishing :
5. PEG 5 - gram
Kloroform 50 - gram
Catatan Formula :
B. DATA HASIL PERCOBAAN
PENYIAPAN TAHAP PENYALUTAN
Jumlah
No. Tahapan Proses Hasil Pengamatan
Penambahan
Tahap sealing: -
1.
(tidak dilakukan)
Tahap subcoating:
Penambahan ke-1 15 mL
2.
Permukaan tablet inti tertutupi, merata,
Penambahan ke-2 15 mL
tetapi permukaan tidak halus (bergerigi)
Penambahan ke-3 10 mL
Tahap smoothing:
Penambahan ke-1 10 mL
3.
Penambahan ke-2 10 mL Permukaan tablet licin
Penambahan ke-3 10 mL
Tahap coloring:
Penambahan ke-1
15 mL
4.
Penambahan ke-2 Warna pada permukaan tablet merata,
15 mL
berwarna merah
Penambahan ke-3
10 mL
Tahap polishing:
- -
5.
- - Tidak dilakukan, karena tidak cukup waktu.
- -
Catatan:
Mengetahui,
Surakarta, 05 Mei 2020
Supervisor (Asisten jaga) Kepala Pengawasan Mutu (Dosen jaga)
................................. ......................................
F. PERHITUNGAN
= 2,467 mm – 2,2 mm
= 0,267 mm
SD = SD sesudah disalut – SD sebelum disalut
= 0,121 – 0,089
= 0,032
SD : 0,62 SD : 0,51
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, dilakukan penyalutan tablet salut gula.
Penyalutan merupakan aktivitas fabrikasi sediaan obat yang memerlukan
keahlian dan ketrampilan operator, di samping alat yang digunakan. Salut gula
merupakan teknologi tradisional dan tidak lagi banyak dikembangkan saat ini.
Salut gula dilakukan dengan pemberian berurutan formula penyalut berbasis
sukrosa (sirup) ke inti tablet. Penguapan air dari sirup meninggalkan lapisan
tebal gula di permukaan tablet. Tujuan dari salut gula adalah untuk menutup rasa
pahit pada tablet dan memberikan penampilan yang bagus pada tablet.
Pada uji kekerasan tablet, tablet dikatakan baik jika memiliki kekerasan
antara 4 – 10 kg, dan pada uji sebelum penyalutan didapati rata-rata kekerasan
tablet 4,79 kg dengan SD 0,62 & %CV 12,94 dan setelah penyalutan didapati
rata-rata kekerasan 5,36 kg dengan SD 0,51 & %CV 9,51. Sehingga selisih rata-
rata 0,57 kg dan selisih SD -0,11, hal ini menunjukkan uji kekerasan memenuhi
persyaratan. Pada uji kerapuhan didapat rata-rata kerapuhan sebelum penyalutan
sebesar 1,66% dengan SD 1,32 & %CV 79,52 dan sesudah penyalutan rata-rata
sebesar 0,87% dengan SD 0,61 & %CV 70,11. Sedangkan persyaratan yang
harus dipenuhi adalah tidak lebih dari 1% sehingga tablet sebelum penyalutan
dikatakan tidak memenuhi uji kerapuhan dan tablet sesudah penyalutan
memenuhi uji kerapuhan. Pada uji waktu hancur, untuk tablet bersalut gula dan
salut non enterik harus hancur dalam waktu tidak lebih dari 30 menit dan pada
uji yang dilakukan keenam tablet dapat hancur dalam 30 menit sehingga
keduanya memenuhi persyaratan standar.
Keuntungan dari penggunaan salut gula adalah peralatan dan bahan yang
digunakan relatif murah dan sederhana, relatif lebih stabil dan tahan untuk iklim
tropis dengan humiditas tinggi, salut (coating) yang didapatkan halus dan
mengkilap (memperbagus tampilan), tablet inti yang digunakan bisa sedikit lebih
lunak dibandingkan bila akan disalut dengan selaput (film). Dan
kekurangan/kelemahan dari penggunaan salut gula adalah rupa dan warnanya
seperti permen menjadi perhatian anak-anak, memerlukan tenaga yang terampil
dan terlatih dalam pembuatannya, memerlukan waktu lama (3-5 hari) dalam
pembuatannya, komponen dari salut (coating bisa menjadi media pertumbuhan
mikroba, sealing coat dapat mengganggu ketersediaan hayati bioavailability
obat, mudah retak oleh pengaruh suhu yang tinggi, berat tablet bisa bertambah
secara siginifikan (50-100%)
Sedangkan dalam kefarmasian, penyalutan berfungsi dalam berbagai
aspek. Dalam aspek terapi dapat mencegah iritasi esofagus dan lambung karena
pengaruh zat aktif, misalnya iritasi lambung oleh obat-obat NSAIDs, menutup
rasa dan bau yang tidak enak, mencegah kerusakan/inaktivasi obat (zat aktif) di
dalam lambung (salut enterik/enteric coated tablet),
memperpanjang/memperbaiki interval pendosisan seperti pada produk repeat-
action, delayed-release, (enteric coated), dan sustained-release, menarget site-
of-action obat, misalnya: colon drug delivery. Dalam aspek teknologi dapat
mengurangi pengaruh kelembaban, mengurangi pengaruh udara/ mencegah
penguapan komponen volatil dari tablet, dan meningkatkan stabilitas obat. Dan
dari aspek pemasaran dapat memperbaiki identitas dan membantu identifikasi
produk (warna), baik oleh produsen, apoteker maupun pasien, mengurangi
variasi penampakan (appearance) sediaan dari batch ke batch, dan memperbaiki
penampilan produk (product appearance dan penerimaan terhadap produk
(product acceptability)
H. KESIMPULAN
Kecepatan pengeringan adalah tahap kritis subcoating.
Pewarnaan adalah tahap kritis homogenitas zat warna.
Uji sifat fisik pada tablet inti tidak memenuhi nilai keberterimaan untuk
keseragaman bobot dan kerapuhan.
Uji sifat fisik pada tablet yang disalut gula memenuhi semua nilai
keberterimaan.
Penyalutan berguna dalam aspek terapi, teknologi dan pemasaran.
I. DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 2012. Farmasetika. Yogyakarta : UGM Press.
Siregar dan Wikarsa. 2000. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar
Praktis. Jakarta : EGC.
Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Jakarta : EGC.
J. LAMPIRAN