Anda di halaman 1dari 6

1 Struktur Atom

MATERI AJAR
PERKEMBANGAN TEORI ATOM

PENGANTAR
Unsur diartikan sebagai zat kimia yang tak dapat dibagi lagi menjadi zat
yang lebih kecil, atau tak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan
menggunakan metode kimia biasa. Banyak sekali unsur-unsur yang terdapat di
lingkungan sekitar kita, misalnya saja unsur besi, emas, karbon dan lain
sebagainya. Lalu, pertanyaan yang timbul kemudian adalah tersusun atas apakah
unsur-unsur tersebut? Nah, pada pertemuan kali ini kita akan mencari tahu
jawabannya.

Gambar di atas merupakan sebatang besi, kita sebut sebagai unsur


besi bagian paling kecil yang sudah tidak dapat dibagi lagi dari unsur besi
dinamakan atom besi. Dari gambar di atas kita dapat menarik kesimpulan
tentang apakah atom itu? Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
2 Struktur Atom

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Tahukah kalian, jika konsep atom mulai dipikirkan pada sekitar 2,5 abad yang lalu oleh
seorang ahli filsafat Yunani Leucippus dan muridnya yang bernama Demokritus? Dikatakan
bahwa material tersusun dari partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Walaupun pada
saat itu beliau belum dapat memberikan bukti secara ilmiah ternyata pemikiran beliau telah
memberikan inspirasi bagi beberapa ahli kimia. Setelah kira-kira 2000 tahun lamanya mulailah
lahir teori-teori atom yang disertai dengan bukti-bukti ilmiah, seperti teori atom Dalton,
Thomson, Rutherford dan Niels Bohr. Setiap ahli kimia memiliki gagasan masing-masing
tentang atom, dan tentu saja dasar pemikiran merekapun berbeda sehingga terdapat beberapa
model atom yang terumuskan berdasarkan gagasan masing-masing ilmuwan. Pada kegiatan
berikut ini, kita akan mempelajari beberapa teori atom yang sangat fundamental dalam
perkembangan konsep atom itu sendiri dalam dunia kimia.

1. Teori Atom Dalton


Ilmuwan dari abad kedelapan belas mempelajari sifat materi, beberapa hal yang
disepakati antara lain:
1. Sebagian besar bahan alami adalah campuran dari zat murninya.
2. Zat murni baik yang berasal dari unsur atau campuran unsur disebut senyawa.
3. Suatu senyawa yang diberikan selalu mengandung perbandingan yang sama (massa)
dari unsur-unsur pembentuknya. Sebagai contoh, air selalu mengandung 8 g oksigen
untuk setiap 1 g hidrogen, dan karbon dioksida selalu mengandung 2,7 g oksigen untuk
setiap 1 g karbon. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan massa. Hal ini
mempunyai arti bahwa senyawa yang diberikan selalu memiliki komposisi atau
perbandingan yang sama, terlepas dari mana asalnya.
John Dalton, seorang guru dan ilmuwan dari Inggris, yang juga melakukan
pengamatan tentang hal tersebut. Pada awal 1800-an, ia mengemukakan pendapatnya
yang kemudian dikenal sebagai teori atom Dalton. Inti utama teori ini (model) dapat
dinyatakan :
Teori Atom Dalton :
1. Materi tersusun dari partikel –partikel terkecil yang disebut atom
2. Unsur adalah materi yang tersusun dari atom-atom sejenis dengan massa dan
sifat yang sama
3. Unsur yang berbeda mempunyai massa dan sifat yang berbeda
4. Senyawa adalah materi yang tersusun dari setidaknya 2 jenis atom dari unsur-
unsur berbeda, dengan perbandingan tetap dan tertentu. Dalam senyawa, atom-
atom tersebut berikatan melalui ikatan antar atom
5. Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnakan. Reaksi kimia hanyalah penataan
ulang atom-atom yang bereaksi

John Dalton (1766-1844)

Dalton adalah seorang ilmuwan Inggris yang juga berprofesi


sebagai guru di Manchester. Meskipun Dalton terkenal karena teori
atom, ia membuat kontribusi di banyak daerah lain, termasuk
meteorologi (ia mencatat kondisi cuaca setiap hari selama 46 tahun,
menghasilkan total 200.000 data).Dalton adalah seorang pria yang
agak pemalu, mengalami buta warna merah (cacat khusus untuk ahli
kimia) dan menderita keracunan timbal dari minuman.
3 Struktur Atom

Seperti kebanyakan teori baru, Model Dalton tidak langsung diterima. Namun,
Dalton yakin bahwa teorinya benar dan dia menggunakan model untuk memprediksi
bagaimanakah campuran unsur-unsur mungkin berkombinasi untuk membentuk suatu
senyawa. Senyawa Dalton digambarkan sebagai kumpulan dari atom. Sebagai contoh,
nitrogen dan oksigen dapat membentuk senyawa yang mengandung satu atom nitrogen
dan satu atom oksigen (ditulis NO), senyawa yang mengandung dua atom nitrogen dan
satu atom oksigen (ditulis N2O), atau senyawa mengandung satu atom nitrogen dan dua
atom oksigen ( NO2).

Gambar 1. Senyawa NO, N2O dan NO2

2. Teori atom J.J Thomson


Tahun 1897 Joseph John Thomson berhasil menyempurnakan Teori Atom Dalton,
yaitu menyatakan keberadaan partikel bermuatan di dalam atom. Thomson
membuktikan dengan percobaan tabung sinar katode bahwa sinar katode adalah
berkas partikel yang bermuatan negatif (berkas elektron) yang ada pada setiap materi.
Penemuan elektron diawali dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes.
Kemudian J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat
dipastikan bahwa sinar katode ini merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-
baling yang diletakkan di antara katode dan anode seperti yang terlihat pada Gambar 2
berikut.

Gambar 2. Tabung Sinar Katoda


Sifat sinar katode, antara lain:
1. merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode;
2. merupakan radiasi partikel sehingga terbukti dapat memutar baling-baling;
3. bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub listrik positif;
4. dapat memendarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas.
Dari hasil percobaan tersebut, J.J. Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan
partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.

Tahun 1898 J.J.Thomson membuat suatu teori model atom. Menurut Thomson, model
atomnya adalah :
1. Atom merupakan suatu materi berbentuk bola pejal bermuatan positif dan di
dalamnya tersebar elektron-elektron (dianalogikan seperti roti kismis, sehingga
sering disebut Teori Atom Kismis);
2. Atom bersifat netral, jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.
4 Struktur Atom

J.J Thomson (1856-1911)

Pada tahun 1897 J.J. Thomson seorang ilmuwan Inggris berhasil


membuktikan bahwa sinar katode sebenarnya merupakan berkas
partikel. Ia menggunakan tabung sinar katode khusus yang dilengkapi
dengan medan listrik dan medan magnet untuk melakukan pengukuran
kuantitatif karakteristik sinar katode. Thomson mengamati dua pelat
elektroda dalam tabung vakum. Ketika dua pelat elektroda tersebut
dihubungkan dengan sumber tegangan tinggi, dari elektroda negatif
(katoda) menjalar sinar menuju elektroda positif (anoda).

Dengan ditemukannya elektron oleh Thomson, para ahli semakin yakin bahwa
atom tersusun oleh partikel-partikel yang lebih kecil. Pada tahun 1886, Eugen Goldstein
memodifikasi tabung sinar katode dengan melubangi lempeng katodenya dan gas
yangberada di belakang lempeng katode menjadi berpijar. Peristiwa tersebut
menunjukkan adanya radiasi yang berasal dari anode yang menerobos lubang pada
lempeng katode. Sinar ini disebut sinar anode atau sinar positif. Sifat sinar anode, antara
lain:
merupakan radiasi partikel sehingga dapat memutar baling-baling;
dalam medan listrik/magnet, dibelokkan ke kutub negatif, jadi merupakan
radiasi bermuatan positif;
partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung.
partikel terkecil diperoleh dari gas hidrogen, yang kemudian disebut proton.

3. Teori atom Rutherford


Pada tahun 1903 Philipp Lenard melalui percobaannya membuktikan bahwa
teori atom Thomson yang menyatakan bahwa elektron tersebar merata dalam muatan
positif atom adalah tidak benar. Hal ini mendorong Ernest Rutherford, seorang
fisikawan Selandia Baru (1910) tertarik melanjutkan eksperimen Lenard. Dengan
bantuan kedua muridnya Hans Geiger dan Ernest Marsden, Rutherford melakukan
percobaan dengan menggunakan partikel α untuk mengetahui struktur atom.
Rutherford bersama kawan-kawannya melakukan percobaan dengan menggunakan
lembaran emas yang sangat tipis dan logam lainnya sebagai sasaran partikel α yang
berasal dari sebuah sumber radioaktif seperti pada Gambar 3 berikut.

Gambar 3. Percobaan
Rutherford, Penembakan
Lempeng Emas Tipis dengan
Sinar α

Berdasarkan percobaan tersebut disimpulkan bahwa:


a. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel α diteruskan
(panah A). Berarti, sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong;
b. Di dalam atom terdapat suatu bagian yang sangat kecil dan padat yang disebut
inti atom; partikel α dipantulkan kembali oleh inti atom (panah C).
c. Sebagian kecil partikel α dibelokkan (panah B).Hal tersebut disebabkan
keduanya (Muatan inti atom dan partikel α) sejenis yaitu positif;
5 Struktur Atom

ERNEST RUTHERFORD (1871-1937)

Rutherford lahir di New Zealand. Pada tahun 1895, dia memperoleh


juara kedua dalam kompetisinya mendapatkan beasiswa untuk masuk
Universitas Cambridge. Namun kemudia dia yang mendapatkan beasiswa
itu setelah pemenang kompetisi memutuskan untuk menikah dan tinggal
di rumah saja. Rutherford seorang yang tangguh, pekerja keras . Dia
mendapatkan Nobel dalam bidang kimia pada tahun 1908.

Hasil percobaan tersebut menggugurkan teori atom Thomson. Kemudian


Rutherford mengajukan teori atom sebagai berikut: “atom tersusun atas inti atom yang
bermuatan positif sebagai pusat massa dan dikelilingi elektron-elektron yang
bermuatan negatif”. Model atom ini mirip dengan susunan tata surya kita, hanya tidak
jelas dimana distribusi elektronnya. Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah
elektron yang mengelilingi inti, sehingga atom bersifat netral. Rutherford juga menduga
bahwa di dalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi untuk mengikat
partikel-partikel positif agar tidak saling menolak.
Pada tahun 1930, W. Bothe dan H. Becker melakukan percobaan yang lain,yaitu
menembaki inti atom berilium dengan partikel α dan mereka menemukan suatu radiasi
partikel yang mempunyai daya tembus yang besar. Kemudian pada tahun 1932,James
Chadwick membuktikan bahwa radiasi tersebut terdiri atas partikel netral yang
massanya hampir sama dengan massa proton. Karena partikel tersebut bersifat netral,
maka dinamai neutron. Percobaan-percobaan selanjutnya membuktikan bahwa neutron
juga merupakan partikel penyusun inti atom.
 Kelemahan teori atom Rutherford:
a. Teori atom Rutherford hanya mampu menjelaskan bahwa elektron-elektron yang
beredar mengelilingi inti atom berada dalam ruang hampa, tetapi belum
mampu menjelaskan distribusi elektron-elektron secara
jelas.
b. Tidak dapat menjelaskan bahwa atom bersifat stabil. Teori
atom Rutherford bertentangan dengan Hukum Fisika
Max-well. Jika partikel bermuatan negatif (elektron)
bergerak mengelilingi partikel bermuatan berlawanan
(inti atom bermuatan positif), maka akan mengalami percepatan dan
memancarkan energi berupa gelombang Gambar 4. Lintasan spiral elektron apabila model
elektromagnetik. Akibatnya energi elektron atom Rutherford sesuai dengan hukum Maxwell
semakin berkurang. Jika demikian halnya
maka lintasan elektron akan berupa spiral. Pada suatu saat elektron tidak
mampu mengimbangi gaya tarik inti dan akhirnya elektron jatuh ke inti.
Sehingga atom tidak stabil padahal kenyataannya atom stabil.
c. Tidak dapat menjelaskan bahwa spektrum atom hidrogen berupa spektrum
garis (diskrit/diskontinu). Jika elektron berputar mengelilingi inti atom
sambil memancarkan energi, maka lintasannya berbentuk spiral. Ini berarti
spektrum gelombang elektromagnetik yang dipancarkan berupa spektrum
pita (kontinu) padahal kenyataannya dengan spektrometer atom hidrogen
menunjukkan spektrum garis
6 Struktur Atom

DAFTAR PUSTAKA

Sudarmo, U., 2013, Kimia SMA Kurikulum 2013, Jakarta: Erlangga.


Justiana, S., dan Muchtaridi, 2009, Kimia SMA kelas X KTSP, Jakarta:
Yudhistira.
Susilowati, E., dan Harjani, T., 2014, Kimia Untuk Kelas X SMA dan MA
Kurikulum 2013, Solo: PT Wangsa Jatra Lestari.

Anda mungkin juga menyukai