Universitas Brawijaya
Email: Fortune.citra@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh pelatihan
terhadap motivasi, pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan, pengaruh promosi
terhadap motivasi, pengaruh promosi terhadap kinerja karyawan dan pengaruh motivasi
terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan metode survei (explanatory research) dan menggunakan analisis path.
Hasil penelitian ini menyatakan pelatihan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
motivasi, promosi berpengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi, promosi
berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan, motivasi berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Namun, pelatihan berpengaruh tidak
signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan.
dikerjakan tepat sesuai waktu yang dengan menggunakan sampel jenuh adalah
efisien. sensus, dimana seluru anggota populasi
b. Kuantitas kerja adalah hasil kerja dijadikan sampel” (2008:82). Pada
pegawai/karyawan yang didasarkan penelitian ini pengumpulan data dilakukan
pada pencapaian target yang sudah dengan teknik penyebaran kuesioner
distandarkan jumlah waktunya dalam kepada responden, lalu kuesioner
waktu tertentu oleh atasan atau ditabulasikan kepada respoonden, diolah
organisasi menggunakan statistik SPSS, setelah itu
c. Kualitas kerja adalah hasil kerja hasil output SPSS dianalisis. Penelitian ini
pegawai/ karyawan didasarkan pada dilakukan pada karyawan PT. PLN
mutu pekerjaan yang dilakukan oleh (Persero) Area Kendari, Jalan A. Yani
pegawai, apakah hasil pekerjaannya Wua-Wua, Kendari, Sulawesi Tenggara..
memenuhi mutu hasil pekerjaan seperti Dalam penelitian ini menggunakan rumus
yang ditetapkan dalam standar mutu. analisis path yaitu untuk mengukur
seberapa jauh pengaruh pelatihan dan
Menurut Mathis dan Jackson promosi terhadap motivasi dan kinerja
(2000:381) “employee’s performance can karyawan, dengan analisa yang digunakan
be measured by the quantity of output, analisis path. Maka dapat dirumuskan
quality of output, timeliness of output, sebagai berikut :
presence at work and cooperativeness”, Y1= p y1 x1 X1 + py1 x2 X2 . ε1
artinya kinerja karyawan dapat diukur Y2 = py2 x1 X1 + py2 x2 X2 + py2 y1 Y1 . ε2
melalui kuantitas output, kualitas output, Dimana:
jangka waktu output, kehadiran ditempat X1 = Pelatihan
kerja dan sikap komperatif. X2 = Promosi
Y1 = Motivasi
METODE PENELITIAN Y2 = Kinerja Karyawan
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
explanatory, serta menggunakan jenis
pendekatan kualitatif dengan Hasil Penelitian
menggunakan alat analisis path dan uji Menurut Sugiyono (2008:137)
validitas dan uji reliabilitas. Data yang mengatakan bahwa instrument
digunakan data primer adalah data yang pengumpulan data dikatakan valid apabila
diperoleh langsung dari responden yaitu mampu dan dapat mengungkapkan data
melalui penyebaran kuesioner , dan data dan informasi dari variabel yang diteliti
sekunder yang diperoleh dari dokumen secara tepat dan mampu diukur apa yang
berupa identitas karyawan, struktur diinginkan atas penelitian tersebut. Dalam
organisasi dan uraiannya, sejarah hal ini uji validitas dimaksudkan untuk
perusahaan, visi dan misi, dan produk PT. melihat konsistensi variabel bebas dengan
PLN. Dan skala likert digunakan untuk apa yang akan diukur. Uji reliabel
memberikan bobot nilai dalam kuesioner. bermaksud untuk mengetahui adanya
Dalam penelitian ini menjelaskan konsistensi alat ukur dalam penggunaanya,
pengaruh antara variabel-variabel atau dengan kata lain alat ukur tersebut
penelitian dan menguji hipotesis yang telah mempunyai konsistensi apabila digunakan
dirumuskan. Pengaruh antara variabel yang berulang-ulang pada waktu yang berbeda-
diteliti yakni mengenai pengaruh pelatihan beda di dalam mengukur gelaja yang sama,
dan promosi terhadap motivasi dan kinerja hasilnya akan sama (Sugiono,2008 :141).
karyawan. adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan
pada PT. PLN (Persero) Area Kendari
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 135
1. Pelatihan (X1)
Hasil koefisien korelasi dan Semua indikator pada variabel
Cronbach Alpha untuk menguji validitas promosi pangkat menunjukkan hasil yang
dan reliabilitas penggunaan item valid dan reliabel. Keputusan ini diambil
pernyataan dari indikator-indikator karena nilai koefisien korelasi dan
variabel pelatihan pada tabel 1 cronbach alpha di atas 0,30 atau 0,60,
dengan tingkat sangat signifikan (0,000).
Tabel 1 Indikator yang sangat kuat mencerminkan
Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas promosi pangkat secara berurutan adalah
Variabel Pelatihan (X1) loyalitas (X2.5) dengan nilai cronbach
alpha adalah 0,933, kejujuran (X2.6)
dengan nilai cronbach alpha adalah 0,916,
asas keadilan (X2.2) 0,909, senioritas (X2.3)
dengan nilai cronbach alpha adalah 0,901
prestasi kerja (X2.4) dengan nilai cronbach
alpha adalah 0,877 dan Asas kepercayaan
(X2.1) dengan nilai cronbach alpha adalah
0,843.
dengan nilai cronbach alpha adalah 0,940, Hasil Analisis Jalur Pengaruh Langsung
kebutuhan relasi (Y1.1) dengan nilai Variabel Pelatihan (X1) dan Promosi
cronbach alpha adalah 0,916, dan asas (X2) terhadap Motivasi (Y1)
keadilan (Y1.2) 0,899.
Hasil koefisien jalur menunjukkan
3. Kinerja Karyawan (Y2) bahwa pengaruh variabel pelatihan (X1)
dan promosi (X2) secara positif dan
Hasil koefisien korelasi dan signifikan terhadap motivasi (Y1).
cronbach alpha untuk menguji validitas Penelitian ini ditunjukkan dalam hasil
dan reliabilitas penggunaan item koefisien jalur pada Tabel 55.
pernyataan dari indikator-indikator
variabel kinerja karyawan adalah sebagai Tabel 5
berikut: Hasil Koefisien Jalur Pengaruh
langsung Variabel Pelatihan (X1) dan
Tabel 4 Promosi (X2) Terhadap Motivasi (Y1)
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Kinerja Karyawan (Y2)
Hasil perhitungan statistik pengaruh c. Dari nilai thitung dan ttabel menunjukkan
variabel promosi (X1) terhadap bahwa :
motivasi (Y1) memiliki nilai thitung Hasil perhitungan statistik pengaruh
sebesar 8,719. Nilai probabilitas variabel pelatihan (X1) terhadap
sebesar 0,000 dan koefisien jalur variabel kinerja (Y2) memiliki nilai
(beta) sebesar 0,241. Karena thitung thitung sebesar 0,493 dengan nilai
lebih kecil dari ttabel (8,719 > 1,998) probabilitas sebesar 0,624 dan
atau signifikan > 5 % (0,000 koefisien jalur 0,045. Karena thitung
>0,05). Hal ini dapat dijelaskan lebih besar dari ttabel (0,493 ≤ 1,999)
bahwa apabila nilai thitung lebih besar atau sig < (0,624 > 0,05) maka
dari ttabel dan nilai probabilitas lebih variabel pelatihan (X1) berpengaruh
kecil dari nilai signifikansi 0,05 tidak signifikan dan positif terhadap
serta koefisien jalur (beta) bernilai variabel kinerja karyawan (Y2).
positif , yang berarti hasil ini adalah Hasil perhitungan statistik pengaruh
signifikan dan positif. Hal ini dapat variabel promosi (X2) terhadap
disimpulkan bahwa promosi variabel kinerja karyawan (Y2)
berpengaruh signifikan dan positif memiliki nilai thitung sebesar 3,500
terhadap motivasi. dengan nilai probabilitas sebesar
Hasil Analisis Jalur Variabel Pelatihan 0,001 dan koefisien jalur (beta)
(X1), Promosi (X2) dan Motivasi (Y2) sebesar 0,450. Karena thitung lebih
Terhadap Kinerja Karyawan (Y2) besar dari ttabel (0,493 > 1,999) atau sig
Hasil koefisien jalur menunjukkan < 5% (0,001 < 0,05). Hal ini dapat
bahwa pengaruh variabel pelatihan (X1) dijelaskan bahwa apabila nilai thitung
dan promosi (X2) dan motivasi (Y1) lebih kecil dari ttabel dan nilai
terhadap kinerja karyawan (Y1). Penelitian probabilitas lebih besar dari nilai
ini ditunjukkan dalam hasil koefisien jalur signifikansi 0,05, serta koefisien jalur
pada Tabel 5.12 dibawah ini : positif, yang berarti hasil adalah
Tabel 5.12 Hasil Koefisien Jalur signifikan dan positif. Hal ini dapat
Pengaruh Langsung disimpulkan, bahwa promosi (X2)
Variabel Pelatihan (X1) berpengaruh signifikan dan positif
Promosi (X2) dan Motivasi terhadap kinerja karyawan (Y2).
(Y2) Terhadap Kinerja Hasil perhitungan statistik pengaruh
Karyawan (Y2) variabel motivasi (Y1) terhadap
variabel kinerja karyawan (Y2)
memiliki nilai thitung sebesar 3,476
dengan nilai probabilitas sebesar
0,000 dan koefisien jalur 0,478.
Karena thitung lebih besar dari ttabel
Sumber : Data Primer Diolah 2015
(3,478 > 1,999) atau sig < 5% (0,000
< 0,05). Hal ini dapat dijelaskan
Dari tabel diatas disimpulkan bahwa :
bahwa apabila nilai thitung lebih kecil
a. Dari nilai R Square menunjukkan nilai
dari ttabel dan nilai probabilitas lebih
sebesar 0,918 atau 91,8%. Artinya
besar dari nilai signifikansi 0,05, serta
kinerja karyawan dipengaruhi sebesar
koefisien jalur positif, yang berarti
91,8% oleh karena variabel X1, X2 dan
hasil adalah signifikan dan positif. Hal
Y1. Sedangkan sisanya 8,2%
ini dapat disimpulkan, bahwa
dipengaruhi oleh variabel lain diluar
pelatihan (X1) berpengaruh signifikan
dari variabel bebas yang diteliti.
dan positif terhadap kinerja karyawan
b. Persamaan Koefisien jalur (path)
(Y2).
Y2 = 0,045 X1 + 0,450 X2 + 0,478 Y1
Y1 = 0,241 X1 + 0,735 X2
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 138
ada pengaruh antara variabel motivasi (Y1) bahwa terdapat pengaruh signifikan dan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja positif terhadap motivasi.
karyawan (Y2), sehingga dapat Pada penelitian ini membuktikan
disimpulkan H5 diterima. Mengingat bahwa bukan hanya pelatihan yang dapat
koefisien bertanda positif dan signifikan meningkatkan motivasi. Secara empiris
dapat disimpulakan bahwa pengaruh antara terdiri dari atas instruktur, metode, waktu
keduanya adalah searah, artinya semakin dan manfaat pelatihan. Seluruh komponen
baik motivasi semakin memperbaiki telah dinilai baik oleh responden terutama
kinerja karyawan. dari unsur manfaat pelatihan yang terkesan
program pelatihan dapat meningkatkan
Pembahasan keahlian, program pelatihan dapat
Hasil temuan pertama, yaitu H1 meningkatkan keterampilan, program
yang menyatakan ada pengaruh signifikan pelatihan dapat memperbaiki kinerja,
antara variabel pelatihan (X1) terhadap program pelatihan mampu meningkatkan
variabel Motivasi (Y2) dapat diterima. H1 motivasi kerja dalam setiap situasi,
dibuktikan melalui analisis jalur pengaruh program pelatihan mampu meningkatkan
variabel pelatihan terhadap variabel motivasi untuk memberikan pelayanan
motivasi (Y2) yang memiliki nilai berkualitas di internal perusahaan.
probabbilitas sebesar 0,006 P value ≤ α Hasil ini sesuai dengan pendapat
(0,006 ≤ 0,05) artinya signifikan. Koefisien MC Gehe dalam Mangkunegara, (2009:65)
jalur sebesar 0,241 menunjukkan pengaruh yang menyatakan bahwa pelatih harus
antara variabel pelatihan (X1) terhadap mampu memotivasi dan pelatihan itu harus
variabel motivasi (Y2) positif. Artinya dapat meningkatkan moral dan semangat
semakin baik pelatihan yang diberikan kerja serta meningkatkan motivasi kerja.
pada para karyawan, maka motivasi dari Selain oleh hasil penelitian ini juga sesuai
karyawan tersebut akan semakin dengan penelitian yang dilakukan oleh
meningkat. Hal ini membuktikan bahwa Tabassi et al (2012) menyatakan bahwa
pelatihan bisa meningkatkan motivasi pelatihan berpengaruh signifikan terhadap
karyawan PT. PLN (Persero) Area motivasi
Kendari. PT. PLN (Persero) Area Kendari Hasil temuan pertama, yaitu H2
telah mengadakan dua hal mengenai yang menyatakan hasil analisis pengaruh
pelatihan yaitu Training Need Analysis langsung pelatihan terhadap kinerja
(TNA) dan Learning Need Analysis karyawan diperoleh nilai koefisien jalur
(LNA), pelatihan ini bertujuan untuk positif tidak signifikan yang berarti
meningkatkan motivasi karyawan agar ditolak. H2 melalui analisis jalur pengaruh
membuat karyawan memiliki semangat variabel pelatihan (X1) terhadap variabel
kerja di dalam rutinitas yang penuh kinerja karyawan (Y2) yang memiliki nilai
tanggung jawab, tindakan, kualitas, probabilitas sebesar 0,624, p value ≥ α
kesadaran dan kemauan untuk melakukan (0,624 ≥ 0,05) artinya tidak signifikan. Hal
pencapaian yang terbaik. ini menunjukkan bahwa Koefisien jalur
Berdasarkan hasil statistik bertanda positif dan tidak signifikan.
deskriptif variabel pelatihan (X1) Pelatihan yang diadakan di PT.PLN
dipersepsikan oleh responden, dengan nilai (Persero) Area Kendari sudah baik namun
rata-rata variabel 3,62 dan variabel bukan jaminan dalam memperbaiki kinerja
motivasi (Y1) dipersepsikan baik oleh karyawan. Hal ini terbukti dengan semakin
responden 4,15. Hal ini terbukti dengan baik pelatihan yang diberikan maka,
semakin baik pelatihan yang diberikan semakin meningkat pula kinerja karyawan.
maka, semakin meningkat pula motivasi Sehingga dapat disimpulkan bahwa
karyawan. Sehingga dapat dikatakan penelitian ini secara teori berhubungan dan
tidak didukung dengan data empiris.
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 140