Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PELATIHAN DAN PROMOSI

TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN


(Studi pada Karyawan PT.PLN (Persero) Area Kendari)

Citra Ayu Ningsi, Taher Alhabsji, Hamidah Nayati Utami

Universitas Brawijaya
Email: Fortune.citra@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh pelatihan
terhadap motivasi, pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan, pengaruh promosi
terhadap motivasi, pengaruh promosi terhadap kinerja karyawan dan pengaruh motivasi
terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan metode survei (explanatory research) dan menggunakan analisis path.
Hasil penelitian ini menyatakan pelatihan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
motivasi, promosi berpengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi, promosi
berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan, motivasi berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Namun, pelatihan berpengaruh tidak
signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan.

Kata Kunci : Pelatihan, Promosi, Motivasi dan Kinerja Karyawan

PENDAHULUAN pekerjaan yang spesifik dan


pengembangan lebih ditekankan untuk
Perusahaan listrik Negara (PLN) melakukan pekerjaan pada masa yang akan
adalah badan usaha milik Negara (BUMN) datang. Adapun pelatihan di PT. PLN
yang diberikan kewenangan oleh dilakukan dengan metode latihan (training)
pemerintah dan diserahi tugas semata-mata dan pendidikan (education), selain itu
untuk melaksanakan usaha penyediaan perusahaan juga melakukan program
tenaga listrik untuk kepentingan umum, pelatihan dan pengembangan lainnya, yaitu
serta diberikan tugas untuk melaksanakan : metode on the job training yang meliputi
pekerjaan usaha penunjang tenaga listrik pembekalan (coaching), rotasi jabatan (job
Begitu pula, PT. PLN (Persero) Area rotation), penugasan sementara (job
Kendari juga merupakan Badan Usaha instruction training), magang
Milik Negara (BUMN) atau instansi (apprenticeship training) dan off the job
pemerintah yang bergerak dalam industri training yang meliputi diklat teknisi.
tenaga listrik dan memberi jasa Menurut penelitian yang dilakukan
ketenagalistrikan pada masyarakat Aryani et al (2010) terdapat pengaruh
khususnya sekitar wilayah kota Kendari. antara promosi jabatan dengan kinerja
Pelatihan lebih terorientasi pada karyawan. Hal ini menunjukkan setiap
peningkatan motivasi dalam kenaikan sistem promosi akan meningkat
meningkatakan semangat kerja karyawan besarnya pengaruh sistem promosi jabatan
dan kemampuan untuk melakukan terhadap kinerja karyawan ini dikarenakan
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 132

karyawan menilai bahwa promosi jabatan KAJIAN TEORI


merupakan salah satu bentuk kepercayaan
Pelatihan
dan penghargaan perusahaan terhadap
kinerja karyawan. Tapi masalah yang
Menurut Mangkuprawira (2002:122)
terjadi pada PT. PLN (Persero) area
merupakan sebuah proses mengajarkan
Kendari meskipun sering mengalami
Pengetahuan dan keahlian tertentu serta
promosi jabatan tapi masih ada karyawan
sikap agar karyawan semakin terampil dan
yang belum mengerti mengenai tugas dan
mampu melaksanakan tanggung jawabnya
tanggung jawabnya sehingga kinerjanya
dengan semakin baik, sesuai dengan
tidak mengalami peningkatan malah terjadi
standar. Pelatihan adalah suatu proses
penurunan.
pendidikan jangka pendek yang
Menurut Mathis dan Jackson
mempergunakan prosedur sistematis dan
(2001:114) menyatakan bahwa motivasi
terorganisasi, pegawai non manajerial
merupakan suatu keinginan dalam diri
mempelajari pengetahuan dan keterbatasan
seseorang yang menyebabkan orang
teknis dalam tujuan yang terbatas.
tersebut melakukan tindakkan. Dalam hal
ini, sesuai pendapat Standford dalam
Promosi
Mangkunegara (2009:93) yang
menyatakan bahwa motivasi sebagai suatu Adapun penetapan Kriteria untuk
kondisi yang menggerakkan manusia promosi Menurut Ardana I Komang et al
kearah suatu tujuan tertentu. (2012:107) mengemukakan ada beberapa
Menurut Mangkunegara (2002:63) kriteria umum yang perlu dipertimbangkan
mengatakan bahwa kinerja merupakan dalam rangka, promosikan tenaga kerja.
suatu hasil yang dicapai seseorang dalam Kriteria yang dimaksud antara lain sebagai
melakukan tugas, baik secara kualitas dan berikut:
kuantitas sesuai tanggung jawab yang 1. Senioritas
diberikan kepadanya yang didasarkan atas Tingkat senioitas tenaga kerja dalam
kecakapan, pengalaman, kesungguhan banyak hal serikali digunakan
serta waktu. Dalam kata lain, bahwa sebagai salah satu standar untuk
kinerja adalah gabungan dari tiga faktor kegiatan promosi. Dengan alasan
penting yaitu kemampuan dan minat bahwa dengan tingkat senioritas
seorang pekerja, kemampuan dan penerima yang tinggi pengalaman yang
atas penjelasan delegasi tugas dan peran dimiliki dianggap lebih banyak
serta tingkat karyawan yang bersangkutan ketimbang angkatan muda. Sehingga
Tujuan penelitian ini (1) Untuk diharapkan tenaga kerja yang
mengetahui dan menjelaskan pengaruh bersangkutan mempunyai
pelatihan terhadap motivasi. (2) Untuk kemampuan yang lebih tinggi,
mengetahui dan menjelaskan pengaruh gagasan yang lebih banyak, pada
pelatihan terhadap kinerja karyawan. (3) manajerial yang rasional dan
Untuk mengetahui dan menjelaskan sebagainya.
pengaruh promosi terhadap motivasi. (4) 2. Kualitas pendidikan
Untuk mengetahui dan menjelaskan Walaupun amat langka, tetapi
pengaruh promosi terhadap kinerja terdapat pila perusahaan yang
karyawan. (5) Untuk mengetahui dan menjadi kriteria minimal tingkat
menjelaskan pengaruh motivasi terhadap pendidikan tenaga kerja yang
kinerja karyawan. bersangkutan untuk dapat
dipromosikan pada jabatan tertentu.
Alasan yang melatar belakangi
adalah bahwa dengan adanya latar
belakang pendidikan yang lebih
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 133

tinggi diharapkan mempunyai daya jujuran tenaga kerja yang


nalar yang tinggipula terhadap dipromosikan.
prospek perkembangan perusahaan 7. Supelitas
diwaktu mendatang. Pada jenis pekerjaan/ jabatan
3. Prestasi Kerja tertentu barangkali diperlukan
Hampir semua perusahan kepandaian bergaul, sehingga
menjadikan prestasi kerja yang kriteria kemampuan bergaul dengan
dicapai oleh tenaga kerja yang orang lain perlu dijadikan salah satu
bersangkutan dijadikan salah satu standar untuk promosi pada
kriteria untuk kegiatan promosi. pekerjaan/ jabatan tersebut.
Prestasi kerja yang tinggi
mempunyai kecenderungan untuk Motivasi
memperlancarkan kegiatan promosi
bagi tenaga kerja yang Dalam teori ini dikemukakan oleh
bersangkutan, demikian pula Alderfer dalam (Hariandja,2002:332) yang
kecenderungan sebaliknya. mengatakan bahwa terdapat tiga kelompok
4. Karsa dan daya cipta kebutuhan manusia, yaitu:
Untuk kegiatan promosi pada jenis 1. Kebutuhan keberadaan (existence
pekerjaan tertentu barangkali karsa needs)
dan daya cipta merupakan salah satu Kebutuhan ini berkaitan dengan
syarat yang tidak perlukan ditawar kebutuhan untuk mempertahankan
lagi. Hal ini disebabkan karena keberadaan seseorang dalam hidupnya.
untuk jenis pekerjaan tertentu sangat Dihubungan dengan Maslow ini
diperlukan karsa dan daya cipta berkaitan dengan kebutuhan fisik dan
demi kontinuitas perusahaan, keamanan.
sehingga pelaksanaan promosi bagi 2. Kebutuhan keterkaitan (relatedness
tebaga kerja mempunyai dampak needs)
meningkatnya tingakat profitable Kebutuhan ini berkaitan dengan
yang tinggi ketimbang waktu kebutuhan untuk berinteraksi dengan
sebelumnya. orang lain. Berhubungan dengan
5. Tingkat loyalitas penggolongan kebutuhan dari Maslow,
Tingkat loyalitas tenaga kerja ini terdiri dari kebutuhan sosial dan
terhadap perusahaan seringkali pengakuan.
merupakan salah satu kriteria untuk 3. Kebutuhan pertumbuhan (growth
kegiatan promosi. Hal ini needs)
dimaksudkan dengan tingkat Kebutuhan ini berhubungan dengan
loyalitas yang tinggi dapat diperoleh kebutuhan pengembangan diri, yang
dampak tanggung jawab yang lebih identik dengan kebutuhan self
besar. actualization yang dikemukakan
6. Kejujuran Maslow.
Khusus pada jabatan-jabatan tertentu
yang berhubungan dengan Finansial, Kinerja Karyawan
Produksi, Marketing, dan sejenisnya
memerlukan kriteria kejujuran yang Menurut Mangkunegara (2005 :
dipandang amat penting. Hal ini 67) Hal-hal yang menjadi pertimbangkan
dimaksudkan untuk menjaga jangan dalam pengukur kinerja merupakan antara
sampai dengan kegiatan promosi lain:
malahan bakal merugikan a. Ketepatan waktu, adalah hasil kerja
perusahaan, karena tindakan ketidak pegawai /karyawan dalam
melaksanakan tugas-tugas yang
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 134

dikerjakan tepat sesuai waktu yang dengan menggunakan sampel jenuh adalah
efisien. sensus, dimana seluru anggota populasi
b. Kuantitas kerja adalah hasil kerja dijadikan sampel” (2008:82). Pada
pegawai/karyawan yang didasarkan penelitian ini pengumpulan data dilakukan
pada pencapaian target yang sudah dengan teknik penyebaran kuesioner
distandarkan jumlah waktunya dalam kepada responden, lalu kuesioner
waktu tertentu oleh atasan atau ditabulasikan kepada respoonden, diolah
organisasi menggunakan statistik SPSS, setelah itu
c. Kualitas kerja adalah hasil kerja hasil output SPSS dianalisis. Penelitian ini
pegawai/ karyawan didasarkan pada dilakukan pada karyawan PT. PLN
mutu pekerjaan yang dilakukan oleh (Persero) Area Kendari, Jalan A. Yani
pegawai, apakah hasil pekerjaannya Wua-Wua, Kendari, Sulawesi Tenggara..
memenuhi mutu hasil pekerjaan seperti Dalam penelitian ini menggunakan rumus
yang ditetapkan dalam standar mutu. analisis path yaitu untuk mengukur
seberapa jauh pengaruh pelatihan dan
Menurut Mathis dan Jackson promosi terhadap motivasi dan kinerja
(2000:381) “employee’s performance can karyawan, dengan analisa yang digunakan
be measured by the quantity of output, analisis path. Maka dapat dirumuskan
quality of output, timeliness of output, sebagai berikut :
presence at work and cooperativeness”, Y1= p y1 x1 X1 + py1 x2 X2 . ε1
artinya kinerja karyawan dapat diukur Y2 = py2 x1 X1 + py2 x2 X2 + py2 y1 Y1 . ε2
melalui kuantitas output, kualitas output, Dimana:
jangka waktu output, kehadiran ditempat X1 = Pelatihan
kerja dan sikap komperatif. X2 = Promosi
Y1 = Motivasi
METODE PENELITIAN Y2 = Kinerja Karyawan
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
explanatory, serta menggunakan jenis
pendekatan kualitatif dengan Hasil Penelitian
menggunakan alat analisis path dan uji Menurut Sugiyono (2008:137)
validitas dan uji reliabilitas. Data yang mengatakan bahwa instrument
digunakan data primer adalah data yang pengumpulan data dikatakan valid apabila
diperoleh langsung dari responden yaitu mampu dan dapat mengungkapkan data
melalui penyebaran kuesioner , dan data dan informasi dari variabel yang diteliti
sekunder yang diperoleh dari dokumen secara tepat dan mampu diukur apa yang
berupa identitas karyawan, struktur diinginkan atas penelitian tersebut. Dalam
organisasi dan uraiannya, sejarah hal ini uji validitas dimaksudkan untuk
perusahaan, visi dan misi, dan produk PT. melihat konsistensi variabel bebas dengan
PLN. Dan skala likert digunakan untuk apa yang akan diukur. Uji reliabel
memberikan bobot nilai dalam kuesioner. bermaksud untuk mengetahui adanya
Dalam penelitian ini menjelaskan konsistensi alat ukur dalam penggunaanya,
pengaruh antara variabel-variabel atau dengan kata lain alat ukur tersebut
penelitian dan menguji hipotesis yang telah mempunyai konsistensi apabila digunakan
dirumuskan. Pengaruh antara variabel yang berulang-ulang pada waktu yang berbeda-
diteliti yakni mengenai pengaruh pelatihan beda di dalam mengukur gelaja yang sama,
dan promosi terhadap motivasi dan kinerja hasilnya akan sama (Sugiono,2008 :141).
karyawan. adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan
pada PT. PLN (Persero) Area Kendari
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 135

1. Pelatihan (X1)
Hasil koefisien korelasi dan Semua indikator pada variabel
Cronbach Alpha untuk menguji validitas promosi pangkat menunjukkan hasil yang
dan reliabilitas penggunaan item valid dan reliabel. Keputusan ini diambil
pernyataan dari indikator-indikator karena nilai koefisien korelasi dan
variabel pelatihan pada tabel 1 cronbach alpha di atas 0,30 atau 0,60,
dengan tingkat sangat signifikan (0,000).
Tabel 1 Indikator yang sangat kuat mencerminkan
Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas promosi pangkat secara berurutan adalah
Variabel Pelatihan (X1) loyalitas (X2.5) dengan nilai cronbach
alpha adalah 0,933, kejujuran (X2.6)
dengan nilai cronbach alpha adalah 0,916,
asas keadilan (X2.2) 0,909, senioritas (X2.3)
dengan nilai cronbach alpha adalah 0,901
prestasi kerja (X2.4) dengan nilai cronbach
alpha adalah 0,877 dan Asas kepercayaan
(X2.1) dengan nilai cronbach alpha adalah
0,843.

Sumber : Hasil Pengolahan data primer,2015 2. Motivasi (Y1)


Semua indikator pada variabel Hasil koefisien korelasi dan
pelatihan menunjukkan hasil yang valid cronbach alpha untuk menguji validitas
dan reliabel. Keputusan ini diambil karena dan reliabilitas penggunaan item
nilai koefisien korelasi dan cronbach alpha pernyataan dari indikator-indikator
di atas 0,30 atau 0,60, dengan tingkat variabel motivasi pada tabel 3.
sangat signifikan (0,000). Indikator yang
sangat kuat mencerminkan pelatihan secara Tabel 3
berurutan adalah metode pelatihan (X1.2) Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas
dengan nilai cronbach alpha adalah 0,939, Variabel Motivasi (Y1)
Waktu pelatihan (X1.3) dengan nilai
cronbach alpha adalah 0,911, manfaat
pelatihan 0,846 dan instruktur (X1.1)
dengan nilai cronbach alpha adalah 0,742.
1. Promosi (X2)
Hasil koefisien korelasi dan
cronbach alpha untuk menguji validitas
dan reliabilitas penggunaan item
pernyataan dari indikator-indikator
variabel promosi adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer , 2015


Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Promosi (X2) Semua indikator pada variabel
motivasi menunjukkan hasil yang valid
dan reliabel. Keputusan ini diambil karena
nilai koefisien korelasi dan cronbach alpha
di atas 0,30 atau 0,60, dengan tingkat
sangat signifikan (0,000). Indikator yang
sangat kuat mencerminkan motivasi secara
Sumber : Hasil pengolahan data primer 2015 berurutan kebutuhan pertumbuhan (Y1.3)
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 136

dengan nilai cronbach alpha adalah 0,940, Hasil Analisis Jalur Pengaruh Langsung
kebutuhan relasi (Y1.1) dengan nilai Variabel Pelatihan (X1) dan Promosi
cronbach alpha adalah 0,916, dan asas (X2) terhadap Motivasi (Y1)
keadilan (Y1.2) 0,899.
Hasil koefisien jalur menunjukkan
3. Kinerja Karyawan (Y2) bahwa pengaruh variabel pelatihan (X1)
dan promosi (X2) secara positif dan
Hasil koefisien korelasi dan signifikan terhadap motivasi (Y1).
cronbach alpha untuk menguji validitas Penelitian ini ditunjukkan dalam hasil
dan reliabilitas penggunaan item koefisien jalur pada Tabel 55.
pernyataan dari indikator-indikator
variabel kinerja karyawan adalah sebagai Tabel 5
berikut: Hasil Koefisien Jalur Pengaruh
langsung Variabel Pelatihan (X1) dan
Tabel 4 Promosi (X2) Terhadap Motivasi (Y1)
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Kinerja Karyawan (Y2)

Sumber :Data Primer Diolah 2015

Dari tabel diatas disimpulkan bahwa :


a. Dari nilai R squere menunjukkan nilai
sebesar 0,920 atau 92,0 %. Artinya
bahwa motivasi dipengaruhi sebesar
92,0 % oleh variabel X1 dan X2.
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2015
Sedangkan sisanya 8,0 % dipengaruhi
Semua indikator pada variabel
oleh variabel lain diluar variabel bebas
kinerja karyawan menunjukkan hasil yang
yang diteliti.
valid dan reliabel. Keputusan ini diambil
b. Persamaan koefisien jalur
karena nilai koefisien korelasi dan
cronbach alpha di atas 0,30 atau 0,60, Y1 = 0,241 X1 + 0,735 X2
c. Dari nilai thitung dan ttabel menunjukkan
dengan tingkat sangat signifikan (0,000).
bahwa :
Indikator yang sangat kuat mencerminkan
kinerja karyawan secara berurutan  Hasil perhitungan statistik pengaruh
kuantitas (Y1.1) dengan nilai cronbach variabel pelatihan (X1) terhadap
alpha adalah 0,888, ketepatan waktu (Y2.1) motivasi (Y1) memiliki nilai thitung
dengan nilai cronbach alpha adalah 0,886, sebesar 2,862. Nilai probabilitas
dan kualitas (Y2.2) dengan nilai cronbach sebesar 0,006 dan koefisien jalur
alpha adalah 0,899. (beta) sebesar 0,241. Karena thitung
Berdasarkan tabel diatas terlihat lebih kecil dari ttabel (2,862 > 1,998)
bahwa semua item-item pada variabel atau signifikan > 5 % (0,006
pelatihan, promosi, motivasi dan kinerja >0,05). Hal ini dapat dijelaskan
karyawan valid, karena nilai koefisien bahwa apabila nilai thitung lebih besar
korelasinya ≥3 atau sig ≤0,05. Sedangkan dari ttabel dan nilai probabilitas lebih
untuk uji reliabilitas digunakan nilai Alpha kecil dari nilai signifikansi 0,05
Cronbach, jika nilai Cronbach Alpha lebih serta koefisien jalur (beta) bernilai
dari 0,6 berarti reliabel. positif , yang berarti hasil ini adalah
signifikan dan positif. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa pelatihan
berpengaruh signifikan dan positif
terhadap motivasi.
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 137

 Hasil perhitungan statistik pengaruh c. Dari nilai thitung dan ttabel menunjukkan
variabel promosi (X1) terhadap bahwa :
motivasi (Y1) memiliki nilai thitung  Hasil perhitungan statistik pengaruh
sebesar 8,719. Nilai probabilitas variabel pelatihan (X1) terhadap
sebesar 0,000 dan koefisien jalur variabel kinerja (Y2) memiliki nilai
(beta) sebesar 0,241. Karena thitung thitung sebesar 0,493 dengan nilai
lebih kecil dari ttabel (8,719 > 1,998) probabilitas sebesar 0,624 dan
atau signifikan > 5 % (0,000 koefisien jalur 0,045. Karena thitung
>0,05). Hal ini dapat dijelaskan lebih besar dari ttabel (0,493 ≤ 1,999)
bahwa apabila nilai thitung lebih besar atau sig < (0,624 > 0,05) maka
dari ttabel dan nilai probabilitas lebih variabel pelatihan (X1) berpengaruh
kecil dari nilai signifikansi 0,05 tidak signifikan dan positif terhadap
serta koefisien jalur (beta) bernilai variabel kinerja karyawan (Y2).
positif , yang berarti hasil ini adalah  Hasil perhitungan statistik pengaruh
signifikan dan positif. Hal ini dapat variabel promosi (X2) terhadap
disimpulkan bahwa promosi variabel kinerja karyawan (Y2)
berpengaruh signifikan dan positif memiliki nilai thitung sebesar 3,500
terhadap motivasi. dengan nilai probabilitas sebesar
Hasil Analisis Jalur Variabel Pelatihan 0,001 dan koefisien jalur (beta)
(X1), Promosi (X2) dan Motivasi (Y2) sebesar 0,450. Karena thitung lebih
Terhadap Kinerja Karyawan (Y2) besar dari ttabel (0,493 > 1,999) atau sig
Hasil koefisien jalur menunjukkan < 5% (0,001 < 0,05). Hal ini dapat
bahwa pengaruh variabel pelatihan (X1) dijelaskan bahwa apabila nilai thitung
dan promosi (X2) dan motivasi (Y1) lebih kecil dari ttabel dan nilai
terhadap kinerja karyawan (Y1). Penelitian probabilitas lebih besar dari nilai
ini ditunjukkan dalam hasil koefisien jalur signifikansi 0,05, serta koefisien jalur
pada Tabel 5.12 dibawah ini : positif, yang berarti hasil adalah
Tabel 5.12 Hasil Koefisien Jalur signifikan dan positif. Hal ini dapat
Pengaruh Langsung disimpulkan, bahwa promosi (X2)
Variabel Pelatihan (X1) berpengaruh signifikan dan positif
Promosi (X2) dan Motivasi terhadap kinerja karyawan (Y2).
(Y2) Terhadap Kinerja  Hasil perhitungan statistik pengaruh
Karyawan (Y2) variabel motivasi (Y1) terhadap
variabel kinerja karyawan (Y2)
memiliki nilai thitung sebesar 3,476
dengan nilai probabilitas sebesar
0,000 dan koefisien jalur 0,478.
Karena thitung lebih besar dari ttabel
Sumber : Data Primer Diolah 2015
(3,478 > 1,999) atau sig < 5% (0,000
< 0,05). Hal ini dapat dijelaskan
Dari tabel diatas disimpulkan bahwa :
bahwa apabila nilai thitung lebih kecil
a. Dari nilai R Square menunjukkan nilai
dari ttabel dan nilai probabilitas lebih
sebesar 0,918 atau 91,8%. Artinya
besar dari nilai signifikansi 0,05, serta
kinerja karyawan dipengaruhi sebesar
koefisien jalur positif, yang berarti
91,8% oleh karena variabel X1, X2 dan
hasil adalah signifikan dan positif. Hal
Y1. Sedangkan sisanya 8,2%
ini dapat disimpulkan, bahwa
dipengaruhi oleh variabel lain diluar
pelatihan (X1) berpengaruh signifikan
dari variabel bebas yang diteliti.
dan positif terhadap kinerja karyawan
b. Persamaan Koefisien jalur (path)
(Y2).
Y2 = 0,045 X1 + 0,450 X2 + 0,478 Y1
Y1 = 0,241 X1 + 0,735 X2
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 138

Keterangan : tidak signifikan dapat disimpulkan bahwa


Y2 = 0,045 X1 + 0,450 X2 + 0,478 Y1 Pengaruh antara keduanya searah tetapi
tidak bermakna. Artinya semakin baik
pelatihan belum menjamin kinerja
karyawan PT. PLN (Persero) Area Kendari
meningkat.

Hipotesis 3 : Promosi Berpengaruh


Signifikan Terhadap Motivasi

Keterangan: Hasil koefisien jalur pengaruh


langsung promosi terhadap motivasi
= Tidak Signifikan dengan nilai 0,735 dengan p-value = 0,000
= Signifikan karena p-value < 0,05, maka ada pengaruh
signifikan antara variabel promosi (X2)
Tabel 5.14 Hasil Pengujian Hipotesis terhadap variabel motivasi (Y1), sehingga
dapat disimpulkan bahwa H3 diterima.
Mengingat koefisien bertanda positif dan
signifikan dapat disimpulakan bahwa
pengaruh antara keduanya adalah searah,
Sumber : data primer diolah, 2015 artinya semakin baik promosi semakin
meningkat pula motivasi karyawan
Hipotesis 1: Pelatihan Berpengaruh PT.PLN (Persero) Area Kendari.
Signifikan Terhadap Motivasi
Hasil koefisien jalur pengaruh
langsung pelatihan terhadap motivasi
dengan nilai 0,241 dengan p-value = 0,006
. Karena > 0,05. maka ada pengaruh
Hipotesis 4 : Promosi Berpengaruh
signifikan antara variabel pelatihan (X1)
Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan
terhadap Variabel motivasi (Y2), sehingga
dapat disimpulkan bahwa H1 terima. Hasil koefisien jalur pengaruh
Mengingat koefisien bertanda positif dan langsung promosi terhadap kinerja
signifikan dapat disimpulkan bahwa karyawan dengan nilai 0,450 dengan p-
pengaruh antara keduahnya searah. artinya value = 0,001 karena p-value < 0,05, maka
semakin baik suatu pelatihan maka ada pengaruh signifikan antara variabel
semakin meningkat pula motivasi promosi (X2) terhadap kinerja karyawan
karyawan pada PT.PLN (Persero) Area (X2), sehingga dapat disimpulkan bahwa
Kendari. H4 diterima. Mengingat koefisien bertanda
positif dan signifikan dapat disimpulakan
Hipotesis 2: Pelatihan Berpengaruh bahwa pengaruh antara keduanya adalah
Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan searah, artinya semakin baik promosi
semakin memperbaiki kinerja karyawan
Hasil koefisien jalur pengaruh PT.PLN (Persero) Area Kendari.
langsung pelatihan terhadap kinerja
karyawan dengan nilai 0,045 dengan p-
Hipotesis 5 : Motivasi Berpengaruh
value = 0,624. Karena p-value > 0,05,
Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan
maka ada pengaruh tidak signifikan
variabel pelatihan (X1) terhadap variabel Hasil koefisien jalur pengaruh
kinerja karyawan (Y2) sehingga dapat langsung motivasi terhadap kinerja
disimpulkan H2 ditolak dan H0 diterima. karyawan dengan nilai 0,478 dengan p-
Mengingat koefisien bertanda positif dan value = 0,000 karena p-value < 0,05, maka
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 139

ada pengaruh antara variabel motivasi (Y1) bahwa terdapat pengaruh signifikan dan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja positif terhadap motivasi.
karyawan (Y2), sehingga dapat Pada penelitian ini membuktikan
disimpulkan H5 diterima. Mengingat bahwa bukan hanya pelatihan yang dapat
koefisien bertanda positif dan signifikan meningkatkan motivasi. Secara empiris
dapat disimpulakan bahwa pengaruh antara terdiri dari atas instruktur, metode, waktu
keduanya adalah searah, artinya semakin dan manfaat pelatihan. Seluruh komponen
baik motivasi semakin memperbaiki telah dinilai baik oleh responden terutama
kinerja karyawan. dari unsur manfaat pelatihan yang terkesan
program pelatihan dapat meningkatkan
Pembahasan keahlian, program pelatihan dapat
Hasil temuan pertama, yaitu H1 meningkatkan keterampilan, program
yang menyatakan ada pengaruh signifikan pelatihan dapat memperbaiki kinerja,
antara variabel pelatihan (X1) terhadap program pelatihan mampu meningkatkan
variabel Motivasi (Y2) dapat diterima. H1 motivasi kerja dalam setiap situasi,
dibuktikan melalui analisis jalur pengaruh program pelatihan mampu meningkatkan
variabel pelatihan terhadap variabel motivasi untuk memberikan pelayanan
motivasi (Y2) yang memiliki nilai berkualitas di internal perusahaan.
probabbilitas sebesar 0,006 P value ≤ α Hasil ini sesuai dengan pendapat
(0,006 ≤ 0,05) artinya signifikan. Koefisien MC Gehe dalam Mangkunegara, (2009:65)
jalur sebesar 0,241 menunjukkan pengaruh yang menyatakan bahwa pelatih harus
antara variabel pelatihan (X1) terhadap mampu memotivasi dan pelatihan itu harus
variabel motivasi (Y2) positif. Artinya dapat meningkatkan moral dan semangat
semakin baik pelatihan yang diberikan kerja serta meningkatkan motivasi kerja.
pada para karyawan, maka motivasi dari Selain oleh hasil penelitian ini juga sesuai
karyawan tersebut akan semakin dengan penelitian yang dilakukan oleh
meningkat. Hal ini membuktikan bahwa Tabassi et al (2012) menyatakan bahwa
pelatihan bisa meningkatkan motivasi pelatihan berpengaruh signifikan terhadap
karyawan PT. PLN (Persero) Area motivasi
Kendari. PT. PLN (Persero) Area Kendari Hasil temuan pertama, yaitu H2
telah mengadakan dua hal mengenai yang menyatakan hasil analisis pengaruh
pelatihan yaitu Training Need Analysis langsung pelatihan terhadap kinerja
(TNA) dan Learning Need Analysis karyawan diperoleh nilai koefisien jalur
(LNA), pelatihan ini bertujuan untuk positif tidak signifikan yang berarti
meningkatkan motivasi karyawan agar ditolak. H2 melalui analisis jalur pengaruh
membuat karyawan memiliki semangat variabel pelatihan (X1) terhadap variabel
kerja di dalam rutinitas yang penuh kinerja karyawan (Y2) yang memiliki nilai
tanggung jawab, tindakan, kualitas, probabilitas sebesar 0,624, p value ≥ α
kesadaran dan kemauan untuk melakukan (0,624 ≥ 0,05) artinya tidak signifikan. Hal
pencapaian yang terbaik. ini menunjukkan bahwa Koefisien jalur
Berdasarkan hasil statistik bertanda positif dan tidak signifikan.
deskriptif variabel pelatihan (X1) Pelatihan yang diadakan di PT.PLN
dipersepsikan oleh responden, dengan nilai (Persero) Area Kendari sudah baik namun
rata-rata variabel 3,62 dan variabel bukan jaminan dalam memperbaiki kinerja
motivasi (Y1) dipersepsikan baik oleh karyawan. Hal ini terbukti dengan semakin
responden 4,15. Hal ini terbukti dengan baik pelatihan yang diberikan maka,
semakin baik pelatihan yang diberikan semakin meningkat pula kinerja karyawan.
maka, semakin meningkat pula motivasi Sehingga dapat disimpulkan bahwa
karyawan. Sehingga dapat dikatakan penelitian ini secara teori berhubungan dan
tidak didukung dengan data empiris.
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 140

Hasil ini tidak sejalan dengan memperhatikan kriteria dalam promosi


penelitian yang dilakukan oleh Erlanga dan pangkat hal itu dapat menjadi motivasi
Imran (2013) yang memberikan gambaran kerja bagi karyawan pada PT.PLN
tentang pelatihan yang efektif dan (Persero) Area Kendari.
bagaimana cara berkontribusi untuk Penelitian ini sesuai pendapat yang
meningkatkan kinerja. Oleh karena itu jika dikemukakan oleh Hasibuan (2003:109)
metode pelatihan sesuai dengan materi merupakan promosi memberikan
pelatihan, penempatan sesuai dengan kebaikan-kebaikan antara lain yaitu
bidangnya dan sarana dan prasarana memotivasi karyawan untuk memperdalam
diperhatikan dengan baik maka pelatihan pengetahuan dam memotivasi
dapat memperbaiki dan meningkatkan berkembangnya persaingan yang sehat
kinerja karyawan pada PT.PLN (Area) dinamis diantara karyawan sehingga
Kendari. Hal ini sejalan dengan penelitian mereka berlomba-lomba untuk mencapai
yang dilakukan oleh Onyango (2014) kemajuan. Promosi yang didasarkan pada
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh prestasi kerja menggunakan hasil penilaian
yang signifikan antara pelatihan terhadap atas hasil karya yang sangat baik dalam
kinerja karyawan. Sejalan dengan promosi atau jabatan sekarang. Dengan
penelitian yang dilakukan Saputra et al, demikian promosi dapat dipandang
menunjukkan hasil penelitian variabel sebagai penghargaan organisasi atas
pelatihan berpengaruh tidak signifikan prestasi kerja anggotanya, perlu disadari
terhadap kinerja karyawan. bahwa mempromosikan seseorang
Hasil temuan ketiga, yaitu H3 bukannya tanpa resiko, dalam arti bahwa
yang menyatakan ada pengaruh signifikan tidak ada jaminan penuh bahwa orang
antara variabel promosi (X2) terhadap yang dipromosikan benar-benar memenuhi
variabel motivasi (Y1) dapat diterima. H3 harapan organisasi. Hal ini sejalan dengan
dibuktikan melalui hasil analisis jalur penelitian yang dilakukan oleh Takashi
pengaruh variabel promosi (X2) terhadap (2006) menunjukkan bahwa promosi
variabel motivasi (Y1) yang memiliki nilai mempengaruhi motivasi kerja karyawan
probabilitas sebesar 0,001, p value ≤ α sejalan dengan penelitian Yanuarmawan
(0,001 ≤ 0,05) artinya signifikan. Koefisien yang menyatakan bahwa promosi
jalur sebesar 0,450 menunjukkan pengaruh berpengaruh signifikan terhadap motivasi
antara variabel promosi (X2) terhadap karyawan.
variabel motivasi (Y1) positif artinya Hasil temuan keempat, yaitu H4
semakin baik pelaksanaan promosi maka yang menyatakan ada pengaruh signifikan
motivasi karyawan PT. PLN (Persero) antara variabel promosi (X2) terhadap
Area Kendari akan semakin baik. Hal ini variabel kinerja karyawan (Y2) dapat
dikarena PT. PLN (Persero ) Area Kendari diterima. H4 dibuktikan melalui hasil
telah menerapkan kebijakan promosi analisis jalur pengaruh variabel promosi
berdasarkan asas kepercayaan, asas (X2) terhadap variabel kinerja karyawan
keadilan, senioritas, prestasi kerja, (Y2) yang memiliki nilai probabilitas
loyalitas, dan kejujuran. sebesar 0,450, ≤ α (0,450 ≤ 0,05) artinya
Dari hasil analisis deskripsi signifikan. Koefisien jalur sebesar 0,450
promosi dipersepsikan baik oleh karyawan menunjukkan pengaruh antara variabel
pada PT.PLN (Persero) Area Kendari. promosi (X2) terhadap variabel kinerja
Skor rata-rata tertinggi pada senioritas karyawan (Y2) positif artinya semakin baik
artinya karyawan mempersepsikan bahwa pelaksanaan kebijakan promosi maka
didalam melaksanakan promosi karyawan kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Area
harus memiliki pengalaman kerja dan Kendari akan semakin baik. Hal ini
wawasan yang luas. Hal ini memberikan dikarenakan bahwa promosi dapat
pengaruh dalam perusahaan karena dengan memungkinkan perusahaan memanfaat
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 141

kemampuan karyawan untuk memperluas keamanan terjamin oleh PT.PLN (Persero)


usahanya dan dapat mendorong tercapai Area Kendari. Selain itu hubungan kerja
kinerja karyawan yang baik. Karyawan sama selalu terjalin dengan baik. Hal ini
umumnya berupaya melakukan pekerjaan yang membuat motivasi kerja karyawan
sebaik mungkin jika mereka percaya meningkat sehingga memiliki dampak
bahwa kinerja tinggi mengarah pada positif terhadap kinerja dalam
adanya promosi. Hal ini menunjukkan memperbaiki kinerja karyawan.
bahwa promosi berpengaruh terhadap Hasil ini didukung dengan penelitian
kinerja karyawan. Koefisien jalur bertanda yang dilakukan Tabassi et al (2012) dan,
positif berarti terdapat pengaruh searah Darminto (2000), menyatakan bahwa
antara promosi dengan kinerja karyawan. terdapat pengaruh yang signifikan antara
Pengaruh promosi sangat berpengaruh motivasi dan kinerja karyawan. Hasil
dalam meningkatkan kinerja karyawan penelitian ini juga sesuai dengan pendapat
pada PT.PLN (Persero) Area Kendari. Davis dan Robbins (2006:241) yang
Dari hasil analisis deskripsi menyatakan bahwa motivasi merupakan
promosi dipersepsikan baik oleh karyawan salah satu faktor yang mempengaruhi
pada PT.PLN (Persero) Area Kendari. kinerja karyawan.
Skor rata-rata tertinggi pada senioritas
artinya karyawan mempersepsikan bahwa SIMPULAN
didalam melaksanakan promosi karyawan Berdasarkan hasil analisis statistik data
harus memiliki pengalaman kerja dan penelitian baik secara deskiptif maupun
wawasan yang luas. Hal ini memberikan secara inferensial yang telah dilakukan
pengaruh dalam perusahaan karena dengan terhadap teori dan modal hipotesis
memperhatikan kriteria dalam promosi penelitian ini, maka dapat disimpulkan
dapat meningkatkan kinerja karyawan sebagai berikut :
PT.PLN (Persero) Area Kendari. Hal ini 1. Pelatihan berpengaruh signifikan dan
didukung dengan penelitian yang positif terhadap motivasi karyawan.
dilakukan oleh Odinga dan Edward (2012) Hal ini menunjukkan bahwa variabel
menunjukkan bahwa ada hubungan antara pelatihan yang ditunjukkan oleh
promosi terhadap kinerja karyawan. indikator pelatihan instruktur, metode
Hasil temuan kelima, yaitu H5 pelatihan, waktu pelatihan dan
yang menyatakan ada pengaruh signifikan manfaat pelatihan dapat memotivasi
antara motivasi (Y1) terhadap kinerja karyawan PT.PLN (Persero) Area
karyawan (Y2) dapat diterima. H5 Kendari. Dengan demikian dapat
dibuktikan melalui analisis jalur pengaruh disimpulkan bahwa jika pelatihan
antara motivasi (Y1) terhadap kinerja dilaksanakan dengan baik maka
karyawan (Y2) yang memiliki nilai motivasi akan semakin meningkat.
probabilitas sebesar 0,478, ≤ α (0,478 ≤ 2. Pelatihan berpengaruh tidak
0,05) artinya signifikan. Koefisien jalur signifikan dan positif terhadap kinerja
sebesar 0,000 menunjukkan pengaruh karyawan. Hal ini menunjukkan
motivasi (Y1) terhadap kinerja karyawan bahwa penelitian tidak didukung
(Y2) positif artinya semakin meningkat dengan data empris, sehingga dapat
motivasi karyawan akan membuat kinerja disimpulkan bahwa pelatihan yang
karyawan meningkat. Hal ini dikarenakan baik dapat meningkatkan kinerja
motivasi kerja karyawan selalu terjaga karyawan, namun ketidak sesuai
dengan baik karena rata-rata karyawan metode pelatihan dengan materi yang
sudah mampu memenuhi pokonya dibawakan dalam melaksanan
menggunakan pendapatan yang diperoleh pelatihan dapat menurunkan kinerja
dari PT.PLN (Persero) Area Malang dan karyawan.
selama bekerja karyawan telah merasa
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 142

3. Promosi berpengaruh signifikan dan Kerena dengan promosi berarti ada


positif terhadap motivasi. Hal ini kepercayaan dan pengakuan mengenai
menunjukkan bahwa variabel promosi kemampuan serta kecakapan pegawai
yang ditunjukkan oleh indikator asas bersangkutan untuk menjabat suatu
kepercayaan, asas keadilan, senioritas, jabatan yang lebih tinggi. Dengan
prestasi kerja, loyalitas dan kejujuran demikian, promosi akan selalu diikuti
dapat memotivasi karyawan PT.PLN tugas, tanggung jawab dan wewenang
(Persero) Area Kendari. Dengan yang lebih tinggi dari jabatan yang
demikian dapat disimpulkan bahwa diduduki sebelumnya. Dan pada
semakin baik suatu promosi dapat umumnya diikuti oleh peningkatan
meningkatkan motivasi karyawan, pendapatan dan fasilitas. Sehingga
Oleh karena itu, kebijakan promosi di prosedur yang dilakukan harus adil
PT. PLN (Persero) Area Karena sudah sehingga tidak terjadi negosiasi antara
berdasarkan keadilan dimana bawahan dengan atasan
kebijakan yang diambil oleh 5. Motivasi berpengaruh signifikan dan
pemimpin sudah memberikan gagasan positif kinerja karyawan. Hal ini
mengenai penilai tentang promosi menunjukkan bahwa variabel
karyawan yang melihat dari segi motivasi yang ditunjukkan indikator
prestasi kerja karyawan sehingga kebutuhan eksistensi, kebutuhan relasi
dengan adanya hal tersebut dapat dan kebutuhan pertumbuhan dapat
memotivasi karyawan dalam bekerja. memotivasi karyawan PT. PLN
4. Promosi berpengaruh signifikan dan (Persero) Area Kendari. Motivasi
positif terhadap kinerja karyawan. Hal merupakan variabel bermakna dalam
ini menunjukkan bahwa variabel meningkatkan kinerja karyawan
promosi yang ditunjukkan oleh dalam memperbaiki kinerja karyawan.
indikator asas kepercayaan, asas Artinya semakin baik motivasi maka
keadilan, senioritas, prestasi kerja, dapat meningkatkan kinerja
loyalitas dan kejujuran dapat karyawan. Motivasi karyawan yang
memotivasi karyawan PT.PLN baik karena merasa yakin akan
(Persero) Area Kendari. hal ini dapat kebutuhan dalam berelasi melihat
disimpulkan bahwa persepsi hubungan baik sesama pekerja dan
karyawan baik terkait dengan atasan selanjutnya, merasa mendapat
kebijakan promosi di PT. PLN kesempatan untuk maju dan karena
(Persero) Area Karena sudah mendapat kesempatan untuk memberi
berdasarkan pimpinan diharapkan saran dan gagasan. Motivasi kerja
memiliki penilaian yang baik dan adil karyawan semakin baik karena
terhadap karyawan yang akan komunikasi dan kerja sama telah
dipromosikan. Hal ini dikarenakan berjalan dengan baik serta organisasi
setiap karyawan mendambakan untuk melibatkan karyawan ikut
dipromosikan. Promosi pangkat berkontribusi menyumbangkan
dipandang sebagai bentuk acuan pemikirannya untuk organisasi.
untuk mencapai keberhasilan
karyawan dalam mencapai prestasi
kerja yang tinggi dalam menunaikan DAFTAR PUSTAKA
kewajiban pada pekerjaan dan jabatan
pekerjaan dan jabatan yang dijabatnya Aryani, Y., Dhewi, R. M., dan
sekarang. Promosi memberikan Mangkuprawira, S. (2010).
peranan penting bagi setiap karyawan, Analisis Pengaruh Sistem
Bahkan menjadi idaman yang selalu Promosi Jabatan terhadap
dinanti-nantikan oleh karyawan. Kinerja Karyawan pada
Citra Ayu Ningsi,, dkk / Jurnal Administrasi Publik, Volume 5 No. 1 Thn. 2015 143

Divisi Human Resources and Trainning And Promotion As


General Affairs PT Correlates Of Job
Indocement Tunggal Perforfance Of Lectures In
Prakarsa, Tbk Citeureup. Moi University. African
Vol.1, No.3, pp.123-126. journal of business and
Managemen, Vol 2. No.1 pp.
Hariandja, Marihot Tua Efendi.2002. 48-59.
Manajemen Sumber daya
Manusia. PT. Gramedia Tabassi, A. A., Ramli, M., dan Bakar, A.
Widiasarana Indonesia. H. A. 2012. Effects Of
Jakarta. Training And Motivation
Practices On Teamwork
Mangkunegara, Anwar. 2002. Improvement And Task
Organization. Perilaku Efficiency: The Case of
Konsumen, PT. Rafika Construction
Aditama, Bandung. Firms. International Journal of
Project Management, Vol.30,
Shaheen.A, Mubasher Syed H. N dan Atif
No.2. pp. 213-224.
Muhammad Khan (2013). “
Employee Training and Yanuarmawan. 2012. Pengaruh Promosi
organizational Performance: Jabatan Terhadap Kinerja
Mediation by Employees Dikaji Menurut Teori Alderfer
Performance.Interdisiplinary (Studi di PT. BPR Gunung
Journal of Comtemporary Ringgit Malang). Jurnal
research in Busines,Vol 5, No. Akuntansi dan Ekonomi
4. pp. 490-499. Bisnis. Vol 1. No.1, pp. 117-

Sugiono 2008. Metode Penelitian


Administrasi., Alfabeta.
Bandung

Sultana, A., Irum, S., Ahmed, K., dan


Mehmood, N. (2012). Impact
Of Training on Employee
Performance: A Study of
Telecommunication Sector in
Pakistan.Interdisciplinary
Journal of Contemporary
Research in Business, Vol.4,
No.6. pp. 646-661.
Onyango, J. W. (2014). Effects Of Training
On Employee Performance: A
Survey Of Health Workers In
Siaya County,
Kenya. European Journal of
Environmental
Sciences, Vol.1, No.1,pp.11-
15.
Ondinga Maryjulie dan Edward Fred K
Bakkabulindi (2012). Staff

Anda mungkin juga menyukai