Anda di halaman 1dari 8

BAB 3

PERSEDIAAN

3.1 DEFINISI, PENCATATAN, DAN PENILAIAN PERSEDIAAN


Dalam sebuah perusahaan dagang, persediaan terdiri dari berbagai
macam dan jenis. Sebagai contoh, dalam sebuah supermarket, barang-barang
seperti makanan dalam kaleng, minuman kaleng, daging, buah-buahan, berbagai
jenis bumbu masakan dan kebutuhan rumah tangga lainnya merupakan sebagian
kecil dari persediaan yang dimilikinya. Persediaan memiliki dua karakteristik
penting, yakni (1) persediaan tersebut merupakan milik perusahaan, dan (2)
persediaan tersebut siap dijual kepada pelanggan. Oleh karena itu dalam
perusahaan dagang dikenal satu klasifikasi persediaan yang disebut persediaan
barang dagangan. Persediaan meliputi segala macam barang yang dimiliki oleh
perusahaan.
Perusahaan manufaktur juga memiliki persediaan. Akan tetapi persediaan
pada perusahaan manufaktur tidak sama dengan perusahaan dagang. Dalam
perusahaan manufaktur, persediaan diklasifikasikan menjadi, persediaan barang
jadi, persediaan dalam proses dan persediaan bahan baku. Sebagai contoh dalam
sebuah perusahaan industri Tekstil, hasil produksi berupa bermacam-macam
jenis pakaian yang sudah selesai dan siap untuk dijual merupakan barang jadi.
Pakaian yang masih belum selesai proses pembuatannya diklasifikasikan sebagai
barang dalam proses. Sedangkan berbagai macam bahan-bahan dasar kain,
benang, mesin dan sebagainya merupakan bahan baku.
Ada dua sistem pencatatan persediaan (Inventory System) yang biasa
digunakan yaitu:
1. Sistem Persediaan Periodik/fisik (Periodic Inventory System)
Pada akhir periode akuntansi dengan menggunakan sistem pencatatan
periodik harus melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan dengan
cara mengukur dan menghitung berapa jumlah barang yang ada di Gudang.
Pencatatan dengan menggunakan sistem periodik adalah seperti berikut :
Persediaan awal, (merchandise inventory, first of month/year)
Rekening persediaan menunjukkan barang yang ada dalam persediaan
sebesar Rp XXX
Ayat jurnal untuk mencatat pembelian
Purchase XXX
Account Payable XXX
Ayat jurnal untuk mencatat penjualan
Account Receivable XXX
Sales XXX
Jurnal penyesuaian pada akhir periode
Untuk persediaan awal
Income Summary XXX
Inventory XXX
Untuk persediaan akhir
Inventory XXX
Income Summary XXX
2. Sistem Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System)
Perusahaan-perusahaan yang menjual barang dagangan yang mahal
harganya, seperti mobil, biasanya menggunakan sistem persediaan
perpetual. Pada sistem ini selalu dibuat pencatatan setiap terjadinya Mutasi
persediaan (pembelian, penjualan ataupun return).
Persediaan awal, (merchandise inventory, first of month/year)
Rekening persediaan menunjukkan barang yang ada dalam persediaan
sebesar XXX
Ayat jurnal untuk mencatat pembelian,
Inventory XXX
Account Payable XXX
Ayat jurnal untuk mencatat penjualan,
Account Receivable XXX
Sales XXX
Cost of Goods Sold XXX
Inventory XXX
Jurnal penyesuaian pada akhir periode,
Tidak diperlukan jurnal penyesuaian. Rekening persediaan menunjukkan
saldo yang ada pada akhir periode yaitu persediaan awal + pembelian –
HPP.
Penilaian persediaan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema
sebagai berikut :
FIFO
Sistem Periodik
LIFO

Rata-rata
Pendekatan arus harga pokok

FIFO
Sistem Perpetual
LIFO

Penilaian Rata-rata
Persediaan

Harga terendah antara harga pokok dan harga pasar

Selain arus harga pokok


Metode laba kotor

Metode eceran

3.2 METODE PENENTUAN PERSEDIAAN


Untuk menentukan besarnya harga perolehan persediaan dapat
digunakan melalui tiga metode penentuan harga perolehan persediaan yaitu:
a. FIFO (First In First Out)
Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan awal
(pertama) masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga
persediaan akhir dinilai dengan nilai perolehan yang terakhir masuk
(dibeli). Metode ini cenderung menghasilkan persediaan yang nilainya
tinggi dan berdampak pada aktiva perusahaan yang dibeli. Dengan
persediaan yang tinggi diharapkan perusahaan akan memperoleh Harga
Pokok Penjualan paling kecil sehingga akan memperbesar laba perusahaan.
b. LIFO (Last In First Out)
Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan terakhir
masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan
terakhir akan dinilai dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan persediaan
yang awal (pertama) masuk atau dibeli. Metode ini cenderung
menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan berdampak pada nilai
aktiva perusahaan yang rendah. Dengan persediaan yang rendah
diharapkan Harga Pokok Penjualan akan menjadi tinggi sehingga laba
kotor perusahaan menjadi rendah dan perusahaan dapat meminimumkan
besarnya Pajak Penghasilan yang akan dikenakan terhadap perusahaan.
c. Rata-rata
Dengan menggunakan metode ini nilai persediaan akhir akan
menghasilkan nilai persediaan antara nilai persediaan FIFO dan nilai
persediaan LIFO. Metode ini juga akan berdampak pada besarnya Harga
Pokok Penjualan dan Laba Kotor perusahaan yang akan berada antara
Metode FIFO dan Metode LIFO.
3.3 METODE PENETAPAN HARGA POKOK PENJUALAN
Untuk menentukan besarnya Harga Pokok Penjualan, baik menggunakan
Sistem Periodik maupun Sistem Perpetual dapat digunakan perhitungan yang
sama. Perhitungan Harga Pokok Persediaan adalah sebagai berikut:
Merchandise Inventory, FOM XXX
Purchase XXX +
Goods Available for Sale XXX
Merchandise Inventory, EOM XXX -
Cost of Goods Sold XXX

Sedangkan untuk menentukan besarnya Laba Kotor dan Laba Bersih


dapat dihitung sebagai berikut:
Net Sales XXX
Cost of Goods Sold XXX -
Gross Profit XXX
Operating Expense XXX -
Net Income XXX

CONTOH SOAL:
Berikut catatan akuntansi sebuah perusahaan mengenai persediannya selama 1 tahun,
2 Januari Persediaan awal 200 unit @ Rp 9
10 Maret Pembelian 300 unit @ Rp 10
5 April Penjualan 200 unit @ Rp 15
7 Mei Penjualan 100 unit @ Rp 15
21 September Pembelian 400 unit @ Rp 11
18 November Pembelian 100 unit @ Rp 12
20 November Penjualan 200 unit @ Rp 17
10 Desember Penjualan 200 unit @ Rp 18
Diminta:
1. Hitunglah nilai persediaan akhir (per 31 Desember) dengan menggunakan sistem
periodik dan sistem perpetual metode FIFO, LIFO dan rata-rata!
2. Hitunglah harga pokok penjualan dan laba kotor!
JAWAB:
1. Sistem Periodik
Merchandise Inventory (2 Januari) 200 unit
Purchase 800 unit
Goods Available For Sale 1.000 unit
Sales 700 unit
Merchandise Inventory (31 Desember) 300 unit

Goods Available For Sale


Date Explanation Unit Price/unit Total
02/01 Inventory, FOY 200 9 1.800
10/03 Purchase 300 10 3.000
21/09 Purchase 400 11 4.400
18/11 Purchase 100 12 1.200
1.000 10.400
FIFO for Merchandise Inventory, EOY
Date Unit Price/unit Total
21/09 200 11 2.200
18/11 100 12 1.200
300 3.400
LIFO for Merchandise Inventory, EOY
Date Unit Price/unit Total
02/01 200 9 1.800
10/03 100 10 2.000
300 2.800
Average Method for Merchandise Inventory, EOY
Average Price/unit = 10.400 / 1000
= Rp 10,40
Merchandise Inventory = 300 unit X Rp 10,40
= Rp 3.120
Sistem Perpetual
Metode FIFO
Purchase Cost of Goods Sold Merchandise Inventory
Date Unit Price / Total Unit Price / Total Unit Price / Total
unit unit harga unit
02/01 - - - - - - 200 9 1.800
10/03 300 10 3.000 - - - 200 9 1.800
300 10 3.000
05/04 - - - 200 9 1.800 300 10 3.000
07/05 - - - 100 10 1.000 200 10 2.000
21/09 400 11 4.400 - - - 200 10 2.000
- - - 400 11 4.400
18/11 100 12 1.200 - - - 200 10 2.000
- - - 400 11 4.400
- - - 100 12 1.200
20/11 - - - 200 10 1.200 400 11 4.400
- - - - - - 100 12 1.200
10/12 - - - 200 11 2.200 200 11 2.200
- - - - - - 100 12 1.200
Total 800 - 8.600 700 - 7.000 300 - 3.400
Metode LIFO
Purchase Cost of Goods Sold Merchandise Inventory
Date Unit Price / Total Unit Price / Total Unit Price / Total
unit unit unit
02/01 - - - - - - 200 9 1.800
10/03 300 10 3.000 - - - 200 9 1.800
300 10 3.000
05/04 - - - 200 10 2.000 200 9 1.800
100 10 1.000
07/05 - - - 100 10 1.000 200 9 1.800
21/09 400 11 4.400 - - - 200 9 1.800
- - - 400 11 4.400
18/11 100 12 1.200 - - - 200 9 1.800
- - - 400 11 4.400
- - - 100 12 1.200
20/11 - - - 100 12 1.200 200 9 1.800
- - - 100 11 1.100 300 11 3.300
10/12 - - - 200 11 2.200 200 9 1.800
- - - - - - 100 11 1.100
Total 800 - 8.600 700 - 7.500 300 - 2.900
Average Method
Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Tanggal Unit Harga / Total Unit Harga / Total Unit Harga / Total
unit harga unit harga unit harga
02/01 - - - - - - 200 9 1.800
10/03 300 10 3.000 - - - 500 9.60 4.800
05/04 - - - 200 9.60 1.920 300 9.60 2.880
07/05 - - - 100 9.60 960 200 9.60 1.920
21/09 400 11 4.400 - - - 600 10.53 6.320
18/11 100 12 1.200 - - - 700 10.74 7.520
20/11 - - - 200 10.74 2.148 500 10.74 5.372
10/12 - - - 200 10.74 2.148 300 10.74 3.224
Total 800 - 8.600 700 - 7.176 300 - 3.224

2. Sistem Periodik
FIFO LIFO Average
Merchandise Inventory, FOY 1.800 1.800 1.800
Purchase 8.600 8.600 8.600
Goods Available For Sale 10.400 10.400 10.400
Merchandise Inventory, EOY (3.400) (2.800) (3.120)
Cost Of Goods Sold 7.000 7.600 7.280
Sistem Perpetual
FIFO LIFO Average
Merchandise Inventory, FOY 1.800 1.800 1.800
Purchase 8.600 8.600 8.600
Goods Available For Sale 10.400 10.400 10.400
Merchandise Inventory (3.400) (2.900) (3.224)
Cost of Goods Sold 7.000 7.500 7.176
Sales
Date Unit Price / unit Total
05/04 200 15 3.000
07/05 100 15 1.500
20/11 200 17 3.400
10/12 200 18 3.600
Total 700 - 11.500
Periodic System for Gross Profit
FIFO LIFO Average
Sales 11.500 11.500 11.500
Cost Of Goods Sold 7.000 7.600 7.280
Gross Profit 4.500 3.900 4.220
Perpetual System for Gross Profit
FIFO LIFO Average
Sales 11.500 11.500 11.500
Cost Of Goods Sold 7.000 7.500 7.176
Gross Profit 4.500 4.000 4.324

SOAL JAWAB PERSEDIAAN


1. Berikut ini informasi yang diambil dari catatan akuntansi PT. Kerinci untuk tahun
2000:
Persediaan awal 15.000.000
Persediaan akhir 19.500.000
Pembelian 100.000.000
Potongan tunai pembelian 2.500.000
Retur dan Potongan pembelian 4.000.000
Penjualan 153.000.000
Retur dan Potongan penjualan 3.000.000
Biaya pengangkutan pembelian 1.000.000
Diminta:
a. Hitunglah harga pokok penjualan untuk tahun 2000!
b. Hitunglah laba kotor tahun 2000!

2. St. Louis Dry Goods menggunakan sistem persediaan periodik, St. Louis Dry Goods
menyelesaikan transaksi persediaan berikut selama bulan April:
1 April Membeli 10 baju masing-masing @ $ 40
7 April Menjual 6 baju masing-masing $ 70
13 April Menjual 2 baju masing-masing @ $ 80
21 April Membeli 3 baju masing-masing @ $ 50
Hitunglah persediaan akhir, harga pokok penjualan dan laba kotor menurut
LIFO dan FIFO bagi St. Louis!

3. Picker Paradise memiliki sejumlah besar persediaan gitar dan alat-alat musik
lainnya. Berikut data perusahaan tentang persediannya:
1 Mei Saldo 5 $ 70
6 Mei Penjualan 3 $ 90
8 Mei Pembelian 10 $ 80
17 Mei Penjualan 4 $90
30 Mei Penjualan 5 $90
Diminta:
Hitunglah jumlah yang harus dilaporkan oleh Picker untuk persediaan akhir dan
harga pokok penjualan dengan metode FIFO!
4. Berikut ini data yang tersedia pada tanggal 31 Maret 2000 untuk PT Kinibalu:
Pembelian 69.500.000
Retur pembelian 6.700.000
Potongan Pembelian 1.200.000
Biaya angkut pembelian 400.000
Penjualan 89.800.000
Potongan penjualan 1.600.000
Retur penjualan 2.900.000
Persediaan pada tanggal 1 Januari berjumlah Rp 18.600.000,-.
Berdasarkan pengalaman 4 tahun terakhir, rata-rata persentase laba kotor
terhadap penjualan bersih adalah 20%.
Diminta:
Hitunglah persediaan pada tanggal 31 Maret dan harga pokok penjualan!
5. Berikut data yang diambil dari catatan akuntansi PT Merbabu tanggal 31 Desember
2000:
Pembelian 405.000.000
Potongan pembelian 7.000.000
Retur pembelian 15.000.000
Penjualan 625.000.000
Potongan penjualan 10.000.000
Retur penjualan 18.000.000
Biaya angkut pembelian 4.000.000
Biaya operasi 140.000.000
Persediaan, 1 Januari 50.000.000
Persediaan, 31 Desember 70.000.000
Diminta:
Hitunglah harga pokok penjualan, laba kotor dan laba bersih!
6. PT. Merapi mempunyai informasi yang berhubungan dengan persediaan barang
dagangan sebagai berikut:
Persediaan, 1 Januari 200 unit @Rp 15.000/unit
Pembelian selama bulan Januari:
5 Januari 100 unit @Rp 14.000/unit
8 Januari 150 unit @Rp 16.000/unit
15 Januari 150 unit @Rp 20.000/unit
20 Januari 200 unit @Rp 21.000/unit
Penjualan bulan Januari 500 unit
Persediaan, 31 Januari 300 unit
Perusahaan menggunakan metode periodik dalam mencatat persediaan. Diminta:
Hitunglah harga pokok penjualan dan persediaan akhir bulan Januari,
apabila perusahaan menggunakan metode :
a. FIFO
b. LIFO
c. Rata-rata Tertimbang
7. Berikut ini data yang berhubungan dengan persediaan pada PT Sindoro:
1 Januari Persediaan awal 110 Unit @Rp 320.000
8 Januari Pembelian 50 Unit @Rp 325.000
9 Januari Penjualan 120 Unit
13 Januari Pembelian 80 Unit @Rp 328.000
19 Januari Penjualan 60 Unit
23 Januari Pembelian 100 Unit @Rp 330.000
25 Januari Penjualan 20 Unit
Diminta:
a. Hitunglah harga pokok penjualan dan persediaan akhir dengan menggunakan
metode periodik FIFO!
b. Hitunglah harga pokok penjualan dan persediaan akhir dengan menggunakan
metode periodik LIFO!
c. Hitunglah harga pokok penjualan dan persediaan akhir dengan menggunakan
metode perpetual FIFO!
d. Hitunglah harga pokok penjualan dan persediaan akhir dengan menggunakan
metode perpetual LIFO!
8. Berikut ini transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2001 pada PT Toys:
Januari 5 Dibeli 50 unit barang dagangan dengan harga Rp 25.000 per unit.
11 Dibeli 55 unit barang dagangan dengan harga Rp 29.000 per unit.
13 Dijual 50 unit barang dagangan dengan harga Rp 100.000 per unit.
15 Dibeli 70 unit barang dagangan dengan harga Rp 30.000 per unit.
17 Dibeli 60 unit barang dagangan dengan harga Rp 30.000 per unit.
17 Dijual 55 unit barang dagangan dengan harga Rp 100.000 per
unit
20 Dibeli 50 unit barang dagangan dengan harga Rp 31.000 per unit.
22 Dibeli 65 unit barang dagangan dengan harga Rp 31.000 per unit.
25 Dijual 50 unit barang dagangan dengan harga Rp 100.000 per
unit.
30 Dijual 40 unit barang dagangan dengan harga Rp 100.000 per
unit.
Persediaan barang dagangan pada tanggal 1 Januari 2001 sebanyak 90
unit dengan harga pokok Rp 25.000 per unit dan seluruh transaksi dilakukan
secara kredit.
Diminta:
a. Hitunglah persediaan akhir, harga pokok penjualan dan laba kotor pada tanggal
31 Januari 2001 apabila,
 Perusahaan menggunakan metode perpetual
 Perusahaan menggunakan metode periodik
b. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi bulan Januari apabila,
 Perusahaan menggunakan metode perpetual
 Perusahaan menggunakan metode periodik
9. Dibawah ini terdapat catatan mengenai persediaan dari PT Zulva selama bulan
Oktober 2000 sebagai berikut:
01/10/2000 Persediaan awal 200 unit @ Rp 20
04/10/2000 Pembelian 300 unit @ Rp 22
08/10/2000 Pembelian 100 unit @ Rp 24
11/10/2000 Penjualan 250 unit @ Rp 28
15/10/2000 Pembelian 300 unit @ Rp 25
30/10/2000 Penjualan 300 unit @ Rp 30
Diminta:
Hitung persediaan akhir, harga pokok penjualan dan laba kotor jika perusahaan
menerapkan FIFO periodik dan rata-rata tertimbang perpetual!

Anda mungkin juga menyukai