T Sutedja, N Supriana
Tinjauan Pustaka
Radioterapi pada Wilms’ Tumor
Tirawan Sutedja, Nana Supriana
Departemen Radioterapi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Penggunaan CT abdomen membantu untuk melakukan Ultrasonography (USG) merupakan modalitas yang
penilaian terhadap asal dari tumor, keterlibatan kelenjar berharga untuk mengevaluasi pasien dengan dugaan
getah bening, ada tidaknya keterlibatan ginjal kontrala- massa pada abdomen. Keuntungan utama USG adalah
teral, serta invasi terhadap pedikel vaskuler dari renal, rendahnya radiasi, non-invasif, dan dapat diulang
keterlibatan vena kava inferior dan atrium kanan. Di berkali-kali. USG juga memberikan gambaran multi-
samping itu, dapat dilakukan evaluasi terhadap planar dan dapat digunakan secara akurat untuk biopsi
kemungkinan metastase jauh dan keterlibatan hepar.12 dengan panduan USG. USG doppler dapat digunakan
Pada CT, dapat mengkonfirmasi bahwa tumor berasal untuk melakukan evaluasi terhadap vena renalis dan
dari dalam ginjal. Pada W ilms’ tumor, CT menunjuk- vena kava inferior. USG juga dapat digunakan untuk
kan gambaran campuran hipoatenuasi yang dikelilingi melakukan screening pada pasien dengan sindrom ter-
oleh jaringan seperti kapsula yang menyangat, yang tentu yang berhubungan dengan W ilms’ tumor
menyelubungi area nekrotik dan kistik. Apabila seperti nefroblastomatosis, hemihipertropi, horseshoe
terdapat varian rhabdoid W ilms’ tumor, maka CT scan kidney, sindrom Beckwith-Wiedemann, dan sindrom
terhadap kepala adalah wajib untuk mengevaluasi ter- Denys-Drash. Deteksi dini sindrom yang berhubungan
jadinya metastase otak.12 CT membantu untuk identif- dengan W ilms’ tumor yang dilakukan setiap tiga bu-
ikasi relaps pada paru pada pasien dengan W ilms’ tu- lan, merupakan hal yang penting mengingat identifikasi
mor stadium 1 yang mendapatkan terapi kemoterapi dini akan meningkatkan kesintasan dan menurunkan
tunggal saja. angka morbiditas.
Pada umumnya, W ilms’ tumor mempunyai intensitas Skintigrafi tulang merupakan alat diagnostik yang
sinyal rendah yang heterogen pada T1-weighted dan sensitif untuk mendeteksi adanya metastasis tulang. Hal
intensitas sinyal tinggi pada T2-weighted MRI. ini penting terutama pada anak dengan clear cell
Gambaran area hiperintens pada T1-weighted sarcoma. Pada anak dengan Wilms’ tumor yang mem-
menunjukkan adanya komponen hemoragik pada iliki gambaran histopatologi clear cell, bone scan wajib
tumor. Pseudokapsula tampak pada gambaran T2- dilakukan untuk melihat adanya metastasis tulang.
weighted. Namun demikian, intensitas sinyal dari MRI Namun demikian, hal ini hanya dilakukan pada varian
tidak dapat membantu membedakan antara W ilms’ clear cell, karena tipe lain dari W ilms’ tumor memiliki
tumor dari tumor solid ginjal lainnya. Di samping itu, kecenderungan metastasis tulang yang rendah. 14
invasi kapsular oleh tumor terkadang sulit terlihat.12 Radionuklida dengan technetium-99m DMSA
dilakukan untuk menilai volume jaringan ginjal yang
masih fungsional dan digunakan untuk penentuan
88 Radioterapi pada Wilms’ Tumor
T Sutedja, N Supriana
jaringan ginjal yang masih dapat dilakukan preservatif pengelompokkan yang didasarkan pada hasil histologi.
pada operasi nephron-preserving Wilms’ tumor Pengelompokkan ini dilakukan oleh SIOP ataupun
bilateral. Sedangkan radionuklida Gallium-67 sitrat COG dan mempengaruhi rencana dari tatalaksana yang
dapat digunakan untuk membedakan antara proses akan dilakukan. Tabel 3 merupakan pengelompokkan
infeksi pada ginjal dan nefroblastomatosis.14 yang dilakukan oleh SIOP untuk menentukan grup
risiko.
Penggunaan PET dapat dijadikan salah satu modalitas
dalam menentukan manajemen dari W ilms’ tumor.
Tabel 2. Klasifikasi r isiko COG
Wilms’ tumor merupakan jenis tumor yang aktif secara
metabolik terhadap FDG (lihat Gambar 5). Gambaran Tumor Rapid Risk COG Treatment
Age Stage LOH
Weight Response Group Study
PET dengan FDG digunakan untuk menentukan Very AREN0 Surgery
<2 yr <550 g I Any N/A
staging tumor, grading, dan penilaian terhadap respon Low 532 only
AREN0
tumor terhadap kemoterapi preoperatif. Shulkin et al Any ≥550 g I None N/A Low 532 EE4A
melakukan penelitian terhadap 3 pasien yang dilakukan ≥2 yr Any I None N/A Low
AREN0
EE4A
532
FDG-PET pada kasus kecurigaan Wilms’ tumor. Dari AREN0
Any Any II None N/A Low 532 EE4A
seluruh pasien, keputusan penanganannya sangat AREN0
≥2 yr Any I Yes N/A Standard DD4A
bergantung pada hasil FDG-PET.14 532
AREN0
Any ≥550 g I Yes N/A Standard
532 DD4A
AREN0
Any Any II Yes N/A Standard
532 DD4A
AREN0
Any Any III None Any Standard
532 DD4A
AREN0
Any Any III Yes Any Higher 533 M
AREN0
Any Any IV Yes Any Higher 533 M
Stand- AREN0
Any Any IV None Yes DD4A
ard 533
AREN0
Any Any IV None No Higher 533 M
LOH, loss of heterozygosity at both 1p and 16q; N/A, not applicable; DD4A (V
[vincristine] A[dactinomycin] D[doxorubicin]); M(VAD/Cy[cyclophopsphamide] E
[Etoposide]); EE4A(VA).
Sumber: rujukan no. 3
Gambar 5. Gambaran PET/CT pada Wilms’ tumor
Sumber: rujukan no. 14
Sedangkan pengelompokkan yang dilakukan oleh COG etoposide dan carboplatin. Pemberian dosis bergantung
dapat dilihat dari Tabel 4. Histologi didapatkan tanpa pada berat badan anak dan stadium dari pasien.15
terlebih dahulu menjalani kemoterapi.9 Penentuan pemberian obat kemoterapi pada kasus
Wilms’ tumor bergantung dari protokol yang
Tabel 4. Subtipe histologi dan kelompok r isiko tumor digunakan. Ada dua protokol yang digunakan secara
ginjal anak setelah menjalani nefrektomi luas, yaitu protokol SIOP dan COG.
Grup risiko Subtipe histologi setelah nefrektomi
Favourable Histologi W ilms’ tumor-favourable (tidak Pada Wilms’ tumor rekuren, prognosis dan terapi
terdapat adanya anaplasia) bergantung pada terapi sebelumnya, histologi tumor,
serta tempat terjadinya rekurensi. Pada beberapa
Unfavourable Anaplasia difusa ataupun fokal
kondisi seperti histologi favourable, inisial stadium I
Sumber: diterjemahkan dari rujukan no. 9 atau II, terapi inisial hanya dengan vincristine dan
actinomycin, tidak terdapat riwayat terapi radiasi
Tatalaksana sebelumnya, memberikan prognosis yang lebih baik.4
Terapi umum pada kasus rekurensi adalah operasi jika
Terdapat 2 modalitas utama yang dapat menjadi pilihan memungkinkan, dilanjutkan radiasi pada daerah yang
dalam tatalaksana W ilms’ tumor yakni nefrektomi dan belum mendapatkan radiasi sebelumnya serta
kemoterapi. Pemilihan tatalaksana inisial sangat kemoterapi dengan regimen yang berbeda. Pada kasus
bergantung dari pemilihan protokol yang dilakukan. rekurensi, disarankan penggunaan kemoterapi yang
Baik protokol inisial terapi dengan kemoterapi pre lebih agresif seperti regimen ICE (ifosfamide,
operasi yang diajukan oleh SIOP ataupun nefrektomi carboplatin, etoposide) atau kemoterapi jenis lain yang
tanpa didahului oleh kemoterapi yang diajukan oleh sedang berada dalam clinical trial. Pemberian
COG, keduanya menunjukkan hasil yang tidak berbeda kemoterapi dosis tinggi yang diikuti dengan transplan-
secara bermakna. Namun demikian, terdapat beberapa tasi stem cell (transplan sumsum tulang belakang)
hal yang perlu diperhatikan adalah subtipe histologi dapat menjadi pilihan opsi pada kasus rekurensi
dan stadium tumor. Kedua hal tersebut mempengaruhi Wilms’ tumor.4
pemberian jenis dan jumlah kemoterapi, serta rencana
tatalaksana ajuvan pasca inisial terapi. 4,15
Radioterapi
Pembedahan
Peran radioterapi untuk Wilms’ tumor mulai
Pembedahan merupakan tatalaksana terpenting dalam meningkat pada era 1940. Radioterapi dianggap
tatalaksana W ilms’ tumor disamping kemoterapi. sanggup meningkatkan angka kesembuhan mencapai
Prosedur operasi yang dijalankan dengan akurat dapat 50% dari 15-30% pada penggunaan modalitas
menentukan staging dari W ilms’ tumor dengan tepat nefrektomi saja. Penambahan kemoterapi regimen
serta rencana tatalaksana selanjutnya. Insiden tunggal pada era 1950 meningkatkan survival dua
terjadinya Wilms’ tumor bilateral diperkirakan hanya tahunan mencapai 60% - 80%.15
lima persen dari kasus Wilms’ tumor. Pada bilateral
Wilms’ tumor, pendekatan terbaru mulai bergeser dari Pemberian dosis standar radiasi mulai diperkenalkan
radikal nefrektomi menjadi operasi ginjal dengan oleh National Wilms’ Tumor Study Group pada tahun
preservasi ginjal yang sehat. Pemberian kemoterapi 1969. Dengan standar terapi nefrektomi, radiasi
preoperasi dapat meningkatkan keberhasilan operasi diberikan pada tumor bed yaitu bagian flank sebanyak
reservasi ginjal. 18-40 Gy yang diikuti dengan kemoterapi ajuvan
dactinomycin atau vincristine.
Kemoterapi Pada studi NWTSG selanjutnya, difokuskan untuk
menekan toksisitas lanjut dari radiasi. NWTSG-1 dan
Kemoterapi merupakan suatu modalitas yang berperan NWTSG-2 meneliti kemungkinan subtitusi peran
penting dalam tatalaksana Wilms’ tumor. Terdapat radiasi dengan menggunakan kemoterapi pada pasien
beberapa obat-obatan antineoplastik yang dapat dipilih Wilms’ tumor histologi favourable yang telah
dalam tatalaksana Wilms’ tumor antara lain dactino- dilakukan reseksi total.16 Dari hasil penelitian
mycin, vincristine, doxorubicin, cyclophosphamide, NWTSG, didapatkan bahwa pasien dengan histologi
favourable dapat dilakukan subtitusi peran radiasi
90 Radioterapi pada Wilms’ Tumor
T Sutedja, N Supriana
dengan kemoterapi dengan hasil yang tidak berbeda malignansi sekunder. Angka kejadian malignansi
secara bermakna.17 sekunder sekitar 1.6 % sedangkan angka terjadinya
gagal jantung kongestif sekitar 4% pada Wilms’ tumor
Beberapa hal penting yang menjadi landasan untuk yang mendapat terapi adriamycin.
memutuskan pemberian radiasi pada Wilms’ tumor
antara lain terdapatnya tumor yang pecah, keterlibatan
dari kelenjar getah bening sekitar,histologi unfavoura-
ble (anaplasia difusa, jenis clear cell, dan rhabdoid),
batas sayatan operasi yang masih positif tumor atau
terdapat residual gross tumor serta metastasis. Adanya
mutasi LOH pada 1p dan 16 q menjadi pertimbangan
pemberian radiasi paru pada metastasis.16
Prognosis Wilms’ tumor Tabel 7. Angka kesintasan hidup 4 tahun menurut stadium
dan jenis histologi
Prognosis pada W ilms’ tumor bergantung pada jenis
histologi, stadium, hasil tindakan operasi, dan interval Jenis Histologi
Stadium
antar terapi. Jarak interval pasca operasi terhadap terapi Favourable Non - Favourable
ajuvan radiasi pada stadium III dan IV yang lebih dari I 99 % 83 %
9 -14 hari memberikan prognosa yang buruk (lihat
II 98 % 81 %
Tabel 7).16
III 94 % 72 %
Tabel 6. Rekomendasi dosis r adiasi menur ut stadium, IV 86 % 38 %
klinis dan jenis histologi
V 87 % 55 %
Sumber: Diterjemahkan dan diolah dari rujukan no. 19
Stadium Tipe Histologi Area dan dosis radiasi
Stadium III Histologi yang Area Radiasi : Flank, dosis
Daftar Pustaka
favourable radiasi : 6 x 1.8 Gy