DISUSUN OLEH:
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Peran Perawat Advokasi
dalam Keperawata Anak” tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan tugas
yang diberikan dalam mata kuliah Keperawatan Anak pada prodi profesi Ners di Poltekkes
Kemenkes Jambi. Saya merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, saya mohon
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan makalah
ini.
Saya berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen yang telah memberikan
tugas dan petunjuk kepada saya , sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Akhir kata,
saya berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi saya maupun rekan-
rekan, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.
Rizqi Afifah
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................. 2
BAB IV PENUTUP........................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanggung jawab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kinerja yang ditampilkan
untuk memperoleh hasil pelayanan yang berkualitas tinggi dengan memahami uraian tugas
dan spesifikasinya serta berdasarkan standar yang berlaku. Perawat yang bertanggung jawab
berarti menunjukkan kewajibannya sebagai seorang profesional dengan komitmen
menempatkan kebutuhan pasien di atas kepentingan sendiri.
Pasien membutuhkan perlindungan dari perawat ketika seseorang sakit, kekuatan fisik
dan mentalnya menurun. Pasien yang dalam kondisi lemah, kritis dan mengalami gangguan
membutuhkan seorang advokat yang dapat melindungi kesejahteraannya. Advokasi tindak
hanya untuk mereka yang kurang mampu melindungi diri sendiri, tetapi juga ditujukan
kepada pasien yang membutuhkan advokasi dalam hal penyediaan data yang dibutuhkan
dalam mengambil keputusan tentang pengobatan dan proses terapi.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Peran Perawat Advokasi ?
2. Bagaimana Peran Perawat Advokasi Dalam Keperawatan Anak ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Memahami Konsep Peran Perawat Advokasi
2. Untuk Memahami Peran Perawat Advokasi Dalam Keperawatan Anak
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
kedudukan dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan social baik dari dalam
maupun dari luar dan bersifat stabil. Setiap peran memiliki 3 element, yaitu (Blats, 2006) :
a. Peran ideal
Peran ideal mengacu pada hak dan tanggung jawab terkait peran yang secara social
dianjurkan atau disepakati.
b. Peran yang dipersepsikan
Peran yng mengacu pada bagaimana penerima peran (orang yang menerima peran )
percaya dirinya harus berperilaku dalam peran tersebut
c. Peran yang ditampilkan
Peran yang mengacu pada apa yang sebenarnya dilakukan oleh penerima peran
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi terlaksananya peran
Menurut Green cit Notoatmodjo (1993) peran atau perilaku dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain: faktor predisposisi terwujud dalam:
a. Pengetahuan, merupakan dominan yang penting untuk terbentuknya tindakan,
merupakan kesiapan individu untuk bertindak atau predisposisi suatu perilaku;
b. Keyakinan, menjadi pegangan setiap orang dalam menyelenggarakan hidup
bermasyarakat;
c. Nilai-nilai, menurut Allport (1954) cit Notoatmodjo (1993) nilai-nilai adalah suatu
kepercayaan terhadap obyek.
Faktor pendukung/enabling factor yang terwujud dalam lingkungan fisik dan fasilitas
institusi/rumah sakit, tersedianya lingkungan fisik yang memungkinkan serta fasilitas yang
cukup mendorong seseorang untuk berprilaku atau berperan dalam komunitasnya. Faktor
pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan
atau perawat profesional lain yang merupakan referensi. Sikap dan perilaku komunitas
profesi akan mendorong anggota lain untuk bersikap dan berperilaku seperti dia.
3
4
3. Pengertian Advokasi
Advokasi adalah tindakan membela hak-hak pasien dan bertindak atas nama
pasien. Perawat mempunyai kewajiban untuk menjamin diterimanya hak-hak pasien.
Perawat harus membela pasien apabila haknya terabaikan. advokasi juga mempunyai
arti tindakan melindungi, berbicara atau bertindak untuk kepentingan klien dan
perlindungan kesejahteraan. Seringkali pasien mengalami ketakutan dan kecemasan
berlebihan terhadap penyakitnya.Istilah advokasi di bidang kesehatan mulai
disunakan pertama kali oleh World Health Organization pada tahun 1984 sebagai
salah satu strategi global pendidikan atau promosi kesehatan. WHO merumuskan
bahwa dalam mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secara efektif
menggunakan 3 starategi pokok yaitu,advocacy,social support , empowerment
Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang
dilaksanakan. Oleh karena itu,yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin
atau pengambil kebijakan ( policy makers)) ataupembuat keputusan (decision makers)
baik di insitute pemerintahan maupun swasta(Syarifuddin,2012).
4. Pengertian Perawat
5. Peran Perawat
hubungan perawat- keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap
terbuka dan dapat dipercaya.
e. Kolaborasi, perawat juga harus berkerja sama dengan lintas program maupun
secara lintas sektoral dalam pemenuhan kebutuhan keamanan keluarga untuk
mencapai kesehatan dan keamanan keluarga yang optimal.
f. Fasilitator, perawat harus mampu menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan
kebutuhan keamanan klien dan keluraga sehingga faktor risiko dalam ketidak
pemenuhan kebutuhan keamanan dapat diatasi.
g. Penemu kasus / masalah, perawat mengidentifikasi masalah keamanan secara dini,
sehingga tidak terjadi injuri atau risiko jatuh pada klien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan keamanannya.
h. Modifikasi lingkungan, perawat harus dapat memodifikasi lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat dalam
menunjang pemenuhan kebutuhan keamanan.
6. Fungsi Perawat
1. Fungsi independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Dimana perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri
dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM.
2. Fungsi dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatanya atas pesan atau instruksi
dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya
dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum , atau dari perawat primer ke
perawat pelaksana .
3. Fungsi interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling tergantung antara tim
yang satu dengan yang lainnya . Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
ksehatan memerlukan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan.
8
Perawat adalah salah satu anggota tim kesehatan yang bekerja dengan anak
dan orang tua. Beberapa peran peran penting seorang perawat anak adalah sebagai
pembela advokasi. Pendidik ,konselor, koordinator,pembuat keputusan etik,perencana
kesehatan,pembina hubungan terapeutik, pemantau ,evaluator ,dan peneliti.perawat
dituntut sebagai pembela bagi anak / keluarganya pada saat mereka membutuhkan
pertolongan, tidak dapat mengambil keputusan/menentukan pilihan, dan meyakinkan
keluarga untuk menyadari pelayanan yang tersedia,pengobatan , dan prosedur yang
dilakukan dengan cara melibatkan keluarga.
dan pendapat dengan orang tua tentang masalah anak dengan orang tuanya ,membantu
mencarikan alternatif pemecahannya.
Dengan pendekatan interdisiplin, perawat melakukan kordinasi dan kolaborasi
dengan anggota tim kesehatan lainnya ,dengan tujuan terlaksananya asuhan holistik dan
komperhensif. Perawat berada pada posisi kunci untuk menjadi kordinator pelayanan
kesehatan karena 24 jam berada disamping pasien. Keluarganya adalah mitra perawat.
Oleh karena itu kerja perawat membutuhkan informasi dari keluarga saja, melainkan
seluruh rangkaian proses perawatan anak harus melibatkan keluarga secara aktif.
Perawat di tuntut untuk dapat berperan sebagai pembuat keputusan dengan
berdasarkan dengan nilai moral yang diyakini dengan penekanan pada hak pasien untuk
mendapatkan otonomi , menghindari hal-hal yang merugikan pasien, dan keuntungan
asuhan keperawatan , yaitu meningkatkan kesejahteraan anak . Perawat yang paling
mengerti tentang layanan keperawatan anak. Oleh karena itu ,perawat harus dapat
meyakinkan pemegang kebijakan bahwa usulan tentang perencanaan pelayanan
keperawatan yang diajukan dapat memberi dampak terhadap peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan anak.
2. Perawat sebagai advocator di usia remja
Pada masa remaja , masalah yang terkadang muncul adalah di sekolah, dimana hal
ini memerlukan intervensi yang melibatkan perawat, guru serta masyarakat yang ada
di sekolah. Pada masa remaja, potensi masalah dan rintangan yang dihadapi yakni :
a. Kurangnya pengetahuan khusus dan keyakinan dalam diri remaja
b. Kurangnya penyediaan pelayanan khusus bagi remaja
c. Kurangnya pemahaman dan apresiasi dari lingkungan dan masyarakat terhadap
remaja
Dari beberapa hal tersebut, perawat harus mampu memfasilitasi remaja dalam
enam bidang utama yakni :
a. Advokasi diri
b. Perilaku perawatan kesehatan yang independen
c. Kesehatan seksual
d. Dukungan psikosial
e. Perencanaan pendidikan
f. Kesehatan dan gaya hidup.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawat berperan sebagai advokat atau pelindung klien, yaitu membantu
mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari efek yang tidak diinginkan yang berasal dari
pengobatan atau tindakan diagnostik tertentu. Peran inilah yang belum tampak dikembangkan
institusi kesehatan di Indonesia, perawat masih sebatas menerima delegasi dari profesi
kesehatan yang lain tanpa mempertimbangkan akibat dari tindakan yang akan dilakukan
apakah aman atau tidak bagi kesehatan klien.
Sementara itu faktor yang mendukung perawat dalam melaksanakan perannya sebagai
advokat yaitu: kondisi pasien, pengetahuan tentang kondisi pasien, pendidikan keperawatan
yang semakin tinggi, kewajiban perawat dan dukungan instansi rumah sakit. Perawat
hendaknya mengoptimalkan perannya sebagai advokat yaitu dengan memberikan informasi
sebanyak banyaknya tentang kondisi pasien dan proses kesembuhannya, menjadi penghubung
antara pasien dan tim kesehatan lain, membela hak-hak pasien dan melindungi pasien dari
tindakan yang merugikannya. Rumah sakit diharapkan dapat lebih meningkatkan
pengetahuan perawat tentang advokasi, meminimalkan kendala-kendala dalam pelaksanaan
peran advokasi dan mempertimbangkan untuk dibentuknya prosedur tetap.
B. Saran
Saya mengharapkan makalah ini bisa menambah ilmu dan wawasan pembaca tentang
konsep peran perawat sebagai advocator dalam keperawatan anak. Semoga makalah ini juga
bisa dijadikan untuk bahan resfensi perkuliahan keperawatan anak.
10
DAFTAR PUSTAKA
Supartini, Yupi. 2012. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:EGC
Syarifuddin, Nurdiyah. 2012. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Makassar: Alauddin
University Press.