Anda di halaman 1dari 12

Jurnal 1

TQM AND ORGANIZATIONAL CULTURE AS SIGNIFICANT FACTORS IN


ENSURING COMPETITIVE ADVANTAGE: A THEORETICAL PERSPECTIVE

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganilisi TQM dan budaya organisasi sebagai
faktor yang mempengaruhi performa bisinis pada kondisis pasar saat ini. Prinsip utama dari
TQM adalah “Doing right things right” dan “Continuous Improvement”. Ada banyak pendapat
mengenai pengertian TQM. Menurut Mc Adam dan Henderson (2004) TQM adalah filosi
management dengan tujuan mencapai “Continuous Improvement” dari segala proses yang ada
pada organisasi dengan harapan performa bisnis yang lebih baik. Ada 7 fundamental prinsip dari
TQM agar dapat berjalan lancar, yaitu:

1. Memenuhi persyaratan pelanggan


2. Melibatkan semua karyawan
3. Sistem yang mendukung
4. Mencapai pendekatan pertama kali yang tepat
5. Melalui pengukuran
6. Memastikan terjadinya perbaikan terus menerus
7. Dukungan manajemen

Intinya, fokus pelanggan dan perbaikan terus menerus dapat dianggap sebagai inti dari prinsip
TQM. Pelanggan akan menuntut 3 hal yang mendasar yaitu :
1. Produk yang diterima bekerja dengan baik
2. Harga murah
3. Delivery time sesingkat mungkin

Sedangkan pandangan perusahaan yaitu :


1. Produk yang dihasilkan harus lebih baik dari kompetitor
2. Harga yang ditawarkan harus lebih murah dari kompetitor
3. Barang dikirimkan harus lebih cepat dari kompetitor

Tidak hanya perbaikan terus menerus, akan tetapi TQM juga akan dicapai dengan melibatkan
orang dan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam gerakan perubahan. Oleh karena itu diperlukan
budaya organisasi dalam mencapai keberhasilan TQM.
Budaya organisasi adalah “Pola asumsi dasar bersama bahwa sebuah kelompok belajar dapat
memecahkan masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja cukup baik untuk
dianggap sah, oleh karena itu, untuk diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk
memahami, berpikir , dan nuansa dalam kaitannya dengan masalah mereka.
Budaya organisasi memliki hubungan dengan TQM, Jika TQM berhasil diterapkan maka akan
mempengaruhi budaya organisasi tersebut, sebaliknya, budaya organisasi suatu perusahaan
mempengaruhi sistem mutu dan fungsinya. Beberapa ahli juga menyamakan antara TQM dan budaya
organisasi. Menurut Kanji dan Yui, TQM adalah budaya organisasi yang berkomitmen untuk kepuasan
pelanggan melalui continuous improvement.
Lahke & Mohanty (1994) menegaskan bahwa langkah-langkah berikut ini penting untuk
memperoleh perubahan budaya:
1. kebijakan organisasi, prosedur dan proses harus menekankan kualitas,
2. setiap orang dalam organisasi harus memiliki pemahaman yang jelas tentang pentingnya kualitas
dalam mencapai tujuan bisnis mereka,
3. orang di semua tingkatan harus menyadari persyaratan dan kebutuhan dari pelanggan,
4. struktur organisasi harus memungkinkan untuk perbaikan terus-menerus,
5. harus ada integrasi kebutuhan pelanggan internal dan eksternal dalam rencana bisnis,
6. penggunaan tindakan berbasis pelanggan kinerja adalah penting,
7. ada kebutuhan untuk mengembangkan jalur komunikasi yang kuat,
8. komitmen pelanggan harus dipupuk, dan
9. penekanan pada nilai-nilai dan keyakinan berorientasi pelanggan harus dengan didukung oleh
manajemen puncak.

Menurut Hildebrandt, et al (1991) dalam Jancikova dan karel (2009) budaya oraganisasi memiliki
dampak secara timbal balik terhadap TQM dan telah dibahas sejak tahun 1990. Argumen ini juga diperkut
oleh Lukasova (2004) dalam Jancikoba dan Karel (2009) yang mengatakan bahwa antara Total Quality
Management dan Budaya organisasi merupakan dua hal yang saling terkait.
Jurnal 2
Judul Total Quality Management and Organizational
Performance: A Possible Role of Organizational Culture
Jurnal International Journal of Business Administration
Volume dan Vol. 9, No. 4
Halaman
Tahun 2018
Penulis Faris Alghamdi1
Reviewer Budi Satria
Tanggal 27 januari 2020

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara TQM dengan Performa
organisasi dengan mempertimbangkan efek moderasi dari budaya organisasi.
Menurut Gimenez-Espin et al (2013) dalam Alghamdi (2018) TQM merupakan suatu
rangkaian upaya untuk mencapai dan mempertahankan layanan yang berkualitas tinggi. Hal ini
dicapai dengan sistem perbaikan secara terus menerus dan pencegahan terjadinya kesalahan
disetiap tingkatan dan disemua fungsi organisasi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan
harapan konsumen.
Menurut Alghamdi (2013) budaya organisasi adalah seperangkat norma, nilai-nilai,
keyakinan, asumsi dan sikap bersama oleh anggota organisasi yang mempengaruhi perilaku,
hasil kinerja dan lingkungan eksternal organisasi. Budaya organisasi terdiri dari:
1. Budaya Tim
a. Kekompakan (Cohesiveness)
b. Moral
c. Pengembangan SDM
d. Kerja Sama TIM
2. Budaya Hirarki
a. Kepatuhan terhadap aturan
b. Koordinasi
c. Stabilitas dan prediktabilitas
3. Budaya Kewirausahaan
a. Fleksibilitas dan kreativitas
b. Akuisisi sumber daya
c. Menanggapi perubahan lingkungan eksternal
d. Inovasi, selalu berkembang (growth)
4. Budaya rasional
a. Kejelasan tugas
b. Perencanaan dan produktivitas efisiensi
c. Hasil yang terukur
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive cross-sectional method
dan Structural Equation Modelling. Terdapat 3 instrumen dari penelitian ini yaitu TQM,
performa organisasi dan budaya organisasi. TQM terdiri dari 3 indikator :
1. fokus sumberdaya manusia
2. fokus pelanggan
3. komitmen dari manajerial puncak
Performa organisasi terdiri dari beberapa indikator yaitu:
1. leadership
2. Knowloedge and process management
3. Training
4. Supplier Quality management
Budaya Organisasi terdiri dari beberapa dimensi :
1. Budaya kewirausahaan
2. Budaya hirarki
3. Budaya Tim
4. Budaya rasional

Hubungan antara TQM dan performa organisasi yaitu berpengaruh positif dan signifikan.
Selain itu berdasarkan penelitian juga didapatkan hasil bahwa budaya organisasi memperkuat
dampak positif TQM terhadap performa organisasi. Berdasarkan penelitian ini, TQM tidak
benar-benar berpengaruh kecuali budaya organisasi yang diterapkan sudah tepat.

Penelitian ini menggunakan teknik non probalitas sampling, yaitu convience sampling,
untuk penelitian selanjutnya lebih baik menggunkan teknik probalitas sampling.
Jurnal 3
Judul The Role of Organizational Culture in Adopting Total Quality
Management Case Study: The Salt Complex, El Outaya, Biskra
State
Jurnal Management Studies and Economic Systems (MSES)
Volume dan Vol. 3, No. 4,
Halaman 197-214
Tahun 2017
Penulis Imad Saadi
Reviewer Budi Satria
Tanggal 27 januari 2020

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi


bagaimana budaya organisasi dapat berkontribusi
dalam mengadopti TQM dalam suatu organisasi.
Subjek Penelitian Studi kasus di The Salt Complex, El Outaya, Biskara
State
Metode Penelitian Terdapat 4 hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
1. H1 : budaya organisasi mempengaruhi
manajerial puncak untuk berkomitmen dalam
TQM
2. H2 : Budaya organisasi dapat meningkatkan
fokus pelanggan
3. H3: Budaya organisasi memberikan kontribusi
dalam pengembangan SDM menuju TQM
4. H4: Budaya Organisasi memungkinkan untuk
tetap mempertahankan continuous improvement

Data diperoleh melalui kuisioner dan diolah


menggunakan uji-t dan ANNOVA.

Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua


hipotesa yang telah dipaparkan sebelumnya,
memberikan kontribusi terhadap penerapan TQM
didalam sebuah organisasi.
Kekurangan Penelitian Penelitian ini disarankan untuk dilakukan lebih
spesifik untuk masing-masing faktor.

Menurut Madu (1998) dalam Saadi (2017) mendefenisikan TQM sebagai suatu program
kualtias untuk terus meningkatkan kualitas produk dan jasa yang akan diberikan kepada
konsumen dengan cara menerapkan budaya organisasi yang mendukung.
Menurut Schermerhorn Jr et al., (2002) dalam Saadi (2017) budaya organisasi merupakan
suatu sistem tindakan bersama, nilai-nilai dan keyakinan yang berkembang dalam suatu
organisasi dan memandu perilaku anggotanya.
Jurnal 4
Judul Service Quality and Student Satisfaction: The Moderating Role
of University Culture, Reputation and Price in Education Sector
of Pakistan
Jurnal Iranian Journal of Management Studies (IJMS)
Volume dan Vol. 10, No. 1, Winter 2017
Halaman pp. 237-258
Tahun 2017
Penulis Shahzadi Saima Saleem, Kamran Moosa, Abeer Imam, Rashid
Ahmed Khan
Reviewer Budi Satria
Tanggal 27 januari 2020

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui


perngaruh kualitas pelayanan terhadapa kepuasan
mahasiswa dengan moderasi budaya universitas,
price dan reputasi kampus.
Subjek Penelitian Sektor pendidikan di pakistan
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan cross sectional dan
SEM, teknik sampling yang digunakan adalah
convience sampling dengan tujuan untuk menghemat
waktu.

Terdapat beberapa hipotesis dalam penelitian ini:


1. H1: kualitas pelayanan secara signifikan
berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa
2. H2: budaya universitas memiliki hubungan
moderasi antara kualitas layanan dengan
kepuasan mahasiswa
3. H3: reputasi memiliki hubungan moderasi antara
kualitas layanan dengan kepuasan mahasiswa
4. H4: Harga memiliki hubungan moderasi antara
kualitas pelayanan dengan kepuasan mahasiswa
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan
kualitas pelayanan dan kepuasan mahasiswa secara
positif dipengaruhi oleh budaya kampus, akan tetapi
dipengaruhi secara negatif melalui harga dan
reputassi
Kekurangan Penelitian Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk
mengeksplorasi persepsi stakeholders lainnya
termasuk, staf akademik non-akademik dan orang
tua. Penelitian ini merupakan survei cross sectional

Jurnal 5
Judul Organizational Culture and Total Quality Management (TQM)
Jurnal International Journal of Business and Management
Volume dan Vol. 8, No. 24, Winter 2013
Halaman
Tahun 2013
Penulis Faisal A. Al-Bourini, Ghaith M. Al-Abdallah & Azzam A.
Abou-Moghli
Reviewer Budi Satria
Tanggal 27 januari 2020

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui


perngaruh budaya organisasi terhadap TQM di
perusahaan asuransi di yordania
Subjek Penelitian Perusahaan asuransi di yordania
Metode Penelitian Model yang dibuat terdiri dari 2 variabel yaitu
variabel independent ( budaya organisasi) dan
variabel terikat (TQM).
Budaya organisasi dinilai dari:
1. Meaningful value
2. Support dan promotion value
3. Discipline value
4. Free style value
TQM dinilai dari :
1. Focus on client
2. Focus on satisfying the needs
of the workers
3. Process improving
4. Administrative and
technological needs of competitiveness.

Hasil Penelitian Terdapat efek yang signifikan secara statistik dari


budaya organisasi kepada TQM di perusahaan
asuransi yordania.
Kekurangan Penelitian Peneliti hanya terfokus pada sektor asuransi, peneliti
dimasa yang akan datang dapat melakukan di
perusahaan maupun sektor lain.
Jurnal 6
Judul The impact of organizational culture on the successful
implementation of total quality management
Jurnal The TQM Magazine
Volume dan Vol. 18, No. 6
Halaman 606-625
Tahun 2006
Penulis Ali Mohammad Mosadegh Rad
Reviewer Budi Satria
Tanggal 27 januari 2020

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan


dampak dari nilai-nilai budaya pada keberhasilan
implementasi TQM di Isfahan University Hospitals,
iran
Subjek Penelitian Karyawan dan manajer Isfahan University Hospitals
Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan teknik kuisioner dan
SPSS
Item-item dari budaya organisasi adalah sebagai
berikut :
1. Kewiraswastaan
2. Mengambil resiko
3. Uncertainty avoidance
4. Power distance
5. Individualisme atau
kolektivisme
6. Masculinitu atau feminity
7. Mechanistic atau organis
structure
Hasil Penelitian Budaya organisasi memiliki efek yang signifikan
terhdap TQM, akan tetapi hal ini harus disertai
dengan dukungan dari manajerial puncak dan
karyawan yang akan berkomitmen dan mau terlibat
untuk jangka waktu yang cukup panjang
Kekurangan Penelitian Scope dari penelitian ini termasuk kecil, sehingga
diperlukan penelitian selanjutnya dengan scope yang
lebih besar.
Jurnal 7
Judul The influence of organizational culture on the TQM programme
performance
Jurnal Investigacianes Europeas de Direccion y Economia de la
empresa
Volume dan Vol 18
Halaman 183-189
Tahun 2006
Penulis Ali Mohammad Mosadegh Rad
Reviewer Budi Satria
Tanggal 27 januari 2020

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan


dampak dari nilai-nilai budaya pada keberhasilan
implementasi TQM di Isfahan University Hospitals,
iran
Subjek Penelitian 113 perusahaan spanyol yang telah menerapkan
TQM
Metode Penelitian Peneleitian menggunakan metode Structural
Equation Modelling PLS. penelitian ini terdiri dari
beberapa hipotesis sebagai berikut:
1. H1: Mengadopsi budaya
kualitas akan memberikan pengaruh positif
terhadap kinerja program TQM
2. H1a: Detection Culture (DC)
akan berpengaruh positif terhadap kinerja
program TQM
3. H1b: Anticipation Culture
(AC) akan berpengaruh positif terhadap
kinerja program TQM
4. H1c: Creative Culture (DC)
akan berpengaruh positif terhadap kinerja
program TQM

Indikator dari masing-masing budaya kualitas adalah


sebagai berikut:
Detection culture:
1. Mencegah permasalahan
terhadap pelanggan
2. Menjawab keluhan dengan
cepat dan tepat
3. Mengurangi ketidakpuasan
4. Berbasis pada customer needs
Anticipation Culture:
1. Memenuhi ekspektasi
kepuasan pelanggan
2. Membantu pelanggan dengan
mencegah masalah yang akan terjadi di masa
yang akan datang
3. Mendapatkan preferensi
pelanggan terlebih dahulu dan mengikutinya
4. Berbasis pada preferensi
pelanggan
Creative culture:
1. Memberikan surprise dan
menyenangkan pelangga
2. Berkomitmen untuk kompesasi
pelanggan
3. Mengantisipasi harapan
pelanggan
4. Menciptakan preferensi
pelanggan
Hasil Penelitian DC tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
TQM, sedangkan AC dan CC berpengaruh signifikan
terhadap TQM.
Kekurangan Penelitian Perusahaan yang berpartisipasi dalam penelitian ini
rata-rata adalah mereka yang tidak puas dengan
penerapan TQM.
Jurnal 8
Judul Organizational culture for total quality management
Jurnal iFirst
Volume dan Vol
Halaman 1-15
Tahun 2012
Penulis Juan Antonio Gimenez-Espin, Daniel Jime´nez-Jime´nez and
Micaela Martı´nez-Cost
Reviewer Budi Satria
Tanggal 27 januari 2020

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan bukti


empiris tentang hubungan antara budaya organisasi
dan TQM.
Subjek Penelitian Perusahaan di Spanyol
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan beberapa hipotesis
sebagai berikut.
H1: Budaya organisasi berkaitan dengan TQM
H2: Budaya Campuran Memiliki hubungan Posistif
dengan TQM
H3: TQM memiliki hubungan positif dengan
performa perusahaan
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 4 jenis
budaya organisasi, budaya adhocratic memiliki
dampak positif tertinggi pada TQM diperuasahaan.
Sedangkan budaya hirarki dan pasar memiliki
hubungan negatif dengan TQM. Dan budaya klan
tidak menunjukkan hubungan positif terhadap TQM.
Kekurangan Penelitian Yang mengisi kuisioner hendaknya berbeda-beda
ditingkat perusahaan seperti karyawan dan manajer

Anda mungkin juga menyukai