Review 11 Jurnal
Review 11 Jurnal
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganilisi TQM dan budaya organisasi sebagai
faktor yang mempengaruhi performa bisinis pada kondisis pasar saat ini. Prinsip utama dari
TQM adalah “Doing right things right” dan “Continuous Improvement”. Ada banyak pendapat
mengenai pengertian TQM. Menurut Mc Adam dan Henderson (2004) TQM adalah filosi
management dengan tujuan mencapai “Continuous Improvement” dari segala proses yang ada
pada organisasi dengan harapan performa bisnis yang lebih baik. Ada 7 fundamental prinsip dari
TQM agar dapat berjalan lancar, yaitu:
Intinya, fokus pelanggan dan perbaikan terus menerus dapat dianggap sebagai inti dari prinsip
TQM. Pelanggan akan menuntut 3 hal yang mendasar yaitu :
1. Produk yang diterima bekerja dengan baik
2. Harga murah
3. Delivery time sesingkat mungkin
Tidak hanya perbaikan terus menerus, akan tetapi TQM juga akan dicapai dengan melibatkan
orang dan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam gerakan perubahan. Oleh karena itu diperlukan
budaya organisasi dalam mencapai keberhasilan TQM.
Budaya organisasi adalah “Pola asumsi dasar bersama bahwa sebuah kelompok belajar dapat
memecahkan masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja cukup baik untuk
dianggap sah, oleh karena itu, untuk diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk
memahami, berpikir , dan nuansa dalam kaitannya dengan masalah mereka.
Budaya organisasi memliki hubungan dengan TQM, Jika TQM berhasil diterapkan maka akan
mempengaruhi budaya organisasi tersebut, sebaliknya, budaya organisasi suatu perusahaan
mempengaruhi sistem mutu dan fungsinya. Beberapa ahli juga menyamakan antara TQM dan budaya
organisasi. Menurut Kanji dan Yui, TQM adalah budaya organisasi yang berkomitmen untuk kepuasan
pelanggan melalui continuous improvement.
Lahke & Mohanty (1994) menegaskan bahwa langkah-langkah berikut ini penting untuk
memperoleh perubahan budaya:
1. kebijakan organisasi, prosedur dan proses harus menekankan kualitas,
2. setiap orang dalam organisasi harus memiliki pemahaman yang jelas tentang pentingnya kualitas
dalam mencapai tujuan bisnis mereka,
3. orang di semua tingkatan harus menyadari persyaratan dan kebutuhan dari pelanggan,
4. struktur organisasi harus memungkinkan untuk perbaikan terus-menerus,
5. harus ada integrasi kebutuhan pelanggan internal dan eksternal dalam rencana bisnis,
6. penggunaan tindakan berbasis pelanggan kinerja adalah penting,
7. ada kebutuhan untuk mengembangkan jalur komunikasi yang kuat,
8. komitmen pelanggan harus dipupuk, dan
9. penekanan pada nilai-nilai dan keyakinan berorientasi pelanggan harus dengan didukung oleh
manajemen puncak.
Menurut Hildebrandt, et al (1991) dalam Jancikova dan karel (2009) budaya oraganisasi memiliki
dampak secara timbal balik terhadap TQM dan telah dibahas sejak tahun 1990. Argumen ini juga diperkut
oleh Lukasova (2004) dalam Jancikoba dan Karel (2009) yang mengatakan bahwa antara Total Quality
Management dan Budaya organisasi merupakan dua hal yang saling terkait.
Jurnal 2
Judul Total Quality Management and Organizational
Performance: A Possible Role of Organizational Culture
Jurnal International Journal of Business Administration
Volume dan Vol. 9, No. 4
Halaman
Tahun 2018
Penulis Faris Alghamdi1
Reviewer Budi Satria
Tanggal 27 januari 2020
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara TQM dengan Performa
organisasi dengan mempertimbangkan efek moderasi dari budaya organisasi.
Menurut Gimenez-Espin et al (2013) dalam Alghamdi (2018) TQM merupakan suatu
rangkaian upaya untuk mencapai dan mempertahankan layanan yang berkualitas tinggi. Hal ini
dicapai dengan sistem perbaikan secara terus menerus dan pencegahan terjadinya kesalahan
disetiap tingkatan dan disemua fungsi organisasi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan
harapan konsumen.
Menurut Alghamdi (2013) budaya organisasi adalah seperangkat norma, nilai-nilai,
keyakinan, asumsi dan sikap bersama oleh anggota organisasi yang mempengaruhi perilaku,
hasil kinerja dan lingkungan eksternal organisasi. Budaya organisasi terdiri dari:
1. Budaya Tim
a. Kekompakan (Cohesiveness)
b. Moral
c. Pengembangan SDM
d. Kerja Sama TIM
2. Budaya Hirarki
a. Kepatuhan terhadap aturan
b. Koordinasi
c. Stabilitas dan prediktabilitas
3. Budaya Kewirausahaan
a. Fleksibilitas dan kreativitas
b. Akuisisi sumber daya
c. Menanggapi perubahan lingkungan eksternal
d. Inovasi, selalu berkembang (growth)
4. Budaya rasional
a. Kejelasan tugas
b. Perencanaan dan produktivitas efisiensi
c. Hasil yang terukur
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive cross-sectional method
dan Structural Equation Modelling. Terdapat 3 instrumen dari penelitian ini yaitu TQM,
performa organisasi dan budaya organisasi. TQM terdiri dari 3 indikator :
1. fokus sumberdaya manusia
2. fokus pelanggan
3. komitmen dari manajerial puncak
Performa organisasi terdiri dari beberapa indikator yaitu:
1. leadership
2. Knowloedge and process management
3. Training
4. Supplier Quality management
Budaya Organisasi terdiri dari beberapa dimensi :
1. Budaya kewirausahaan
2. Budaya hirarki
3. Budaya Tim
4. Budaya rasional
Hubungan antara TQM dan performa organisasi yaitu berpengaruh positif dan signifikan.
Selain itu berdasarkan penelitian juga didapatkan hasil bahwa budaya organisasi memperkuat
dampak positif TQM terhadap performa organisasi. Berdasarkan penelitian ini, TQM tidak
benar-benar berpengaruh kecuali budaya organisasi yang diterapkan sudah tepat.
Penelitian ini menggunakan teknik non probalitas sampling, yaitu convience sampling,
untuk penelitian selanjutnya lebih baik menggunkan teknik probalitas sampling.
Jurnal 3
Judul The Role of Organizational Culture in Adopting Total Quality
Management Case Study: The Salt Complex, El Outaya, Biskra
State
Jurnal Management Studies and Economic Systems (MSES)
Volume dan Vol. 3, No. 4,
Halaman 197-214
Tahun 2017
Penulis Imad Saadi
Reviewer Budi Satria
Tanggal 27 januari 2020
Menurut Madu (1998) dalam Saadi (2017) mendefenisikan TQM sebagai suatu program
kualtias untuk terus meningkatkan kualitas produk dan jasa yang akan diberikan kepada
konsumen dengan cara menerapkan budaya organisasi yang mendukung.
Menurut Schermerhorn Jr et al., (2002) dalam Saadi (2017) budaya organisasi merupakan
suatu sistem tindakan bersama, nilai-nilai dan keyakinan yang berkembang dalam suatu
organisasi dan memandu perilaku anggotanya.
Jurnal 4
Judul Service Quality and Student Satisfaction: The Moderating Role
of University Culture, Reputation and Price in Education Sector
of Pakistan
Jurnal Iranian Journal of Management Studies (IJMS)
Volume dan Vol. 10, No. 1, Winter 2017
Halaman pp. 237-258
Tahun 2017
Penulis Shahzadi Saima Saleem, Kamran Moosa, Abeer Imam, Rashid
Ahmed Khan
Reviewer Budi Satria
Tanggal 27 januari 2020
Jurnal 5
Judul Organizational Culture and Total Quality Management (TQM)
Jurnal International Journal of Business and Management
Volume dan Vol. 8, No. 24, Winter 2013
Halaman
Tahun 2013
Penulis Faisal A. Al-Bourini, Ghaith M. Al-Abdallah & Azzam A.
Abou-Moghli
Reviewer Budi Satria
Tanggal 27 januari 2020