Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN STUDI KASUS

GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN


ACARA 2
IBU HAMIL TRIMESTER III

DISUSUN OLEH:
Kelompok 3/Shift 1
1. Dini Ainudiva Noer F. (13/345760/KU/15671)
2. Ratna Wiji Setianingtyas (13/345779/KU/15672)
3. Arina Rakhmawati (13/345782/KU/15673)
4. Aprilia Ayu Sholihati N. (13/345783/KU/15674)
5. Dea Farah Zakia (13/345785/KU/15675)

Asisten:
1. Warti Anggraini
2. Nurul Putrie Utami, S.Gz
3. Rasita Amelia H., S.Gz

LABORATORIUM GIZI
PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Ibu hamil merupakan kelompok yang cukup rawan gizi. Status gizi
Ibu Sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin yang sedang dikandung. Gangguan kesehatan yang
dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan
janin hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayinya. Pada trimester III,
ibu akan membutuhkan banyak energi untuk menanggung beban berat
badan yang terus meningkat, selain itu juga cadangan energi dibutuhkan
untuk persiapan persalinan. Kehamilan membuat fisiologi tubuh berubah,
kadar gula dalam darah menjadi rendah dan ibu hamil akan merasa cepat
lapar terutama pada trimester ini.
Diet pada ibu hamil diperlukan untuk menjaga kecukupan asupan
gizi dan mencegah kecacatan pada janin. Diet yang tepat khususnya untuk
ibu hamil trimester III antara lain konsumsi makanan yang mengandung
omega-3 untuk perkembangan otak janin, karena pada bulan ke-7 hingga
bayi lahir, otaknya terus berkembang dengan pesat. Selain itu, asupan zat
besi juga diperlukan untuk menghindari anemia pada ibu dan gangguan
pertumbuhan pada janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia dapat
mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat
bawaan, BBLR, serta anemia pada bayi. Ibu hamil yang menderita anemia
berat dapat meningkatkan resiko morbiditas maupun mortalitas ibu dan
bayi.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pengaruh gizi kurang
terhadap kejadian BBLR cukup besar pada ibu hamil, apalagi ketika kondisi
gizi Ibu Sebelum hamil buruk. Untuk menghindari kekurangan gizi pada ibu
hamil perlu dilakukan pengaturan konsumsi makanan, pemantauan
pertambahan berat badan, pemeriksaan kadar Hb, dan pengukuran LILA
sebelum atau saat hamil.

2
2. Tujuan
a. Memahami kebutuhan gizi ibu hamil trimester III.

b. Memahami perubahan-perubahan fisiologis selama kehamilan yang


berdampak pada perubahan kebutuhan gizi wanita hamil.

c. Melakukan penilaian status gizi pada ibu hamil yang meliputi


antropometri, biokimia, klinis dan asupan.

d. Menghitung kebutuhan gizi ibu hamil trimester III.

e. Merancang susunan menu untuk memenuhi kebutuhan wanita hamil


trimester III.

3
BAB II

ISI

1. Deskripsi Kasus
Ibu S adalah seorang wanita yang berusia 35 tahun. Ibu S bekerja
menjadi pramuniaga di salah satu toko yang ada di suatu universitas di
kota Yogjakarta. Beliau beragama Islam, pendidikan terakhir adalah S1.
Bertempat tinggal di Yogyakarta. Saat ini beliau mengandung anak
pertama dengan umur kandungan 30 minggu. Ibu S memiliki berat badan
65,1 kg dengan tinggi badan 151 cm. Berat badan Ibu S sebelum hamil
adalah 46 kg sehingga berat badan Ibu S bertambah sebesar 19,1 kg,
Ukuran LILA Ibu S saat ini adalah 27,5 cm.
Aktivitas Ibu S sehari-hari tergolong ringan. Aktivitasnya seperti
duduk-duduk saja saat menjaga kasir. Pola makan Ibu S 3 sampai 4 kali
sehari. Setiap harinya Ibu S sering mengonsumsi makanan selingan. Ibu S
mengaku menyukai makan buah dan sayur, membatasi konsumsi
karbohidrat, dan menghindari makanan yang digoreng-goreng karena
merasa mual. Pada awal kehamilan sering muntah pada pagi dan malam
hari, muntah-muntah pada Ibu S disebabkan karena ada bau yang tidak
enak seperti bau bangkai. Pola makan Ibu S mengalami penurunan dari
trimester pertama. Ibu S juga mengonsumsi asupan suplemen. Pada
trisemester I mengkonsumsi suplemen asam folat, pada trisemester II
mengonsumsi suplemen kalsium dan penambah darah, dan pada
trisemester III mengonsumsi suplemen tonikum bayer sebagai suplemen
untuk menambah zat besi. Ibu M tidak merokok dan tidak mengonsumsi
narkotika.
Riwayat penyakit yang pernah diderita Ibu S adalah maag, step
(kejang) pada saat beliau duduk di bangku SMA, cacar, serta gejala DB.

2. Pengkajian Data Subjektif dan Objektif


a. Data Subjektif
1) Biodata
Nama (inisial) :S
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Perempuan

4
Alamat : Yogyakarta
Kehamilan : Pertama
Usia Kehamilan : 30 minggu
2) Riwayat Makan
Kebiasaan makan : makan 3-4 kali sehari, tetapi kalau
siang sering telat dan sering ngemil
Makanan yang disukai : makanan yang segar seperti sayur
dan buah
Makanan yang tidak disukai : gorengan
Makanan pantangan : tidak ada
Alergi makanan : tidak ada
Nafsu makan : menurun dari bulan-bulan pertama
3) Riwayat penyakit : maag, step, cacar, gejala DB
4) Data Sosial Ekonomi
Agama : Islam
Pekerjaan : Pramuniaga
Tingkat pendidikan : S1
5) Aktifitas Fisik
Pekerjaan : hanya duduk di meja kasir
Jam kerja : 8 jam
Olahraga : jarang
b. Data Objektif
1) Antropometri
Berat badan saat hamil : 65,1 kg
Berat badan sebelum hamil : 46 kg
Kenaikan berat badan : 19,1 kg
Tinggi badan : 151 cm
IMT (sebelum hamil) : 20,17
LILA : 27,5
2) Biokimia
Hb : 9,2 g/dl (dicek bulan Januari 2015)
3) Klinik
Tekanan darah : 120/70 mmHg

5
4) Dietary
Hasil recall 24 jam

Bahan Makanan
Waktu Nama
Bahan Banyaknya
Makan Masakan URT Gram
Makanan
Pagi Nasi putih Beras 1 gls 150
Tumis tahu - Tahu 1 bj kcl 40
tauge - Toge kacang 1/5 gls 20
hijau mentah
- Minyak kelapa 1¼ sdt 7
sawit
Tumis pare - Pare ulo 1/5 gls 20
ulo mentah
- Minyak kelapa 1¼ sdt 7
sawit
Telur dadar - Telur 1 btr 55
- Daun bawang 1/10 gls 10
- Minyak kelapa 1 sdt 6
sawit
Susu coklat Susu ibu hamil 1 gls 200
Selingan Kerupuk 2 bh 20
Pagi udang
Air putih 1½ gls 300
Siang Peyek - Adonan 2 sdm 20
kacang tanah tepung terigu
- Kacang tanah 1½ sdm 10
tanpa kulit
- Minyak kelapa 1 sdm 5
sawit
Kerupuk 2 bh 20
amplang
Jus kuweni Mangga 1 gls 100
kuweni
Selingan Sate bakso - Ikan tengiri ¼ ptg kcl 20
Sore ikan - Adonan 5 sdm 50
tepung

6
tapioka
Air jeruk Jeruk peres 1 bh 100
Malam Nasi putih Beras 1 gls 150
Sop ayam 1 gls 200
Keripik 2 bh 20
tempe
Susu coklat Susu ibu hamil 1 gls 200

3. Penilaian Status Gizi


a. Antropometri
Menurut klasifikasi Departemen Kesehatan RI mengenai batas
ambang IMT untuk orang Indonesia, Ibu S memiliki berat badan normal
karena IMT Ibu S berada di rentang 18,5 – 25,0 yaitu 20,17.
Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4

Normal 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

Sumber: Depkes RI, 2011


Berdasarkan tabel peningkatan berat badan (dalam kg) selama
kehamilan (Institute of Medicine, 2009), penambahan berat badan Ibu S
sudah melebihi batas normal untuk seseorang dengan IMT normal
sebelum hamil. Untuk seseorang dengan IMT normal, hanya
memerlukan peningkatan berat badan sekamir 11,5 – 16 kg.
Prepregnanc Rate of weight Recommended weight gain (kg)
For single birth For twin birth
y BMI gain (kg/week)
Underweight 0,45 12,5 – 18 Insufficient data to
make
recommendation
Normal 0,45 11,6 – 16 17 – 25
Overweight 0,27 7 – 11,5 14 – 23
Obesity 0,2 5–9 11 – 19
Sumber: IOM, 2009

7
Ukuran LILA Ibu S yaitu 27,5. Menurut Direktorat Gizi Departemen
Kesehatan RI (1994), masih tergolong normal dan tidak beresiko
kekurangan energi kronis karena lebih dari ambang batas LILA.
Nilai ambang batas LILA (cm) Kurang Energi Kronis (KEK)
< 23,5 Resiko
≥ 23,5 Tidak Resiko
Sumber: Depkes RI, 1994
b. Biokimia
Pada saat wawancara tidak dilakukan penilaian status gizi dengan
metode biokimia. Berdasarkan hasil cek Hb terakhir pada bulan Januari
2015, Hb Ibu S adalah 9,2 g/dl. Menurut De Meyer (1993), Hb diantara 7
– 10 gr/dl termasuk dalam kategori anemia sedang.
Anemia Hb (gr/dl)
Batas normal 11
Ringan 10
Sedang 7 – 10
Berat <7
Sumber: De Meyer, 1993
c. Klinik
Tekanan darah Ibu S yaitu 120/90 mmHg. Tekanan darah tersebut
masih dalam kategori normal dan tidak termasuk dalam hipertensi atau
pre-hipertensi sehingga risiko terkena preeklamsia atau eklamsi kecil.
d. Dietary
Kecukupan energi berdasarkan recall 24 jam:

Energi (kkal) KH (gr) Lemak (gr) Protein (gr)


Recall (Nutrisurvey) 3227.6 kcal 388.8 g 153.6 g 74.9 g
Kebutuhan (AKG) 2036.3 kcal 290.7 g 69.1 g 60.1 g
Persentase (%) 159 % 134 % 222 % 125%
Berdasarkan recall yang telah dilakukan, persentase kebutuhan
energi tercukupi 159%, karbohidrat 134%, lemak 222% dan protein
125% sehingga dapat disimpulkan bahwa asupan nutrisi yang
dikonsumsi oleh Ibu S melebihi pemenuhan kebutuhan yang
seharusnya.

4. Permasalahan Gizi
Pada kasus ini, responden memiliki IMT yang normal yaitu 20,2 pada
masa sebelum hamil. Hal ini dapat dikategorikan Ibu S mempunyai IMT
yang normal. Karena berada pada rentang IMT 18,5 – 24,9 (WHO, 2004).

8
Pertambahan berat badan reponden dari awal masa sebelum hamil hingga
30 minggu sebesar 19,1 kg. Pertambahan berat badan sebesar 19,1 kg
untuk status gizi ibu yang normal dapat dikatakan berlebih. Seharusnya
pertambahan BB untuk status gizi normal pada ibu hamil adalah 11-16 kg
hingga akhir trimester 3. Kenaikan BB yang berlebihan dapat diakibatkan
kelebihan makan dan kelebihan lemak yang menetap sehingga ibu hamil
menjadi obesitas.
Kegemukan ternyata juga menjadi ancaman yang cukup serius bagi
ibu hamil. Tidak hanya pada masa kehamilan, ibu yang memiliki kelebihan
berat badan, kemungkinan akan mengalami masalah ketika persalinan dan
pasca persalinan dan mempengaruhi pertumbuhan pada bayi dalam
kandungan.
Kadar Hb Ibu S saat diperiksa terakhir kali adalah 9,2 g/dl
menunjukkan bahwa Ibu S mengalami anemia. Dapat dikatakan ibu hamil
mengalami anemia jika Hb < 11g/dl. Dalam kehamilan penurunan kadar
hemoglobin yang dijumpai selama kehamilan disebabkan oleh karena
dalam kehamilan keperluan zat makanan bertambah dan terjadinya
perubahan-perubahan dalam darah, penambahan volume plasma yang
relatif lebih besar daripada penambahan massa hemoglobin dan volume
sel darah merah. Darah bertambah banyak dalam kehamilan, namun
bertambahnya sel-sel darah adalah kurang jika dibandingkan dengan
bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.
Resiko anemia terhadap kesehatan janin sangat besar, ibu hamil
yang mengalami anemia berat mempunyai resiko terjadinya keguguran,
atau kelahiran prematur, memperburuk proses persalinan serta bisa
menyebabkan kerusakan dan gangguan pertumbuhan otak janin. Namun,
dampak yang disebabkan oleh anemia tergantung dari beratnya anemia
yang dialami oleh penderita.

5. Rencana Diet
a. Tujuan, Prinsip dan Syarat Diet
1) Tujuan diet:
a) Memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan janinnya.

9
b) Mempertahankan kesehatan ibu hamil trimester III.
c) Membuat variasi makanan pada ibu hamil trimester III.
d) Mengurangi risiko komplikasi kehamilan khususnya anemia.
e) Mempersiapkan kebutuhan gizi ibu di masa menyusui.
2) Prinsip diet:
a) Memberikan diet untuk mengurangi asupan karbohidrat.
b) Memberikan diet untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat.
c) Mengurangi konsumsi garam karena adanya pembengkakan
pada kaki
d) Memberikan diet tinggi Fe untuk mengatasi anemia pada ibu
hamil trimester III
e) Mengurangi konsumsi penggunakan minyak karena
penambahan berat badan ibu hamil sudah melebihi normal
3) Syarat diet:
a) Mengurangi konsumsi teh, kopi dan makanan yang
mengandung fitat
b) Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C sebagai
enhancer
c) Meminimalkan penggunakan minyak dalam pengolahan
makanan
d) Memperbanyak konsumsi buah dan sayur
e) Mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat untuk
mengontrol nafsu makan ibu
b. Perhitungan Kebutuhan Gizi
1) Energi
BMR = 655,1 + (9,563 x 46) + (1,850 x 151) – (4,676 x 35)
= 655,1 + 439, 9 + 279,35 - 163,66
= 1210,69 kkal
TEE = BMR x FA
= 1210,69 x 1,55
= 1876,56 kkal
Kebutuhan energi Ibu S = 1876,56 kkal + 300 kkal
= 2176,56 kkal
2) Karbohidrat = 60% x 2176,56
= 1306 kkal / 4

10
= 326,4 gram
3) Protein = 15% x 2176,56
= 326,48 kkal / 4
= 81,6 gram
4) Lemak = 25% x 2176,56
= 544,14 kkal / 9
= 60,46 gram
c. Perencanaan Menu
1) Daftar Perencanaan Menu
Golongan PNK Energi Protei Lemak KH (g)
(kcal) n (g) (g)
Karbohidrat   5 875 20 - 200
Lemak Rendah Lemak - - - - -
Hewani
  lemak Sedang 3 225 21 15 -
  Tinggi Lemak 1 150 13 13 -
Lemak Nabati   2 150 10 6 14
Sayuran Sayuran A - - - - -
  Sayuran B 2,5 62,5 2,5 - 12,5
  Sayuran C - - - - -
Buah   3 150 - - 36
Susu Tanpa Lemak - - - - -
  Rendah Lemak 2 250 14 12 20
  Tinggi Lemak - - - - -
Minyak Tak jenuh - - - - -
  Jenuh 4 200 - 20 -
Gula   4 200 - - 48
Total 2262,5 80,5 66 330,5
Kebutuhan 2176,5 81,6 60,46 326,4
6
Persentase (%) 103,9% 98,6% 109,1% 101,2%

2) Daftar Perencanaan Menu Makan Sehari


Bahan Makanan
Waktu Nama
Bahan Banyaknya
Makan Masakan URT Gram
Makanan
Pagi Roti isi selai - Roti tawar 2 ptg 20
- Selai 1 sdm 10
blueberry

11
- Selai 1 sdm 15
kacang
tanah
Susu - Susu 1 gls 200
rendah
lemak
Apel merah - Apel 1 bh kecil 85
Selingan Bubur kacang - Kacang 4 sdm 40
pagi hijau hijau 2 sdm 30
- Gula merah 1/3 gls 40
- Santan
Siang Nasi - Nasi 1 gls 150
Sayur bayam - Bayam ½ gls 50
- Jagung ¼ gls 25

- Wortel ¼ gls 25
Sapi lada - Daging sapi 1 ptg sdg 35
hitam ¼ gls 25
- Bawang
Bombay
Mangga ¾ bh 90
- Mangga
Air putih
Selingan Mix - Kentang 2 bh sdg 210
sore vegetables - Buncis ¼ gls 25
- Wortel ¼ gls 25

- Jagung ¼ gls 25

- Brokoli ¼ gls 25
¼ gls 25
- Bawang
Bombay
¼ gls 25
- Lettuce
½ ptg 25
- Sosis
1 sdt 5
- Minyak
1 bh 190
- Jeruk
Jus jeruk 1 sdm 13
- Gula pasir
Malam Mie goreng - Mie 1 gls 50
jawa special - Sawi ¼ gls 25
- Wortel ¼ gls 25
1 btr 55

12
- Telur ½ sdt 2.5
Ayam goreng - Minyak 1 ptg 55
- Daging
ayam 1 sdt 5

dengan kulit 1 gls 200


Susu - Minyak
- Susu

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Kehamilan merupakan proses alami dan normal dalam kehidupan wanita


pada masa reproduksi. Bagi seorang ibu masa kehamilan adalah salah satu
masa penting dalam kehidupannya. Pada masa kehamilan banyak terjadi
perubahan anatomi tubuh wanita. Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira di
antara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terutama dalam

13
kehamilan 20 minggu terakhir (Wiknjosastro, 2007). Kebutuhan akan zat gizi
yang meningkat pada masa kehamilan juga sangat mempengaruhi pertambahan
berat badan Ibu Saat hamil, dimana kebutuhan zat gizi ini nantinya akan berguna
untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan janin,
pemeliharaan kesehatan ibu, serta persediaan untuk masa laktasi, baik untuk
janin maupun ibu. Selain itu, risiko kematian ibu dan bayi pun dapat dikurrangi
ditambah dengan luaran bayi yang sehat dan tumbuh berkembang dengan baik
(Almatsier, dkk., 2011).
Menurut AKG 2013, kebutuhan energi untuk ibu hamil trimester I diberi
penambahan 180 kkal, sedangkan trimester II dan III ditambah 300 kkal. Selama
kehamilan terjadi pembentukan sel-sel yang luar biasa banyaknya, disertai
penambahan volume darah. Semua zat gizi berperan dalam proses ini, namun
kebutuhan asam folat, kobalamin, besi, dan seng memerlukan perhatian secara
khusus karena memiliki peran yang sangat amat penting dalam sintesis DNA,
RNA dan sel-sel baru (Almatsier, dkk., 2011). Untuk menghindari terjadinya Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) atau di bawah 2500 gram, seorang ibu harus
menjaga kondisi fisiknya dengan mencukupi kebutuhan gizinya. WHO
memperkirakan bahwa angka prevalensi BBLR di negara maju terbesar antara 3-
7% dan di negara berkembang berkisar antara 13-38%. Untuk Indonesia
kejadian BBLR adalah sekamir 14-20%.
Status gizi ibu hamil bisa diketahui dengan mengukur lingkar lengan atas,
bila kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil tersebut termasuk Kurang Energi Kronis
(KEK), ini berarti Ibu Sudah mengalami keadaan kurang gizi dalam jangka waktu
yang telah lama, bila ini terjadi maka kebutuhan nutrisi untuk proses tumbuh
kembang janin menjadi terhamat, akibatnya melahirkan bayi BBLR (Depkes RI,
2008). Ibu hamil yang menderita KEK dan anemia mempunyai risiko kesakamin
yang lebih besar terutama pada trimester III kehamiln dibandingkan dengan ibu
hamil normal. Akibatnya mereka mempunyai risiko yang lebih besar untuk
melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan, pendarahan, pasca
persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan
(Depkes RI, 1996). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu
meredam tekanan lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat pada
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat menggangg
kelangsngan hidupnya (Wiknjosastro, 2007).

14
Kehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang
dimulai pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40. Pada wanita hamil trimester III
akan mengalami perubahan fisiologis dan psikologis yang disebut sebagai
periode penantian. Perubahan fisiologis pada kehamilan trimester III yaitu
diantaranya uterus yang mulai menekan ke arah tulang belakang, menekan vena
kava dan aorta sehingga aliran darah tertekan; sirkulasi darah, sistem respirasi
dan volume darah meningkat 25% sehingga ibu hamil sering mengeluh sesak
nafas akibat pembesaran uterus yang semakin mendesak diafragma; ibu hamil
dapat mengalami nyeri ulu hati dan regurgitasi karena terjadi tekanan ke atas
uterus, sedangkan pelebaran pembuluh darah pada rectum juga bisa terjadi; bila
kepala janin mulai turun ke PAP, maka ibu hamil akan kembali mengeluh sering
kencing. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembanan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi
(Wiknjosastro, 2007).
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester III diantaranya
pada akhir bulan ke-7 (minggu ke-28), pertumbuhan rambut dan kuku yang
semakin panjang, gerakan mata membuka dan menutup, gerakan menghisap
semakin kuat, panjang badan 23 cm dan berat 1000 gram. Minggu ke-29 sampai
ke-32 (bulan kedelapan), tubuh janin sudah terisi lemak dan veniks kaseosa
menutupi permukaan tubuh bayi termasuk rambut lanugo. Ukuran panjang rata-
rata 28 cm, berat 3,75 pon. Minggu ke-33 sampai ke-36 ukuran rata-rata panjang
31,7 cm berat 2500 gram. Minggu ke-37 sampai ke-40 pertumbuhan dan
perkembangan utuh telah tercapai. Pada kehamilan trimester III juga terjadi
ketidaknyamanan seperti peningkatan frekuensi berkemih (nonpatologis) dan
konstipasi, edema devenden dan varises, dan nyeri ligamen (Wiknjosastro,
2007).

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil dari wawancara dan studi pustaka, pada kasus


responden ibu hamil trimester III ini yaitu Ibu S, responden mengalami anemia
dan kelebihan berat badan. Berdasarkan data yang diperoleh, responden

15
mengalami anemia karena Hb nya 9 mg/dl dan mengalami overweight karena
kenaikan berat badannya sudah melebihi batas normal.
Dari hasil recall 24 jam yang dihitung menggunakan Nutrisurvey, diperoleh
energi sebesar 3227,6 kkal, protein sebesar 74,9 gram, lemak sebesar 153,6
gram dan karbohidrat sebesar 388,8 gram. Selain itu, responden juga
mempunyai riwayat penyakit maag, step, cacar, dan gejala DB.
Berdasarkan data diatas, maka jenis diet yang disarankan adalah diet
cukup kalori, tinggi protein, tinggi Fe, tinggi serat, rendah karbohidrat, dan rendah
lemak.
Menurut (Mitayani, 2010), jika ibu hamil mempunyai berat badan lebih
maka dianjurkan untuk mengurangi makanan pokok dan tepung-tepungan dan
juga memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan untuk menghindari
sembelit. Sehingga kami mengurangi porsi dari kandungan karbohidrat.
Responden mengalami anemia karena Hbnya 9 mg/dl, sehingga diet yang
cocok yaitu mengkonsumsi bahan yang mengandung banyak zat besi (Fe)
contohnya bayam dan daging sapi. Menurut (Anggreni, 2011) ,makanan hewani
seperti daging, ikan dan ayam merupakan sumber utama zat besi hem. Zat besi
yang berasal dari hem merupakan Hb. Zat besi non hem terdapat dalam pangan
nabati, seperti sayur-sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan buah-buahan.
Selain mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi,
responden juga harus mengkonsumsi vitamin C seperti buah jeruk, karena dapat
membantu penyerapan zat besi. Menurut (Anggreni, 2011) ,penyerapan zat besi
non hem sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor penghambat maupun pendorong,
sedangkan zat besi hem tidak. Asam askorbat (vitamin C) dan daging adalah
faktor utama yang mendorong penyerapan zat besi dikenal sebagai Meat, Fish,
Poultry factory (MFP).
Bagi ibu hamil pada dasarnya memerlukan tambahan, namun sering kali
menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat gizi
dan kalsium (Adriani, 2012). Pada kasus Ibu S diberikan diet yang tinggi protein
untuk menambah asupan proteinnya.
Protein yang diberikan tinggi untuk menunjang pembentukan sel-sel baru
bagi ibu dan bayi. Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, yaitu
untuk membentuk otot, kulit, rambut dan kuku. Protein dikonsumsi sebaiknya
yang mempunyai nilai biologis tinggi misalnya daging, susu, telur, keju, produk
susu dan ikan (Adriani, 2012). Hal ini sesuai dengan perencanaan menu pada

16
Ibu S yang memasukkan daging, ayam, dan susu dalam perencanaan menu
makan Ibu S.
Untuk mecegah terjadinya sembelit, ibu harus disarankan untuk
mengkonsumsi buah dan sayuran. Buah mengandung banyak vitamin serta
mineral yang merupakan komponen gizi penting bagi tubuh setiap manusia.
Selain itu, buah merupakan sumber serat (fiber) yang sangat berguna bagi
pencernaan makanan dalam tubuh manusia (Sri dkk, 2013). Maka dari itu, diet
yang direncanakan banyak mengandung sayur dan buah seperti wortel, brokoli,
buncis, lettuce, sawi sedangkan buah seperti apel, jeruk dan mangga.
Pada kasus Ibu S ditemukan adanya pembengkakan kaki yang timbul
semakin besarnya usia kandungan. Menurut Departemen Kesehatan, untuk
menghindari penimbunan cairan/edema perhatikan penggunaan garam dalam
makanan dan minuman agar tidak berlebihan. Dalam penyusunan menu diet
pada Ibu S juga sudah dikurangi dalam pemakaian garamnya.
Pada menu sarapan pagi, kami memilih menu roti isi selai, apel dan susu.
Karena responden harus mengurangi asupan karbohidrat, maka kami memilih
menggunakan roti. Sedangkan vitamin dan serat diperoleh dari buah apel dan
untuk tambahan energi diperoleh dari lemak yang terdapat pada susu. Selain
energi juga ada tambahan kalsium yang bagus untuk ibu maupun janinnya.
Pada menu selingan pagi, kami memilih bubur kacang hijau, karena
kacang hijau kaya akan protein sehingga cocok untuk diet tinggi protein
Pada menu makan siang, kami memilih nasi, sayur bayam, daging sapi
lada hitam dan mangga. Kami memilih sayur bayam karena bayam banyak
mengandung Fe, selain itu juga terdapat wortel dan jagung yang kaya akan
vitamin dan serat. Kemudian kami memilih daging sapi lada hitam karena
kandungan protein dari protein hewani lebih tinggi, daripada protein nabati.
Sebagai enhancer, ita memilih mangga, karena banyak mengandung vitamin C,
selain itu mangga juga kaya serat yang baik untuk pencernaan.
Pada menu selingan sore, kami memilih mixed vegetables dan jus jeruk.
Kami memilih mixed vegetables karena kaya akan serat yang baik untuk
mencegah sembelit. Sedangkan jus jeruk sebagai enhancer yang membantu
proses penyerapan.
Pada menu makan malam, kami memilih mie goreng special, ayam goreng
dan susu. Kami memilih menggunakan mie karena responen tidak terlau suka
nasi sedangkan ayam goreng untuk menambah asupan protein. Susu yang

17
dikonsumsi adalah susu ibu hamil, karena sebaiknya minum susu hamil 2 kali
sehari.

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

18
a. Status gizi Ibu S berdasarkan IMT adalah normal yakni sebesar 20, 17.
Tekanan darahnya dan LILA normal. Konsumsi zat gizi berdasarkan
recall 24 jam kurang baik dari energi, karbohidrat, lemak dan proteinnya
karena sangat berlebih.

b. Kenaikan berat badan Ibu S selama hamil tergolong berlebih yaitu


sebesar 19 kg.

c. Diet yang dianjurkan untuk Ibu S yaitu diet cukup kalori, rendah
karbohidrat, tinggi protein, tinggi serat, rendah gula dan lemak.

d. Kekurangan kebutuhan protein Ibu S dapat dipenuhi dengan


mengkonsumsi sumber protein hewani dan nabati seperti daging ayam,
daging sapi, kacang hijau yang mengandung tinggi kalori.

2. Saran

a. Konsumsi makanan yang bervariasi.

b. Banyak mengonsumsi air putih, minimal 8-12 gelas sehari.

c. Makan dengan porsi sedikit dan sering.

d. Mengurangi konsumsi teh dan kopi.

e. Memperbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah-buahan untuk


menambah serat.

f. Setelah melahirkan sebaiknya memberikan ASI eksklusif kepada bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Merryana dan Wirjatmadi, Bambang. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus
Kehidupan. Jakarta: Kencana.

19
Anggreni, Elsie. 2011. Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat
Besi Terhadap Tingkat Kejadian Anemia di Puskesmas Pekan Heran
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008. Skripsi : Universitas Sumatera Utara
diakses dari http://repository.usu.ac.id pada tanggal 12 Maret 2015.
Almatsier S., dkk. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Departemen Kesehatan RI. 2011. Artikel: Pedoman Praktis Memantau Status
Gizi Orang Dewasa. Diakses dari http://gizi.depkes.go.id pada tanggal 12
Maret 2015.
Departemen Kesehatan RI. 1994. Pedoman Penggunaan Alat Ukur LiLA pada
WUS. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Jakarta: Depkes.
______________________. 2013. Artikel: Makanan Sehat Ibu Hamil. Diakses
dari http://gizi.depkes.go.id pada tanggal 12 Maret 2015.
E M De Mayer. 1993. Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Defisiensi Besi.
Jakarta: Widya Medika.
Institute of Medicine. 2009. Report Brief: Weight Gain During Pregnancy
Reexamining the Guidelines. Diakses dari http://www.iom.edu pada tanggal
12 Maret 2015.
Mitayani, dan Sartika, W. 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: Trans Info Media.
Sri Wahyuni dkk. 2013. Pola Konsumsi Buah Dan Sayur Serta Asupan Zat Gizi
Mikro dan Serat Pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa. Diakses dari
http://repository.usu.ac.id pada tanggal 12 Maret 2015.
Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

LAMPIRAN

1. Resep

a. Resep untuk sarapan dengan menu roti isi selai

20
Roti isi selai
Bahan :
- 2 ptg roti tawar
- 1 sdm selai blueberry
- 1 sdm selai kacang tanah
Cara membuat :
1. Siapkan 2 potong roti tawar, selai kacang tanah dan selai
blueberry
2. Oleskan selai blueberry dan selai kacang tanah ke masing-masing
potong roti
3. Roti tawar isi selai siap dihidangkan
b. Resep untuk selingan pagi dengan menu bubur kacang hiaju
Bubur kacang hijau
Bahan :
- 4 sdm kacang hijau
- 2 sdm gula merah
- 1/3 gls santan
- 100 ml air
- ½ cm jahe
- ½ lembar daun pandan
Cara membuat :
1. Rebus kacang hijau sampai mekar
2. Masukkan irisan gula merah dan jahe
3. Aduk hingga merata
4. Masukkan santan dan daun pandan, tunggu hingga matang
5. Bubur kacang hijau siap dihidangkan
c. Resep untuk makan siang dengan menu sayur bayam dan daging
sapi lada hitam.

1. Sayur bayam
Bahan
- ½ gls daun bayam
- ¼ gls jagung
- ¼ gls wortel

21
- 200 ml air
Bumbu
- 2 siung bawang putih
- 2 siung bawang merah
- Garam secukupnya
- Lada secukupnya
Cara membuat
1. Irislah bawang merah dan bawang putih
2. Irislah jagung dan wortel
3. Panaskan air hingga mendidih kemudian masukkan bumbu
yang telah diiris
4. Masukkan wortel dan jagung tunggu hingga empuk
5. Masukkan daun bayam
6. Masukkan garam dan lada secukupnya, aduk dan masak
hingga matang
7. Sayur bayam siap dihidangkan
2. Daging sapi lada hitam
Bahan
- 1 ptg sdg daging sapi
- Air secukupnya
Bumbu
- 1 siung bawang putih
- 1 siung bawang merah
- 1 buah cabai merah
- 1 buah cabai hijau
- 25 gr bawang bombay
- Lada hitam secukupnya
- Garam secukupnya
- Kecap secukupnya
- Minyak secukupnya
-
Cara membuat
1. Rebus daging sapi hingga empuk kemudian dipotong sesuai
selera

22
2. Haluskan bawang merah dan bawang putih
3. Panaskan minyak kemudian masukkan bumbu yang telah
dihaluskan
4. Tumis bumbu hingga harum
5. Setelah itu, masukkan daging sapi yang telah direbus
6. Tambahkan sedikit air, kecap, irisan cabai merah dan
hijau,garam dan lada hitam secukupnya
7. Aduk dan tunggu hingga matang
8. Daging sapi lada hitam siap hidangkan
d. Resep untuk selingan sore dengan menu mixed vegetables dan jus
jeruk
1. Mix vegetables
Bahan
- 210 gr French fries
- ½ ptg sosis
- ¼ gls buncis
- ¼ gls wortel
- ¼ gls jagung pipil
- ¼ gls brokoli
- ¼ gls bawang Bombay
- ¼ gls lettuce
Bumbu
Garam secukupnya
Cara membuat
1. Panaskan minyak dan goreng french fries dan sosis hingga
matang, tiriskan
2. Rebus sayuran ( buncis, wortel, jagung pipil, brokoli) , tiriskan
3. Tumis bawang bombay bersama sayuran yang telah direbus
4. Tambahkan garam secukupnya
5. Mixed siap dihidangkan

2. Jus jeruk
Bahan:
- 1 bh jeruk
- 1 sdm gula pasir

23
- 50 ml air
Cara membuat:
1. Kupas kulit dan pisahkan biji dari jeruk
2. Blender buah jeruk bersama gula dan air secukupnya
3. Jus jeruk siap dihidangkan
e. Resep untuk makan malam dengan menu mie goreng special dan
ayam goreng
1. Mie goreng special
Bahan
- 1 gls mie
- ¼ gls sawi
- ¼ gls wortel
- 1 butir telur ayam
- ½ sdt minyak
Bumbu
- 2 siung bawang putih
- 2 siung bawang merah
- Garam secukupnya
- Merica secukupnya
- Kecap secukupnya
Cara membuat
1. Rebus mie hingga matang, tiriskan
2. Haluskan bawang merah dan bawang putih
3. Tumis bumbu hingga harum, masukkan telur dan sayuran (sawi
dan wortel)
4. Masukkan mie dan tambahkan kecap, merica dan garam
5. Aduk hingga merata dan tunggu hingga matang
6. Mie goreng spesial siap dihidangkan

2. Ayam goreng
Bahan
- 1 ptg daging ayam dengan kulit

24
- Minyak goreng secukupnya
- Air secukupnya
Bumbu
- 2 siung bawang putih
- 1 cm kunyit
- Garam secukupnya
- Merica secukupnya
Cara membuat
1. Cuci bersih daging ayam, tiriskan
2. Haluskan bawang putih dan kunyit, tambahkan garam dan merica
3. Campurkan daging ayam dengan bumbu yang telah dihaluskan
4. Oleskan ke seluruh bagian daging
5. Diamkan sekamir 5 menit
6. Panaskan minyak goreng, kemudian goreng hingga matang
7. Angkat dan tiriskan
8. Ayam goreng siap disajikan

2. Bon

25
No Nama Bahan Jumlah Harga satuan Harga Keterangan
. (URT) total

1 Roti tawar 2 ptg Rp 14000,00/10ptg Rp Sari Roti


2800,00

2 Selai 1 sdm Rp 500,00/sdm Rp 500,00


blueberry

3 Selai kacang 1 sdm Rp 500,00/sdm Rp 500,00


tanah

4 Susu cair 200 gr Rp 3500,00/200gr Rp Ultramilk


3500,00

5 Apel merah 1 bh Rp 5000,00/bh Rp


5000,00

TOTAL Rp 12300,00

1. Makan pagi (roti isi selai, susu dan apel)

2. Selingan pagi (bubur kacang hijau)

No Nama Jumlah Harga satuan Harga Keterangan


. Bahan (URT) total

1 Kacang hijau 4 sdm Rp 14000,00/kg Rp


1000,00

2 Gula merah 2 sdm Rp 500,00/sdm Rp


1000,00

3 Santan 1/3 gls Rp 4500,00/gls Rp


1500,00

4 Daun ½ lbr - Rp 300,00


pandan

TOTAL Rp 3800,00

3. Makan siang (nasi, sayur bayam, daging sapi lada hitam dan mangga)
Sayur bayam

No. Nama Jumlah Harga satuan Harga Keterangan

26
Bahan (URT) total

1 Beras ½ gls Rp 10000,00/kg Rp 500,00

2 Daun ½ gls Rp 2000,00/100gr Rp


bayam 1000,00

3 Jagung ¼ gls Rp 4000,00/100gr Rp


1000,00

4 Wortel ¼ gls Rp 500,00/buah Rp


1000,00

5 Mangga ¾ bh Rp 4500,00/buah Rp
3300,00

6 Bawang 2 siung Rp 200,00/siung Rp 400,00


putih

7 Bawang 2 siung Rp 250,00/siung Rp 500,00


merah

8 Garam secukupnya - Rp 200,00

9 Lada secukupnya - Rp 200,00

TOTAL Rp
8100,00

Daging sapi lada hitam

No. Nama Jumlah Harga satuan Harga Keterangan


Bahan (URT) total

1 Daging sapi 1 ptg sdg Rp 120000,00/kg Rp


4200,00

2 Bawang 1 siung Rp 250,00/siung Rp 250,00


merah

3 Bawang 1 siung Rp 200,00/siung Rp 200,00


putih

4 Cabai 1 bh Rp 300,00/bh Rp 300,00


merah

5 Cabai hijau 1 bh Rp 300,00/bh Rp 300,00

27
6 Bawang ¼ gls Rp 3000,00/gls Rp 750,00
bombay

6 Lada hitam secukupnya - Rp 500,00

7 Garam secukupnya - Rp 200,00

8 Kecap secukupnya - Rp 500,00

9 Minyak secukupnya - Rp 300,00


goreng

TOTAL Rp
7500,00

4. Selingan sore (mixed vegetables dan jus jeruk)


Mixed vegetables

No Nama Bahan Jumlah Harga satuan Harga Keterangan


. (URT) total

1 Sosis 1/2 ptg Rp Rp


17500,00/200gr 4375,00

2 French fries 210 gr Rp 10000,00/kg Rp French


2100,00 fries beku

3 Buncis ¼ gls Rp 2000,00/100gr Rp 500,00

4 Lettuce ¼ gls Rp 2000,00/100gr Rp 500,00

5 Brokoli ¼ gls Rp 3000,00/100gr Rp 750,00

6 Minyak 1 sdt Rp 200,00/sdt Rp 600,00


goreng

7 Bawang ¼ gls Rp 3000,00/gls Rp 750,00


bombay

8 Jagung pipil ¼ gls Rp 3000,00/100gr Rp 750,00

9 Wortel ¼ gls Rp 2000,00/100gr Rp 500,00

10 Garam secukupnya - Rp 200,00


secukupnya

TOTAL Rp
11025,00

28
Jus jeruk

No Nama Jumlah Harga satuan Harga Keterangan


. Bahan (URT) total

1 Jeruk 1 buah Rp 2000,00/bh Rp


2000,00

2 Gula pasir 1 sdm Rp 750,00/sdm Rp 750,00

TOTAL Rp
2750,00

5. Makan malam (mie goreng special, ayam goreng dan susu)

No Nama Jumlah Harga satuan Harga Keterangan


. Bahan (URT) total

1 Mie telur 1 gls Rp 3650,00/200gr Rp


1825,00

2 Sawi ¼ gls Rp 2000,00/100gr Rp


500,00

3 Daging 1 ptg Rp 3000,00/100gr Rp


ayam 3000,00
dengan kulit

4 Telur 1 btr Rp 1200,00/btr Rp


1200,00

5 Wortel ¼ gls Rp 2000,00/100gr Rp


500,00

6 Bawang 1 siung Rp 200,00/siung Rp


putih 200,00

7 Bawang 1 siung Rp 250,00/siung Rp


merah 250,00

8 Minyak ½ sdt Rp 600,00/sdt Rp


goreng 300,00

9 Garam secukupnya - Rp
200,00

29
10 Lada secukupnya - Rp
200,00

TOTAL Rp
8175,00

3. Dokumentasi foto responden

30
31

Anda mungkin juga menyukai