Anda di halaman 1dari 1

Kita memiliki kewajiban untuk mencari kebersihan hati dalam setiap peristiwa yang terjadi pada

diri kita. Membiarkan diri kepada tepian khayalan, pandangan yang buruk, kata-kata yang buruk;
mendengar bahasan yang tidak baik, menyimak gibah... Hal yang demikian adalah undangan
bagi datangnya bala dan musibah. Satu undangan sudah cukup untuk memanggil ribuan bala dan
musibah sekaligus. Oleh sebab itu Rasulullah SAW dalam sehari beristigfar sebanyak 70-100
kali. Istigfar yang beliau baca seakan menjadi benteng serta penolak bala dan musibah. Ya Allah,
jangan Engkau tinggalkan kami ditimpa musibah karena dosa-dosa kami! Ampunilah kami Ya
Ghaffar!

Tutupilah aib kami Ya Sattar! Ampunilah kami Ya Afuw...!

Sidik (al-shidq) adalah kata yang digunakan oleh orang Mukmin. Seorang mukmin harus hidup

dan berzikir dengan kalimat tersebut. Kalbu - yang berpotensi untuk layu, pudar, mudah roboh -
harus dikokohkan dengan kesetiaan. Seorang manusia setelah beriman, keterjagaan imannya
bergantung pada aksi dan amal yang dia lakukan. Lewat ikhlas beramal demi meraih
ridaNya..., ...Maka iman manusia

akan tetap segar dan hidup. Jika manusia statis dalam beramal, ia tak bisa menghindari kondisi
seperti daun yang berguguran ditiup angin. Iman jika tidak dinutrisi oleh aksi akan pudar dan
layu, seperti daun yang berguguran. Daun yang gugur bagi bunga yang bermekaran adalah
kotoran di sekitar tanah. Jika Anda menggunakan segala usaha yang mampu Anda
lakukan...Maka itu adalah undangan bagi hadirnya anugerah ilahi. Teruslah berjalan...teruslah
berjalan...teruslah berjalan... Teruslah berjalan agar tidak terseret di pinggiran jalan

Anda mungkin juga menyukai