Sensir Sensor
Sensir Sensor
merespon perubahan temperature disekitar komponen tersebut dan menghasilkan perubahan elektrik
sesuai dengan perubahan temperature yang direspon komponen tersebut.
Thermocouple terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan dan dilebur
bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan
referensi yang berfungsi sebagai pembanding.
Simbol Thermocouple
Kelebihan Thermocouple
Self Powered
Sederhana
Murah
Bentuk yang beragam
Range respon suhu yang luas
Kekurangan Thermcouple
Tidak linier
Tegangan output rendah
Memerlukan tegangan referensi
Kurang Stabil
Kurang Sensitif
Karakteristik Thermocouple
Salah satu contoh thermocouple adalah J-TC
Thermocouple. JTC merupakan sensor yang mengubah besaran suhu menjadi tegangan, dimana sensor
ini dibuat dari sambungan dua bahan metallic yang berlainan jenis. Sambungan ini dikomposisikan
dengan campuran kimia tertentu, sehingga dihasilkan beda potensial antar sambungan yang akan
berubah terhadap suhu yang dideteksi.
2. Resistance Temperature Detector (RTD)
Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip dasar pada tahanan listrik dari logam yang
bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat
konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering
digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas.
Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif,
karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan
perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.
Simbol Thermistor
Kelebihan Thermistor
Level perubahan output yang tinggi
Respon terhadap perubahan suhu yang cepat
Perubahan resistansi pada kedua terminal (pin)
Kekurangan Termistor
Tidak linier
Range pengukuran suhu yang sempit
Rentan rusak
Memerlukan supply daya
Mengalami self heating
Karakteristik Termistor
Contoh sensor suhu yang termasuk termistor adalah NTC (Negative Temperature
Coefficient). NTC merupakan sensor yang mengubah besaran suhu menjadi hambatan. NTC dibuat dari
campuran bahan semikonduktor yang dapat menghasilkan hambatan intrinsik yang akan berubah
terhadap temperatur.
4. IC Sensor Suhu
IC Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk
kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear.
ngertian Sensor Suhu dan Jenis-jenisnya – Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah suatu
komponen yang dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi
gejala perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu melakukan pengukuran terhadap jumlah
energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu obyek sehingga memungkinkan kita untuk
mengetahui atau mendeteksi gejala perubahan-perubahan suhu tersebut dalam bentuk output
Analog maupun Digital. Sensor Suhu juga merupakan dari keluarga Transduser.
Contoh peralatan-peralatan listrik maupun elektronik yang menggunakan Sensor Suhu diantaranya
seperti Thermometer Suhu Ruangan, Thermometer Suhu Badan, Rice Cooker, Kulkas, Air
Conditioner (Pendingin Ruangan) dan masih banyak lagi.
1. Termostat (Thermostat)
Thermostat adalah jenis Sensor suhu Kontak (Contact Temperature Sensor) yang menggunakan
prinsip Electro-Mechanical. Thermostat pada dasarnya terdiri dari dua jenis logam yang berbeda
seperti Nikel, Tembaga, Tungsten atau aluminium. Dua Jenis Logam tersebut kemudian ditempel
sehingga membentuk Bi-Metallic strip. Bi-Metallic Strip tersebut akan bengkok jika mendapatkan
suhu tertentu sehingga bergerak memutuskan atau menyambungkan sirkuit (ON/OFF).
Thermostat sering digunakan pada peralatan listrik seperti Oven, Seterika dan Water Heater.
Baca juga : Pengertian Termostat dan Prinsip Kerjanya.
2. Thermistor
Thermistor adalah komponen elektronika yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh Suhu. Thermistor
yang merupakan singkatan dari Thermal Resistor ini pada dasarnya terdiri dari 2 jenis yaitu PTC
(Positive Temperature Coefficient) yang nilai resistansinya akan meningkat tinggi ketika suhunya
tinggi dan NTC (Negative Temperature Coefficient) yang nilai resistansinya menurun ketika suhunya
meningkat tinggi.
Thermistor yang dapat mengubah energi listrik menjadi hambatan ini terbuat dari bahan keramik
semikonduktor seperti Kobalt, Mangan atau Nikel Oksida yang dilapisi dengan kaca.
Rentang suhu yang luas yaitu dapat beroperasi di suhu -200⁰C hingga +650⁰C.
Lebih linier jika dibanding dengan Thermistor dan Thermocouple
Lebih presisi, akurasi dan stabil.
4. Thermocouple (Termokopel)
Thermocouple adalah salah satu jenis sensor suhu yang paling sering digunakan, hal ini
dikarenakan rentang suhu operasional Thermocouple yang luas yaitu berkisar -200°C hingga lebih
dari 2000°C dengan harga yang relatif rendah. Thermocouple pada dasarnya adalah sensor suhu
Thermo-Electric yang terdiri dari dua persimpangan (junction) logam yang berbeda. Salah satu
Logam di Thermocouple dijaga di suhu yang tetap (konstan) yang berfungsi sebagai junction
referensi sedangkan satunya lagi dikenakan suhu panas yang akan dideteksi. Dengan adanya
perbedaan suhu di dua persimpangan tersebut, rangkaian akan menghasilkan tegangan listrik
tertentu yang nilainya sebanding dengan suhu sumber panas.
Selain jenis-jenis Sensor suhu diatas, Sensor Suhu atau Temperature Sensor juga dapat dibedakan
menjadi dua jenis utama berdasarkan Hubungan fisik Sensor suhu dengan Obyek yang akan
dirasakan suhunya. Berikut ini adalah 2 jenis utama tersebut.
Untuk lebih jelas mengenai Thermocouple, silakan baca : Pengertian Termokopel (Thermocouple)
dan Prinsip Kerjanya
Kemudian apabila dilihat dari cahaya yang diterima sensor cahaya tersebut, maka sensor cahaya dapat
dibagi dalam beberapa tipe sebagai berikut :
Sensor cahaya infra merah
Sensor cahaya ultraviolet
Sensor Cahaya Tipe Fotovoltaik
Sensor cahaya tipe fotovolataik adalah sensor cahaya yang dapat memberikan perubahan tegangan
pada output sensor cahaya tersebut apabila sensor tersebut menerima intensitas cahaya. Salah
satu contoh sensor cahaya tipe fotovoltaik adalah solar cell atau sel surya.
Sensor cahaya tipe photovoltaic adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi
energi listrik. Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN dengan lapisan P yang
transparan. Jika ada cahaya pada lapisan transparan P akan menyebabkan gerakan elektron antara
bagian P dan N, jadi menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar matahari
penuh. Berikut konstruksi dari sensor cahaya tipe fotovoltaik.
Sensor Cahaya Fotokonduktif
Sensor cahaya tipe fotokonduktif akan memberikan perubahan resistansi pada terminal outputnya sesuai
dengan perubahan intensitas cahaya yang diterimanya. Sensor cahaya tipe fotovoltaik ini ada beberapa
jenis diantaranya adalah :
LDR (Light Depending Resistor)
Photo Transistor
Photo Dioda
LDR (Light Depending Resistor)
LDR adalah sensor cahaya yang memiliki 2 terminal output, dimana kedua terminal output tersebut
memiliki resistansi yang dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Dimana nilai
resistansi kedua terminal output LDR akan semakin rendah apabila intensitas cahya yang diterima oleh
LDR semakin tinggi.
Photo Transistor
Photo transistor
Photo transistor adalah suatu transistor yang memiliki resistansi antara kaki kolektor dan emitor dapat
berubah sesuai intensitas cahaya yang diterimanya. Photo transistormemiliki 2 terminal output dengan
nama emitor dan colektor, dimana nilai resistansi emeitor dan kolektro tersebut akan semakin rendah
apabila intensitas cahaya yang diterim photo transistor semnakin tinggi.
Photo Dioda
Photo dioda
Photo dioda adalah suatu dioda yang akan mengalami perubahan resistansi pada terminal anoda dan
katoda apabila terken cahaya. Nilai resistansi anoda dan katoda pada photo dioda akan semakin rendah
apabila intensitas cahaya yang diterima photodioda semkin tinggi.
Sensor Cahaya Infra Merah
Sensor cahaya infra merah adalah sensor cahaya yang hanya akan merespon perubahan cahaya
inframerah. Sensor cahaya infra merah pada umumnya berupa photo ttransistor atau photo dioda.
Dimana apabila sensor cahaya infra merah ini menerima pancaran cahaya infra merah maka pada
terminal outputnya akan memberikan perubahan resistansi. Akan tetapi ada juga sensor cahaya yang
telah dibuat dalam bentuk chip IC penerima sensor infra merah seperti yang digunakan pada penerima
remote televisi. Dimana chip IC sensor infra merah ini akan memberikan perubahan tegangan output
apabila IC sensor infra merah ini menerima pancaran cahaya infra merah. Berikut adalah bentuk dari IC
sensor infra merah tersebut.
Sensor cahaya ultraviolet merupakan sensor cahaya yang hanya merespon perubahan intensitas cahaya
ultraviolet yang mengenainya. Seonsor cahaya ultraviolet ini akan memberikan perubahan besaran listrik
pada terminal outputnya pada saat menerima perubahan intensitas pancaran cahaya ultraviolet. Sensor
cahaya yang populer salah satunya UVtron. Modul sensor cahaya UVtron akan memberikan perubahan
tegangan output pada saat sensor UVtron menerima perubahan intensitas cahaya ultraviolet. Berikut
adalah bentuk modul sensor cahaya UVtron.