Anda di halaman 1dari 12

Sensor temperature adalah suatu komponen elektronika yang bersifat aktif maupun pasif yang

merespon perubahan temperature disekitar komponen tersebut dan menghasilkan perubahan elektrik
sesuai dengan perubahan temperature yang direspon komponen tersebut.

Jenis-Jenis Sensor temperature


Sensor temperature dibagi 4 jenis:.
 Thermocouple (T/C)
 Resistance Temperature Detector (RTD)
 Thermistor
 IC Sensor Suhu
Karakteristik Sensor Suhu
1. Thermocouple (T/C)

Thermocouple terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan dan dilebur
bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan
referensi yang berfungsi sebagai pembanding.

Simbol Thermocouple
Kelebihan Thermocouple
 Self Powered
 Sederhana
 Murah
 Bentuk yang beragam
 Range respon suhu yang luas
Kekurangan Thermcouple
 Tidak linier
 Tegangan output rendah
 Memerlukan tegangan referensi
 Kurang Stabil
 Kurang Sensitif
Karakteristik Thermocouple
Salah satu contoh thermocouple adalah J-TC
Thermocouple. JTC merupakan sensor yang mengubah besaran suhu menjadi tegangan, dimana sensor
ini dibuat dari sambungan dua bahan metallic yang berlainan jenis. Sambungan ini dikomposisikan
dengan campuran kimia tertentu, sehingga dihasilkan beda potensial antar sambungan yang akan
berubah terhadap suhu yang dideteksi.
2. Resistance Temperature Detector (RTD)
Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip dasar pada tahanan listrik dari logam yang
bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat
konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering
digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas.

Simbol Resistance Temperature Detector (RTD)


Kelebihan Resistance Temperature Detector (RTD)
 Stabilitas kerja yang tinggi
 Memiliki akurasi pengukuran yang tinggi
 Lebih linier daripada thermocouple
Kekurangan Resistance Temperature Detector (RTD)
 Harga RTD mahal
 Memerlukan supply daya
 Resistansi yang rendah
 Tahanan absolut yang rendah
 Mengalami self heating
Karakteristik Resistance Temperature Detector (RTD)
3. Thermistor

Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif,
karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan
perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.

Simbol Thermistor
Kelebihan Thermistor
 Level perubahan output yang tinggi
 Respon terhadap perubahan suhu yang cepat
 Perubahan resistansi pada kedua terminal (pin)
Kekurangan Termistor
 Tidak linier
 Range pengukuran suhu yang sempit
 Rentan rusak
 Memerlukan supply daya
 Mengalami self heating
Karakteristik Termistor
Contoh sensor suhu yang termasuk termistor adalah NTC (Negative Temperature
Coefficient). NTC merupakan sensor yang mengubah besaran suhu menjadi hambatan. NTC dibuat dari
campuran bahan semikonduktor yang dapat menghasilkan hambatan intrinsik yang akan berubah
terhadap temperatur.
4. IC Sensor Suhu

IC Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk
kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear.

Simbol IC Sensor Suhu


Kelebihan IC Sensor Suhu
 Output paling linier
 Perubahan level output yang tinggi
 Harga murah
Kekurangan IC Sensor Suhu
 Temperatur kerja dibawah 200 0C (T < 200 0C)
 Memerlukan supply daya
 Respon time yang lambat
 Mengalami self heating
 Konfigurasi terbatas
Karakteristik IC Sensor Suhu
Salah satu jenis IC sensor suhu adalah IC sensor suhu tipe LM35.IC sensor suhu LM 35 ini memiliki
output yang linier dan bekerja dengan tegangan 5 volt DC. IC sensor suhu LM 35 sering digunakan
sebagai pengindera temperature atau suhu ruangan.
Dalam menentukan sensor suhu sebaiknya kita tau objek atau medan/tempat sensor suhu bekerja
sehingga kita dapat menentukan ukuran fisik dan jenis sensor suhu yang tepat.

ngertian Sensor Suhu dan Jenis-jenisnya – Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah suatu
komponen yang dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi
gejala perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu melakukan pengukuran terhadap jumlah
energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu obyek sehingga memungkinkan kita untuk
mengetahui atau mendeteksi gejala perubahan-perubahan suhu tersebut dalam bentuk output
Analog maupun Digital. Sensor Suhu juga merupakan dari keluarga Transduser.

Contoh peralatan-peralatan listrik maupun elektronik yang menggunakan Sensor Suhu diantaranya
seperti Thermometer Suhu Ruangan, Thermometer Suhu Badan, Rice Cooker, Kulkas, Air
Conditioner (Pendingin Ruangan) dan masih banyak lagi.

Jenis-jenis Sensor Suhu (Temperature Sensors)


Saat ini, terdapat banyak jenis Sensor Suhu dengan karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan
aplikasinya. Berikut ini beberapa jenis Sensor Suhu yang sering ditemukan dalam rangkaian
elektronika ataupun peralatan listrik beserta penjelasan singkatnya :

1. Termostat (Thermostat)
Thermostat adalah jenis Sensor suhu Kontak (Contact Temperature Sensor) yang menggunakan
prinsip Electro-Mechanical. Thermostat pada dasarnya terdiri dari dua jenis logam yang berbeda
seperti Nikel, Tembaga, Tungsten atau aluminium. Dua Jenis Logam tersebut kemudian ditempel
sehingga membentuk Bi-Metallic strip. Bi-Metallic Strip tersebut akan bengkok jika mendapatkan
suhu tertentu sehingga bergerak memutuskan atau menyambungkan sirkuit  (ON/OFF).
Thermostat sering digunakan pada peralatan listrik seperti Oven, Seterika dan Water Heater.
Baca juga : Pengertian Termostat dan Prinsip Kerjanya.

2. Thermistor

Thermistor adalah komponen elektronika yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh Suhu. Thermistor
yang merupakan singkatan dari Thermal Resistor ini pada dasarnya terdiri dari 2 jenis yaitu PTC
(Positive Temperature Coefficient) yang nilai resistansinya akan meningkat tinggi ketika suhunya
tinggi dan NTC (Negative Temperature Coefficient) yang nilai resistansinya menurun ketika suhunya
meningkat tinggi.

Thermistor yang dapat mengubah energi listrik menjadi hambatan ini terbuat dari bahan keramik
semikonduktor seperti Kobalt, Mangan atau Nikel Oksida yang dilapisi dengan kaca.

Keuntungan dari Thermistor adalah sebagai berikut :

 Memiliki Respon yang cepat atas perubahan suhu.


 Lebih murah dibanding dengan Sensor Suhu jenis RTD (Resistive Temperature Detector).
 Rentang atau Range nilai resistansi yang luas berkisar dari 2.000 Ohm hingga 10.000 Ohm.
 Memiliki sensitivitas suhu yang tinggi.

Thermistor (PTC/NTC) banyak diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika seperti Voltage


Regulator, sensor suhu kulkas, pendeteksi kebakaran, Sensor suhu pada Otomotif, Sensor suhu
pada Komputer, sensor untuk memantau pengisian ulang Baterai pada ponsel, kamera dan Laptop.
Baca juga : Pengertian Thermistor dan Karakteristiknya 

3. Resistive Temperature Detector (RTD)


Resistive Temperature Detector atau disingkat dengan RTD memiliki fungsi yang sama dengan
Thermistor jenis PTC yaitu dapat mengubah energi listrik menjadi hambatan listrik yang sebanding
dengan perubahan suhu. Namun Resistive Temperature Detector (RTD) lebih presisi dan memiliki
keakurasian yang lebih tinggi jika dibanding dengan Thermistor PTC. Resistive Temperature
Detector  pada umumnya terbuat dari bahan Platinum sehingga disebut juga dengan Platinum
Resistance Thermometer (PRT).

Keuntungan dari Resistive Temperature Detector (RTD)

 Rentang suhu yang luas yaitu dapat beroperasi di suhu -200⁰C hingga +650⁰C.
 Lebih linier jika dibanding dengan Thermistor dan Thermocouple
 Lebih presisi, akurasi dan stabil.
4. Thermocouple (Termokopel)
Thermocouple adalah salah satu jenis sensor suhu yang paling sering digunakan, hal ini
dikarenakan rentang suhu operasional Thermocouple yang luas yaitu berkisar -200°C hingga lebih
dari 2000°C dengan harga yang relatif rendah. Thermocouple pada dasarnya adalah sensor suhu
Thermo-Electric yang terdiri dari dua persimpangan (junction) logam yang berbeda. Salah satu
Logam di Thermocouple dijaga di suhu yang tetap (konstan) yang berfungsi sebagai junction
referensi sedangkan satunya lagi dikenakan suhu panas yang akan dideteksi. Dengan adanya
perbedaan suhu di dua persimpangan tersebut,  rangkaian akan menghasilkan tegangan listrik
tertentu yang nilainya sebanding dengan suhu sumber panas.

Keuntungan Thermocouple adalah sebagai berikut :

 Memiliki rentang suhu yang luas


 Tahan terhadap goncangan dan getaran
 Memberikan respon langsung terhadap perubahan suhu.

Selain jenis-jenis Sensor suhu diatas, Sensor Suhu atau Temperature Sensor juga dapat dibedakan
menjadi dua jenis utama berdasarkan Hubungan fisik Sensor suhu dengan Obyek yang akan
dirasakan suhunya. Berikut ini adalah 2 jenis utama tersebut.

Untuk lebih jelas mengenai Thermocouple, silakan baca : Pengertian Termokopel (Thermocouple)
dan Prinsip Kerjanya

Contact Temperature Sensor


Sensor Suhu jenis contact adalah Sensor suhu yang memerlukan kontak (hubungan) Fisik dengan
objek yang akan dirasakan perubahan suhunya. Sensor suhu jenis ini dapat digunakan untuk
memantau suhu benda padat, cair maupun gas.

Non-Contact Temperature Sensor


Sensor Suhu jenis Non-Contact adalah Sensor suhu yang dapat mendeteksi perubahan suhu
dengan menggunakan konveksi dan radiasi sehingga tidak memerlukan kontak fisik langsung
dengan obyek yang akan diukur atau dideteksi suhunya.
Sensor cahaya adalah komponen elektronika yang dapat memberikan perubahan besaran elektrik pada
saat terjadi perubahan intensitas cahaya yang diterima oleh sensor cahaya tersebut. Sensor cahaya
dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temui pada penerima remote televisi dan pada lampu penerangan
jalan otomatis.

Jenis-Jenis Sensor Cahaya


Dilihat dari perubahan output sensor cahaya maka sensor cahaya dapat dibedakan kedalam 2 tipe yaitu :
 Sensor cahaya tipe fotovoltaik
 Sensor cahaya tipe fotokonduktif

Kemudian apabila dilihat dari cahaya yang diterima sensor cahaya tersebut, maka sensor cahaya dapat
dibagi dalam beberapa tipe sebagai berikut :
 Sensor cahaya infra merah
 Sensor cahaya ultraviolet
Sensor Cahaya Tipe Fotovoltaik
Sensor cahaya tipe fotovolataik adalah sensor cahaya yang dapat memberikan perubahan tegangan
pada output sensor cahaya tersebut apabila sensor tersebut menerima intensitas cahaya. Salah
satu contoh sensor cahaya tipe fotovoltaik adalah solar cell atau sel surya.

Sensor cahaya tipe photovoltaic adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi
energi listrik. Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN dengan lapisan P yang
transparan. Jika ada cahaya pada lapisan transparan P akan menyebabkan gerakan elektron antara
bagian P dan N, jadi menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar matahari
penuh. Berikut konstruksi dari sensor cahaya tipe fotovoltaik.
Sensor Cahaya Fotokonduktif

Sensor cahaya tipe fotokonduktif akan memberikan perubahan resistansi pada terminal outputnya sesuai
dengan perubahan intensitas cahaya yang diterimanya. Sensor cahaya tipe fotovoltaik ini ada beberapa
jenis diantaranya adalah :
 LDR (Light Depending Resistor)
 Photo Transistor
 Photo Dioda
LDR (Light Depending Resistor)

LDR (Light Depending Resistor)

LDR adalah sensor cahaya yang memiliki 2 terminal output, dimana kedua terminal output tersebut
memiliki resistansi yang dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Dimana nilai
resistansi kedua terminal output LDR akan semakin rendah apabila intensitas cahya yang diterima oleh
LDR semakin tinggi.
Photo Transistor
Photo transistor

Photo transistor adalah suatu transistor yang memiliki resistansi antara kaki kolektor dan emitor dapat
berubah sesuai intensitas cahaya yang diterimanya. Photo transistormemiliki 2 terminal output dengan
nama emitor dan colektor, dimana nilai resistansi emeitor dan kolektro tersebut akan semakin rendah
apabila intensitas cahaya yang diterim photo transistor semnakin tinggi.
Photo Dioda

Photo dioda

Photo dioda adalah suatu dioda yang akan mengalami perubahan resistansi pada terminal anoda dan
katoda apabila terken cahaya. Nilai resistansi anoda dan katoda pada photo dioda akan semakin rendah
apabila intensitas cahaya yang diterima photodioda semkin tinggi.
Sensor Cahaya Infra Merah
Sensor cahaya infra merah adalah sensor cahaya yang hanya akan merespon perubahan cahaya
inframerah. Sensor cahaya infra merah pada umumnya berupa photo ttransistor atau photo dioda.
Dimana apabila sensor cahaya infra merah ini menerima pancaran cahaya infra merah maka pada
terminal outputnya akan memberikan perubahan resistansi. Akan tetapi ada juga sensor cahaya yang
telah dibuat dalam bentuk chip IC penerima sensor infra merah seperti yang digunakan pada penerima
remote televisi. Dimana chip IC sensor infra merah ini akan memberikan perubahan tegangan output
apabila IC sensor infra merah ini menerima pancaran cahaya infra merah. Berikut adalah bentuk dari IC
sensor infra merah tersebut.

Sensor Cahaya Ultraviolet

Sensor cahaya ultraviolet merupakan sensor cahaya yang hanya merespon perubahan intensitas cahaya
ultraviolet yang mengenainya. Seonsor cahaya ultraviolet ini akan memberikan perubahan besaran listrik
pada terminal outputnya pada saat menerima perubahan intensitas pancaran cahaya ultraviolet. Sensor
cahaya yang populer salah satunya UVtron. Modul sensor cahaya UVtron akan memberikan perubahan
tegangan output pada saat sensor UVtron menerima perubahan intensitas cahaya ultraviolet. Berikut
adalah bentuk modul sensor cahaya UVtron.

Modul sensor cahaya ultraviolet UVtron

Anda mungkin juga menyukai