Anda di halaman 1dari 13

ORLI Vol. 48 No.

2 Tahun 2018 Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

Tinjauan Pustaka

Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

Marlinda Adham, Noval Aldino


Departemen Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto
Mangunkusumo
Jakarta

ABSTRAK
Latar belakang: Kasus kanker tiroid hanya terjadi sekitar 2,5% dari seluruh kasus tumor dengan
mayoritas terjadi pada perempuan, hampir 80% kasus yang terjadi adalah tipe papiler. Ada berbagai
panduan klinis untuk diagnosis, terapi, dan follow up untuk karsinoma tiroid berdifferensiasi (DTC=
Differentiated Thyroid Carcinoma). Tujuan: Menentukan perencanaan operasi serta penatalaksanaan
pasca operasi untuk mencegah komplikasi dan kekambuhan. Tinjauan pustaka: Pada DTC, operasi dan
terapi radioiodine dilanjutkan pemberian substitusi levotiroksin tetap merupakan prosedur terapi yang
sudah mapan. Angka kekambuhan yang tinggi dan komplikasi pasca operasi yang bervariasi menyebabkan
perlunya diagnosis dan tatalaksana yang tepat. Kesimpulan: Makalah ini membahas bagaimana cara
menegakkan diagnosis dan tatalaksana kasus karsinoma tiroid berdiferensiasi, sehingga pemilihan
tatalaksana menjadi lebih tepat dan dapat menekan angka kekambuhan.

Kata kunci: karsinoma tiroid berdifferensiasi, diagnostik, faktor risiko, tiroidektomi.

ABSTRACT
Background: Thyroid carcinoma occurs only about 2.5% of all tumor cases with women as the
majority, and almost 80% of the cases are the papillary type. There are many clinical practice guidelines
for diagnosis, therapy, and follow up of Differentiated Thyroid Carcinoma (DTC). Purpose: To determine
the surgical planning and postoperative management to prevent complication and recurrence. Literature
review: For DTC, surgery and radioidodine therapy followed by levothyroxine substitution remain the
established therapeutic procedures. High recurrence rates and varied postoperative complications lead
to the need for proper diagnosis and correct management. Conclusion: This paper discussed on how to
make proper diagnosis and management of DTC in order to suppress the rate of recurrence.

Keywords: differentiated thyroid cancer, diagnostic, risk factors, thyroidectomy.

Alamat korespondensi: Dr. Marlinda Adham, Sp.THT-KL(K), Ph.D. Departemen Telinga Hidung
Tenggorok–Bedah Kepala Leher. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Umum Pusat
Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Email: marlinda.adham@yahoo.com.

197
ORLI Vol. 48 No. 2 Tahun 2018 Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

melakukan. Pemeriksaan ultrasonografi dapat


PENDAHULUAN
membedakan tumor tiroid apakah bersifat
Kelenjar tiroid merupakan organ terbesar kistik atau nodul solid.1,2,4,5
dari sistem endokrin. Gangguan kelenjar
Pemeriksaan pencitraan komputer (TK)
tiroid memberikan manifestasi klinis tersering
atau Magnetic Resonance Imaging (MRI)
dibandingkan dengan organ sistem endokrin
tidak dilakukan secara rutin. Pemeriksaan
lainnya.1
ini hanya digunakan untuk mengevaluasi
Tumor tiroid merupakan pertumbuhan keterlibatan struktur-struktur sekitar seperti
abnormal dari kelenjar tiroid, dimana dapat trakea dan esofagus, serta keterlibatan
berupa tumor jinak ataupun tumor ganas kelenjar getah bening (KGB) regional.1
seperti tipe papiler, folikular, medular, atau
Tujuan tinjauan pustaka ini untuk
tipe anaplastik.2
memberikan informasi dan pedoman terbaru
Angka kejadian dari tumor tiroid terkait diagnosis dan tatalaksana nodul tiroid.
cenderung meningkat, hampir 95% tumor
kelenjar endokrin berasal dari tiroid, walaupun
angka kejadiannya hanya berkisar 2,5% dari TINJAUAN PUSTAKA
seluruh kanker.2,3 Karsinoma tiroid merupakan tumor ganas
Kanker tiroid tipe papiler dan folikular yang terjadi pada tiroid, yaitu organ endokrin
merupakan tipe kanker tiroid yang terbanyak, terbesar pada manusia. Angka kejadian
dengan angka kejadian berkisar 80-90%, tumor tiroid cenderung meningkat dengan
diikuti dengan karsinoma anaplastik, cepat, bahkan pada studi yang dilakukan di
medular, limfoma, dan jenis yang jarang Amerika merupakan salah satu tumor dengan
yaitu karsinoma sel skuamosa dan sarkoma.4 angka insiden yang paling cepat meningkat
dibandingkan kanker lain. Alasan mengapa
Pemeriksaan penunjang rutin yang dapat
terjadinya peningkatan insidens dari kanker
dilakukan pada kasus tumor tiroid adalah
tiroid belum sepenuhnya diketahui, tetapi
pemeriksaan laboratorium fungsi tiroid. Dari
dicurigai berhubungan dengan meningkatnya
pemeriksaan fungsi tiroid dapat diketahui
penggunaan peralatan diagnostik sebagai
apakah benar merupakan suatu kanker atau
pemeriksaan penunjang, yang akhir-akhir ini
hanya berupa kelainan fungsional dari tiroid,
semakin banyak digunakan.1,4,5
seperti pada kasus tiroiditis Hashimoto atau
nodul toksik. Pemeriksaan yang dilakukan Tantangan yang dihadapi dalam
terlebih dahulu adalah kadar Thyroid menangani kasus tumor tiroid adalah
Stimulating Hormones (TSH). Bila didapat bagaimana dapat memberikan terapi yang
nilai TSH abnormal, dapat dilanjutkan dengan adekuat dan tidak dilakukan tindakan yang
pemeriksaan kadar T3 bebas dan kadar T4 berlebihan pada pasien dengan tumor tipe
bebas. Pemeriksaan tiroglobulin biasanya jinak. Selain itu bagaimana dokter dapat
tidak diperiksa sejak awal karena tidak dapat mengenali atau mendiagnosis pasien dengan
membedakan antara tumor jinak atau ganas, tipe tumor yang lebih berbahaya atau berisiko
kecuali ketika terjadi peningkatan kadar tinggi, yang membutuhkan penatalaksanaan
tiroglobulin secara berlebihan.1–4 yang lebih agresif.1,6
Biopsi aspirasi jarum halus juga rutin
digunakan karena minimal invasif serta Nodul tiroid
memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang
tinggi, namun juga sangat tergantung Nodul tiroid memiliki angka kejadian
dari pengalaman ahli sitopatologi yang yang meningkat seiring dengan semakin

198
ORLI Vol. 48 No. 2 Tahun 2018 Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

majunya alat pemeriksaan penunjang pemeriksaan dan biopsi sesegera mungkin.


pencitraan dengan resolusi tinggi, dimana Selain itu perlu diperiksa juga apakah ada
nodul tiroid dulu tidak pernah terdiagnosis. penyebaran kanker, baik secara lokoregional
Walaupun hampir sekitar 90% nodul tiroid maupun metastasis jauh. Lokasi utama
tidak teraba dan merupakan lesi jinak yang terjadinya metastasis jauh yang tersering
secara klinis tidak bermakna, tetapi beberapa adalah pada paru, diikuti tulang dan otak. 1,4,5,8
kasus ternyata menunjukkan suatu kanker.4
Kanker tiroid berdiferensiasi buruk
Untuk membedakan nodul tiroid dapat langsung tumbuh sejak awal, atau
tipe bahaya dan tidak bahaya dibutuhkan berasal dari tipe berdiferensiasi baik yang
pemeriksaan yang terstruktur mulai dari mengalami transformasi. Untuk itu diperlukan
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan pemeriksaan lebih lanjut terutama jika pada
laboratorium, ultrasonografi, dan pemeriksaan pasien terdapat gejala tambahan seperti suara
biopsi aspirasi jarum halus. 4,7 serak, susah menelan, maupun sesak nafas.9,10

Karsinoma tiroid berdiferensiasi baik Karsinoma tiroid medular


Karsinoma tiroid berdiferensiasi baik Karsinoma tiroid medular berasal dari
merupakan kanker tiroid yang terjadi pada sel parafolikular neuroendokrin. Subtipe
lebih dari 95% kasus, yang berasal dari sel ini biasanya memberikan gambaran nodul
epitel folikular tiroid. Yang termasuk kategori tiroid yang soliter, yang sering diikuti oleh
karsinoma tiroid berdiferensiasi baik adalah pembesaran kelenjar getah bening regio
tipe papiler, folikular, dan tipe karsinoma sel servikal.11
Hurthle.1,4,8
Karsinoma tiroid tipe papiler merupakan
Stadium dan klasifikasi tumor
jenis kanker dengan prognosis paling baik
dan memberikan respon terapi yang baik. Beberapa sistem stadium dan klasifikasi
Penyebaran pada subtipe ini biasanya terbatas tumor tiroid dikembangkan berdasarkan
pada kelenjar getah bening regio servikal dan karakteristik dari tumor, prognosis penyakit,
jarang terjadi penyebaran ke paru. Sementara dan fokus pada tatalaksana yang agresif
subtipe folikular dan sel Hurthle memiliki terhadap kanker dengan risiko tinggi untuk
risiko metastasis jauh secara hematogen ke menyebar dan rekuren.1,3,4
paru dan tulang.1,4,8 Sistem yang banyak diadopsi adalah
sistem klasifikasi berdasarkan tumor-nodul-
metastasis (TNM), Sistem ini diterapkan oleh
Karsinoma anaplastik tiroid
The American Joint Commission on Cancer
Kanker tiroid tipe anaplastik merupakan (AJCC) dan Union Internationale Contre
kasus yang sangat jarang ditemukan, hanya le Cancer (UICC). Pada sistem TNM umur
terjadi kurang dari 1% dari seluruh tumor pasien berpengaruh terhadap stadium, dan
tiroid, tetapi merupakan tipe tumor tiroid berpengaruh terhadap angka bertahan hidup
dengan pertumbuhan yang sangat cepat. 5 tahun.1,3,4
Pasien terkadang mengeluh suara serak,
Selain sistem TNM yang digunakan
sulit menelan, atau bahkan sesak nafas. Pada
oleh AJCC, ada beberapa sistem yang
pemeriksaan didapatkan massa yang besar
membagi klasifikasi berdasarkan risiko
pada daerah leher, berbatas tegas, dengan
rendah, sedang, dan tinggi. Pada sistem
atau tanpa pembesaran kelenjar getah bening
AMES (Age, Metastases, Extent, dan Size),
leher. Pada kasus seperti ini harus dilakukan

199
ORLI Vol. 48 No. 2 Tahun 2018 Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

prognosis dan kategori tumor tiroid dibagi size), dan stratifikasi risiko berdasarkan
berdasarkan usia, perluasan lokal, penyebaran American Thyroid Association (ATA).
jauh, serta ukuran dari tumor. Kategori Perbandingan tiap sistem dapat dilihat pada
risiko rendah berdasarkan usia <41 tahun tabel 2 dan3.4,12,13
pada laki-laki, dan <51 tahun pada wanita
tanpa penyebaran jauh tumor. Atau pasien
dengan usia lanjut tanpa keterlibatan ekstra Diagnosis
tiroid pada kanker papiler, dan tanpa invasi Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
ke kapsul tumor oleh kanker folikuler, atau pemeriksaan penunjang yang baik dapat
tumor yang kurang dari 5 cm.12 membantu menegakkan kasus kanker tiroid
Pada sistem AMES angka kematian secara benar. Pada anamnesis faktor umur
karsinoma tiroid risiko rendah hanya sekitar dapat menjadi salah satu penilaian yang
1,8% dibandingkan dengan risiko tinggi spesifik dalam mengerucutkan kasus tumor
yang angka kematiannya berkisar 46%. tiroid. Pada usia kurang dari 20 tahun,
Angka kekambuhan risiko rendah sekitar 5% sekitar 20-50% pasien dengan kanker tiroid
dibandingkan 55% pada risiko tinggi.12 menunjukkan nodul tiroid yang solid. Selain
itu dapat ditanyakan riwayat radiasi pada
Sistem lain yang banyak digunakan
daerah leher, riwayat kanker pada keluarga,
diantaranya AGES (age, grade, extent, size),
dan penyakit tiroid sebelumnya.6,10
MACIS (metastasis, age, completeness of
surgical resection, extrathyroid invation, Ketika mengevaluasi pasien dengan
tumor tiroid harus diperhatikan seberapa
cepat tumor itu tumbuh, apakah terdapat
Tabel 1. Stadium menurut AJCC

T : Tumor primer N : Kelenjar getah bening (KGB) regional

Tx Tumor primer tidak dapat dinilai


Nx KGB tidak dapat dinilai
T0 Tidak didapat tumor primer
N0 Tidak didapat metastasis ke KGB
T1. Tumor dengan ukuran 2 cm atau kurang,
masih terbatas pada tiroid N1 Terdapat metastasis ke KGB regional

T1a. Tumor dengan ukuran 1 cm atau kurang, N1a Metastasis pada KGB servikal level VI
terbatas pada tiroid (pretrakeal, paratrakeal, dan delphian)

T1b. Tumor lebih 1 cm tetapi kurang 2 cm, N1b Metastasis pada KGB servikal unilateral,
terbatas pada tiroid bilateral, kontralateral pada level I, II, III, IV,
V atau daerah retrofaring atau KGB superior
T2 Tumor dengan ukuran lebih dari 2 cm tetapi mediastinum (level VII)
tidak lebih dari 4cm, masih terbatas pada tiroid
T3 Tumor dengan ukuran lebih dari 4cm
masih terbatas pada tiroid, atau tumor dengan M : Metastasis jauh
penyebaran minimal ke ekstra tiroid.
T4a Tumor dengan ukuran berapa saja yang Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
telah meluas keluar kapsul tiroid, yang M0 Tidak terdapat metastasis jauh
menginvasi jaringan lunak subkutis, laring,
trakea, esofagus, atau saraf laringeus rekuren. M1 Terdapat metastasis jauh
T4b Tumor telah menginvasi fasia prevertebral
atau arteri karotis atau pembuluh darah
mediastinum.

200
ORLI Vol. 48 No. 2 Tahun 2018 Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

Tabel 2. Perbandingan klasifikasi prognosis dari berbagai sistem.

TNM AMES AGES MACIS


Faktor pasien
Usia X X X X
Jenis kelamin X X
Faktor tumor
Ukuran X X X X
Histologic grade X
Tipe histologi X X
Penyebaran ekstra tiroid X X X X
Penyebaran kelenjar getah bening X
Metastasis X X X X
Reseksi tidak komplit X
Lai SY4, Pathak KA12, ATA13

Tabel 3.Klasifikasi faktor risiko kanker tiroid.

Sistem Faktor risiko dan prognosis

Skor prognosis = 0,05 x usia (jika ≥ 40 tahun)


+ 1 (pada stadium II)
+ 3 (stadium III dan IV)
+ 1 (penyebaran ekstratiroid)
AGES + 3 (metastasis)
+ 0,2 x ukuran maksimal tumor (dalam cm)

Survival rate (20 tahun)


≤3,99 = 99%, 4-4,99 = 80%, 5-5,99 = 67%, ≥6 =13%
Risiko rendah : Usia muda (≤ 40 tahun pada pria, ≤ 50 tahun pada wanita)
Usia tua (papiler intratiroid, tipe folikular dengan invasi minor pada kapsul)
Risiko tinggi: Semua pasien dengan metastasis jauh.
Tipe papiler ekstratiroid, tipe folikular dengan invasi mayor kapsul.
Tumor primer ≥5 cm pada usia tua.
AMES

Survival rate(20 tahun)


Risko rendah = 99%
Risiko tinggi = 89%

Skor = 3,1 (<40 tahun) atau 0,08 x usia (≥40 tahun)


+ 0,3 x ukuran primer (dalam cm)
+ 1 (jika terdapat reseksi inkomplit)
+ 1 (jika terdapat lokal invasi)
+ 3 (jika terdapat metastasis jauh)
MACIS
Survival rate (20 tahun)
<6 = 99%
6 – 6,6 = 89%
7 – 7,99 = 56%
≥8 = 24%

201
ORLI Vol. 48 No. 2 Tahun 2018 Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

Risiko rendah
Tipe papiler dengan semua kriteria:
- Tanpa penyebaran regional atau metastasis jauh
- Bukan tipe agresif (tall cell,hobnail, tipe kolumnar)
- Tidak terdapat sisa fokal pada thyroid bedpasca operasi pada pemeriksaan whole
body RAI
- Tanpa invasi vaskuler
- Penilaian klinis N0atau ≤5 mikrometastasis N1 (diameter terbesar <0,2 cm)
Tumor intratiroid tipe folikular dengan atau tanpa invasi kapsul, tidak ada
invasi vaskuler atau dengan invasi minimal (<4 fokus)

Risiko sedang

ATA Terdapat infiltrasi jaringan lunak peritiroid


Terdapat sisa fokus pada leherpasca operasi pada pemeriksaan whole body RAI
Tipe agresif
Tipe papiler dengan invasi vaskuler atau mikrokankermultifokal dengan
infiltrasi ekstratiroid
Penilaian klinis N1 atau lebih dari 5 penyebaran KGB pada level yang berbeda
dengan ukuran <3 cm

Risiko tinggi
Ekstensi ekstratiroid secara makroskopis
Reseksi tumor komplit
Metastasis jauh
Peningkatan serum tiroglobulin yang mencurigakan metastasis jauh
Hasil patologi menunjukkan N1 dengan KGB ≥ 3 cm
Lai SY4, Pathak KA12, ATA13

gejala yang menunjukkan tanda perluasan diproduksi oleh sel normal tiroid atau kanker
atau penekanan pada saraf sekitar yang tiroid berdiferensiasi baik, tetapi pemeriksaan
menyebabkan perubahan suara, suara serak, tiroglobulin tidak direkomendasikan pada
sulit menelan, atau bahkan sesak.3,4,11 awal tatalaksana karena tidak bisa memberikan
gambaran suatu tumor ganas atau jinak,
kecuali pada kasus kadar tiroglobulin yang
Pemeriksaan laboratorium terlalu tinggi seperti pada kasus kanker tiroid
Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap yang sudah bermetastasis. Pemeriksaan
fungsi tiroid kebanyakan pasien dengan nodul tiroglobulin direkomendasikan untuk evaluasi
tiroid biasanya menunjukkan angka normal. pasca tindakan tiroidektomi total dengan
Kondisi hipotiroid maupun hipertiroid lebih adjuvan RAI, dalam kondisi ini diharapkan
mengarah kepada gangguan fungsional sisa tumor dan tiroid normal sudah tidak ada,
dari tiroid, seperti pada nodul toksik tiroid sehingga pada pemeriksaan tiroglobulin yang
atau tiroiditis Hashimoto, dibandingkan hasilnya positif atau meningkat menunjukkan
kearah suatu kanker. Langkah pertama yang suatu pertumbuhan baru.1,10,12,14
dianjurkan adalah menentukan status fungsi
tiroid dengan memeriksa TSH. Pada kanker
tiroid umumnya fungsi tiroid normal atau Pemeriksaan pencitraan
meningkat.3,4,11,14 Pemeriksaan radiologi dilakukan untuk
Dapat dilakukan juga pemeriksaan mencari metastasis. Dilakukan foto paru
tiroglobulin, suatu glikoprotein yang anteroposterior, foto polos jaringan lunak

202
ORLI Vol. 48 No. 2 Tahun 2018 Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

leher antero-posterior dan lateral dengan dibagi menjadi nodul kecurigaan tinggi,
posisi leher hiperekstensi bila tumornya kecurigaan sedang, kecurigaan rendah,
besar, esofagogram bila secara klinis terdapat kecurigaan sangat rendah, dan jinak (Tabel 4
tanda-tanda adanya infiltrasi ke esofagus, dan dan Gambar 5).1,8,12,14
bone scan bila ada tanda-tanda metastasis ke
tulang.1,8,12
Pemeriksaaan tomografi komputer,
magnetic resonance imaging, dan positron
Pemeriksaan ultrasonografi emisssion tomography
Kanker tiroid berdiferensiasi baik,
Pemeriksaan USG tidak selalu dapat
khususnya tipe papiler, memiliki angka memberikan gambaran yang adekuat
penyebaran regional ke KGB leher sebesar pada struktur leher dalam terutama pada
20-50% walaupun ukuran primer tumor kecil pasien dengan gambaran klinis leher besar
dan intraitiroid. Frekuensi mikro-metastasis akibat penyebaran multipel KBG leher,
kurang dari <2 mm sebesar 9-%, sehingga terutama untuk evaluasi daerah mediastinum,
diperlukan pemeriksaan USG untuk menilai infraklavikula, retrofaring, dan parafaring.
tumor primer dan penyebaran KGB yang Tomografi computer (TK) direkomendasikan
bersifat kecil.1,8,12,14,15 karena lebih sensitif untuk evaluasi KGB pada
Di samping itu USG dapat dipakai untuk level sentral dan lateral dibandingkan dengan
membedakan nodul yang padat dan kistik, USG (77% dibandingkan 62%). Selain itu TK
serta dapat dimanfaatkan untuk panduan dapat digunakan untuk evalusi infiltrasi tumor
dalam tindakan biopsi aspirasi jarum halus ke daerah sekitar seperti infiltrasi ke trakea,
(BAJAH). Evaluasi USG untuk tiroid dapat laring, dan esofagus.1,8,12,14

Tabel 4. Gambaran USG tiroid, risiko kanker, dan BAJAH pada nodul tiroid

Risiko
Pola sonografi Gambaran USG Cut-off ukuran BAJAH
kanker
Nodul hipoekoik solid atau komponen hipoekoik
solid dari nodus kistik dengan gambaran tepi irreguler
Kecurigaan
(infiltratif, mikrolobulasi), mikrokalsifikasi, bentuk >70 – 90% Pada ≥ 1 cm
tinggi
meninggi, kalsifikasi di pinggir dengan ekstrusi
kecil komponen jaringan lunak, bukti, ETE

Kecurigaan Nodul solid hipoekoik dengan tepian halus tanpa Pada ≥ 1 cm


10 – 20%
sedang mikrokalsifikasi atau bentuk yang meninggi

Nodul solid isoekoik atau hiperekoik, atau nodul


Kecurigaan sistik parsial dengan area solid eksentrik, tanpa
5 – 10% Pada ≥ 1,5 cm
rendah mikrokalsifikasi, tepian ireguler, maupun bentuk
tinggi

Spongiform atau nodul kistik parsial tanpa fitur Pertimbangan pada ≥1,5
Kecurigaan
sonografik seperti pada pola kecurigaan rendah, <3 cm
sangat rendah
sedang, atau tinggi Observasi tanpa BAJAH

Jinak Murni nodul kistik < 1% Tidak dilakukan biopsi

203
ORLI Vol. 48 No. 2 Tahun 2018 Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

Gambar 5. Pola USG nodul tiroid.13,14

Sensitivitas MRI dan PET-scan relatif normal disebut nodul dingin,  bila sama
lebih rendah sekitar 30%-40% dibandingkan afinitasnya disebut nodul hangat dan bila lebih
TK untuk menilai KGB servikal. Positron tinggi disebut nodul panas. Sebagian besar
E m i s s i o n To m o g r a p h y ( P E T ) d a p a t kanker tiroid adalah nodul dingin.  Sekitar
mendeteksi KGB dengan inflamasi, sehingga 10-17% struma dengan nodul dingin dapat
menurunkan spesifisitas pemeriksaan ini. menunjukkan suatu kanker.
Sementara MRI dipengaruhi artefak dari
Bila dilakukan pemeriksaan sidik tiroid,
traktus respiratorius, dan lebih sulit untuk
obat-obatan yang mengganggu penangkapan
mengevaluasi nodul dengan volume kecil.
yodium oleh tiroid harus dihentikan selama 2-4
Tetapi pemeriksaan PET-scan dapat sekaligus
minggu sebelumnya. Pemeriksaan sidik tiroid
mendeteksi metastasis jauh dari tumor
seluruh tubuh dapat membantu mengetahui
tiroid, walaupun pemeriksaan ini tidak
apakah telah terjadi metastasis, dimana pada
direkomendasikan untuk dilakukan secara
organ/jaringan yang menangkap yodium lebih
rutin.1,8,12,14
banyak, dicurigai telah terjadi metastasis.
Pemeriksaan skintigrafi Kelemahan pada penggunaan sidik tiroid
adalah hasilnya kurang dapat dipercaya pada
Pemeriksaan sidik tiroid dapat dilakukan
nodul kurang dari 2 cm.1,4,13,15
jika terdapat fasilitas kedokteran nuklir.
Dasar pemeriksaan ini adalah uptake dan
distribusi yodium radioaktif dalam kelenjar
tiroid. Yang dapat dilihat dari pemeriksaan Pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus
ini adalah besar, bentuk, dan letak kelenjar (BAJAH)
tiroid serta distribusi dalam kelenjar. Juga Merupakan tindakan yang mudah dan
dapat diukur uptake yodium dalam waktu 3, aman, hanya saja harus diperiksa oleh seorang
12, 24, dan 48 jam. Bila nodul menangkap ahli sitologi yang berpengalaman. Ketepatan
yodium lebih sedikit dari jaringan tiroid
204
ORLI Vol. 48 No. 2 Tahun 2018 Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

Tabel 5. Klasifikasi Bethesda

No Kategori diagnostik Risiko kanker (%) Tatalaksana umum


BAJAH dengan panduan
1 Nondiagnostik 1–4
USG
2 Jinak 0 – 3 Pemantauan klinis
Atipik atau lesi folikular yang belum ditentukan atau
3 atypia of undetermined significance/ follicular lession 5 – 15 Ulangi BAJAH
of undetermined significance (AUS/FLUS)
4 Neoplasma folikular (follicular neoplasm/FN) 15 – 30 Lobektomi
Tiroidektomi hampir total
5 Curiga Kanker (SUSP) 69 – 75
atau lobektomi
Tiroidektomi hampir total
6 Kanker 97 – 99
atau total
ATA13, PERKENI14

Tabel 6. Evaluasi pasca operasi.

Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi

Tipe operasi Tiroidektomi total Lobektomi Tiroidektomi total Tiroidektomi total


Pertimbangkan Tiroglobulin Tiroglobulin
Tiroglobulin
Evaluasi awal pemeriksaan Tg, dan RAI scan dan atau RAI scan dan atau
RAI scan dan atau USG
USG USG USG
Tidak direkomendasikan,
Remnant: 30 mCi
RAI Ablasi jika + diberikan dosis 30 Tidak direkomendasikan Adjuvan: 150 mCi
Adjuvan: 150 mCi
mCi
Tg <0,2 ng/mL -> TSH
Target TSH
0,5 – 2 mU/L 0,5 – 2 mU/L 0,1 – 0,5 mU/L < 0,1 mU/L
awal
Tg ≥0,2 ng/mL -> TSH

Awal: 6 – 12 bulan
Awal: 6 – 12 bulan
Jika respon baik Tiap 6 – 12 bulan
Tiroglobulin Jika respon baik diulang Dengan pertimbangan
diulang tiap 12 –
tiap 12 – 24 bulan
24 bulan

pemeriksaan sitologi untuk tipe anaplastik, folikular dengan karsinoma folikular. Hasil
medular, dan papiler hampir mendekati 100% pemeriksaan sitologi dapat dibagi menjadi
tetapi untuk tipe folikular kurang dapat dipakai enam kategori menurut Bethesda (Tabel
karena gambaran sitologi goiter edematosa, 5).1–4,13,14
folikular edematosa, dan adenokarsinoma
Secara umum alur diagnosis kasus
folikular adalah serupa, tergantung gambaran
nodul tiroid adalah memeriksa kadar TSH
invasi ke kapsul dan vaskuler yang hanya
diikuti pemeriksaan skintigrafi pada kadar
dapat dilihat dari pemeriksaan histopatologi.
TSH rendah (nilai normal 03–4,7 mIU/L),
Diagnosis sitologi sangat membantu pada
dan USG pada kadar TSH meningkat atau
kanker papiler dengan spesimen yang
normal. Jika dari pemeriksaan pencitraan
adekuat, tetapi hasil pemeriksaan sitologi
menunjukkan gambaran kecurigaan kearah
tidak dapat membedakan antara adenoma
kanker dapat dilakukan BAJAH.

205
ORLI Vol. 48 No. 2 Tahun 2018 Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

Bagan 1. Alur diagnosis nodul tiroid.14

Berdasarkan hasil anamnesis, lobus tiroid, 3) Strumektomi (tiroidektomi)


pemeriksaan fisik, hasil BAJAH disertai subtotal, pengangkatan sebagian kelenjar
hasil pencitraan stadium tumor dan risiko dari tiroid yang mengandung jaringan patologis,
tumor, maka dapat menentukan tatalaksana meliputi kedua lobus tiroid, 4) Tiroidektomi
operasi, adjuvan, serta kontrol pasca operasi near total, pengangkatan seluruh lobus tiroid
untuk menurunkan kekambuhan. Rangkuman yang patologis berikut sebagian besar lobus
alur diagnosis nodul tiroid dapat dilihat pada tiroid kontralateralnya, 5) Tiroidektomi total,
bagan 1.13,14 pengangkatan seluruh kelenjar tiroid.
Berbagai literatur dan sentral pendidikan
Tatalaksana pembedahan tiroid
tumor sekarang hanya merekomendasikan
Operasi pengangkatan tiroid merupakan dua tipe operasi tiroid, yaitu lobektomi
operasi yang bersih, dan tergolong operasi dan tiroidektomi total. American thyroid
besar. Seberapa luas kelenjar tiroid yang association dan International Federation
akan diambil tergantung keadaan klinis of Head and Neck Oncologic Societies
dan penggolongan risiko dari kanker tiroid, merekomendasikan lobektomi hanya pada
serta perluasan dari tumor. Ada 5 macam kasus dengan risiko rendah, sementara pada
operasi tiroidektomi, yaitu: 1) Lobektomi kasus risiko sedang dan tinggi disarankan
subtotal, pengangkatan sebagian lobus untuk tiroidektomi total agar tercapai kontrol
tiroid yang mengandung jaringan patologis, lokal yang adekuat dan mempermudah
2) Lobektomi total (hemitiroidektomi/ untuk evaluasi pasca operasi, sehingga dapat
ismolobektomi), pengangkatan satu sisi menekan angka kekambuhan.10,14–15

206
ORLI Vol. 48 No. 2 Tahun 2018 Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

Diseksi leher RAI ablasi pada risiko sedang dan berat


Prinsip operasi pengangkatan tumor menggunakan I131dengan dosis maksimal
secara umum adalah kontrol lokal diikuti 150 mCi.13,14
regional atau diseksi leher pada kasus Radioterapi dapat diberikan sebagai
tiroid. American Thyroid Association adjuvan pada kasus kanker tiroid yang
merekomendasikan diseksi leher sentral tidak responsif terhadap RAI ablasi dan
terapeutik pada pasien dengan keterlibatan supresi hormonal, seperti pada kasus kanker
KGB leher sentral, diikuti dengan tiroidektomi berdiferensiasi buruk, anaplastik, atau
total sebagai terapi adekuat. Sedangkan medular. Radioterapi dapat juga diberikan
diseksi leher sentral profilaksis masih menjadi pada kasus metastasis tulang dari kanker
kontroversi untuk dilakukan. Beberapa tiroid. Dosis yang dianjurkan pada daerah
pendapat yang mendukung dilakukannya yang berpotensi diinfiltrasi tumor atau clinical
diseksi leher sentral profilaksis karena target volume (CVT) adalah sebesar 54 Gy
pada kasus kanker tiroid didapatkan angka pada KGB level II-VII, sementara CVT risiko
penyebaran ke daerah KGB leher berkisar sedang pada level VI sebesar 60-63 Gy, serta
21-82%. Hal ini juga didukung literatur dari 66 Gy dengan CVT risiko tinggi disertai batas
Mazzaferri dkk.16 didapatkan bahwa angka sayatan positif.13,14
kejadian disease-assosiated mortality jauh
Pemeriksaan tiroglobulin
berkurang pada pasien yang dilakukan diseksi
direkomendasikan untuk menilai apakah
leher sentral.13
terdapat pertumbuhan baru jaringan tiroid
Pendapat yang menentang dilakukan pasca operasi. Pada kasus kanker tiroid
diseksi leher profilaksis, berdasarkan risiko rendah jika kadar tiroglobulin
karena belum banyaknya penelitian yang tidak terstimulasi kurang dari 0,2 ng/mL
menunjukkan manfaat dari diseksi leher dilakukan kontrol TSH dengan menggunakan
sentral profilaksis terhadap prognosis jangka levotiroksin dengan target 0,5–2 mU/L,
panjang pasien, selain itu tindakan ini memiliki sementara jika kadar tiroglobulin ≥0,2 ng/
risiko pasca operasi seperti hipokalsemia, mL, targer TSH diturunkan menjadi 0,1–0,5
ikut terangkatnya kelenjar paratiroid, yang mU/L. Kasus tiroid risiko sedang kadar TSH
meningkatkan morbiditas pada pasien.13,16 harus dikontrol dengan target 0,1–0,5 mU/L,
Pengangkatan KGB lateral atau level II, sementara risiko berat target TSH kurang dari
III, IV dapat dilakukan pada pasien dengan 0,1 mU/L.13,14
KGB positif melalui pemeriksaan biopsi
diikuti dengan tiroidektomi total.13,16
DISKUSI
Tatalaksana utama pada kasus kanker
Tatalaksana pasca operasi tiroid adalah pembedahan yang adekuat,
Evaluasi rutin pasca operasi sangat jika memungkinkan. Terdapat kontroversi
penting untuk mencegah kekambuhan. Pada kapan dilakukan tiroidektomi total dan kapan
kasus kanker tiroid pasca tiroidektomi total dilakukan hemitiroidektomi (ismulobektomi).
dapat dilakukan evaluasi pencitraan leher Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
dengan USG untuk melihat apakah terdapat angka morbiditas pasien yang dilakukan
sisa sel tiroid. American Thyroid Association tiroidektomi total hampir sama dengan pasien
merekomendasikan untuk Radioactive yang dilakukan operasi hemilobektomi
Iodine remnant ablation (RAI) scanning yang dikerjakan oleh ahli bedah yang
pasca operasi pada semua level risiko, dan berpengalaman.

207
ORLI Vol. 48 No. 2 Tahun 2018 Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

Pemilihan tiroidektomi total berdasarkan DAFTAR PUSTAKA


bahwa kasus kanker papiler tiroid biasanya 1. Cabanillas ME, McFadden DG, Durante C.
bersifat multifokal dan bilateral, sehingga Thyroid cancer. Lancet. 2016: 30172–6.
dibutuhkan pengangkatan secara menyeluruh 2. Singhal S, Sippel RS, Chen H, Schneider
untuk menghilangkan fokus tumor. Selain DF. Distinguishing classical papillary
itu tiroidektomi total memungkinkan untuk thyroid microcancers from follicular-
variant microcancers. Journal of Surg Res.
dilakukan RAI dan monitoring kadar 2014(190): 151–6.
tiroglobulin guna evaluasi kemungkinan
tumor rekuren.1,5,12,15 3. NCCN. Thyroid Carcinoma. NCCN. 2014.
4. Lai SY, Mandel SJ, Weber RS.Management
Masih menjadi perdebatan untuk of Thyroid Neoplasms. In: Flint P, Haughey
dilakukan diseksi leher sentral profilaksis pada B, Lund, Niparko J, Robbins KT, Thomas
kasus kanker tiroid tanpa adanya keterlibatan JR, et al. Cummings Otolaryngology. 6th
KGB berdasarkan pemeriksaan fisik atau edition. Elsevier, Philadelphia, 2008:
1901–28.
dengan pemeriksaan radiologi. Beberapa
pendapat yang mendukung dilakukannya 5. McLeod DSA, Sawka AM, Cooper DS.
Controversies in Primary Treatment of
diseksi leher sentral profilaksis karena Low-risk Papillary Thyroid Cancer. Lancet.
pada kasus kanker tiroid didapatkan angka 2013(381): 1046–57.
penyebaran ke daerah KGB leher berkisar 6. Smith PW, Hanks LR, Salomone LJ,
21-82%. Hal ini juga didukung literatur dari Hanks JB. Thyroid. In: Townsend CM,
Mazzaferri dkk.16 didapatkan bahwa angka Beauchamp R, Evers BM, Mattox KL.
kejadian disease-assosiated mortality jauh Sabiston Textbook of Surgery, 20th Edition.
Elsevier, Philadelphia, 2016: 881–922.
berkurang pada pasien yang dilakukan diseksi
leher sentral.5 7. (SFORL) practice guidelines for lymph-node
management in adult differentiated thyroid
Penggunaan RAI pada pasien kanker carcinoma. Euro Annals of Otol. 2012(129):
papiler tiroid dengan ukuran >10mm masih 197–206.
merupakan kontroversi. Tujuan utama dari 8. S u l i b u r k J , D e l b r i d g e L . S u rg i c a l
RAI pada pasien dengan kanker tiroid adalah Management of Well-Differentiated Thyroid
Cancer: State of the Art. Surg Clin N Am.
untuk menghancurkan sel tumor yang secara 2009. 89(5): 1171–91.
mikroskopik masih tersisa setelah prosedur
9. Kaplan EL, Angelos P, James BC, Nagar
tiroidektomi total. Selain itu RAI juga berguna S, Grogan RH. Surgery of the Thyroid. In:
untuk evaluasi jangka panjang dengan Kaplan EL, Angelos P. Endocrinology: Adult
mendeteksi kemungkinan residu tumor and Pediatric. Elsevier, philadephia 2016:
atau kekambuhan dengan cara dilakukan 1666–92.
pengukuran kadar konsentrasi tiroglobulin, 10. Shah JP, Patel SG, Singh B. Cervival Lymph
dimana kadar akurasi dari tiroglobulin Nodes. In: Shah JP, Patel SG, Singh B. Head
and Neck Surgery and Oncology 4th edition.
terstimulasi lebih tinggi dibandingkan pasien Mosby, Phyladephia, 2012: 426-70.
pasca tiroidektomi total tanpa diikuti RAI.
11. Richmon JD, Roediger FC, Eisele DW.
Hal ini disebabkan karena kadar tiroglobulin Complications of Neck Surgery. In: Flint
yang tidak spesifik.4,12,15 PW, Robbins KT, Thomas R.Cummings
Otolaryngology 6th edition. Elsevier,
Penegakan diagnosis karsinoma tiroid philadelphia, 2010: 1862-71.
yang tepat sangat berpengaruh terhadap
tatalaksana serta evaluasi pasca operasi.
Pendekatan multidisiplin perlu diterapkan
untuk meningkatkan angka keberhasilan
tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi.

208
ORLI Vol. 48 No. 2 Tahun 2018 Diagnosis dan tatalaksana karsinoma tiroid berdiferensiasi

12. Pathak KA, Lambert P, Nason RW, Klonisch 15. Sawka AM, Brierle J, Tsang RW, Thabane
T. Comparising a thyroid prognostic L, Rotstein L,Straus S, et al. An Updated
nomogram to existing staging system for Systematic Review and Commentary
prediction risk of death from thyroid cancers. Examining the Effectiveness of Radioactive
Eur J Surg Oncol. 2016: 1–6. Iodine Remnant Ablation in Well-
Differentiated Thyroid Cancer. Endocrinol
13. ATA. 2015 American Thyroid Association Metab Clin N Am. 2008. 37(2):457–80.
Management Guidelines for Adult Patients
with Thyroid Nodules and differentiated 16. Mazzaferri EL, Doherty GM, Steward DL.
Thyroid Cancer. Mary Ann Liebert Inc The pros and cons of prophylactic central
compartment lymph node dissection for
14. PERKENI. Petunjuk Praktis Pengelolaan papillary thyroid carcinoma. Thyroid 2009;
Nodul Tiroid. PERKENI. 2018. 19:683–9.

209

Anda mungkin juga menyukai