A. Pengertian Kolerasional
Kolerasi adalah Uji statistik untuk menetukan kecendrungan atau pola
untuk dua variable atau lebih atau dua set data unntuk bervariasi secara konsisten
(Creswell, 2015).
Dalam rancangan penelitian kolerasional, peneliti menggunakan uji
statistik kolerasional untuk mendeeskripsikan dan mengukur derajat keterkaitan
(hubungnan) antara dua variable atau lebih, atau beberapa set skor. Dalam
rancangan ini, peneliti tidak berusaha untuk mengontrol atau memanipulasi
variable-variabel seperti dalam eksperimen. Tetapi mereka menghubungkan
dengan menggunakan statistic kolerasi, atau dua skor atau lebih untuk masing-
masing orang (misalnya, skor motivasi dan skor prestasi siswa untuk masing-
masing individu).
Apabila penelitian komparasi bertujuan untuk mengetahui kesamaan dan
perbedaan, maka penelitian kolerasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya
hubungan dan apabila ada, beberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak
hubungan itu (Arikunto, 2010).
Pada beberapa situasi pendidikan, perlakuan maupun kemampuan untuk
memanipulasi kondisi tidak kondusif untuk eksperimen. Dalam kasus ini,
pendidik berpaling ke rancangan kolerasional. Dalam kolerasional, peneliti
menggunakan teknik kolerasi untuk mendeskripsikan dan mengukur derajat
keterkaitan (atau hubungan) di antara dua atau lebih dari dua variabel atau set
skor. Kita menggunakan rancangan korelasional untuk meneliti hubungan antara
dua variabel atau lebih atau untuk memprediksi suatu hasil.
1. Kapan kita menggunakan penelitian kolerasional ini?
Kita menggunakan rancangan ini ketika kita akan menghubungkan dua
variabel atau lebih untuk melihat apakah mereka saling mempengaruhi.
Rancangan ini memungkinkan kita untuk memprediksi suatu hasil,
misalnya: prediksi bahwa kemampuan, kualitas persekolahan, motivasi
siswa dan tugas akademis mempengaruhi prestasi siswa (Anderson &
Keith, 1997, dalam buku Creswell, 2015).
2. Perkembangan penelitian kolerasional
Perkembnagan uji kolerasional dan prosedur untuk menggunakan dan
menginterpretasi pengujian. Pakar statistik mengembangkan prosedur
untuk menghitung statistik kolerasi untuk pertama kalinya pada akhir abad
ke-19 (Cowles, 1989, dalam buku Creswell, 2015). Karl Pearson
mempersentasikan rumus kolerasi yang kita kenal sekarang dalam suatu
makalah di hadapan Royal Society di England pada November 1895.
Menariknya Pearson menggunakan ilustrasi-ilustrasi dari teori evolusi
Darwin dan ide Sir Francis Galton tentang hereditas dan warisan alamiah
untuk mengemukakan ide-idenya tentang kolerasi.