Anda di halaman 1dari 3

RESUME DISKUSI ONLINE

MATA KULIAH IKHTIOLOGI


TENTANG SISTEM SARAF PADA IKAN

Tanggal : Jum’at, 08 Mei 2020

Kelas : Perikanan C

Kelompok 9 :
1. Fitri Anggraeni 230110190088
2. Fakhry Hadiana 230110190098
3. Fadel Ogi Ahmad A 230110190100
4. Dara Tasya Zallika D 230110190113

1. Fitri Nawang Wulan (230110190121)


Pertanyaan: Bila terjadi gangguan pada saat proses berjalannya mekanisme
kerja saraf pada ikan, apakah ikan akan menunjukkan gejala-gejala saat
mengalami gangguan tersebut? Berlangsung selama berapa lama? Dan
dengan cara apa ikan dapat mengembalikan kondisinya seperti semula? Bila
ada, akan seperti apa.
Jawab: Jika mengalami gangguan pada sistem saraf ikan pasti akan
mengalami gejala contohnya perusakan dari otak depan telah menunjukkan
kurangnya spontanitas dari ikan mas koki (Carassius auratus) dalam
mengeksplorasi lingkungan mereka. Ikan tilapia (Tilapia) kehilangan
kemampuan untuk merawat anaknya sendiri ketika otak depan nya dirusak.
Pada ikan mas (Cyprinidae) menunjukan perilaku kurang waspada dan tidak
bisa membaca situasi baru dari keadaan sekitarnya. Ikan tilapia tertentu yang
biasa memberikan perhatian dan perlindungan terhadap anaknya, setelah
telencephalonnya dirusak menjadi bersifat tidak acuh terhadap anak-
anaknya. Ikan Betta splendens akan kehilangan tingkah laku seksnya akibat
perusakan telencephalon. Perusakan otak depan dapat menyebabkan
terjadinya penekanan perilaku agresif, seksual, dan sifat keibuan pada ikan
Gasierosreus aculearus (Lagler 1967). Gangguan tersebut akan berlangsung
selamanya sampe ikan mati. Gangguan terhadap sistem saraf pada ikan setau
saya tidak akan bisa disembuhkan.

2. Rizki Kurniawan (230110190090)


Pertanyaan: Bila terjadi perubahan lingkungan yang buruk, apakah akan
berdampak kepada rusaknya sistem saraf atau tidak? dan saraf apa yang
paling terdampak oleh perubahan lingkungan tersebut?
Jawab: Bila terjadi perubahan lingkungan yang buruk, salah satu dampak
yang diberikan adalah kerusakan pada sistem saraf. Perubahan dasar yang
berkaitan dengan lingkungan yang toksin salah satunya contohnya adalah
disebabkan oleh HCN dapat dibedakan pada tiga katergori yaitu sensor,
motorik dan interneuronal tergantung dari seberapa besar kerusakan yang
dibuat. Kerusakan dapat terjadi pada sensor receptor dan sensor neuron,
dimana dapat mempengaruhi rangkaian dasar dari tekanan, suhu,
penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, sentuhan dan kesakitan dll.
Beberapa bahan kimia termasuk kandungan garam inorganik dan
organophosphorus dapat menyebabkan kehilangan fungsi sensor. Kerusakan
pada saraf motorik dapat menyebabkan kelemahan otot dan kelumpuhan.
Kerusakan interneuronal dapat menyebabkan defisiensi, kehilangan memory,
incoordinasi dan kondisi emosional seperti sifat predator ikan. Kandungan
rendah dari bahan inorganik mercury dan CO2 dapat menyebabkan depresi
dan kehilangan memori.

3. Luthfi Nur Aulia (230110190096)


Pertanyaan: Berdasarkan materi yang telah dipaparkan disebutkan bahwa
terdapat organ perasa khusus, di antaranya ada telinga dan mata. Bisa tolong
dijelaskan bagaimana kerja dari kedua organ perasa tersebut pada ikan?
Jawab: Telinga pada ikan hanya terdiri dari membran-membran labirin.
Terdapat tiga saluran semi sirkular dan saccuus berisi beton yang terbuat dari
kalsium karbonat yang disebut telinga batu atau otholits. Telinga merupakan
organ untuk mendengar dan kesetimbangan (Boolootion 1979).
Mata terdapat di tempat yang berbeda di several ways dari tubuh vertebrata.
Ikan tulang keras tidak memiliki kelopak mata, pelindung mata hanya berupa
selaput mata yang menjaga dari air. Kornea pada ikan tipis dan sama dengan
nilai refraktif pada air. Akibatnya lensa mata menjadi lebih bulat. (Boolotian
1979). Retina pada ikan tidak jauh berbeda dengan retina pada vertebrata
pada umumnya. Retina memiliki struktur tipis dan berlapis serta transparan.
Sel kerucut (kon) dipakai pada aktivitas malam hari, sedangkan sel batang
(rod) digunakan dalam aktivitas melihat pada siang hari. Kon juga
bertanggungjawab dalam membedakan warna seperti biru, hijau dan merah
karena mengandung pigmen yang peka terhadap cahaya matahari (Fujiya
2004).
Beberapa ikan mempunyai mata spesifik dari hasil adaptasi. Banyak
mata yang dikenal, satu contoh ikan yang sangat terkenal di Amerika Selatan
“four-eyed fish” Habitat ikan ini pada air tenang, saat mengapung di
permukaan menggunakan separuh mata atas, saat melihat ke udara dan ke
dalam air terkadang lensa matanya tampak terbagi dua, setiap bagian
tersebut jaraknya dengan retina tidak sama. Ikan bermata empat yang lain
adalah blennie Galapagos (Dialommus fuscus), peloncat batu yang gesit
sangat cepat sekali keluar dari air. Tidak seperti Anableb, mata blenny tidak
tampak terbagi di bagian dalam tetapi lebih ke arah kornea. Telinga ikan
sangat berbeda dengan telinga mammal. Telinga ikan, tidak sebaik telinga
kita dalam mengasosiasi suara. Ikan tidak mempunyai telinga luar, tengah
dan kohlea. Bagian dalam dari telinga ikan berupa utrikulus dorsa yang
dihubungkan dengan kanal semi-sirkuler, dan pelebaran di tengah yang
disebut sacculus (pada amfibi, reptile dan burung disebut lagena yaitu
bangunan semacam kohlea untuk mendengar). Ikan dapat mendeteksi vibrasi
dalam air, beberapa di antara vibrasi mungkin dihasilkan oleh jenisnya
sendiri (Sukiya 2005).

Anda mungkin juga menyukai