BOTANI FARMASI
Disusun Oleh :
Nikmah Nuur R, S.Farm., M. Farm., Apt
Tatang Tajudin, S.Farm, M. Farm., Apt
Menjadi program studi sarjana farmasi islami, unggul, dan berdaya saing yang
berorientasi pada produk inovatif dan pelayanan kefarmasian.
3
Kata Pengantar
..........................
4
TATA TERTIB PRAKTIKUM BOTANI FARMASI
5
JADWAL PRAKTIKUM
Materi Praktikum
1. PRA-UTS
MINGGU NAMA KEGIATAN
1 >Asistensi Praktikum
a. Kegiatan awal Praktikum
1. Tata tertib dilaboratorium bagi mahasiswa
2. Format Laporan sementara dan laporan resmi
3. Materi yang dipraktikumkan
b. Perkenalan alat, cara penggunaan alat dan bahan yang digunakan dilaboratorium
Pengamatan dan pemahaman tentang bagian-bagian sel hidup
4 Benda-benda ergastik di dalam sel, seperti: amilum, butir-butir aleurone, dan kristal-kristal
oksalat
UTS
II. POST-UTS
UAS
RESPONSI
6
Daftar Isi
7
PERCOBAAN I
PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGENALAN SEL
I. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat:
a. Mengenal, memahami secara utuh bagian-bagian dari mikroskop.
b. Menggunakan mikroskop dengan benar dan tepat, sehingga dapat melakukan
pemeriksaan secara mikroskopik pada percobaan selanjutnya.
c. Melihat dan memahami bentuk-bentuk sel menggunakan mikroskop
II. Dasar Teori
Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang
sangat kecil dalam jarak yang dekat, seperti sel. Sel merupakan satuan srtuktural
yang fundamental dan fungsional bagi kehidupan makhluk hidup. Bentuk-bentuk
sel itu bemacam-macam, ada yang pipih, memanjang, beraturan (bentuknya
teratur dan bias membentuk suatu pola tertentu, dan ada juga yang bulat. Contoh
sel pipih, dan bentuknya tipis dan transparan yaitu ephitellium, sel bentuk
memanjang seperti bentuk rantai yang panjang adalah sel saraf.
Dalam bentuknya yang paling sederhana, mikroskop terdiri atas dua lensa
cembung. Lensa yang terdekat dengan benda yang disebut lensa obyektif,
membentuk bayangan sejati dari bendanya. Bayangan ini diperbesar dan terbalik.
Lensa yang terdekat dengan mata yang disebut lensa okuler, digunakan sebagai
kaca pembesar sederhana untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh obyektifnya
(Tripler, 2001).
Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yang pertama mikroskop
optik, yang kedua mikroskop elektron. Mikroskop optik lebih sering digunakan dan
sudah dimiliki oleh sebagian besar instansi. Terdapat 2 macam mikroskop optik
yaitu mikroskop Biologi dan stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk
pengamatan benda-benda tipis dan transparan. Sedangkan mikroskop stereo
digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu halus, dapat tebal
maupun tipis, transparan maupun tidak (Paijatmo,1999:2).
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh seorang berkebangsaan Belanda.
Antony Van Leuwonhuk. Mikroskop yang ditemukan yaitu mikroskop sederhana
8
(berlensa tunggal), pada tahun 1600 Hans dan Zakarias Jansen menemukan
mikroskop yang lebih canggih yaitu mikroskop majemuk (berlensa ganda).
Mikroskop sederhana dan mikroskop majemuk merupakan mikroskop cahaya,
dimana keduanya memanfaatkan pancaran cahaya untuk membentuk bayangan
benda. Seiring berjalannya waktu pada tahun 1932 klorofil dan raksa menemukan
mikroskop elektron. Mikroskop elektron menggunakan berkas elektron sebagai
pengganti cahaya untuk membentuk bayangan benda.
Bagian-bagian Mikroskop:
1. Eyepiece / oculars (lensa okuler)
Untuk memperbesar bayangan yangdibentuk lensa objektif
2. Revolving nosepiece (pemutar lensaobjektif)
Untuk memutar objektif sehingga mengubah perbesaran
3. Observation tube (tabung pengamatan/ tabung okuler)
4. Stage (meja benda)
Spesimen diletakkan di sini
5. Condenser (condenser)
Untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif
6. Objective lense (lensa objektif)
Memperbesar spesimen
7. Brightness adjustment knob (pengaturkekuatan lampu)
Untuk memperbesar dan memperkecil cahaya lampu
8. Main switch (tombol on-off)
9. Diopter adjustmet ring (cincin pengatur diopter)
Untuk menyamakan focus antara mata kanan dan kiri
10. Interpupillar distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar)
11. Specimen holder (penjepit spesimen)
12. Illuminator (sumber cahaya)
13. Vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal)
Untuk menaikkan atau menurunkan object glass
14. Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal)
Untuk menggeser ke kanan / kiri objek glas
9
15. Coarse focus knob (sekrup fokus kasar)
Menaik turunkan meja benda (untuk mencari fokus) secara kasar dan cepat
16. Fine focus knob (sekrup fokus halus)
Menaik turunkan meja benda secara halus dan lambat
17. Observation tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler)
18. Condenser adjustment knob (sekrup pengatur kondenser)
Untuk menaik-turunkan kondenser
I. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat
mengidentifikasi simplisia dari tumbuhan.
II. Dasar Teori
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan
yang telah dikeringkan. Salah satu jenis bahan alamiah simplisia yaiu bahan
nabati/tumbuhan.
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman
atau eksudat tanaman. Yang dimaksud dengan eksudat tanaman adalah isi sel yang
secara spontan keluar dari tanaman atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan
dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari
tanamannya.
Identifikasi simplisia yang akan dilakukan secara :
1. Organoleptik meliputi pengujian morfologi, yaitu berdasarkan warna, bau, dan
rasa, dari simplisia tersebut.
2. Makroskopik merupakan pengujian yang dilakukan dengan mata telanjang
atau dengan bantuan kaca pembesar terhadap berbagai organ tanaman yang
digunakan untuk simplisia.
3. Mikroskopik, pada umumnya meliputi pemeriksaan irisan bahan atau serbuk
dan pemeriksaan anatomi jaringan itu sendiri.
III. Alat dan Bahan
a. Mikroskop
b. Objek dan cover glass
c. Pipet tetes
d. Simplisia tumbuhan seperti Phyllanthus urinaria (meniran), Imperata
cylindrical (alang-alang), Guazuma ulmifolia Lamk (daun jati belanda), daun
kumis kucing, sambiloto, daun dewa, daun keji beling, daun cengkeh
11
e. Simplisia dari batang tumbuhan, seperti Sappan lignum (kayu secang),
Cinnamomi cortex (kayu manis).
f. Simplisia dari buah tumbuhan berupa potongan dari rimpang temulawak,
kunyit, jahe, kencur, cabe jawa, cengkeh.
g. Simplisia serbuk
IV. Cara Kerja
1. Identifikasi setiap simplisia secara organoleptik, makroskopik, dan
mikroskopik.
2. Siapkan mikroskop
3. Buatlah preparat dengan meletakkan serbuk simplisia yang akan diamati.
4. Letakkan bagian tersebut pada objek glass dan di tetesi air sedikit
menggunakan pipet.
5. Tutup dengan cover glass
6. Amati di bawah mikroskop
7. Gambarlah hasil pengamatan dan beri keterangan.
V. Tabel Hasil Percobaan
Nama tanaman Organoleptis 1. Rasa
2. Bau
3. Warna
4. Bentuk
Makroskopik Gambar simplisia
12
PERCOBAAN III
BENDA-BENDA ERGASTIK SEL
I. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
benda-benda ergastik di dalam sel antara lain : amilum, butir-butir aleuron dan
kristal-kristal oksalat.
II. Dasar Teori
Di dalam sel tumbuh-tumbuhan terdapat banyak benda-benda yang
nonprotoplasmik atau biasa disebut dengan benda-benda ergastik, yang biasanya
berada di dalam vakuola, dalam plasma sel dan kerapkali pula dalam plastida.
Benda yang nonprotoplasmik ini terdiri dari substansi (bahan) organik dan
anorganik, dapat bersifat cair maupun padat. Menurut para ahli botani, benda-
benda yang nonprotoplasmik itu umumnya merupakan cadangan makanan yang
jumlahnya berlebihan atau keadaannya dalam jumlah yang besar pada tempat-
tempat penimbunan makanan cadangan makanan seperti misalnya pada akar
umbi, umbi-umbi, biji dan lain-lain.
Benda-benda ergastik yang terdapat di dalam sel tersebut ada yang berbentuk
padat dan ada pula yang berbentuk cair dan juga ada yang terdapat di dalam
plastida. Benda ergastik yang bersifat cair meliputi cairan sel, lemak dan minyak
lemak, serta minyak atsiri dan damar. Sedangkan benda ergastik yang bersifat
padat meliputi kristal Ca-okslat, kristal kersik dan butir-butir aleuron. Dan untuk
benda ergastik yang terdapat pada plastida adalah berupa amilum.
III. Alat dan Bahan
a. Mikroskop
b. Objek dan cover glass
c. Cutter/silet
d. Pipet
e. Preparat ( amilum Solanum tuberosum (kentang), amilum Oryza sativa
(padi), amilum Zea mays (jagung), penampang melintang daun Citrus sp.
(jeruk), penampang melintang batang Amaranthus sp. (bayam).
13
IV. Cara Kerja
a. Siapkan tepung beras dan jagung, ambillah sedikit dan larutkan dengan
akuades kemudian homogenkan
b. Ambillah dengan pipet dan teteskan pada objek glass kemudian tutup
dengan cover glass
c. Amati di bawah mikroskop dan gambar serta beri keterangan.
d. Untuk amilum kentang diambil dengan cara menusukkan jarum ke umbi
kentang sampai diperoleh cairan putih.
V. Tabel Hasil Percobaan
Nama Tanaman Gambar Secara Keterangan Gambar
Mikroskopik (Berilah
penomeran pada setiap
sel)
14
PERCOBAAN IV
JARINGAN MERISTEM
I. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan
menjelaskan mengenai jaringan meristem dan letak-letaknya
II. Dasar Teori
Pada awal perkembangan tumbuhan, seluruh sel memiliki kemampuan
membelah, pada tahap selanjutnya pembelahan sel terjadi hanya di bagian-bagian
tertentu. Jaringan yang masih memiliki kemampuan membelah (bersifat
embrionik) disebut meristem. Pembelahan sel sebenarnya masih dapat terjadi
pada jaringan lain tetapi jumlahnya terbatas. Berdasarkan letak nya dalam
tumbuhan, meristem terbagi menjadi :
1. Meristem apeks, adalah meristem yang berada di ujung batang dan ujung akar.
2. Meristem lateral, adalah meristem yang menyebabkan organ bertambah lebar
ke arah lateral.
3. Meristem interkalar, adalah meristem yang berada diantara jaringan yang
sudah berdiferensiasi, misalnya pada ruas-ruas tumbuhan Graminae.
Berdasarkan asalnya, meristem terbagi menjadi meristem primer dan
meristem sekunder.
1. Meristem primer, adalah meristem yang berkembang langsung dari sel
embrionik.
2. Meristem sekunder, adalah meristem yang berkembang dari jaringan yang
telah mengalami diferensiasi.
Jaringan meristem, memiliki ciri-ciri dinding sel tipis, bentuk sel isodiametris
dibanding sel dewasa, jumlah protoplasma sangat banyak. Biasanya protoplas sel
meristem tidak memiliki cadangan makanan dan kristal, sedangkan plastida masih
pada tahap pro plastida. Pada Anggiospermae sel meristem memiliki vakuola kecil
yang tersebar diseluruh protoplas.
15
III. Alat dan Bahan
a. Mikroskop
b. Objek dan cover glass
c. Cutter/silet
d. Pipet tetes
e. Preparat (Penampang melintang batang Melaleuca dendron, Penampang
melintang akar Alium cepa., penampang melintang batang batang Hisbiscus
sp., pemanpang melintang akar Zea mays).
IV. Cara Kerja
a. Siapkan mikroskop
b. Buatlah preparat dengan cara menyayat tipis bagian yang akan diamati
yaitu meristem akar dan batang
c. Letakkan bagian tersebut pada objek glass, beri setetes air dan tutuplah
dengan cover glass
d. Amati dibawah mikroskop
e. Gambar dan berilah keterangan
V. Tabel Hasil Percobaan
Nama Tanaman Gambar Secara Keterangan Gambar
Mikroskopik (Berilah
penomeran pada setiap
sel)
16
PERCOBAAN V
JARINGAN DASAR/PARENKIM
I. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan
menjelaskan mengenai jaringan parenkim dan bentuk-bentuknya.
II. Dasar teori
Parenkim adalah jaringan dasar yang dapat ditemukan di semua bagian pada
semua organ. Pada tubuh primer, parenkim berasal dari meristem dasar. Pada
pembuluh primer, parenkim berasal dari prokambium sedangkan pada tubuh
sekunder berasal dari kambium pembuluh dan kambium gabus.
Parenkim merupakan sel hidup dengan berbagai bentuk dan terlibat dalam
berbagai fungsi. Bentuk bervariasi sesuai fungsi. Sel parenkim masih bersifat
meristematis, sehingga dapat berfungsi sebagai penyembuh luka, regenerasi, dan
dapat berubah fungsi menjadi jaringan lain. Bentuk sel polihedral (memiliki 14
sisi) / isodiametris, membulat, memanjang, seperti bintang atau berlipat.
17
e. Preparat (kerokan sebelah dalam kulit pisang, penampang melintang daun
Pinus merkusii)
IV. Cara Kerja
a. Siapkan mikroskop
b. Buatlah preparat dengan cara menyayat tipis bagian yang akan diamati
c. Letakkan bagian tersebut pada objek glass, beri setetes air dan tutuplah
dengan cover glass
d. Amati dibawah mikroskop
e. Gambar dan berilah keterangan
V. Tabel Hasil Percobaan
Nama Tanaman Gambar Secara Keterangan Gambar
Mikroskopik (Berilah
penomeran pada setiap
sel)
18
PERCOBAAN VI
JARINGAN PENGUAT/PENYOKONG
I. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan
menjelaskan mengenai jaringan penguat pada tumbuhan dan bentuk-bentuknya.
II. Dasar Teori
Jaringan penguat pada tumbuhan terdiri dari jaringan kolenkim dan
sklerenkim. Kolenkim merupakan jaringan penguat/mekanik dalam tumbuhan.
Kolenkim terbentuk dari sel-sel memanjang yang menyerupai sel prokambium dan
berkembang dalam stadium awal promeristem. Kolenkim berasal dari meristem
dan dari parenkim Biasanya jaringan ini sebagai penguat pada tumbuhan yang
muda dan sedang tumbuh dan pada tumbuhan basah. Kolenkim dapat ditemukan
pada batang, daun, bagian bunga dan buah, biasanya terletak dibawah epidermis.
Pada batang, kolenkim bisa membentuk silinder penuh atau tersusun dalam
berkas-berkas yang memanjang sejajar sumbu batang). Pada daun, kolenkim
terdapat di kedua sisi tulang daun utama atau pada satu sisi saja, serta terdapat
pula sepanjang tepi daun.
Menurut tipe penebalan dinding dapat dibedakan menjadi :
a. kolenkim angular / sudut
b. kolenkim lamellar / papan
c. kolenkim lakunar
d. kolenkim anular / tubular (rata)
Sklerenkim merupakan jaringan penguat / pelindung mekanik Jaringan ini
terdiri dari sel hidup atau sudah mati, bersifat elastis/kenyal, dinding sel
merupakan dinding sekunder yang tersusun dari lignin yang tebal, sehingga dapat
membentuk noktah sederhana yang bercabang. Jaringan ini berasal dari meristem
primer atau dari parenkim.
Sklerenkim terdiri dari serabut dan sklereid. Serabut berasal dari meristem
primer, bentuk sel panjang dengan ujung runcing. Sel dapat berupa sel tunggal
atau berkelompok. Jika terdapat dalam xylem disebut serabut xilar sedangkan jika
diluar xylem disebut serabut ekstra xilar.
19
III. Alat dan Bahan
a. Mikroskop
b. Objek dan cover glass
c. Cutter/silet
d. Pipet tetes
e. Preparat (penampang melintang tangkai batang Solanum
tuberosum,penampang melintang batang Arachis hypogaea, penampang
bujur batang Cordyline fruticosa).
IV. Cara Kerja
a. Siapkan mikroskop
b. Buatlah preparat dengan cara menyayat tipis bagian yang akan diamati
c. Letakkan bagian tersebut pada objek glass, beri setetes air dan tutuplah
dengan cover glass
d. Amati dibawah mikroskop
e. Gambar dan berilah keterangan
V. Tabel Hasil Percobaan
Nama Tanaman Gambar Secara Keterangan Gambar
Mikroskopik (Berilah
penomeran pada setiap
sel)
20
PERCOBAAN VII
JARINGAN PENGANGKUT
I. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan
menjelaskan mengenai jaringan pengangkut pada tumbuhan dan fungsi-fungsinya.
II. Dasar Teori
Pada tumbuhan berpembuluh pengangkutan air serta garam-garam tanah
maupun hasil-hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pembuluh yang terdiri dari
dua kelompok sel yang asalnya sama namun berbeda dalam bentuk, struktur
dinding serta isi selnya. Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua
jaringan ini disebut jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang
berbeda struktur dan fungsinya.
Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut
didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis. Xilem,
terdiri dari trakeid, trakea / pembuluh kayu, parenkim xylem, dan serabut / serat
xylem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi xylem primer dan xylem
sekunder. Xilem primer berasal dari prokambium sedangkan xilem sekunder
berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya xilem primer dapat
dibedakan menjadi protoxylem dan metaxylem.
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel
pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal
terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer
berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium.
21
III. Alat dan Bahan
a. Mikroskop
b. Objek dan cover glass
c. Cutter/silet
d. Pipet tetes
e. Preparat (penampang melintang radial, membujur tangensial dan maserasi
batang Ricinus communis, penampang melintang batang Zea mays).
IV. Cara Kerja
a. Siapkan mikroskop
b. Buatlah preparat dengan cara menyayat tipis bagian yang akan diamati
c. Letakkan bagian tersebut pada objek glass, beri setetes air dan tutuplah
dengan cover glass
d. Amati dibawah mikroskop
e. Gambar dan berilah keterangan
V. Tabel Hasil Percobaan
Nama Tanaman Gambar Secara Keterangan Gambar
Mikroskopik (Berilah
penomeran pada setiap
sel)
22
PERCOBAAN VIII
JARINGAN PENUTUP/SISTEM JARINGAN DERMAL
I. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan
menjelaskan jaringan penutup/epidermis beserta derivate-derivat dan fungsinya.
II. Dasar Teori
Jaringan Penutup adalah jaringan yang menutupi bagian luar dari daun, bunga,
buah, iji, batang dan akar (sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder).
Terdiri dari 1 lapisan sel, tapi ada juga yang berlapis banyak.
Bermacam sel epidermis dapat dibedakan pada berbagai tumbuhan: sel
epidermis bentuk umum, sel tunggal atau kelompok sel dengan struktur, bentuk
dan kandungan yang khusus, sel berhubungan dengan stomata dan struktur
tambahan pada epidermis yang disebut trikoma (Fahn, 1991).
Epidermis mempunyai fungsi melindungi bagian dalam organ tubuh, sehingga
epidermis disebut sebagai jaringan pelindung. Sebagai jaringan pelindung
epidermis melindungi terhadap penguapan, kerusakan mekanis, perubahan
temperatur dan mencegah hilangnya zat hara. Bentuk sel epidermis bermacam-
macam misalnya bentuk seperti kubus, prisma, tidak teratur ada juga yang punya
tonjolan-tonjolan seperti papila. Pada epidermis biasanya terdapat alat tambahan
yang disebut derivat epidermis, pada batang misalnya sel silika dan sel gabus, pada
daun misalnya trikoma, stoma dan sel kipas (Fahn, 1991).
Ciri jaringan epidermis ialah :
1. Susunan sel rapat tanpa ruang antar sel
2. Dinding sel bervariasi tergantung posisi dan jenis tumbuhan
3. Berisi protoplas hidup yang berisi kristal garam, minyak, getah, dan kristal
silikat
4. Vakuola besar, dapat berisi antosianin
5. Tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada hidrofit dan tumbuhan di
bawah naungan
23
III. Alat dan Bahan
a. Mikroskop
b. Objek dan cover glass
c. Cutter/silet
d. Pipet tetes
e. Preparat ( epidermis batang dan daun Saccharum officinarum, Daun Ficus
elastica, rambut kelenjar daun Orthosiphon stamineus, Daun Zea mays,
epidermis bawah daun Datura metel)
IV. Cara Kerja
a. Siapkan mikroskop
b. Buatlah preparat dengan mengiris tipis atau menyayat bagian yang akan
diamati yaitu daerah epidermis
c. Letakkan bagian tersebut dalam objek glass, berikan setetes air kemudian
tutup dengan coverglass
d. Amati dibawah mikroskop
e. Identifikasi epidermis dan derivate-derivatnya
f. Gambarlah dan diberi keterangan.
V. Tabel Hasil Percobaan
Nama Tanaman Gambar Secara Keterangan Gambar
Mikroskopik (Berilah
penomeran pada setiap
sel)
24
PERCOBAAN IX
JARINGAN EKSKRESI
(DUKTUS SEKRET DAN PEMBULUH GETAH)
I. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan
menjelaskan mengenai jaringan ekskresi pada tumbuhan dan fungsi-fungsinya.
II. Dasar Teori
Tumbuhan juga mempunyai sistem jaringan eksresi, yaitu jaringan yang
mengeluarkan secret dari tubuh maupun jaringan yang tidak mengeluarkan secret
dari tubuh. Jaringan yang tidak mengeluarkan secret dari tubuh dapat berupa sel
(idioblas/sel khusus yang berperan untuk eksresi dan pembuluh getah) maupun
jaringan (rongga lysigen).
Sel idioblas mengandung berbagai senyawa seperti enzim:
a. Mirosin (Capparidaceae, cruciferae)
b. Zat minyak (Lauraceae, Simarabaceae)
c. Zat lendir (Cactaceae, Portulacaceae)
d. Zat harsa (Meliaceae)
Jaringan yang mengeluarkan secret dari tubuh, alatnya yaitu kelenjar
epidermal dan parenchymans.
A. Kelenjar epidermal ; merupakan turunan fungsi dari epidermis, berupa :
1. Trichom
a. Rambut dan kelenjar
b. Terkadang trichom ini tetap disimpan untuk alat pertukaran
Mis; pada jibutang
2. Hydanoda / guttatoda / emissari
Adalah tempat air keluar dari ujung daun (peristiwa gutasi)
B. Kelenjar parenchymans, terbagi:
1. Schixogen
Kumpulan dari beberapa sel, berbentuk bulat tetapi tidak berasal dari
epidermis melainkan dari bagian bawah epidermis.
25
2. Epithem
Seperti hydatoda, tapi dari parenkim
III. Alat dan Bahan
a. Mikroskop
b. Objek dan cover glass
c. Cutter/silet
d. Pipet tetes
e. Preparat (daun Gutatoda atau Hidatoda atau tumbuhan yang memiliki laju
gutasi tinggi yaitu tanaman herba, rumput-rumputan, dan tanaman
air/talas).
IV. Cara Kerja
a. Siapkan mikroskop
b. Buatlah preparat dengan cara menyayat tipis bagian yang akan diamati
c. Letakkan bagian tersebut pada objek glass, beri setetes air dan tutuplah
dengan cover glass
d. Amati dibawah mikroskop
e. Gambar dan berilah keterangan
V. Tabel Hasil Percobaan
Nama Tanaman Gambar Secara Keterangan Gambar
Mikroskopik (Berilah
penomeran pada setiap
sel)
26
PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BOTANI FARMASI
27
Contoh Halaman Depan (Cover) Laporan
LAPORAN PRAKTIKUM
BOTANI FARMASI
PERCOBAAN I
Pengenalan Mikroskop dan Pengenalan Sel
Disusun Oleh:
28