Anda di halaman 1dari 16

PATOLOGI MANUSIA

PRE-EKLAMPSIA DAN EKLAMSIA

Dosen Pembimbing : Dr. Iskandar, M,kes

Oleh :

SANDRA SEPTIAN EKA CRISWAHYUDI

NIM:P07131216130

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Banjarmasin

Program Diploma IV Jurusan Gizi

2017

1
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Karena rahmat dan
Karunia Dia-lah saya dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan cara mengambil
beberapa sumber terpecaya.

Ucapan terimakasih tak lupa saya haturkan kepada dr. Iskandar, M.kes. selaku
dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya serta ikhlas membagi ilmunya
kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini untuk menambah nilai.
Makalah ini berjudul “ Pre-eklampsia dan eklampsia” Dan terimakasih kepada teman
seangkatan saya yang banyak memberikan saran dan motivasi kepada saya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini kedepannya. Saya berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI .........................................................................................................3

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................4


B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................5
C. TUJUAN MASALAH................................................................................5

II. ISI

A. PENGERTIAN PRE-EKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA........................6


B. ETIOLOGI PRE-EKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA...............................6
C. GEJALA PRE-EKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA...................................7
D. KOMPLIKASI PRE-EKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA.........................8
E. PERUBAHAN PADA ORGAN................................................................10
F. GAMBARAN KLINIK PRE-EKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA............12
G. PENCEGAHAN.........................................................................................13

III. PENUTUP

KESIMPULAN.........................................................................................14

SARAN.......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-10% penyulit kehamilan dan salah


satu dari tiga penyebab tertinggi morbiditas dan mortalitas ibu bersalin. Di Indonesia,
morbiditas dan mortalitas hipertensi dalam kehamilan juga cukup tinggi.

Hal ini desebabkan selain oleh etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan dalam
persalinan yang masih ditangani oleh tenaga non medik dan sistem rujukan yang
belum sempurna. Hipertensi dalam kehamilan dapat dialami oleh semua ibu hamil
sehingga pengetahuan tentang pengelolaan hipertensi dalam kehamilan harus benar-
benar dipahami oleh semua tenaga medik baik dipusat maupun di daerah.

Hipertensi merupakan salah satu tanda gejala pre-eklampsia pada ibu hamil
atau ibu bersalin. Masih ada kejadian pre-eklampsia dan eklampsia di Indonesia ini
yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dikarenakan tenaga kesehatan yang
kurang berpengalaman.

Pre-eklampsia dan eklampsia lebih sering terjadi pada primigravida


dibandingkan dengan multigravida. Faktor resiko lain yang menjadi predisposisi
terjadinya pre-eklampsia meliputi hiperkronik, kelainan faktor pembekuan, diabetes,
penyakit ginjal, usia ibu terlalu tua atau terlalu muda dan riwayat pre-eklampsia
dalam keluarga.

4
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini, antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan pre-eklampsia dan eklampsia?

2. Bagaimana etiologi pre-eklampsia dan eklampsia?

3. Apa saja gejala pre-eklampsia dan eklampsia?

4. Apa saja komplikasi pre-eklampsia dan eklampsia?

5. Perubahan apa saja yang terjadi pada organ?

6. Seperti apa gambaran klinik Pre-eklampsia dan eklampsia?

7. Bagaimana pencegahan pre-eklampsia dan eklampsia?

C. Tujuan Masalah

Adapun tujuan masalah dari makalah ini, antara lain:

1. Mengetahui apa yang dimaksud pre-eklampsia dan eklampsia

2. Mengetahui etiologi pre-eklampsia dan eklampsia

3. Mengetahui gejala pre-eklampsia dan eklampsia

4. Mengetahui bagaimana komplikasi pre-eklampsia dan eklampsia

5. Mengetahui perubahan yang terjadi pada organ

6. Mengetahui gambaran klinik Pre-eklamsia dan eklampsia

7. Mengetahui pencegahan pre-eklampsia dan eklampsia

5
BAB II

ISI

A. Pengertian Pre-eklampsia dan Eklampsia

Pre-eklampsia dan eklampsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan


yang disebabkan langsung oleh kehamilan itu sendiri. Pre-eklampsia adalah
timbulnya hipertensi disertai proteinuria akibat kehamilan, setelah kehamilan beumur
20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum 20 minggu
apabila terjadi penyakit trofoblastik.

Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau
nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang atau koma. Sebelumnya wanita tadi
akan menunjukan gejala-gejala pre-eklampsia

B. Etiologi Pre-eklampsia dan Eklampsia

Etiologi penyakit ini sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti.
Banyak teori teori dikemukakan para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya,
oleh karena itu disebut dengan” penyakit teori”. Namun belum ada yang memberikan
jawaban yang memuaskan. Teori yang sekarang ini dipakai sebagai penyebab pre-
eklampsi adalah teori “iskemia plasenta”. Namun, teori ini belum dapat menerangkan
semua hal yang berkaitan dengan penyakit ini. Rupanya tidak hanya satu faktor yang
menyebabkan pre-eklampsia dan eklampsia. Diantara faktor yang ditemukan sering
kali sukar ditentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.

6
C. Gejala Pre-eklampsia

Biasanya tanda-tanda pre-eklampsia timbul dalam urutan : pertambahan berat


badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi,dan akhirnya proteinuria.

Pre-eklampsia ringan :

a) Tekanan darah 140/90 mmHg, atau kenaikan diastolic 15 mmHg atau lebih,
atau kenaikan sistolic 30 mmHg atau lebih setelah 20 minggu kehamilan
dengan riwayat tekanan darah normal.

b) Proteinuria kuantitatif > 0,3 gr perliter atau kualitatif 1+ atau 2+ pada urin
kateter atau midstearm.

Pre-eklampsi berat :

a) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih

b) Proteinuria 5gr atau lebih perliter dalam 24 jam atau kualitatif 3+ atau 4+

c) Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam

d) Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan dan rasa nyeri pada


epigastrium

e) Terdapat edema paru dan sianosis

f) Trombositopenig (gangguan fungsi hati)

g) Pertumbuhan janin terhambat

7
Gejala Eklampsia

Pada umumnya kejangan didahului oleh makin memburuknya pre-eklampsia


dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan,
mual keras, nyeri di epigastrium dan hiperrefleksia. Bila keadaan ini tidak dikenal
dan tidak segera diobati, akan timbul kekejangan terutama pada persalinan bahaya ini
sangat besar.

D. Komplikasi

Komplikasi yang terberat adalah kematian ibu dan janin . komplikasi dibawah
ini biasanya terjadi pada pre-eklampsia berat dan eklampsia

1) Solusio plasenta. Komplikasi ini terjadi pada ibu yang menderita hipertensi
akut dan lebih sering terjadi pada pre-eklampsia.

2) Hipofibrinogenemia. Pada pre-eklampsia berat

3) Hemolisis. Penderita dengan pre-eklampsia berat kadang-kadang menunjukan


gejala klinik hemolisis yang dikenal dengan ikterus. Belum diketahui dengan
pasti apakah ini merupakan kerusakan sel-sel hati atau destuksi sel darah
merah. Nekrosis periportal hati sering ditemukan pada autopsi penderita
eklampsia dapat menerangkan ikterus tersebut.

4) Pendarahan otak. Komplikasi ini merupakan penyebab utama kematian


maternal penderita eklampsia

5) Kelainan mata, kehilangan penglihatan untuk sementara, biasanya


berlangsung sampai seminggu

6) Edema paru-paru

8
7) Nekrosis hati. Nekrosis periportal hati pada pre-eklampsia dan eklampsia
merupakan akibat vasopasmus arteriol umum

8) Sindrom HELLP yaitu haemolysis, elevated liver enzymes, dan low palatelet.

9) Kelainan ginjal

10) Komplikasi lain. Lidah tergigit, trauma dan fraktura kerena jatuh akibat
kejang-kejang pneumonia aspirasi

11) Prematuritas, dismaturitas dan kematian janin intra-uterin.

9
E. Perubahan-perubahan pada organ

1. Perubahan Hati

 Peredaran darah tidak teratur


 Terjadi nekrosis,trombosis pada lobus hati
 Rasa nyeri di epigastrium karena peredarah darah subkapsuler

- Retina
 Spasme areriol, edema sekitar diskus optikus
 Ablasio retina (lepasnya retina)
 Menyebabkan penglihatan kabur

- Otak
 Spasme pembuluh darah arteriol otak menyebabkan anemia jaringan otak
pendarahan dan nekrosis
 Menimbulkan nyeri kepala yang berat

- Paru-paru
 Berbagai tingkat edema
 Bronkopnemonia sampai abses menimbulkan sesak nafas sampai sianosis

2. Perubahan Jantung

 Perubahan degenerasi lemak dan edema


 Pendarahan sub-endokardial

10
 Menimbulkan dekompensasio kordis sampai terhentinya fungsi jantung
- Aliran Darah ke Plasenta
 Spasme arteriol yang mendadak menyebabkan asfiksia berat sampai kematian
janin
 Spasme yang berlangsung lama, mengganggu pertumbuhan janin

- Perubahan Ginjal
 Spasme artiriol menyebabkan aliran darah ke ginjal menurun sehingga filtrasi
glomerolus berkurang
 Penyerapan air dan garam tubulus tetap terjadi retensi air dan garam
 Edema pada tungkai dan tangan, paru dan organ lain

- Perubahan Pembuluh Darah


 Premeabilitasnya terhadap protein makin tinggi sehingga terjadi visasi protein
ke jaringan
 Protein ekstravaskuler menarik air dan garam menimbulkan edema
 Hemokonsentrasi darah yang menyebabkan gangguan fungsi metabolisme
tubuh dan trombosis

11
F. Gambaran Klinik Pre-Eklampsia dan Eklampsi

Dimulai dengan kenaikan berat badan diikuti edema. Pada kaki dan tangan,
kenaikan tekanan darah, dan terakhir terjadi proteinuria. Pada pre-eklampsi ringan
gejala subjektif belum dijumpai, tetapi pada pre-eklampsia berat diikuti keluhan
sebagai berikut : sakit kepala terutama daerah frontal, rasa nyeri daerah epigastrium,
gangguan penglihatan, terdapat mual sampai muntah, gangguan pernafasan sampai
sianosis, gangguan kesadaran.

Gejala klinis eklampsi terjadi pada kehamilan 20 minggu atau lebih dan
terdapat tanda-tanda pre-eklampsi (hipertensi, edema, proteinuria, sakit kepala yang
berat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati, kegelisahan atau hiperfleksi) serta ada
gangguan fungsi organ, dan kejan-kejang. Kejang – kejang dalam eklampsi ada 4
tingkat, meliputi :

1. Tingkat Awal atau Aura (invasi)

Berlangsung 30 – 35 detik, mata terpaku dan terbuka tanpa melihat


(pandangan kosong) kelopak mata dan tangan bergetar, kepala diputar kekanan dan
kekiri.

2. Stadium Kejang Tonik

Seluruh otot badan menjadi kaku, wajah kaku tangan menggenggam dan kaki
membengkok kedalam, pernafasan terhenti dan muka mulai kelihatan sianosis, lidah
dapat tergigit, berlangsung kira-kira 20-30 detik.

3. Stadium Kejang Klonik

Semua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam waktu yang cepat, mulut
terbuka dan menutup, keluar ludah bebusa dan lidah dapat tergigit. Mata melotot,

12
muka kelihatan kongesti dan sianosis. Setelah berlangsung selama 1-2 menit kejang
klonik berhenti dan penderita tidak sadar, menarik nafas seperti mendengkur.

4. Stadium Koma

Lamanya ketidaksadaran ini beberapa menit sampai berjam-jam. Kadang


antara kesadaran timbul serangan baru dan akhirnya penderita tetap dalam keadaan
koma.

G. Pencegahan

1) Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti, mengenali tanda-
tanda sedini mungkin(pre-eklampsia ringan), lalu diberikan pengobatan yang
cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat.

2) Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pre-eklampsiajika ada


faktor-faktor predeposisi.

3) Penerangan tentang manfaat istirahat dan diet berguna dalam pencegahan.


Istirahat tidak selalu berarti berbaring ditempat tidur, namun pekerjaan sehari-
hari perlu dikurangi, dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring. Diet
tinggi protein dan rendah lemak, karbohidrat, garam dan penambahan berat
badan yang tidak berlebihan perlu dianjurkan.

4) Mencari pada tiap pemeriksaan tanda-tanda pre-eklampsia dan mengobatinya


segera apabila ditemukan.

5) Mengakhiri kehamilan sedapat-dapatnya pada usia kehamilan 37 minggu


keatas apabila setelah dirawat tanda-tanda pre-eklampsia tidak juga dapat di
hilangkan.

13
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pre-eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria akibat


kehamilan, setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.

Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau
nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang atau koma.

Eklampsi merupakan salah satu dari tiga besar penyebab kematian ibu di
seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. Di negara-negara berkembang, frekuensi
PE-E di laporkan berkisar antara 0,3% - 0,7% sedangkan di negara- negara maju
angka tersebut lebih kecil yaitu 0,05% - 0,1% .

Saran

1. Untuk pemerintah hendaknya program untuk menurunkan angka kematian ibu


benar – benar dijalankan bukan hanya selogan saja

2. Perlu ditingkatkan promosi dan pendidikan KIA hingga pada tingkat rumah
tangga.

3. Program pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu hendaknya dapat


menjangkau seluruh provinsi yang ada di Indonesia.

4. Setiap wanita hamil hendaknya melakukan kunjungan antenatal selama


periode antenatal untuk mencegah komplikasi kehamilan secara dini.

5. Sebaiknya ibu segera diberitahu tanda dan gejala dari pre-eklampsia dan
eklampsia.

6. Tenaga kesehatan khususnya ahli gizi dan bidan sebaiknya mengenalkan


tanda dan gejala bahaya kehamilan pada ibu agar ibu dapat mengatur pola
makan, istirahat dan aktifitasnya demi kelancaran tumbuh kembang janinnya.

7. Tenaga kesehatan khususnya bidan sebaiknya cepat melakukan penanganan


awal pada ibu pre-eklampsia agar akibatnya tidak fatal untuk ibu dan bayinya.

14
8. Mahasiswa sebaiknya lebih banyak membaca agar wawasannya bertambah
luas.

9. Mahasiswa sebaiknya dapat mengerti arti pre-eklampsia dan eklampsia agar


bisa membantu orang yang ada di sekitar untuk lebih waspada dan berhati-hati
selama masa kehamilan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ida Bagus Gede Manuaga, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC, JAKARTA

Yayasan Suwarno Prawihardjo, 1997, Ilmu Kebidanan, FKUI, Jakarta

Mansjoer Arif, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, JAKARTA

16

Anda mungkin juga menyukai