Patologi Manusia
Patologi Manusia
Oleh :
NIM:P07131216130
2017
1
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Karena rahmat dan
Karunia Dia-lah saya dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan cara mengambil
beberapa sumber terpecaya.
Ucapan terimakasih tak lupa saya haturkan kepada dr. Iskandar, M.kes. selaku
dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya serta ikhlas membagi ilmunya
kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini untuk menambah nilai.
Makalah ini berjudul “ Pre-eklampsia dan eklampsia” Dan terimakasih kepada teman
seangkatan saya yang banyak memberikan saran dan motivasi kepada saya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini kedepannya. Saya berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
I. PENDAHULUAN
II. ISI
III. PENUTUP
KESIMPULAN.........................................................................................14
SARAN.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Hal ini desebabkan selain oleh etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan dalam
persalinan yang masih ditangani oleh tenaga non medik dan sistem rujukan yang
belum sempurna. Hipertensi dalam kehamilan dapat dialami oleh semua ibu hamil
sehingga pengetahuan tentang pengelolaan hipertensi dalam kehamilan harus benar-
benar dipahami oleh semua tenaga medik baik dipusat maupun di daerah.
Hipertensi merupakan salah satu tanda gejala pre-eklampsia pada ibu hamil
atau ibu bersalin. Masih ada kejadian pre-eklampsia dan eklampsia di Indonesia ini
yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dikarenakan tenaga kesehatan yang
kurang berpengalaman.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
5
BAB II
ISI
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau
nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang atau koma. Sebelumnya wanita tadi
akan menunjukan gejala-gejala pre-eklampsia
Etiologi penyakit ini sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti.
Banyak teori teori dikemukakan para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya,
oleh karena itu disebut dengan” penyakit teori”. Namun belum ada yang memberikan
jawaban yang memuaskan. Teori yang sekarang ini dipakai sebagai penyebab pre-
eklampsi adalah teori “iskemia plasenta”. Namun, teori ini belum dapat menerangkan
semua hal yang berkaitan dengan penyakit ini. Rupanya tidak hanya satu faktor yang
menyebabkan pre-eklampsia dan eklampsia. Diantara faktor yang ditemukan sering
kali sukar ditentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
6
C. Gejala Pre-eklampsia
Pre-eklampsia ringan :
a) Tekanan darah 140/90 mmHg, atau kenaikan diastolic 15 mmHg atau lebih,
atau kenaikan sistolic 30 mmHg atau lebih setelah 20 minggu kehamilan
dengan riwayat tekanan darah normal.
b) Proteinuria kuantitatif > 0,3 gr perliter atau kualitatif 1+ atau 2+ pada urin
kateter atau midstearm.
Pre-eklampsi berat :
b) Proteinuria 5gr atau lebih perliter dalam 24 jam atau kualitatif 3+ atau 4+
7
Gejala Eklampsia
D. Komplikasi
Komplikasi yang terberat adalah kematian ibu dan janin . komplikasi dibawah
ini biasanya terjadi pada pre-eklampsia berat dan eklampsia
1) Solusio plasenta. Komplikasi ini terjadi pada ibu yang menderita hipertensi
akut dan lebih sering terjadi pada pre-eklampsia.
6) Edema paru-paru
8
7) Nekrosis hati. Nekrosis periportal hati pada pre-eklampsia dan eklampsia
merupakan akibat vasopasmus arteriol umum
8) Sindrom HELLP yaitu haemolysis, elevated liver enzymes, dan low palatelet.
9) Kelainan ginjal
10) Komplikasi lain. Lidah tergigit, trauma dan fraktura kerena jatuh akibat
kejang-kejang pneumonia aspirasi
9
E. Perubahan-perubahan pada organ
1. Perubahan Hati
- Retina
Spasme areriol, edema sekitar diskus optikus
Ablasio retina (lepasnya retina)
Menyebabkan penglihatan kabur
- Otak
Spasme pembuluh darah arteriol otak menyebabkan anemia jaringan otak
pendarahan dan nekrosis
Menimbulkan nyeri kepala yang berat
- Paru-paru
Berbagai tingkat edema
Bronkopnemonia sampai abses menimbulkan sesak nafas sampai sianosis
2. Perubahan Jantung
10
Menimbulkan dekompensasio kordis sampai terhentinya fungsi jantung
- Aliran Darah ke Plasenta
Spasme arteriol yang mendadak menyebabkan asfiksia berat sampai kematian
janin
Spasme yang berlangsung lama, mengganggu pertumbuhan janin
- Perubahan Ginjal
Spasme artiriol menyebabkan aliran darah ke ginjal menurun sehingga filtrasi
glomerolus berkurang
Penyerapan air dan garam tubulus tetap terjadi retensi air dan garam
Edema pada tungkai dan tangan, paru dan organ lain
11
F. Gambaran Klinik Pre-Eklampsia dan Eklampsi
Dimulai dengan kenaikan berat badan diikuti edema. Pada kaki dan tangan,
kenaikan tekanan darah, dan terakhir terjadi proteinuria. Pada pre-eklampsi ringan
gejala subjektif belum dijumpai, tetapi pada pre-eklampsia berat diikuti keluhan
sebagai berikut : sakit kepala terutama daerah frontal, rasa nyeri daerah epigastrium,
gangguan penglihatan, terdapat mual sampai muntah, gangguan pernafasan sampai
sianosis, gangguan kesadaran.
Gejala klinis eklampsi terjadi pada kehamilan 20 minggu atau lebih dan
terdapat tanda-tanda pre-eklampsi (hipertensi, edema, proteinuria, sakit kepala yang
berat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati, kegelisahan atau hiperfleksi) serta ada
gangguan fungsi organ, dan kejan-kejang. Kejang – kejang dalam eklampsi ada 4
tingkat, meliputi :
Seluruh otot badan menjadi kaku, wajah kaku tangan menggenggam dan kaki
membengkok kedalam, pernafasan terhenti dan muka mulai kelihatan sianosis, lidah
dapat tergigit, berlangsung kira-kira 20-30 detik.
Semua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam waktu yang cepat, mulut
terbuka dan menutup, keluar ludah bebusa dan lidah dapat tergigit. Mata melotot,
12
muka kelihatan kongesti dan sianosis. Setelah berlangsung selama 1-2 menit kejang
klonik berhenti dan penderita tidak sadar, menarik nafas seperti mendengkur.
4. Stadium Koma
G. Pencegahan
1) Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti, mengenali tanda-
tanda sedini mungkin(pre-eklampsia ringan), lalu diberikan pengobatan yang
cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau
nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang atau koma.
Eklampsi merupakan salah satu dari tiga besar penyebab kematian ibu di
seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. Di negara-negara berkembang, frekuensi
PE-E di laporkan berkisar antara 0,3% - 0,7% sedangkan di negara- negara maju
angka tersebut lebih kecil yaitu 0,05% - 0,1% .
Saran
2. Perlu ditingkatkan promosi dan pendidikan KIA hingga pada tingkat rumah
tangga.
5. Sebaiknya ibu segera diberitahu tanda dan gejala dari pre-eklampsia dan
eklampsia.
14
8. Mahasiswa sebaiknya lebih banyak membaca agar wawasannya bertambah
luas.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ida Bagus Gede Manuaga, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC, JAKARTA
16