190
160
150
100
90
P er l ak u an P er t am a P er l ak u an U l an gan
Kuat tekan beton dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti umur beton, faktor air
semen, serta gradasi agregat yang berpengaruh pada kepadatan dan tingkat porositas
beton. Gradasi atau susunan butiran yang baik akan menghasilkan kepadatan
(density) yang baik dan porositas minimum. Gradasi yang baik ditandai dengan
adanya variasi bentuk dan ukuran agregat sehingga butiran bersifat heterogen. Sifat-
sifat bahan campuran akan mempengaruhi sifat beton yang dihasilkan.
Nilai kuat tekan paling tinggi terdapat pada sampel A. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya jumlah agregat kasar yang mengisi bagian beton. Walaupun jumlah
kerikil yang digunakan cukup banyak, namun workability pada campuran beton
masih normal sehingga beton mudah dalam pengerjaannya dan menghasilkan beton
dengan kekuatan yang besar. Pada sampel B, nilai kuat tekan relatif lebih rendah
karena sebagian besar campuran merupakan pasir atau agregat halus. Beton dengan
banyak pasir akan menghasilkan campuran yang halus dan rata, namun menurunkan
kekuatan beton hasil. Sedangkan pada sampel C, kandungan semen yang banyak
menyebabkan campuran yang dihasilkan dapat mengikat secara baik namun sulit
dalam proses pemadatan dengan nilai kuat tekannya lebih kecil daripada sampel A.
4.2.2 Efektivitas Tingkat Penyerapan Air Paving Block
Pengujian efektivitas tingkat penyerapan air pada paving block terhadap tiga sampel
dilakukan dengan memberikan perlakuan penyiraman air sebanyak 40 liter terhadap
ketiga sampel dan diukur waktu penyerapannya menggunakan stopwatch. Hasil
pengujian tingkat penyerapan air paving block dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil uji coba pertama paving block P2B
Sampel Penyerapan (Liter/ menit/ 0,81 m2)
A 40 liter (dalam waktu 04:17.8 sampai air tidak tersisa di permukaan)
B 40 liter (dalam waktu 04:14.1 sampai air tidak tersisa di permukaan)
C 40 liter (dalam waktu 04:16.5 sampai air tidak tersisa di permukaan)