Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.N.

Syukur alhamdulilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, luulil
chun hidayahnya, kilu selulu di beri kesehatan sampai saat ini. Shaluwal dat salum kila
halurkan selulu kepada junjungan Nabi kita yaitu Rosululloh SAW. beliaulah Guru dari
segala curu yang mengajarkan kita tentang Ilmu yang bermanfaat Dunia dan akhirat. Dan
dengan adanya izin dari Allah SWT kami selaku Pemakalah dapat menyelesaikan tugas kali
yang berjudul " PERILAKU KONSUMEN PASCA PEMBELIAN

Penulisun mulalah ini disusun sebunui suluh sulu tujuan untuk menumbuh wawasan kila
lentame ilmu Perilaku Kunsumen, dan untuk memudulikan kita dalam ujit semester nanti,
amin Ya Rabbal Alamin.

Dalam proses penyusunan hingga terselesaikannya makalah ini, kami schagai pemukulah
sungat banyak mendapul bunluan, doa, mulivasi, dan bimbingan diri berbugui pihuk, dan
kami ingin mengucapkan banyak Terima kasih kepada

1. Ketua urung tua kami yang selalu memberikan do'a, semingut dut dukungan 2. Drs. Noor
Aziz, MM seluku dosen pembimbing mata kuliah Perilaku konsumen 3. Sahabat dan teman-
teman yang telah memberi dukungan serta saran. 4. Semua pihak yang telah membantu kumi.

Dalam penyusunan makulut ini, kami selaku pertulis dapat menyudari masih banyak tercupul
kekurangan-kekurangan, oleh karena itu kami menghurapkan kritik dan sirin yung
membangun dari semua pihak, dengan ini harapan kami semoga makalah ini dapat
hermanfaat hagi pembaca dan semua pihak.

Wassalamualaikum Wr.)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR.......................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Lulurbelakang........

1.2. Rumusan Masalah.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Pasca Pembelian........

\ 2.2 Llubungan Perilaku konsumen Dengan Pembelian....

2.2 Bentuk Perilaku Pasca Pembelian....

1.3.1. Tingkat Kepuasan Pasca Pembelian ................

2.3.2. Tindakan Pasca Pentbeliun...................

2.3.3. ketidaksesuai Pasca Pembelian...................

1.3.4. Produk Disposition..........

2.4 Cara Mengamati dan Mengukur Kepuasan Pelanggan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulun ...............

DAITAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonumi Indonesia seliup hun akhir-akhir ini mengalami pertumbuhan. Pada
tahun 2011 Indonesia masuk sepuluh besar negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.
Sekarang tahun 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyouw menyumpuikun baliwa
Indonesia saat ini masuk lima besir pertumbuhan ekonomi dunia, Pertumbuhan ekonomi yang
terus taik ini menyebublu pola perilaku konsumen yang ada di Indonesia terus mengalami
perubahan.

Kecenderungan perubahan pada perilaku konsumen ini dipengaruhi oleh hesarnya


pendapatan individiu yang diperolehnya, sehingga konsumen lelih berorientasi pada nilai
suatu produk daripada harga. Bublan sebagi kunisumen rela membelanjakan ng lebih untuk
tujuan mendapatkan pelayanan yang lebih baik, yung memberikan nilai kepuasan yang lehih
kepada pelanggan. Gaya hidup merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen, dimana gaya hidup akan mempengaruhi peniluun yang dilukukati ulelt seorang
konsumen

Sebagai sebuah perusahaan perubahan perilaku konsumeti merupakan yung sangat penting
yung dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegugulun perusahaan. Konsumen merupakan
raja yang harus dilayani, diutamakan, dipenuhi keinginannya dan dicukupi kehutuhannya.
Sehagai perusahaan. memasarkan produk tidak berhenti disaat produk yang ditawarkan telah
dibeli oleh pelanguamnya. Akan letapi pelayanan pasca pembelian harus diperhatikan

Perhatiuni terhadap pelayanan pasca petrbelian ini tidak bisa seenaknya ditentukan oleh
perusahaan semata. Perusahaan harus mempelajari perilaku konsumen setelah melakukan
pembelian. Sehingga perusahaan akan lebih mudah memberikan peluyulan tertudup puscu
pembelian. Sekin ilu juga perusahaan duduk menciptakan sebuah produk baru yang memiliki
valu lebih selelah produk itu dibeli oleh konsumen

Mempelajari periliku konsumen pusca pettibeliun, merupakan curu yang paling efektif untuk
mengetahui tingkat keputusan dan loyalitas pelanggan terhadap produk yang telah dibelinya,
sehingga pomsahaan Ichih terhantu untuk menentukan

strategi selanjutnya. Perilaku pasca pembelian penting dipelajari dikarenakan perilaku ini
juga berpenyuruh tertiacup konsumen dalt temutuskan membeli produk atau tidak membeli.
Trupunnya, dengan mempelajari perikiku konsumen pasca pembeliun. perusahaan mampu
mengaplikasikannya dalam strategi pemasaran yang digunakan untuk mengemas suatu
produk dipasaran.

1.2 Identifikasi Masalah

Pernapurun dari latar belakang ditas memberikan uumburan bahwa kegiatan memasarkan
burung lichuklabu sebalds barang itu sudah dibeli olet konsumen. letapi sampai pasca
pembelian.. Mengingat pentingnya mempelajari perilaku konsumen pasca pembelian, maka
malah yang dibahas dalam makalah ini diantaranya selagai beriku:

a. Apa yang dimaksud dengan perilaku pasea pomlclian itu?

b. Mengapa perlu mempelajari periliku pusch pembelian


c. Apusuja bentuk perilaku konsumen pasca pembeliun itu?

d. Bagaimana Penanganan terhadap perilaku konsumen pasca pembelian?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perilaku konsumen Pasca Pembelian

Perilaku konsumen pasca pemhelian merupakan wujud atau reaksi yang terjadi terluadap diri
pelanggan suatu produk setelah pelanggan ini membeli suatu produk Perilaku kunsumen
pusca pembelian dalam keputusan pembelian, merupului salali salu faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk. Secara langsung, perilaku konsumen para
pembelian mempengaruhi minat atau tidaknya pelanggan membeli produk tertentu bagi suatu
perusahaan
Memuaskan pelanggan adalah merupakan kunci sukses dalam melaksanakan bisnis. Berbagi
langgupun dari pelungeun perlu diterimi sebagai masukan yang berharga bagi pengembangan
dan penyusunan strategi perusahaan berikutnya. Oleh karena itu perusahaan dalam mencapai
tujuannya tersebut utamanya bagi pemasar harus mengetahui apa yang diinginkan dan yang
dibutuhkan oleh pelungnya, dengan cara mempelajari bupinunn penepsi preferensi clun
prilaku pelannya. Namun licul mudah bagi pemasar untuk mengenal warak dan prilaku dari
pelanggannya, karena hisa jadi apa yang diungkapkan itu hertolak belakang dengan
sebenarnya.

Lintuk melihat prilaku konsumennya, pemasar harus dapat melihat dari penjualan sehari-hari
di lapangan. Ilal ini tidak terlepas puk dari perusaha untuk terus melakukan risel terhadap
konsumenty Perrautin lersebut bukatunya di lihat Rehelum pembelian yaitu faktor-faktor apa
yang mempengaruhi konsumen membeli produk (intem dan ekstern), namun juga
memperhatikan bagaimana kesudahannya dulum pembelian tersebut sangat penting untuk
terus dapat mempertahankan pelanggan

2.2. Hubungan Perilaku Dengan Pembelian

Setiap konsumen memiliki karakteristik yang beragam. Sehingga perilakunya memiliki


perbedaan. Perilaku konsumen merupakan faktor yang sangat penting dan berpengaruh
terhadap penjualan bagi sebuah perusahaan. Perilaku konsumen cupul mempengaruhi banyak
sedikitnya produk yang laku dipasaran. Sehingga bagi

perusahaan memahami perilaku konsumen adalah hal mutlak yang harus dilakukan agar
perus itu bisa diterima dan disumbut buak oleh penggut

Menurut Schilfman dan Kanuk 12004), scoring pemasar bus trupu memahami dan
memprediksi perilaku konsumen tentang hal-hal terkait produk yang dibeli konsumen, alssan
memeli, waktu, tempat, cara, dan jumlah yang dibeli. Perilaku kunsumen merupakan konsep
berapan dan leuri yang dikembangkan oleh ilmuwan dari berbagu disiplin ilmu.cnlatanya
psikelugi. sosiologi Sosa-psikologi, trupului danckonomi.

Hubungan perilaku dengan pembelian ini saling berkaitan. Schagai gamharan suja, seorang
artis dalam kesehariannya lentu tidak lepas dan penampilan yang serba glumour dan sering
berdandan agar terlihat lelap cantik di masyarakat. Sehingun tidak jarang seorang artis selalu
mengenakan make up. Dari sini dapat disimpulkan bahwa artis sering memhili make up.
Bersedia dengan wanita biasa pada umumnya.

Pembelian pada konsumei dipengaruhi oleh buyuk klor. Tetapi, untuk urusan keputusun
pembelian pada konsumen, biasanya dipengaruhi oleh bebrup tahapan. Menurut Kotler
(2000:2041 tahap-tahapan keputusan pembelian schagai berikut ini: a. Pengenalan musuluh

Proses membeli dimulai dengan pengenalan musuh dimana pembeli mengenali adanya
masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan
yang diinginkan.
b. Pencurian informasi

Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi
mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kunt dan produk yung dapat memuaskan ada
dalam jangkauan, kunsumen kemungkinan akan metbelinya. Bila tidak, konsumen dapal
menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang herhubungan
dengan kebutuhan tersebut Pengaruh relatif dari sumber informasi ini hervariasi menurut
produk dan pembeli.

Pada umumnya. kuasumen menerima sebagian besurit contai mengenai suatu produk dari
sumber komersial yang dikendalikan oleh pemasar Akan tetapi, sumher paling efektif
cenderung sumber pribadi. Sumher pribadi tampaknya bahkan lebih penting dalam
mempengaruhi pembelian jasa. Sumber komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi
sumber pribadi membenarkan

atau mengevaluasi produk bagi pembeli. Misalnya dokter pada umumnya helajar mengenui
obat baru cari sumber komersial, tetapi berlunyt kepuda dokter un untuk informasi yung
evaluatil.

c. Fvaluasi alternative

Tutup dari proses kepulusuri trembeli. yaitu ketilu konstriert menggunakan informasi untuk
mengevaluasi merk alternatif dalam perangkal pilihan. Konsep dasar tertentu membantu
menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap hahwa setiap konsumen
melihat produk sehagai kumpulan atribul produk kedua, konsumenckan memberikan
lingkaluripetiling berbeda terlaciup atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik
masingmasing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan
merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut. Keemput lumpun kepuasan
produk lolal konsumen akan bervariasi pada tingkat anbul yang berbeda. Kelima, konsumen
sumpai padi sikup terhudap merek herbeda lowat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen
yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan
keputusan pembelian.

Bugatti konsumen mengevaluasi alternatif burung yang akan dibeli tergantung pada masing-
masing individu dan situasi membeli spositik. Dalam heherapa keadaan, konsumen
menggunakan perhitungan dengan cermat dan pernikiran logis. Pada waktu kiin, konsumen
yang sumbunya sedikit mengevaluasi ulu tidak sama sekali mereka membeli berdasarkan
curungan sesaat atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambil
keputusan membeli sendiri, kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi
koristen.clu wiruninga untuk memberi surun pembelian Pemu sur harus mempelajari pembeli
untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merck. Bila mereka
mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi pemasar dapat membuat langkah-langkah
untuk mempengaruhi keputusan membeli.
d. Keputusan membeli
Dalam tulip evuluusi, kunsumer rembuat peringkat merek duri membentuk niul untuk
membeli. Pudl Littlutinya. keputustiti membeli konsumen adalah membeli merek yang paling
disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk
membeli. Faktor pertama adalah sikap uring Ivir, yutu pendup dari orang lain tieriger burun
merek yang akan dipilih kunsumen. aktur kedua adalah laktur situasi yang tidak dilurupkan.
lurya yung diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa
yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.

c. Tingkah laku pascu pembelian

Tahan dari proses keputusan pembeli. yaitu konsumen mengambil tindakan Ichih lanjut
setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang menentukun pembeli
merasa puistuu tidak puas dengan suatu pembelian terleluk pada hubungan antara huraputi
konsutrien dengan prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan,
konsumen merasa tidak puas hila memenuhi harapan konsumen merasa puas, hila melebihi
harapan konsumen akun mieras pas

Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka terima dari penjual,
teman dan sumber-sumber yang lain. Bila penjual melcbilIchibkan prestasi produknya,
harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilnya ketidakpuasan. Semakin besar antara
kesenjangat unlar hurupin dun prestasi semakin bestur ketidakpuasan hosumen. Ilal ini
menunjukkun bahwa pembeli hurus membuat pernyataan yang jujur mengenai prestasi
produknya sehingga pembeli akan puas.

Pelanggun dulum memutuskan pembelian suatu prosluk ada dua kepentingan utam yang
diperhatikutnya yaitu: 1. Kematusannya pada ketersediaan dan kegunaan suatu produk.

Konsumen akan memutuskan membeli produk, jika produk yang ditawarkan tersebut tersediu
cun bermain baginya 2. Keputusan pada hubungan duri produk atau jasa.

Konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu produk jika tersebut mempunyai
hubungan dengan yang diinginkan oleh konsumen.

2.3. Bentuk Perilaku Pasca Pembelian


Tugas pemasar tidak hanya berhenti setelah penjualan terjadi, karena pembeli akun
mengevaluasi alternatif-allemalil yang telah diputuskan seperti halnya sebelum pembeliun.
Ada beberapa nunual yang dapat diperulel bugi konsumen pada fase ini yaitu antara lain: 1.
Tahap ini disajikan dalam rangka untuk memperluas pengalaman dan memori
konsuntien 2. Untuk menyediakan sebuah pengawasan terhadap bugarita baiknya ia
melakukan
seperti halnya ia memilih produk
3. Mengevaluasi bahwa apa yang diterima dari tahapan ini dapat membantu dirinya
untuk dapat membuat penyesuatu pada sirulegi yung akan datang.
Ada beberupa prilaku yang kemungkinan muncul setelah pembeliut terludup suatu produk
yuitu: lingkul kepuasan. tindakan yang dilakukan pascu pembelian dan penggunun pruduk
puseu pembeliun.
2.3.1 Tingkat kepuasan Pasca Pembelian
Setelah membeli suatu produk seorang konsumen mungkin akan menemukan kekurangan,
cacat dan schagainya, ataupun mungkin lelsih baik dari apa yang Jikurupkun. Sehingga clipat
kita membugi tingkat keputusan tersebut menjadi 2 yaitu puus uut tidak puas.
Menurut Kotler kepuasan konsumen merupakan fungsi dari selerapa dekat antara harapan
pembeli atas suatu produk dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika duya
guru ciri produk tersebut berada di bawah hurupun peling , maka pelanggan tersebut merus
dikecewakan (tidak puas dunia memenuhi harapannya maka pelanggan tersebut merasa puas.
Fngel memberikan defenisi terhadap kepuasan adalah evaluasi pasca konsumsi di mana satu
alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebili harupan. Sedangkan
ketidakputusan adalah hasil dari harapan yun diteguhkan secara negatif.
Penilain untuk kepuasan dan ketidakpuasan oleh Lngel membaginya ke dalam 3 (tiga) bentuk
yang berbeda yaitu:

1. Diskonfirmasi positif yaitu di min kinerja (hasil) yang diperoleh lebih baik

dari apa yang diharapkan

2. Kontirmasi sederhana, yaitu di mana kinerjanya sama dengan yang diharapkan

3. Diskonlirmisi negatif: yuitu kinerja yang didapatkan lebih buruk dari apa yung

dilarapkan

Konsumen membentuk harapan mereka atas dasar pesan-pesan yang di terimu dari penjual
letttan dun sumber informasi lain. Jika penjual memperbesar besar mundial produk,
kunsumenakan mengalumni Llaupun yang lidak lerumput (discontinued expectation), yang
akhimya menyebabkan ketidakpuasan. Semakin hesar jarak antara harapan dan hasil yang
dirasakan akan semakin besar ketidakpuasan konsumen.

2.3.2 Tindakan Pasca Pembelian

Konsten berikutnya. Jiku kunsumen merasa purus mulain akan menunjukkan kemungkinan
yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Konsumen yang merasa puas cenderung
akan mengatakan hal-hal yang baik mengenai suatu produk terhadup urang lui

Schaliknya apabila konsumen merasa tidak puas, maka akan memungkinkan ia trekkukan
salah satu curi dua tindakan ini yutu: terbuang produk atau mengembalikun produk tersebut
tan mereka mungkin berusuhu untuk mengurangi ketidakpuasan dengan mencari informasi
yang mungkin

memperkuat nilai produk tersclur.

Sedangkan louden mengungkapkan apabila konsumen mengalami kelicul pustiti da beberupa


kemungkinan busil yang negatif akan muncul yuitu:

1. Konsumen akan menunjukkan ketidakpuasannya neapan atau komunikasi

yung tidak baik

2. Konsumen mungkin tidak akan membeliki produk tersebut

3. Atau konsumen akan mengeluh

Untuk mengatasi hal tersebut para pemasar harus mengamhil langkahlangkah


untukmengurungi jumlah ketidakpuisin konsumen setelah pembelian. Misulnya dengan
melakukan komunikasi dengan pembeli pascu pembeliu kurum hal ini dapat menyebabkan
jumlah barang yang dikembalikan dan pembatalan pesanan menjadi lebih rendah.
Komunikasi ini memberikan saluran yang baik untuk mengeluliui keluhan kunsumen duri
menanggapi kelulun tersebut dengan veput. Sehingua dapat dikatakan bahwa perusahaan
yang buik adalah perusahaan yang senang menerima umpan balik dari konsumennya.

2.3.3 Ketidaksesuaian Pasca Pembelian

Setelah pembeliun tersebut, konsumeti inungkin mengalami ketidaksesin yang disebabkan


oleh adanya bal-hal tertentu yang mengunggu. Oleh kurentilu Louden mengungkapkan
bahwa tenri Dissonance diturunkan dilandasi oleh dua Jusar yuilu:

1. Dissonance adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan hal ini akan

memotivasi konsumen untuk mengurangi produk tersebut.

2. Pengalaman seseorang akan dissonance akan menjauhkan dirinya dari situasi

yang akan menghasilkan dissonance

Terjadinya kondisi dissonance tersebut, maka olch Loudon mengungkapkan aku terjadi hal-
hal berikut:

1. Batas toleran dissonansi dilewati

2. Aksi tidak dapat dilatalkan

3. l'idak menyeleksi alternatif yang diperlukan


4. Ada beberapa alternatif yang diperlukan

5. Alternatif yang ada dibedakan kualitasnya

6. Pembeli menjalankan keputusannya, karena hal itu secara psikologis significant

7. Tidak ada tekanan kepada konsumen untuk memnuluskun

Sama halnya yung diungkapkan oleh Lingel, butiwa busil wwal yung lazim Jakit keadaan ini
adalah:
1. Ambang tertentu dari ketegangan yang dimotivasi oleh disonansi sudah
terlampaui

2. Tindakan yang bersungkulan tidak dapat dibatalkan

3. Ada tlternatif kyat yang tidak dipilih dengan atribut yang berbeda segura

kualitatif tetapi dibutuhkan

4. Pilihan atribut dengan sepenuhnya kehendak atau kemauan lchas yaitu tidak

dibalasi oleh tekanan sosial atau uning tuit

Dengan hal tersebut maka konsumen akan termotivasi untuk mengurangi terjadinya
dissonance, ada hclserapa cara yang dapat dilakukan oleh konsumen

yaitu:

1. Merubah evaluusi alternatifnya, maksudnya adalah konsumen dalam

pembelian silu produknya tu harus mengevaluasi kembali produktyu.

2. Mencari informasi baru untuk mendukung pilihannya, yaitu dengan

menambah informasi tentang produk tersebut sehingga dapat

mengkonfirmusilun terhidap produk yang lain dipilili.

3. Merubah sikapnya sehingga dapat menyesuaikan dengan prilakunyil.

Atau dengan kata lain ada dua pilihan untuk mengurangi dissonance terschutt yaitu:

1. Penegasan pilihan atau

2. Kesimpulannya bahwa konsumen telah mengambil keputusan yang tidak


bijaksanu

Untuk mengatasi hal tersebut ada beherapa cara yang dapat dilakukan konsumen
untuk menckankan halwa ia telah melakukan yang benar misalnya mencari informasi
pendukung, khususnya yang diberikut ulelt pabrik melalui iklun utau pelunjuk untuk pembeli
buru, luu dengan menekankan akan superioritas produk tersebut dan sumber keunikannya.
ataupun dengan adanya garansi. Paling tidak hal yang dilakukan dapat menentramkan
konsumen dalwa ia telah bertindak bijaksana.

menunjukkan bahwa produk tersebut kurang memuaskan. Pemasar pula harus mengetahui
buynima mereka membuat produknya, terutama jika merusuk lingkungan

2.4. Cara Mengamati Dan Mengukur Kepuasan Pelanggan

Untuk mengukur dan mengumiti kepuasan pelunggun ucu beberapu cari yung dapat
dilakukan diantaranya adalah:

1. Sistem Keluhan dan Saran

Cara sistem keluhan dan saran ini hanyak digunakan oleh rumah makan (resturun) dun hotel
yaitu dengan cara memberikan furtulir bagi pelanggan untuk meluporkan kesukuun dan
keluhan mereka. Nutru cura ini banyak memiliki kelemahan.

2. Survey Kepuasan Pelanggan

Perusahaan yang responsif akan mengukur kepuasan pelanggan atau kunsumen mereku
dengan mengadakan survey berkala. Cara ini dapat dilakukun dengan caru memberikan daftar
perutyunn questioner menelepon suatu kelompok atan pelanggan mereka untuk mengetahui
perasaan mereka terhadap kinerja perusahaan

Atribut yang dapat digunakan untuk mengetahui kepuasan pelanggan atau kunsumen dapat
berupu sebagai berikut:

1. Kinerja Perusuhin

a. Kualitas produksi

b. Harga yang dikenakan

c. Pelayanan yang diherikan

d. Tusilitas yang ada

e. Keretain produk
2. Kinerja perusahaan pesaing perlu diminta pendapatnya

Catatan untuk atribut ini biasanya disesuaikan jenis industrinya. Sedangkan untuk
pengukuran dari atribut diatas dapat di nilai dari skala Likert, yaitu dengan memberikan suku
nikiuri sungal sampui sungat tidak

2.3.4 Produk Disposition

Para pemasar juga harus memperhatikan bagaimana pembeli menggunakan atau membuat
produknya setelah pembelian sehinggu dengan hal tersebut pemasar meruncung progrum
pensaritinya lebih efektif lagi untuk mas yang akan datang.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Perilaku konsumen pasca pembelian merupakan suatu tindakan yang dipengaruhi oleh
kepuasut dan ketidakpuust konsutren. Jikt konsumen merusakan kepuasan terhadap produk
yang lekit dibelinya, kemungkinan untuk mengeunukut barang itu lagi secara kontinyu pun
bisa terjadi. Selain itu, scharan informasi yang baik tentang produk itu bukan mustahil akan
didengar orang dan mendatangkan keuntungan bagi perusuli .

Namun, jika konsumen merusa tidak puas, ada beberupa kemungkinan negati yung
uku dilakukan seperti menunjukkan ketidakpuasnya secara kesung melalui komunikasi atau
ucapan yang tidak haik, memutuskan untuk tidak membeli produk itu lagi, atau konsumen itu
akan mengeluh

Ketidakpuasan kunsumen merupakan sesuatu yung memiliki risiko fatal terhadap


kelangsungan perusahaan, Bukan mustahil, berbagai sebaran informasi yang buruk tentang
produk terschut akan didengar oleh banyak pihak. Itu herarti, kerugian besar bagi perusahaan.
Oleh kuren iluculam menciptakan suatu produk. pemasar hurus benar-senar menontorsatukan
kepuasan konsumen.

Peruangan perilaku konsumen pasca perubelian sangatlah beragam. Setiap masalah


yang ditimbulkan konsumen satu dengan konsumen yang lain berbeda. Selingen peningunni
terhudup periluku konsumen Puscu peribelian juga berbeda-beda. Numun, setiap periluku
konsumen pasca petrbelin dapat disederitanikat kedalum teori yang pada aplikasinya
membutuhkan penanganan yang berheda-beda.
DAFTAR PUSTAKA

• Anwar Prabu Mangkunegara, 1988, Perilaku Kommen. PT. Lrescu: Baticlung

• Engel, J., Blackwell, R., Winiard, T., 1993, Consumer Behavior, The Dryden Press

• Kotler, P., 1995, Manajemen Pemasaran xilisis Perwcamion, Towplementasi dan

Pengendalian, Ldisi lacunesti, Salernbu Lupul Prenticellull. Jakarta

• Louden. o., Bitta D... 1993. Consumer Kekorier, Fourth Fdition, McGraw-Hill, New

York

http/mhkurniawan.blogspot.com/2012/11/perilaku-konsumen-hah-5-pembelian.html

Anda mungkin juga menyukai