Oleh :
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM
Di Ruang TenangRSJ SambangLihum
Oleh :
Norhalida Rahmi, S.Kep
NIM. 1630913320010
Banjarmasin,Mei 2017
Mengetahui,
D. Faktor predisposisi
1. Faktor Perkembangan
Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal seseorang.
Hal ini dapat meningkatkan stress dan ansietas yang berakhir dengan gangguan
persepsi, klien menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual dan
emosi tidak efektif.
2. Faktor Sosial Budaya
Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya
waham.
3. Faktor Psikologis
Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda/bertentangan, dapat menimbulkan
ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan.
4. Faktor Biologis
Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran ventrikel di otak,
atau perubahan pada sel kortikal dan limbic.
5. Faktor Genetik
E. Faktor presipitasi
1. Stressor Sosial-Budaya
Stres dan kecemasan akan meningkat bila terjadi penurunan stabilitas keluarga,
perpisahan dengan orang yang paling penting, atau diasingkan dari kelompok.
2. Faktor Biokimia
Penelitian tentang pengaruhi norefinefrin dan zat halusinogen diduga berkaitan
dengan orientasi realita.
3. Faktor Psikologi
Intensitas kecemasan yang ekstrim dan menunjang disertai terbatasnya kemampuan
mengatasi masalah memungkinkan berkurangnya orientasi realiata. Perasaan bersalah
dan berdosa, penghukuman diri, rasa tidak mampu, fantasi yang tak terkendali, serta
dambaan-dambaan atau harapan yang tidak kunjung sampai, merupakan sumber dari
waham.
F. Jenis waham
Waham dapat di klasifikasikan menjadi beberapa macam, menurut Direja (2011)
yaitu:
Jenis Waham Pengertian Perilaku Klien
Waham Kebesaran Keyakinan secara “ Saya ini pejabat di
berlebihan bahwa dirinya kementrian Semarang!”
memiliki kekuatan “Saya punya perusahaan
khusus atau kelebihan paling besar lho”.
yang berbeda dengan
orang lain, diucapkan
berulang-ulang tetapi
tidak sesuai dengan
kenyataan.
Waham Agama Keyakinan terhadap “ Saya adalah Tuhan
suatu agama secara yang bisa menguasai dan
berlebihan, diucapkan mengendalikan semua
berulang-ulang tetapi makhluk”.
tidak sesuai dengan
kenyataan.
Waham Curiga Keyakinan seseorang “ Saya tahu mereka mau
atau sekelompok orang menghancurkan saya,
yang mau merugikan karena iri dengan
atau mencederai dirinya, kesuksesan saya”.
diucapkan berulang-
ulang tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan
Waham Somatik Keyakinan seseorang “ Saya menderita
bahwa tubuh atau kanker”. Padahal hasil
sebagian tubuhnya pemeriksaan lab tidak
terserang penyakit, ada sel kanker pada
diucapkan berulang- tubuhnya.
ulang tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan.
Waham Nihlistik Keyakinan seseorang “ Ini saya berada di alam
bahwa dirinya sudah kubur ya, semua yang
meninggal dunia, ada disini adalah roh-
diucapkan berulang- rohnya.
ulang tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan.
G. Status mental
Berdandandenganbaikdanberpakaianrapi,
tetapimungkinterlihateksentrikdananeh.Tidkajarangbersikapcurigaataubermusuhanter
hadap orang lain.
Klienbiasanyacerdikketikadilakukanpemeriksaansehinggadapatmemanipulasi
data.Selainituperasaanhatinyakonsistendenganisiwaham.
H. Proses terjadinyamasalah
1. Fase Lack of Human Need
Wahamdiawalidenganterbatasnyakebutuhan-
kebutuhanklienbaiksecarafisikmaupunpsikis.Secarafisikkliendenganwahamdapatterjad
ipada orang-orang dengan status
sosialdanekonomisangatterbatas.Biasanyakliensangatmiskindanmenderita.Keinginania
untukmemenuhikebutuhanhidupnyamendorongnyauntukmelakukankompensasi yang
salah. Ada jugaklien yang
secarasosialdanekonomiterpenuhitetapikesenjanganantararealitidenganself
idealsangattinggi.
2. Fase Lack of Self Esteem
Tidakadanyapengakuandarilingkungandantingginyakesenjanganantaraself
idealdenganself reality (keyataandenganharapan) sertadorongankebutuhan yang
tidakterpenuhisedangkanstandarlingkungansudahmelampauikemampuannya.
3. Fase Control Internal External
Klienmencobaberpikirrasionalbahwaapa yang iayakiniatauapa-apa yang
iakatakanadalahkebohongan, menutupikekurangandantidaksesuaidengankeyataan,
tetapimenghadapikeyataanbagiklienadalahsuatu yang sangatberat,
karenakebutuhannyauntukdiakui,
kebutuhanuntukdianggappentingdanditerimalingkunganmenjadiprioritasdalamhidupn
ya, karenakebutuhantersebutbelumterpenuhisejakkecilsecara optimal.
Lingkungansekitarklienmencobamemberikankoreksibahwasesuatu yang
dikatakanklienitutidakbenar,
tetapihalinitidakdilakukansecaraadekuatkarenabesarnyatoleransidankeinginanmenjaga
perasaan.Lingkunganhanyamenjadipendengarpasiftetapitidakmaukonfrontatifberkepa
njangandenganalasanpengakuanklientidakmerugikan orang lain.
4. Fase Environment Support
Adanyabeberapa orang yang
mempercayaikliendalamlingkungannyamenyebabkanklienmerasadidukung, lama
kelamaanklienmenganggapsesuatu yang
dikatakantersebutsebagaisuatukebenarankarenaseringnyadiulang-ulang. Dari
sinilahmulaiterjadinyakerusakankontroldiridantidakberfungsinyanorma (super ego)
yang ditandaidengantidakadalagiperasaandosasaatberbohong.
5. Fase Comforting
Klienmerasanyamandengankeyakinandankebohongannyasertamenganggapbahwase
mua orang samayaituakanmempercayaidanmendukungnya.
Keyakinanseringdisertaihalusinasipadasaatklienmenyendiridarilingkungannya.Selanju
tnyaklienseringmenyendiridanmenghindariinteraksisosial (isolasisosial).
6. Fase Improving
Apabilatidakadanyakonfrontasidanupaya-upayakoreksi, setiapwaktukeyakinan
yang salahpadaklienakanmeningkat. Temawaham yang
munculseringberkaitandengantraumatikmasalaluataukebutuhan-kebutuhan yang
tidakterpenuhi (rantai yang hilang).Wahambersifatmenetapdansulituntukdikoreksi. Isi
wahamdapatmenimbulkanancamandiridan orang lain.
I. Pohonmasalah
Stuart, GW dan Laraia SJ.2005. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Keliat, Budi Anna danAkemat. 2009. Model PraktikKeperawatanProfesionalJiwa. Jakarta:
EGC
Kusumawati, Farida danYudi Hartono. 2010. BukuAjarKeperawatanJiwa. Jakarta:
SalembaMedika