Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin ISSN 2548-7590 (media online)

Volume 3 Nomor 2 Oktober 2018 Hal 121-129 ISSN 2598-392X (media cetak)
https://journal.uny.ac.id/index.php/dynamika/issue/view/1599
121 Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2018

PENGEMBANGAN MODEL MEDIA VIDEO PADA


PEMBELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN BUBUT
Ridwan Oktavian Hananta1, Thomas Sukardi2
1,2Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
Email:ridwan_oktavian@ymail.com

ABSTRACT

This study aims to examine the development and the usability of a video-based learning media on the
subject of lathe metric threading. The study was carried out in class XI of Machining program study. This
research is a Research and Development using ADDIE (Analysis-Design-Development-Implement-
Evaluation) learning design. Data collection techniques that was used were questionnaires and research
documentation. The development process of video models is carried out by observation and validation from
material experts, media experts and subject teachers. The development of the media resulted in the video-
based learning media products in the form of an mp4 video formats. The evaluation of the video media
resulted in an average usability of 78.85%, which lies in the ‘very good’ category. In conclusion, the video-
based learning media can be used in the teaching and learning process.

Keywords: addie, video-based learning media, lathe machining

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan dan kelayakan media pembelajaran
berbasis video pada proses pembuatan ulir metris dengan menggunakan mesin bubut pada kelas XI Teknik
Pemesinan. Penelitian ini merupakan Research and Developtment menggunakan desain pembelajaran
ADDIE (Analyze-Design-Development-Implement-Evaluate). Teknik pengumpulan data penelitian ini
menggunakan angket serta dokumentasi penelitian Proses pengembangan model media video dilakukan
dengan cara observasi dan melalui validasi dari ahli materi, ahli media dan guru mata pelajaran. Hasil
pengembangan media diperoleh produk media pembelajaran berbasis video berbentuk mp4 pada materi
pembuatan ulir metris dengan proses pembubutan. Hasil evaluasi produk media video diperoleh persentase
kelayakan rata-rata sebesar 78.85% yang termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian media
pembelajaran berbasis video pada pembelajaran praktik pemesinan bubut dinyatakan layak digunakan pada
proses pembelajaran.

Kata kunci: ADDIE, media pembelajaran berbasis video, pemesinan bubut, pembubutan ulir metris

PENDAHULUAN merasa bosan terhadap pelajaran dan tidak


fokus terhadap materi yang disampaikan oleh
Pengembangan program media bertujuan
guru. Salah seorang guru mata pelajaran Kerja
untuk menghasilkan media pembelajaran yang
Mesin menyampaikan bahwa siswa kesulitan
memanfaatkan teknologi komunikasi dan
dalam memahami teori pembubutan ulir metris,
informasi dalam rangka meningkatkan mutu
sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk
pendidikan dan pemerataan pendidikan. Salah
menyampaikan materi dan sangat diperlukan
satu kegiatan pokok yang dilakukan adalah
adanya media pembelajaran. Dilihat dari
pengembangan program media radio, audio,
kegiatan belajar, dibutuhkan media
televisi, video, multimedia dan internet untuk
pembelajaran untuk menarik perhatian siswa
pembelajaran.
agar lebih fokus saat proses pembelajaran.
Kegiatan belajar mengajar yang
Kegiatan belajar mengajar lainnya yang
diperoleh dari hasil observasi selama PLT
diperoleh dari hasil observasi selama PLT
(Praktik Lapangan Terbimbing ) ditemukan
setiap kelas telah dilengkapi LCD Proyektor,
bahwa metode pembelajaran yang digunakan
dengan demikian proses kegiatan belajar di
masih konvensional, sehingga beberapa siswa
Pengembangan Model Media (Ridwan Oktavian Hananta1, Thomas Sukardi) 122

kelas sebagian guru telah menggunakan dan kemungkinan siswa untuk belajar secara
Microsoft Power Point. Maka dari itu, mandiri sesuai dengan kemampuan dan
penerapan media pembelajaran berbasis video minatnya (3) Media pembelajaran dapat
bertujuan untuk mengoptimalisasi fasilitas yang mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
telah ada di setiap kelas. Teori pada mata (4) Media pembelajaran dapat memberikan
pelajaran kerja mesin dasar sangat cocok kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
dengan media ini karena dapat menayangkan peristiwa – peristiwa dilingkungan mereka serta
mesin dan proses pemesinan secara nyata, memungkinkan terjadinya interaksi langsung
sehingga dengan adanya penerapan media dengan guru, masyarakat dan lingkungannya
pembelajaran yang berbasis video ini akan lebih misalnya melalui karyawisata, kunjungan –
menarik perhatian siswa yang pasif menjadi kunjungan ke museum atau kebun binatang
aktif dan dari yang tidak tahu akan menjadi Media pembelajaran berbasis video dapat
ingin tahu tentang proses yang terjadi, digolongkan ke dalam jenis media Audio Visual
khususnya dalam praktik mesin seperti mesin Aids (AVA) atau media yang dapat dilihat atau
bubut dalam membuatan ulit metris. didengar oleh indra manusia. Media ini
Kata media berasal dari Bahasa Latin dan merupakan media yang memberikan informasi
merupakan bentuk jamak dari kata medium lebih lengkap dari media yang lain karena
yang secara harfiah berarti perantara atau banyak merangsang indra manusia.
pengantar. Dalam Bahasa Arab, media adalah Proses pembelajaran akan lebih efektif
perantara atau pengantar pesan dari pengirim apabila pembelajaran menggunakan media
kepada penerima. Gerlach & Ely dalam Arsyad pembelajaran berbasis video seperti yang telah
(2013: 3) menyatakan bahwa media apabila didefinisikan oleh para ahli. Ada beberapa
dipahami secara garis besar adalah manusia, kelebihan video ketika digunakan sebagai
materi, atau kejadian yang membangun kondisi media pembelajaran, diantaranya menurut
yang membuat siswa mampu memperoleh Nugent dalam Smaldino (2008: 310) yang
pengetahuan keterampilan, atau sikap. Dalam menyatakan bahwa video merupakan media
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan yang cocok untuk berbagai ilmu pembelajaran,
sekolah merupakan media. Secara khusus, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu
pengertian media dalam proses belajar siswa seorang diri sekalipun. Hal itu tidak dapat
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat dilepaskan dari kondisi para siswa saat ini yang
grafis, photografis, atau elektronis untuk tumbuh berkembang dalam dekapan budaya
menangkap, memproses dan menyusun kembali televisi, di mana paling tidak setiap 30 menit
informasi visual atau verbal. menayangkan program yang berbeda. Oleh
Media adalah suatu perantara antara sebab itu, video dengan durasi yang hanya
pihak pengantar dengan penerima atau dalam beberapa menit mampu memberikan
konteks ini adalah guru dengan murid, baik pemahaman lebih bagi guru dan dapat
berupa sebuah alat cetak maupun audio visual. mengarahkan pembelajaran secara langsung
Manfaat praktis dari penggunaan media pada kebutuhan siswa.
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar Cepi Riyana (2007: 17-18) menjelaskan
sebagai berikut : (1) Media pembelajaran dapat bahwa secara garis besar terdapat tiga kegiatan
memperjelas penyajian pesan dan infromasi utama dalam memproduksi pengembangan
sehingga dapat memperlancar dan program video yaitu tahap pra-produksi,
meningkatkan proses dan hasil belajar, (2) produksi, dan pasca produksi yang dijelaskan
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan melalui bagan Gambar 1.
mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara siswa dan lingkungannya
123 Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2018

digunakan dalam proses pembelajaran bagi


siswa kelas XI di SMK N 1 Kota Magelang.
Hal tersebut berdasarkan penilaian yang telah
dilakukan pada ahli materi dengan rerata 3,53
(88,13%) diklasifikasikan sangat baik, rerata
skor ahli media 3,35 (83,88%) diklasifikasikan
sangat baik, rerata skor uji coba terbatas 3,29
(82,19%) diklasifikasikan sangat baik.
Penelitian yang dilakukan Imam
Mustholiq MS, Sukir dan Ariadie Chandra N
(2007) tentang Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia
Pada Mata Kuliah Dasar Listrik bahwa hasil
pengembangan media pembelajaran interakti
berbasis multimedia mata kuliah Dasar Listrik
Gambar1. Tahap Kegiatan Produksi Video
mempunyai unjuk kerja yang baik, yang
Guru mata pelajaran Kerja Mesin masih ditunjukan skor rata-rata penilaian diberikan
oleh ahli media, ahli materi dan mahasiswa
kurang kreatif dalam menyampaikan materi
pembelajaran yang mengakibatkan siswa kelas terhadap unjuk kerja hasil pengembangan
XI Mesin kurang memperhatikan dan media pembelajaran interaktif tersebut adalah
memahami bahan ajar. Hal ini juga berdampak 3.18 atau secara persentase sebesar 79.71%.
Uraian diatas menunjukan bahwa media
pada kegiatan praktikum siswa yang masih
mengalami kebingungan mengenai tahap-tahap pembelajaran berbasis audio visual layak untuk
pembuatan produk. Oleh karena itu, peneliti diterapkan pada proses pembelajaran serta
mengembangkan media pembelajaran untuk dapat menunjang kreatifitas peserta didik.
membantu proses pembelajaran siswa baik
dalam teori maupun praktikum. METODE
Penelitian yang dilakukan Wawan Pengembangan model pembelajaran yang
Sabtono (2015) tentang Pengaruh Penggunaan digunakan dalam penelitian ini adalah Model
Video Pembelajaran Terhadap Prestasi Praktik Desain Pembelajaran ADDIE (Analysis-Design-
Pemesinan di SMK Muhammadiyah Develop-Implement-Evaluate). Selain itu juga
Prambanan bahwa pengaruh penggunaan media dipadukan menurut langkah-langkah penelitian
video pembelajaran praktik dapat diketahui pengembangan yang direkomendasikan oleh
dengan adanya peningkatan rata-rata prestasi Borg dan Gall. Dasar pertimbangannya adalah
belajar praktik. Rata-rata prestasi belajar bahwa model tersebut cocok untuk
praktik siswa kelas kontrol didapat 85,22% dan mengembangkan produk model instruksional/
kelas eksperimen didapat 88,66%. Hal tersebut pembelajaran yang tepat sasaran, efektif dan
menunjukan peningkatan prestasi belajar dinamis dan sangat membantu dalam
praktik siswa antara kelas kontrol dan kelas pengembangan pembelajaran bagi guru.
eksperimen sebanyak 3,44%. Penelitian dan pengembangan media
Penelitian yang dilakukan Fajar Uut pembelajaran berbasis video pada mata
Purnomo (2017) tentang Pengembangan Video pelajaran Kerja Mesin untuk pembuatan ulir
Tutorial Untuk Pembelajaran Gambar metris dilaksanakan di SMK PIRI Sleman pada
Manufaktur SMK Kelas XI bahwa Hasil bulan Mei 2018. Subjek penelitian dari
penelitian ini menunjukan bahwa media penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan
pembelajaran yang dibuat sangat layak Teknik sebanyak 23 siswa. Sedangkan objek
Pengembangan Model Media (Ridwan Oktavian Hananta1, Thomas Sukardi) 124

penelitian adalah media pembelajaran berbasis berisi pengambilan gambar (shooting video)
video dalam pembelajaran Kerja Mesin untuk dan rekaman suara (recording audio) sesuai
pembuatan ulir metris. dengan isi naskah yang telah dibuat
Prosedur penelitian pengembangan sebelumnya.
yang digunakan adalah model desain Tahap ketiga hasil observasi yang
instruksional ADDIE yang dikembangkan oleh dilakukan peneliti didapati bahwa guru mata
Reiser dan Mollenda (1990). Gambar 2 pelajaran masih menggunakan media
merupakan langkah yang digunakan pada konvensional dan sesekali menggunakan media
model ADDIE. Microsoft Powerpoint, maka peneliti
mengembangkan media pembelajaran menjadi
media pembelajaran berbasis video. Model
media pembelajaran berbasis video ini
dikembangkan sesuai dengan permasalahan dan
kebutuhan yang terdapat pada proses
pembelajaran kelas XI Teknik Pemesinan.
Model media pembelajaran berbasis video akan
Gambar 2. Langkah Umum Desain Pembelajaran
ADDIE
menjelaskan materi mengenai proses
pembuatan ulir metris.
Tahap pertama dalam penelitian ini Tahap keempat media pembelajaran ini
adalah menganalisis situasi proses menampilkan visualisasi proses praktik
pembelajaran dari lingkungan sekolah. Dalam pembuatan ulir metris sesuai dengan materi
mendapatkan hasil analisis, peneliti melakukan yang disampaikan dan model media video ini
observasi di sekolah. Dari hasil observasi pada menerapkan silabus yang digunaan di sekolah
proses belajar mengajar (PBM) berlangsung serta menggunakan kurikulum 2013 dengan
didapat beberapa aspek yang mendukung kompetensi dasar 3.1 dan 4.1.
peneliti untuk membuat media pembelajaran Tahap kelima pada evaluasi didapat
berbasis video, antara lain (1) Media beberapa revisi dari ahli materi, ahli media dan
Pembelajaran, (2) Metode Pembelajaran, (3) guru mata pelajaran. Beberapa aspek yang perlu
Materi, (4) Problematika selama PBM. dibenahi supaya model media video ini dapat
Tahap kedua melihat hasil analisa untuk digunakan tanpa adanya perbaikan lagi. Metode
menunjang keaktifan siswa dalam kegiatan pengumpulan data pada saat penerapan media
belajar, maka peneliti mendesain media pembelajaran berbasis video di kelas XI Teknik
pembelajaran berbasis video. Dengan langkah Pemesinan peneliti menggunakan metode
pembuatan sebagai berikut, (1) Membuat angket dan dokumentasi. Angket digunakan
storyboard, Garis Besar Program Media untuk mengumpulkan informasi sebagai bahan
(GBPM) (2) Membuat naskah dalam dasar dalam mengetahui penilaian terhadap
pengembangan media pembelajaran berbasis media pembelajaran pada uji validasi dan
video ini merupakan penjelasan yang akan kelayakan. Instrumen yang dilakukan oleh ahli
dibuat dalam bentuk audio. Penulisan naskah media, ahli materi dan user sesuai dengan
dibuat peneliti dengan memperhatikan aspek kriteria dalam mereview perangkat lunak media
materi yang disampaikan. Aspek yang terdapat pembelajaran berdasarkan kualitas.
dalam video pembelajaran antara lain : a) Teknik pengumpulan data dengan
Tujuan pembelajaran, b) Pengertian ulir, c) metode dokumentasi untuk mengetahui kondisi
Bagian-bagian ulir, d) Fungsi ulir, dan e) Proses subjek sebelum dan sesudah diterapkan media
pembuatan ulir metris; (3) Membentuk tim pembelajaran berbasis video dalam mata
produksi pada pengembangan media video ini pelajaran Kerja Mesin
125 Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2018

Teknik analisis data yang digunakan pembelajaran berbasis video dalam


dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala pembelajaran Kerja Mesin dalam pembuatan
Likert. Menurut Sugiyono (2011: 107) skala ulir metris ditetapkan kriteria kelayakan
Likert digunakan untuk mengukur sikap, minimal layak.
pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok
tentang fenomena sosial. Kriteria penilaian HASIL DAN PEMBAHASAN
jawaban setiap item instrumen dengan skala
Bentuk produk media pembelajaran pada
Likert mempunyai gradasi dari sangat positif
mata pelajaran kerja mesin dengan pokok
sampai sangat negatif, dimana memiliki bobot
bahasan pembubutan ulir metris adalah media
penilaian antara 1-4 dan alternatif jawaban
pembelajaran berbasis video. Produk media ini
berupa Kurang Baik, Cukup Baik, Baik dan
menyuguhkan lima materi yaitu : tujuan
Sangat Baik pada instrumen validasi ahli
pembelajaran, pengertian ulir, fungsi ulir,
materi, validasi ahli media, dan validasi untuk
bagian – bagian ulir dan proses pembuatan ulir
guru. Sedangkan pada instrumen
metris. Media ini sangat praktis karena
penilaian/respon siswa menggunakan skala
berbentuk file mp4 sehingga media ini dapat
pengukuran likert scale dengan pilihan jawaban
langsung digunakan dengan komputer atau
1-4 dengan penilaian Sangat Tidak Setuju,
laptop.
Tidak Setuju, Setuju, dan Sangat Setuju.
File media pembelajaran yang
dikembangkan sebesar 291 MB dan sangat
Tabel 1. Kriteria Penilaian Skala Likert
mudah dijalankan meski menggunakan
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Baik Sengat Setuju 4 komputer atau laptop dengan spesifikasi
Baik Setuju 3 rendah. Selain itu media pembelajaran ini juga
Tidak Baik Tidak Setuju 2 sangat mudah digunakan, karena tidak perlu
Sangat Tidak
Baik
Sangat Tidak Setuju 1 keahlian khusus untuk mengaplikasikannya.
Dalam pengoperasiannya, seperti memutar atau
Suharsimi Arikunto (1993: 207) menjalankan video pada umumnya dan
menjelaskan bahwa data diskriptif kuantitatif menggunakan navigasi pause yang terdapat
adalah data yang berwujud angka-angka hasil dalam software pemutar video untuk
perhitungan atau pengukuran dapat diproses menghentikan video sementara.
dengan cara dijumlah, dibandingkan dengan Struktur media pembelajaran berbasis
jumlah yang diharapkan dan diperoleh video ini memuat halaman menu utama yang
persentase. Pencarian persentase dimaksudkan berisi pokok bahasan yang akan dipelajari
untuk mengetahui status sesuatu yang dalam media pembelajaran ini. Poko bahasan
dipersentasekan dan disajikan tetap berupa yang terdapat dalam media ini yaitu, tujuan
persentase. pembelajaran, pengertian ulir, bagian – bagian
ulir, fungsi ulir dan proses pembuatan ulir
Tabel 2. Tabel Skala Persentase metris. Dalam tujuan pembelajaran, pengertian
Persentase Skala Nilai Interpetasi ulir dan fungsi ulir berisi tulisan – tulisan
76-100% 4 Sangat Layak dengan warna background yang menarik. Pada
56-75% 3 Layak pokok bahasan bagian – bagian ulir dilengkapi
40-55% 2 Cukup Layak gambar. Proses pembuatan ulir metris terdiri
0-25% 1 Kurang Layak dari langkah – langkah dalam pembuatan ulir
metris. Proses pembuatan ulir metris berisikan
Tabel skala persentase di atas video nyata pembuatan ulir metris. Media ini
digunakan untuk menentukan nilai kelayakan juga dilengkapi dengan narator sebagai penjelas
produk yang dihasilkan. Nilai kelayakan penyampaian materi dan backsong supaya
untuk produk pengembangan media
Pengembangan Model Media (Ridwan Oktavian Hananta1, Thomas Sukardi) 126

siswa tidak jenuh dalam mempelajari materi mendapat persentase sebesar 68.34% dan
yang disampaikan. Pada bagian terakhir media termasuk pada klasifikasi baik, dan disimpulkan
ini terdapat informasi tentang media yang bahwa media pembelajaran dinyatakan layak
dikembangkan dan beberapa nama yang ikut atau dapat digunakan dengan revisi seperlunya
berperan dalam pembuatan media dan diujicobakan ke siswa.
Penggunaan media pembelajaran berbasis
video sangat mudah, karena tidak memerlukan Tabel 3. Penilaian Validasi Ahli Materi
software khusus. Untuk orang awam yang Validasi Ahli Materi
No Aspek Persentase Klasifikasi
belum terampil menggunakan komputer atau
1 Pendahuluan 66.67 Baik
laptop juga tidak membutuhkan waktu yang 2 Isi Materi 70 Baik
lama untuk mempelajarinya. Ketika media Rata-rata 68.34 Baik
sudah dijalankan, materi yang terdapat pada
media akan terus berjalan seperti pemutaran Hasil persentase kelayakan yang
video pada umumnya. Apabila ada materi yang diperoleh dari penilaian ahli media untuk aspek
penting untuk dipelajari dan akan menghentikan visual adalah sebesar 85% termasuk dalam
video, operator cukup memilih tombol pause klasifikasi sangat baik, aspek audio adalah
yang terdapat pada software pemutar video atau sebesar 95% termasuk dalam klasifikasi sangat
menekan “spasi” pada keyboard. Setelah media baik, aspek bahasa dan tipografi adalah sebesar
selesai digunakan, operator cukup menekan 83.3% termasuk dalam kasifikasi sangat baik,
tanda silang yang terdapat pada pojok kanan dan aspek pemograman adalah sebesar 75%
atas layer komputer/ laptop. termasuk dalam klasifikasi baik. Hasil
Kelayakan media pemelajaran berbasis selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.
video pada mata pelajaran kerja mesin
divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, serta Tabel 4. Penilaian Validasi Ahli Media
guru Mata Pelajaran untuk dinilai kelayakan Validasi Ahli Media
No. Aspek Persentase Klasifikasi
dari beberapa aspek kelayakan media
1 Visual 85 Sangat Baik
pembelajaran pada mata pelajaran kerja mesin. 2 Audio 95 Sangat Baik
hasil revisi berdasarkan saran dan masukan dari Bahasa dan
3 83.3 Sangat Baik
ahli mteri, ahli media dan guru diujicobakan Tipografi
4 Pemograman 75 Baik
pada siswa kelas XI jurusan Teknik Pemesinan
Rata-rata 84.6 Sangat Baik
yang berjumlah 23 siswa untuk mendapat
tanggapan/respon terhadap media yang Berdasarkan data hasil validasi dari ahli
dikebangkan. Hasil dari penilaian siswa media diatas, diambil kesimpulan bahwa
dijadikan acuan sebagai persetujuan siswa tingkat kelayakan media pembelajaran
bahwa media pembelajaran yang dikembangkan mendapat persentase sebesar 84.6% dan
dapat digunakan sebagai media pembelajaran termasuk pada klasifikasi “sangat baik”, dan
yang layak. disimpulkan bahwa media pembelajaran
Hasil persentase kelayakan yang dinyatakan layak atau dapat digunakan dengan
diperoleh dari ahli materi untuk aspek revisi seperlunya dan diujicobakan ke siswa.
pendahuluan adalah sebesar 66.67% termasuk Hasil persentase kelayakan yang
pada klasifikasi baik dan untuk aspek isi materi diperoleh dari penilaian guru Mata Pelajaran
adalah sebesar 70% termasuk pada klasifikasi mata pelajaran kerja mesin dasar untuk aspek
baik. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada pendahuluan adalah sebesar 100% termasuk
Tabel 3. dalam klasifikasi sangat baik, aspek isi materi
Berdasarkan data hasil validasi dari ahli adalah sebesar 79.5% termasuk dalam
materi diatas, diambil kesimpulan bahwa klasifikasi sangat baik, aspek komunikasi
tingkat kelayakan media pembelajaran
127 Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2018

adalah sebesar 100% termasuk dalam diajarkan dalam video berbeda dengan job sheet
klasifikasi sangat baik, aspek desain adalah yang dilampirkan.
sebesar 97.5% termasuk dalam klasifikasi Ahli media memberikan beberapa
sangat baik dan aspek sajian adalah sebesar komentar terhadap media pembelajaran
75% termasuk dalam klasifikasi sangat baik. berbasis video, antara lain : a) Perbaikan pada
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5. motion gambar yang terlalu cepat, b) Gambar
yang tidak jelas di ganti, c) Tulisan pada
Tabel 5. Penilaian Validasi Guru Mata Pelajaran subtitle diperjelas. Guru Mata Pelajaran
Validasi Guru Mata Pelajaran memberikan beberapa komentar terhadap media
No. Aspek Persentase Klasifikasi
pembelajaran berbasis video adalah urutan
1 Pendahuluan 100 Sangat Baik
2 Isi Materi 79.5 Sangat Baik dalam proses pengerjaan benda kerja
3 Komunikasi 100 Sangat Baik disesuaikan dengan SOP.
4 Desain 97.5 Sangat Baik Pengambilan data dilakukan diruang
5 Format Sajian 75 Sangat Baik
kelas dengan cara menayangkan media
Rata-rata 90.4 Sangat Baik
pembelajaran kepada siswa dengan proyektor,
Berdasarkan data hasil validasi dari guru kemudian setelah penayangan media selesai
Mata Pelajaran diatas, diambil kesimpulan siswa memberikan penilaian pada angket yang
bahwa tingkat kelayakan media pembelajaran diberikan oleh peneliti.
mendapat persentase sebesar 90.4% dan Hasil persentase kelayakan yang
termasuk pada klasifikasi baik, dan disimpulkan diperoleh dari respon siswa untuk aspek
bahwa media pembelajaran dinyatakan layak komunikasi adalah sebesar 77.54% termasuk
atau dapat digunakan dengan revisi seperlunya pada klasifikasi sangat setuju, untuk persentase
dan diujicobakan ke siswa. kelayakan aspek desain adalah sebesar 73.5%
Selain memberikan penilaian terhadap termasuk pada klasifikasi setuju dan untuk
media yang dikembangkan, validator ahli persentase kelayakan aspek manfaat adalah
materi, ahli media dan guru Mata Pelajaran juga sebesar 80.1% termasuk pada klasifikasi sangat
memberikan komentar untuk perbaikan media setuju. Hasil penilaian respon siswa untuk
pembelajaran. Komentar tersebut kemudian penilaian seluruh aspek. Data selengkapnya
ditindaklanjuti berupa perbaikan sehingga dapat bisa dilihat pada Tabel 6.
menjadi penyempurna media pembelajaran agar
Tabel 6. Tabel Hasil Respon Siswa
layak untuk digunakan dalam proses
Respon Penilaian Siswa
pembelajaran. Adapun komentar dari ahli
No. Aspek Persentase Klasifikasi
materi, ahli media dan guru Mata Pelajaran
1 Komunikasi 77.54 Sangat Setuju
terhadap media pembelajaran pada teori
2 Desain 73.5 Setuju
pemesinan bubut adalah sebagai berikut: 3 Manfaat 80.1 Sangat Setuju
Ahli materi memberikan beberapa Rata-rata 77.05 Sangat Setuju
komentar terhadap media permbelajaran
berbasis video, antara lain: a) Untuk pembuatan Berdasarkan data hasil respon penilaian
alur hendaknya disajikan juga parameter siswa di atas, diambil kesimpulan bahwa media
pemotongannya yang harus ditentukan, b) yang dikembangkan oleh peneliti memiliki
Harap diperjelas dalam skripsi bahwa yang tingkat kelayakan sebesar 77.05% dan termasuk
disusun dalam media hanya tetang pembubutan pada klasifikasi sangat setuju, dan media
ulir metris, c) Diperjelas juga terkait denga pembelajaran dinyatakan layak atau dapat
kompetensi dasar yang ada dalam silabus, d) digunakan untuk proses pembelajaran.
Karena Media ini untuk SMK PIRI Sleman, Persentase pencapaian hasil validasi ahli
maka job sheet nya jangan menggunakan job materi dan ahli media, penilaian guru Mata
Pendidikan Teknik Mesin. Apalagi yang
Pengembangan Model Media (Ridwan Oktavian Hananta1, Thomas Sukardi) 128

Pelajaran serta hasil respon penilaian siswa SIMPULAN


terhadapat media pembelajaran berbasis video
Berdasarkan hasil penelitian dan
ini kemudian dijumlahkan untuk menentukan
pembahasan maka dapat diambil kesimpulan
rata-rata penilaian media pembelajaran berbasis
sebagai berikut. (1) Bentuk produk media
video. Data hasil rata-rata penilaian media
pembelajaran pada matapelajaran kerja mesin
pembelajaran berbasis video dapat dilihat pada
teori pemesinan bubut adalah media
Tabel 7.
pembelajaran berbasis video dengan materi
pembuatan ulir metris. File media pembelajaran
Tabel 7. Hasil Rata-rata Penelitian Media
Pembelajaran Berbasis Video berbasis video pada mata pelajaran kerja mesin
Penilaian Media Pembelajaran teori pemesinan bubut sebesar 291 MB dengan
No. Aspek Persentase Klarifikasi format .mp4 dan dilengkapi dengan backsound,
Validasi Ahli animasi serta narator. (2) Kelayakan media
1 63.36 Baik
Materi
Validasi Ahli pembelajaran berbasis video didapat persentase
2 84.6 Sangat Baik rata-rata sebesar 78.85% yang termasuk dalam
Media
Penilaian Guru kategori sangat baik. Dengan demikian media
3 90.4 Sangat Baik
Mata Pelajaran
pembelajaran berbasis video pada pembelajaran
Respon
4 77.05 Sangat Baik praktik pemesinan bubut dinyatakan layak
Penilaian Siswa
Rata-rata 78.85 Sangat Baik digunakan untuk proses pembelajaran.

Hasil persentase kelayakan yang DAFTAR RUJUKAN


diperoleh dari validasi ahli materi adalah Azhar Arsyad. (2016). Media Pembelajaran.
sebesar 63.36% termasuk dalam klasifikasi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
baik, hasil validasi dari ahli media adalah Azhar Arsyad. (2004). Media Pembelajaran.
sebesar 84.6% termasuk dalam klasifikasi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
sangat baik, penilaian dari guru Mata Pelajaran Cepi Riyana. (2007). Pedoman Pengembangan
adalah sebesar 90.4% termasuk dalam Media Video. Bandung:Program P3AI
klasifikasi sangat baik dan respon penilaian Universitas Pendidikan Indonesia.
siswa didapat hasil sebesar 77.05% termasuk Fajar U dan Febrianto A. (2017).
dalam klasifikasi sangat setuju. Nilai tertinggi Pengembangan Video Tutorial Untuk
didapatkan dari hasil penilaian guru Mata Pembelajaran Gambar Manufaktur SMK
Pelajaran dikarenakan materi yang disajikan Kelas XI. Jurnal Pendidikan Vokasional
dengan media pembelajaran berbasis video ini Teknik Mesin, 5(1), 41-46.
sudah dapat membantu proses pembelajaran Imam M, dkk. (2007). Pengembangan Media
efektif. Sedangkan nilai terendah didapatkan Pembelajaran Interaktif Berbasis
dari hasil validasi ahli materi dikarenakan ada Multimedia Pada Mata Kuliah Dasar
rumus yang belum dicantumkan pada display Listrik. Jurnal Pendidikan Teknologi dan
video pembelajaran. Data yang telah diperoleh Kejuruan, 16(1), 1-18.
dari ahli materi, ahli media, guru Mata Rudi Susilana dan Cepi Riyana. (2007). Media
Pelajaran dan siswa menunjukan bahwa media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
pembelajaran berbasis video masuk dalam Prima.
klasifikasi layak atau dapat digunakan untuk Smaldino, dkk. (2008). Instructional
proses pembelajaran khususnya pada mata Technology and Media for Learning
pelajaran kerja mesin materi pembubutan ulir (Ninth Edition). NJ: Pearson Education
metris. Inc..
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta.
129 Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2018

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Wawan S. (2015). Pengaruh Penggunaan Video


Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Pembelajaran Terhadap Prestasi Praktik
Bandung: Alfabeta. Pemesinan di SMK Muhammadiyah
Suharsimi Arikunto. (1993). Dasar-Dasar Prambanan. Jurnal Pendidikan
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Vokasional Teknik Mesin, 3 (7), 511-518.
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai