Anda di halaman 1dari 5

2.

Laminar Air Flow (LAF)


Kegunaan :

Laminar Air Flow (LAF) digunakan sebagai ruangan untuk pengerjaan secara
eseptis. Prinsip penaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara keluar
dengan kontaminasi udara dapat diminimalkan.

3. Oven
Kegunaan :

Alat ini digunakan untuk mensterilkan alat ±alat seperti gelas dan dalam batas ±
batas tertentu dapat juga digunakan untuk mensterilkan bahan ± bahan seperti
kapas, kertas, dan kain. Pada umumnya suhu yang digunakan adalah 170 ± 180o
C selama paling sedikit dua jam. Lamanya sterilisasi tergantung pada jumlah dan
ketahanan alat atau bahan yang akan disterilkan terhadap panas.

4. Colony counter
Kegunaan :

Alat ini digunakan untuk menghitung jumlah koloni yang tumbuh dalam cawang
petri. Prinsip kerja dari alat ini adalah jumlah koloni dapat dihitung secara maual
dengan bantuan cahaya dan kaca pembesara.

5. Spektrofotometer
Kegunaan :
Untuk menghitung mikroba pada panjang gelombang 580 nm .
Prinsip kerja :

Prinsip kerja dari alat ini adalah sumber cahaya polikromatik melewati
monokromator lalu intensitas pada cahaya yang sesuai dipilih lalu hanya ada satu
cahaya yang akan melewati kuvet, karena adanya yang dipantulkan, diserap dan
diteruskan, cahaya yang diteruskan ditangkap oleh detektor, kemudian diubah
menjadi listrik sehingga dapat dibaca pada layar.

6. Inkubator
Kegunaan :
Alat ini berfungsi sebagai meremajakan mikroba atau bakteri yang dilakukan pada
suhu 35 ± 37o C selama 1 x 24 jam pada jamur.
7. Lampu spiritus
Kegunaan :

Lampu spiritus digunakan untuk mensterilkan alat ± alat seperti ose bulat dan ose
lurus serta jarum preparat. Mekanisme kerja dari lampu spiritus yaitu apabila alat
tersebut belum dipakai maka dipanaskan mulai dari ujung bawah sampai ke
pangkal tapi jika sudah digunakan untuk pemanasan dalam enkas, agar enkas
tidak ditumbuhi bakteri.

8. Enkas
Kegunaan :
Enkas dapat digunakan untuk pengerjaan secara aseptis dengan prinsip kerjanya
yaitu
memasukkan sampel atau mikroba yang sedang dikerjakan dalam ruang kaca yang
tertutup. Sebelum digunakan dahulu disemprotkan dengan alkohol 70 % atau
Fenol
5%.
9. Mikroskop cahaya
Kegunaan :

Digunakan untuk mengamati dan melihat mikroorganisme baik jamur maupun


bakteri atau mikroba. Dapat diatur untuk digunakan dengan perbesaran tertentu.
Prinsip kerjanya sampel yang terdapat pada kaca objek disinari cahaya dari
bawah. Lalu bayangannya dapat ditangkap oleh lensa objektif. Selanjutnya
bayangan ini diteruskan ke lensa okuler yang terdapat diatasnya. Bayangnnya
pada lensa okuler inilah yang dapat kita lihat.

10.Gelas ukur
Kegunaan :

Gelas ukur digunakan sebagai pengukur secara kuantitatif dan mengukur sejumlah
sampel cairan karena memiliki banyak skala sehingga pengukurannya tidak terlalu
pasti, tersedia dalam beberapa ukuran yang diantaranya 10 ml, 25 ml, 50 ml, 100
ml, 250 ml, 500 ml, dan 1000 ml.

11. Erlenmeyer
Kegunaan :

Penggunaannya sama seperti gelas kimia dapat juga digunakan sebagai wadah
larutan untuk inkubasi atau digunakan sebagai wadah untuk medium karena
memiliki mulut yangkecil sehingga mudah ditutup dengan kapas.

12.Tabung reaksi
Kegunaan :

Alat ini terbuat dari kaca merupakan wadah dalam menumbuhkan


mikroba dengan medium air. Tabung reaksi disterilkan dengan cara dibungkus
kertas dan biasanya dapat disterilkan dalam oven. Tabung reaksi juga dapat
disterilkan di beberapa pensteril diantaranya enkas, inkubator dan autoklaf.

Kegunaan :

Alat ini terbuat dari kaca merupakan wadah dalam menumbuhkan mikroba
dengan medium air. Tabung reaksi disterilkan dengan cara dibungkus kertas dan
biasanya dapat disterilkan dalam oven. Tabung reaksi juga dapat disterilkan di
beberapa pensteril diantaranya enkas, inkubator dan autoklaf.

13.Tabung durham
Kegunaan :
Alat ini digunakan sebagai penumpang gas CO2 dari hasil fermentasi bakteri
koliform
pada medium LB (Lactosa Broath). Alat ini dimasukkan ke dalam oven.
14. Cawan petr
Kegunaan :

Cawan petri digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme, menghitung


kwantitas mikroorganisme dan mengindentifikasi mikroorganisme. Cara
mensterilkannya dengan dibungkus kertas kemudian dimasukkan ke dalam
autoklaf jika berisi medium dan di dalam oven jika tidak berisi.

15. Spoid
Kegunaan :
Spoid digunakan untuk menginokolasikan mikroba uji dan sebagai alat untuk
memindahkan sejumlah tertentu sampel dan suspensi medium.
16. Ose lurus
Kegunaan :

Ose lurus digunakan untuk mengisolasi mikroba yang bersifat an aerob pada
medium padat dengan cara ditusukkan atau digoreskan. Ose lurus disterilkan
dengan cara memijarkan dari pangkal ke ujungnya.

17. Ose bulat


Kegunaan :

Ose bulat digunakan untuk mengisolasi mikroba yang bersifat aerob pada medium
padat atau cair dengan cara ditusukkan atau digoreskan. Ose bulat disterilkan
dengan cara memijarkan dari pangkal ke ujungnya.

18. Objek glass dan Deck glass


Kegunaan :

Objek gelass sebagaiwadah meletakkan objek yang akan diamati sedangkan deck
gelass untuk menutup rapat preparat dalam suatu pengamatan mikroskop. Alat
dapat disterilkan dengan cara disemprotkan alkohol atau aquadest.

19.Botol semprot
Kegunaan :
Botol semprot dapat digunakan untuk menyimpan aquadest dan digunkan untuk
membilas, disterilkan dengan menggunakan autoklaf.
20. Jarum preparat
Kegunaan :
Jarum preparat digunakan untuk mengambil preparat dalam bentuk kecil dan
menginolokulasikan jamur.
21. Jangka sorong
Kegunaan :
Jangka sorong berguna untuk zona bening atau zona penghambatan
mikroorganisme.
22.Batang pengaduk
Batang gelas, dengan ujung bulat dan ujung yang lain pipih. Panjang 15 cm.
Kegunaan :
Pengocok larutan
23. Kulkas
Kegunaan :
Untuk menyimpan medium pada temperatur rendah dan sebagai tempat untuk
menyimpang bahan ± bahan sisa yang telah digunakan pada praktikum.
24. Kompor gas
Kegunaan :
Digunakan untuk memanaskan medium atau mencairkan suatu madium.
25.Rak tabung
Kegunaan :
Digunakan untuk menempatkan tabung reaksi dan disterilkan dalam oven jika
kosong.
26. Lumpang dan alu
Kegunaan :
Digunakan untuk menggerus sampel yang akan dilakukan sebagai pengujian.
27.Timbangan analitik
Kegunaan :
Digunakan untuk menimbang berat sampel guna memperoleh berat hasil yang
lebih
akurat.
28. Pencadang
Kegunaan :
Digunakan untuk menampung sejumlah tertentu anti biotik dan anati mikroba.
29. Pinset
Kegunaan :
Digunakan untuk mengambil sampel, mengambil benda ± benda dalam
pengerjaan
eseptis dan digunakan untuk meletakkan dek gelass.
30.Gegep kayu
Kegunaan :
Digunakan untuk menjepit apapun dan berguna juga untuk mengambil benda ±
benda
yang panas.
31.Botol pengencer/ botol coklat
Kegunaan :
Digunakan untuk mengencerkan sampel yang akan digunakan.
32.K u lkasKegunaan :
Digunakan untuk menyimpan medium pada temperatur rendah dan sebagai tempat
untuk menyimpang bahan ± bahan sisa yang telah digunakan pada praktikum
33. Drigalsky
Kegunaan :
Digunakan untuk menggores bakteri yang ada pada cawang Petri, biasanya
disterilkan dengan cara direndam didalam alcohol dan dipanaskan diatas api.
34. Lampu UV
Kegunaan :
Digunakan sebagai alat untuk mensterilisasi atau alat untuk membunuh
mikroorganisme.
35. Kuvet
Kegunaan :

dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl


sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia
satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. dalam
penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.

Digunakan untuk menghitung mikroba dengan panjang gelombang 580 nm


dengan transmiter jumlah suspensi suatu bakteri yang terukur pada panjang
gelombang 580 nomo meter dimana untuk bakteri 25 % transmiter dan untuk
jamur 75 % transmiter.

36. Mikropipet
Kegunaan :
Digunakan untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya
kurang
dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet
yang

Anda mungkin juga menyukai