Anda di halaman 1dari 8

PSIKOLOGI SOSIAL

NAMA : IKEU WARISMAN

NIM: 6320112099

JURUSAN : ADMINISTRASI NEGARA

SEMESTER : LIMA (V)

STISIP WIDYAPURI MANDIRI SUKABUMI

SEJARAH DAN DEFINISI PSIKOLOGI SOSIAL

DEFINISI
Menurut Gordon Allport (1985), psikologi social adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami
dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran
orang lain, baik secara:

 secara nyata atau actual 

 dalam bayangan atau imajinasi 

 dalam kehadiran yang tidak langsung (implied)

Menurut David O Sears (1994), psikologi social adalah ilmu yang berusaha secara sistematis untuk
memahami perilaku social, mengenai:

 bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi social 

 bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita 

 bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi social

 Menurut Sherif & Musfer (1956), psikologi social adalah ilmu tentang pengalaman dan perilaku
individu dalam kaitannya dengan situasi stimulus social. Dalam defenisi ini, stimulus social
diartikan bukan hanya manusia, tetapi juga benda-benda dan hal-hal lain yang diberi makna
social.

 Menurut Show & Costanzo (1970), psikologi social adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
perilaku individual sebagai fungsi stimulus-stimulus social. Defenisi ini tidak menekankan
stimulus eksternal maupun proses internal, melainkan mementingkan hubungan timbale balik
antara keduanya. Stimulus diberi makna tertentu oleh manusia dan selanjutnya manusia
bereaksi sesuai dengan makna yang diberikannya itu.

 Menurut Baron & Byrne (2006), psikologi social adalah bidang ilmu yang mencari pemahaman
tetnang asal mula dan penyebab terjadinya pikiran serta perilaku individu dalam situasi-situasi
sosial. Defenisi ini menekankan pada pentingnya pemahaman terhadap asal mula dan penyebab
terjadinya perilaku dan pikiran

Sarlito Wirawan, setelah menyimpulkan beberapa defenisi psikologi sosial membedakan tiga
wilayah studi psikologi sosial sebagai berikut:

 Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya studi tentang persepsi,
motivasi, proses belajar, atribusi (sifat). Walaupun topik-topik ini bukan monopoli dari psikologi
sosial, namun psikologi sosial tidak dapat menghindar dari studi tentang topik-topik ini. 

 Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial dan sebagainya. 

 Studi tentang interaksi kelompok, misalnya: kepemimpinan, komunikasi, hubungan kekuasaan,


otoriter, konformitas (keselarasan), kerjasama, persaingan, peran dan sebagainya.
Lebih lanjut dia mendefenisikan psikologi sosial sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah
laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial (social psychology is the scientific study of
individual behavior as a function of social stimuli;  Shaw & Coztanzo).

Sejarah Perkembangan Psikologi Sosial


Psikologi sosial menjadi satu ilmu yang mandiri baru sejak tahun 1908. Pada tahun itu ada dua buku
teks yang terkenal yaitu "Introduction to Social Psychology" ditulis olehWilliam McDougall - seorang
psikolog - dan "Social Psychology : An Outline and Source Book , ditulis oleh E.A. Ross  - seorang
sosiolog. Berdasarkan latar belakang penulisnya maka dapat dipahami bahwa psikologi sosial bisa
di"claim" sebagai bagian dari psikologi, dan bisa juga sebagai bagian dari sosiologi.

Publikasi lain yang dianggap fenomenal dalam kelahiran psikologi social adalahtulisan dari Floyd
Allport pada tahun 1924. Dalam tulisannya Allport terlihat berorientasi modern, setidaknya dalam
padangan saat ini. Argumentasinya terbukti bahwa tingkah laku social berakar dari berbagai factor,
mulai dari kehadiran orang lain hingga penggunaan metode eksperimental untuk penelitian
psikologi social. Ia juga mengangkat isu yang ternyata di kemudian hari masih diperbincangkan dan
didiskusikan misalnya konformitas dan emosi seseorang yang terlihat dari ekspresi wajah

 Tokoh lain yang berpengaruh pada perkembangan psikologi adalah Kurt Lewin. Lewin dengan
Teorinya field Theori (teori lapangan) mengembangkan bagaimana perilaku terbentuk. Dia
memberikan rumusan teoritis B = f (P,E). Tingkah laku (B: Behavioral) merupakan hasil dari
fungsi (f) individu (P) dan lingkungan (E: Environment).

 Psikologi sosial juga merupakan pokok bahasan dalam sosiologi karena dalam sosiologi dikenal
ada dua perspektif utama, yaitu perspektif struktural makro yang menekankan kajian struktur
sosial, dan perspektif mikro yang menekankan pada kajian individualistik dan psikologi sosial
dalam menjelaskan variasi perilaku manusia.. Di Amerika disiplin ini banyak dibina oleh jurusan
sosiologi - di American Sociological Associationterdapat satu bagian yang dinamakan "social
psychological section", sedangkan di Indonesia, secara formal disiplin psikologi sosial di bawah
binaan fakultas psikologi, namun dalam prakteknya tidak sedikit para pakar sosiologi yang juga
menguasai disiplin ini sehingga dalam berbagai tulisannya, cara pandang psikologi sosial ikut
mewarnainya

 Tahun 1970 dan 1980-an merupakan puncak masa pendewaan psikologi social. Ragam topic
penelitiannya juga meluas. Misalnya, kita temui atribusi, sikap, perbedaan geder, psikolgi
lingkungan, psikologi politik dan masih banyak lagi yang lainnyaDi masa depan, penelitian akan
mengarah pada kognisi dan penerapan psikologi social dengan menggunakan perfektif
kebudayaan. Factor kognisi berupa atribusi, sikap, stereotip, prasangka dan disonansi kognitif
(Baron dan Byrne, 1994; Glassman dan Hadd, 2004) adalah dasar dari tingkah laku sosial
manusia. Ketertarikan untuk mengembangkan faktor ini dalam psikologi sosial berkembang
pada tahun 1970-an. Perpektif kebudayaan dan sosial sebagai tingkat analisis utama. Hal ini
terlihat pada perkembangan identitas sosial, representasi sosial dan sebagainya.
 Kelahiran psikologi di Indonesia menjadi awal dari keberadaan psikologi sosial di Indonesia.
Diawali dengan munculnya bagian psikologi sosial di fakultas psikologi di Universitas Indonesia
pada tahun 1967. Kelahirannya di Indonesia bersamaan dengan masa-masa berkembangnya
psikologi sosial di dunia. Selanjutnya, ditahun yang sama, fakultas psikologi Universitas
Indonesia mengembangkan bagian psikologi sosial yang kemudian menghasilkan para peneliti-
peneliti awal psikologi sosial di Indonesia.

 Psikologi social merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan merupakan cabang
dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-
kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial. Dari berbagai pendapat
tokoh-tokoh tentang pengertian psikologi social dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial
adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam
hubungannya dengan situasi sosial.

 Sedangkan latar belakang timbulnya psikologi sosial, banyak beberapa tokoh berpendapat,
semisal, Gabriel Tarde mengatakan, pokok-pokok teori psikologi sosial berpangkal pada proses
imitasi sebagai dasar dari pada interaksi sosial antar manusia. Berbeda lagi dengan Gustave Le
Bon, bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu dan jiwa massa yang
masing-masing berlainan sifatnya.

 Jiwa massa lebih bersifat primitif (buas, irasional, dan penuh sentimen) dari pada sifat-sifat jiwa
individu. Berlaianan dengan Le Bon, Sigmund Freud berpendapat bahwa jiwa massa itu
sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja sering tidak disadari oleh
manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan terpendam. Dan masih banyak lagi tokoh-
tokoh yang berpendapat dalam buku yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan
psikologi sosial.

Pada tahun 1950 dan 1960 psikologi sosial tumbuh secara aktif dan program gelar dalam
psikologi dimulai disebagaian besar universitas . Dasar mempelajari psikologi sosial berdasarkan
potensi –potensi manusia, dimana potensi ini mengalami proses perkembangan setelah individu
itu hidup dalam lingkungan masyarakat. Potensi-potensi tersebut antara lain:

 kemampuan menggunakan bahasa 

 adanya sikap etik 

 hidup dalam 3 dimensi (dulu, sekarang, akan datang )

 Ketiga pokok di atas biasa disebut sebagai syarat human minimum. Dengan demikian yang tidak
memenuhi human minimum dengan sendirinya sukar digolongkan sebagai masyarakat. Obyek
manusia mempelajari psikologi sosial adalah kegiatan-kegiatan sosial / gejala-gejala sosial.
Sedangkan metode sosial antara lain : a. Metode Eksperimen, b. Metode survey, c. Metode
Observasi, d. Metode diagnostik – psychis, e. Metode sosiometri.
 Sebagai ilmu yang obyeknya manusia, maka terdapat saling hubungan antara psikologi sosial
dengan ilmu-ilmu lain yang obyeknya juga manusia seperti misalnya : Ilmu hukum, Ekonomi,
sejarah, dan yang paling erat hubungannya adalah sosiologi. Letak psikologi sosial dalam
sistematik psikologi termasuk dalam psikologi yang bersifat empirik dan tergolong psikologi
khusus yaitu psikologi yang menyelidiki dan yang mempelajari segi-segi kekhususan dari hal-hal
yang bersifat umum dipelajari dalam lapangan psikologi khusus. Sedangkan kedudukan psikologi
sosial didalam lapangan psikologi termasuk dalam psikologi teoritis, sedangkan psikologi sosial
tergolong dalam psikologi teoritis.

 Sebagai ilmu yang obyeknya manusia, maka terdapat saling hubungan antara psikologi sosial
dengan ilmu-ilmu lain yang obyeknya juga manusia seperti misalnya : Ilmu hukum, Ekonomi,
sejarah, dan yang paling erat hubungannya adalah sosiologi. Letak psikologi sosial dalam
sistematik psikologi termasuk dalam psikologi yang bersifat empirik dan tergolong psikologi
khusus yaitu psikologi yang menyelidiki dan yang mempelajari segi-segi kekhususan dari hal-hal
yang bersifat umum dipelajari dalam lapangan psikologi khusus. Sedangkan kedudukan psikologi
sosial didalam lapangan psikologi termasuk dalam psikologi teoritis, sedangkan psikologi sosial
tergolong dalam psikologi teoritis.

 Mengenai psikologi sosial terdapat pertentangan faham diantara beberapa tokoh ilmu jiwa
social yang dalam garis besarnya dapat dikelompokan menjadi dua aliran yakni, aliran
subyektifisme yang menyatakan bahwa individulah yang membentuk masyrakat dalam segala
tingkah lakunya. Dan aliran kedua adalah, obyektivisme yang merupkan kebalikan dari aliran
subyektivisme, bahwa masyarakatlah yang menentukan individu

 Selain dua aliran di atas, masih ada aliran yang membicarakan masalah hubungan antara
individu dengan masyarakat diantaranya adalah aliran historis dan cultural personality

Urutan Kronologi Perkembangan Psikologi Sosial

 1898: Gabriel de Tarde mempublikasikan Etudes de Psychologie Sociale (Studies ofSocial


Psychology) yang banyak membahas tentang imitasi, dasar teori belajar sosial dan konformitas.
Dan dalam American Journal of Psychology, Norman Triplett menggambarkan eksperimen yang
berkaitan dengan fasilitasi sosial. 

 1908 : Edward Ross dan William McDougall mempublikasikan buku teks Psikologi Sosial 

 1918 – 1920 : para psikolog sosial (W. I. Thomas dan F. Znaniecki’s) mulai mendefinisikan ranah
mereka. Sikap menjadi konsep utama. 

 1921 : The Journal of Abnormal Psychology menjadi The Journal of Abnormal andSocial


Psychology 

 1924: Floyd Allport mempublikasikan pengaruh social 


 1934 : George Herbert Mead mempublikasikan bukunya yang berjudul Mind, Self and Society
yang menekankan pada interaksi antara diri (self) dan orang lain 

 1935 : Buku pegangan Psikologi Sosial untuk pertama kalinya diterbitkan dengan Carl
Murchinson  sebagai editornya. 

 1936 : Muzafer Sherif menjelaskan proses konformitas dalam The Psychology of Social Norms 

 1939 : Kurt Lewin, bersama dengan muridnya Ronald Lippit dan Ralph White, melaporkan studi
eksperimental mengenai gaya-gaya kepemimpinan. Pada tahun yang sama, Dollar-Miller
mengenalkan teori frustasi-agresi 

 1941 : Dalam Social Learning and Imitation, Neal Miller dan Jhon Dollarmengemukakan teori
yang perluasan dari prinsip-prinsip behavioristik dalam perilaku social. 

 1945 : Kurt Lewin mengemukakan penelitian tentang Dinamika Kelompok 

  1954 : Buku pegangan Psikologi Sosial edisi modern diterbitkan dengan Gardner Linzey sebagai


editornya. 

 1957 : Leon Festinger  mempublikasikan A Theory of Cognitive Dissonance, yang menampilkan


suatu model yang menekankan pada konsistensi antara pemikiran dan perilaku 

 1958 : Fritz Heider memberikan pondasi awal bagi teori atribusi melalui publikasi padaThe
Psychological of Interpersonal Behavior 

 1959 : Jhon Thibaut dan Harold Kelley mempublikasikan The  Social Psychology  of Group  yang


merupakan pondasi bagi teori pertukaran social 

 1965 : The Journal of Abnormal and  Social Psychology terbagi dalam dua publikasi yang
terpisah, The Journal of Abnormal Psychology menjadi The Journal of Personality and  Social
Psychology 

 1985 : Edisi Ketiga buku pegangan Psikologi Sosial dipublikasikan dengan Gardner


Linzey dan Elliot Aronson sebagai editornya.

RUANG LINGKUP PSIKOLOGI SOSIAL


Berdasarkan pengertian dari para ahli tentang psikologi social diatas, maka ada dua istilah yang
digunakan para ahli untuk menggambarkan Psikologi social, yakni dengan istilah ilmu pengetahuan dan
individu.

Ilmu pengetahuan yang dimaksud disini adalah menjelaskan bahwa psikologi sosial hanya mempelajari
suatu gejala dalam kondisi yang terkontrol. Spekulasi-spekulasi yang hanya didasarkan pada perkiraan-
perkiraan saja tidak berlaku untuk menyusun hukum-hukum maupun teori-teori psikologi sosial.
Sedangkan penggunaan istilah individu dalam definisi di atas menunjukkan bahwa unit analisa dari
psikologi lebih dititik beratkan pada individu, bukan pada masyarakat secara keseluruhan ataupun
kebudayaan dari masyarakat tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan rangsangan-rangsangan sosial
yang ada di sekitar individu, termasuk dalam karya-karya manusia ini antara lain adalah norma-norma,
kelompok sosial dan produk-produk sosial lainnya.

Dengan merujuk definisi-definisi di atas, maka Shaw & Constanzo membagi ruang lingkup
Psikologi Sosial dalam 3 wilayah studi, yaitu:

1. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya: studi tentang persepsi, motivasi
proses belajar, atribusi (sifat).

2. Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru, dan
lainnya.

3. Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan,


kerjasama, persaingan, dan konflik.

Metode Penelitian dalam Psikologi Sosial


 Contoh: penelitian Brandon mengenai pengaruh suhu udara terhadap perilaku membunyikan
klakson. Brandoon mengamatinya dengan bersembunyi di balik semak-semak dan menghitung
bunyi klakson beberapa detik setelah lampu hijau menyala.

 b) Metode survey, yaitu metode penelitian di mana peneliti meminta sejumlah besar partisipan
untuk merespon pertanyaan-pertanyaan tentang sikap atau perilaku mereka. Metode ini
digunakan untuk mengukur sikap mengenai isu-isu social.Syarat survey: orang-orang yang
berpartisipasi harus mewakili populasi yang lebih besar; pertanyaan-pertanyaan disusun ke
dalam kalimat akan berpengaruh pada hasil yang didapat. Metode ini berguna untuk
mempelajari aspek-aspek dari perilaku social, namun hasil yang diperoleh baru bisa akurat bila
isumengenai sampling dan perumusan pertanyaan diperhatikan secara hati-hati.

 2. Metode Korelasi, yaitu peneliti mencoba untuk menentukan apakah, dan seberapa jauh,
variable-variabel yang berbeda berhubungan satu sama lain dengan mengadakan observasi
yang hati-hati terhadap masing-masing variable, kemudian melaksanakan uji statistic yang
tepat untuk menentukan apakah dan seberapa jauh variable-variabel tersebut berkorelasi.
Metode ini dapat digunakan dalam berbagai situasi natural dan seringkali sangat efisien
(sejumlah informasi dapat diperoleh dalam waktu yang relative singkat). Namun, hal tersebut
tidak dapat dijadikan hubungan sebab-akibat yang merupakan kelemahan metode ini.

 . Metode eksperimen, yaitu sebuah metode di mana satu factor atau lebih

 (variable bebas) diubah secara sistematis untuk menentukan apakah suatu variable
mempengaruhi satu atau lebih factor yang lain (variable terikat). Contoh: penelitian mengenai
pengaruh jabat tangan terhadap persepsi oranglain mengenai orang yang diajak berjabat
tangan tersebut

Hubungan psikologi social dengan sosiologi


Ilmu yang dapat mempengaruhi pada Psikologi Sosial adalah Sosiologi dan Antropologi,(Bonner-1953)

 Sosiologi : Suatu bidang ilmu yang terkait dengan perilaku hubungan antar individu, atau antara
individu dengan kelompok, atau antar kelompok (interaksionisme) dalam perilaku sosialnya.

 Antropologi : lebih memfokuskan pada perilaku sosial dalam suprastruktur budaya tertentu, jd
lebih ke bidang budayanya.

 Psikologi Sosial : jembatan diantara cabang-cabang pengetahuan sosial lainnya atau


mempelajari perilaku individu yang bermakna dalam hubungan dengan lingkungan atau
rangsang sosialnya.

Anda mungkin juga menyukai