TINGKAT TINGGI
Aa Juhanda, M.Pd
UMMI
KETERAMPILAN BERPIKIR
• Sutrisno (2008) mendefinisikan kemampuan berpikir
sebagai proses kognitif yang dipecah-pecah ke dalam
langkah-langkah nyata yang kemudian digunakan sebagai
pedoman berpikir
• Resnick (Ho dan Fook, 1999) menyatakan bahwa berpikir
adalah suatu proses yang melibatkan operasi mental
seperti klasifikasi, induksi, deduksi, dan penalaran
• Ibrahim dan Nur (2000) mengemukakan bahwa berpikir
adalah kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan
mencapai kesimpulan berdasarkan pada inferensi, atau
pertimbangan yang seksama
BERPIKIR TINGKAT TINGGI
• Haladyna (1997) menyatakan bahwa berpikir tingkat tinggi
terdiri dari pengetahuan (Knowledge), berpikir kreatif
(creative thinking), berpikir kritis ( critical thinking) dan
pemecahan masalah (problem solving).
• Tran Vui (2001) mendefinisikan kemampuan berpikir tingkat
tinggi sebagai berikut: “Higher order thinking occurs when a
person takes new information and information stored in
memory and interrelates and/or rearranges and extends this
information to achieve a purpose or find possible answers in
perplexing situations ” .
BERPIKIR TINGKAT TINGGI
• Berpikir tingkat tinggi meliputi aspek-aspek mengorganisasi,
membangun (generating), menginvestigasi dan mengevaluasi
(Marzano, 1994).
Prinsip-prinsip Umum
BERPIKIR
MENGASES KREATIVITAS
KREATIF
Sumber: Brookhart, S.M. (. . . .), How to Assess Higher Order Thinking Skills in your
Classroom. Alexandria, Virginia: ASCD 5
General Principles to Assess HOTS
[Prinsip-prinsip Umum Mengases Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi]
10
KEBIASAAN BERPIKIR (Habits of Mind)?
BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Using Knowledge
Meaningfully
Acquiring and
Integrating
Knowledge
1 Tanpa diragukan lagi, jika seandainya ada pemilihan binatang tahun 1997,
Dolly mungkin akan jadi pemenang. Dolly adalah seekor domba dari Scotlandia
yang kamu lihat pada foto. Tapi Dolly bukan sekedar seekor domba biasa.
Dia itu merupakan klon dari domba lain. Klon artinya salinan atau tiruan.
5 Kloning artinya “mengkopi dari suatu tiruan induk tunggal”. Para saintis
telah berhasil menciptakan seekor domba (Dolly) yang identik dengan domba
yang berfungsi sebagai “tiruan induk”.
Seorang saintis dari Scotlandia, Ian Wilmut telah merancang “mesin tiruan”
untuk domba itu. Dia mengambil bagian yang sangat kecil sekali dari ambing
10 seekor domba dewasa (domba 1). Dari bagian kecil itu dia memindahkan
inti selnya, kemudian dia mentransfer inti sel itu ke dalam sel telur domba
betina lain (domba 2). Tetapi dengan terlebih dahulu dia memindahkan dari
sel telur itu semua materi yang akan menentukan karakteristik domba 2
dalam seekor bayi domba yang dihasilkan dari sel telur itu. Ian Wilmut
15 menanamkan sel telur domba 2 yang telah termanipulasi itu ke dalam domba
betina lain (domba 3). Domba 3 menjadi hamil dan kemudian mempunyaii
bayi domba: Dolly.
Beberapa saintis beranggapan bahwa dalam beberapa tahun ini,
akan dimungkinkan untuk mengklon manusia juga. Tetapi banyak
20 pemerintah telah memutuskan untuk melarang kloning manusia karena hukum.
Pertanyaan 1: Kloning S128Q01