Anda di halaman 1dari 12

Kerja dan energi adalah salah satu konsep yang paling penting dalam fisika

dan memainkan peranan yang penting dalam kehidupan kita sehari –hari, dalam
fisika kerja diberi definisi yang tepat yang berbeda dari pemakaian kita sehari –
hari. Kerja dilakukan pada suatu benda oleh sebuah gaya hanya bila titik
tangkap gaya itu bergerak melewati suatu jarak dan ada komponen gaya
sepanjang lintasan geraknya.Yang sangat erat berhubungan dengan konsep kerja
adalah konsep energi, yang tak lain adalah kemampuan untuk melakukan kerja.
Jika kerja dilakukan oleh suatu sistem pada sistem lain, energi dipindahkan
antara kedua sistem tersebut. Salah satu prinsip yang paling penting dalam sains
adalah kekekalan energi. Energi total sebuah sistem dan lingkungannya tidak
berubah. Bila energi sistem berkurang, maka selalu ada pertambahan energi
yang terkait dengan lingkungannya atau sistem lain. Saya akan menjelaskan
konsep dasar kerja dan energi:

1.KERJA OLEH GAYA TETAP


Usaha yang dilakukan oleh gaya tetap F adalah W = F.s, hal itu setara dengan
luas bidang segi empat yang dinaungi kurva/garis F. Pada grafik tersebut
tampak bahwa W = Luas bidang. Usaha dapat bernilai nol bila salah satu atau
kedua variabelnya yaitu resultan gaya dan perpindahan bernilai nol. Orang yang
mendorong benda yang terlalu berat hingga tidak ada perpindahan benda yang
didorong,dinyatakan bahwa usaha W = 0. Demikian pula pada orang yang
mendorong tembok,karena tidak ada perpindahan atau s = 0 maka dapat
dikatakan bahwa usaha W = 0. Usaha juga dapat bernilai nol pada kasus benda
yang bergerak lurus beraturan (GLB).Misalnya sebuah kereta ekspres pada
rentang waktu tertentu mempertahankan kecepatannya dengan kelajuan konstan
(v = tetap). Walaupun kereta itu berpindah menempuh jarak tertentu dikatakan
tidak melakukan usaha (W =0) karena resltan gaya nol (∑ F = 0). Usaha juga
dapat bernilai nol apabila tidak ada gaya bekerja pada arah perpindahan.
Misalnya, seorang atlet angkat besi yang sedang mengangkat beban, karena s =
0 maka dikatakan usaha yang dilakukan nol (W = 0)
*Contoh Soal dan Pembahasan

Seorang anak menarik sebuah kereta mainan dengan gaya tetap, 40 N.

Tentukan :
a. Besar usaha yang dilakukan anak itu jika arah gaya yang membentu sudut 37
sejauh 5 m;
b. Besar usaha yang dilakukan anak itu selama 5 sekon. Jika benda bermassa 8 kg
dan = 0!

Penyelesaian :
Diketahui : F = 40 N
Ditanya : W =…?

Jawab:
a.     Tan 37 = 0,75 cos 37 = 0,8
W = F.s.cos
= 40.5.cos 37 = 200 x 0,8 = 160 J

b.    V0 = 0; m = 8 kg
t = tAB = 5 s ; = 0
Gaya mendatar sehingga = 0
a = = 40/8 = 5 m/s2
s = v0t + 1/2at2
s = 0 + 1/2 x 5 x 52 = 62,5 m.
W = F s cos
= 40 x 62,5 cos 00 = 2500 J
2.KERJA OLEH GAYA YANG BERUBAH
Salah satu contoh gaya tidak konstan adalah gaya pegas. Besar gaya pegas
selalu berubah sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada suatu
benda tidak dapat dihitung menggunakan rumus usaha yang dilakukan oleh
gaya konstan.
Jika pegas diregangkan, semakin panjang pegas, gaya yang diperlukan juga
semakin besar. Demikian juga sebaliknya, semakin ditekan, gaya ketika pegas
semakin pendek, gaya yang diperlukan semakin besar. Selama pegas ditekan
atau diregangkan, gaya pegas berubah dari 0 (x = 0) hingga maksimum (F = k x)
maka gaya pegas dihitung menggunakan rata-rata. Besar gaya pegas rata-rata
adalah :
F = ½ (0 + kx) = ½ k x
Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada suatu benda adalah :
W = F x = ½ k x2
Keterangan :
W = usaha (satuan Joule)
x = pertambahan panjang pegas (satuan meter)
F = gaya pegas (satuan Newton)

3.KERJA DAN ENERGI KINETIK


Kerja
Di dalam kehidupan sehari-hari, seorang yang sedang belajar atau membaca
dapat dikatakan sedang melakukan kerja. Tetapi di dalam ilmu fisika,
pengertian kerja tidak sesederhana tersebut. Kerja menurut ilmu fisika harus
dikaitkan dengan adanya perpindahan, sehingga kerja dapat didefinisikan
sebagai berikut :
Besar kerja yang dilakukan oleh sebuah gaya luar yang bekerja pada suatu
benda sama dengan perkalian antara gaya (F) tersebut dengan perpindahannya
(d).

Energi kinetik dan Prinsip Kerja – Energi.


Energi merupakan konsep yang sangat penting dalam dunia sains. Timbul
pertanyaan apakah itu energi ? Pengertian energi sangat luas sekali sehingga
susah untuk didefinisikan seperti energi metabolisme,energi termal, energi
nuklir, energi kimia, energi kristal dsb. Selain itu ada yang mudah
dideskripsikan seperti energi kinetik (translasi) dan energi potensial (mekanik).
Secara sederhana energi dapat didefinisikan yaitu kemampuan untuk
melakukan kerja, definisi ini tidak terlalu tepat dan juga tidak berlaku umum.
Namun cukup bagus sebagai awal pembahasan terutama dikaitkan dengan
energi mekanik.
Sebuah benda yang sedang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan
kerja dab dengan demikian dapat dikatakan mempunyai energi. Energi gerak
disebut energi kinetik, dari kata Yunani Kinetikos yang berarti ”gerakan”.
Untuk mendapatkan definisi kuantitatif dari energi kinetik, mari kita bayangkan
sebuah benda dengan massa m yang sedang bergerak pada garis lurus dengan
laju awal v1. Untuk mempercepat benda secara beraturan sampai laju v2, gaya
total konsta Ftot diberikan padanya dengan arah yang sejajar dengan geraknya
sejauh jarah d. Kemudian kerja total yang dilakukan pada benda itu adalah Wtot
= Ftot X d. telah diketahui bahwa sebuah benda yang diam, jika memperoleh
percepatan a melalui jarak s,kecepatan akhirnya dapat dinyatakan dengan
persamaan :

v2 = 2as , jika disubtitusikan dengan hukum Newton II , maka :

Fs = ½ mv2
Ek = Fs

*Contoh Soal dan Pembahasan:

1.Berapa energy kinetik sebuah bola yang bermassa 2 kg jika bergerak dengan
kecepatan 10 m/s?
Jawab: Diketahui : m = 2 kg
V = 10 m/s
Ditanya : Ek = …?
Jawab :
Ek = ½ mv = ½ x 2 x (10)2 = 100 J
2
2.Sebuah mobil mempunyai massa 1500 kg memiliki daya 10 hp ( 1hp =
750 watt ). Jika pengaruh gaya luar dibaikan, tentukan waktu minimun
yang dibutuhkan agar mencapai kecepatan 20 m/s dari keadan dim ?

Jawab :
Massa m = 1500 kg
Daya p = 10 hp = 10.750 Watt = 7500 W
Kecepatan awal v1 = 0
Kecepatan akhir v2 = 20 m/s
Jika dianggap lintasan lurus mendatar maka berlaku rumus :
W = 21 m (v22 - v12)
karena usaha adalah daya kali waktu maka
P.t = 2221mv- 0 (karena v1 = 0)
t =Pmv.222
= )7500(2)20(15002 0)//2)7500)
m=40s

4.GAYA KONSERVATIF DAN TIDAK


KONSERVATIF
1.GAYA KONSERVATIF

Apabila usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya ketika benda mulai bergerak
dari posisi awal hingga benda kembali lagi ke posisi awal sama dengan nol
maka gaya tersebut disebut sebagai gaya konservatif.

Berikut ini contoh beberapa gaya konservatif:

A.Gaya berat

Tinjau sebuah benda yang bergerak vertikal ke atas hingga mencapai


ketinggian maksimum lalu bergerak ke bawah menuju posisi semula. Ketika
bergerak vertikal ke atas sejauh h, gaya berat berlawanan arah dengan
perpindahan benda. Karena berlawanan arah dengan perpindahan benda maka
gaya berat melakukan usaha negatif pada benda.

W = w h cos (180o) = – w h = – m g h
Setelah mencapai ketinggian maksimum, benda bergerak ke bawah menuju
posisi semula sejauh h. Ketika bergerak ke bawah, gaya berat searah dengan
perpindahan benda. Karena searah dengan perpindahan maka gaya berat
melakukan usaha positif.

W = w h cos (0o) = – w h = – m g h

Massa benda (m), percepatan gravitasi (g) dan ketinggian (h) sama karenanya
usaha yang dilakukan oleh gaya berat ketika benda mulai bergerak vertikal ke
atas hingga kembali ke posisinya semula sama dengan nol.

W=mgh–mgh

W=0

B.Gaya pegas
Tinjau sebuah pegas yang diletakkan horisontal. Jika ujung kanan pegas
didorong atau ditekan ke kiri maka pegas juga memberikan gaya dorong ke
kanan. Anda dapat membuktikan hal ini dengan menekan pegas. Misalnya pada
ujung kanan pegas ditempatkan sebuah benda lalu benda tersebut ditekan ke
kiri. Setelah pegas menyimpang, singkirkan tangan anda dari beban dan pegas.
Pada saat tangan tidak lagi menyentuh pegas, maka benda mendorong beban ke
kanan. Ketika benda bergerak ke kiri, arah gerakan benda berlawanan dengan
arah gaya pegas. Karena berlawanan arah maka gaya pegas melakukan usaha
negatif.

W = – ½ k x2

Ketika benda bergerak ke kanan, arah gerakan atau perpindahan beban sama
dengan arah gaya pegas. Karena searah maka gaya pegas melakukan usaha
positif.

W = ½ k x2

Pegas yang digunakan sama sehingga konstanta pegas (k) sama. Simpangan
pegas juga sama. Karenanya usaha yang dilakukan oleh gaya berat ketika benda
mulai bergerak ke kiri sejauh x lalu kembali ke kanan sejauh x sama dengan
nol.

W = ½ k x2 – ½ k x2

Usaha yang dilakukan oleh gaya berat dan gaya pegas selama benda bergerak
dari posisi awal hingga benda kembali lagi ke posisi semula sama dengan nol.
Apabila usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya ketika benda mulai bergerak
dari posisi awal hingga benda kembali lagi ke posisi awal sama dengan nol
maka gaya tersebut disebut sebagai gaya konservatif.

2. GAYA TIDAK KONSERVATIF

Apabila usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya ketika benda mulai bergerak
dari posisi awal hingga kembali lagi ke posisi semula tidak sama dengan nol
maka gaya tersebut dijuluki gaya tak konservatif.

Berikut ini beberapa contoh gaya tidak konservatif:

A.Gaya dorong dan gaya gesek kinetis


Tinjau sebuah benda yang didorong ke kanan lalu didorong lagi ke kiri. Ketika
bergerak atau berpindah ke kanan, arah perpindahan benda sama dengan arah
gaya dorong (F) dan berlawanan arah dengan gaya gesek kinetis (fk). Karena
searah dengan perpindahan maka gaya dorong melakukan usaha positif pada
benda.

W=Fs

Sebaliknya gaya gesek kinetis melakukan usaha negatif pada benda.

W = – fk s

Usaha yang dilakukan oleh gaya dorong dan gaya gesek kinetis pada benda
ketika benda mulai bergerak dari posisi awal hingga kembali lagi ke posisi awal
adalah

W = 2 F s dan W = -2 fk s

Usaha yang dilakukan oleh gaya dorong dan gaya gesek kinetis selama benda
mulai bergerak dari posisi awal hingga benda kembali ke posisi semual tidak
sama dengan nol.

Apabila usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya ketika benda mulai bergerak
dari posisi awal hingga kembali lagi ke posisi semula tidak sama dengan nol
maka gaya tersebut dijuluki gaya tak konservatif.
5. KERJA DAN ENERGI POTENSIAL
Dari teorema kerja-energi dapat diartikan bahwa energi merupakan
kemampuan untuk melakukan kerja. Satu bentuk lain dari energi yang
menyatakan kemampuan melakukan kerja karena posisi atau letak benda adalah
energi potensial.

Misalnya sebuah balok bermassa m diikat pada seutas tali dan tali digulung
pada suatu katrol licin. Anggap katrol dan tali tak bermassa. Balok mula-mula
berada pada ketinggian h1, beberapa saat kemudia balok berada pada ketinggian
h2.

Hubungan usaha dan energi potensial

Turunnya balok disebabkan adanya tarikan gaya gravitasi. Besarnya usaha gaya
gravitasi sama dengan gaya gravitasi (m g) dikalikan dengan perpindahan (h1 –
h2). Secara matematis ditulis sebagai berikut.

W=mg(h1–h2)
W=mgh1–mgh2
W=Ep1–Ep2
= (Ep1 – Ep2)

Untuk bidang miring :

EpA = m g h = m g s sin α    dan     EpB = 0


1.Energi Potensial Gravitasi

Kerja yang dilakukan oleh gaya gravitasi bumi ( berat benda ) yang bekerja
pada benda yang berpindah ketinggiannya sama dengan perubahan energi
potensial gravitasinya.

Dalam hal ini besaran mgh, merupakan besaran energi yang tersimpan pada
benda tersebut pada posisi ketinggian h. Oleh karena itu besaran mgh
dinamakan energi potensial gravitasi suatu benda yang massanya m dibawah
percepatan gravitasi g yang terletak pada jarak h dari suatu kerangka acuan.

Ep = mgh

Kerja yang dilakukan bila benda tersebut berpindah dari posisi r1 ke r2 diberikan
oleh:

2.Energi Potensial Elastisitas

Kerja yang dilakukan oleh gaya pegas (gaya Hooke ) yang bekerja pada benda
sama dengan perubahan energi potensial elastisitasnya.

6. HUKUM KEKEKALAN ENERGI


Kerja yang dilakukan oleh gaya-gaya yang bersifat konservatif adalah
memindahkan energi dari perilaku gaya menjadi energi tersimpan. Jika
bendanya bergerak, maka energi kinetiknya akan dirubah menjadi energi
potensial. Jadi dalam persoalan ini ada transfer (alih) energi dari energi kinetik
menjadi energi potensial atau sebaliknya tanpa adanya kehilangan energi.
Kenaikan energi kinetik selalu disertai oleh penurunan energi potensialnya atau
sebaliknya.
Jika gaya-gaya yang bekerja pada suatu sistem tidak hanya gaya konservatif
saja, sehingga energi mekaniknya tidak tetap maka hukum kekekalan energi
mekanik tidak berlaku lagi.

Bila dalam suatu sistem benda berpindah tingginya, berubah kecepatannya,


memendekkan pegas dan dalam perubahan-perubahan ini terdapat gaya gesek,
maka usaha/kerja yang diberikan pada sistem adalah :W = DEp + DEk + DEpe +
H (Dimana : H = Usaha melawan gaya gesek = f. Ds = mk . N . Ds

Jadi kerja melawan gaya tidak membuang energi, atau dengan kata lain
jumlah energi kinetik dan energi potensial selalu konstan. Ciri khas dari gaya
konservatif adalah bahwa kerja yang dilakukan pada suatu lintasan tertutup
adalah sama dengan nol atau:

Arti fisis dari persamaan tersebut adalah energi yang lenyap dalam suatu
proses tertutup senantiasa sama dengan nol sejauh gaya-gaya yang bekerja
adalah gaya konservatif. Ini berarti bahwa: d(Ek+Ep) = 0 atau, EK+EP =
konstan

Persamaan tersebut dikenal sebagai hukum kekekalan energi.

Untuk dua keadaan yang kondisi mekaniknya berbeda akan berlaku:

EK1+EP1 = EK2+EP2

Hukum kekekalan energy mekanik


*Contoh Soal dan Pembahasan:

1.Sebuah benda dengan 2 kg dilemparkan vertikal ke atas dari permukaan bumi


dengan kecepatan awal 40 m/s. Jika g = 10 m/s2 dan gesekan udara diabaikan,
hitunglah ketinggian maksimum yang dapat dicapai benda dengan
menggunakan hukum kekekalan energi mekanik. Jawab

Ambil titik awal berangkat sebagai titik I dan titik ketinggian maksimum disebut
titik 2, maka menurut hukum kekekalan energi mekanik.

Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2

21mv12 +mgh1 = 21 mv22 +mgh2

Ambil titik awal berangkat sebagai bidang potensial nol dan arah ke atas
sebagai arah positif :h1 = 0

v2 = 0

21 2 (40)2 + 2. 10 . 0 =21 2. 02 + 2 10h2

1600 = 20 h2

h2 = 80 meter

Jadi ketinggian maksimum yang dicapai adalah 80 meter

7. DAYA
Daya adalah banyaknya kerja yang dilakukan per satuan waktu. Daya rata-rata
yang diberikan pada suatu benda adalah kerja total yang dilakukan benda dibagi
dengan waktu total yang dipergunakan untuk melakukan kerja yang dimaksud.
Andaikan besarnya kerja yang dilakukan dalam selang waktu t adalah W, maka

daya rata-rata adalah:


Untuk sistem yang berputar dengan kecepatan dengan M adalah momen gaya.
Sistem satuan internasional satuan daya dinyatakan dengan Joule/det yang
disebut Watt. Satuan lain yang sering digunakan untuk peralatan berat adalah
satuan tenaga kuda (Horse Power) Hp dimana 1 Hp 746 Watt. Dari hubungan
diatas maka kerja dapat pula dinyatakan daya kali waktu dan yang sering
digunakan adalah kilo-Watt (KWh). Satu kilo watt adalah kerja yang dilakukan
oleh suatu sistem yang bekerja dengan daya konstan 1 kilowatt selama satu jam.

Anda mungkin juga menyukai