Teknik Enzim 02. Fermentasi
Teknik Enzim 02. Fermentasi
CE-4023
TEKNIK ENZIM
Dr. Ir. Ardiyan Harimawan
Fermentasi
• Istilah “fermentasi” berasal dari bahasa Latin “FEVERE” yang artinya
“mendidih” à menunjukkan pembentukan gas akibat adanya ragi
pada ekstrak buah atau biji-bijian à pembentukan gas CO2
• Gas CO2 terbentuk akibat proses anaerobic dari katabolisme gula
• Pengertian “Fermentasi” menjadi lebih luas à proses produksi energi
akibat katabolisme senyawa organik
3
Fermentasi industrial
• Biomassa (sel mikroorganisme)
• Enzim
• Produk metabolit
• Produk rekombinan
• Modifikasi bahan à penambahan senyawa tertentu dalam fermentasi
4
5
6
Komponen fermentasi
7
Pertumbuhan MIKROBA
8
Pendahuluan
Komponen Nutrien
• Komponen medium/ nutrisi: makro dan mikro
• Makronutrien: C, H, O, N, S, P
• Mikronutrien: Na, Ca, Fe, dsb
• Senyawa organik sebagai sumber energi dan sumber karbon
10
• Endogenous metabolism: metabolisme yang terjadi pada fasa stasioner dimana terjadi katabolisme
cadangan sel untuk mempertahankan hidup
12
Particle Counters
20
Reaktor Batch
• Fasa/ Bentuk Pertumbuhan
• Kinetika Pertumbuhan
Lag Phase
• Periode adaptasi sel terhadap lingkungan yang baru
• Peningkatan massa dan volume cell, tidak terjadi peningkatan jumlah sel
• Durasi lag phase dipengaruhi oleh :
1.Konsentrasi nutrien dan growth factor dalam medium
2.Usia dan konsentrasi sel dalam inokulum
• Multiple lag phase à terjadi apabila medium mengandung lebih dari satu sumber
karbon à diauxic growth
29
30
Exponential Phase
• Pada fase ini, sel sudah beradaptasi terhadap kondisi lingkungan
• Sel memperbanyak diri secara cepat
• Massa dan densitas sel meningkat secara eksponensial terhadap waktu
• Semua komponen sel tumbuh dalam laju yang sama à “balanced growth” à
komposisi rata-rata sel tunggal konstan sepanjang fasa
• Net specific growth rate dapat ditentukan dari jumlah sel atau massa sel
• Laju pertumbuhan tidak tergantung pada konsentrasi nutrient à akibat
konsentrasi nutrien berlebih
31
32
• Doubling time à Waktu yang diperlukan untuk sel mencapai dua kali massa semula
33
Deceleration Phase
• Mengakhiri fasa logaritmik
• Terjadi akibat :
1. Habisnya satu/ lebih komponen nutrisi
2. Terbentuknya produk metabolit yang bersifat meracuni pertumbuhan
Stationary Phase
• Growth rate = Death rate
• Secara netto tidak terjadi pertumbuhan/ penambahan sel hidup
Death Phase
• Jumlah sel hidup menurun sepanjang waktu
• Laju kematian sel à orde 1
• Kematian sel dapat terjadi saat fasa stasioner àperbedaan antara fase stasioner
dan kematian kadang tidak jelas
• Sel yang mati dapat mengalami lisis dan nutrien dimanfaatkan oleh sel lain selama
fasa stasioner
39
Yield (perolehan)
• Dihitung berdasarkan jumlah konsumsi substrat atau pembentukan produk
40
Yield (2)
• For most bacteria and yeast:
• Yx/s =0.4-0.6 g/g glucose
Latihan
A melakukan percobaan fermentasi glukosa menjadi etanol dengan ragi S.cerevisiae,
dengan menerapkan konsenstrasi awal glukosa di medium sebesar 100 g/L dan
kons sel awal 0,1 g/L.
Apabila diketahui µ = 0.3 /jam, YX/S = 0.1 [g-X/g-glukosa] dan YP/S = 0.4 [g-
etanol/g-glukosa], tentukan konsentrasi sisa glukosa, biomasa dan etanol dalam
fermentor setelah 8 jam.
Pengaruh Lingkungan - pH
• Pengaruh pH à mempengaruhi aktivitas enzim dan laju pertumbuhan sel
• Setiap jenis organisme memiliki pH optimum berbeda: bakteri (3-8), yeast (3-6),
molds (3-7), sel tumbuhan (5-6), sel hewan (6.5-7.5)
• Sel memiliki mekanisme untuk menjaga pH intraselular tetap konstan à jika pH
bebeda dengan kondisi optimum maka kebutuhan energi untuk maintenance akan
meningkat
• Perubahan pH dalam fermentasi à sumber N dalam medium, pembentukan
produk asam/basa, produksi/konsumsi gas CO2
52
Pengaruh Lingkungan - pH
53
54