BUKU AJAR HUKUM PERDATA Lhoksemawe
BUKU AJAR HUKUM PERDATA Lhoksemawe
HUKUM
PERDATA
Penerbit
CV. BieNa Edukasi – Lhokseumawe 2015
© 2015 BieNa Edukasi
Permission
BieNa Edukasi
Jl. Madan No. 10C Geudong
Lhokseumawe – Aceh – Indonesia 24374
Email: bienaedukasi@gmail.com
Printed in Lhokseumawe, 2015
YULIA
Hukum Perdata / Penulis, Yulia, -- Lhokseumawe:
CV. BieNa Edukasi, 2015. xii, 117 hlm. Bibliografi:
hlm. 114
ISBN 978-602-1068-16-8
Penerbit:
CV. BieNa Edukasi
Layout:
BieNa Edukasi
Cover Design:
Yulia
Penerbit
CV. BieNa Edukasi – Lhokseumawe 2015
BUKU AJAR
HUKUM
PERDATA
Penerbit
CV. BieNa Edukasi – Lhokseumawe 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan
kesehatan serta ilmu pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Buku
Ajar Hukum Perdata.
Sholawat dan Salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah
membawa ummat manusia dari alam kegelapan kepada alam yang terang benderang
dan dari alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan.
Buku Ajar Hukum Perdata ini disusun berdasarkan Garis-garis Besar Pedoman
Perkuliahan (GBPP) dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Hukum Perdata.
Kritik dan saran yang membangun bagi kelengkapan Buku Ajar Hukum
Perdata diharapkan dari semua pembaca yang budiman. Akhirnya, penyusun
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para pihak yang telah
membantu dalam peyelesaian penyusunan Buku Ajar Hukum Perdata.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
iii
E. Satuan Acara Perkuliahan (SAP)
PERTEMUAN I dan II
1. Nama Mata Kuliah : Hukum Perdata
2. Kode Mata Kuliah : MKK 233
3. Bobot SKS : 3 SKS
4. Mata Kuliah Prasyarat : PHI dan PIH
5. Waktu Pertemuan : 6 x 50 Menit/Pertemuan
Pokok Bahasan:
Ruang Lingkup Hukum Perdata
Referensi
3. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
4. Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
5. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
PERTEMUAN v
1. Nama Mata Kuliah : Hukum Perdata
2. Kode Mata Kuliah : MKK 233
3. Bobot SKS : 3 SKS
4. Mata Kuliah Prasyarat : PHI dan PIH
5. Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit/Pertemuan
Pokok Bahasan:
Sejarah Hukum Perdata
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Ridwan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
v
PERTEMUAN IV
Pokok Bahasan:
Perihal Mengenai Orang dalam Hukum Perdata
Referensi
Pokok Bahasan:
Hukum Perkawinan
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
vii
PERTEMUAN VI dan VII
Pokok Bahasan:
Hukum Keluarga
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
PERTEMUAN XI dan X
Pokok Bahasan:
Hukum Benda
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Ridwan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
ix
PERTEMUAN XI DAN XII
1. Nama Mata Kuliah : Hukum Perdata
2. Kode Mata Kuliah : MKK 233
3. Bobot SKS : 3 SKS
4. Mata Kuliah Prasyarat : PHI dan PIH
5. Waktu Pertemuan : 6 x 50 Menit/Pertemuan
Pokok Bahasan:
Hukum Waris
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
PERTEMUAN XIII & XIV
Pokok Bahasan:
Hukum Perikatan
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
xi
PERTEMUAN XV
Pokok Bahasan:
Pembuktian dan Daluarsa
Referensi
1. Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003
2. Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
BAB 1
RUANG LINGKUP HUKUM PERDATA
1
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
Pasal 15 ayat (2), Pasal 101 ayat (1) dan Pasal 106 ayat (3).
Hukum Perdata dapat dibagi 3. Wirjono Prodjodikoro, Hukum
dalam dua macam, yaitu Hukum Perdata adalah suatu rangkaian
Perdata Materil dan Hukum Perdata
hukum antara orang-orang atau
Formil. Hukum Perdata Materil lazim
badan satu sama lain tentang hak
disebut Hukum Perdata, sedangkan
dan kewajiban.
Hukum Perdata Formil disebut Hukum
4. Sudikno Merto Kusumo, Hukum
Acara Perdata, yaitu yang mengatur
Perdata adalah hukum antar
bagaimana cara seseorang
perorangan yang mengatur hak dan
mempertahankan haknya apabila
kewajiban perorangan yang satu
dilanggar oleh orang lain. Jika dilihat
terhadap yang lain di dalam
dalam bahasa Inggrisnya, Hukum
hubungan keluarga dan didalam
Perdata dikenal dengan istilah Civil
masyarakat. Pelaksanaannya
Law. Kata Civil berasal dari bahasa
diserahkan kepada masing-masing
Latin yakni, Civis yang berarti warga
pihak.
negara. Hal tersebut berarti, bahwa
5. Safioedin, Hukum Perdata adalah
Civil Law atau Hukum Sipil merupakan
hukum yang memuat peraturan dan
hukum yang mengatur tentang
ketentuan hukum yang meliputi
masalah-masalah yang berkaitan
hubungan hukum antara orang
dengan hak-hak warga negara dan
yang satu dengan yang lain didalam
atau perseorangan. Jika dilihat dari
masyarakat dengan menitik
berbagai literatur yang ditulis para
beratkan kepada kepentingan
sarjana, juga dijumpai berbagai
perorangan.
macam definisi Hukum Perdata,
6. Vollmar, Hukum Perdata adalah
terkadang satu sama lainnya berbeda-
aturan-aturan atau norma-norma
beda, namun tidak menunjukkan
yang memberikan perlindungan
perbedaan yang prinsipil. Kebanyakan
pada kepentingan perseorangan
para sarjana menganggap
dalam perandingan yang tepat
Hukum Perdata sebagai hukum yang
antara kepentingan yang satu
mengatur kepentingan perseorangan
dengan yang lain dari orang-orang
(pribadi) yang berbeda dengan Hukum
Publik sebagai hukum yang mengatur didalam suatu masyarakat tertentu
kepentingan umum (masyarakat). terutama yang mengenai hubungan
Berikut pengertian Hukum Perdata keluarga dan hubungan lalu lintas.
oleh beberapa pakar hukum, yaitu: 7. Van Dunne, Hukum Perdata adalah
suatu peraturan yang mengatur
1. Soebekti, Hukum Perdata adalah tentang hal-hal yang sangat
segala hukum pokok yang esensial bagi kebebasan individu,
mengatur kepentingan-kepentingan seperti orang dan keluarganya,hak
perseorangan. milik dan perikatan.
2. Sri Soedewi, Hukum Perdata adalah
Oleh karena itu dapat kita
hukum yang mengatur kepentingan
simpulkan, bahwa Hukum Perdata
antara warga negara perseorangan
adalah hukum yang mengatur
dengan satu warga negara
hubungan hukum antara orang yang
perseorangan yang lain.
satu dengan orang yang lain dalam
masyarakat yang menitik beratkan
2
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
3
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
4
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
6
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
8
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia
13
2. Jelaskan subjek dan objek hukum
perdata?
3. Jelaskan sumber-sumber hukum
perdata?
4. Jelaskan sistimatika hukum perdata?
5. Jelaskan hukum perdata menurut
ilmu pengetahuan?
6. Jelaskan sistematika menurut
KUHPerdata?
BAB II
SEJARAH HUKUM PERDATA
Uraian:
Tinggi di Kota Luik (Belgia) yang setiap bagian dimuat tersendiri dalam
bernama Nicolai. Staatsblad, tetapi tanggal mulai
berlakunya tentu saja ditangguhkan
Dalam tahun 1822 rencana sampai seluruhnya selesai. Pada tahun
Kemper itu ditolak oleh Perwakilan 1829 pekerjaan itu selesai dan diakhiri
Rakyat Belanda. Setelah Kemper dengan baik. Undang-undang yang
meninggal dunia tahun 1824, tadinya terpisah dihimpun dalam satu
pembuatan kodifikasi dipimpin oleh kitab undang-undang yang diberi nomor
Nicolai dengan suatu metode kerja urut dan diterbitkan serta ditetapkan
yang baru, yaitu dengan menyusun berlakunya tanggal 1 Februari 1931.
daftar pertanyaan tentang hukum Pada waktu yang sama dinyatakan pula
yang berlaku yang akan dinilai berlaku Wetboek van Koophandel
parlemen. Setelah diketahui kehendak (WvK) dan Burgelijke Rechtsvordering
mayoritas, panitia lalu menyusun (BRv), sedangkan Wetboek van
rencana-rencana dan mengajukannya Strafrecht (WvS) menyusul kemudian.
ke parlemen (Perwakilan Rakyat)
untuk diputuskan. Demikianlah cara Berdasarkan azas konkordansi
kerja yang dilakukaan semenjak tahun maka peraturan perundang-undangan
1822 sampai 1826 bagian demi bagian yang berlaku di Negeri Belanda
KUH Perdata Belanda diselesaikan dan diberlakukan juga buat orang-orang
golongan Eropah di Hindia Belanda. memberlakukan peraturan itu
Dalam hal ini titah Raja Belanda sekiranya dipandang perlu. Komisi itu
tanggal terdiri dari Mr.C.J Scholten, Mr. I
15 Agustus 1839 No. 102 dibentuk Scheiner dan Mr. I.F.H van Nos.
suatu komisi dengan tugas membuat Setelah 6 (enam) tahun bekerja komisi
rencana peraturan-peraturan untuk tersebut dibubarkan (dengan titah
Raja tanggal 15 Desember 1845 No.
68) berhubung dengan permintaan
berhentinya Mr. Scholten van Out
Haaslem oleh karena selalu terganggu
kesehatannya. Kemudian dengan titah
Raja tanggal 15 Desember 1845, Jhr.
Mr. H.I Wichers diutus ke Hindia
Belanda untuk memangku jabatan
Ketua Mahkamah Agung dan
Mahkamah Agung Tentara, sebelum
berangkat dia diwajibkan bersama-
sama Mr. Scholten van Out Haarlem
untuk menyiapkan rencana peralatan
hukum buat Hindia Belanda yang
masih belum selesai dikerjakan.
Rencana peraturan yang telah
dihasilkan adalah:
Ketentuan-
ketentuan pening- galan
penjajahan sudah berusia
cukup lama, di mana di
negeri Belanda sendiri
sebenarnya sudah sejak
lama tidak diberlakukan
lagi. Sewajarnya bangsa
Indonesia memikirkan
tentang bagaimana
ketentuan-ketentuan yang
berkaitan
peraturan-
peraturan peninggalan
penjajahan tersebut diganti
dan atau dinyatakan tidak
berlaku lagi dengan jalan
terus berupaya membuat dan
memberlakukan ketentuan
baru yang sesuai dengan
keadaan bangsa dan
kemajuan zaman, karena
ketentuan- ketentuan yang
bersifat keperdataan dalam
perkembangannya dan
penerapannya dapat saja
dipengaruhi oleh berbagai
Literatur:
Soal Latihan:
Selanjutnya apabila
dihubungkan dengan kecakapan
hukum (rechts bekwaamheid) dan
kewenangan hukum (rechts
bevoegdheid), maka uraian di atas
menunjukkan bahwa setiap orang
adalah subyek hukum, yakni
pendukung hak dan kewajiban, namun
melakukan perbuatan Jakarta.
hukum. Dan orang yang Subekti, 2003, Pokok-pokok Hukum
cakap untuk melakukan Perdata, Intermasa, Jakarta.
perbuatan hukum (rechts Titik Triwulan Tutik, 2008, Hukum
bekwaam) tidak selalu Perdata dalam Sistem
berwenang untuk Hukum Nasional, Intermasa,
melakukan perbuatan Jakarta.
hukum (rechts bevoegd).
Dengan demikian
kecakapan hukum (rechts Catatan:
bekwaamheid) adalah
Setelah selesai Pokok Bahasan ini akan
syarat umum, sedangkan
dilaksanakan Quis.
kewenangan hukum (rechts
bevoegdheid) adalah syarat
untuk melakukan perbuatan
hukum.
Literatur :
Soeroso. R, 2007,
Perbandingan
Hukum Perdata,
Sinar Grafika,
Jakarta.
F. Pemisahan Kekayaan
Permohonan untuk
dipersamakan sepenuhnya dengan se-
orang yang sudah dewasa, dapat
diajukan oleh seorang anak yang
sudah mencapai umur 20 tahun
kepada Presiden dengan melampirkan
surat kelahiran atau lain-lain bukti
bahwa telah mencapai umur tersebut.
Presiden akan memberikan keputusan
setelah mendapat nasihat dari
Mahkamah Agung, untuk itu akan
mendengar orang-orang tua anak
tersebut atau anggota keluarga yang
dianggapnya perlu. Begitu pun dalam
hal pemohon berada di bawah
perwalian, wali dan wali pengawas
dapat juga didengar keterangannya.
Apabila permohonan
diluluskan, si pemohon memperoleh
kedudukan yang sama dengan
seorang dewasa. Tetapi dalam hal
perkawinan masih berlaku Pasal 35
dan 37 KUH Perdata, berkaitan
dengan perihal pemberian izin, yaitu
harus mendapat izin dari orang
tuanya, atau dari hakim. Pernyataan
persamaan yang hanya meliputi
beberapa hal saja, misalnya yang
berhubungan dengan pengurusan
suatu perusahaan dapat diberikan oleh
pengadilan negeri pada seorang anak
yang sudah berumur 18 tahun.
5. Pengampuan (curatele)
Catatan:
Soal Latihan:
Uraian :
waktu ia meninggal dunia akan beralih hubungan antara mereka dengan mereka,
kepada orang lain yang masih hidup. maupun dalam hubungan antara mereka dengan
pihak ketiga.
Menurut Ter Haar, hukum
waris adalah aturan-aturan hukum Hukum waris merupakan salah satu
mengenai cara bagaimana dari abad bagian dari hukum perdata secara keseluruhan
ke abad penerusan dan peralihan dari dan merupakan bagian terkecil dari hukum
harta kekayaan yang berwujud dan kekeluargaan. Hukum waris pada dasarnya
tidak berwujud dan dari generasi ke sangat berkaitan dengan ruang lingkup
generasi. kehidupan manusia, karena setiap manusia
dimuka bumi ini pastinya akan mengalami
Menurut Soepomo, hukum peristiwa hukum yang dinamakan kematian.
waris adalah peraturan-peraturan yang
mengatur proses meneruskan serta Menurut undang-undang terdapat
menoperkan barang-barang yang tidak dua yang mendapatkan warisan, yaitu:
berwujud benda (immaterielle
goederen) dari suatu angkatan
manusia (generatie) kepada
turunannya.
Catatan:
Soal Latihan:
Catatan:
Soal Latihan:
B M
baheer 65 merderjaring 65
bedrog 123 mirderjaring 71
Bezwaarde 111
bewindvoerder 109 O
C Onderhands 146
openbaar etestement 108
Curatele 72 olografis testament 108
D P
Domicile 77 person
decussiure eed 150 previligi
dwang 123 e
dwaling 123 perjanjian kawin 47
E R
executeur testament Retentie 92
109 Recht subject 8
Risiko 126
F
S
Fidei commis 110
G semenda 62
schuld 122
gemeenschap somasi 128
H
V
Handlichting 70
haftung 122 Vick person 9
vruchtgebruik 108
I
Immateriele 123
W
L
Wanprestasi 127
Legaat 108
legitiematie portie 110 Z
Zaakwaarneming 123