BAB I
SYARAT-SYARAT TEKNIK
A. UMUM
a. Apabila Surat Perjanjian Kerja Sama sudah ditandatangani, Para pemenang yang ditunjuk akan
diundang kembali dalam kickoff meeting yang akan dilaksanakan dengan masing masing
tenant dengan Tim tenant business area
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Para pemenang business area harus menyampaikan
Rencana Kerja dan Syarat serta Gambar Arsitektur, Gambar Instalasi Listrik (ME), dan Gambar
Pemipaan/Plumbing pada saat KickOff Meeting yang dihadiri oleh Tim Tenant, PPI, IP3RS, K3KL
dan Bagian Umum.
c. Pelaksana diwajibkan melapor kepada Pihak RSAB Harapan Kita dalam hal ini IP3RS pada
saat mulai pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
d. Daerah Kerja (Construction Area) akan diserahkan kepada Pelaksana selama waktu
pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan seperti pada saat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)
dan dianggap bahwa Pelaksana telah benar-benar mengetahui tentang :
B. GAMBAR-GAMBAR KERJA.
Yang dimaksud dengan gambar-gambar kerja adalah :
C. HASIL PEKERJAAN
Untuk menjamin mutu/kualitas hasil pekerjaan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan, maka
Pelaksana diharuskan menyediakan :
a. Bila diperlukan, sesuai dengan kondisi lapangan/situasi tempat kerja, maka sebelum
melakukan pekerjaan pembersihan, Pelaksana maupun Pelaksana pembangunan, Pelaksana
diwajibkan memasang alat-alat pengaman/ pelindung/ penyangga seperti jaring/lori/katrol.
b. Para Pekerja Konstruksi wajib mengenakan APD, dan Kartu Tanda Pengenal.
c. Wajib memasang Banner dan menyediakan APAR dilapangan
D. PENETAPAN UKURAN.
Pelaksana bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan ini dan tidak boleh menambah
ukuran tanpa seijin Direksi RSAB Harapan Kita. Setiap ada perbedaan dengan ukuran-ukuran yang
ada harus segera memberitahukan kepada Direksi untuk segera ditetapkan sebagaimana mestinya.
b. Untuk kebersihan lingkungan terutama jalan-jalan disekitar lokasi proyek yang harus
dibersihkan adalah kotoran yang diakibatkan oleh keluar masuknya kendaraan proyek.
Kelalaian dalam hal ini dapat membuat KPA memberi perintah penghentian pekerjaan yang
segala akibatnya menjadi tanggung jawab Pelaksana.
c. Penimbunan bahan/material yang ada dalam gudang maupun dihalaman luar gudang harus
diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran dan keamanan umum serta untuk
memudahkan penelitian yang dilakukan oleh Direksi /Konsultan Pengawas.
d. Pada Penyerahan Pekerjaan Pertama, situasi bangunan serta halamannya harus bersih dari
sisa-sisa kotoran kerja.
F. ALAT KERJA
Bila sekiranya pekerjaan atau bagian pekerjaan telah selesai dan tidak lagi memerlukan peralatan
yang dimaksud, pelaksana diwajibkan untuk menyingkirkan alat-alat tersebut dan memperbaiki
kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh pemakaian peralatan tersebut serta membersihkan
bekas-bekasnya.
a. Kecelakaan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan menimpa pekerja maupun orang
yang terlibat dalam pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana.
b. Pelaksana diharuskan untuk menyediakan alat kesehatan /kotak PPPK yang terisi penuh
dengan obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan, lengkap dengan seorang petugas yang
mengerti dalam soal-soal penyelamatan pertama dan kesehatan.
c. Pelaksana diwajibkan menyediakan alat-alat pemadam kebakaran jenis ABC (untuk segala
jenis api), pasir dalam bak, galah-galah dan alat-alat penyelamat kebakaran yang lain.
d. Bila diperlukan, sesuai dengan kondisi lapangan/situasi tempat kerja, maka sebelum
melakukan pekerjaan pembersihan, Pelaksana maupun Pelaksana pembangunan, Pelaksana
diwajibkan memasang alat-alat pengaman/ pelindung/ penyangga seperti jaring/lori dan partisi
pengaman yang kedap debu.
e. Para Pekerja Konstruksi wajib mengenakan APD, dan Kartu Tanda Pengenal.
f. Sejauh tidak disebutkan dalam RKS ini, maka pelaksana harus mengikuti semua ketentuan
umum yang berlaku dan dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah terutama tentang Undang-
undang Keselamtan Kerja termasuk segala kelengkapan dan perubahannya.
H. KEAMANAN
a. Pelaksana bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang ada dan terjadi didaerah
kerjanya terutama mengenai :
- Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan baik disegaja ataupun
tidak disegaja.
- Penggunaan sesuatu bahan yang keliru/salah
- Kehilangan-kehilangan bahan, peralatan kerja.
- Perkelahian antar pekerja maupun dengan pihak lainya.
b. Terhadap semua kejadian sebagaimana tersebut diatas, Pelaksana harus melaporkan kepada
Direksi/ Tim Tenant dalam waktu paling lambat 24 jam untuk diusut dan diselesaikan
persoalannya lebih lanjut.
Dalam RKS ini dimaksudkan menunjukan standard minimal mutu/kualitas bahan yang digunakan
dalam pekerjaan ini.
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
B. LOKASI PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan seperti tersebut diatas harus dilaksanakan untuk lokasi yang ditunjuk sesuai
Surat Perjanjian Kerja Sama yang telah ditanda tangani yaitu :
Pekerjaan pelaksanaan Konstruksi Area Business Centre di Rumah Sakit Anak & Bunda Harapan
Kita, Jalan Let. Jen. S. Parman Kavling 87 Slipi, Jakarta Barat 11420.
Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN UMUM
A. Pekerjaan Persiapan.
- Ketidak cocokkan yang mungkin terjadi antara gambar kerja dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada tim tenant untuk dimintakan keputusannya.
2. Pengamanan Pelaksanaan.
- Pelaksana membuat pagar partisi kedap debu sementara pada tempat tertentu untuk
menjaga keselamatan dan keamanan kegiatan pembangunan, gudang bahan beserta alat
selama pelaksanaan.
- Disebabkan oleh lokasi pelaksanaan pada lahan/lokasi pada bangunan bertingkat, maka
diperlukan sarana untuk pelaksanaan pekerjaan agar tidak mengganggu operasional kantor
terutama dalam hal pembuangan puing, kotoran hasil kerja serta penyesuaian dan
pengamanan pekerjaan.
- Perlu dilakukan kerjasama dan penyesuaian waktu pelaksanaan kerja disebabkan oleh
lokasi yang dikerjakan juga digunakan untuk bekerja/operasional kantor, sehingga
pelaksana harus senantiasa berkoordinasi dengan bagian rumah tangga kantor (atau pihak
yang berwenang) sebelum, selama dan setelah melakukan pekerjaan.
- Alat-alat tersebut selain untuk keperluan pekerjaan juga untuk fasilitas bagi pekerja.
2. Semua sisa kotoran yang berada ditempat bangunan yang akan dibangun harus dibersihkan dan
kotoran yang ditemukan harus dibuang di luar rumah sakit.
3. Bekas bangunan ataupun bangunan yang masih berada pada lokasi pembangunan dengan
persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas harus dibongkar, maka Pelaksana harus melakukan
pembongkaran sampai bersih agar tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan pembangunan.
Pasal 4
PEKERJAAN PEMBONGKARAN
A. Pekerjaan Pembongkaran
3. Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang
mencukupi, tepat guna dan aman. Pengawasan agar dilakukan terhadap timbulnya debu,
suara dan getaran yang mempengaruhi lingkungan sekitar/sekelilingnya.
b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara
pengamanan, baik untuk bangunan yang tidak dibongkar atau kesiapan-kesiapan
pekerjaanya.
c. Segala kerusakan yang terjadi menjadi tanggung
jawab pelaksana pembongkaran/kontraktor.
d. Puing-puing hasil pembongkaran harus segera
dibuang dari lokasi pekerjaan (proyek).
e. Semua bongkaran berupa barang yang masih
utuh (seperti lampu, dll) dan dapat digunakan kembali, disimpan dan diserahkan dan/atau
dipasang kembali oleh kontraktor dan dilaporkan kepada Pemberi Tugas dengan disertai
daftar/list item barang-barang tersebut.
B. Pekerjaan Pengamanan
1. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang kantor/peralatan di lokasi proyek,
maka kontraktor wajib mengamankan/melindungi barang-barang tersebut dari akibat pekerjaan
bongkaran. Material pelindung yang dipakai adalah berupa plastik lembaran atau karton kardus
atau material lain yang disetujui.
2. Pemasangan alat Bantu Scalf Holding atau bekisting atau tangga harus dipasang secara hati-hati.
3. Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar atau panel partisi pembatas
setinggi ruangan atau sekat lainnya yang diijinkan/disetujui.
C. Marking
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk menyamakan persepsi ukuran-
ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar perencanaan dengan ukuran sebenarnya di lokasi,
perlu dilakukan marking oleh kontraktor dan tim tenant, K3KL, PPI dan Pihak IP3RS untuk penentuan
ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan atas dasar kondisi sebenarnya di lokasi proyek. Hasil marking
tersebut harus disetujui oleh Pihak RSAB Harapan Kita.