Hal ini dianjurkan karena pertama-tama sistem saluran akar harus sepenuhnya
didapat sehingga terdapat ruangan untuk memasukkan post. Post tidak dapat
ditempatkan jika sepanjang saluran terisi penuh dengan silver point, sehingga harus
dikeluarkan dan gigi dirawat kembali dengan gutta-percha.
Dua metode yang umum digunakan untuk mengeluarkan gutta-percha yaitu:
- Dengan endodontik plugger yang dipanaskan.
Pada metode ini plugger endodontik yang dipanaskan atau perangkat elektronik
digunakan untuk mengangkat gutta-percha. Metode ini umumnya digunakan ketika
gutta-percha harus diangkat segera setelah obturasi karena ada sedikit kemungkinan
mengganggu apikal seal.
Teknik :
- Sebelum mengangkat gutta-percha, hitung panjang post yang sesuai.
- Sebagai panduan, panjang post/pasak harus sama dengan tinggi mahkota anatomi
atau dua pertiga panjang akar, tetapi gutta percha apikal harus dibiarkan sepanjang
5mm
- Instrumen diukur panjangnya terhadap radiograf dan stopper diatur pada tepi insisal
gigi yang berdekatan.
- Gunakan rubber dam untuk mencegah aspirasi instrumen.
- Pilih kondensor endodontik yang cukup lebar untuk menahan panas dengan baik
tetapi tidak terlalu besar sehingga tidak melekat pada dinding saluran.
- Instrumen dipanaskan sampai berwarna merah dan panas, kemudian dimasukkan ke
dalam gutta-percha dan dengan cepat ditarik.
- Jika kondensor disimpan lebih lama atau tidak dipanaskan dengan baik, gutta-
percha akan menempel pada instrumen sehingga tertarik keluar ketika kondensor
ditarik, akibatnya endodontic seal menjadi terganggu.
- Jika gutta-percha sudah terlalu lama dan telah kehilangan termoplastisitasnya,
gunakan instrumen putar.
- Dengan instrumen putar.
Penggunaan instrumen putar sebelumnya dilaporkan akan mengganggu apikal seal,
akan tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa kedua metode dapat dengan aman
digunakan untuk mengangkat gutta-percha tanpa mengganggu apikal seal ketika 5mm
gutta-percha dipertahankan secara apikal. Jenis-jenis instrumen yang dapat digunakan
yaitu GG drills, peeso reamers, parapost-drills dan berbagai jenis bur yang tersedia.
Ketika instrumen rotari/putar seperti bur atau drills digunakan, harus dipastikan
bahwa instrumen tersebut mengikuti gutta-percha dan tidak mengenai dentin sehingga
tidak terjadi perforasi, oleh karena itu GG drills dan peeso reamer lebih disukai
karena non-cutting tips-nya membuat mereka tetap berpusat pada gutta-percha.
Teknik :
- Pilih peeso reamer yang sedikit lebih sempit daripada ukuran saluran akar.
- Atur kedalaman insersi dengan melapiskan peeso reamer di atas radiografi gigi yang
sedang direstorasi.
- Atur stopper setinggi tepi insisal gigi yang berdekatan.
- Angkat gutta-percha dengan hati-hati dan hindari memotong dentin akar.
- Seringkali hanya sebagian isi saluran akar yang perlu diangkat dengan instrumen
putar, sisanya dapat diangkat dengan kondensor yang dipanaskan.
- Setelah pengangkatan mencapai kedalaman yang tepat, bentuk kanal sesuai
kebutuhan.
4. Pembuatan Post
Customed post dapat dibuat secara langsung atau tidak langsung. Secara
langsung yang menggunakan resin autopolimerisasi direkomendasikan untuk kanal
tunggal sedangkan prosedur tidak langsung lebih sesuai untuk kanal yang multiple.
- Direct/Secara Langsung
a. Potong 14-gauge solid plastic sprue sehingga bahan dapat dengan mudah
masuk ke dalam kanal sampai ke ujung apikal preparasi pasak.
b. Potong takik kecil pada bagian fasial untuk membantu orientasi selama
langkah selanjutnya.
c. Campur monomer resin akrilik dan polimer hingga konsistensinya sedikit
basah.
d. Lumasi kanal dengan petroleum atau lubricating agent lainnya dengan
menggunakan kapas yang membungkus peeso reamer.
e. Isi orrifice saluran dengan resin akrilik yang diaplikasikan dengan plastis
filling instrumen.
f. Ketika resin akrilik mencapai fase dough, keluar-masukkan pola untuk
memastikan bahwa itu tidak terkunci pada undercut.
g. Saat resin terpolimerisasi, lepaskan post dari kanal dan pastikan meluas
sampai ke ujung apikal.
h. Bentuk core sedikit demi sedikit dan biarkan hingga terpolimerisasi secara
penuh.
i. Bentuk core dengan bur finishing karbida.
j. Perbaiki semua cacat kecil dengan menggunakan wax.
k. Prosedur direct juga dapat dibuat menggunakan inlay wax dengan cara
yang sama.
l. Tambahkan lebih banyak resin atau wax untuk membentuk core.
m. Bentuk core sesuai dengan preparasi terakhir.
- Secara Tidak Langsung/Indirect
a. Potong kawat ortodontik memanjang dan bentuk seperti huruf J.
b. Pastikan kecocokan kawat di setiap kanal kemudian lapisi dengan bahan
adhessive.
c. Gunakan die lubricant untuk lubrikasi kanal and memudahkan
pengangkatan, dengan menggunakan lentulospiral, isi kanal/saluran dengan
elastic impression material.
d. Masukkan kawat sedalam saluran kemudian suntikkan lagi impression
material di sekitar gigi yang dipreparasi dan masukkan impression tray.
e. Keluarkan impression, evaluasi, dan tuang final cast.
f. Dalam cetakan/cast, potong sprue sampai sesuai dengan preparasi sampai ke
ujung apikal tanpa tersangkut, kemudian buat takikan untuk orientasi
g. Gunakan impression sebagai petunjuk untuk membantu orientasi.
h. Applikasikan selapis tipis sticky wax pada sprue dan tambahkan soft inlay
wax secara bertahap.
i. Ketika pola post telah terbentuk, tambahkan wax untuk membentuk core.
j. Gunakan impressions sebagai petunjuk untuk mengevaluasi apakah wax
pattern sudah teradaptasi sempurna dengan ruangan untuk post.