BAB III (Metode Penelitian)
BAB III (Metode Penelitian)
METODOLOGI PENELITIAN
56
perkembangan pasien serta mengobservasi dan mendokumentasikan dalam
asuhan keperawatan.
C. Setting Penelitian
57
Pada penelitian ini peneliti menggunakan tekhnik pengumpulan data
dengan cara observasi, wawancara, studi pustaka, pemeriksaan fisik dan
dokumentasi:
1. Observasi
Observasi adalah pengamat yang di lakukan dengan sengaja dan
sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang diselidiki.
Adapun jenis-jenis observasi tersebut diantaranya yaitu observasi
terstruktur, observasi tak struktur, observasi partisipan dan observasi non
partisipan (Sugiono, 2009).
Dalam penelitian ini, yang sesuai dengan objek penelitian maka
peneliti memilih observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu
teknik pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang
dilakukan oleh obyek yang diselidiki. Observasi ini dilakukan dengan
mengamati dan mencatat langsung terhadap objek penelitian, yaitu dengan
mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama dirawat sehingga
peneliti dapat menentukan informan yang akan diteliti (Sugiono, 2009).
Dalam penelitian ini, penelitian mengobservasi dan mengamati
tanda dan gejala pneumonia.
2. Wawancara
Dalam tekhnik pengumpulan menggunakan wawancara hampir sama
dengan kuisioner. Wawancara yaitu dikenal sebagai wawancara mendalam
(in-depenth interview). Namun disini peneliti memilih wawancara
mendalam, ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang komplek,
yang sebagian besar berisi pendapat, sikap dan pengalaman pribadi
(Sulistyo & Basuki, 2006).
Sebelum dilangsungkan wawancara mendalam, peneliti menjelaskan
atau memberikan sekilas gambaran dan latar belakang secara ringkas dan
jelas mengenai topik penelitian. Peneliti haris memperhatikan cara-cara
yang benar dalam melakukan wawancara, diantaranya adalah sebagai
berikut:
58
a. Pewawancara hendaknya menghindari kata yang memiiki arti ganda,
taksa, ataupun yang bersifat ambiguitas.
b. Pewawanacara menghindari pertanyaan panjang yang mengandung
banyak pertanyaan khusus. Pernyataan yang panjang hendaknya di pecah
menjadi beberapa pertanyaan baru.
c. Pewawancara hendaknya mengajukan pertanyaan konkrit dengan acuan
waktu dan tempat yang jelas.
d. Pewawancara seyogyanya mengajukan pertanyaan dalam rangka
pengalaman konkrit si responden.
e. Pewawancara sebaiknya menyebutkan semua alternatif yang ada sama
sekali tidak menyebutkan alternative.
f. Dalam wawancara mengenai hal yang dapat membuat responden marah,
malu canggung, gunakan kata atau kalimat yang dapat memperhalus.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara kepada
orangtua pasien yang dimulai dari menanyakan identitas klien sampai
dengan riwayat penyakit.
3. Studi pustaka
Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mempelajari buku-buku referensi, laporan-laporan, majalah-majalah, jurnal-
jurnal dan media lainnya yang berkaitan dengan obyek penelitian (Sugiono,
2009).
Penelitian pada kasus pneumonia ini mengambil sumber kepustakaan
dari buku-buku referensi, laporan-laporan penelitian, majalah-majalah,
jurnal-jurnal keperawatan dan media lainnya yang berkaitan dengan obyek
penelitian mengenai pneumonia.
4. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah upaya menegakkan diagnosis keperawatan
dengan cara sebagai berikut:
a. Inspeksi, yakni melihat bagian tubuh pasien yang sakit.
b. Palpasi, yaitu suatu pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara
meraba bagian tubuh yang sakit.
59
c. Perkusi, yaitu teknik pemeriksaan dengan mengetuk-ngetukan jari pada
bagian tubuh klien yang akan dikaji.
d. Auskultasi, yaitu suatu pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara
mengetukan jari telunjuk/kepalan tangan/alat (hammer) pada tangan
yang lain di atas bagian tubuh yang diperiksa (Ali, 2001).
Pada pemeriksaan ini peneliti melakukan inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi. Untuk inspeksi ini dilakukan secara berurutan mulai dari
kepala sampai kaki, pada penelitian terhadap An. S yang di inspeksi adalah
kepala, hidung, mulut, dada, perut, ekstremitas atas dan bawah. Untuk
palpasi peneliti melakukan palpasi ini digunakan untuk mengetahui
temperature kulit, kelembapan, vibrasi dan ukuran. Sedangkan untuk
perkusi peneliti melakukan pemeriksaan pada bagian dada dan perut untuk
mengetahui perut anak kembung atau tidak. Untuk auskultasi peneliti
melakukan pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa frekuensi jantung,
suara nafas dan untuk mengetahui bising usus pasien An. S dengan
pneumonia.
5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,
dokumen yang digunakan peneliti disini berupa foto, gambar, serta data-data
anggota keluraga. Hasil penelitian observasi dan wawancara akan semakin
sah dan dapat di percaya apabila didukung oleh foto-foto (Sugiono, 2009).
Penelitian yang digunakan untuk penelitian ini, berupa dokumentasi
asuhan keperawatan pada anak, foto-foto, gambar maupun data-data darii
anggota keluarga.
60
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu. Dengan demikian terdapat berbagai triagulasi sumber, triagulasi
teknik pengumpulan data, dan waktu. Triagulasi sumber untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data yang telah diperoleh
melalui beberapa sumber yaitu klien, keluarga, dan catatan perkembangan
(Notoatmodjo, 2010).
Hasil dari uji keabsahan yang peneliti dapatkan berupa data-data,
peneliti mendapatkan data tersebut tidak hanya data dari keluarga pasien,
tetapi juga data yang didapatkan dari petugas yang sedang piket di ruangan.
61
H. Etika penelitian
Etika penelitian merupakan perilaku peneliti atau perlakuan peneliti
terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan peneliti bagi
masyarakat (Notoatmodjo, 2010).
Etika dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam
pelaksanaan sebuah penelitian keperawatan akan berhubungan langsung
dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan karena manusia
mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian.
62
2. Anonimity (tanpa nama)
Merupakan etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang disajikan (Rahardjo & Gudnanto, 2011).
Dalam melakukan penelitian peneliti tidak mencantumkan nama
pasien tetapi hanya dengan menggunakan nama inisial (satu huruf depannya
atau belakangnya) dan tidak mencantumkan alamat lengkap pasien.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Merupakan etika dalam penelitian untuk menjamin kerahasiaan dari
hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
partisipan yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang dapat dilaporkan pada hasil penelitian
( Rahardjo & Gudnanto, 2011).
Kerahasiaan berarti melindungi informasi yang bersifat pribadi.
Disamping itu, perawat menghargai semua informasi tentang pasien dan
menyadari bahwa pasien mempunyai hak istimewa. Selain itu perawat juga
menyadari bahwa semua yang berhubungan dengan informasi pasien tidak
untuk disebarluaskan terhadap sembarang orang. Misalnya saja perawat
tidak boleh menceritakan rahasia klien pada orang lain, kecuali atas izin
klien atau keluarganya demi kepentingan hukum (Rifiani & Sulihandari,
2013).
Dalam melakukan penelitian peneliti menjamin menjaga kerahasian
data dan informasi yang didapatkan dari klien. Serta informasi pasien tidak
untuk disebarluaskan terhadap sembarang orang tetapi informasi yang
didapatkan dari klien hanya untuk disajikan dan dilaporkan sebagai hasil
dari penelitian serta menyimpan dokumen di dalam file di komputer peneliti
dan hanya peneliti yang bisa membukanya.
63