Anda di halaman 1dari 6

PUEBI

1.HURUF KAPITAL
1. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama seseorang,
termasuk julukan.
Misalnya:
Gorys Keraf
Pangeran Diponegoro
Catatan:
a. Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama orang yang
merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
15 newton
ikan mujair
b. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan huruf pertama kata
yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf
pertama kata tugas (di, ke, dan, dari, yang, dan untuk).
Misalnya:
Ibrahim Aziz bin Muaz
Esther boru Simanjuntak
2. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat di dalam petikan langsung.
Misalnya:
“Apa gunanya?” tanya Tom kepada Ella.
“Katakan kepadanya,” kata Shira kepadaku, “lebih baik jujur saja.”
4. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada setiap kata nama agama,
kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Katolik adalah lima agama yang diakui
di Indonesia.
Ya Tuhan, tolong ampuni kami.
5. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang,
termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Nabi Muhammad SAW
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
6. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan
kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Silakan duduk, Yang Mulia.
Terima kasih, Dokter.
7. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Gubernur Riau
8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
Misalnya:
bahasa Indonesia
suku Dayak
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk
dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
kebali-balian
9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan
hari raya atau hari besar keagamaan.
Misalnya:
bulan Juni tahun Masehi
hari Selasa hari Nyepi
10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama peristiwa
sejarah.
Misalnya:
Agresi Militer Belanda II
Perjanjian Renville
11. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Kepulauan Seribu Sungai Siak
Kecamatan Tampan Jalan Utama
Catatan:
a. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis
dengan huruf kapital.
Misalnya:
menyeberangi jalan
mendaki gunung
b. Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis
tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
terong belanda (Solanum betaceum)
kacang arab (Cicer arietinum)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat
dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam
kelompoknya.
Misalnya:
Ada beberapa jenis salak di Indonesia, antara lain salak ambarawa,
salak bali, salak banjarnegara, salak bongkok, salak hutan, dan
salak pondoh.
Contoh berikut bukan nama jenis.
Pada mata pelajaran Seni Budaya hari ini, para murid diajak
menyanyikan lagu daerah Riau, lagu daerah Sumatera Barat, dan
lagu daerah Aceh.
12. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan,
organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas.
Misalnya:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Komisi Pemberantasan Korupsi
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata
ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, makalah, nama
majalah, dan surat kabar, kecuali kata tugas, yang tidak terletak pada posisi
awal.
Misalnya:
Majalah Bobo memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak-anak.
Dia sedang membaca novel Dusta di Balik Penjelajahan Columbus.
14. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, atau sapaan.
Misalnya:
S.T. sarjana teknik
Nn. nona
15. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, dan paman, serta kata atau ungkapan
lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
“Wajah Kakak terlihat pucat, apa Kakak sakit?” tanya Raisa.
Ibu berkata kepadaku, “Tolong bersihkan sayuran itu, Nak.”
Catatan:
a. Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau
pengacuan.
Misalnya:
Ibu saya memiliki satu orang kakak dan tiga orang adik.
Sejak kecil, dia sudah tinggal bersama dengan neneknya.
b. Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Bagaimana Anda bisa menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik?
Saya tidak tahu kalau Anda juga suka bermain basket.

2.HURUF MIRING

1. Huruf miring digunakan untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau
nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata terdiri atas novel Laskar
Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pedoman Umum Pembentukan
Istilah. Jakarta: Balai Pustaka.
2. Huruf miring digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Misalnya:
Penulisan kata yang benar adalah dekret, bukan dekrit.
Jelaskan maksud dari peribahasa esa hilang dua terbilang!
3. Huruf miring digunakan untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa
daerah atau bahasa asing.
Misalnya:
Go Gek Cap Lak (upacara bakar tongkang) adalah ritual tahunan
masyarakat di Bagansiapiapi yang sudah terkenal hingga di mancanegara.
Ora et labora memiliki makna ‘berdoa dan bekerja’.
Catatan:
a. Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa
asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring

Mulyati,Yeti.2003.Kecepatan Efektif Membaca :Apa dan Bagaimana.


http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA
_INDONESIA/196008091986012-
YETI_MULYATI/KECEPATAN_EFEKTIF_MEMBACA_(MMAS_03).p
df
b. Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang
akan dicetak miring ditandai dengan garis bawah.
c. Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip secara
langsung dalam teks berbahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring.

Mulyati,Yeti.2003.Kecepatan Efektif Membaca :Apa dan Bagaimana.


http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/1960
08091986012-YETI_MULYATI/KECEPATAN_EFEKTIF_MEMBACA_(MMAS_03).pdf.
(8 September 2019)

Anda mungkin juga menyukai