Anda di halaman 1dari 42

MEMAHAMI CARA KERJA WIFI

PADA JARINGAN INTERNET


DI KOMINFO KOTA BANJAR

Oleh :
Eggy Iskandar
147006091

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN MAGANG (KERJA PRAKTEK)


DI KANTOR DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI
KOTA BANJAR

KERJA PRAKTEK

Oleh :

Eggy Iskandar
147006091

Menyetujui,
Tasikmalaya
Pembimbing

Nur Widiyasono, M.Kom., CEH., CHFI


NIDN.

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan
Teknik Informatika

Prof. Dr. Eng. H. Aripin Nur Widiyasono, M.Kom., CEH., CHFI


NIP : 19670816 199603 1 001 NIDN. 0310127203
PENGESAHAN PENGUJI

LAPORAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK


DI KANTOR DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI
KOTA BANJAR

Oleh :

Eggy Iskandar
147006091

Telah di pertanggung jawabkan di dalam ujian kerja praktek


Pada Tanggal ..............................

Tasikmalaya,...........................
Penguji,

................................................
NIP.........................................
PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN

LAPORAN KEGIATAN MAGANG (KERJA PRAKTEK)


DI KANTOR DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI
KOTA BANJAR

KERJA PRAKTEK

Oleh :

Eggy Iskandar
147006091

Banjar,

Mengetahui Mengetahui
Kepala Dinas Pembimbing Lapangan

Ir. Agus Kostaman., MM


NIP. 19660816 199403 1 005 Nur Widiyasono, M.Kom., CEH., CHFI
NIDN. 0310127203
SUMMARY

In a government service office, especially the comunication and

informatics depertment, networking is a very important thing and good network

quality can support the performance of the agency. This should be a concern of

the government when today everything can be done digitally. One of the

supporters to realize the system of government with the support of digitalization is

an adequete, fast and stable wife network system. Care and supervision of internet

network is something that is very important and can affect the performance of the

internet or network in a buliding. Therefore, experts in the network are needed to

support the performance of government employees.


RINGKASAN

Dalam sebuah kantor dinas pemerintahan terutama dinas komunikasi dan

informasi, jaringan merupakan hal yang sangat penting, dan kualitas jaringan yang

baik menunjang kinerja dinas tersebut. Hal ini seharusnya jadi perhatian

pemerintah dimana saat ini segala hal bisa dilakukan secara digital. Salah satu

pendukung untuk mewujudkan sistem pemerintah dengan dukungan dari

digitalisasi adalah sistem jaringan wifi yang memadai, cepat, dan setabil.

Perawatan dan pengawasan terhadap jaringan internet adalah sesuatu yang sangat

penting dan bisa mempengaruhi kinerja internet atau jaringan pada suatu gedung.

Maka, tenaga ahli dalam jaringan sangatlah dibutuhkan untuk menunjang kinerja

pegawai pemerintahan.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

praktek kerja di Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) Kota

Banjar serta memberikan kekuatan dan kesabaran serta memberikan jalan menuju

kemudahan sehingga penyusunan laporan kerja praktek yang berjudul “Laporan

Kegiatan Praktek kerja Di Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi Kota

Banjar” telah penulis selesaikan. Kerja praktek ini merupakan salah satu syarat

akademik bagi seluruh mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di Universitas

Siliwangi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyususnan laporan praktek kerja ini

penulis banyak mendapatkan pengarahan bantuan dan dorongan dari berbagai

pihak, sehingga dalam kesempatan ini, penulis tentunya mendapatkan bantuan dan

saran dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada

1. Prof. Dr. Eng. H. Arifin. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Siliwangi.

2. Nur Widiyasono, S.Kom., M.Kom Selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika Fakiltas Teknik Universitas Siliwangi.

3. Nur Widiyasono, S.Kom., M.Kom Selaku Dosen Wali yang banyak

mendukung selama kuliah dalam mencapai tujuan.


4. Seluruh Staf dosen, SBAP FT Universitas Siliwangi yang telah banyak

membantu dalam menyalesaikan pekuliahan dan sudah memberi ilmu

pengetahuan selama penulis kuliah di Universitas Siliwangi

5. Drs. H. Maman Supratman selaku pimpinan Bioskop New Star Cineplex

yang telah memeberikan izin praktek kerja.

6. Seluruh staf bioskop KOMINFO Banjar Patroman yang memberikan ilmu

dan berbagai pengalaman dalam dunia kerja.

7. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa, serta

dorongan dan dukungan baik secara moril maupun material kepada penulis

dalam menyelesaikan laporan.

8. Sahabat – sahabat yang selalu memberi motivasi, semangat serta bantuan

dalam penyelesaian penyusunan laporan magan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penyusunan

laporan praktek kerja ini, dan penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga laporan

praktek kerja ini bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

Banjar, Oktober

Penulis

DAFTAR ISI

SUMMARY
RINGKASAN

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................I-1

1.2 Tujuan Pelaksanaan Magang......................................................................I-2

1.3 Sasaran Kompetensi yang Ditargetkan.......................................................I-3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Jaringan Komputer..................................................................II-1

2.2 Klasifikasi Jaringan Komputer..................................................................II-1

2.3 Wireless Local Area Netwoek (WLAN)...................................................II-3

2.4 Komponen – Komponen Wireless LAN...................................................II-8

2.5 Medium Udara.........................................................................................II-11

2.6 Wifi (Wireless Fidelity............................................................................II-13

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat...................................................................................III-1

3.2 Prosedur Pelaksanaan...............................................................................III-1

BAB IV PROFIL LOKASI MAGANG

4.1Profil Lokasi Magang...............................................................................IV-1

4.2 Tugas dan Fungsi.....................................................................................IV-2

4.3 Visi dan Misi............................................................................................IV-3

4.4 Struktur Organisasi..................................................................................IV-3

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil dan Ringkasan Logbook Kegiatan...................................................V-1


5.2 Pembahasan...............................................................................................V-5

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan..............................................................................................VI-1

6.2 Saran........................................................................................................VI-2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi pada saat ini terus berkembang seiring

dengan kebutuhan manusia yang menginginkan kemudahan, kecepatan, dan

keakuratan dalam memperoleh informasi. Oleh karena itu kemajuan teknologi

informasi harus terus di upayakan dan ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya.

Pada saat ini wifi merupakan koneksi internet yang paling dicari oleh

masyarakat bagaimana tidak wifi tidak hanya dapat digunakan untuk

mengakses internet tetapi wifi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan

tanpa kabel baik dirumah, dikantor-kantor, diperkuliahan, maupun pusat-

pusat bisnis. Teknologi wifi memberikan kebebasan pada pemakainya untuk

mengakses internet , atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel,

kampus dan cafe-cafe yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”. Wireless Fidelity

(Wi-Fi) adalah sebuah teknologi yang memungkinkan sejumlah komputer

terhubung dalam sebuah jaringan tanpa kabel alias wireless Local Area

Network (WLAN). Wireless LAN (WLAN) adalah teknologi LAN yang

menggunakan frekuensi dan transmisi radio sebagai media penghantarnya,

pada area tertentu, menggantikan fungsi kabel. Teknologi ini sesuai dengan

namanya wireless yang artinya tanpa kabel, memanfaatkan gelombang radio

untuk melakukan interaksi atau komunikasi antar unit komputer.

Perkembangan jaringan telekomunikasi sekarang ini tumbuh dengan

pesat, karena perkembangan yang sangat pesat itu, telekomunikasi menjadi

kebutuhan dalam kehidupan perkantoran. Seluruh kantor membutuhkan


sarana telekomunikasi. Menghubungkan jaringan telekomunikasi tidaklah

mudah tergantung keadaan dan kondisinya.

Dinas Komunikasi dan informasi Kota Banjar salah satu Lembaga

yang setiap pekerjaannya menggunakan jaringan internet, maka penulis ingin

mengetahui lebih dalam tentang cara kerja Wifi pada jaringan internet di

Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Banjar.

1.2 Tujuan Pelaksanaan Praktek kerja

Tujuan dari pelaksanaan praktek kerja yang dilaksanakan di kantor

Kominfo Banjar Patroman adalah sebagai berikut:

1. Memahami cara kerja wifi pada jaringan internet di Kantor Kominfo

2. Mengetahui bagaimana cara kerja alat-alat telekomunikasi yang ada di

Kantor Kominfo

1.3 Sasaran Kompetensi yang Ditargetkan

Adapun sasaran yang ditargetkan dari kegiatan praktek kerja ini

adalah sebagai berikut:

1. Memahami cara menggunakan alat telekomunikasi yang baik

2. Memahami dari mana alat telekomunikasi bisa memancarkan signal

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Jaringan Komputer

Salah satu teknologi penting dibidang komputer yang saat ini

berkembang dengan pesat adalah teknologi jaringan komputer atau computer

networking. Prinsip dasar dalam sistem jaringan ini adalah proses pengiriman

data atau informasi dari pengirim ke penerima melalui suatu media

komunikasi tertentu. Untuk memahami sistem jaringan komputer, perlu

dipahami terlebih dahulu apa itu sistem, komputer dan jaringan.

1. Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari

dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan (Jogiyanto, 2000 : 813).

2. Komputer berasal dari bahasa latin computere yang berarti

menghitung. Definisi komputer dari American National Standard

Institute, “Suatu pemroses data yang dapat melakukan perhitungan

yang benar dan cepat, termasuk perhitungan arithmatika atau operasi

logika, tanpa campur tangan dari manusia yang mengoperasikan

selama pemrosesan”(Jogiyanto, 2000 : 2)

3. Jaringan adalah kumpulan dari dua atau lebih komputer yang saling

berhubungan dan berinteraktif yang dihubungkan dengan media

transmisi alat komunikasi.

Sehingga dapat disimpulkan Sistem Jaringan Komputer adalah :

“Kumpulan dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan dan

berinteraktif yang dihubungkan dengan media transmisi alat komunikasi dan


membentuk satu kesatuan, sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai, dan

saling berbagi pakai sumber daya baik perangkat keras maupun perangkat

lunak yang terdapat dan terhubung pada jaringan komputer tersebut”.

Jaringan komputer paling sedikitnya terdiri dari dua komputer yang

salimh terhungng kemedia sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling

berbagi resource dan saling komunikasi. Semua jaringan berbasis pada

konsep pembagian (sharing). Computer Network muncul dikarenakan

kebutuhan berbagi data diantara para user, sedangkan konsep dari komputer-

komputer yang saling berbagi dikenal dengan istilah networking.

Komputer yang termasuk ke dalam sebuah jaringan dapat saling

berbagi resource seperti: data, Printer, mesin fax dan lain-lain.

2.2 Klasifikasi Jaringan Komputer

Pada saat ini ada beberapa jenis jaringan yang beroperasi diseluruh

dunia, baik pada perusahaan telekomunikasi, lembaga pemerintah, lembaga

pendidikan dan lain sebagainya. Perbedaan jenis jaringan dapat didasarkan

pada fasilitas yang ditawarkan, rancangan teknisnya serta kelebihan dan

kelemahannya. Pada umumnya sistem jaringan komputer dibedakan menurut

jarak hubungan antara satu sistem komputer dengan lainnya. Menurut Dede

Sopandi dalam bukunya (2008 : 1-6) jaringan komputer dapat dibedakan

menjadi 3 yaitu :

2.2.1 Local Area Network (LAN)


Merupakan suatu network yang terbatas dalam jarak/area setempat

(lokal), dimana peralatan-peralatan hardware dan software digabungkan

untuk dapat saling berkomunikasi dalam daerah yang terbatas. Jaringan ini

biasanya dibangun untuk perkantoran atau lembaga pendidikan, atau untuk

lingkup departemen dalam perusahaan. Beberapa LAN menggunakan satu

komputer yang biasanya dijadikan sebuah server yang berfungsi untuk

menyimpan perangkat lunak (software yang mengatur aktifitas jaringan).

Komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan disebut workstation.

Kemampuan komputer workstation biasanya dibawah komputer server.

2.2.2 Metropolitan Area Network (MAN)

Suatu jaringan yang jarak antara satu sistem dengan sistem lainnya

relatif agak jauh scopenya dalam satu kota. Pembangunan jaringan komputer

metropolitan ini merupakan pilihan perusahaan-perusahaan yang bergerak

dalam sektor jasa perbankan, supermarket, perguruan tinggi dan lain

sebagainya yang memiliki banyak kantor cabang dalam suatu kota. Dengan

fasilitas jaringan komputer ini diharapkan pimpina perusahaan dapat dengan

cepat mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan maupun kantor

cabangnya masing-masing dan memungkinkan pimpinan perusahaan

berkomunikasi bahkan berdiskusi dengan para manajer kantor-kantor cabang.

Hal ini berarti jaringan ini mendukung proses koordinasi dan kontrol para

pengelola tersebut.

2.2.3 Wide Area Network (WAN)


Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis

yang cukup luas, sering kali mencakup sebuah negara bahkan bisa mencakup

benua. Jaringan WAN terdiri dari kumpulan mesin mesin yang bertujuan

untuk menjalankan program – program pengguna.

2.3 Wireless Local Are Networking (WLAN)

Wireless Local Area Network (disingkat Wireless LAN atau WLAN)

adalah jaringan komputer yang menggunakan frekuensi radio dan infrared

sebagai media transmisi data. Wireless LAN sering di sebut sebagai jaringan

nirkabel atau jaringan wireless. (Jim Gieir, 2005).

2.3.1 Sejarah WLAN

Akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam

merncang WALN dengan teknologi IR (infrared), perusahaan lain hewlett-

Packard (HP) menguji WLAN dengan RF ( radio frekuensi ). Kedua

perusaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak

memenuhi setandar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produk

tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1958, Federal Communication

Commision (FCC) menetapkan pita industrial, scientific, and medical

(ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5275-5850 MHz

yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara

komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990an WLAN

dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknk spread


spectrum pada ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR

dengan data rate dari 1Mbps.

Tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat

spasifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. secara

perlahan yang sesuai standar 802.11 mulai dapat bekerja pada frekuensi

2,4 Ghz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal

2Mbps.

Bulan juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi terbaru

bernama 802.1b. yang memiliki kecepatan transfer data teoritis maksimal

yang mencapai 11Mbps. Keceptan transfer data ini sebanding dengan

Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps auu 10Base-T). Peralatan yang

menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz. Salah

satu kekurangan peralatan wireless yang berkeja pada frekuensi ini adalah

kemungkinan terjadinya intferensi dengan cordles phone, microwave oven,

atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi

sama.

Saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang

menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan

mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal smpai 54Mbps.

Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11b secara teknis ,

tidak kompitable dengan 802.11a. namun saat ini cukup banyak pabrik

hardware yang membuat perangkat yang mendukung kedua standar

tersebut.
Tahun 2002, IEEE membuat spasifikasi baru yang dapat

membangun kelebihan 802.11g. . Ini bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz

dengan kecepatan transfer data teoritis 54Mbpz. Peralatan 802.11g

kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan.

Misalnya sebuah komputer yang emnggunakan jaringan 802.11g dapat

memanfaatkan access pont 802.11b, dan sebaliknya.

Tahun 2006, 802.11n. dikembangkan dengan menggabungan

teknolohi 802.11b dan 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan

istilah MIMO (MultipleI Input Multiple Output) merupakan teknologi wifi

terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi pre-802.11n. Kata “Pre-“

menyatakan “Prestandard Versions of 802.11n”. MIMO menawarkan

peningkatan throughput, keunggulan reability, dan peningkatan jumlah

client yang dapat terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang

lebih baik, selain jangkauannya lebi luas sehingga anda dapat

menempatkan client wifi sesuka hati. Access Point MIMO lebih unggul

dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat

mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter wifi

802.11a/b/g. Peralatan wifi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer

data sebesar 108Mbps.

2.3.2 Mode Jaringan Wireless LAN


Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan

jaringan LAN, akan tetapi setiap mode pada WLAN menggunakan

wireless device un tuk terkoneksi dengan jaringan. Mode pada WLAN

menggunakan channel frekuensi yang sama dengan SSID yang

menunjukan identitas dari wireless device.

Jaringan wireless memikiki dua mode yang dapat digunakan Tidak

seperti jaringan kabel: infrastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur

adalah komunikasi antara masing-masing PC melalui sebuah access pion

pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara

langsung antara masing-masing komputer dengan memnggunakan piranti

wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk

berbagai data atau kebutuhan yang lainnya dengan jaringan berkabel.

2.3.2.1 Mode Ad-Hoc

Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sederhana,

karena pada Ad-Hoc tidak memerlukan access point. Setiap host cukup

memiliki transmiter dan receiver wireless untuk berkomunikasi secara

langsung satu sama lain seperti tampak pada gambar. Kekurangan dari

mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer

lain pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu daerah

jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer

tersebut.

2.3.2.2 Mode Infrastruktur


Komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan

kabel atau berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut

harus menggunakan mode infrastruktur.

Mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani

komunikasi utama jaringan wireless. Access point mentransmisikan

data pad PC dengan jangkauan tertentu. Penambahan dan pengaturan

letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.

2.4 Komponen-komponen Wireless LAN

Ada 4 kompponen utama WLAN, yaitu :

1. Access point,

Pada wireless LAN, device transceiver disebut sebagai Access

Point, dan terhubung dengan jaringan (LAN) melalui kabel (biasanya

berupa UTP). Fungsi dari Access Point adalah mengirim dan menerima

data, serta berfungsi sebagai buffer data antara wireless LAN dengan

wired LAN. (Gunadi Dwi Hantoro, 2009).

Access point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi

dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat bila

jaringannya diibaratkan sebuah perusahaan. Access point berfungsi

mengkonversikan sinyal frekuensi (RF) menjadi sinyal digital yang akan

disalurkan melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain

dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal fr ekuensi radio.


Didalam penggunaannya sebuah perangkat Acces Point dapat di

fungsikan sebagai berikut :

a. Wireless Client Adalah sebuah fungsi yang di terapkan pada

sebuah perangkat access point yang akan dijadikan sebagai sebuah

penerima (receiver) sinyal wireless yang dikirimkan oleh perangkat

lain. Penggunaan fungsi ini biasanya digunakan untuk membuat

ataupun menambah jaringan LAN baru. (Gunadi Dwi Hantoro,

2009).

b. Wireless Bridge Adalah sebuah fungsi yang terapkan pada sebuah

perangkat access point yang akan dijadikan sebagai sebuah Bridge

(Jembatan penghubung) sinyal wireless yang dikirimkan oleh

perangkat lain. Fungsi ini hampir sama dengan wireless client,

hanya saja perangkat yang digunakan baik itu pengirim ataupun

penerima keduanya di setting sebagai wireless bridge, Wireless

bridge biasanya digunakan untuk menghubungkan dua lokasi yang

berjauhan, dimana dalam aplikasinya perangkat ini menggunakan

antena eksternal yang diarahkan langsung (Point to Point) ke lokasi

yang dituju. (Gunadi Dwi Hantoro, 2009).

2. Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di

mobile/Dekstop PC, peralatan yang dikembangkan secara masal adalah

dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card Internasional

Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial

Bus);
Secara relatif perangkat access point ini mampu menampung beberpa

pengguna bahkan bisa sampai ratusan pengguna secara bersamaan.

Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar 40an

penggunan untuk satu access point. Meskipun secara teorinya perangkat

ini bisa menampung banyak cilent, namun akan terjadi kinerja yang

menurun dikarenakan faktor dari sinyal RF itu sendiri dan kekuatan sistem

oprasi access point.

Komponen logic dari access point adalah ESSID (Extented Service Set

Indentification) yang merupakan standar dari IEEE 802.11.. Pengguna

harus mengkoneksinkan wireles adafter ke access point dengan ESSID

tertentu supaya transfer data bisa terjadi. ESSID menjadi autentikasi

standar dalam komunikasi wireless. Dalam segi keamanan beberapa

vendor membuat kunsi autentikasi tetentu untuk proses autentikasi dari

client ke access point.

Rawannya segi keamanan ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi

Wireles Encryption Protocol (WEP), sebuah aplikasi yang sudah ada

dalam PCMCIA card. WEP ini berfungsi meng-decrypt kembali data dari

sinyal RF.

2.5 Medium Udara

Udara memiliki beberapa fungsi, seperti mengirim suara,

memempukan udara, dan mempertahankan hidup. Udara juga dapat

berfungsu sebagai media perambatan sinyal komunikasi wireless yang

merupakan inti dari jaringan wireless. Udara merupakan media yang


memungkinkan terjadi aliran komunikasi antara perangkat komputer dan

infrastruktur wireles. Komunikasi melalui jaringan wireles serupa dengan

bebicara dengan seseorang. Semakin bergerak menjauh, semakin sulit

mendengar orang tersebut, ataupun sebaliknya, apalagi jika ada suara bising.

Sinyal informasi wireless juga merambat melalui udara, tetapi sinyal

tersebutmemiliki keistimewaan tertentu yang memampukan perambatan

dengan jarak yang relatif jauh. Sinyal informasi wireless tidak dapat didengar

oleh manusia sehingga sinyal tersebut harus diperkuat ke level yang lebih

tinggi tanpa merusak pendengaran manusia. Bagaimanapun kualitas transmisi

tergantung pda kuat atau lemahnya sinyal di udara maupun jarak sinyal itu

sendiri.

Hujan, salju, kabut, dan asap merupakn contoh-contoh unsur yang

mengganggu perambatan sinyal komunikasi wireless. Buktinya hujan yang

terlalu lebat dapat mengurangi jangkauan sinyal sampai 50 persen. Hambatan

lainnya seperti pohon dan gedung yang rapat dapat memepengaruhi

perambatan dan performa jaringan wireless. Masalah tersebut perlu

diperhatikan jika hendak merencnakan pemasangan wireless MAN atau

WAN.
Tabel 2.1 Jenis-jenis Material yang mempengaruhi sinyal

Nama Bahan Hambatan Contoh


Kayu kecil Ruangan dengan Partisi kayu dan

triplek
Bahan-bahan sin tetis Kecil Partisi dengan bahan plastik
Asbes Kecil Langit-langit
Air Sedang Akuarium
Tembok bata Sedang Dinding
Keramik Tinggi Lantai/tembok yang dilapisi

keramik
Bahan-bahan yang Sangat tinggi Cermin

memantul
Plat besi Sangat tinggi Filling cabinet, meja, lift

Jaringan wireless, medium udara sangat diperlukan untuk mendukung

perambatan gelombang radio dan cahaya dari titik ke titik yang lain. Jenis-

jenis sinyal tersebut telah digunakan lebih dari 100 tahun lalu, tetapi tetap saja

menjadi hal yang masih misterius dan sulit dipahami bagi sebagian besar hli

komputer.

2.6 Wifi (Wireles Fidelity)

Wi-Fi adalah satu standar Wireless Networking tanpa kabel, hanya

dengan komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke jaringan (Priyambodo,

2005:1).Teknologi Wi-Fi adalah bagian atau daerah atau wilayah yang

terkoneksi jaringan internet tanpa kabel. Wi-Fi(Wireless Fidelity) adalah

istilah populer untuk jaringan wireless (tanpa kabel) dengan frekuensi tinggi.

Wireless Networkadalah jaringan tanpa kabel yang mengguanakan media

penghantar gelombang radio atauinfrared(Sofana, 2008: 6).


Menurut Mulyanto(2008:52) Wi-Fi merupakan merek dagang wireless

LAN yang diperkenalkan dan distandarisasi oleh Wi-Fi Alliance.Teknologi

Wi-Fidirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Saat ini ada empat

variasi dari 802.11, yaitu:1. 802.11a2. 802.11b3. 802.11g4. 802.11n

Wife (sering di tulis dengan Wi-Fi, WiFi, Wifi, wifi) adalah singkatan

dari Wireless Fidelity, wifi adalah standar IEEE 802.11x, yaitu teknologi

wireless/nirkabel yang mampu menyediakan akses internet dengan bandwith

yang besar, memcapai 11Mbps (untuk standar 802.11b). Hotspot adalah

lokasi yang dilengkapi dengan perangkat wifi sehingga dapat digunakan oleh

orang-orang yang berada di lokasi tersebut untuk mengakses internet dengan

menggunakan gadget yang sudah memiliki card wifi.

Wireless Fidelity (wifi) merupakan teknologi WLAN standar

pengembangan dari IEEE 802.11., IEEE 802.11b. paling banyak digunakan

saat ini, karena cepat dan mudah diimplementasikan. Berdasarkan

keuntungan yang diberikan oleh jaringan UMTS dan wifi yang dilakukan

analisis integrasi wifi pada jaringan UMTS terhadap parameter delay end-to-

end dan throughput.

Integrasi terdapat mobile IPv6 yang mendukung sebuah mobile

station untuk dapat tetap berkomunikasi tenpa terputus meskipun berpindah

dari jaringan yang satu ke jaringan yang lain. Delay end-to-end terbesar pada

paket 4000 kb dengan faktor utilisasi 0,9 yakni sebesar 162,315 s, sedangkan

Delay end-to-end terkecil pad paket data 10 kb dengan faktor utilisasi 0,1

sebesar 0,339s. Saat user berada pada jaringan UMTS, throughput terbesar
pada paket data 10 kb yaitu sebesar 335951,531 bps, sedangkan throughput

terkecil saat paket data 4000 kb yakni sebesar 332160,607 bps. Pada jaringan

wifi throughput terbesar pada paket data 10 kb sebesar 10869563,05 bps.

Sedangkan throughput terkecil saat paket data 4000 kb yakni sebesar

10868860,39 bps.

Kebutuhan jaringan nirkabel saat ini semakin meningkat dari hari ke

hari, mengingat jaringan nirkabel ini lebih fleksibel, mudah pengoprasiannya,

dan lebih murah harganya, dengan meningkatnya permintaan akses jaringan

nirkabel untuk layanan multimedia broadband dengan kecepatan dan kinerja

tinggi seperti mobile internet, vidio conference telah mendorong pada

penggunaan spektrum frekuensi radio yang lebih tinggi pula yaitu frekuensi

20 – 40 GHz. Saat ini yang banyak beredar dipasaran dengan perangkat

nirkabel adalah perangkat yang bekerja dengan frekuensi 2.4Ghz, atau yang

berstandard IEEE 802.11b/g atau wifi (Wireless Fidelity). Untuk memenuhi

kebutuhan layanan multimedia broadband, dibutuhkan perpaduan antara

perangkat yang digunakan untuk jaringan distribusu (menggunakan wifi) dan

backhaul yang dapat menyediakan bandwidth yang lebih besar. Jaringan ini

backhaul digunakan perangkat yang bekerja pada frekuensi 26Ghz, WIPAS

(Wireless IP Access System), dari hasil perencanan dan pemodelan, yang

dipergunakan untuk memenuhi layanan multimedia pembelajaran,

synchronous e-learning, diperlukan throughput minimal, yaitu pada received

signal minimal -76 dBm.


Seperti telah kita ketahui bahwa jaringan wireless memanfaatkan

frekuensi radio untuk mengirimkan dari data satu hostke hostlainnya dan

diakses secara bebas. Karena kebebasan itu pulalah yang menyebabkan

sistem jaringan wireless memilki sifat dasar yang tidak aman. Karena itu,

muncul beberapa solusi yang bertujuan untuk mengamankan jaringan

wireless dalam menjaga informasi. Sistem yang mampu menjaga informasi

adalah sistem pengamanan yang memiliki fitur berikut menurut Arifin(2008:

5) adalah sebagai berikut:1. Confidentialityyaitu sistem dapat menjamin dan

menjaga kerahasiaan dari informasi yang optimal2. Integrity yaitu sitem dapat

menjamin integritas data secara optimal3. Availability yaitusistem dapat

menjamin ketersediaan informasi secara optimal.Seperti halnya Ethernet-

LAN (jaringan dengan kabel), jaringan Wi-Fi juga dikonfigurasikan ke dalam

tiga jenis tipe jaringan Wi-Fi menurut Arifin (2008: 3) adalah sebagai

berikut:1. Jaringan Peer to Peer Ad Hoc Wireless LANKomputer dapat saling

berhubungan berdasarkan nama SSID (Service Set Identifer). SSID adalah

identitas komputer yang memiliki komponen nirkabel.2. Jaringan service

Based/ Wireless InfrastructureSistem infrastruktur membutuhkan sebuah

komponen khusus yang berfungsi sebagai Access Point.

3. Topologi RepeaterTopologi ini biasa digunakan untuk menjangkau

wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh jaringan kabel, dan wilayah

tersebut tidak termasuk ke dalam coverage area sebuah access point.

Keunggulan dan kelemahan Teknologi Jaringan Wi-Fimenurut Priyambodo

(2005:5) adalah sebagai berikut:Keunggulan: 1. Biaya pemeliharaan murah2.


Infrastruktur berdemensi kecil3. Pembangunannya cepat4. Mudah dan murah

untuk direlokasi5. Mendukung PortabilitasKelemahan: 1. Biaya perlatan mahal2.

Delay yang sangat besar3. Kesulitan karena masalah propagasi radio4. Mudah

untuk terinterfensi5. Kapasitas jaringan kecil6. Keamanan/kerahasiaandata kurang

terjamin.Menurut Kuriawan (2007: 2)dalam skripsi Winarti (2010)manfaat yang

dapat kita peroleh apabila menggunakan Jaringan Wi-Fi adalah efisiensi kerja

meningkat dan memungkinkan kita untuk memakai satu printer yang terhubung

dengan jaringan secara bersama-sama dalam area jaringan. Selain itu manfaat

Jaringan Nirkabel (Jaringan Wi-Fi) adalah dimana orang-orang diseluruh dunia

memahami manfaat konektivitas jaringan untuk memeriksa e-mail, menjelajah

1. 17internet, dan mengakses aplikasi korporat (Geier, 2005: 26). Kemajuan

produk selanjutnya yang mencakup alat penghubung nirkabel

memungkinkan orang-orang tersebut untuk tidak terikat serta dapat

memetik manfaat atas mobilitas dan fleksibilitas. Hasilnya adalah

efisiensi, akurasi, dan realibilitas yang lebih tinggi.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan kegiatan magang dilaksanakan dikantor Dinas Komun

ikasi dan Informasi Kota Banjar Jl. R.E. Kosasih (komplek terminal) Kota

Banjar, Jawa Barat 4322. Dengan waktu magang selama 40 hari kerja.

Dimulai pada tanggal 19 Maret 2018 – 23 April 2018.


3.2 Prosedur Pelaksanaan

Metode yang digunakan selama kegiatan magang yaitu partisipasi

secara langsung dalam aktifitas – aktifitas di Kantor Dinas Komunikasi dan

Informasi Kota Banjar, khususnya dalam masalah jaringan computer dan

internet. Metode pendukung yang digunakan yaitu :

1. Observasi

Metode Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara

melakuakan pengamatan secara langung kepada objek penelitian mengenai

infrastruktur jaringan Wi-Fi di Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi Kota

Banjar.

2. Wawancara

Menurut Nasution (2009: 113), wawancara adalah suatu bentuk

komunikasi verbal, semacam percakapan yang bertujuan memperoleh

informasi. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan

informasi yang berhubungan dengan penelitian. Wawancara dilakukan

terhadap pegawai KOMINFO Kota banjar

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal-

hal atau variasi objek penulisan yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, agenda

dan sebagainya (Arikunto, 1999:149).


BAB IV

PROIL LOKASI MAGANG

4.1 Profil Lokasi Magang

Berdasarkan peraturan daerah Kota Banjar Nomor 8 Tahun 2016

tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Kota Banjar(Lembar

Daerah Kota Banjar Tahun 2016 Nomor), ditetapkan bahwa Dinas

Komunikasi dan Informasi sebagai lembaga perangkat daerah yang


membantu walikota dalam menyelenggarakan urusan komunikasi dan

informasi, sttistik dan persandian.

Sesuai dengan peraturan Wali Kota Banjar Nomor 30 Tahun 2016

tentang susunan organisasi, tata kerja, kedudukan, tugas poko dan fungsi

perangkat daerah, Dinas Komunikasi dan Informasi dipimpin oleh Kepala

Dinas berada dibawah dan pertanggungjawaban kepada Wali Kota Banjar

melalui Sekretaris Daerah. Dinas Komunikasi dan Informasi memiliki

peranan yang sangat strategis dalam mendukung produktifitas dan

keberhasilan pembangunan daerah melalui penyelenggaraan pelayanan

dibidang komunikasi dan informasi, bidang statistik dan bidang persandian.

4.2 Tugas Pokok dan Fungsi

1. Tugas Pokok

Kepala Dinas Komunikasi dan informasi memiliki tugas pokok

memimpin, mengkordinasikan kewenangan daerah bidang komunikasi,

informatika, persandian, dan statistik serta melaksanakan tugas lain sesuai

dengan kebijakan Wali Kota, menyusun rencana strategis dinas,

pembagian dan pelimpahan tugas, memberikan pembinaan,

pengkoordinasian, penyelenggaraan, pengadilan, pengawasan progrm dan

dinas.

2. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut diatas Kepala

Dinas Komunikasi dan Informasi memiliki fungsi :

a. Penyelenggaraan program kerja bidang komunikasi, informasi,

persandian dan statistik serta melaksanakan tugas sesuai Wali

Kota.

b. Penyelenggaraan pelayanan dalam meliputi bidang komunikasi,

informatika, persandian, dan statistik.

c. Pengkoordinasian pelaksanaan bidang komunikasi, informatika,

persandian, dan statistik.

d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelaksanan urusan

dinas meliputi bidang komunikasi, informatika, persandian, dan

statistik.

e. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring pelaksana urusan dinas

meliputi bidang komunikasi, informatika, persandian, dan statistik.

f. Pembinaan dan plaksanaan tugas dinas yang meliputi bidang

komunikasi, informatika, persandian, dan statistik.

g. Pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh Wali Kota.

h. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.

4.3 Visi Misi

Visi

Intitusi yang berkualitas untuk mewujudkan layanan informasi dan

komuniasi yang terpercaya.


Misi

1. Meningkatkan dan mengembnhkan layanan publik

2. Meningkatkan pemberdayaan dan pendayagunaan sumber komunikasi

dan informasi.

4.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah gambar yang berisikan bagan-bagan yang

dapat memberikan penjelasan dan gambaran secara sestematis, yaitu

menerangkat fungsi masing-masing atau tugas –tugas yang dilakukan

karyawan.

Struktur organisasi dibentuk sebagai alat bantu bagi pemimpin suatu

perusahaan untuk mengkoordinir semua karywan, agar karyawan perusahaan

tersebut bisa mengerjakan tugasnya secara efektif dan efisien.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil dan Ringkasan Logbook Kegiatan


Dalam Kerja Praktek yang dilakukan dalam jangka waktu 40 hari,

penulis mengikuti kegiatan Kerja Praktek di Kantir Dinas Komunikasi dan

Informasi (DISKOMINFO) Kota Banjar. Pada kesempatan ini penulis

melakukan Kerja Praktek di Bidang Informatika. Penulis dilibatkan langsung

dalam beberapa permasalahan. Penulis melakukan Kerja Praktek berdasarkan

kesepatakan jam kerja yang telah ditetapkan pihak DISKOMINFO Kota

banjar. Kegiatan Kerja Praktek mengikuti jam masuk kantor dan pulang

kantor. Pengerjaan Kerja Praktek terhitung sejak 19 Maret 2018 dan berakhir

pada 23 April 2018. Berikut gambaran kegiatan Kerja Praktek yang penulis

laksanakan selama kurang lebih 40 (Empat Puluh) hari selama kegiatan kerja

praktik berlangsung, penulis dan rekan dibagi ke dalam beberapa tim sesuai

dengan tema yang diambil. Satu tim sendiri terdiridari 2-3 orang.

Berikut deskripsi umum kegiatan kerja praktik selama kurang lebih

40 hari

1. Pengecekan SpeedTest Yang Dilakukan Rutin

Pada kegiatan Kerja Praktek yang dilakukan penulis, penulis

membantu mengecek speedtest pada beberapa tempat keramaian dan

melihat kestabilan jaringan yang ada di lokasi tersebut.

2. Memperbaiki jaringan Wifi

Penulis membantu pegawai kantor DISKOMINFO untuk

memperbaiki kerusakan pada wifi. Adapun kerusakan atau

troubleshtooting jaringan LAN yang penulis hadapi diantaranya

adalah, Muncul Icon Network Connection dan Tanda Silang Merah,


masalahnya pada kabel. Bisa jadi karena susunan warna di kabel UTP

ada yang salah, Hub/switch belum nyala atau salah tipe kabel yang

dipakai. Yang penulis lakukan yaitu memeriksa dari kabelnya, cek

warnanya, cek jenisnya (straight/cross) apakah sudah pas. Kemudian

cek di bagian hub atau switch sudah benar atau belum, selanjutnya

memastikan sudah nyala dan tidak ada yang rusak.

Permasalahan lainnya Muncul Peringatan Kuning di Icon Network

Connection, permasalahan ini dikarena ada IP conflict atau server

gagal memberi IP. Untuk permasalahan ini penulis masuk ke

pengaturan IP address komputer, kemudian mengganti dengan IP

address yang baru dan masih satu jaringan dengan server

3. Membantu teknisi dalam perawatan access point

Perawatan access ppoint perlu dilakukan untuk menjaga agar kinerja

jaringan jadi lebih maksimal. Pembersihan dari debu dan kotoran

lainnya merupakan hal yang perlu dilakukan secara rutin.

Selain perawatan secara hardwere juga dilakukan perawatansecara

software, contohnya apabila kinerja jaringan semakin mlambat dan

dirasa cukup mengganggu kinerja maka dilakukan reset pada access

point dan dilakukan konfigurasi ulang pada setup wizard. Untuk dapat

memonitor dan menguji konektifitas kinerja access point maka

digunakan software yang bernama Netstumbler.

Apabila ternyata gangguan disebabkan oleh rusaknya access point

yang dipinjamkan oleh ISP maka pihak kantor dinas akan


menghubungi penyedia ISP terkait untuk kemudian dilakukan sevice

sesuai dengan kebijakn dan perjanjian.

5.2 Pembahasan

Staf teknisi masih sering mengalami kesulitan dalam menangani

semua jaringan yang terpasang sehingga terkadang mendatangkan teknisi dari

luar. Maka dari itu tenaga ahli sangat diperlukan untuk bisa mengatasi

seluruh masalah yang terjadi pada system jaringan di kantor Dinas

Komunikasi dan Informasi Kota Banjar Patroman.

Kebutuhan jaringan dan koneksi yang cepat dan stabil merupakan hal

penting di Kantor Dinas KOMINFO karena pekerjaan mereka sangat

berhubungan erat dengan internet dan jaringan.

Adapun kegiatan selama melaksanakan magang diantanyra sebagai

berikut:

1. Memahami access point pada satu jaringan tanpa kabel (wireles).

Access point yang digunakan di Universitas Multimedia Nusantara

(UMN), yaitu Linksys WAP54G. Access point Linksys WAP45G

memiliki jangkauan 30-50 meter. Jika terkoneksi diluar jangkauan itu

maka kekuatan transfer data akan menurun, bahkan bisa disconect. WPA

security dan SSID juga melengkapi keamanan wifi.

2. Membantu teknisi dalam perawatan access point


Perawatan access ppoint perlu dilakukan untuk menjaga agar

kinerja jaringan jadi lebih maksimal. Pembersihan dari debu dan kotoran

lainnya merupakan hal yang perlu dilakukan secara rutin. Selain perawatan

secara hardwere juga dilakukan perawatansecara software, contohnya

apabila kinerja jaringan semakin melambat dan dirasa cukup mengganggu

kinerja maka dilakukan reset pada access point dan dilakukan konfigurasi

ulang pada setup wizard, untuk dapat memonitor dan menguji konektifitas

kinerja access point maka digunakan software yang bernama Netstumbler.

Apabila ternyata gangguan disebabkan oleh rusaknya access point yang

dipinjamkan oleh ISP maka pihak kantor dinas akan menghubungi

penyedia ISP terkait untuk kemudian dilakukan sevice sesuai dengan

kebijakn dan perjanjian.

3. Mengatasi masalah pada komputer client

Masalah selain pada jaringan adalah pada komputer pengguna

jaringan itu sendiri. Masalah pada komputer bisa berbagai macam

contohnya serangan virus dan malware. Beberapa pegawai mengalami

sering kesulitan untuk memecahkan masalah pada komputernya, oleh

karena itu meminta bantuan pada teknisi. Mengatasi virus cukup

menggunakan aplikasi antivirus yang memamng sudah terinstal pada

komputernya, dan jika memang belum terdapat antivirus maka

pembersihan komputer menggunakan antivirus bawaan dari sistem operasi

yang terpasang, ketika virus sudah menyerang pada sistem oprasi yang
sangat sulit untuk dideteksi dengan antivirus, maka akan dilakukan

perbaikan atau repire terhadap sistem operasi yang terpasang.


BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil magang yang telah dilakukan di kantor Dinas

Komunikasi dan Informasi Kota Banjar Patroman yang dilakukan kurang

lebih 40 hari maka kesimpulan yang diperoleh adalah :

1. Perangkat pada jaringan merupakan hal yang sangat penting sebuah

dinas yang bergerak disektor komunikasi dan informasi. Tentu saja

kesehatan perangkat keras dan lunak merupakan hal yang sangat

penting dan sangat sensitive, maka dari itu perlu perawatan secara

berkala baik dari segi software maupund hardware.

2. Perawatan pada komputer cilent maupun server juga merupakan hal

yang sangat serius diperhatikan. Pencegahan terhadap virus yang bisa

masuk pada dokumen yang sensitive sangat diperlukan agar keamanan

data dapat terjaga dan data tidak hilang ataupun rusak. Selain dari

keamanan data juga harus diperhatikan adalah kesehatan dari setiap

komponen computer agar masa hidupnya bisa lebih lama.

3. Sinergi antar perangkat computer dan jaringan sangat diperlukan untuk

tercapainya hasil kerja yang maksimal.

6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, diajukan

beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut, di antaranya :

1. Dilakukan pelatihan pada teknisi agar perangkat jaringan dan komputer

yang digunakan dapat bekerja dengan baik dan jika ada sebuah masalah

bisa diatasi dengan cepat menunggu bantuan dari luar.

2. Dilakukannya peningkatan kecepatan konektivitas agar pgawai dapat

bekerja dengan nyaman walaupun banyak pengguna jaringan yang

menggunakan internet.

3. Penambahan jumlah access point sangat disarankan agar koneksi internet

dapat mencakup seluruh bagian gedung.

4. Pengawasan terhadap pengguna internet merupakan hal yang harus

dilakukan agar tidak ada orang yang tidak berkepentingan bisa mengakses

jaringan.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1999. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.Yogyakarta:

Rineka C ipta.

Arifin, Z. 2008. Sistem Pengamanan Wireless LAN Berbasis Pada Protokol

802.1X & Sertifikat. Yogyakarta: ANDI.

Geier, J. 2005. Wireless Networks First-Step. Yogyakarta: ANDI.

Gunadi Dwi Hantoro, (2009) ”Wifi (Wireless LAN) Jaringan Tanpa

Kabel”Penerbit : Informatika, Jakarta

Hartono, Jogiyanto. (2000) “Pengenalan Komputer” Penerbit : Andi Yogyakarta.

Mulyanto, ES. 2008. Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer.

Yogyakarta: ANDI.

Nasution, S. 2009. Metode Research.Jakarta: Bumi Aksara.

Prabawati, Th.A. 2010. Tips Jitu Optimasi Jaringan Wi-Fi. Semarang: WAHANA

KOMPUTER.

Priyambodo, TK. 2005. Jaringan Wi-Fi, Teori & Implementasi. Yogyakarta:

ANDI.

Purbo, O.W. 2006. Buku Pegangan Internet Wireless dan Hotspot. Jakarta: Elex

Media Komputindo

Sofana, I. 2008. Membangun Jaringan Komputer: Mudah Membuat Jaringan

Komputer (Wire & Wireless) untuk Pengguna Windowa dan

Linux.Bandung: Informatika Bandung


Sopandi, Dede. (2008). “Instalasi dan Konfigurasi Jaringan komputer”Penerbit :

Informatika.

Waluya, H. 1997. Sistem Informasi Komputer dalam bisnis.Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Winarti, I. 2010. Pengaruh Area Hotspot (Wi-Fi) Bagi Pemenuhan Kebutuhan

Informasi Pemustaka di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara.

Semarang: Fakultas Ilmu Budaya Undip.

Anda mungkin juga menyukai