Anda di halaman 1dari 86

Lampiran 1

PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. B (76 tahun)

2. Alamat : RT 01 RW 06 Kelurahan Surau Gadang Kecamaan Nanggalo

3. Pekerjaan : IRT

4. Pendidikan : SLTA

5. Komposisi Keluarga

No Nama Gender Hub dgn Umur Pendidikan

KK terakhir
1. Ny. I Perempuan Istri 69 tahun SLTA

2. Tn. J Laki-laki Menantu 35 tahun SLTA

3. Ny. N Perempuan Anak 34 tahun SLTA

4. An. B Laki-laki Cucu 10 tahun SD

5. An. A Perempuan Cucu 6 tahun TK

6. An. A Perempuan Cucu 6 tahun TK


Genogram

69
79

34 35

10 6 6

Keterangan :
: Perempuan : identifikasi klien

: laki-laki : Tinggal serumah

: Perempuan meninggal : Laki-laki meninggal

6. Tipe Keluarga

Tipe keluarga ini yaitu Extended Family. Extended Family adalah

keluarga yang didalamnya tinggal seorang anak dengan minimal salah satu

orang tua dan seseorang diluar keluarga inti. Ny. I mempunyai 7 orang
anak, namun yang tinggal serumah dengan nya hanya 1 orang bersama

suami beserta 3 orang anaknya.

7. Suku

Keluarga Ny. I merupakan penduduk asli minang. Ny. I sendiri

bersuku melayu (minang) sedangkan suaminya yaitu Tn. B bersuku

caniago (minang). Di minangkabau menganut sistem matrilinier dimana

kesukuan anak mengikuti suku ibu sehingga anak-anak Ny. I bersuku

melayu. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Minang. Keluarga

menggunakan bahasa Minang sebagai alat komunikasi keluarga dan

tetangga. Lingkungan tempat tinggal keluarga bersifat homogen, dimana

tetangga yang berada disekitar rumah Ny. I bersuku bangsa minang.

Sebagai suku minang Ny. I lebih menyukai makanan pedas, berminyak

dan bersantan. Keluarga Ny. I tidak memiliki pantangan makanan. Dalam

kehidupan sehari-hari tidak ada pola adat yang mempengaruhi dalam

konsumsi makanan. Semenjak Ny. I memiliki penyakit Asam urat, Ny. I

mengurangi konsumsi makanan yang seperti sayuran yang berwarna hijau.

8. Agama

Keluarga Ny. I beragama islam. Kelurga Ny. I menjalankan ibadah

shalat lima waktu sehari semalam. Ny.I hanya shalat lima waktu di rumah

karena tidak kuat lagi untuk shalat berdiri. Sedangkan suami Ny. I yaitu

Tn. B sering melaksanakan shalat lima waktu di masjid. Sedangkan anak

dan menantu beserta cucunya hanya melaksanakan ibadah di rumah saja.

Terkait dengan nyeri asam urat yang dideritanya, Ny.I selalu berdoa untuk
diberikan kesembuhan, karena menurut Ny.I semua itu datang karena

kehendak Allah dan dapat hilang juga atas kehendak-Nya.

9. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Klien adalah seorang ibu rumah tangga. Pendapatan klien berasal

dari pensiunan suaminya dan diberi anak-anaknya serta anak klien bekerja

sebagai PNS dan ada juga sebagai karyawan swasta. Ny. I mengatakan

pendapatan yang diperoleh selama sebulan sekitar Rp. 2.500.000. Ny. I

mengatakan tanggungan sehari-hari di tanggung oleh anaknya. Ny. I

mengatakan memiliki tabungan keluarga dan kartu BPJS yang bisa

digunakan untuk berobat ke pelayanan kesehatan.

10. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Aktivitas rekreasi keluarga Ny. I sehari-hari yaitu menonton TV

bersama. Ny. I mengatakan ketika lebaran berkumpul dan pergi jalan-jalan

bersama dengan keluarga besar. Ny.I juga menghabiskan waktu dengan

berjalan-jalan di sekitar tempat tinggalnya dan terkadang berkunjung ke

rumah tetangga atau saudaranya bahkan sesekali ke tempat rekreasi.

II. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga :

1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahap perkembangan keluarga Ny. I adalah tahap perkembangan

keluarga lansia dan pensiunan. Keluarga dengan lansia dengan tugas

perkembangan sebagai berikut :

a. Mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskan


b. Menyesuaikan terhadap penghasilan yang berkurang

c. Mempertahankan hubungan pernikahan

d. Menyesuaikan terhadap kehilangan pasangan

e. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi

f. Melanjutkan untuk merasionalisasi kehilangan keberadaan anggota

keluarga (peninjauan dan integrasi kehidupan)

2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

a. Mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskan, karena

mengeluh terhadap penyakit yang dideritanya yaitu asam urat,

mengalami kesulitan untuk berjalan, serta bangkit setelah duduk.

b. Menyesuaikan terhadap kehilangan pasangan, karena suami dari Ny. I

masih hidup dan mereka selalu bersama.

3. R iwayat Keluarga Inti

a. Ny. I

Ny. I mengatakan merasa nyeri pada sendi terutama sendi

pergelangan kaki dan lutut. Klien mengatakan nyeri terasa seperti

ditusuk tusuk, hilang timbul dan meningkat ketika beraktifitas

berlebihan. Klien tampak meringis dan tampak berhati-hati saat

merubah posisi dari duduk untuk berdiri. Klien mengatakan dirinya

menderita asam urat sejak 2 tahun yang lalu. Klien mengatakan

memeriksakan diri ke puskesmas 2 bulan yang lalu karena nyeri yang

tidak tertahankan sampai bengkak dan diberi obat. Setelah obat habis

dan nyeri berkurang klien tidak memeriksakan diri kembali. Klien


mengatakan nyeri mulai sering dirasakan kembali sejak 2 bulan ini. Ny.

I mengatakan tidak pernah datang ke posyandu dengan alasan malas dan

tidak ada yang mendapatkan obat. Untuk mengurangi gejala nyeri

biasanya klien beristirahat. Saat di cek kadar asam urat Ny. I 6,9 mg/dL.

b. Tn. B

Saat ini Tn. B masih sehat-sehat saja walaupun usianya sudah

memasuki 79 tahun. Tn. B masih sanggup untuk ke masjid dan berjalan

kemana-mana seperti ke pasar karena dekat dari rumahnya.

c. Tn. J

Tn. J mengatakan dirinya sehat-sehat saja, tidak ada memiliki

penyakit generatif seperti hipertensi, diabetes mellitus dan penyakit

jantung.

d. Ny. N

Ny. N mengatakan dirinya juga sehat-sehat saja, tidak ada

menderita hipertensi maupun sakit kaki seperti ibunya yaitu Ny. I.

e. An. B

Ny. N mengatakan anaknya sehat-sehat saja dan juga mendapatkan

imunisasi yang lengkap.

f. An. A

Ny. N mengatakan anaknya sehat-sehat saja dan juga mendapatkan

imunisasi yang lengkap.


g. An. A

Ny. N mengatakan anaknya sehat-sehat saja dan juga mendapatkan

imunisasi yang lengkap.

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Ny. I mengatakan almarhumah ibu dan almarhum ayahnya tidak

ada yang menderita asam urat, hipertensi dan penyakit jantung.

III. Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Rumah keluarga Ny. I adalah rumah semi permanen, yang memiliki lantai

semen, memiliki ruang tamu dan ruang keluarga yang menyatu, kamar 2,

ruang dapur dan kamar mandi. Ventilasi udara rumah yang cukup baik. Tipe

rumah sederhana yang dindingnya adalah tembok. Sanitasi air bagus.

Sumber air yang diperoleh keluarga Ny. I adalah dari air PDAM yang

digunakan untuk mandi, mencuci dan merebus air galon untuk minum. Ny.

I mempunyai tempat MCK sendiri. Pembuangan MCK melalui septik tank.

Serta dalam pembuangan sampah rumah tangga dikumpul di depan rumah

dan di biasanya dibuang ke tempat pembuangan sampah.


Kamar 2 ruang makan WC

Kamar 1

ruang tamu

Dapur

2. Karakteristik Tetangga & Komunitas RW

Keluarga Ny. I tinggal di RT 01 RW 06 Kelurahan Surau Gadang

Kecamatan Nanggalo. Interaksi dan komunikasi berjalan dengan baik yaitu

bersifat terbuka. Ny. I mengatakan tidak ada masalah terkait dengan

tetangga di sekitar rumahnya. Biasanya Ny. I berkomunikasi dengan

tetangga di saat sore hari ketika bersantai di luar rumahnya.

Mayoritas penduduk di lingkungan rumah adalah pendatang yang

bersuku minang. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai PNS dan

pensiunan. Rumah penduduk beraneka ragam, ada yang berukurang besar

dan kecil, dan permanen. Rumah antara yang satu dengan yang lainnya

saling berdekatan. Jarak rumah ke puskesmas kurang lebih 300 meter.


3. Mobilitas Geografis Keluarga

Ny. I mengatakan keluarga telah tinggal di lingkungan tersebut

sejak dibukanya perumahan ini pada tahun 1979. Keluarga sudah

beradaptasi dengan baik dengan lingkungan setempat.

4. Perkumpulan Keluarga & Interaksi Dengan Masyarakat

Keluarga Ny. I setiap hari berkumpul bersama keluarga, anak,

menantu, dan cucunya. Sesekali disaat hari libur sekolah anak-anaknya

yang tidak tinggal di rumahnya datang ke rumah Ny. I dan pergi ke tempat

wisata bersama-sama. Ny. I mengatakan hubungan dengan masyarakat

sekitar terjalin dengan baik. Ny. I mengatakan tidak ada mengikuti kegiatan

lansia karena tidak tertarik akan kegiaannya. Ny. I pernah mengatakan

kegiatan di posyandu lansia tersebut hanya memeriksa tekanan darah tidak

ada mendapatkan obat. Ny. I mengatakan ia lebih memilih control ke

puskesmas.

5. Sistem Pendukung Keluarga

Informal : Ny. I tidak pernah melibatkan keluarga lain / tetangga untuk ikut

menyelesaikan masalah jika terdapat masalah dalam keluarga tersebut.

Formal : Ny. I mengatakan untuk dirinya dan anak-anaknya memilki

asuransi jaminan kesehatan,. Jika ada anggota kelaurga yang sakit maka

akan segera dibawa ke puskesmas.

IV. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga


Komunikasi antara anggota keluarga berjalan dengan baik. Ny. I

mengatakan bahwa komunikasi antar keluarga terbuka. Komunikasi pun

dilakukan secara efektif dan berlangsung dua arah. Bahasa komunikasi

sehari-hari adalah bahasa minang. Keluarga mengatakan bahwa selama ini

tidak terdapat hambatan dan kesulitan dalam berkomunikasi. Ny. I

mengatakan jika ada masalah yang dialami, beliau akan mendiskusikan

bersama anggota keluarga lain untuk menyelesaikannya. Setiap anggota

keluarga dapat mengeluarkan pendapat dan dapat menerima pendapat orang

lain.

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Ny. I mengatakan bahwa yang merupakan pemegang kendali untuk

keluarganya adalah Tn. B sebagai pemimpin rumah tangga. Pengambilan

keputusan di dalam keluarga diperoleh melalui diskusi dan musyawarah

dengan anggota keluarga. Jika ada masalah dalam keluarga nya Tn. B dan

Tn. J berdiskusi dalam mengambil keputusan yang tepat untuk

menyelesaikan masalah yang terjadi

3. Struktur Peran

a. Struktur Peran Formal

Ny. I berperan sebagai istri, dari Tn. B, ibu dari anak-anaknya dan

nenek bagi cucunya. Ny. I mengatakan sudah menjalankan perannya

dengan baik dalam keluarga.

b. Struktur Peran Informal


Ny. I mengatakan bahwa tidak terjadi konflik peran di tengah-

tengah keluarga. Ny. I mengatakan tidak pernah membeda-bedakan

anak-anak lainnya. Agama dan budaya minang dengan nilai-nilai dan

norma yang berlaku memberikan pengaruh kepada keluarga Ny. I untuk

tetap saling menjaga, menghargai dan memberikan perhatian satu sama

lainnya.

4. Nilai dan Norma Budaya

Keluarga Ny. I memiliki nilai dan norma dalam membina

keluarga seperti norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Keluarga

Ny. I dalam kehidupan sehari-hari berpegang teguh dengan nilai dan norma

adat minangkabau dan agama Islam. Seperti dalam pola komunikasi

disesuaikan dengan usia dan ketika ada keluarga yang sakit biasanya Ny. N

yaitu anak dari Ny. I yang tinggal dengannya akan membawa pergi berobat

ke pelayanan kesehatan.

V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Ny. I mengatakan hubungannya dengan anak dan menantunya

berjalan dengan baik. Ny. I sangat menyayangi keluarganya. Keluarga

saling mendukung, menghormati, menghargai satu sama lainnya.

Tn. B mengatakan hubungannya dengan istri, anak, menantunya

juga baik-baik saja. Tn. B juga sangat menyayangi keluarganya.

Tn. J selaku minantu di keluarga Ny. I juga saling menghormati

mertuanya. Tn. J juga sangat menyayangi keluarganya.


Ny. N mengatakan sangat menyayangi kedua orang tuanya dan

sangat menghormati keduanya. Ny. N juga mengatakan sangat menghormati

suami dan anak-anaknya.

Cucu Ny. I yaitu An. B, An. A dan An. A mereka saling

menghormati di dalam rumah tersebut. Mereka saling menyayangi, jarang

terjadi peetengkaran diantara mereka.

2. Fungsi Sosialisasi

Ny. I mengatakan dalam membesarkan dan mendidik anak

dilakukan berdasarkan pada nilai, agama, adat dan budaya yang berlaku di

Minangkabau serta mendidik dengan metode tradisional tetapi disesuaikan

dengan lingkungan sekitar dan perkembangan zaman. Keluarga juga

mengajarkan kepada anak-anaknya untuk berinteraksi dengan lingkungan

sekitar.

3. Fungsi Perawatan Keluarga

Menurut keluarga Ny. I sehat adalah apabila keluarga dapat

melaksanakan kegiatan aktivitas sehari-hari dengan baik. Sedangkan sakit

adalah keadaan apabila kegiatan sehari-hari tidak dapat dijalankan karena

perubahan kondisi fisik atau kesehatan.

a. Keyakinan, nilai dan perilaku kesehatan

Ny. I mengatakan jika dalam keluarga ada yang sakit pertama kali

diobati dengan membeli obat di toko obat atau di warung. Jika tidak ada

perbaikan baru dibawa kepelayanan kesehatan (klinik atau puskesmas).


Untuk saat ini Ny. I mengatakan sudah melakukan pemeriksakan

kesehatan rutin ke pelayanan kesehatan yaitu puskesmas Nanggalo.

b. Defenisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat dan sakit.

Ny. I mengatakan bahwa sehat adalah kondisi bebas dari penyakit

dan bisa beraktivitas seperti biasanya. Sedangkan sakit adalah suatu

keadaan dimana seluruh kegiatan tidak dapat dilaksanakan dengan baik.

Ny. I mengatakan bahwa sumber informasi dan saran kesehatan didapat

dari keluarga dan orang terdekat.

c. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasakan.

Ny. I mengatakan masalah yang dirasakan saat ini perlunya

penanganan kesehatan yang tepat agar asam urat yang diderita Ny. I bisa

diatasi dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

d. Praktik diet keluarga

Ny. I mengatakan biasanya keluarga mengkonsumsi karbohidrat

yang berasal dari nasi, protein dari ikan, daging, ayam, telur dll. Dan

juga sayuran tergantung dengan bahan makanan yang ada. Ny. I

mengatakan yang bertanggung jawab dalam mengelola makanan di

keluarga adalah anaknya.

e. Kebiasaan tidur dan istirahat

Ny. I mengatakan biasanya tidur dari jam 9 malam. Terbangun 1-2

kali dalam semalam untuk BAK, jika terbangun Ny. I bisa tidur
kembali, tidak ada mengalami masalah dalam tidurnya. Terbangun

sebelum sholat shubuh. Waktu tidur Ny. I sekitar 7-8 jam.

f. Terapi komplementer dan alternative

Ny. I mengatakan jarang berobat tradisional ketika ada anggota

keluarga yang sakit. Apabila ada anggota keluarga yang sakit diobati

dengan membeli obat di toko obat, jika tidak ada perbaikan baru dibawa

ke pelayanan kesehatan

g. Riwayat kesehatan keluarga

Riwayat keluarga sebelumnya yaitu Ny. I mengatakan almarhum

ayah dan ibunya tidak ada yang menderita asam urat seperti dirinya.

h. Layanan perawatan kesehatan yang diterima

Ny. I mengatakan mempunyai kartu BPJS yang didaftarkan oleh

anaknya dan tempat Faskes Tk I di Puskesmas Nanggalo

i. Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan

Ny. I mengatakan pelayan kesehatan yang tersedia sangat

bermanfaat untuk kesehatan karena sangat membantu keluarga Ny. I

dalam mengetahui masalah kesehatan yang terjadi.

j. Sumber pembayaran

Keluarga Ny. I memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS.

k. Logistik untuk mendapatkan perawatan

Jarak puskesmas dari rumah Ny. I sekitar 300m. Alat transportasi

yang digunakan untuk menuju kepelayanan kesehatan adalah kendaraan

pribadi yang dimiliki anaknya.


Dalam pengkajian keluarga terdapat 5 fungsi perawatan keluarga,

yaitu mengenal masalah keluarga, memutuskan tindakan yang tepat bagi

keluarga, memberikan perawatan pada keluarga yang sakit, memodifikasi

lingkungan, dan menggunakan pelayanan kesehatan.

a. Mengenal masalah keluarga

Ny. I dan keluarga mengatakan belum mengetahui apa itu asam urat,

penyebab dari asam urat, tanda dan gejala dari asam urat, diet untuk

penderita asam urat, serta bagaimana penanganan dari asam urat tersebut.

b. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga

Ny. I menderita penyakit asam urat lebih kurang sejak 5 tahun yang lalu,

keluarga selalu memberikan dukungan kepada Ny. I dalam memberikan

pengobatan, apabila Ny. I megeluh nyeri sendi keluarga membawa Ny. I

ke puskesmas yang dekat dari tempat tinggalnya untuk mengontrol asam

urat Ny. I.

c. Memberikaan perawatan bagi keluarga yang sakit

Ny. I mengatakan anaknya selalu membantunya selama ia sakit, anak nya

selalu mendukung perawatan yang di sarankan oleh pihak kesehatan, anak

ny. I juga memasak makanan yang disarankan oleh petugas yang baik di

konsumsi bagi penderita asam urat.

d. Memodifikasi lingkungan

Ny. I mengatakan lingkungan rumahnya tertata rapi, anaknya selalu

menjauhkan benda-benda yang dapat membahayakan. Ny. I mengatakan


dalam menyiapkan lingkungan yang aman anak dan cucunya menata

lingkungan senyaman mungkin.

e. Menggunakan peyalanan kesehatan

Dalam perawatan asam uratnya, Ny. I mengontrol asam urat nya ke

puskesmas nanggalo yang dekat dari rumahnya, Ny. I juga menggunakan

kartu BPJS dalam system pendukung pengobatannya

VI. Stres dan Koping Keluarga

1. Stressor Jangka Pendek

Ny. I mengatakan saat ini yang dipikirkan adalah bagaimana nyeri

sendi yang dialaminya dapat berkurang.

Tn. B, Tn J, Ny. N beserta cucu Ny. I yaitu An. B, An. A dan An. A

berharap nyeri sendi yang dialami Ny. I dapat berkurang.

2. Stressor Jangka Panjang

Ny. I mengatakan saat ini merasa khawatir dengan penyakit asam

uratnya ini dan takut dapat mengakibat Ny. I tidak dapat berjalan.

Keluarga Ny. I mengatakan mereka juga khawatir akan penyakit

Ny.I karena saat ini Ny. I sulit dalam berjalan dikarenakan asam uratnya.

3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah

Ny. I mengajak anak-anak untuk membahas dan menyelesaikan

masalah tersebut secara bersama-sama.

Keluarga Ny. I membawa Ny. I ke puskesmas untuk kontrol ke

puskesmas terkait penyakit yang dideritanya.

4. Strategi Koping Yang Digunakan


Ny. I mengatakan dapat menerima keadaan apa adanya dan sampai

saat ini keluarga baik-baik saja, cukup harmonis dan mampu memenuhi

kebutuhan keluarga dengan penghasilan yang ada.

5. Strategi Adaptasi Disfungsional

Ny. I mengatakan tidak memiliki koping disfungsional. Jika ada

masalah, keluarga jarang bahkan hampir tidak pernah melakukan kekerasan

seperti pemukulan, sesekali membentak, dan jarang ada masalah yang

menimbulkan kekacauan besar dalam keluarga.

VII. Harapan Keluarga

Harapan keluarga dapat lebih baik untuk kedepannya, dapat

memahami masalah yang dialami oleh lansia, dan memenuhi kebutuhan

sekeluarga dengan sebaik baiknya. Tidak menyimpan masalah sendiri, namun

menyelesaikannya secara bersama-sama. Keluarga dapat tetap harmonis dan

baik baik saja.


Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan Fisik Ny. I Tn. B Tn. J Ny. N An. B An. A An. B


1 TTV TD: 140/90 TD: TD: 120/90 TD: 120/80 N: 88x/I N: 92x/i N: 90x/i
mmHg 130/80 mmHg mmHg P: 23x/i P: 22x/i P: 23x/i
N: 84x/i mmHg N : 82x/i N : 80x/i S : 36,5 S : 36,2 S : 36,4
P: 22x/i N: 78x/i P: 20x/i P : 20x/i
S: 36, 3 P: 22x/i S: 36,5 S : 36,4
S: 36, 2
2 Kondisi  Kesadaran  Kesadaran  Kesadaran  Kesadaran  Kesadaran  Kesadaran  Kesadaran
Umum Kompos Kompos Kompos Kompos Kompos Kompos Kompos
mentis mentis mentis mentis mentis mentis mentis
 Kondisi  Kondisi  Kondisi  Kondisi  Kondisi  Kondisi  Kondisi
umum umum baik umum baik umum umum umum umum
baik  BB : 43 Kg  BB : 67 Kg baik baik baik baik
 BB :75  TB : 150  TB :178  BB: 64  BB: 28  BB: 18  BB: 19
Kg Cm Cm Kg Kg Kg Kg
 TB:145  TB:173  TB:110  TB:82 Cm  TB:84 Cm
Cm Cm Cm
3 Kepala  Rambut  Rambut  Rambut  Rambut  Rambut  Rambut  Rambut
hitam dan hitam dan hitam hitam hitam hitam hitam
beruban beruban  Mata  Mata  Mata  Mata  Mata
 Mata  Mata konjungtiva konjungti konjungti konjungti konjungti
konjungti konjungtiva tidak va tidak va tidak va tidak va tidak
va tidak tidak anemis anemis anemis anemis anemis
anemis anemis  Hidung  Hidung  Hidung  Hidung  Hidung
 Hidung  Hidung tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada tidak ada sumbatan sumbatan sumbatan sumbatan sumbatan
sumbatan sumbatan  Telinga  Telinga  Telinga  Telinga  Telinga
 Telinga  Telinga bersih, bersih, bersih, bersih, bersih,
bersih, bersih, pendengara pendengar pendengar pendengar pendengar
pendengar pendengara n baik an baik an baik an baik an baik
an baik n baik  Bibir  Bibir  Bibir  Bibir  Bibir
 Bibir  Bibir lembab lembab lembab lembab lembab
lembab lembab  Mulut tidak  Mulut  Mulut  Mulut  Mulut
 Mulut  Mulut tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada ada kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan
kelainan kelainan  Lidah  Lidah  Lidah  Lidah  Lidah
 Lidah  Lidah merah merah merah merah merah
merah merah muda muda muda muda muda
muda muda
 Gigi ada  Gigi ada  Gigi ada  Gigi ada  Gigi  Gigi  Gigi
karies karies karies karies bersih bersih bersih

4 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembenkaka pembengkaka pembenkakan pembenkak pembenkak pembenkak pembenkak
n kelenjar n kelenjar kelenjar an kelenjar an kelenjar an kelenjar an kelenjar
tyroid tyroid tyroid tyroid tyroid tyroid tyroid

5 Dada  Pergerak  Pergerakan  Pergerakan  Pergerak  Pergerak  Pergerak  Pergerak


an dada dada dada an dada an dada an dada an dada
terlihat terlihat terlihat terlihat terlihat terlihat terlihat
simetris simetris simetris simetris simetris simetris simetris
 Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada  Tidak  Tidak  Tidak  Tidak
menggun mengguna mengguna ada ada ada ada
akan otot kan otot kan otot menggun menggun menggun menggun
bantu bantu bantu akan otot akan otot akan otot akan otot
nafas nafas nafas bantu bantu bantu bantu
 Suara  Suara nafas  Suara nafas nafas nafas nafas nafas
nafas vesikuler vesikuler  Suara  Suara  Suara  Suara
vesikuler nafas nafas nafas nafas
vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler
6 Abdomen  Perut  Perut tidak  Perut tidak  Perut  Perut  Perut  Perut
tampak membuncit membuncit tidak tidak tidak tidak
membunc  Tidak ada  Tidak ada membun membun membun membun
it benjolan benjolan cit cit cit cit
 Tidak  Bising  Bising  Tidak  Tidak  Tidak  Tidak
teraba usus (+) usus (+) ada ada ada ada
ada benjolan benjolan benjolan benjolan
benjolan  Bising  Bising  Bising  Bising
 Bising usus (+) usus (+) usus (+) usus (+)
usus (+)
7 Genitalia Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
gatal dan gatal gatal gatal dan gatal gatal gatal
keputihan keputihan
8 Ekstremitas  Terdapat  Tidak  Tidak ada  Tidak  Tidak  Tidak  Tidak
edema terdapat edema ada ada ada ada
pada kaki edema  Turgor edema edema edema edema
 Turgor pada kaki kulit baik  Turgor  Turgor  Turgor  Turgor
kulit baik  Turgor  CRT <3 kulit baik kulit baik kulit baik kulit baik
 Terdapat kulit baik detik  CRT <3  CRT <3  CRT <3  CRT <3
nyeri  Tidak detik detik detik detik
pada terdapat
persendia nyeri pada
n kaki persendian
 CRT <3 kaki
detik  CRT <3
detik
ANALISA DATA KEPERAWATAN GERONTIK

Batasan Karakterisitik Data Masalah


Mengungkapkan tidak  Ny. I mengatakan Manajemen Kesehatan

memahami masalah tidak mengetahui keluarga tidak efektif

kesehatan yang diderita tentang asam urat dan

penyebabnya

 Ny. I mengatakan

tidak tahu bagaimana

cara perawatan asam

urat
Gejala penyakit semakin  Tampak sendi

berat pergelangan kaki

bengkak

 Ny. I mengatakan nyeri

timbul terutama pada

malam hari dan saat

melakukan aktivitas

(P).

 Ny. I mengatakan nyeri

dilutut, pergelangan

kaki (R).

 Ny. I mengatakan skala


nyeri : 5 (S).

 Ny. I mengatakan nyeri

terjadi selama 5 menit

(T).

 Klien mengatakan

nyeri makin sering

muncul sejak 2 bulan

ini.

 Klien terlihat meringis

dan berhati-hati dalam

bergerak seperti

merubah posisi dan

berjalan di rumah

 Klien bergerak lambat

dari duduk ke berdiri

 Hasil cek asam urat 6,9

mg/dL
Kegagalan melakukan Ny.I mengatakan sering

tindakan mengurangi mengonsumsi makanan

resiko bersantan, ikan laut,

dan kacang-kacangan
INTERVENSI KEPERAWATAN

NANDA NOC NIC


Manajemen Kesehatan 1. Partisipasi keluarga dalam 1. Peningkatan keterlibatan keluarga
Keluarga tidak efektif perawatan professional Pengertian : memfsilitasi partisipasi anggota
Definisi : Pengertian : kapasitas dari sebuah keluarga dalam perawatan fisik dan emosional
Pola pengaturan dan keluarga untuk terlibat dalam pasien.
pengintegrasian ke dalam pengambilan keputusan, pemberian Aktivitas :
proses keluarga, suatu program perawatan, dan evaluasi perawatan a. Bangun hubungan pribadi dengan pasien dan
untuk pengobatan penyakit yang diberikan tenagan kesehatan anggota keluarga yang akan terlibat dalam
yang tidak memuaskan untuk Indikator : perawatan
memenuhi tujuan kesehatan a. Berpartisipasi dalam perencanaan b. Identifikasi harapan anggota keluarga untuk
tertentu dari unit keluarga perawatan (5) pasien
b. Memperoleh informasi yang di c. Monitor stuktur dan peran keluarga
perlukan (5) d. Monitor keterlibatan anggota keluarga dalam
c. Mengidentifikasi faktor-faktor perawatan pasien
yang mempengaruhi perawatan e. Identifikasi dan hormati mekanisme koping
(4) yang digunakan oleh anggota keluarga
d. Bekerja sama dalam menentukan f. Dorong anggota keluarga dan pasien untuk
perawatan (4) bersikap asertif dalam berinteraksi dengan
pemberi layanan kesehatan professional

2. Pengetahuan : Manajemen 2. Pengajaran : Proses Penyakit


Arthitis Pengertia : membantu pasien untuk memahami
Pengertian : tingkat pemahaman informasi yang berhubungan dengan proses
yang disampaikan tentang arthritis, penyakit secara spesifik.
pengobatan, pencegahan Aktivitas :
perkembangan penyakitdan a. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait
komplikasinya. dengan proses penyakit
b. Kenali pengetahuan pasien mengenai
Indicator :
kondisinya
a. Faktor-faktor penyebab dan factor c. Review pengetahuan pasien mengenai
yang berkontribusi (4) kondisinya
d. Jelaskan tanda dan gejala umum dari penyakit
b. Tanda dan awal penyakit (4)
e. Jelaskan mengenai proses penyakit
c. Tanda dan gejala memburuknya f. Identifikasi kemungkinan penyebab penyakit
penyakit (4) g. Identifikasi perubahan kondisi fisik pasien
h. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin
timbul akibat penyakit

3. Tingkat pengetahuan
Pengertian : kecukupan informasi 3. Edukasi kesehatan
kognitif yang berkaitan dengan topik Pengetian : mengajarkan pengelolaan factor
tertentu risiko penyakit dan perilaku hidup bersih serta
sehat.
Indicator:
Aktivitas :
a. Perilaku sesuai anjuran (4) a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
b. Kemampuan menjelaskan menerima informasi
b. Sediakan materi dan media pendidikan
pengetahuan tentang suatu topik
kesehatan
(4) c. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
c. Kemampuan menggambarkan kesepakatan
d. Berikan kesempatan untuk bertanya
pengalaman sebelumnya yang
e. Jelaskan factor risiko yang dapat
sesuai dengan topik (4) mempengaruhi kesehatan
d. Perilaku sesuai dengan 4. Edukasi program pengobatan
pengetahuan (4) Pengertian : mengajarkan penggunaan obat
d. Keyakinan kesehatan yang secara aman dan efektif
mempengaruhi kepatuhan Aktivitas :
terhadap pengobatan (4) a. Identifikasi penggunaan pengobatan
tradisional dan kemungkinan efek terhadap
pengobatan
b. Berikan dukungan untuk menjalani program
pengobatan dengan baik dan benar
c. Libatkan keluarga untuk memberikan
dukungan pada pasien selama pengobatan
d. Jelaskan manfaat dan efek samping
pengobatan
e. Jelaskan strategi mengelola efek samping
obat
f. Anjurkan memonitor perkembangan
keefektifan pengobatan
g. Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai indikasi
h. Ajarkan kemampuan melakukan pengobatan
mandiri
CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. I

Pertemuan 1

HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


TANGGA KEPERAWATAN
L
Senin/ 11 Manajemen Peningkatan Keterlibatan Keluarga S:
November Kesehatan Keluarga 1. Membangun hubungan pribadi  Klien dan keluarga mengatakan
2019 Tidak Efektif dengan pasien dan anggota keluarga bersedia menjadi pasien kelolaan
yang akan terlibat dalam perawatan selama ± 3 minggu
Kegiatan :  Klien mengatakan bersedia untuk
 Mengucapkan salam setiap dilakukan pertemuan selanjutnya.
berinteraksi dengan pasien O:
 Berkenalan dengan pasien dan  Klien dan keluarga meluangkan
anggota keluarga, memperkenalkan waktu bersama mahasiswa
nama dan panggilan yang perawat  Klien dan keluarga menerima
sukai, serta menanyakan nama dan mahasiswa dengan sikap terbuka
nama panggilan yang disukai  Mahasiswa, klien dan keluarga
pasien dan anggota keluarga saling memperkenalkan diri
 Menanyakan perasaan dan keluhan  Klien dan keluarga menjawab
pasien saat ini pertanyaan mahasiswa
 Membuat kontrak pertemuan  Pertemuan selanjutnya hari
(topik, tujuan, waktu, tempat) Kamis tanggal 13 November
 Menunjukkan sikap empati 2019 jam 10.00 wib di rumah
terhadap pasien setiap saat klien.
 Menepati janji A : Masalah belum teratasi
 Memberikan informed consent P : Intervensi dilanjutkan

 Memberikan informasi dengan  Melakukan pengkajian


data-data yang terpercaya dan berkelanjutan

terbaru
2. Mengkaji data umum keluarga,
riwayat kesehatan dan tahap
perkembangan keluarga serta data
lingkungan.
CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. I

Pertemuan 2

HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


TANGGA KEPERAWATAN
L
Rabu / 13 Manajemen Peningkatan Keterlibatan Keluarga S:
November Kesehatan Keluarga 1. Mengkaji struktur dan peran keluarga  Klien mengatakan kakinya sakit
2019 Tidak Efektif (menggunakan format pengkajian dan sulit untuk berjalan
keperawatan keluarga)  Klien mengatakan sulit untuk
2. Melakukan pengkajian tentang nilai berdiri jika duduk di lantai
dan norma keluarga O:
3. Melakukan pemeriksaan fisik, tanda-  Kaki klien tampak bengkak dan
tanda vital. kemerahan
 Klien tampak sulit dalam berjalan
A: masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
 Melanjutkan pengkajian
CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. I

Pertemuan 3

HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


TANGGA KEPERAWATAN
L
Jum’at / 13 Manajemen Peningkatan Keterlibatan Keluarga S:
November Kesehatan Keluarga 1. Memonitor keterlibatan anggota  Keluarga menyatakan mendukung
2019 Tidak Efektif keluarga dalam perawatan pasien dan menginginkan hal yang
Kegiatan : Mengkaji fungsi keluarga terbaik untuk anggota
(fungsi perawatan kesehatan) keluarganya
[menggunakan format pengkajian  Keluarga mengatakan berharap
keperawatan keluarga] Ny. I bisa mengatasi masalah
2. Mengidentifikasi dan hormati kesehatan yang di hadapinya.
mekanisme koping yang digunakan  Ny. I mengatakan kaki nya sering
oleh anggota keluarga Kegiatan : sakit saat malam hari
Mengkaji dan menghormati
mekanisme koping keluarga O :
[menggunakan pengkajian  Klien dan keluarga tampak
keperawatan keluarga] koopreatif saat di kaji
3. Mendorong anggota keluarga dan  Klien tampak penuh harap akan
pasien untuk membantu dalam kesehatan klien
mengembangkan rencana perawatan,  Pertemuan selanjutnya hari Rabu
termasuk hasil yang diharapkan dan tanggal 20 November 2019
pelaksanaan rencana perawatan A : Masalah belum teratasi
Kegiatan : P : Intervensi dilanjutkan Lanjutkan
 Menjelaskan kepada pasien dan pengkajian
anggota keluarga pentingnta
untuk ikut serta dalam rencana
perawatan dan pelaksanaan
perawatan.
 Dorong anggota keluarga dan
pasien untuk bersikap asertif
(terbuka) dalam berinteraksi
dengan pemberi layanan
kesehatan professional
CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. I

Pertemuan 4

HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


TANGGA KEPERAWATAN
L
Rabu / 20 Manajemen Pengajaran : proses penyakit S:
November Kesehatan Keluarga 1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien  Klien mengatakan
2019 Tidak Efektif terkait proses penyakit mengetahui dirinya
Kegiatan : menderita asam urat sejak 2
 Mengkaji sejauhmana pengetahuan tahun yang lalu
klien tentang asam urat dan  Klien mengatakan tidak
menjelaskan tentang pengertian mengetahui tentang penyakit
penyakit asam urat pasien kepada asam urat
pasien dan keluarga .  Klien mengatakan jika
Edukasi kesehatan kakinya sakit berarti itu asam
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan urat
menerima informasi O:
2. Sediakan materi dan media  Klien tampak belum
pendidikan kesehatan mengetahiu tentang asam
3. Jadwalkan pendidikan kesehatan urat
sesuai kesepakatan  Klien tampak antusias saat
Edukasi program pengobatan akan diberikan pengetahuan
1. Identifikasi penggunaan pengobatan tentang asam urat
tradisional dan kemungkinan efek  Klien tampak menghabiskan
terhadap pengobatan rebusan daun salam yang
2. Berikan dukungan untuk menjalani diberikan
program pengobatan dengan baik dan A : masalah taratasi sebagian
benar P : Intervensi dilanjutkan
3. Libatkan keluarga untuk memberikan
dukungan pada pasien selama
pengobatan
4. Jelaskan manfaat dan efek samping
pengobatan
5. Jelaskan strategi mengelola efek
samping obat
6. Anjurkan memonitor perkembangan
keefektifan pengobatan
7. Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai
indikasi
8. Ajarkan kemampuan melakukan
pengobatan mandiri

CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. I


Pertemuan 5

HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


TANGGA KEPERAWATAN
L
Kamis / 21 Manajemen Pengajaran : proses penyakit S:
November Kesehatan Keluarga 1. Mengidentifikasi kemungkinan  Klien mengatakan tidak
2019 Tidak Efektif penyebab mengetahui penyebab dari asam
urat
Edukasi program pengobatan  Klien mengatakan semoga dengan
1. Berikan dukungan untuk menjalani minum rebusan daun salam kadar
program pengobatan dengan baik dan asam uratnya normal
benar O:
2. Libatkan keluarga untuk memberikan  Klien tampak bingung saat
dukungan pada pasien selama ditanya pentebab asam urat
pengobatan  Klien tampak menghabiskan
3. Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai rebusan daun salam yang
indikasi diberikan
A : masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. I
Pertemuan 6

HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


TANGGA KEPERAWATAN
L
Jum’at / 22 Manajemen Pengajaran : proses penyakit S: Klien mengatakan tanda dari asam
November Kesehatan Keluarga 1. Menjelaskan tanda dan gejala urat yaitu kaki terasa nyeri
2019 Tidak Efektif O:
Edukasi program pengobatan  klien tampak mengetahui
1. Berikan dukungan untuk menjalani beberapa tanda dan gejala asam
program pengobatan dengan baik dan urat
benar  Klien tampak menghabiskan
2. Libatkan keluarga untuk memberikan rebusan daun salam yang
dukungan pada pasien selama diberikan
pengobatan
3. Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai A: masalah teratasi sebagian
indikasi P : Intervensi dilanjutkan
CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. I

Pertemuan 7

HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


TANGGA KEPERAWATAN
L
Sabtu / 23 Manajemen Edukasi program pengobatan S: -
November Kesehatan Keluarga 1. Berikan dukungan untuk menjalani
2019 Tidak Efektif program pengobatan dengan baik dan O : Klien tampak menghabiskan
benar rebusan daun salam yang diberikan
2. Libatkan keluarga untuk memberikan
dukungan pada pasien selama A : masalah teratasi sebagian
pengobatan
3. Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai P : Intervensi lanjut
indikasi
CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. I

Pertemuan 8

HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


TANGGA KEPERAWATAN
L
Minggu / 24 Manajemen Pengajaran : proses penyakit S: klien mengatakan tidak
November Kesehatan Keluarga 1. Menjelaskan komplikasi kronis yang mengetahui komplikasi akan asam
2019 Tidak Efektif mungkin ada urat ini
O:
Edukasi program pengobatan  Klien tampak tidak mengetahui
1. Berikan dukungan untuk menjalani komplikasi dari asam urat
program pengobatan dengan baik dan  Klien tampak menghabiskan
benar rebusan daun salam yang
2. Libatkan keluarga untuk memberikan diberikan
dukungan pada pasien selama A : masalah teratasi sebagian
pengobatan P : intervensi lanjut
3. Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai
indikasi
CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. I

Pertemuan 9

HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


TANGGA KEPERAWATAN
L
Senin / 25 Manajemen Edukasi program pengobatan S: -
November Kesehatan Keluarga 1. Berikan dukungan untuk menjalani
2019 Tidak Efektif program pengobatan dengan baik dan O : Klien tampak menghabiskan
benar rebusan daun salam yang diberikan
2. Libatkan keluarga untuk memberikan
dukungan pada pasien selama A : masalah teratasi sebagian
pengobatan
3. Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai P : Intervensi lanjut
indikasi
CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. I

Pertemuan 10

HARI / DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


TANGGA KEPERAWATAN
L
Selasa / 26 Manajemen Pengajaran : proses penyakit
November Kesehatan Keluarga 1. Mendiskusikan perubahan gaya hidup
2019 Tidak Efektif yang mungkin diperlukan
Edukasi program pengobatan
1. Berikan dukungan untuk menjalani
program pengobatan dengan baik dan
benar
2. Libatkan keluarga untuk memberikan
dukungan pada pasien selama
pengobatan
3. Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai
indikasi
LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke 1 Hari / Tanggal : Senin, 11 November 2019

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Proses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan

kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama

lain. Keadaan tersebut berpotensi menimbulkan masalah kesehatan fisik

maupun kesehatan jiwa pada lanjut usia (lansia) (Thong, 2011).

Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60

tahun. Lansia dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

kehidupan manusia (Dewi, 2014).

Pada lansia, terjadi penurunan kondisi fisik biologis, kondisi

psikologis serta perubahan kondisi sosial. Para usia lanjut serta

masyarakat menganggap seakan-akan tugasnya telah selesai, lansia

berhenti bekerja dan mengundurkan diri dari pergaulan bermasyarakat

(Tamher & Noorkasiani, 2009).

Semakin meningkatnya jumlah lansia maka harus dipersiapkan

program-program kesehatan untuk kelompok lansia. Perawatan lansia ini

bertujuan agar lansia mampu mempertahankan kesehatan dengan upaya

peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif),

serta merawat lansia yang menderita penyakit atau gangguan tertentu

(Kemenkes RI, 2014).


Survey lapangan dan tempat praktek merupakan salah satu cara

untuk menilai permasalahan yang ada dalam keluarga. Mahasiswa

melakukan survey ke KK pada tanggal 5 November 2019 dan baru

ditemukan kasus kelolaan. Pada kunjungan pertama pada keluarga binaan,

dilakukan perkenalan dengan keluarga dan anggota keluarga, membina

hubungan saling percaya dengan setiap anggota keluarga dan membantu

mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki keluarga, setelah itu

dilakukan pemberian informed consent sebagai tanda persetujuan

keluarga untuk dilakukan pembinaan selama 3 minggu. Kemudian

melakukan pengkajian status kesehatan meliputi : riwayat kesehatan

sekarang yang ada pada keluarga, riwayat kesehatan dahulu, pemeriksaan

TTV dan pemeriksaan fisik terfokus sesuai keluhan klien dalam rangka

mengumpulkan data dasar untuk menegakkan diagnosa keperawatan dan

mengatasi masalah keluarga.

b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Data yang perlu dikaji lebih lanjut adalah identitas keluarga dan

komposisi keluarga, riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan

dahulu, pemeriksaan TTV dan pemeriksaan fisik terfokus, riwayat dan

tahap perkembangan keluarga serta lingkungan.

c. Masalah keperawatan

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

II. Proses Keperawatan

a. Diagnosa keperawatan keluarga


Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

b. Rencana tindakan

1. Bangun hubungan pribadi dengan pasien dan anggota keluarga

yang akan terlibat dalam perawatan.

Kegiatan :

 Mengucapkan salam setiap berinteraksi dengan pasien

 Berkenalan dengan pasien dan anggota keluarga,

memperkenalkan nama dan panggilan yang perawat sukai, serta

menanyakan nama dan nama panggilan yang disukai pasien dan

anggota keluarga

 Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini

 Membuat kontrak pertemuan (topik, tujuan, waktu, tempat)

 Menjelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang

diperoleh untuk kepentingan terapi

 Menunjukkan sikap empati terhadap pasien setiap saat

 Menepati janji

 Memberikan informed consent

 Memberikan informasi dengan data-data yang terpercaya dan

terbaru

2. Mengkaji data umum keluarga, riwayat dan tahap perkembangan

keluarga serta data lingkungan.

III. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Metode : Wawancara, Observasi

b. Media dan Alat : Format pengkajian, inform consent

c. Waktu dan Tempat : Senin / 11 November 2019 (Pukul 11.00 WIB) di

rumah Ny. I

IV. Kriteria Evaluasi

a. Kriteria struktur

Tempat dan media sesuai rencana

b. Kriteria proses

1. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan

2. Keluarga menerima kedatangan perawat

3. Keluarga menyetujui menjadi keluarga binaan

4. Selama wawancara keluarga kooperatif

c. Kriteria hasil

Partisipasi keluarga dalam perawatan professional

Indikator :

1. Berpartisipasi dalam perencanaan perawatan (5)

2. Memperoleh informasi yang di perlukan (5)

3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perawatan (4)

4. Bekerja sama dalam menentukan perawatan (4)


LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke 2 Hari / Tanggal : Rabu, 13 November 2019

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Asuhan keperawatan pada lansia Menurut Depkes (2011)

adalah suatu rangkaian kegiatan dari proses keperawatan yang ditujukan

pada lansia. Kegiatan tersebut meliputi pengkajian kepada lansia dengan

memerhatikan kebutuhan biologis, psikologis, kultural dan spritual. Peran

perawat gerontik adalah untuk mengurangi faktor resiko yang berfokus

pada tindakan yang dapat meningkatkan kesehatan pada semua anggota

keluarga pada tingkat perkembangannya. Keluarga merupakan unit

pelayanan kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan

komunitas, salah satu fungsi keluarga adalah sebagai pelaksana perawatan

kesehatan.

Berdasarkan kunjungan pertama, didapatkan data bahwa tipe bentuk

keluarga Ny. I adalah Tipe bentuk Keluarga extended family yaitu

keluarga inti di tambah dengan orang lain yang memiliki hubungan darah.

Telah didapatkan data mengenai data umum keluarga, tahap

perkembangan dan riwayat keluarga, serta data lingkungan. Dari

pengkajian didapatkan bahwa Ny. I menderita asam urat dan menderita

nyeri sendi pada kaki.


Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan

kelurga Ny. I bahwa akan dilaksanakan pertemuan kedua dengan topik

melakukan pengkajian tentang struktur keluarga, struktur peran, nilai

keluarga, norma keluarga dan pemeriksaan fisik.

b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Data yang perlu dikaji lebih lanjut adalah struktur keluarga, struktur

peran, nilai keluarga, norma keluarga dan pemeriksaan fisik.

c. Masalah Keperawatan

1) Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efekti

II. Proses Keperawatan

a. Diagnosa keperawatan keluarga

1) Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

b. Rencana tindakan

1) Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

NIC : Peningkatan Keterlibatan Keluarga

1. Monitor stuktur dan peran keluarga

Kegiatan :

Mengkaji struktur dan peran keluarga (menggunakan format

pengkajian keperawatan keluarga)

2. Melakukan pengkajian tentang nilai dan norma keluarga

Kegiatan :

Mengkaji nilai dan norma keluarga (menggunakan format

pengkajian keperawatan keluarga)


3. Melakukan pemeriksaan fisik anggota keluarga Ny. I

Kegiatan: Mengkaji TTV dan pemeriksaan fisik pada Ny.I dan

anggota keluarga dengan menggunakan nursing kit.

III. Implementasi Tindakan Keperawatan

a. Metode : Wawancara, Observasi

b. Media dan Alat : Format pengkajian, nursing kit

c. Waktu dan Tempat : Rabu/ 13 November 2019 (Pukul 11.00 WIB)

di rumah Ny. I

IV. Kriteria Evaluas

a. Kriteria struktur

Tempat dan media sesuai rencana

b. Kriteria proses

1. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan

2. Keluarga menerima kedatangan perawat

3. Keluarga menyetujui menjadi keluarga binaan

4. Selama wawancara keluarga kooperatif

c. Kriteria hasil

Partisipasi keluarga dalam perawatan professional

Indikator :

1. Berpartisipasi dalam perencanaan perawatan (5)

2. Memperoleh informasi yang di perlukan (5)

3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perawatan (4)


4. Bekerja sama dalam menentukan perawatan (4)

LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke 3 Hari / Tanggal : Jum’at, 15 November 2019

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Berdasarkan kunjungan kedua didapatkan data tentang struktur

keluarga, struktur peran, nilai keluarga, norma keluarga dan pemeriksaan

fisik pada keluarga Ny.I. Didapatkan juga mengenai nyeri sendi yang

dirasakan pasien karena asam urat yang telah dideritanya sejak tiga tahun

yang lalu. Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya

dengan kelurga Ny. I bahwa akan dilaksanakan pertemuan kedua dengan

topik melakukan pengkajian tentang fungsi keluarga, stress dan koping

keluarga, harapan keluarga terhadap pasien

b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Data yang perlu dikaji lebih lanjut adalah fungsi keluarga, stress dan

koping keluarga, harapan keluarga terhadap pasien.

c. Masalah keperawatan keluarga

1) Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

II. Proses Keperawatan

a. Diagnosa Keperawatan Keluarga

1) Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

b. Rencana tindakan
1) Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

NIC: Peningkatan Keterlibatan Keluarga

1. Memonitor keterlibatan anggota keluarga dalam perawatan pasien

Kegiatan : Mengkaji fungsi keluarga (fungsi perawatan kesehatan)

2. Mengidentifikasi dan hormati mekanisme koping yang digunakan

oleh anggota keluarga

Kegiatan : Mengkaji dan menghormati mekanisme koping

keluarga

3. Mendorong anggota keluarga dan pasien untuk membantu dalam

mengembangkan rencana perawatan, termasuk hasil yang

diharapkan dan pelaksanaan rencana perawatan

Kegiatan :

 Menjelaskan kepada pasien dan anggota keluarga

pentingnya untuk ikut serta dalam rencana perawatan dan

pelaksanaan perawatan.

 Mendorong anggota keluarga dan pasien untuk bersikap

asertif (terbuka) dalam berinteraksi dengan pemberi

layanan kesehatan professional

III. Implementasi Tindakan Keperawatan

a. Metode : Wawancara, Observasi

b. Media dan Alat : Format pengkajian, nursing kit


c. Waktu dan Tempat : Jum’at, 15 November 2019 (Pukul 11.00 WIB)

di rumah Ny. I

IV. Kriteria Evaluasi

a. Kriteria struktur

Tempat dan media sesuai rencana

b. Kriteria proses

1. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan

2. Keluarga menerima kedatangan perawat

3. Keluarga menyetujui menjadi keluarga binaan

4. Selama wawancara keluarga kooperatif

c. Kriteria hasil

Partisipasi keluarga dalam perawatan professional

Indikator :

1. Berpartisipasi dalam perencanaan perawatan (5)

2. Memperoleh informasi yang di perlukan (5)

3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perawatan (4)

4. Bekerja sama dalam menentukan perawatan (4)


LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke 4 Hari / Tanggal: Rabu, 20 November 2019

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Pada pertemuan pertama dan kedua telah dilakukan pengkajian

dan pemeriksaan fisik pada lansia Ny. I, didapatkan data bahwa Ny. I

mengalami nyeri pada sendi. Klien mengatakan nyeri dirasakannya

pada lutut, dan kaki. Klien mengatakan nyeri skala nyeri 5. Klien

mengatakan sudah menderita asam urat sejak dua tahun yang lalu.

Klien juga mengatakan tidak mengetahui apa itu asam urat dan

penyebabnya. Klien juga mengatakan tidak tahu bagaimana cara

perawatan asam urat. Berdasarkan data yang didapatkan untuk

mengatasi nyeri sendi dan asam urat pasien tersebut maka

membutuhkan perawatan yang komprehensif, mahasiswa berencana

melakukan intervensi dan implementasi pada Ny. I tentang pengertian

dan rebusan daun salam.

b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut

Pengetahuan Ny. I tentang asam urat

c. Masalah keperawatan keluarga


Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

II. Proses Keperawatan

a. Diagnosa Keperawatan Keluarga

Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

b. Rencana tindakan

1) Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

NIC: Pengajaran: Proses Penyakit

1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien terkait proses penyakit

Kegiatan :

Mengkaji sejauh mana pengetahuan klien tentang asam urat

dan menjelaskan tentang pengertian penyakit asam urat kepada

pasien dan keluarga .

III. Implementasi Tindakan Keperawatan

a. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

b. Media dan Alat : Lembar balik

c. Waktu dan Tempat : Rabu/ 20 November 2019 (10.00 WIB) di

rumah Ny.I

IV. KRITERIA HASIL

a. Kriteria struktur

Penyuluhan berlangsung dirumah ny. I sesuai dengan rencana, media

dan alat tersedia saat penyuluhan

b. Kriteria proses
Waktu penyuluhan sesuai dengan rencana, lansia aktif dalam

penyuluhan, suasana dan lingkungan saat penyuluhan cukup nyaman,

penyuluhan yang disampaikan sesuai topik yang direncanakan

c. Kriteria hasil

Tingkat pengetahuan

Indikator :

1. Tingkat pengetahuan pasien terhadap proses penyakit


Lampiran materi

ASAM URAT

1. Pengertian Asam Urat

Kadar asam urat normal pada laki-laki dewasa 3,4-7,0 mg/dL dan pada

perempuan dewasa 2,4-5,7 mg/dL (Herliana, 2013). Penyakit Asam urat

adalah penyakit yang diakibatkan dari sisa metabolisme zat purin yang ada

pada makanan yang kita konsumsi. Zat purin ada pada setiap bahan makanan

dari sel hidup yaitu makanan dari tanaman maupun hewan, jadi saat kita

memakan bahan makanan tersebut maka zat purin berpindah ke tubuh

manusia. Purin di dalam tubuh diolah menjadi asam urat yang jika berlebih

ginjal tidak mampu mengeluarkannya sehingga menumpuk dipersendian dan

mengakibatkan sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang. (Hinkle and

Cheever, 2014)
LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke 5 Hari / Tanggal : Kamis, 21 November 2019

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Pada pertemuan pertama dan kedua telah dilakukan

pengkajian dan pemeriksaan fisik pada lansia Ny. I, didapatkan data

bahwa Ny. I mengalami nyeri pada sendi. Klien mengatakan nyeri

dirasakannya pada lutut, dan kaki. Klien mengatakan nyeri skala nyeri

5. Klien mengatakan sudah menderita asam urat sejak dua tahun yang

lalu. Klien juga mengatakan tidak mengetahui apa itu asam urat dan

penyebabnya. Klien juga mengatakan tidak tahu bagaimana cara

perawatan asam urat. Berdasarkan data yang didapatkan untuk

mengatasi nyeri sendi dan asam urat pasien tersebut maka

membutuhkan perawatan yang komprehensif, mahasiswa berencana

melakukan intervensi dan implementasi pada Ny. I tentang penyebab

asam urat dan rebusan daun salam.


b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut

Pengetahuan Ny.I tentang asam urat

c. Masalah keperawatan keluarga

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

II. Proses Keperawatan

a. Diagnosa Keperawatan Keluarga

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

b. Rencana tindakan

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

NIC: Pengajaran: Proses Penyakit

1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien terkait proses penyakit

Kegiatan :

Mengkaji sejauh mana pengetahuan klien tentang asam urat

dan menjelaskan tentang faktor penyebab asam urat kepada

pasien dan keluarga .

III. Implementasi Tindakan Keperawatan

a. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

b. Media dan Alat : Lembar balik

c. Waktu dan Tempat : Kamis/ 21 November 2019 (10.00 WIB) di

rumah Ny. I

IV. KRITERIA HASIL

a. Kriteria struktur
Penyuluhan berlangsung dirumah ny. I sesuai dengan rencana, media

dan alat tersedia saat penyuluhan

b. Kriteria proses

Waktu penyuluhan sesuai dengan rencana, lansia aktif dalam

penyuluhan, suasana dan lingkungan saat penyuluhan cukup nyaman,

penyuluhan yang disampaikan sesuai topik yang direncanakan

c. Kriteria hasil

Tingkat pengetahuan

Indikator :

1. Tingkat pengetahuan pasien terhadap proses penyakit

2. Tingkat pengetahuan pasien terhadap factor penyebab penyakit


Lampiran Materi

Menurut Widyanto (2014), penyebab asam urat antara lain sebagai berikut:

1. Usia

Usia lebih dari 60 tahun lebih beresiko menderita asam urat

2. Jenis Kelamin

Resiko wanita terkena asam urat meningkat pada usia 45 tahun akibat

penurunan level estrogen sehingga pengeluaran asam urat melalui urin

berkurang.

3. Obat-Obatan

Beberapa obat seperti obat jantung dapat menghambat ekskresi asam urat

di ginjal.

4. Obesitas

Orang yang kelebihan berat badan beresiko lebih tinggi terkena asam urat.

5. Konsumsi Purin dan alkohol

Mengonsumsi alkohol dan makanan yang tinggi purin seperti daging,

makanan laut dan kacang-kacangan dapat meningkatkan resiko asam urat.


LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke 6 Hari / Tanggal : Jum’at, 22 November 2019

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Menurut Widyanto (2014), penyebab asam urat adalah usia

lebih 60 tahun, jenis kelamin perempuan, obesitas, mengonsumsi

obat-obatan jantung, mengonsumsi alcohol dan makanan tinggi

purin.

Pada pertemuan sebelumnya telah dilakukan intervensi

mengenai penjelasan tentang penyebab asam urat. Dari hasil

diskusi yang sudah dilakukan sebelumnya didapatkan hasil bahwa

Ny. I dan keluarga sudah mengerti mengenai penyebab asam urat.

Berdasarkan data yang didapatkan, mahasiswa berencana

melakukan pertemuan keenam, yaitu memberikan pendidikan

kesehatan tentang tanda dan gejala asam urat serta rebusan daun

salam.
b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut

c. Masalah keperawatan keluarga

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

II. Proses Keperawatan

a. Diagnosa Keperawatan Keluarga

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

b. Rencana tindakan

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

NIC: Pengajaran proses penyakit

Menjelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit

Kegiatan :

Menjelaskan tentang tanda dan gejala asam urat kepada pasien dan

keluarga .

III. Implementasi Tindakan Keperawatan

a. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

b. Media dan Alat : Lembar balik, booklet

c. Waktu dan Tempat : Jum’at / 22 November 2019 (09.00 WIB) di

rumah Ny.I

IV. KRITERIA HASIL

a. Kriteria struktur

Penyuluhan berlangsung dirumah ny.I sesuai dengan rencana,

media dan alat tersedia saat penyuluhan


b. Kriteria proses

Waktu penyuluhan sesuai dengan rencana, lansia aktif dalam

penyuluhan, suasana dan lingkungan saat penyuluhan cukup

nyaman, penyuluhan yang disampaikan sesuai topik yang

direncanakan

c. Kriteria hasil

Tingkat pengetahuan

Indikator :

a. Tingkat pengetahuan pasien terhadap proses penyakit

b. Tingkat pengetahuan pasien terhadap factor penyebab penyakit

c. Tanda dan gejala penyakit


Lampiran Materi

Tanda dan Gejala Asam Urat

Menurut Tehupeiory (2006), asam urat yang berlebih dapat menimbulkan

nyeri, bengkak, hangat dan memerah pada sendi. Manifestasi klinis artritis gout

menurut Widyanto (2014) antara lain sebagai berikut:

1. Artritis gout asimptomatik

Pada tahap ini kadar asam urat dalam darah telah melebihi normal tapi

tidak menimbulkan gejala. kondisi ini dapat terjadi dalam beberapa lama

(Sunkureddi et al, 2006).

2. Artritis gout akut

Serangan pertama artritis gout akut ditandai dengan nyeri pada satu sendi

saja biasanya pada sendi jempol kaki. Semakin lama nyeri tersebut bisa

terasa di beberapa sendi lainnya seperti menyerang pergelangan kaki,

pergelangan tangan, lutut, dan sendi-sendi pada tangan. Nyeri tersebut

timbul hanya beberapa hari dan biasanya sembuh sendiri. (Sunkureddi et

all, 2006).

3. interkritikal gout
Pada tahap ini ditemukan kristal urat pada sendi tanpa menunjukkan

tanda-tanda radang. Ini menunjukkan adanya proses peradangan tetap

berlanjut walaupun tidak disertai tanda-tanda radang akut. Kondisi ini bila

dibiarkan saja dapat menimbul serangan akut lebih berat dan sering yang

dapat mengenai beberapa sendi (Tehupeiory, 2006)

4. Gout menahun dengan tofus.

Pada tahap ini biasanya gout sudah menahun. Artritis gout menahun

biasanya disertai timbulnya benjolan-benjolan pada beberapa sendi yang

terkena asam urat (Tehupeiory, 2006). Nyeri sendi dapat mempengaruhi

kualitas hidup seseorang karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan,

keterbatasan pergerakan serta penurunan kemampuan dalam melakukan

aktivitas sehari-hari. Maka dari itu perlu penanganan untuk mengatasi

nyeri sendi. (Effendi, 2009).


LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke 7 Hari / Tanggal : Sabtu, 23 November 2019

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Menurut Tehupeiory (2006), tanda dan gejala asam urat yaitu sendi

terasa nyeri, bengkak, hangat dan memerah dengan gejala sistemik

berupa demam, menggigil dan merasa lelah. Pada pertemuan

sebelumnya telah dilakukan intervensi mengenai penjelasan

tentang tanda dan gejala asam urat. Dari hasil diskusi yang sudah

dilakukan sebelumnya didapatkan hasil bahwa Ny. I dan keluarga

sudah mengerti mengenai tanda dan gejala asam urat. Berdasarkan

data yang didapatkan, mahasiswa berencana melakukan pertemuan

ketujuh, yaitu memberikan rebusan daun salam

b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut

c. Masalah keperawatan keluarga

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif


II. Proses Keperawatan

a. Diagnosa Keperawatan Keluarga

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

b. Rencana tindaka

Edukasi program pengobatan


NIC:
1. Berikan dukungan untuk menjalani program pengobatan
dengan baik dan benar
2. Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada pasien
selama pengobatan
3. Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai indikasi
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : -
b. Media dan Alat : Lembar balik, booklet
c. Waktu dan Tempat : Sabtu / 23 November 2019 (09.00 WIB) di
rumah Ny.I
IV. KRITERIA HASIL
a. Kriteria struktur
Petemuan berlangsung dirumah ny.I sesuai dengan rencana, dan
terapi non farmakologi.
b. Kriteria proses
Waktu sesuai dengan rencana, lansia aktif dalam di berika rebusan
daun salam,
suasana dan lingkungan saat penyuluhan cukup nyaman.
c. Edukasi program pengobatan
1. Pasien mau diberikan rebusan daun salam
2. Pasien menghabiskan rebusan daun salam
LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke 8 Hari / Tanggal :Minggu, 24 November 2019

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Menurut Tehupeiory (2006), tanda dan gejala asam urat yaitu

sendi terasa nyeri, bengkak, hangat dan memerah dengan gejala

sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah. Pada pertemuan

sebelumnya telah dilakukan intervensi mengenai penjelasan tentang

tanda dan gejala asam urat. Dari hasil diskusi yang sudah dilakukan

sebelumnya didapatkan hasil bahwa Ny. I dan keluarga sudah

mengerti mengenai tanda dan gejala asam urat. Berdasarkan data yang

didapatkan, mahasiswa berencana melakukan pertemuan ketujuh, yaitu

memberikan pendidikan kesehatan komplikasi asam urat.

b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut

c. Masalah keperawatan keluarga

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif


II. Proses Keperawatan

a. Diagnosa Keperawatan Keluarga

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

b. Rencana tindakan

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

NIC: Pengajaran proses penyakit

Jelaskan komplikasi kronis yang mungkin ada

Kegiatan :

Menjelaskan tentang komplikasi asam urat kepada pasien dan

keluarga.

III. Implementasi Tindakan Keperawatan

a. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

b. Media dan Alat : Lembar balik, booklet

c. Waktu dan Tempat : Minggu / 24 November 2019 (10.00 WIB) di

rumah Ny.I

IV. KRITERIA HASIL

a. Kriteria struktur

Penyuluhan berlangsung dirumah ny. I sesuai dengan rencana, media

dan alat tersedia saat penyuluhan

b. Kriteria proses

Waktu penyuluhan sesuai dengan rencana, lansia aktif dalam

penyuluhan, suasana dan lingkungan saat penyuluhan cukup nyaman,

penyuluhan yang disampaikan sesuai topik yang direncanakan


c. Kriteria hasil

Pengetahuan :Manajemen penyakit kronik

Indikator :

a. Tingkat pengetahuan pasien terhadap proses penyakit

b. Tingkat pengetahuan pasien terhadap factor penyebab penyakit

c. Tanda dan gejala penyakit

Lampiran Materi

Komplikasi asam urat

Menurut Roschild (2013), asam urat dapat mengakibatkan batu ginjal,

fraktur tulang sendi dan gangguan ginjal. Sitokin, kemokin, protease, dan

oksidan yang berperan dalam proses inflamasi akut juga berperan pada proses

inflamasi kronis sehingga menyebabkan sinovitis kronis, dekstruksi kartilago,

dan erosi tulang (Choi et al, 2005). Artritis gout telah lama dihubungkan

dengan peningkatan resiko terjadinya batu ginjal. Penderita dengan artritis

gout membentuk batu ginjal karena urin memilki pH rendah yang mendukung

terjadinya asam urat yang tidak terlarut (Liebman et al, 2007).


LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke 9 Hari / Tanggal : Senin, 25 November 2019

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Menurut Tehupeiory (2006), tanda dan gejala asam urat yaitu sendi

terasa nyeri, bengkak, hangat dan memerah dengan gejala sistemik

berupa demam, menggigil dan merasa lelah. Pada pertemuan

sebelumnya telah dilakukan intervensi mengenai penjelasan

tentang tanda dan gejala asam urat. Dari hasil diskusi yang sudah

dilakukan sebelumnya didapatkan hasil bahwa Ny. I dan keluarga

sudah mengerti mengenai tanda dan gejala asam urat. Berdasarkan

data yang didapatkan, mahasiswa berencana melakukan pertemuan

ketujuh, yaitu memberikan rebusan daun salam

b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut

-
c. Masalah keperawatan keluarga

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

II. Proses Keperawatan

a. Diagnosa Keperawatan Keluarga

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

b. Rencana tindaka

Edukasi program pengobatan


NIC:
1. Berikan dukungan untuk menjalani program pengobatan
dengan baik dan benar
2. Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada pasien
selama pengobatan
3. Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai indikasi
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : -
b. Media dan Alat : Lembar balik, booklet
c. Waktu dan Tempat : Senin/ 25 November 2019 (09.00 WIB) di
rumah Ny.I
IV. KRITERIA HASIL
a. Kriteria struktur
Petemuan berlangsung dirumah ny.I sesuai dengan rencana, dan
terapi non farmakologi.
b. Kriteria proses
Waktu sesuai dengan rencana, lansia aktif dalam di berika rebusan
daun salam,
suasana dan lingkungan saat penyuluhan cukup nyaman.
c. Edukasi program pengobatan
1. Pasien mau diberikan rebusan daun salam
2. Pasien menghabiskan rebusan daun salam

LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke 10 Hari / Tanggal : Selasa, 26 November 2019

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Menurut Roschild (2013), asam urat dapat mengakibatkan batu

ginjal, fraktur sendi dan gangguan ginjal. Pada pertemuan sebelumnya

telah dilakukan intervensi mengenai penjelasan tentang komplikasi

asam urat. Dari hasil diskusi yang sudah dilakukan sebelumnya

didapatkan hasil bahwa Ny. I dan keluarga sudah mengerti mengenai

komplikasi asam urat. Berdasarkan data yang didapatkan, mahasiswa

berencana melakukan pertemuan kedelapan, yaitu memberikan

pendidikan kesehatan penatalaksanaan asam urat.

b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut

c. Masalah keperawatan keluarga


Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

II. Proses Keperawatan

a. Diagnosa Keperawatan Keluarga

Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

b. Rencana tindakan

1. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif

Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan

Kegiatan :

Menjelaskan tentang penatalaksanaan asam urat kepada pasien dan

keluarga .

III. Implementasi Tindakan Keperawatan

a. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

b. Media dan Alat : Lembar balik, booklet

c. Waktu dan Tempat : Selasa / 26 November 2019 (09.00 WIB) di

rumah Ny.I

IV. KRITERIA HASIL

a. Kriteria struktur

Penyuluhan berlangsung dirumah ny. I sesuai dengan rencana, media

dan alat tersedia saat penyuluhan

b. Kriteria proses

Waktu penyuluhan sesuai dengan rencana, lansia aktif dalam

penyuluhan, suasana dan lingkungan saat penyuluhan cukup nyaman,

penyuluhan yang disampaikan sesuai topik yang direncanakan


c. Kriteria hasil

Pengetahuan :Manajemen penyakit kronik

Indikator :

a. Tingkat pengetahuan pasien terhadap proses penyakit

b. Tingkat pengetahuan pasien terhadap factor penyebab penyakit

c. Tanda dan gejala penyakit

d. Tanda dan gejala komplikasi penyakit

e. Penatalaksanaan
Lampiran Materi

Penatalaksanaan Asam Urat

Penatalaksanaan utama meliputi pemberian obat medis dan perubahan

gaya hidup (Khanna et al, 2012). Perubahan gaya hidup yaitu menurunkan

berat badan, menghindari alkohol dan makanan yang tinggi purin seperti

daging, jeroan, makanan laut dan kacangkacangan latihan fisik ringan, dan

konsumsi air yang cukup (Jordan et al, 2007).

Pengobatan artritis gout bergantung pada tahap penyakitnya.

Hiperurisemia asiptomatik biasanya tidak membutuhkan pengobatan.

Serangan akut artritis gout diobati dengan obat-obatan antiinflamasi

nonsteroid atau kolkisin. Obat-obat ini diberikan dalam dosis tinggi atau dosis

penuh untuk mengurangi peradangan akut sendi (Carter, 2006).

Tujuan Pengobatan pada penderita asam urat yaitu mengurangi rasa

nyeri, mempertahankan fungsi sendi dan mencegah terjadinya kelumpuhan

(Neogi, 2011). Menurut Daniels and Nicol (2012), penatalaksanaan nyeri ada
dua yaitu secara farmakologi dan nonfarmakologi. Penatalaksanaan nyeri

secara farmakologis pada lansia dengan pemberian analgetik. Menurut

William (2008), penatalaksanaan nonfarmakologi artritis gout dapat dilakukan

dengan rebusan daun salam 7-15 lembar dengan 600cc direbus menjadi 200cc

selama 7 hari 1 kali dalam sehari ( Aprilia, 2018)

LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke 11 Hari / Tanggal :Rabu, 27 November 2019

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Penatalaksanaan utama asam urat meliputi pemberian obat

medis dan perubahan gaya hidup (Khanna et al, 2012). Perubahan

gaya hidup yaitu menurunkan berat badan, menghindari alkohol dan

makanan yang tinggi purin seperti daging, jeroan, makanan laut dan

kacangkacangan latihan fisik ringan, dan konsumsi air yang cukup

(Jordan et al, 2007).

Tujuan Pengobatan pada penderita asam urat yaitu mengurangi

rasa nyeri, mempertahankan fungsi sendi dan mencegah terjadinya

kelumpuhan (Neogi, 2011). Menurut Daniels and Nicol (2012),

penatalaksanaan nyeri ada dua yaitu secara farmakologi dan

nonfarmakologi. Penatalaksanaan nyeri secara farmakologis pada


lansia dengan pemberian analgetik. Menurut William (2008),

penatalaksanaan nonfarmakologi artritis gout dapat dilakukan dengan

rebusan daun salam 7-15 lembar dengan 600cc direbus menjadi 200cc

selama 7 hari 1 kali dalam sehari ( Aprilia, 2018)

b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

c. Masalah keperawatan keluarga

Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

II. Proses Keperawatan

a. Masalah Keperawatan Keluarga

Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

b. Rencana Tindakan

Edukasi program pengobatan

NIC:

1. Berikan dukungan untuk menjalani program pengobatan dengan

baik dan benar

2. Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada pasien

selama pengobatan

3. Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai indikasi

III. Implementasi Tindakan Keperawatan

a. Meode :-

b. Media dan Alat :-


c. Waktu dan tanggal : Rabu / 27 November 2019 (10.00) di rumah

Ny. I

IV. Kriteria Hasil

a. Kriteria Strukur

Pertemuan berlangsung di rumah Ny.I sesuai dengan rencana dan

memberikan terapi nonfarmakologi

b. Kriteria Proses

Waktu sesuai dengan rencana, lansia kooperatif dan mau meminum air

rebusan daun salam pada hari ketujuh

c. Krieria Hasil

1. Keluarga mau memberikan dukungan pada pasien selama

pengobaan

2. Pasien bersedia mengkonsumsi obat sesuai indikasi


LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke 12 Hari / Tanggal :Kamis, 28 November 2019

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Penatalaksanaan utama asam urat meliputi pemberian obat

medis dan perubahan gaya hidup (Khanna et al, 2012). Perubahan

gaya hidup yaitu menurunkan berat badan, menghindari alkohol dan

makanan yang tinggi purin seperti daging, jeroan, makanan laut dan

kacangkacangan latihan fisik ringan, dan konsumsi air yang cukup

(Jordan et al, 2007).

Tujuan Pengobatan pada penderita asam urat yaitu mengurangi

rasa nyeri, mempertahankan fungsi sendi dan mencegah terjadinya

kelumpuhan (Neogi, 2011). Menurut Daniels and Nicol (2012),

penatalaksanaan nyeri ada dua yaitu secara farmakologi dan

nonfarmakologi. Penatalaksanaan nyeri secara farmakologis pada


lansia dengan pemberian analgetik. Menurut William (2008),

penatalaksanaan nonfarmakologi artritis gout dapat dilakukan dengan

rebusan daun salam 7-15 lembar dengan 600cc direbus menjadi 200cc

selama 7 hari 1 kali dalam sehari ( Aprilia, 2018)

b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

c. Masalah keperawatan keluarga

Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

II. Proses Keperawatan

a. Masalah Keperawatan Keluarga

Manajemen kese hatan keluarga tidak efektif

b. Rencana Tindakan

Pemeriksaan kadar asam urat setelah diberikannya terapi

nonfarmakologi

III. Implementasi Tindakan Keperawatan

a. Metode :

b. Media dan Alat : accu chech

c. Waktu dan tanggal : kamis / 28 November 2019 (10.00) di rumah

Ny. I

IV. Kriteria Hasil

a. Kriteria Strukur
Pertemuan berlangsung di rumah Ny. I sesuai dengan rencana dan alat

yang disediakan

b. Kriteria Proses

Waktu pelaksanaan sesuai rencana, lansia kooperatif dalam pemberian

intervensi

c. Krieria Hasil

Hasil pengukuran kadar asam urat setelah diberikan terapi

nonfarmakologi selama 7 hari adalah 5,7 mg/dl

Anda mungkin juga menyukai