Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/325297926

Peran PT. Berau Coal dalam UsahaPeran PT. Berau Coal dalam Usaha Mencapai
Pembangunan Yang Bekelanjutan di Kabupaten Berau

Article · May 2018

CITATIONS READS

0 764

1 author:

Dimas Kurniawan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

EKOLOGI PEMERINTAHAN FINAL PAPER View project

All content following this page was uploaded by Dimas Kurniawan on 22 May 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Peran PT. Berau Coal dalam Usaha Mencapai Pembangunan Yang
Bekelanjutan di Kabupaten Berau

Dimas Kurniawan

20140520131

Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa


kini tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri. (Brundtland 1987, 41) dalam (Sachs 2015).
Pada tahun 2002, pada Konferensi Tingkat Tinggi PBB untuk Pembangunan
Berkelanjutan (WSSD) di Johannesburg, Rencana Implementasi WSSD berbicara
mengenai "integrasi tiga komponen pembangunan berkelanjutan - pembangunan ekonomi,
pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan - sebagai pilar yang saling bergantung
dan saling menguatkan. "(World Summit on Sustainable Development 2002, 2) dalam
(Sachs 2015).
Ketiga pilar inilah yang merupakan pokok dari pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan ekonomi yang baik serta ketahanan lingkungan dalam upaya peningkatan
ekonomi serta pemertaan hasil dari kegiatan perkonomian ini lah yang menjadi bagian
besar dalam usaha mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam usaha mewujudkan pembangunan berkelanjutan terdapat dua aktor utama
yaitu pemerintah dan perusahaan multi-nasional.
Pemerintah harus menjalankan banyak fungsi inti agar masyarakat bisa makmur. Di
antara fungsi utama pemerintahan ini adalah penyediaan layanan sosial seperti perawatan
kesehatan dan pendidikan; penyediaan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan
kekuasaan; perlindungan individu dari kekerasan dan kekerasan; promosi ilmu
pengetahuan dasar dan teknologi baru; dan implementasi peraturan untuk melindungi
lingkungan (Sachs 2015).
Pemerintahan yang baik tidak bisa hanya mengacu pada pemerintah. Perusahaan
multinasional dunia seringkali merupakan aktor paling hebat. Kesejahteraan kita
bergantung pada perusahaan-perusahaan kuat yang mematuhi hukum, menghormati
lingkungan alam, dan membantu masyarakat di tempat mereka beroperasi, terutama untuk
membantu memberantas kemiskinan ekstrem. Namun seperti halnya pemerintah,
kenyataan sering kali sebaliknya.Perusahaan multinasional sering menjadi agen korupsi
publik, menyuap pejabat untuk membengkokkan peraturan atau kebijakan pajak yang
menguntungkan mereka dan terlibat dalam penghindaran pajak, pencucian uang, dan
kerusakan lingkungan yang sembrono (Sachs 2015).
Perusahan multinasional berperan sangat besar terhadap perkonomian negara.
Perusahan multinasional dapat memberi pemasukan ekonomi yang besar untuk negara
dan juga dapat menjadi aktor utama kerusakan lingkungan.
Dalam artikel ini, penulis mengambil contoh salah satu perusahan batu bara di
Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Berau. PT. Berau Coal, merupakan perusahaan
tambang batu bara terbesar di Kabupaten Berau yang mulai beroperasi sejak tahun 1983.
Sampai saat ini PT. Berau Coal memiliki 3 lokasi tambang utama di Kabupaten Berau yaitu
Site Lati, kedua Site Binungan dan ketiga Site Sambarata.
Beroperasinya PT. Berau Coal di Kabupaten Berau tentu memiliki dampak positif dan
negatif. Dampak positif yang diterima salah satunya meningkatnya perekonomian daerah,
serta meningkatnya kesejahteraan warga Kabupaten Berau. Disisi lain hal yang tidak dapat
dipungkiri terjadi exploitasi lahan hutan untuk pembukaan lahan tambang yang
menyebabkan berkurangnya jumlah lahan hutan alam serta pencemaran air akibat
kegiatan pertambangan.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana sebenarnya
peranan perusahaan multi-nasional dalam hal ini PT. Berau Coal untuk mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan yang mengaju pada SDG’s.

1.2 Tujuan Penulisan Artikel

Artikel ini akan mendiskusikan bagaimana sebenarnya peranan sebuah perusahaan


multi-nasional dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dalam hal ini
adalah PT.Berau Coal di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

1.3 Kriteria

Untuk mengetahui peranan PT. Berau Coal dalam mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan penulis menggunakan 3 rekomendasi tujuan pembangunan berkelanjutan
(SDG’s) dari UN SDSN dalam (Sachs 2015).
- Achieve economic development within planetary boundaries. This goal
means all countries have a right to economic development as long as that
development respects planetary boundaries, ensures sustainable production and
consumption paterns, and helps to stabilize the global population by midcentury.
Te idea of SDG 2 (as recommended by the SDSN) is to give support to continued
economic growth, especially in the developing countries, but only growth
that is environmentally sustainable within the planetary boundaries. This will
require huge changes in the ways we use and produce energy, grow food, design
and build cities, and so forth
- Ensure effective learning for all children and for youth for their lives and
their livelihoods. Tis education goal is stated as “effective learning,” meaning
children should be enabled to develop the skills they need to be productive, to be
fulflled in their lives, to be good citizens, and to be able to fnd decent jobs. As
technology changes, the pathways to decent work also require decent skills and
good education. Part of effective learning will include greater atention to early
childhood development (ages 0–6), when key brain development occurs
- Improve agricultural systems and raise rural productivity. Tis goal calls
on all countries to improve farming practices, rural infrastructure, and access to
resources for food production to increase the productivity of agriculture, livestock,
and fsheries; raise smallholder incomes; reduce environmental impacts; promote
rural prosperity; and ensure resilience to climate change. Smallholder farmers face
many challenges. Tere are the problems of freshwater depletion, the impacts of
climate change, and the need to create new technology- and information-based
systems that help raise the most impoverished of these families out of poverty and
ensure that farm systems are more productive and resilient. At the same time,
existing farm practices lead to the loss of biodiversity, groundwater depletion,
excessive fluxes of nitrogen and phosphorus, chemical pollution, and other harms.
Sustainable Development Goal 6 recognizes the centrality of sustainable
agriculture and, as part of that, the sustainability of the food supply

Berdarkan 3 kriteria diatas ingin diketahui bagaimana peran serta cara PT. Berau Coal
untuk mewujudkan pembanguan yang berkelanjutan dari segi ekonomi, sosial dan
lingkungan.
2. Penjelasan

PT. Berau Coal merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan
khususnya batu bara. PT. Berau Coal sudah beroperasi sejak tahun 1983. Sampai saat ini
PT. Berau Coal memiliki 3 (tiga ) lokasi lahan pertambangan yang pertama Site Lati, kedia
Site Binungan dan yang ketiga Site Sambarata.
Berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan, tiap perusahan berkewajiban turut serta
dalam usaha tersebut. Selain pemerintah perusahaan multi-nasional juga menjadi aktor
pendorong pembangunan.
Perusahaan di berbagai daerah memiliki CSR sebagai salah satu cara untuk turut serta
dalam usaha mewujudkan pembanguan yang berkelanjutan.
Menurut Carroll dalam (Unang, 2011) CSR, adalah bentuk
kepedulian perusahan terhadap masyarakat sekitar, meliputi beberapa
aspek yaitu aspek ekonomi, hukum, etika serta kontribusi pada isu
social, dalam (Haris and Purnomo 2017).
Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap masyarakart sekitarnya untuk
mewujudkan kesejahteraan. Implementasi CSR bisa berupa kontribusi sosial, ekonomi dan
lingkungan. Hal ini lah yang merupakan landasan dasar bagi pembangunan yang
berkelanjutan agar perusahaan bisa mendorong pertumbuhan dan pembangunan khususnya
daerah dimana perusahaan itu beroperasi.

2.1 Ekonomi

Di Kabupaten Sendiri PT. Berau Coal turut serta dalam berbagai kegiatan
perekonomian, sosial dan budaya serta pelestarian lingkungan sebagai bentuk implementasi
CSR mereka sekaligus usaha untuk mencapai tujuan pembangun berkelanjutan. Dalam
perekonomian, PT. Berau Coal memberi pemasukan daerah yang cukup besar bagi
Kabupaten Berau dari hasil kegiatan pertambangan itu sendiri. Selain dari pajak yang di
berikan oleh PT. Berau Coal, perusahaan ini juga membantu perekonomian daerah dengan
cara membantu program usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Berau
dengan memberi batuan dana dan pelatihan kepada UMKM tersebut.
2.2 Sosial

Selain berkontribusi dalam perekonomian PT. Berau Coal juga turut berkontribusi
dalam kegiatan-kegiatan sosial di Kabupaten Berau terutama dalam bidang pendidikan.
Strategi pendidikan dan pengetahuan yang dilaksanakan PT. Berau Coal didasari filosofi
bahwa tambang adalah sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui, sedangkan manusia
merupakan sumber daya yang bisa diperbarui. Apabila perseroan berhasil meningkatkan
kualitas pendidikan masyarakat sekitar tambang maka diharapkan ketika sumberdaya
tambang habis, masyarakat di sekitar tambang akan kreatif dan mandiri untuk menghidupi diri
mencapai kemakmuran.
Untuk mencapai masyarakat yang mandiri, PT Berau Coal berkomitmen untuk
menuntaskan pendidikan wajib belajar 12 tahun seperti yang telah dicanangkan oleh
pemerintah. Tidak hanya memberikan fasilitas pendidikan dan beasiswa, PT Berau Coal juga
menyediakan alat transportasi, seperti perahu dan angkutan darat secara gratis kepada siswa
kampung Benabaru, Inaran, dan Tumbit Dayak, di Kecamatan Sambaliung dan daerah
terpencil lainnya di Berau, Kalimantan Timur.
PT Berau Coal juga menyediakan asrama kepada siswa yang tinggal di pedalaman
yang tidak memiliki akses ke jalan raya dan transportasi. Di asrama ini, siswa mendapat
akomodasi gratis dan menikmati sarana perpustakaan dari PT Berau Coal.
Hingga akhir tahun 2013, PT Berau Coal yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten Berau dan Departemen Pendididikan Nasional memberikan beasiswa penuh
kepada 65 anak lulusan SMA pilihan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di
Pulau Jawa dan Kalimantan termasuk Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri
Malang, Universitas Negeri Jember, Politeknik Jember, Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Yogyakarta, Institut Pertanian Bogor (IPB), Polman ASTRA Jakarta, Universitas
Brawijaya Malang, Poltekkes Malang, Politeknik Negeri Balikpapan, dan Universitas
Mulawarman.
Program pendidikan yang dilakukan oleh PT Berau Coal ditujukan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan akses masyarakat untuk dapat mengenyam pendidikan
formal dan informal. dalam pelaksanaannya, perusahaan bekerja sama dengan pemerintah
dan dinas terkait, serta dengan advisor pendidikan. (BerauCoal 2018)
2.3 Lingkungan

PT. Berau Coal juga bertanggung jawab penuh terhadap kondisi ketahaan lingkungan
terutama pada lokasi sekitar dan bekas tambang. Dalam menjalankan operasi penambangan,
baik eksplorasi maupun eksploitasi, PT Berau Coal selalu mematuhi perundang-undangan
dan peraturan terkait lingkungan. Sebagai perusahaan tambang yang beroperasi di
Kalimantan timur, perusahaan memahami bahwa mata seluruh dunia sedang tertuju ke
Kalimantan, termasuk Kalimantan timur, sehubungan dengan keprihatinan dunia terhadap laju
kerusakan hutan tropis, sementara penurunan kualitas kejernihan air di sungai-sungai
Kalimantan timur juga diduga akibat kerusakan hutan sebagai dampak dari beroperasinya
perusahaan-perusahaan yang mengambil sumberdaya alam. Berbagai berita di media juga
sering menyoroti praktik reklamasi dan revegetasi lahan oleh perusahaan-perusahaan
tambang. Sebagai warga korporat yang bertanggung jawab, PT Berau Coal ikut merasakan
keprihatinan masyarakat terhadap kerusakan hutan oleh karenanya sejak awal beroperasinya
selalu menjunjung tinggi komitmennya untuk memenuhi praktik penambangan yang baik dan
sejalan dengan peraturan yang ada, dari tahap perencanaan sampai penutupan tambang.
Sesuai dengan komitmen ini, seluruh operasional penambangan di PT Berau Coal selalu
berpegang pada Rencana Kerja Tahunan Teknis dan Lingkungan (RKTTL) sehingga
perusahaan dapat mengelola dampak operasinya pada area terganggu. Sejalan
dengan komitmen PT Berau Coal yang diterapkan melalui operasional yang berpedoman
pada RKTTL maka luas pembukaan kawasan hutan untuk eksploitasi batubara tidak signifikan
dibandingkan dengan luas wilayah konsesi yang diberikan kepada perusahaan. Hal ini juga
sejalan dengan sistem penambangan open pit mining yang tidak membutuhkan luas lahan
terlalu besar karena fokusnya adalah menggali di beberapa titik untuk mendapatkan deposit
batubara yang ekonomis, sehingga tidak melakukan pembukaan dan penggalian di semua
area lahan konsesi. Pada saat ini PT Berau Coal telah memiliki dokumen rencana penutupan
tambang untuk Site Lati, yakni di Blok E, West, East, T 04, T 05, dan T06, site Binungan,
khususnya di Blok 1-7, dan Site Sambarata, yaitu di Blok A, B dan B1. Pada blok-blok tersebut
telah direncanakan rona akhir tambang dan program penutupan pascatambang.(BerauCoal
2018)

Pengelolaan keanekaragaman hayati dilakukan dengan kebijakan untuk meminimalkan


luas lahan yang terganggu oleh aktivitas penambangan. inventarisasi vegetasi pada lokasi
yang akan dilakukan kegiatan penambangan dikerjakan sebelum proses land clearing. Pada
saat aktivitas pengupasan tanah, tanah (soil) dipindahkan ke tempat yang telah direncanakan,
sedangkan anakan berbagai tumbuhan yang ada dipindahkan ke nursery untuk digunakan
pada saat revegetasi. Revegetasi yang telah dilakukan di beberapa tempat juga diarahkan
untuk menjadikan lahan bekas tambang sebagai habitat dari berbagai jenis fauna yang
berasal dari daerah tersebut.(BerauCoal 2018)

3. Analisis

Analisis dilakukan dengan cara membandingkan antara data yang dimiliki berkaitan
dengan implementasi CSR yang berhubungan dengan SDG’s terhadap 3 kriteria yang telah
ditentukan berdasar pada UN SDSN.

a. Achieve economic development within planetary boundaries. Berdasarkan pada


kriteria ini PT. Berau Coal berusaha membantu pertumbuhan ekonomi daerah dan
negara melaui sektor pertambangan. Seperti yang kita ketahui pertumbuhan ekonomi
yang baik harus diimbangi dengan ketahaan lingkungan serta eksplorasi dan
eksploitasi alam dengan sewajarnya guna kebutuhan di masa depan. Berkaitan
dengan ini PT. Berau Coal dalam operasi pertambangannya di Kabupaten Berau
berusaha memperbaiki lingkungan sekitar dan pascatambang. Hal ini dilakukan
dengan tujuan memperbaiki kondisi lingkungan sekitar dan pascatambang agar bisa
digunakan untuk generasi selanjutnya.

Proses reklamasi dan revegetasi merupakan cara yang dilakukan PT. Berau Coal
untuk memperbaiki lingkungan serta hal ini dapat pula membantu generasi masa
depan untuk tetap dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor lain di
daerah sekitar dan pascatambang.

Proses reklamasi dan revegatasi adalah bagian dari proses penutupan area
pascatambang. Lahan bekas tambang dikembalikan sesui dengan peruntukan. Lahan
bekas tambang ini kemudian di tamanami kembali dan juga dimanfaatkan sebagai
lahan bercocok tanam.

b. Ensure effective learning for all children and for youth for their lives and
their livelihoods. Dalam hal mencapai kesejahteraan sosial, PT. Berau Coal berfokus
untuk bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Berau untuk meningkatkan
pendidikan yang efektif bagi masyarakat. PT. Berau Coal berkontribusi dengan cara
memberi fasitas dan beasiswa kepada siswa-siswi asli daerah. Selain itu PT. Berau
Coal juga menyediakan alat transportasi bagi siswa-siswi di daerah sekitar tambang
sebagai sarana akses menuju sekolah. PT. Berau Coal juga menyediakan asrama
bagi siswa-siswi yang tinggal dipedalaman yang tidak memiliki akses ke jalan raya
dan transportasi
c. Improve agricultural systems and raise rural productivity. Untuk mencapai ketahan
lingkungan dan mencapai pembangunan berkelanjutan PT. Berau Coal membantu
meningkatkan sektor perkebunan dan pertanian. PT. Berau Coal memberi pembinaan
dan pendampingan terhadap petani kakao serta bekerja sama dengan pusat
penelitian Kopi & Kakao Jember. Selain Kakao PT. Berau Coal juga menyiapkan 1
hektar lahan induk untuk perkebunan karet serta 50.000 bibit guna meningkatkan
sistem pertanian dan perkebunan di Kabupaten berau sebagasi usaha mewujudkan
pembangunan berkelanjutan.

4. Kesimpulan

Dari hasil analisis diatas dapat ditarik kesimpulan PT. Berau Coal telah berperan cukup
baik dalam usaha mewujudkan pembangunan berkelanjutan. PT. Berau Coal meningktakat
pertumbuhan ekonomi dengan cara memberi pemasukan daerah yang cukup besar serta
membantu masyrakat sekitar tambang untuk dapat mandiri dengan cara memberi bantuan
dana, pembinaan serta fasilitas terkaiat usaha ekonomi yang mandiri seperti bantuan
terhadap UMKM.

Peran kegiatan sosial adalah dengan memberi bantuan pendidikan kapada


masyarakat secara layak dan efektif. Memberi beasiswa kepada siswa-siswi pilihan, memberi
bantuan transportasi dan asrama bagi masyarakat yang tinggal di pedalaman yang memiliki
akses pendidikan yang kurang baik.

Untuk kontribusi lingkungan, PT. Berau Coal berusaha membantu membangun


masyarakat mandiri terutama dalam sektor pertanian dan perkebunan dengan cara memberi
bantuan lahan, bibit serta pembinaan terkait pertanian dan perkebunanan.
Daftar Pustaka

BerauCoal, E. (2018). "Pendidikan & Pengetahuan." Retrieved 19 Mei, 2018, from


http://www.beraucoalenergy.co.id/id/tanggung-jawab-sosial/tanggung-jawab-
sosial/pendidikan-pengetahuan/.

BerauCoal, E. (2018). "Pengelolaan Lingkungan." Retrieved 19 Mei, 2018, from


http://www.beraucoalenergy.co.id/id/tanggung-jawab-sosial/pengelolaan-lingkungan/.

Haris, A. M. and E. P. Purnomo (2017). "IMPLEMENTASI CSR (CORPORATE SOCIAL


RESPONSIBILITY) PT. AGUNG PERDANA DALAM MENGURANGI DAMPAK KERUSAKAN
LINGKUNGAN." Journal of Governance and Public Policy 3(2): 203-225.

Sachs, J. D. (2015). The age of sustainable development, Columbia University Press.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai