Makalah Powder Coating
Makalah Powder Coating
POWDER COATING
OLEH :
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS MULAWARMAN
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
NOVEMBER 2013
1
ABSTRAK
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pelapisan logam adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan sifat
tertentu pada suatu permukaan benda kerja, dimana diharapkan benda tersebut
akan mengalami perbaikan baik dalam hal struktur mikro maupun ketahanannya,
dan perbaikan terhadap sifat fisiknya. Pelapisan logam merupakan bagian akhir
dari proses produksi dari suatu produk. Proses tersebut dilakukan setelah benda
kerja mencapai bentuk akhir atau setelah proses pengerjaan mesin serta
penghalusan terhadap permukaan benda kerja yang dilakukan. Dengan demikian,
proses pelapisan termasuk dalam kategori pekerjaan finishing atau sering juga
disebut tahap penyelesaian dari suatu produk.
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi dengan
lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang
merusak logam karena logam bereaksi secara kimia dengan lingkungan. Ada
definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi
logam dari bijih mineralnya.
Tentunya kita sering melihat benda-benda di sekitar kita dilapisi oleh cat
atau coating mulai dari jembatan, tangki air, mobil, pesawat, baja struktural,
kapal, kayu, mebel, blok beton, peralatan listrik, dinding, kaleng pembungkus
makanan, dan sebagainya. Coating tersebut selain digunakan untuk menambah
nilai estetika, juga untuk melindungi material dari korosi, panas, aus, dan
sebagainya sehingga menambah umur pemakaian material tersebut.
Namun taukah anda bahwa untuk tiap-tiap jenis material membutuhkan
coating yang berbeda? Karena itu tahapan pertama yang sangat penting dalam
penentuan formulasi coating adalah mengetahui coating itu akan digunakan untuk
apa. Ini adalah pertanyaan yang sangat penting mengingat setiap coating bersifat
spesifik. Sebagai contoh adalah powder coating yang biasa digunakan untuk
pelapisan besi dan alumunium.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
keuntungan karena powder coating dapat menjangkau bagian yang
terlindungi.
Terdapat 2 (dua) teknik pengecatan kering atau powder coating:
1. Pencelupan; Benda yang akan di lapisi dicelupkan kedalam bak yang
berisi powder coating yang telah diberi muatan elektrostatik.
2. Penyemprotan; Powder coating yang telah diberi muatan elektrostatik
tersebut di semprotkan kepada objek yang akan dilapisi.
Setelah benda melalui salah satu proses tersebut diatas kemudian benda
yang telah terlapisi powder coating dimasukkan kedalam oven, tujuannya
untuk melelehkan dan menyatukan partikel serbuk/bubuk sehingga
membentuk lapisan-lapisan yang halus yang melapisi objek atau benda kerja.
Terdapat 2 (dua) jenis powder coating yang tersedia untuk melapisi
permukaan suatu benda kerja:
1. Thermo Plastic; Material powder ini akan mengalami pencairan jika
benda kerja mendapat perlakuan panas.
2. Thermosetting; Merupakan bahan yang kuat dan tidak akan mencair
kembali walaupun benda kerja mendapat perlakuan panas.
5
6. Berbagai efek khusus yang dapat mudah ditambahkan dengan
menggunakan pelapisan powder coating , yang sulit didapat dengan
proses pelapisan lainnya.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
yang kecil (atomized). Arah dan ukuran bahan yang bercampur udara
tadi diatur oleh lubang angin di ujung spray gun (Air Horn). Knop ini
pula yang mengatur lebar dan arah semprotan. Dasar pengaturannya
sama dengan Pengatur Bahan Finishing.
c. Pengatur tekanan udara
Ini adalah kontrol terakhir yang di gunakan untuk mengatur
semprotan finishing. Kontrol ini mengatur besar kecilnya tekanan udara
yang masuk melalui spray gun. Semakin kecil tekanan yang akan
digunakan, semakin besar 'pattern' bahan yang tercapai.
8
9
d. Rinsing
Profil dibilas untuk menghilangkan kotoran serta sisa kontaminasi maupun
sisa soda api yang masih melekat pada profil aluminium.
2. Proses Pengolahan Utama
a. Chromating
Cromating adalah pemeliharaan logam dengan larutan asam atau alkalin
dan heksavalensi chromium untuk memproduksi lapisan yang sebagian
besar terdiri dari chromium. Chromium dimasukkan ke dalam tangki
kromating dari lapisan cromat di permukaan aluminium ekstruksi untuk
mendapatkan gaya adhesi yang bagus untuk coating berikutnya dan coating
yang halus. Cromating yang sempurna dapat dicapai jika permukaan benar-
benar bersih. Waktu pemasukkan yang dilakukan adalah 1 – 2 menit.
Apabila kadar dari cromat kurang maka waktu yang digunakan untuk
perendaman juga akan bertambah.
b. Rinsing
Rinsing dilakukan sebanyak dua kali yang bertujuan untuk menghilangkan
kotoran dan kontaminasi yang masih tertinggal pada aluminium. Pada
rinsing yang kedua kali ini tangki berisi air demineralisasi sebanyak dua
kali yang fungsinya untuk memastikan agar tidak ada residu yang tertinggal
sebelum proses pengeringan dilakukan
c. Drying
Pada tahap ini, profil Aluminium yang telah dibilas dengan air
demineralisasi sebanyak dua kali dikeringkan di dalam oven pada suhu
80oC selama 25 menit. Pengeringan ini dilakukan agar profil Aluminium
bebas dari air. Air yang masih menempel pada profil Aluminium dapat
membentuk gumpalan pada proses coating.
3. Proses Pengolahan Akhir
a. Coating
merupakan proses pengecatan berlangsung di ruangan tertutup yang
memiliki kipas pembuangan. Profil Aluminium dilapisi dengan cat powder
10
menggunakan alat penyemprot (gun) yang menyemprot selurup permukaan
profil Aluminium.
b. Pemanggangan
Pada proses ini, profil Aluminium yang telah mengalami coating
dipanggang dalan oven selama 35-45 menit dengan suhu 180-220oC. Hal
ini akan membuat cat menjadi keras dan melekat kuat pada profil
Aluminium.
11
BAB IV
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13