NIM : PO.71.24.1.1.900.93
Pengguna / Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan
pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi
lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem, sampai
pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.
Metode
Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang
baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya
Fungsi-Fungsi SIG
Akuisisi data dan proses awal meliputi: digitasi, editing, pembangunan topologi,
konversi format data, pemberian atribut dll.
Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, permodelan bertingkat,
pemodelan jaringan pencarian atribut dll.
Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis daerah
penyanggga, overlay, dll.
Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala, generalisasi, peta
topografi, peta statistic, tampilan perspektif.
Manfaat
Sebagai alat analisis komunikasi dan integrasi antar disiplin ilmu terutama yang
memerlukan informasi-informasi geosciences.
Memecahkan masalah seputar akurasi representasi, akurasi prediksi dan keputusan
yang diambil berdasarkan representasi, minimalisasi volume data yang digunakan,
maksimalisasi kecepatan komputasi, kesesuaian dengan para pengguna, perangkat
lunak, dan proyek-proyek yang lain mengenai bumi.
2. Rancanagn system
3. Implementasi sistem
Implementasi Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Era Desentralisasi
SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan disemua
tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Perturan
perundang undangan
4. Pemeliharaan sistem
Pemeliharaan sebuah sistem teknologi informasi dapat dikatakan sebagian besar
bergantung pada ketersediaan sumber daya manusia di bidang IT yang memiliki
kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas sistim yang dimiliki
5. Peningkatan sistem
Dalam tahun 2010, Pusat Data dan Informasi giat menyusun Roadmap untuk
penguatan/peningkatan SIK nasional. Inisiatiinisiatif yang diidentifikasikan di dalam
Roadmap 5 tahun ini adalah khusus untuk menangani tiga permasalahan besar SIK di
atas. Informasi lengkap mengenai inisiatif yang disusun di dalam Roadmap ini bisa
dilihat bila Roadmap ini diterbitkan.
1) Data sakit
2) Data sehat
3) Data status kesehatan lain: BB,TB
Tujuan SKN
Tujuan Sistem Kesehatan Nasional adalah terselenggaranya pembangunan
kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah secara
sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, hingga terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi baik untuk mencapai tujuannya apabila
terjadi Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergisme (KISS), baik antar pelaku
maupun antar subsistem SKN. Dengan tatanan ini, maka sistem atau seluruh sektor terkait,
seperti pembangunan prasarana, keuangan dan pendidikan perlu berperan bersama dengan
sektor kesehatan untuk mencapai tujuan nasional.
Kedudukan SKN
SKN merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan negara dan bersama
subsistem lainnya, (misal: pendidikan) diarahkan untuk mencapai tujuan Bangsa Indonesia.
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak hanya
tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi tanggung jawab berbagai sektor terkait lainnya.
Sebagai subsistem-subsistem dari Sistem Penyelenggaran Negara, maka SKN berinteraksi
dengan berbagai sistem nasional lainnya (seperti: pendidikan, perekonomian, ketahanan
pangan, hankamnas, dan lain-lain).
Subsistem SKN
Banyak buku referensi maupun pengalaman di beberapa negara yang menguraikan
tentang subsistem – subsistem dari suatu sistem kesehatan.
Ada yang mengemukakan bahwa dalam sistem kesehatan hanya ada 2 (dua)
subsistem, yaitu subsistem upaya/pelayanan kesehatan dan subsistem pembiayaan
kesehatan. Dalam hal ini sumberdaya kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan
manajemen kesehatan sudah termasuk dalam subsistem upaya kesehatan.
Alur SIKNAS
Pada Model ini terdapat 7 komponen yang saling terhubug dan saling terkait yaitu:
1. Sumber Data Manual
2. Sumber Data Komputerisasi
3. Sisitem Informasi Dinas Kesehatan
4. Sistem Informsi Pemangku Kepentingan
5. Bank Data Kesehatan Nasional
6. Pengguna Data oleh Kementrian Kesehatan
7. Pengguna Data
Tantangan SIKNAS
Pelaksanaan SIKNAS di era desentralisasi bukan menjadi lebih baik tetapi malah
berantakan. Hal ini dikarenakan belum adanya infrastruktur yang memadai di daerah dan
juga pencatatan dan pelaporan yang ada (produk sentralisasi) banya overlaps sehingga
dirasaka sebagai beba oleh daerah.