Management:
- Timbang popok atau pembalut jika dipelukan
- Pertahankan catatan intake output yang akurat
- Pasang urinr kateter bila dibutuhkan
- Monitor status hidrasi (kelembapan membrane
mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik) jika
diperlukan
- Monitor hasil lab yang sesuaai dengan retensi
cairan (BUN, HMT, osmolalitas urine)
- Monitor status hemodianamik termasuk CVP,
MAP, PAP dan PCWP
- Monitor vital sign sesuai indikasi penyakit
- Monitor indikasi retensi atau kelebihan cairan
(krekels, CVP, edema, distensi vena leher, asites)
- Monitor berat pasien sebelum dan sesudah dialysis)
- Kaji lokasi dan luas edema
- Monitor masukan makanan atau cairan dan hitung
intake kalori harian
- Kolaborasi dengan dokter untuk pembeian program
- Monitor status nutrisi, berikan cairan
- Kolaborasi pemberian diuretic sesuai dengan
program
- Berikan cairan IV pada suhu ruangan
- Dorong masukan oral
- Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit
- Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
memburuk.
-
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas NOC: NIC:
Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan Respiratory status : Ventilation Airway Suction
sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk Respiratory status : Airway patency 1. Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning
mempertahankan kebersihan jalan nafas Aspiration Control 2. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning
Batasan Karakteristik : 3. Informasikan pada klien dan keluarga tentang
Tidak ada batuk Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama suctioning
Suara nafas tambahan …….. klien menunjukkan keefektifan jalan nafas 4. Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.
Perubahan frekuensi nafas dengan 5. Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk
Perubahan irama nafas Kriteria Hasil : memfasilitasi suksion nasotrakeal
Sianosis Mendemonstrasikan batuk efektif dan 6. Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan
Kesulitan berbicara atau mengeluarkan suara suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis 7. Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah
Penurunan bunyi nafas dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, kateter dikeluarkan dari nasotrakeal
Dispneu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) 8. Monitor status oksigen pasien
Sputum dalam jumlah yang berlebihan Menunjukkan jalan nafas yang paten 9. Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion
Batuk yang tidak efektif (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, 10. Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien
Orthopneu frekuensi pernafasan dalam rentang normal, menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.
Gelisah tidak ada suara nafas abnormal)
Mata terbuka lebar Mampu mengidentifikasikan dan Airway Managemen
Faktor yang berhubungan dengan: mencegah faktor yang penyebab. 1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw
Lingkungan : perokok pasif, mengisap aspa, thrust bila perlu
merokok 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi 3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan
buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di 4. Pasang mayo bila perlu
alveolus, adanya benda asing di jalan nafas. 5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Fisiologis: Jalan napas alergik, asma, penyakit paru 6. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
obstruktif kronik, hiperplasi dinding bronchial, 7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
infeksi, disfungsi neuromuskular 8. Lakukan suction pada mayo
9. Berikan bronkodilator bila perlu
10. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
11. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
12. Monitor respirasi dan status O2
AcidBase Managemen
1. Monitro IV line
2. Pertahankanjalan nafas paten
3. Monitor AGD, tingkat elektrolit
4. Monitor status hemodinamik(CVP, MAP, PAP)
5. Monitor adanya tanda tanda gagal nafas
6. Monitor pola respirasi
7. Lakukan terapi oksigen
8. Monitor status neurologi
9. Tingkatkan oral hygiene
Energy Management
1. Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
2. Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
3. Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
4. Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat
5. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan
emosi secara berlebihan
6. Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas
7. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien
8. Defisit perawatan diri NOC : NIC :
Definisi : Gangguan kemampuan untuk melakukan Self care : Activity of Daily Living (ADLs) Self Care assistane : ADLs
ADL pada diri 1. Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri
Batasan karakteristik : Setelah dilakukan tindakan keperawatan yang mandiri.
ketidakmampuan untuk mandi, selama ..... masalah defisit perawatan diri teratasi 2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu
ketidakmampuan untuk berpakaian, dengan untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan
ketidakmampuan untuk makan, Kriteria Hasil : makan.
ketidakmampuan untuk toileting a. Klien terbebas dari bau badan 3. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh
Faktor yang berhubungan : b. Menyatakan kenyamanan terhadap untuk melakukan self-care.
Kelemahan fisik kemampuan untuk melakukan ADLs 4. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari
kerusakan kognitif atau perceptual, c. Dapat melakukan ADLS dengan bantuan yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.
kerusakan neuromuskular/ otot-otot saraf 5. Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.
6. Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong
kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika
pasien tidak mampu untuk melakukannya.
7. Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai
kemampuan.
8. Pertimbangkan usia klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas sehari-hari