Anda di halaman 1dari 8

DISTRIBUSI (TRANSMISI) AGENT LINGKUNGAN

dr. agung

PENGERTIAN

 Epidemiologi  penyakit infeksi  penyakit non infeksi

 Epidemiologi awalnya memplejari penyakit kemudian berkembang menjadi penyakit infeksi dan
penyakit non infeksi penyebabnya antara lain dari factor lingkungan lalu muncul epidemiologi
lingkungan.

 Epidemilogi lingkungan: agent penyakitnya adalah lingkungan

 Transmisi agent penyakit infeksi dan penyakit non infeksi berbeda (polanya)

 Transmisi agent adalah penyebaran agent penyakit melalui lingkungan atau ke orang lain

 Jadi penyebaran penyakit tu bisa melalui lingkungan terlebih dahulu dan bisa langsung ke orng
lain

A. TRANSMISI AGENT PENYAKIT INFEKSI

 Rantai ke 2 dalam rantai infeksi adalah transmisi agent penyakit

 Transmisi agent penyakit infeksi adalah penyebaran agent infeksius penyakit melalui lingkungan
atau ke orang lain

 Transmisi bisa langsung atau tidak langsung (direct and indirect )

Source: Beaglehole et al. (2002)

 DIRECT / Langsung
- Sentuhan
- Ciuman
- Hubungan sexual pada penyakit infeksi menular sexual
- Kontak yang lain (ex : kelahiran <penularan penyakitnya pada saat proses kelahiran>,
prosedur medis yang tidak steril, injeksi obat)
- Udara terutama pada jarak yg dekat dengan si penderita (melalui batuk, bersin, lender yang
dikeluarkan )
- Melalui transfuse darah
- Melalui plasenta

 INDIRECT/ tidak langsung


- Vehicle borne = melalui benda mati misal makanan, air yg tercemar, handuk, ala pertanian
- Vector borne= media melalui makhluk hidup, misal serangga atau binatang lain
- Air borne = melalui udara tapi jaraknya jauh, misal debu, droplet lendir yang terbwa udara
hingga jauh
- Parenteral = alat medis yang tidak steril

A= dari orang ke lingkunga dulu trus ke orang,missal droplet ke udara agak jauh trus kena orng
lain

B=org kemudian ke lingkungan,tapi di lingkungan ini agen infeksinya berkembang biak dulu baru
menulari ke orang lain

C= orang ke lingkungan trus berkembang biak atau bisa saja tidak sblum akhirnya msuk ke
binatang ,kemudian keluar ke lingkungan lagi ,dan di lingkungan ini bisa berkembang biak atau
bisa saja tidak,lalu menuju ke orang lain

D= dari hewan agen penyakitnya ke lingkungan dulu lalu ke manusia,missal kuman tetanus

1. Pengetahuan mengenai transmisi penyakit sangat penting dalam pemilihan metode


pengendalian penyakit

2. Transmisi langsung dapat diputuskan melalui penanganan sumber penyakit

3. Transmisi tidak langsung dikendalikan dengan berbagai macam cara,

 Misalnya penggunaan kelambu, ventilasi yang adekuat, penyimpanan makanan yang


baik, pengurangan kepadatan, penyediaan jarum dan spuit yang steril
DINAMIKA KESEHATAN LINGKUNGAN
(TEORI SIMPUL)

SUMBER AMBIENT MANUSIA DAMPAK


-Alamiah Melalui wahana
Komponen
-Penderita - Udara lingkungan -Sehat
penyakit - Air berada dlm - Samar
infeksi - Makanan darah, lemak, - Subklinik
-Industri - Tanah urine, - Akut
- Binatang
-Mobil dll

A B C D

 Epidemiologi agen lingkungan penyakit non infeksi bias menggunakan teori simpul.
 Menurut teori simpul perjalanan penyakit ada 4 simpul = a-b-c-d / 1-2-3-4
 Ambient = media transmisi nya
 Udara melalui jalur inhalasi
 Air ,makanan melalui jalur ingesti
 Binatang melalui kontak dermal

TRANSMISI AGENT LINGKUNGAN

 Distribusi agent di lingkungan  toksikologi lingkungan

 Toksikologi lingkungan  bahan-bahan kimia di air, udara, tanah dan makanan yang setiap hari
dijumpai di rumah, sekolah, komunitas dan tempat kerja

 Distribusi bahan kimia di lingkungan dipengaruhi oleh:

1. Sifat bahan kimia memainkan peranan penting dalam toksikologi

 mempengaruhi perilaku bahan kimia di lingkungan, bagaimana bahan kimia


diabsorbsi, dimetabolisir, didistribusi dan diekskresikan dari tubuh dan bagaimana kerja
efek toksisitasnya
2. Perilaku manusia  mempengaruhi juga cara bahan kimia memasuki tubuh

Distribusi toksikan menurut model


multikompartemen (Wallace, 1998)

Bahan toksik bisa berada di udara, air ,makanan, tanah, konsentrasi yg mempengaruhi
paparan di paru, kontak kulit, saluran ingesti,dan mennentukan absorbsinya lalu ke dalam
darah. Natr di darah terjadi pengikatan ,proses metabolisme ,ke organ target dll

Faktor-faktor yang memodifikasi toksisitas

BAHAN KIMIA DI MEDIA TRANSMISI

a) BAHAN KIMIA DI UDARA


 Polusi udara merupakan masalah yang menjadi perhatian utama kesehatan
masyarakat
 Terdiri dari:
 Indoor air pollution
 Outdoor air pollution
 Indoor air pollution
o Asap rokok  campuran 4.700 senyawa
o Tungku kayu bakar  mengemisikan CO, NOx, debu dan hidrokarbon
o Kompor gas  memproduksi NO
o Material bangunan:
 Kayu lapis dan karpet  formaldehid
 Asbes  serat asbes
o Produk perawatan rumah tangga

 Outdoor air pollution

Jenis bahan kimia di udara:

o Polutan alami, termasuk tanah, debu, jamur


o Aktivitas manusia yang menghasilkan campuran polutan yang kompleks

Sumber polusi udara:

o Sumber stasioner: pabrik dan pembakaran minyak bumi  SO2, Nox, dan PM10
Oksidasi SO2 H2SO4  asiditas udara
o Sumber bergerak: kendaraan bermotor  CO, NOx, PM10

b) BAHAN KIMIA DI AIR

 Air permukaan dan air bawah tanah digunakan sebagai sumber air bagi manusia

 Limbah industri dan rumah tangga  dibuang langsung ke air permukaan

 Industri  menyalurkan limbah ke mata air, danau, sungai, kanal dan laut

 Melalui tanah, kontaminan dapat meresap ke air bawah tanah

 Penentu perilaku toksikan di air adalah kelarutannya di dalam air


 Garam-garam logam mudah larut dalam air

 Molekul organik tidak mudah larut  molekul lebih besar

 Ingesti merupakan jalur pemajanan utama kontaminan air

 Senyawa kimia volatil dapat menguap saat memasak dan mandi (shower)  potensi
paparan melalui inhalasi

c) BAHAN KIMIA DI TANAH

 Tanah memiliki struktur fisik dan komposisi kompleks


 Tanah merupakan produk interaksi antara air, udara dan organisme hidup dengan batuan atau
sedimen pada permukaan bumi.
 Tanah tersusun oleh:
 45% bahan padat inorganik
 5% bahan organik padat
 Air dan udara masing-masing sekitar 20-30%
 Tekstur fisik, kandungan air dan bahan organik menentukan bagaimana bahan kimia
bergerak melalui tanah dan mempengaruhi bioavailabilitasnya
 Aktivitas manusia  bisa mencemari tanah melalui:
 Polutan udara yang jatuh ke tanah
 Bahan buangan industri atau pertanian
 Dumping limbah padat
 Nasib bahan kimia yang terdeposit ditanah:

1. Tetap berada di tempat atau pesisten

 PCB, DDT

1. Terbawa oleh air (air hujan)

2. Terserap ke dalam tanah dengan bantuan air

3. Mengalami biodegradasi dan fotodegradasi

4. Partikel tanah  debu  airborne  inhalasi atau melalui tangan, makanan atau air 
ingesti

d) BAHAN KIMIA DI MAKANAN

 Makanan dapat mengandung bahan kimia beracun yang berasal dari berbagai sumber
 Pestisida yang disemprotkan ke tanaman (daun dan umbi)
 Hormon dan antibiotika yang diberikan kepada hewan ternak
 Bahan aditif makanan
 Air yang tercemar  ikan, udang dll mengandung bahan kimia berbahaya
 Pencemaran tanah  bahan kimia diserap oleh tanaman (daun dan umbi)

DISTRIBUSI BAHAN KIMIA DI LINGKUNGAN


AMPLIFIKASI BAHAN KIMIA DI MEDIA TRANSMISI

 Bahan kimia toksik dapat mengalami peningkatan konsentrasi setelah melewati beberapa
media transmisi
 Amplifikasi biologik juga terjadi melalui rantai makanan:

o biasanya pada bahan kimia lipofilik

o Faktor konsentrasinya adalah 10 untuk setiap level

 Contoh:

o Kadar bahan kimia dalam air 1 ppm

o Kadar dalam plankton 10 ppm

o Larva ikan 100 ppm

o Ikan kecil 1000 ppm

o Ikan besar 10.000 ppm

 Bahan kimia nonlipofilik juga dapat mengalami amplifikasi apabila terkonsentrasi dalam
jaringan atau terikat pada makromolekul

Anda mungkin juga menyukai