Anda di halaman 1dari 6

Cikarang, 06 April 2020

Kepada Yth :
Ketua Pengadilan Negeri Cikarang
Komplek Perkantoran Pemda Bekasi, Sukamahi
Cikarang Pusat Bekasi
Di-
Cikarang

Perihal :Gugat Cerai

Dengan Hormat,
Perkenankanlah saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat Tgl Lahir :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat KTP :

Selanjutnya disebut sebagai…………………………………………. PENGGUGAT.

Dengan ini bermaksud mengajukan Gugatan Cerai di Pengadilan Negeri


Cikarang terhadap Suami:
Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat Tgl Lahir :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Selanjutnya disebut sebagai ………………………,,…………………..TERGUGAT.

Ada pun hal-hal yang menjadi latar belakang atau pokok masalah sehingga
di ajukan GUGATAN Perceraian ini adalah sebagai berikut :

Page 1
1. Bahwa PENGGUGAT adalah Istri yang sah dari Tergugat yang telah
menikah di Gereja Huria Kristen Batak Protestan Keramat Jati Jakarta
Timur pada tanggal 13 September 1997, sesuai dengan Kutipan Akta
Perkawinan No. 137/G/JT/1998, dari daftar perkawinan Stbld.
1933.no.75.Yo.1936.No.607, yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil
Kotamadya Jakarta Timur;

2. Bahwa setelah melangsungkan Perkawinan, Penggugat dan Tergugat


tinggal satu rumah di kediaman orang tua Penggugat yang beralamat di
Jl. Kp. Tengah Rt/Rw. 04/01 No.43 Gg. Rahayu II, Kelurahan, Tengah,
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur 13540;

3. Bahwa selama masa Perkawinan, Penggugat dan Tergugat telah


melakukan hubungan layaknya suami-istri, dan di karuniai 2 (dua)
orang anak yang bernama:

4. Bahwa pada awalnya kehidupan rumah tangga antara Penggugat dan


Tergugat berjalan dengan harmonis, rukun dan damai, namun
permasalahan mulai muncul dan mengganggu keharmonisan rumah
tangga Penggugat dan Tergugat sejak Kehamilan anak pertama
Penggugat, alasan dari ketidak harmonisan Penggugat dengan Tergugat
salah satunya adalah penghasilan Tergugat yang relative kecil
sedangkan untuk biaya hidup berdua saja tidak mencukupi apalagi mau
bertambahnya anggota keluarga baru (anak) namun Tergugat tidak
punya inisiatf untuk mencari penghasilan tambahan, sehingga mulai
sering terjadi pertengkaran;

5. Bahwa pada tahun 2003 kami pindah rumah ke Perumahan Bumi Anggrek
Blok J No.160 Rt.007 Rw.002 Desa Karang Satria Kec.Tambun Utara,Kab.
Bekasi Jawa Barat dengan harapan biasa merubah pola piker Tergugat supaya
lebih kreatif lagi mencari penghasilan yang lebih baik namun tetap saja tidak
dapat merubahnya;

Page 2
6. Bahwa setiap kali Penggugat menegur Tergugat agar mau lebih
bersemangat lagi serta merubah perilaku dan perbuatannya, namun
Tergugat tidak menggubrisnya dan malah marah-marah, kondisi ini
terus berlangsung, sehingga membuat komunikasi antara Penggugat dan
Tergugat selaku suami istri tidak harmonis lagi, yang mana sekitar
tahun 2013 antara Penggugat dan Tergugat sempat terjadi pisah tempat
tinggal, Penggugat kontrak sendiri di Apartemen Patria Park bersama
anak-anak Penggugat selama kurang lebih 3 (tiga) tahun, namun pada
tahun 2017 Tergugat mendatangi Penggugat meminta kepada Penggugat
untuk kembali tinggal bersama lagi dan minta maaf serta berjanji tidak
akan mengulangi perbuatanya, Penggugat mau menerimanya dan
kembali lagi tinggal serumah dengan Tergugat namun setelah tinggal
satu rumah Tergugat bukannya memperbaiki kelakuannya malah lebih
parah sehingga pada tahun 2018 Penggugat kembali lagi pergi bersama
anak-anak meninggalkan Tergugat;

7. Bahwa Penggugat telah berupaya sekuat tenaga untuk menyelesaikan


setiap perselisihan yang terjadi antara lain dengan melakukan
konsultasi perkawinan dengan orang tua dan keluarga, namun upaya
tersebut tidak berhasil, karena perselisihan antara Penggugat dan
Tergugat masih terus terjadi;

8. Bahwa upaya-upaya konsultasi dan/atau nasehat sebagai Penggugat


uraikan pada angka 7 (tujuh) diatas, semata-mata Penggugat lakukan
untuk mempertahankan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat
yang telah berlangsung selama kurang lebih 23 (dua puluh tiga) tahun;

9. Bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak


mungkin dapat dipertahankan lagi karena kehidupan sehari-hari
dirumah tangga Penggugat dan Tergugat selalu diwarnai dengan
perselisihan dan kesalahpahaman, punjaknya sejak bulan tahun
Penggugat pergi meninggalkan rumah Tergugat yang menjadi kediaman
bersama dengan membawa kedua anak Penggugat;

Page 3
10. Bahwa dengan tidak dapat di pertahankannya lagi kehidupan rumah
tangga antara Penggugat dan Tergugat maka tidak ada pilihan lain bagi
Penggugat selain memutuskan untuk mengakhiri ikatan perkawinan
antara Penggugat dan Tergugat dengan cara mengajukan Gugatan Cerai
ini;

11. Bahwa keputusan untuk mengakhiri ikatan perkawinan telah Penggugat


bicarakan dengan Tergugat dan telah pula diketahui oleh keluarga besar
masing-masing;

12. Bahwa sesuai ketentuan pasal 1 Undang-undang No.1 tahun 1974


tentang Perkawinan, dinyatakan sebagai berikut :

“ Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan


seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha esa.”

Apabila ketentuan pasal 1 Undang-undang No.1 tahun 1974 tersebut


diatas dikaitkan dengan keadaan Perkawinan antara Penggugat dan
Tergugat, maka jelaslah bahwa tujuan dari perkawinan tersebut sudah
tidak ada lagi didalam rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat
terlihat telah mengandung cacat dalam pelaksaannya, sehingga dengan
demikian untuk apalah perkawinan tersebut dipertahankan lagi;

13. Bahwa berdasarkan uraian peristiwa dan fakta yang telah diuraikan
oleh Penggugat, maka sejatinya gugatan yang Penggugat ajukan saat ini
telah memenuhi ketentuan perihal alasan Perceraian sebagaimana
dimaksud di dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-undang No.1 Tahun 1974
tentang Perkawinan Jo Pasal 19 Point (b dan f) Peraturan Pemerintah
No.9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang No.1 tahun 1974
, yang dikutip sebagai berikut:

Pasal 39 ayat (2) Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang


Perkawinan Jo Pasal 19 Point (b) dan (f) Peraturan Pemerintah No.9
tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang No.1 tahun 1974
tentang Perkawinan.
Pasal 39 ayat (2)

Page 4
“Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara
suami itu tidak akan hidup rukun sebagai suami istri“.

Pasal 19 Point (f) Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1975 tentang


Pelaksanaan Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan.
f. Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan
pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam
Rumah Tangga.
Sehingga sangat berdasar dan sangat beralasan, apabila Yang Mulia
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cikarang mengabulkan Gugatan
Penggugat untuk menjatuhkan Cerai terhadap Tergugat;

14. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 22 Peraturan Pemerintah No.9


tahun 1975 pada pokoknya menyatakan bahwa :

Pasal 22 ayat (1)


“ Gugatan perceraian karena alasan tersebut dalam pasal 19 huruf (f),
diajukan kepada Pengadilan ditempat kediaman Tergugat.”

Bahwa domisili Tergugat adalah di Perum Bumi Anggrek Blok J No.160


RT.007 RW.002 Desa Karang Satria Kec. Tambun Utara Kab. Bekasi.
Dengan demikian secara hukum Pengadilan Negeri yang berwenang
untuk mengadili perkara a quo adalah Pengadilan Negeri Cikarang yang
mempunyai yuridiksi meliputi tempat kediaman Tergugat.
Pasal 22 ayat (2)
“ Gugatan tersebut dalam ayat (1) dapat diterima apabila telah cukup
jelas bagi Pengadilan mengenai sebab-sebab perselisihan dan
pertengkaran itu dan setelah mendengar pihak keluarga serta orang-
orang yang dekat dengan suami-istri itu.”

15. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 35 ayat (1) Peraturan Pemerintah
No.9 tahun 1975, mohon agar di perintahkan kepada Panitra Pengadilan
Negeri Cikarang untuk mengirimkan salinan putusan Perceraian yang
telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten bekasi untuk mencatat perceraian ini
dalam buku register yang disediakan untuk itu serta menerbitkan Akta

Page 5
Perceraian dan membebankan biaya Gugatan ini kepada Penggugat
sesuai dengan aturan yang berlaku dan atau secara Cuma-cuma;

Bahwa berdasarkan hal-hal dan alasan-alasan sebagaimana yang telah


diuraikan di atas, dengan ini Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan
Negeri Cikarang cq. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cikarang yang
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara ini, agar berkenan untuk
menjatuhkan putusan yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan bahwa Perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang
telah menikah di Gereja Huria Kristen Batak Protestan Keramat Jati
Jakarta Timur pada tanggal 13 September 1997, sesuai dengan Kutipan
Akta Perkawinan No. 137/G/JT/1998, dari daftar perkawinan Stbld.
1933.no.75.Yo.1936.No.607, yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil
Kotamadya Jakarta Timur, putus karena perceraian dengan segala
akibat hukumnya;
3. Memerintahkan Panitra Pengadilan Negeri Cikarang atau pejabat yang
ditunjuk untuk mengirimkan Salinan putusan perkara ini yang telah
berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kotamadya Jakarta Timur untuk didaftarkan dalam buku
yang tersedia untuk itu serta menerbitkan Akta Perceraian;
4. Menetapkan biaya Gugatan ini kepada Penggugat sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku/secara Cuma-cuma.
Atau, apabila majelis hakim memiliki pertimbangan dan pendapat lain,
mohon putusan yang seadil-adilnya (ex-aequo et bono).

Hormat Saya,

Page 6

Anda mungkin juga menyukai